Kebijakan Anggaran Pendapatan Kebijakan Keuangan

Ekonomi Makro, Kebijakan Keuangan Pencapaian Target Kinerja APBD Tabel 2.3 Laju Pertumbuhan PDRB Atas Dasar Harga Konstan 2000 menurut Lapangan Usaha di Kabupaten Bulukumba No Lapangan Usaha 2011 2012 2013 1 2 3 4 5 1 Pertanian -0,13 5,83 1,48 2 Pertambangan dan penggalian 29,29 11,64 13,85 3 Industri pengolahan 7,26 4,62 7,06 4 Listrik, gas, dan air bersih 15,55 16,19 14,48 5 Bangunan 16,71 17,65 21,55 6 Perdagangan, hotel dan restoran 18,81 18,71 20,25 7 Angkutan dan komunikasi 19,89 14,20 17,57 8 Keuangan, persewaan dan jasa perusahaan 22,80 16,39 15,59 9 Jasa-jasa 4,03 3,12 3,93 PDRB 100 100 100 Sumber data : BPS Kab. Bulukumba 2013

2. Kebijakan Keuangan

a. Kebijakan Anggaran Pendapatan

Kebijakan Umum Anggaran di bidang Pendapatan Daerah diarahkan pada peningkatan penerimaan daerah melalui optimalisasi sumber-sumber pendapatan daerah sesuai dengan potensi dan kewenangan yang didukung sumberdaya aparat pengelola pendapatan daerah. Untuk mewujudkan pendapatan daerah yang optimal, maka kesinambungan program dan kegiatan dalam rangka penyediaan sarana dan prasarana guna meningkatan pelayanan masyarakat dengan memperhatikan kualitas dan kuantitas pelayanan umum. Pada tahun 2014 target pendapatan daerah sebesar Rp1.088.477.944.376,00 rencana penerimaan tersebut diperhitungkan dengan mempertimbangkan kemampuan potensi dengan realisasi yang dicapai pada tahun sebelumnya serta keseimbangan antara Penerimaan Pendapatan Asli Daerah dan Penerimaan Dana Transfer serta Lain-lain Pendapatan Yang Sah. 1 Kebijakan Umum Pendapatan Asli Daerah Pendapatan Asli Daerah, dibagi menurut jenis pendapatan meliputi Pendapatan Pajak Daerah, Hasil Retribusi Daerah, Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan, dan Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah. Dari masing-masing jenis rincian sumber penerimaan tersebut memegang peranan yang penting dalam Pendapatan Asli Daerah. Untuk memaksimalkan penerimaan yang dimaksud dibutuhkan penggalian potensi sumber pendapatan daerah secara optimal berdasarkan kewenangan dengan mengutamakan peningkatan pendapatan dan kemampuan masyarakat. Selain itu dilakukan intensifikasi dan ekstensifikasi PAD dengan tetap memperhatikan ketentuan perundang-undangan yang berlaku yang dibarengi dengan peningkatan fasilitas pelayanan, pembinaan, pengaturan, pengendalian dan pengawasan. Pembinaan Badan Usaha Milik Daerah Ekonomi Makro, Kebijakan Keuangan Pencapaian Target Kinerja APBD dengan memfasilitasi berupa permodalan yang didasarkan pada analisis kebutuhan dan kewajaran. Selain itu pemerintah kabupaten perlu mengajak partisipasi pihak swasta untuk memberikan kontribusinya terhadap pembangunan daerah dalam bentuk sumbangan pihak ketiga. Pendapatan Asli Daerah PAD pada tahun 2014 ditargetkan sebesar Rp91.456.622.534,00 dengan target dari masing-masing rincian sebagai berikut : a Pendapatan Pajak Daerah, sebesar Rp19.040.869.400,00; b Hasil Retribusi Daerah, sebesar Rp12.959.840.200,00; c Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan, sebesar Rp1.099.424.068,00; d Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah, sebesar Rp58.356.488.866,00. 