butuh cahaya akan mati. Setiap kematian organisme akan menyebabkan terganggunya ekosistem akuatik. Apabila jumlah materi tersuspensi ini banyak
dan kemudian mengendap, maka pembentukan lumpur dapat sangat mengangu dalam saluran, pendangkalan cepat terjadi, sehingga diperlukan pengerukan
lumpur yang lebih sering. Apabila zat-zat ini sampai dimuara sungai dan bereaksi dengan air yang asin, maka baik koloid maupun zat terlarut dapat mengendap di
muara muara dan proses inilah yang menyebabkan terbentuknya delta. Dapat dimengerti, bahwa pengaruhnya terhadap kesehatan pun menjadi tidak langsung.
b. Kekeruhan
Kekeruhan air disebabkan oleh adanya zat padat yang tersuspensi, baik yang bersifat anorganik maupun yang organik. Zat anorganik, biasanya berasal dari
lapukan batuan dan logam, sedangkan yang organik dapat berasal dari lapukan lapukan tanaman atau hewan. Buangan industri dapat juga menyebabkan sumber
kekeruhan. Zat organik dapat menjadi makanan bakteri, sehingga mendukung perkembangbiakannya. Bakteri ini juga merupakan zat tersuspensi, sehingga
pertambahannya akan menambah pula kekeruhan air. Demikian pula dengan algae yang berkembang biak karena adanya zat hara N, P, K akan menambah
kekeruhan air. Air yang keruh sulit didesinfeksi, karena mikroba terlindung oleh zat tersuspensi tersebut. Hal ini tentu berbahaya bagi kesehatan, bila mikroba itu
patogen.
2.2 Air Permukaan
Air tawar berasal dari dua sumber, yaitu air permukaan surface water dan air tanah ground water. Air permukaan adalah air yang berada di sungai, danau,
waduk, rawa dan badan air lain, yang tidak mengalami ilfiltrasi kebawah tanah. Areal tanah yang mengalirkan air kesuatu badan air disebut watershed atau drainage
basins . Air yang mengalir dari daratan menuju suatu badan air disebut limpasan
permukaan surface run off, dan air yang mengalir di sungai menuju laut disebut aliran air sungai river run off. Sekitar 69 air yang masuk ke sungai berasal dari
17
hujan, pencairan es salju terutama untuk wilayah Ugahari, dan sisanya berasal dari air tanah. Wilayah di sekitar daerah aliran sungai yang menjadi tangkapan air disebut
catchment basin .
Air hujan yang jatuh ke bumi dan menjadi air permukaan memiliki kadar- kadar bahan terlarut atau unsur hara yang sangat sedikit. Air hujan biasanya bersifat
asam, dengan nilai pH 4,2. Hal ini disebabkan air hujan melarutkan gas-gas yang terdapat di atsmosfer, misalnya gas karbondioksida CO
2
, sulphur S dan nitrogen oksida NO
2
yang dapat membentuk asam lemah Novotny dan Olem, 1994. Setelah jatuh kepermukaan bumi, air hujan mengalami kontak dengan tanah dan melarutkan
bahan-bahan yang terkandung di dalam tanah.Effendi, 2003
2.3 Air Sungai Sebagai Sumber Air Bersih
2.3.1 Kuantitas
Permukaan planet bumi sebagian besar terdiri dari perairan, Dari 40 juta mil kubik air yang berada di permukaan bumi dan ada di dalam tanah tidak lebih
dari 0,5 0,2 juta mil kubik yang secara langsung dapat digunakan untuk kepentingan manusia. Karena dari jumlah 40 juta mil kubik 97 terdiri dari air
laut dan jenis air lain yang berkadar garam tinggi, 2,5 berbentuk es dan salju abadi yang dalam keadaan cair baru dapat dipakai manusia dan mahluk lain
Seyhan, 1977. Akibat panas sinar matahari pada permukaan bumi, permukaan air laut dan
air yang ada pada mahluk hidup menguap munjadi awan yang apabila terkena dingin akan mengalami kondensasi, yang akan turun menjadi hujan. Air hujan
akan meresap kedalam tanah dan mengalir di permukaan tanah menuju ke badan- badan air sehingga air di badan air akan bertambah banyak. Dari rantai perputaran
air tersebut, dapat dibedakan atas tiga sumber yaitu : 1. Air angkasa meliputi air hujan dan salju,
2. Air tanah meliputi mata air,sumur dangkal, sumur dalam dan artesis. 3. Air permukaan meliputi sungai, rawa-rawa dan danau.
