Berita Resmi Statistik Provinsi Sumatera Selatan No.350616Th.XVII, 1 Juni 2015 4
It secara umum pada bulan Mei 2015
meningkat
sebesar 0,07 persen yaitu dari 113,56 persen pada bulan April 2015 menjadi 113,64 persen pada bulan Mei 2015. Indeks Harga yang Dibayar Petani Ib
pada bulan Mei 2015 juga mengalami
peningkatan
yaitu 0,53 persen. Kenaikan Ib secara umum terutama dipengaruhi oleh
kenaikan
pada kelompok pengeluaran konsumsi rumahtangga yaitu 0,67 persen, dan kelompok BPPBM
naik
0,19 persen
2. Nilai Tukar Petani Tanaman Pangan
Nilai tukar petani tanaman pangan merupakan indikator untuk menunjukkan kemampuan daya beli petani padi dan palawija. Perkembangan nilai tukar petani padi dan palawija cukup berfluktuasi, pada
bulan Mei 2015 kemampuan nilai tukarnya mengalami penurunan dibandingkan tahun dasar 2012. Hal ini ditunjukkan dengan besaran nilai tukar petani padi dan palawija di bawah 100. Nilai tukar petani padi
dan palawija pada bulan Mei 2015 sebesar 97,96 persen. Nilai tukar petani padi dan palawija tersebut berasal dari perbandingan antara indeks harga yang diterima petani padi dan palawija terhadap indeks
harga yang dibayar petani baik untuk konsumsi rumahtangga dan biaya produksinya.
Tabel 3 Indeks Harga Yang Diterima, Indeks Harga Yang Dibayar,Nilai Tukar Petani,
dan Nilai Tukar Usaha Pertanian Tanaman Pangan April-Mei2015 serta Persentase Perubahannya 2012=100
Sektor, Kelompok dan Sub Kelompok April2015
Mei2015 Mei’15
thd April’15
1 2
3 4
1. Indeks Harga yang Diterima Petani 117,87
116,00 -1,59
1.1. Padi 118,68
116,66 -1,70
1.2. Palawija 112,07
111,23 -0,74
2. Indeks Harga yang Dibayar Petani 117,69
118,41 0,61
2.1. Konsumsi Rumah Tangga 119,02
119,92 0,76
2.1.1. Bahan Makanan 124,89
126,71 1,46
2.1.2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau 115,99
116,43 0,38
2.1.3. Perumahan 113,94
114,24 0,27
2.1.4. Sandang 114,24
114,55 0,27
2.1.5. Kesehatan 110,58
110,68 0,09
2.1.6. Pendidikan, Rekreasi, dan Olah Raga 108,93
109,01 0,07
2.1.7. Transportasi dan Komunikasi 119,44
119,45 0,01
2.2. Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal 114,01
114,22 0,18
2.2.1. Bibit 111,80
112,19 0,35
2.2.2. Pupuk, Obat-obatan, dan Pakan 112,87
113,29 0,38
2.2.3. Biaya Sewa dan Pengeluaran Lain 107,65
107,65 0,00
2.2.4. Transportasi 142,50
142,63 0,09
2.2.5. Penambahan Barang Modal 112,98
113,02 0,04
2.2.6. Upah Buruh 111,99
112,13 0,13
Nilai Tukar Petani NTP 100,15
97,96 -2,19
Nilai Tukar Usaha Pertanian NTUP 103,38
101,55 -1,77
Berita Resmi Statistik Provinsi Sumatera Selatan No.350616Th.XVII, 1 Juni 2015 5
Bila dibandingkan dengan bulan April 2015, NTP Tanaman Pangan bulan Mei 2015 mengalami
penurunan
sebesar 2,19 persen. Nilai tukar usaha pertanian NTUP sektor tanaman pangan pada bulan Mei 2015 juga mengalami
penurunan
sebesar 1,77 persen yaitu dari 103,38 persen bulan April 2015 menjadi 101,55 persen pada bulan Mei 2015. Penurunan NTP dan NTUP sub sektor tanaman pangan
