BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Air dan sumber-sumbernya merupakan salah satu kekayaan alam yang mutlak dibutuhkan oleh makhluk hidup guna menopang kelangsungan hidupnya dan
memelihara kesehatannya. Kehadiran air di dunia ini sangat penting sekali artinya bagi kehidupann karena tanpa air semuanya akan musnah. Sehingga dapat dikatakan
bahwa air tidak dapat dipisahkan dengan kehidupan, tanpa air tidaklah mungkin ada kehidupan. Perkembangan ilmu pengetahuan telah membuktikan bagaimana
pentingnya air dalam berbagai fenomena. Namun sumber daya air ada batasnya dan apabila pengelolaannya keliru dapat menimbulkan suatu kerusakankehancuran
bencana akibat banjir dan sebagainya. Oleh sebab itu pengembangan dan pengelolaan sumber daya air secara nasional merupakan suatu keharusan.
Melalui penyediaan air minum yang diatur baik dari segi kualitasnya di suatu daerah, maka penyebaran penyakit menular diharapkan dapat ditekan seminimal
mungkin, supaya air yang masuk ke dalam tubuh manusia baik berupa makanan maupun minuman tidak merupakan pembawa bibit penyakit, maka pengolahan air
baik berasal dari sumber, jaringan transmisi ataupun distribusi mutlak diperlukan untuk mencegah terjadinya kontak antara korotan sebagai sumber penyakit dengan air
yang sangat diperlukan Sutrisno dan Suciastuti, 1987. Pengolahan adalah usaha-usaha teknik yang dilakukan untuk merubah sifat-sifat
suatu zat. Hal ini penting sekali dalam air minum karena adanya pengolahan ini, maka akan didapatkan air minum yang memenuhi standar kualitas air minum yang
telah ditentukan Anonimous, 1984. Peningkatan kualitas air minum dengan jalan mengadakan pengelolaan
terhadap air yang akan digunakan sebagai sumber air minum mutlak diperlukan terutama apabila air tersebut berasal dari air permukaan. Pengolahan yang dimaksud
9
dapat dimulai dari proses yang sangat sederhana sampai pada pengolahan yang lengkap, sesuai dengan tingkat pengotoran sumber air asal. Semakin kotor semakin
berat pengolahan yang dibutuhkan dan semakin banyak pula teknik-teknik yang diperlukan untuk mengolah air tersebut agar dapat dimanfaatkan sebagai air minum.
Sementara itu peningkatan kuantitas air adalah merupakan syarat kedua setelah kualitas, karena semakin maju tingkat hidup seseorang, maka makin tinggi pula
kebutuhan air masyarakat tersebut Sutrisno dan Suciastuti, 1987. Seperti telah diuraikan di atas, air mutlak diperlukan oleh semua makhluk hidup
di dunia, khususnya sebagai air minum. Namun air dapat juga menimbulkan berbagai akibat gangguan kesehatan terhadap si pemakai, ini disebabkan sifat air tersebut
antara lain, yaitu : 1.
Adanya kemampuan air untuk melarutkan bahan-bahan padat, mengabsorpsi gas- gas dan bahan cair lainnya
2. Air sebagai faktor yang utama dalam penularan berbagai macam penyakit infeksi
bakteri-bakteri tertentu seperti typhus, paratyphus, dysentri baccilair, dan kolera. Sumber air dapat digolongkan menjadi dua yaitu: air permukaan Run-off water
misalnya air danau, sungai, bendungan, air hujan, dan air dalam tanah seperti sumur dan artesis. Dipandang dari kandungan bakteri organik, jumlah mikrobia dan
kandungan mineralnya, air yang berasal dari daerah permukaan dan dalam tanah dapat berbeda.
Saat ini, masalah utama yang dihadapi oleh sumber daya air meliputi kuantitas air yang sudah tidak mampu memenuhi kebutuhan yang terus meningkat dan kualitas
air untuk keperluan domestik yang semakin menurun. Kegiatan industri, domestik, dan kegiatan lain berdampak negatif terhadap sumber daya air, antara lain
menyebabkan penurunan kualitas air. Kondisi ini dapat menimbulkan gangguan, kerusakan, dan bahaya bagi semua makhluk hidup yang bergantung pada sumber
daya air. Oleh karena itu diperlukan pengelolaan dan perlindungan sumber daya air secara seksama.
10
Sebagian besar air baku untuk penyediaan air bersih diambil dari air permukaan seperti sungai, danau, kolam dan sebagainya. Air sungai sebagai salah satu sumber air
baku secara kuantitatif relatif lebih besar bila dibandingkan dengan sumber air baku lain.