18
Air sungai sangat terpengaruh oleh musim, dimana debit air sungai pada musim hujan relatif lebih banyak dibanding dengan pada musim kemarau.
Kuantitas air sungai dipengaruhi oleh : - Debit sumber air sungai air hujan, air dari mata air dan sebagainya
- Sifat dan luas area. - Keadaan tanah.
2.3.2 Kualitas
Air permukaan adalah air yang ada di permukaan tanah, baik keberadaannya bersifat sementara dan mengalir ataupun stabil. Air permukaan
bila langsung digunakan untuk kebutuhan sehari-hari perlu diperhatikan apakah air tersebut sudah tercemar atau belum. Indikator atau tanda bahwa air permukaan
sudah tercemar adalah adanya perubahan atau tanda yang dapat diamati melalui : l. Adanya perubahan warna, bau dan rasa dalam air.
2. Adanya perubahan suhu air. 3. Adanya perubahan pH dan konsentrasi ion hidrogen.
4. Timbulnya endapan, koloidal dan bahan terlarut. 5. Adanya mikroorganisme.
6. Meningkatnya radioaktifitas dalam air Agar air permukaan dapat digunakan sebagai sumber air bersih perlu
dilakukan pengolahan air untuk perbaikan kualitas fisika air bersih dapat dilakukan misalnya dengan penyaringan filtrasi.
Pada umumnya air sungai mengandung zat organik maupun anorganik, yang terkandung dalam air sungai tergantung kadar pencemaran pada air sungai
tersebut dan jenis tanah yang dilalui oleh air sungai tersebut. Sungai pada umumnya akan membawa zat-zat padat yang berasal dari erosi,
penghancuran zata-zat organik, garam-garam mineral sesuai dengan jenis tanah yang dilalui. Dan pada sungai-sungai yang melalui daerah-daerah pemukiman yang padat
19
akan mengalami pencemaran akibat buangan rumah tangga yang dapat mengakibatkan perubahan warna, peningkatan kekeruhan, rasa, bau dan lain-lain.
2.4 Air Minum
Air merupakan bahan yang sangat penting bagi kehidupan umat manusia dan fungsinya tidak pernah dapat digantikan oleh senyawa lain. Air juga merupakan
komponen penting dalam bahan makanan karena air dapat mempengaruhi penampakan, tekstur, serta cita rasa makanan kita. Air berperan sebagai pembawa
zat-zat makanan dan sisa-sisa metabolisme, sebagai media reaksi yang menstabilkan pembentukan biopolimer, dan sebagainya.
Air dapat dikonsumsi sebagai air minum apabila air tersebut bebas dari mikroorganisme yang bersifat patogen dan telah memenuhi syarat-syarat kesehatan.
Untuk masyarakat awam persediaan air minum, mereka mengambil dari sumber air sebelum dikonsumsi air tersebut harus direbus dahulu. Merebus air sampai mendidih
bertujuan untuk membunuh kuman-kuman yang mungkin terkandung dalam air tersebut. Sedangkan air minum yang tersedia di pasaran luas berupa air mineral yang
berasal dari sumber air pegunungan dan telah mengalami proses destilasi atau penyulingan di industri dalam skala besar. Penyulingan ini juga bermaksud untuk
menghilangkan mineral-mineral yang terkandung baik berupa mikroorganisme maupun berupa logam berat.
2.4.1 Kekeruhan
Air menjadi keruh karena adanya benda-benda lain yang tercampur atau larut dalam air seperti tanah liat, lumpur, benda-benda organik halus dan plankton.