2 Kebijakan Umum Pendapatan Transfer Pendapatan transfer bertujuan untuk menciptakan keseimbangan keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah dan antar daerah. Dana Transfer yang secara klasifikasi sumber dapat dibagi kedalam 2 dua jenis yaitu bersumber dari Pemerintah Pusat dan dari Pemerintah Provinsi. Kemudian selanjutnya Pendapatan Transfer yang bersumber dari Pemerintah Pusat diurai dalam Dana Perimbangan dan Lainnya, sementara Pendapatan Transfer yang bersumber dari Pemerintah Provinsi diurai dalam Bagi Hasil Pajak dan Bagi Hasil Lainnya. Pendapatan Daerah yang bersumber dari Pendapatan Transfer merupakan sumber pendanaan yang cukup berarti bagi daerah dalam pelaksanaan desentralisasi. Pendapatan transfer diharapkan dapat meningkat dari tahun ke tahun. Pada tahun 2014, Pendapatan Transfer ditargetkan sebesar Rp932.603.551.202,00 dengan target dari masing-masing rincian sebagai berikut: a Transfer Pemerintah Pusat – Dana Perimbangan, sebesar Rp750.370.474.202,00 dengan rician sebagai berikut: 1 Dana Bagi Hasil Pajak, sebesar Rp19.242.956.690,00; 2 Dana Bagi Hasil SDA, sebesar Rp1.784.971.512,00; 3 Dana Alokasi Umum, sebesar Rp653.897.726.000,00; 4 Dana Alokasi Khusus, sebesar Rp75.444.820.000,00. b Transfer Pemerintah Pusat – Lainnya, berupa dana Penyesuaian sebesar Rp161.438.577.000,00 dengan rician sebagai berikut ; 1 Dana Penyesuaian Tambahan Penghasilan Guru PNSD, sebesar Rp138.608.723.000,00; 2 Dana Insentif Daerah, sebesar Rp22.829.854.000,00; Ekonomi Makro, Kebijakan Keuangan Pencapaian Target Kinerja APBD c Transfer Pemerintah Provinsi, berupa Bagi Hasil Pajak, sebesar Rp20.794.500.000,00. 3 Kebijakan Umum Lain-lain Pendapatan yang Sah Lain-lain Pendapatan Yang Sah, adalah merupakan pendapatan daerah selain Pendapatan Asli Daerah maupun Pendapatan Transfer. Berdasarkan jenisnya maka Lain-lain Pendapatan Yang Sah dibagi dalam Pendapatan Hibah, Dana Darurat, dan Pendapatan Lainnya. Sejalan dengan upaya peningkatan penerimaan, maka pemerintah daerah akan melakukan berbagai terobosan kebijakan regulasi yang diharapkan dapat meningkatkan penerimaan daerah yang bersumber dari Lain-Lain Pendapatan yang Sah. Pada tahun 2014, Lain-lain Pendapatan yang Sah ditargetkan sebesar Rp64.417.770.640,00 yang terdiri dari: a Pendapatan Hibah, sebesar Rp42.877.230.000,00; b Pendapatan Lainnya sebesar Rp21.540.540.640,00. Selanjutnya upaya yang akan ditempuh dalam peningkatan pendapatan antara lain: 1 Dukungan pelaksanaan peraturan perundang-undangan dibidang pendapatan; 2 Intensifikasi dan Ekstensifikasi sumber-sumber pendapatan daerah; 3 Perencanaan pendapatan daerah yang terukur dan rasional; 4 Peningkatan kemampuan profesional aparat pengelola pendapatan; 5 Peningkatan pendukung efektifitas dan kualitas pelayanan serta pengadaan prasarana dan sarana; 6 Mengikutsertakan pihak swasta dalam proses pembangunan dengan memberikan sumbangan pihak ketiga.

b. Kebijakan Anggaran Belanja