Metode Penelitian Daftar Pustaka
Jurnal Ilmiah Program Studi Pendidikan Luar Sekolah STKIP Siliwangi Bandung, Vol 1, No.1, Februari 2012
53
Kandaga Desa Mayang Kec.Cisalak Kab. Subang 3 Untuk mendeskripsikan dampak pembelajaran pendidikan keaksaraan berbasis keluarga di PKBM
Kandaga Desa Mayang Kec.Cisalak Kab. Subang Dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran ini, para peserta didik yang
dibantu oleh pendidik, melibatkan diri dalam proses pembelajaran. Proses pembelajaran adalah proses yang didalamnya terdapat kegiatan interaksi
antara guru
– siswa dan komunikasi timbal balik yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan belajar Rustman, 2001. Peserta
didik dibantu oleh pendidik dapat melibatkan diri untuk mengembangkan atau memodifikasi kegiatan pembelajaran. Upaya mengembangkan atau
memodifikasi kegiatan tersebut erat kaitannya dengan hasil dan dampak pembelajaran.
Adapun pengertian proses pembelajaran, Sudjana 2005: 69 menyatakan bahwa: Proses pembelajaran ini mencakup kegiatan untuk menyiapkan
fasilitas dan alat bantu pembelajaran, menerima informasi tentang materibahan belajar dan prosedur pembelajaran, membahas materibahan
belajar, dan melakukan saling tukar pengalaman dan pendapat dalam membahas materi atau memecahkan masalah yang dihadapi bersama.
Berdasarkan pengertian diatas bahwa proses pembelajaran adalah satu pola untuk mentransformasikan ilmu dari pendidik kepada peserta didik yang
didalamnya mencakup mempersiapkan bahan pelajaran, mempersiapkan media pembelajaran, membahas materi belajar, prosedur pembelajaran
serta memecahkan masalah bersama antara peserta didik dan pendidik. Hasil wawancara pengelola dan wawancara tutor menyatakan bahwa:
proses pembelajaran yang dilaksanakan di PKBM Kandaga, merupakan upaya yang dilakukan agar pembelajaran berjalan lebih optimal, serta efektif
sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Proses pembelajaran berbasis keluarga merupakan program percepatan dalam pemberantasan buta huruf,
anggota keluarga sebagai salah satu pendamping dan merupakan pendekatan pada proses pembelajaran yang lebih efektif, fungsional dan
kontinu. Hal ini dikarenakan pada proses pembelajaran, yaitu 60 belajar bersama pendamping di rumah dan 40 belajar bersama tutor. Tentu dalam
hal ini pembelajaran lebih bermakna, dikarenakan melalui pembelajaran di rumah bersama pendamping keluarga, warga belajar tidak merasa canggung
untuk menanyakan hal-hal kurang dimengerti.