Kekeruhan didefinisikan sebagai suatu istilah untuk menggambarkan butiran- butiran tanah liat, pasir, bahan mineral dan sebagainya yang menghalangi cahaya
atau sinar masuk kedalam air. Kekeruhan air didalam air permukaan pada umumnya ditimbulkan oleh
bahan-bahan dalam suspensi ukuran lebih besar 1 milimikron dan 1 mikron. 20
Kekeruhan yang di timbulkan oleh bahan-bahan dalam suspensi sangat mudah di hilangkan dengan cara pengendapan, bentuk ini terdiri antara lain bakteria, bahan-
bahan anorganik seperti pasir dan lempung serta bahan-bahan organik seperti daun-daunan. Bahan-bahan koloid hanya dapat dihilangkan dengan proses
penyaringan dengan saringan pasir. Chatib, 1992 Kekeruhan sebenarnya tidak mempunyai efek langsung terhadap kesehatan
tetapi tidak disukai masyarakat karena masalah estetika kurang baik. Persyaratan mutu dari kekeruhan air bersih maksimum vang diperolehkan menurut Peraturan
Menteri Kesehatan RI Nomor 907MENKESSKSK2002 adalah 5 NTU. Kekeruhan menunjukkan sifat optis air, yang mengakibatkan pembiasan
cahaya kedalam air. Kekeruhan membatasi masuknya cahaya ke dalam air. Kekeruhan ini terjadi karena adanya bahan yang terapung dan terurainya zat tertentu,
seperti bahan organik, jasad renik, lumpur, tanah liat dan benda lain yang melayang atau terapung dan sangat halus. Semakin keruh air, semakin tinggi daya hantar
listriknya dan semakin banyak pula padatannya Kristanto, 2002. Partikel yang terkandung dalam air dapat terjadi karena adanya erosi tanah
yang dilalui oleh aliran air. Kation-kation yang terdapat dalam partikel lempung adalah Na
+
, K , Ca , H
+
+ 2
+
, Al dan Fe
, berurutan menurut besarnya gaya adsorbsi yang dialami. Dari urutan kation tersebut, terlihat partikel yang
mengandung Na
+ 2
− 2
+
dan K
+
sangat stabil dan sukar mengendap karena hanya sedikit yang mengalami gaya adsopsi, sedangkan patikel yang mengandung A1
3+
dan Fe kurang stabil dan mudah mengendap.
+ 3
Adapun zat yang tidak dapat mengendap tanpa bantuan bahan kimia koagulan antara lain unsur organik dari limbah domestik. Jenis dan ukuran
partikel koloid dalam air yang sukar mengendap dapat dilihat pada tabel berikut:
21
Tabel 1. Spektrum Ukuran Partikel
No Jenis Partikel Bahan Penyusun
Ukuran Mikron 1 Molekul
- 10-10 - 10-8
2 Koloid -
3 Tersuspensi Clay
FeOH CaCO
3
SiO
3
4 Bakteri 10-6 - 10-5.5
5 Alga 10-6 - 10-4.5
6 Virus 10-7.5 - 108.5
Sumber : Fair, 1968
Untuk menghilangkan zat-zat tersebut di atas, cara yang umum dilakukan adalah dengan proses sedimentasi, akan tetapi untuk ukuran partikel yang sangat
kecil seperti paktikel koloidal dan partikel tersuspensi memerlukan waktu yang sangat lama, seperti dilihat pada tabel berikut:
Tabel 2. Jenis Partikel Koloid dan Tersuspensi.
No Jenis partikel
Diameter mm Waktu Pengendapan
1 Kerikil 10
0,3 Detik
2 Pasir halus
0,1 33
Detik 3 silt
0,01 38
Detik 4 Bakteri
0,001 55
Detik 5
Koloid 0,0001 - 0,000001
230 Hari - 6,3 Tahun Sumber: Anonim, 1971
2.4.2 Total Suspended Solid TSS
TSS adalah padatan yang menyebabkan kekeruhan air, tidak terlarut dan tidak
dapat mengendap langsung. Padatan tersuspensi terdiri dari partikel-partikel yang
22
ukuran maupun beratnya lebih kecil dari sedimen, misalnya tanah liat, bahan-bahan organik tertentu, sel-sel mikroorganisme, dan sebagainya. Sebagai contoh, air
permukaan mengandung tanah liat dalam bentuk suspensi yang dapat tahan sampai berbulan-bulan, kecuali jika keseimbangannya terganggu oleh zat-zat lain, sehingga
mengakibatkan terjadinya penggumpalan yang kemudian diikuti dengan pengendapan Fardiaz, 1992
Bahan-bahan tersuspensi dan terlarut pada perairan alami tidak bersifat toksik, akan tetapi jika berlebihan, dapat meningkatkan nilai kekeruhan yang selanjutnya
akan menghambat penetrasi cahaya matahari ke kolom air dan akhirnya berpengaruh terhadap proses fotosintesis di perairan.