Partikel-partikel koloid mempengaruhi tingkat kekeruhan yang terjadi pada air sungai, dapat disebabkan oleh kegiatan alam maupun manusia. Komposisi kimia
yang terkandung dalam air permukaan sangat tergantung daerah yang dilaluinya. Umumnya air permukaan akan memiliki kekeruhan yang cukup tinggi ditandai
dengan tingginya konsentrasi suspended solids. Selain itu juga terdapat beberapa material organik dan plankton yang dapat mempengaruhi kualitas air. Air
permukaan juga mempunyai fluktuasi harian, baik temperatur maupun kandungan kimia lain seperti oksigen, besi, mangan maupun jenis logam lainnya. Tiap elemen
tersebut memiliki variasi yang berbeda-beda sepanjang tahun. Hadirnya material berupa koloid menyebabkan air menjadi tampak keruh yang
secara estetika kurang menarik dan mungkin bisa berbahaya bagi kesehatan. Kekeruhan juga dapat disebabkan oleh partikel-partikel tanah liat, lempung maupun
lanau. Tanggung jawab para ahli teknik dimulai dengan pengembangan sumber daya
air untuk memenuhi penyediaan air yang cukup dengan kualitas yang baik, yaitu air harus bebas dari :
- Material tersuspensi yang menyebabkan kekeruhan
- Warna yang berlebihan, rasa dan bau
- Material terlarut yang tidak dikehendaki
- Zat - zat yang bersifat agresif
- Dan bakteri indikator pencemaran kotoran
Untuk penyediaan air bersih, air tersebut harus secara nyata memenuhi kebutuhan orang, yaitu dapat langsung diminum potable, juga harus berasa enak
dan secara fisis menarik.
11
Pada penelitian ini, sampel air baku yang digunakan adalah sampel air yang diambil dari air selokan Mataram, Jogjakarta. Tingginya kadar kekeruhan pada air
Selokan Mataram melatar belakangi digunakan air tersebut sebagai sampel air yang perlu pengolahan untuk memperbaiki kualitasnya terutama kadar kekeruhan.
Selokan Mataram ini berupa sungai kecil yang dibuat oleh Sri Sultan Hamengkubuwono IX pada jaman pendudukan jepang. Air dari Selokan Mataram
diambil dari sungai Progo dan mengalir sepanjang 60 km menuju sungai Opak banyaknya wilayah yang dilewati Selokan Mataram sehingga hamparan sawah di
kawasan yang dilewati selokan mataram kelihatan subur. Inilah fungsi ekonomi dan kultur Selokan Mataram, sebagai irigasi yang menghidupi lahan pertanian di
Jogjakarta, khususnya wilayah Kabupaten Sleman BAPELDA DIY 2006. Secara politik, pada waktu itu, Selokan Mataram mempunyai makna lain.
Karena Selokan Mataram dibangun dalam upaya untuk menolak kerja paksa yang dilakukan oleh penjajah Jepang. Upaya untuk menolak itu sultan mengerahkan
rakyatnya untuk membuat Selokan Mataram, dan ini menguntungkan rakyat. Melihat Selokan Mataram sekarang dengan Selokan Mataram yang dulu tentu
banyak yang berbeda,setidaknya dari segi kebersihan wilayah sekitar, namun dari limbah,boleh jadi Mataram lebih kotor dibandingkan yang dulu, karena sekarang
disekitar selokan telah berdiri banyak pemukiman dan mereka terbiasa membuang berbagai limbah keselokan,disamping itu juga kepadatan penduduk yang terus
meningkat secara nyata menyebabkan pencemaran air permukaan yang disebabkan oleh buangan limbah domestik maupun limbah non domestik yang masuk kebadan
air. Salah satu bentuk pengolahan yang sangat sederhana yang dapat diterapkan adalah melewatkan air permukaan tersebut kedaerah yang terdapat tanaman Enceng
Gondok. Untuk tujuan akhirnya atau dengan kata lainnya output yang akan dihasilkan dari penelitian ini yaitu pengolahan bersifat pre-treatment sebagai air minum. Karena
didasari dari sumber mata air khususnya untuk kota Yogyakarta adalah air tanah. Untuk itulah pada penelitian ini diharapkan air pada selokan Mataram dapat menjadi
12
pertimbangan untuk dijadikan sebagai salah satu alternatif yang dapat didistribusikan menjadi air minum untuk masyarakat kota Yogyakarta.
1.2 Rumusan Masalah