Hasil Penelitian Industri Volume 23, No. 2, Oktober 2010
51 terkandung dalam minyak jahe hasil dari
proses hidrodistilasi sebagaimana terdapat pada Tabel 1 yaitu: ar-Curcumene 19,72,
Zingiberene 14,13, β-Sesquiphellandrene
13,49, Farnesene 10,65, dan Germacrene D 4,03. Sebagai pembanding,
komposisi minyak jahe yang diperoleh dari penelitian Yu dkk., 2007 juga ditampilkan
pada Tabel 1.
Tabel 1. Komposisi minyak jahe dari hasil analisa GC-MS
Hasil Penelitian Yu dkk., 2007
ar-Curcumene 19.72 ar-Curcumene 3.59
Zingiberene 14.13 Zingiberene 15.48
Germacrene D 4.03
Germacrene D 0.64
Farnesene 10.65 Farnesene 2.51
β-Sesquiphellandrene 13.49 β-Sesquiphellandrene 5.54 Keterangan:
Metode hidrodistilasi sistem kohobasi Metode microwave distillation and solid-phase
microextraction MD-SPME
3.2. Pengaruh Ukuran Partikel dan SF Rasio
Pengaruh ukuran partikel terhadap rata- rata rendemen minyak jahe dari proses dapat
dilihat pada Gambar 3.
0,00 0,50
1,00 1,50
2,00 2,50
3,00 3,50
8 16
24 32
40 48
56 64
R ende
m en
Ukuran partikel mesh
SF rasio 8:1 SF rasio 10:1
SF rasio 12:1 SF rasio 14:1
Gambar 3.
Pengaruh ukuran partikel terhadap rendemen minyak jahe proses
hidrodistilasi pada waktu proses 5 jam
Variabel ukuran partikel yang digunakan pada penelitan ini memberikan pengaruh
cukup signifikan terhadap perolehan rendemen minyak jahe proses hidrodistilasi dengan
pengadukan pada berbagai SF rasio sebagaimana terlihat pada Gambar 3.
Secara umum terlihat bahwa pada penggunaan bahan dengan ukuran partikel jahe
16 mesh perolehan rendemen minyak jahe masih relatif kecil karena ukuran partikelnya
cukup besar. Ukuran partikel yang besar akan mengakibatkan luas bidang sentuh antara
bahan dan pelarut menjadi kecil dimana proses difusi yang terjadi pada proses hidrodistilasi
akan berlangsung sangat lambat sehingga jumlah minyak jahe yang terekstrak juga akan
semakin kecil. Luas bidang sentuh yang kecil juga akan mengakibatkan proses penetrasi
pelarut ke dalam bahan akan semakin kecil. Namun, pada ukuran partikel jahe 32 mesh
grafik perolehan rendemen mengalami peningkatan, dimana pada ukuran partikel ini
diperoleh rata-rata rendemen minyak jahe yang besar dibandingkan dari ukuran partikel
lainnya. Perolehan rendemen minyak jahe pada ukuran partikel jahe 40 dan 60 mesh
menunjukkan kecenderungan menurun. Penurunan jumlah rendemen tersebut karena
ukuran partikelnya sangat halus sehingga kemungkinan jumlah minyak atsiri yang
terdapat pada bahan baku jahe tersebut telah terjadi banyak kehilangan pada tahap
persiapan bahan baku terutama pada proses penggilingan. Ukuran bahan yang terlalu halus
dan terlalu besar tidak memberikan peningkatan terhadap perolehan rendemen
minyak jahe yang diproses dengan hidrodistilasi sistem kohobasi. Nursiani 2002
menjelaskan hal yang sama pada saat melakukan percobaan ekstraksi oleoresin jahe
menggunakan pelarut etanol dan etil asetat. Dengan demikian dapat diketahui bahwa pada
proses hidrodistilasi penggunaan ukuran partikel yang besar dan terlalu halus tidak
efektif dalam menghasilkan rendemen. Selain itu, untuk memperoleh partikel bahan yang
lebih kecil akan membutuhkan tenaga dan biaya yang lebih besar Ketaren dan Melinda,
1994.
Hasil Penelitian Industri Volume 23, No. 2, Oktober 2010
52
3.3. Pengaruh Rasio terhadap Bahan dan UmpanSF Rasio