TSS adalah zat-zat padat yang berada pada dalam suspensi, dapat dibedakan
menurut ukuranya sebagai partikel tersuspensi koloid partikel koloid dam partikel tersuspensi biasa partikel tersuspensi Alaerts dan Santika, 1987
Jenis partikel koloid tersebut adalah penyebab kekeruhan dalam air efek tyndall yang disebabkan oleh penyimpangan sinar nyata yang menembus suspensi
tersebut. Partikel-partikel koloid tidak terlihat secara visual, sedangkan larutannya tanpa partikel koloid yang terdiri dari ion-ion dan molekul-molekul tidak pernah
keruh. Larutan menjadi keruh bila terjadi pengendapan presipitasi yang merupakan keadaan kejenuhan dari suatu senyawa kimia. Partikel-partikel tersuspensi biasa,
mempunyai ukuran lebih besar dari partikel koloid dan dapat menghalangi sinar yang akan menembus suspensi, sehingga suspensi tidak dapat dikatakan keruh, karena
sebenarnya air di antara partikel-partikel tersuspensi tidak keruh dan sinar tidak menyimpang Alaerts dan Santika, 1987
2.4.3 DO Disolved Oxygen
Ujicoba oksigen terlarut sangat penting untuk menjamin keadaan aerobik perairan. Dalam pengendalian pencemaran air, ikan, tumbuhan dan binatang lain
perlu berkembang biak. Hal ini perlu pemeliharaan oksigen terlarut yang dapat menunjang tata kehidupan di dalam air dengan keadaan yang sehat.
23
Oksigen terlarut adalah oksigen yang terdapat di dalam air dalam bentuk molekul oksigen, bukan dalam bentuk molekul hydrogen oksida dan biasanya
dinyatakan dalam mgl ppm. Adanya oksigen bebas ini sangat diperlukan oleh berbagai biota air misalnya ikan hanya dapat hidup di air yang mempunyai
kandungan oksigen bebas lebih besar 3 ppm. Oksigen bebas dalam air dapat berkurang bila dalam air terdapat kotoran atau limbah organik yang degradable.
Dalam air kotor selalu terdapat bakteri bakteri aerob dan anaerob. Bakteri aerob adalah bakteri yang memerlukan oksigen bebas dalam hidupnya sedangkan
bakteri anaerob adalah bakteri yang tidak memerlukan oksigen bebas dalam hidupnya. Bakteri aerob dan anaerob akan menguraikan zat organik dalam air
menjadi persenyawaan yang sederhana. Selama ini air mengandung oksigen bebas cukup banyak, maka yang bekerja atau tumbuh berkembang adalah bakteri aerob.
Bakteri aerob akan merubah persenyawaan organik menjadi bentuk persenyawaan yang tidak berbahaya yang dikehendaki manusia. Misalnya nitrogen dirubah
menjadi persenyawaan nitrat, belerang dirubah menjadi persenyawaan sulfat, bila oksigen bebas dalam air itu habis atau sangat kurang, maka yang bekerja atau tumbuh
dan berkembang adalah bakteri anaerob. Bakteri anaerob merubah persenyawaan organik menjadi bentuk persenyawaan sederhana tidak dikehendaki manusia.
Misalnya nitrogen dirubah menjadi amoniak, belerang dirubah menjadi hydrogen sulfide
, yang keduanya berbentuk gas dan bau. Oksigen larut dalam air dan tidak bereaksi dengan air secara kimiawi. Pada
tekanan tertentu, kelarutan oksigen dalam air dipengaruhi oleh suhu. Faktor lain yang mempengaruhi kelarutan oksigen yaitu air dan luas permukaan air yang terbuka bagi
atmosfer Mahida, 1984.