pada bulan Mei 2015 ini dipengaruhi adanya penurunan It secara umum baik pada komoditi padi maupun komoditi palawija, sedangkan Ib secara umum mengalami peningkatan. Peningkatan Ib terjadi pada
kelompok pengeluaran baik konsumsi rumah tangga maupun BPPBM. Indeks harga yang diterima petani padi dan palawija pada bulan April 2015 sebesar 117,87 persen
turun menjadi 116,00 persen Mei 2015 atau
turun
sebesar 1,59 persen. Penurunan It dipengaruhi oleh menurunnya harga pada komoditi tanaman pangan yaitu padi dan palawija yaitu turun masing-masing
sebesar 1,70 persen dan 0,74 persen. Penurunan harga pada palawija terjadi terutama pada komoditi kacang tanah dan ubi jalar, Sebaliknya Indeks harga yang dibayar petani juga mengalami kenaikan
sebesar 0,61 persen. Kenaikan Ib terjadi pada kelompok konsumsi rumahtangga sebesar 0,76 persen dan BPPBM mengalami kenaikan sebesar 0,18 persen. Kenaikan Ib tertinggi pada kelompok pengeluaran
konsumsi rumahtangga adalah sub kelompok bahan makanan Sedangkan pada kelompok pengeluaran BPPBM kenaikan Ib tertinggi terjadi pada sub kelompok pupuk dan obat-obatan
3. Nilai Tukar Petani Hortikultura
NTP hortikultura merupakan indikator untuk menunjukkan kemampuan daya beli petani hortikultura. Sama halnya dengan petani padi dan palawija, perkembangan nilai tukar petani hortikultura
juga cukup berfluktuasi. Nilai tukar petani hortikultura pada bulan Mei 2015 sebesar 106,48 persen. Bila dibandingkan dengan bulan April 2015, NTP holtikultura pada bulan Mei 2015, mengalami peningkatan
sebesar 0,45 persen. Begitu pula dengan NTUP sektor hortikultura pada bulan Mei 2015 juga mengalami kenaikan sebesar 0,79 persen atau dari 111,50 persen menjadi 112,39 persen. Peningkatan NTP dan
NTUP sub sektor hortikultura disebabkan kenaikan It secara umum lebih tinggi dari pada kenaikan yang terjadi pada Ib.
Pada bulan Mei 2015 It sub sektor hortikultura
naik
sebesar 0,90 persen, kenaikan It terjadi pada komoditi sayur-sayuran yaitu naik 2,87 persen. Kenaikan harga pada komoditi sayur-sayuran terutama
terjadi pada labu siam dan cabe merah. Sedangkan komoditi buah-buahan dan tanaman obat mengalami
penurunan
yaitu masing-masing
turun
sebesar 0,27 dan 1,32 persen. Indeks yang dibayar petani Ib secara umum pada bulan Mei 2015 mengalami
kenaikan
0,45 persen dari 116,59 persen bulan April 2015 menjadi 117,11 persen bulan Mei 2015. Kenaikan Ib secara umum terjadi pada kedua kelompok
pengeluaran yaitu konsumsi rumahtangga dan BPPBM. Kenaikan tertinggi pada kelompok konsumsi rumah tangga adalah bahan makanan sedangkan BPPBM terjadi pada pengeluaran penambahan barang
modal.
Berita Resmi Statistik Provinsi Sumatera Selatan No.350616Th.XVII, 1 Juni 2015 6
Tabel 4 Indeks Harga Yang Diterima, Indeks Harga Yang Dibayar, Nilai Tukar Petani,
Dan Nilai Tukar Pertanian Hortikultura April – Mei 2015 serta
Persentase Perubahannya 2012=100
4. Nilai Tukar Petani Tanaman Perkebunan Rakyat Pekebun