Ikhtisar Kebijakan Akuntansi lanjutan

13 PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk Catatan atas laporan keuangan lanjutan

2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi lanjutan

Saldo rugi fiskal yang dapat di kompensasi diakui sebagai aktiva pajak tangguhan apabila besar kemungkinan bahwa jumlah laba fiskal dimasa mendatang akan memadai untuk dikompensasi. Penilaian penyisihan dibentuk atas bagian aktiva pajak tangguhan yang diperkirakan tidak dapat direlisasi dimasa yang akan datang. Koreksi terhadap kewajiban perpajakan diakui saat surat ketetapan pajak diterima atau jika mengajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan tersebut telah ditetapkan. Pajak kini dihitung berdasarkan laba kena pajak untuk tahun yang bersangkutan sesuai dengan peraturan perpajakan yang berlaku. q. Kewajiban diestimasi atas imbalan kerja Imbalan kerja jangka pendek diakui sebesar jumlah tak terdiskonto ketika karyawan telah memberikan jasanya kepada perusahaan dalam satu periode akuntansi. Imbalan pasca kerja diakui sebesar jumlah yang diukur dengan menggunakan dasar diskonto ketika karyawan telah memberikan jasanya kepada perusahaan dalam suatu periode akuntansi. Kewajiban dan beban diukur dengan menggunakan teknik actuaría yang menyangkut pula kewajiban konstruktif yang timbal dari praktik kebiasaan perusahaan. Dalam perhitungan kewajiban, imbalan harus didiskontokan dengan menggunakan metode projected unit credit. Pesangon pemutusan kontrak kerja diakui jika, dan hanya jika, Perusahaan berkomitmen untuk: i memberhentikan seorang atau sekelompok karyawan sebelum tanggal pensiun normal; atau ii menyediakan pesangon bagi karyawan yang menerima penawaran mengundurkan diri secara sukarela r. Laba bersih per saham dasar Laba bersih per saham dihitung dengan membagi laba bersih dengan rata-rata tertimbang saham yang beredar selama tahun yang bersangkutan. Laba per saham dilusian mempertimbangkan pula efek lain yang diterbitkan bagi semua efek berpotensi saham biasa yang sifatnya dilutif yang beredar sepanjang periode pelaporan. 14 PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk Catatan atas laporan keuangan lanjutan

2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi lanjutan