24
2.5 Tanaman Enceng Gondok Eichornia crassipes
2.5.1 Klasifikasi Enceng Gondok
Divisi : Spermatophyta
Sub divisi : Angiospermae Kelas
: Monocotyledoneae Suku
: Pontederiaceae Marga
: Eichhornia Jenis : Eichornia crassipes Solms
Gambar Rudi, h. 2003. Enceng Gondok : Budi Daya Eceng Gondok di Indonesia www.Google.com.22042007
` Gambar 2.1 Tanaman Enceng Gondok
Orang lebih banyak mengenal tanaman ini tumbuhan pengganggu gulma diperairan karena pertumbuhannya yang sangat cepat. Awalnya didatangkan ke
Indonesia pada tahun 1894 dari Brazil untuk koleksi Kebun Raya Bogor. Ternyata dengan cepat menyebar ke beberapa perairan di Pulau Jawa. Dalam
perkembangannya, tanaman keluarga Pontederiaceae ini justru mendatangkan manfaat lain, yaitu sebagai biofilter cemaran logam berat, sebagai bahan kerajinan,
dan campuran pakan ternak. 25
Eceng gondok hidup mengapung bebas bila airnya cukup dalam tetapi berakar di dasar kolam atau rawa jika airnya dangkal. Tingginya sekitar 0,4 - 0,8 meter. Tidak
me n pangkalnya
meruncing, pangkal tangkai daun menggelembung. Permukaan daunnya licin dan berwar
ah air buangan domestik dengan tingkat efisiensi yang tinggi.
a
ong dalam makrofita yang terletak di atas permukaan air, yan
daun klorofil eceng gondok terdapat dalam sel mpunyai batang. Daunnya tunggal dan berbentuk oval. Ujung da
na hijau. Bunganya termasuk bunga majemuk, berbentuk bulir, kelopaknya berbentuk tabung. Bijinya berbentuk bulat dan berwarna hitam. Buahnya kotak
beruang tiga dan berwarna hijau. Akarnya merupakan akar serabut. Eceng gondok dapat hidup mengapung bebas di atas permukaan air dan
berakar di dasar kolam atau rawa jika airnya dangkal. Kemampuan tanaman inilah yang banyak di gunakan untuk mengolah air buangan, karena dengan aktivitas
tanaman ini mampu mengol Eceng gondok dapat menurunkan kadar BOD, partikel suspensi secara
biokimiawi berlangsung agak lambat dan mampu menyerap logam-logam berat seperti Cr, Pb, Hg, Cd, Cu, Fe, Mn, Zn dengan baik, kemampuan menyerap logam
persatuan berat kering eceng gondok lebih tinggi pada umur muda dari pada umur tua Widianto dan Suselo, 1977.
Adapun bagian-bagian tanaman yang berperan dalam penguraian air limbah adalah sebagai berikut :
Akar Bagian akar eceng gondok ditumbuhi dengan bulu-bulu akar yang
berserabut, berfungsi sebagai pegangan atau jangkar tanaman. Sebagian besar peranan akar untuk menyerap zat-zat yang diperlukan tanaman dari dalam air.
Pada ujung akar terdapat kantung akar yang mana di bawah sinar matahari kantung akar ini berwarna merah, susunan akarnya dapat mengumpulkan lumpur
atau partikel-partikal yang terlarut dalam air Ardiwinata, 1950.
b Daun
Daun eceng gondok tergol g di dalamnya terdapat lapisan rongga udara dan berfungsi sebagai alat
pengapung tanaman. Zat hijau 26
epid is. Dip
em ermukaan atas daun dipenuhi oleh mulut daun stomata dan bulu
daun. R
reaksi 2
Klorofil
terluar petiole adalah lapisan epidermis, kemudian dibagian aw
a tipis sklerenkim dengan bentuk sel yang tebal disebut pisan parenkim, kemudian didalam jaringan ini terdapat jaringan pengangkut
. Rongga-rongga erupa
ut y, 1950.
Bunga
an
Eceng
ketiak daun, lalu membesar dan akhirnya menjadi tumbuhan baru. ongga udara yang terdapat dalam akar, batang, dan daun selain sebagai
alat penampungan juga berfungsi sebagai tempat penyimpanan O
2
dari proses fotosintesis.
Reaksi fotosintesis :
6CO + 6H O
⎯ ⎯
⎯ ⎯
→ ⎯
hari CahayaMata
C H
2 2
6 12
O +6O ……….
