1. PENDAHULUAN
Daerah penyelidikan berada di wilayah kecamatan Suwawa dan Kabila sebagian kecil
yang berjarak lebih kurang 30 km di sebelah timur kota Gorontalo. Pada penyelidikan ini
lebih diarahkan pada daerah pemunculan manifestasi panas bumi Libungo, Lombongo
dan Pangi yang secara administratif berada di dalam wilayah kecamatan Suwawa, Kabupaten
Bone Bolango, Propinsi Gorontalo. Luas daerah penyelidikan lebih kurang 17 x 16 km
2
, dengan posisi geografis antara 0° 28’ 13.7” - 0° 36’
54.8’’ lintang utara dan 123°06’ 00’’ - 123° 15’ 00” bujur timur atau 511.000 – 528.000 mT dan
52.000 – 68.000 mU pada sistem UTM zone 51 belahan bumi utara pada datum horizontal
WGS 84
Batas wilayah penyelidikan ini mengalami perluasan dari rencana semula, terutama untuk
penyelidikan geologi. Pada proposal tercantum posisi geografi 514.000 mT – 528.000 mT dan
52.000 mU – 62.000 mU dengan luas 14 x 10 km
2
, akan tetapi untuk mengantisipasi sebaran panas bumi ke arah barat, maka areal
penyelidikan terutama metode geologi diperluas sehingga mendekati ke arah kota Gorontalo
2. TINJAUAN GEOLOGI DAN GEOKIMIA
Secara umum penyebaran batuan di daerah panas bumi Suwawa di bagian utara disusun
oleh batuan Plutonik seperti Granit, Diorit. Sedangkan di bagian selatan didominasi batuan
produk Bilungala dan batuan vulkanik Pinogoe berumur Tersier Atas-Kuarter Bawah Andesit,
piroklastik.
Terdapat dua sistem panas bumi di daerah penyelidikan. Sistem panas bumi yang pertama
pada daerah manifestasi Lombongo dan Pangi, dengan struktur sesar normal Pangi dan
Lombongo yang berperan mengontrol pemunculan manifestasinya, sumber panas
diperkirakan berasal dari tubuh plutonik muda yang tidak muncul di permukaan pada
kedalaman yang tidak diketahui. Sistem panas bumi yang kedua adalah sistem panas bumi
daerah Libungo. Tubuh vulkanik Pinogoe aktivitas termuda berumur Kuarter bawah
diduga sebagai sumber panas dari magma sisa yang masih dangkal pada sistem panas bumi
Libungo. Hasil diagram segitiga Cl-SO
4-
-HCO
3
, Na-K-Mg dan B-Li-Cl4 menunjukkan bahwa mata air
panas daerah Suwawa seperti Libungo mempunyai tipe air klorida sedangkan
Lombongo mempunyai tipe air sulfat dan Pangi mempunyai tipe klorida - sulfat dan berada di
daerah immature waters. Data isotop Oksigen-18 dan Deuterium mengindi-kasikan bahwa mata air
panas tersebut telah dipengaruh oleh air meteorik.
Berdasarkan data tersebut disimpulkan bahwa sistem air panas daerah Suwawa terletak pada
zona up flow, dengan suhu bawah permukaan sebesar 150-188 º C.
3. HASIL PENYELIDIKAN 3.1. Pemetaan Tahanan Jenis mapping