PT. TUNAS BARU LAMPUNG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 MARET 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT Lanjutan
- 30 - Santoso Winata Catatan 24. Jaminan berupa piutang usaha dan persediaan merupakan
bagian dari jaminan pari passu dengan Bank Mandiri dan Hutang Sindikasi yang dikoordinasi oleh Rabobank.
Fasilitas Kredit Investasi ini mulai digunakan pada tahun 2007. Saldo Pinjaman pada tanggal 31 Maret 2009 adalah sebesar Rp. 65.425.000 ribu dan Rp. 8.432.969 ribu untuk KI IDC.
18. MODAL SAHAM
Pada tanggal 29 Juni 2006, berdasarkan Akta Notaris Ny. Kartuti Suntana S,S.H., No. 28, Perseroan meningkatkan Modal Dasar menjadi sebesar Rp. 800.000.000 ribu yang terbagi atas
6.400.000 ribu lembar saham dengan nilai nominal Rp. 125,-. Berdasarkan Laporan dari PT Adimitra Transferindo, Biro Administrasi Efek, susunan Pemegang Saham per
31 Maret 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut:
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang saham Luar Biasa yang diselenggarakan pada tanggal 19 Juni 2008, berdasarkan akta notaris Ny Kartuti Suntana S,S.H. , No. 14, para pemegang
saham memutuskan hal-hal sebagai berikut:
PT. TUNAS BARU LAMPUNG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 MARET 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT Lanjutan
- 31 - Pembelian kembali saham Perusahaan yang dimiliki publik, dengan jumlah tidak lebih dari 10
dari jumlah saham perusahaan yang ditempatkan dan disetor penuh atau maksimum 416.688.549 saham atau tidak melebihi Rp. 300.000.000 ribu. Periode pembelian kembali saham
adalah delapan belas 18 bulan dimulai dari tanggal 19 Juni 2008 sampai 18 Desember 2009. Sehubungan dengan hal tersebut diatas, sampai dengan tanggal 31 Maret 2009. Perusahaan
telah membeli kembali sebanyak 67.043.500 saham yang diperbolehkan untuk diperoleh kembali sebagaimana disebutkan diatas dengan jumlah nilai perolehan sebesar Rp. 24.886.563 ribu.
Seluruh saham yang diperoleh kembali tersebut dicatat dan disajikan sebagai „Modal Saham Yang Diperoleh Kembali
” pada bagian “Ekuitas” dalam neraca konsolidasi. Tergantung pada kondisi usaha Perusahaan di masa yang akan datang, Perusahaan dapat menjual kembali
saham yang telah dibeli tersebut melalui bursa efek sesuai dengan peraturan dan kebijakan yang relevan.
Seluruh saham Perusahaan telah dicatat di Bursa Efek Indonesia dahulu di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya.
19. PENJUALAN BERSIH