6 2
Oksigen hasil dari fotosintesis ini digunakan untuk respirasi tumbuhan dimalam hari dengan menghasilkan CO
yang akan terlepas kedalam air
2
Pandey, 1980. c
Tangkai Tangkai eceng gondok berbentuk bulat menggelembung yang di dalamnya
penuh dengan udara yang berperan untuk mengapaungkan tanaman di permukaan air. Lapisan
b ahnya terdapat jaring n
la xylem dan floem
udara dibatasi oleh dinding penyekat b selaput tipis berwarna p ih Pande
d Eceng gondok berbunga bertangkai dengan warna mahkota lembayung muda.
Berbunga majemuk dengan jumlah 6 - 35 berbentuk karangan bunga bulir deng putik tunggal.
gondok juga memiliki ciri-ciri morfologi sebagai berikut, eceng gondok merupakan tumbuhan perennial yang hidup dalam perairan terbuka, yang
mengapung bila air dalam dan berakar didasar bila air dangkal. Perkembangbiakan eceng gondok terjadi secara vegetatif maupun secara
generatif, perkembangan secara vegetatif terjadi bila tunas baru tumbuh dari
27
Setiap 10 tanaman eceng gondok mampu berkembangbiak menjadi 600.000 tanaman baru dalam waktu 8 bulan,
hal inilah membuat eceng gondok banyak anfaatkan guna untuk pengolahan air limbah. Eceng gondok dapat mencapai
sebagai berikut :
k. Jika pad
han yang mempunyai derajat keasaman pH air ok menjadi baik, pH air optimum berkisar
. ya relatif murah.
3.
2.5
dim ketinggian antara 40 - 80 cm dengan daun yang licin dan panjangnya 7 - 25 cm.
Faktor lingkungan yang menjadi syarat untuk pertumbuhan eceng gondok adalah
1. Cahaya matahari, PH dan Suhu
Pertumbuhan eceng gondok sangat memerlukan cahaya matahari yang cukup, dengan suhu optimum antara 25
o o
C-30 C, hal ini dapat dipenuhi dengan baik di daerah beriklim tropis. Di samping itu untuk pertumbuhan yang lebih baik,
eceng gondok lebih cocok terhadap pH 7,0 - 7,5, jika pH lebih atau kurang maka pertumbuhan akan terlambat Dhahiyat, 1974.
2. Ketersediaan Nutrien Derajat keasaman pH air
Pada umumnya jenis tanaman gulma air tahan terhadap kandungan unsur hara yang tinggi. Sedangkan unsur N dan P sering kali merupakan faktor
pembatas. Kandungan N dan P kebanyakan terdapat dalam air buangan domesti a perairan kelebihan nutrien ini maka akan terjadi proses eutrofikasi.
Eceng gondok dapat hidup di la 3,5 - 10. Agar pertumbuhan eceng gond
antara 4,5 – 7. Pemilihan tanaman eceng gondok pada reaktor ini didasarkan pada
pertimbangan – pertimbangan berikut ini : 1.
Tanaman eceng gondok merupakan jenis tanaman yang banyak dijumpai di Indonesia.
2 Dari segi ekonomi tanaman eceng gondok hargan
Tidak memerlukan perawatan khusus dan pemeliharaan sangat mudah.
.2 Ciri-ciri Fisiologis Enceng Gondok
28
Eceng gondok memiliki daya adaptasi yang besar terhadap berbagai macam yang ada disekelilingnya dan dapat berkembang biak dengan cepat. Eceng gondok
hal dapat hidup ditanah yang selalu tertutup oleh air yang banyak mengandung makanan.
Sel itu
bas ndok untuk melakukan proses-proses
sebag er
a. nyalah
m air
ang masuk kedalam tumbuhan dan keluar meninggalkan daun dan batang n proses transpirasi, sebagian menyerap
mel
dan angin Anonim, 1996.
