orang tua, wanita - pria, cacat - sehat, terpelajar - buta huruf, bahkan seorang yang suci atau pendosa pun dengan kesungguhan hati semuanya dapat berlatih Yoga.
Latihan yoga tidak harus meninggalkan keluarga dan menyepi di hutan. Seorang Yogi praktisi yoga bisa saja berada di tengah keramaian dunia. Seperti
bunga teratai yang tumbuh di lumpur, tapi tidak tercemar oleh lumpur. Teknik  yoga merupakan  explorasi  terhadap  diri  sendiri, sehingga  dapat
memaksimalkan   segenap   potensi   diri   yang   belum   dikenali.   Tubuh   manusia merupakan perangkat komputer yang super canggih sekaligus pesawat yang dapat
membawa dirinya menjelajah ke seluruh pelosok penjuru bumi dan langit. Yoga membawa manusia untuk melampaui yang fana, baik yang tampak maupun tidak
tampak.   Yoga   menuntut   pengalaman   langsung.   Tidak   hanya   berkutat   pada pengetahuan saja, sebagaimana kaum cendekiawan, berolah pikir dan berdebat
tentang  Tuhan,  alam dan manusia, tapi  tidak pernah sampai pada pengalaman yang lebih jauh tentang alam, manusia, dan Tuhan.
Bahkan   seringkali   justru   terjerumus   pada   pen-dewa-an   akal   dan   alam, kemudian mengesampingkan Tuhan. Mereka tidak memiliki pengalaman rohani,
karena  tidak  pernah menterjemahkan  pengetahuannya  dalam  hidup sehari-hari. Menguasai berbagai kitab suci, tapi tidak memahaminya. Memahaminya tapi tidak
melaksanakan. Di sinilah perbedaan antara para Yogi dengan para cendekiawan.
2.3. Jenis-Jenis Olah Raga Yoga
Di bumi ini ada ratusan bahkan ribuan macam Yoga.  Secara garis besar dapat dibedakan dalam empat macam yaitu :
1. Jnana Yoga
2. Bhakti Yoga
3. Karma Yoga
4. Raja Yoga
Adapun   Mantra   Yoga,   Japa   Yoga,   Hatha   Yoga,   Kundalini   Yoga,   dll dikatagorikan sebagai Yoga hasil dari pengembangan.  Namun semua perbedaan
terjadi hanya pada penekanannya saja, adapun tujuannya sama.
i
Jnana   Yoga  :   merupakan   yoga   yang   dilakukan   dengan   penekanan
pengetahuan.   Praktisi   yoga   ini   beranggapan   bahwa   kebodohan   avidya merupakan   penyebab   utama   terjadinya   kesalahan   dan   kelalaian.   Terhapusnya
kebodohan, maka terhapus pula kemiskinan, ketidakadilan, kesewenangan, serta kerusakan   alam   semesta.   Dengan   demikian   semakin   damai   dunia.   Semua   itu
dikarenakan   manusia   tahu   akan   hakekat   dirinya.  Manusia   yang   tahu   hakekat dirinya, maka dia akan tahu hakekat Tuhannya.
Karma Yoga : merupakan yoga yang dilakukan penekanan pada tindakan.
Para   praktisinya   selalu   memperhatikan   segala   sesuatu   yang   diperbuatnya, sehingga   tidak   menimbulkan   karma   yang   membawa   pada   penderitaan.   Para
praktisinya   tidak   pernah   mengeluh   menghadapi   masalah   kehidupan.   Semua masalah   dipandang   merupakan   akibat   dari   karma   yang   telah   dibuatnya,   maka
harus diterima dan dihadapi sebagai pendidikan dan kasih sayang Ilahi. Konsep ini banyak disalah-pahami sebagai konsep hidup pasif, padahal
konsep ini justru membawa manusia menjadi aktif dalam menghadapi kehidupan. Karma Yoga mengajarkan pada manusia untuk menghadapi dan menyelesaikan
persoalan, bukan melarikan diri dari persoalan. Praktisi Karma Yoga tidak pernah melarikan   diri   dari   masalah.  Melarikan   diri   bukan   solusi,   tapi
justru menimbun masalah dan membuat masalah baru. Masalah tidak akan pernah hilang, yang ada hanyalah penundaan dan penumpukan. Untuk menyelesaikannya,
mau ataupun tidak, suka ataupun terpaksa, semua harus dihadapi. Entah   kapan,   yang   jelas   semua   persoalan   perlu   penyelesaian.   Banyak
penderita stress, bahkan yang bunuh diri, dikarenakan tidak mau menerima suatu persoalan   sebagai   kenyataan   dan   menyelesaikannya,   kemudian   melarikan   diri
tanpa mau menghadapi dan menyelesaikannya.
Bhakti Yoga  : merupakan yoga yang dilakukan dengan penekanan pada
bakti kepada Tuhan, yaitu melaksanakan perintah dan menjauhi larangan Tuhan. Semuanya dilakukan dengan cinta tanpa memiliki pamrih apa pun termasuk ingin
masuk sorga. Kecintaan praktisi Bhakti bermakna luas. Bukan hanya pada Tuhan, namun juga pada semua ciptaan-NYA. Mencintai ciptaan merupakan manifestasi
dari mencintai Sang Pencipta itu sendiri. Cinta seorang Bhakta tidak membeda-
i
bedakan ras, suku, bangsa, dan agama. Tidak  membenci yang miskin maupun yang kaya, yang indah maupun yang buruk, yang pintar maupun yang bodoh,
yang beriman maupun yang kafir.
Raja Yoga  : merupakan yoga yang dilakukan dengan menekankan pada
pengendalian   pikiran.  Dengan   mengendalikan   pikiran,   maka   terkendali   pula semua   indra-indra   manusia.   Hasil   dari   semua   itu   disebut   Pencerahan,
Manunggaling Kawula Gusti Jw.. Makrifatullah Is.. Apapun namanya, bukan suatu masalah yang patut diperdebatkan. Perkembangan kemudian, hanya Raja
2.4. Bagian-Bagian Yoga