PENDAHULUAN LANDASAN TEORI ANALISIS DAN PERANCANGAN IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN KESIMPULAN DAN SARAN

1.7. Sistematika Penulisan Sistematika penulisan dari skripsi ini terdiri dari lima bagian utama sebagai berikut:

BAB 1 PENDAHULUAN

Bab ini berisi latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metodologi penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB 2: LANDASAN TEORI

Bab ini berisi teori-teori yang digunakan untuk memahami permasalahan yang dibahas pada penelitian ini. Pada bab ini dijelaskan Kohonen Neural Network, Edge Linking, Standard Deviasi, Kurtosis, Skewness dan Knowledge tentang pendeteksian gambar melalui garis tepi.

BAB 3: ANALISIS DAN PERANCANGAN

Bab ini membahas tentang perancangan sistem dan program yang mencakup perancangan sistem dan perancangan interface. Dalam perancangan sistem dicantumkan data flow diagram untuk mempermudah penjelasan sistem.

BAB 4: IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

Bab ini berisi pembahasan tentang implementasi dari analisis dan perancangan perangkat lunak yang disusun pada Bab 3 dan pengujian terhadap sistem yang dibangun.

BAB 5: KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisi kesimpulan dari keseluruhan uraian bab-bab sebelumnya dan saran- saran yang diajukan untuk pengembangan selanjutnya. Universitas Sumatera Utara BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Citra Digital Citra digital adalah citra yang bersifat diskrit yang dapat diolah oleh computer. Citra ini dapat dihasilkan melalui kamera digital dan scanner ataupun citra yang telah mengalami proses digitalisasi Fahzuanta, 2010. Pada sebuah citra masing-masing pixelnya memiliki warna tertentu, warna tersebut adalah merah Red, hijau Green dan biru Blue. Jika masing-masing warna memiliki range 0-225, maka totalnya adalah 255 3 =16.581.378 16 k variasi warna berbeda pada gambar, dimana variasi warna ini cukup untuk gambar apapun. Karena jumlah bit yang diperlukan untuk setiap pixel, gambar tersebut juga disebut gambar-bit warna. Kusumanto, 2011 Color image ini terdiri dari tiga matriks yang mewakili nilai-nilai merah, hijau dan biru untuk setiap pixelnya. Misalnya diambil suatu kotak kecil dari bagian citra direpresentasikan dengan matriks berukuran 6x7, seperti terlihat pada gambar 2.1. Gambar 2.1 Color Image Kusumanto, 2011 Universitas Sumatera Utara 2.2. Pengolahan Citra Digital Citra digital dapat didefinisikan sebagai fungsi dua variabel fx,y, dimana x dan y adalah koordinat spasial dan nilai fx,y adalah intensitas citra pada koordinat tersebut. Hal tersebut diilustrasikan pada Gambar 2.2. Teknologi dasar untuk menciptakan dan menampilkan warna pada citra digital, citra merupakan kombinasi dari tiga warna dasar, yaitu merah, hijau dan biru Iqbal, 2010. Komposisi warna RGB tersebut dapat dijelaskan pada Gambar 2.2. Gambar 2.2 Citra Digital Iqbal, 2010 Sebuah citra di konversi ke bentuk digital agar dapat disimpan dalam memori komputer atau media lain. Ketika sebuah citra sudah diubah ke dalam bentuk digital bermacam-macam proses pengolahan citra dapat diperlakukan terhadap citra tersebut. Pengolahan citra merupakan proses untuk menghasilkan citra sesuai dengan keinginan atau kualitasnya menjadi lebih baik. Inputannya adalah citra dan keluarannya juga citra tapi dengan kualitas lebih baik daripada citra masukan. Misal citra warnanya kurang tajam, kabur blurring dan mengandung noise misal bintik-bintik putih sehingga perlu ada pemrosesan untuk memperbaiki citra karena citra tersebut menjadi sulit diinterpretasikan karena informasi yang disampaikan menjadi berkurang Fahzuanta, 2010. Universitas Sumatera Utara

2.3. Edge Linking