enghasilkan glukosa dan oksigen dan ain
daya tahan eceng gondok juga dapat hidup ditanah asam dan tanha yang ah Anonim, 1996. Kemapuan eceng go
ai b ikut : Transpirasi
Jumlah air yang digunakan dalam proses pertumbuhan ha emerlukan sebagian kecil jumlah air yang diadsorbsi atau sebagian besar dari
y sebagai uap air. Proses tersebut dinamaka
alui batang tetapi kehilangan air umumnya berlangsung melalui daun. Laju hilangnya air dari tumbuhan dipengaruhi oleh kwantitas sinar matahari dan musim
penanamnan. Laju teraspirasi akan ditentukan oleh struktur daun eceng gondok yang terbuka lebar yang memiliki stomata yang banyak sehingga proses
transpirasi akan besar dan beberapa factor lingkungan seperti suhu, kelembaban, udara, cahaya
b. Fotosintesis
Fotosintesis adalah sintesa karbohidrat dari karbondioksida dan air oleh klorofil. Menggunakan cahaya sebagai energi dengan oksigen sebagai produk
tambahan. Reaksi fotosintesis :
6 CO + 6H O
⎯ ⎯
⎯ ⎯
→ ⎯
ari Sinarmatah
C H
2 2
6 12
O + 6O
6 2
……. reaksi 3
Klorofil
Dalam proses fotosintesis ini tanaman membutuhkan CO dan H
2 2
O dan dengan bantuan sinar matahari akan m
29
senyaw
pirasi hewan mempergunakan energi untuk membangun dan
me embran plasma dan dinding sel. Energi tersebut
olekul gula tau gluko
6
H ah menjadi zat-zat sederhana yang disertai dengan
elepasan energi Tjitrosomo, 1983.
reaksi k
2.5.3 Manfaat Enceng Gondok
Little 1968 dan Lawrence dalam Moenandir 1990, Haider 1991 serta Sukman dan Yakup 1991, m
masalah pencem
pos dalam kegiatan pertanian dan
c. Sebagai sumber gas yang antara lain berupa gas ammonium sulfat, gas
d. a-senyawa organic lain. Karbondioksida yang digunakan dalam proses ini
beasal dari udara dan energi matahari Sastroutomo, 1991. c.
Res Sel tumbuhan dan
melihara protoplasma, m dihasilkan melalui pembakaran senyawa-senyawa. Dalam respirasi m
a sa C
12
O diub
6
p imia adalah :
C H
6 12
O + 6O 6 CO + 6H O + energi
..….. reaksi 4
6 2
2 2
enyebutkan bahwa eceng gondok banyak menimbulkan aran sungai dan waduk, tetapi mempunyai manfaat sebagai berikut :
a. Mempunyai sifat biologis sebagai penyaring air yang tercemar oleh
berbagai bahan kimia buatan industri. b.
Sebagai bahan penutup tanah dan kom perkebunan.
hidrogen, nitrogen dan metan yang dapat diperoleh dengan cara fermentasi.
Bahan baku pupuk tanaman yang mengandung unsur NPK yang merupakan tiga unsur utama yang dibutuhkan tanaman.
e. Sebagai bahan industri kertas dan papan buatan.
f. Sebagai bahan baku karbon aktif.
30
2.5.4 e
Ko yang tidak terkendali di antaranya adalah :
b. erairan sehingga
ksigen dalam air DO :
c. Mengganggu lalu lintas transportasi air, khususnya bagi masyarakat
yang kehidupannya masih tergantung dari sungai seperti di pedalaman Kalimantan dan beberapa daerah lainnya.
i vektor penyakit pada manusia. e.
2.5.5 Penyerapan Oleh Enceng Gondok
T potongan
gondok dewasa. Eceng gondok sangat peka terhadap keadaan yang unsur haranya didal
ai tinggi juga
yang cuku dapat dimanfaatkan sebagai
penge ali
S dengan konsentrasi yang
lebih tinggi dari pada medium sekitarnya yang biasanya bermuatan negative. nsekuensi dan keberadaannya, kation
emperl
K rugian Enceng Gondok
ndisi merugikan yang timbul sebagai dampak pertumbuhan eceng gondok
a. Meningkatnya evapontranspirasi.
Menurunnya jumlah cahaya yang masuk kedalam p menyebabkan menurunnya tingkat kelarutan o
Dissolved Oxygens .
d. Meningkatnya habitat bag
Menurunkan nilai estetika lingkungan perairan.
umbuhan ini mempunyai daya regenerasi yang cepat karena potongan- vegetatifnya yang terbawa arus akan terus berkembang menjadi eceng
am r kurang mencukupi, tetapi responnya terhadap kadar unsur hara yang besar. Proses regenerasi yang cepat dan toleransinya terhadap lingkungan
p besar, menyebabkan eceng gondok nd
pencemaran lingkungan. Soerjani, 1975 el-sel akar tanaman umumnya mengandung ion
Penyerapan ini melibatkan energi, sebagai ko m
ihatkan adanya kemampuan masuk ke dalam sel secara pasif ke dalam gradient elektrokimia, sedangkan anion harus diangkut secara aktif kedalam sel akar
tanaman sesuai dengan keadaan gradient konsentrasi melawan gradient elektrokimia. Foth, 1991
31
Di dalam akar, tanaman biasa melakukan perubahan pH kemudian membentuk suatu zat khelat yang disebut fitosiderofor. Zat inilah yang kemudian
engikat
imbun logam kedalam organ tertentu seperti akar.
Dan kedua, proses pengambil
penyerapan ion tertentu pada kondisi lingkungan yang luas. Foth, 1991.
2.6 Hip
hipotesis. m
logam kemudian dibawa kedalam sel akar. Agar penyerapan logam meningkat, maka tumbuhan ini membentuk molekul rediktase di membran akar.
Sedangkan model tranportasi didalam tubuh tumbuhan adalah logam yang dibawa masuk ke sel akar kemudian ke jaringan pengangkut yaitu xylem dan floem, kebagian
tumbuhan lain. Sedangkan lokalisasi logam pada jaringan bertujuan untuk mencegah keracunan logam terhadap sel, maka tanaman akan melakukan detoksofikasi,
misalnya men Menurut Fitter dan Hay 1991, terdapat dua cara penyerapan ion ke
dalam akar tanaman : 1.
Aliran massa, ion dalam air bergerak menuju akar gradient potensial yang disebabkan oleh transpirasi.
2. Difusi, gradient konsentrasi dihasilkan oleh pengambilan ion pada
permukaan akar. Dalam pengambilan ada dua hal penting, yaitu pertama , energi metabolik
yang diperlukan dalam penyerapan unsur hara sehingga apabila respirasi akan dibatasi maka pengambilan unsur hara sebenarnya sedikit.
an bersifat selektif, tanaman mempunyai kemampuan menyeleksi
otesis
Berdasarkan teori yang telah dikemukakan, maka dapat diambil beberapa
Bahwa kontruksi reaktor dengan menggunakan tanaman Enceng Gondok dapat menurunkan konsentrasi TSS dan kekeruhan. Kapasitas reaktor dengan menggunakan
enceng gondok terhadap TSS dan kekeruhan dapat dipergunakan untuk pengolahan air selokan Mataram sebagai langkah awal pre-treatment untuk pengolahan
selanjutnya agar lebih mudah, aman dan efisien. 32
BAB III METODE PENELITIAN
Lokasi pengambilan sampel air permukaan yaitu di selokan Mataram, Yogyakarta. Pengambilan
da laboratorium kualitas lingkungan dan penelitian dilakukan di halaman belakang FTSP, UII, Sleman,
Yogjakarta dengan menggunakan reaktor secara Terus menerus continue berukuran 1 m x
3.3 Waktu Penelitian
selama 6 bulan yang terdiri dari tahap persiapan penelit
Penelitian dapat disebut dengan penelitian ilmiah apabila memiliki metode penelitian yang sistematis. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut :
3.1 Lokasi Penelitian
sampel dilaksanakan pa
0.5 m yang ditanami tanaman eceng gondok, sedang untuk analisis parameter kualitas air permukaan dilakukan di laboratorium kualitas lingkungan UII
Yogjakarta.
3.2 Parameter Penelitian
Sebagai parameter penelitian ini adalah kandungan Kekeruhan dan TSS. Penelitian ini dilakukan analisa pengukuran dan pengujian parameter air permuakaan
laboratorium berdasarkan tingkat konsentrasi yaitu 0, 50,dan 100 serta variasi waktu penelitian yang diambil setiap 2 jam sekali dengan Td Waktu tinggal 2 jam
dan 4 jam sekali dengan Td Waktu Tinggal 4 Jam .dari sumber air baku yaitu air permukaan selokan Mataram Yogyakarta.
Waktu penelitian dilakukan ian, desilasi tanaman eceng gondok, pembuatan reaktor, penanaman eceng
33