KAJIAN YURIDIS SOSIOLOGIS TERHADAP PERKEMBANGAN CYBERPORN (STUDI KASUS DI JAWA TENGAH)

(1)

KAJIAN YURIDIS SOSIOLOGIS TERHADAP

PERKEMBANGAN

CYBERPORN

(STUDI KASUS DI JAWA TENGAH)

SKRIPSI

Diajukan Dalam Rangka Penyelesaian Studi Strata Satu (S-1) Untuk Mencapai Gelar Sarjana Hukum

oleh

Nelsi Rany Tambunan

8111411162

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG


(2)

(3)

(4)

(5)

v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Motto :

 Karena Allah telah berfirman: “Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku Sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau.” (Ibrani 13:5b)

 “Diberkatilah orang yang mengandalkan Tuhan, yang menaruh harapannya pada Tuhan.” (Yeremia 17:7)

Persembahan :

Skripsi ini dipersembahkan kepada :

- Tuhan Yesus yang telah melimpahkan berkat dan kasih karunia-Nya.

- Kedua Orang tuaku terkasih, Ayahanda Elisber Tambunan dan Ibunda Karmidawati Saragih yang tiada henti memberikan doa dan dukungan baik moral maupun material.

- Kakakku Christy Theresia dan Abang Iparku Robert Effendi Simanjuntak yang selalu mendoakan dan memberikan semangat tanpa henti.

- Teman-teman seperjuanganku Fakultas Hukum UNNES 2011.


(6)

vi

- Almamaterku Universitas Negeri Semarang.


(7)

vii

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus yang telah melimpahkan berkat dan kasih karuniaNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi dengan judul “Kajian Yuridis Sosoilogis Terhadap Perkembangan

Cyberporn (Studi Kasus di Jawa Tengah)”. Skripsi ini merupakan syarat akademis dalam memperoleh gelar Strata 1 Sarjana Hukum Fakultas Hukum Universitas Negeri Semarang.

Penulis menyadari bahwa terselesaikannya penulisan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan dan bimbingan berbagai pihak, untuk itu penulis menyampaikan terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. Fathur Rokhman, M.Hum. Rektor Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk menimba ilmu pada Program Studi Ilmu Hukum, Universitas Negeri Semarang.

2. Dr. Rodiyah, S.Pd., S.H., M.Si., selaku Dekan Fakultas Hukum Universitas Negeri Semarang, yang telah memberikan kemudahan administrasi dalam perijinan penelitian.

3. Anis Widyawati, S.H., M.H., Ketua Bagian Pidana dan dosen wali.

4. Rasdi, Spd., M.H., Dosen Pembimbing yang dengan kesabaran, ketelitian dan kebijaksanaannya telah memberikan wawasan, inspirasi, masukan, saran dan bimbingan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. 5. Bapak Kompol Sunartono selaku Kanit Cyber Crime Ditrektorat Kriminal

Khusus Kepolisian Daerah Jawa Tengah (Ditreskrimsus Polda Jateng) yang telah memberikan informasi dalam penelitian penulis.


(8)

viii

6. Bapak Lasito S.H.,M.H selaku Hakim Pengadilan Negeri Niaga, Hubungan Industrial, Tindak pidana Korupsi (Tipikor) Kota Semarang yang telah memberikan informasi dalam penelitian penulis.

7. Bapak Aiptu Adi Gesit Satata selaku Anggota Resmob (Penyidik) Kepolisian Reserse Kota Besar (Polrestabes) Semarang yang telah memberikan informasi dalam penelitian penulis.

8. Ibu Titis Sulistyawati selaku Jaksa Fungsional Kejaksaan Tinggi Semarang yang telah memberikan informasi dalam penelitian penulis. 9. Bapak Untung selaku Hakim Tinggi Pengadilan Tinggi Semarang yang

telah memberikan informasi dalam penelitian penulis.

10.Seluruh Dosen Fakultas Hukum Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan ilmunya untuk penulis, yang akan menjadi bakal hidup penulis dimasa depan.

11.Ayahanda Elisber Tambunan dan Ibunda Karmidawati Saragih yang tiada henti-hentinya mengasuh dan membimbing penulis dengan segala kasih sayangnya. Serta selalu berjuang tanpa kenal lelah memberikan yang terbaik berupa doa dan dukungan baik moral maupun material, serta selalu membantu penulis ketika mengalami kesulitan dalam penyusunan skripsi ini, tanpa orang tua mungkin tidak ada skripsi ini.

12.Kakakku Christy Theresia dan Abang Iparku Robert Effendi Simanjuntak serta segenap keluarga besar yang selalu memberikan semangat tanpa henti.

13.Teman-temanku terkasih dan komsel Unice yang selalu memberikan motivasi, doa, dukungan dan bantuannya.


(9)

(10)

x

ABSTRAK

Nelsi Rany Tambunan. 2016, Kajian Yuridis Sosiologis Terhadap Perkembangan Cyberporn (Studi Kasus di Jawa Tengah). Skripsi Program Studi Ilmu Hukum, Fakultas Hukum, Universitas Negeri Semarang, Pembimbing, Rasdi, Spd., M.H.,

Kata Kunci : Cyberporn.

Cyberporn menimbulkan kerugian, menyerang dan merusak generasi

muda dari suatu bangsa yang keamanan internet rendah dan tingkat kejahatan cyberporn tinggi. Dan akibatnya fatal tidak hanya seks bebas, tapi adanya penurunan sumber daya manusia karena hanya berorientasi pada pornografi. Data yang diperoleh dari Reserse Kriminal Khusus Jawa Tengah dimana tercatat bahwa presentase jumlah kejahatan cyber crime yang termasuk di dalammnya adalah kejahatan cyberporn mengalami peningkatan. Oleh karena itulah perlunya penanganan secara cepat oleh aparat penegak hukum agar kejahatan cyberporn tidak semakin meningkat bahkan memerlukan penanganan dan penanggulangan serta pencegahan.

Permasalahan dalam penelitian ini adalah (1) Apakah faktor-faktor yang melatarbelakangi meningkatnya kejahatan cyberporn di Jawa Tengah? (2) Bagaimana upaya yang dilakukan oleh Aparat Penegak hukum dalam pencegahan dan penanggulangan kejahatan cyberporn yang semakin meningkat di Jawa Tengah?

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan yuridis sosiologis. Sumber data dari skripsi ini adalah sumber data primer dan data sekunder dengan teknik pengumpulan data berupa wawancara dan studi pustaka.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor-faktor yang melatarbelakangi meningkatnya kejahatan cyberporn di Jawa Tengah adalah degradasi moral, faktor ekonomi, faktor memudarnya kualitas keimanan (agama) dan faktor lingkungan, serta aparat penegak hukum juga telah melakukan upaya penanggulangan dan pencegahan kejahatan cyberporn. Selain berperan dalam penyelidikan, kepolisian sebagai bagian dari aparat penegak hukum telah memberikan himbauan kepada masyarakat agar menggunakan internet secara aman. Sama halnya dengan kepolisian, kejaksaan juga telah melakukan penyuluhan rutin ke sekolah-sekolah maupun masyarakat, serta mengadakan kerjasama dengan instansi terkait. Keterlibatan hakim juga menunjukkan bahwa putusan terhadap tindak pidana cyberporn tidak kaku hanya mengacu pada peraturan semata, tetapi peranannya dalam menjatuhkan putusan bersifat responsif.

Simpulan dari penelitian ini adalah Upaya yang di lakukan Aparat Penegak hukum dalam pencegahan dan penanggulangan kejahatan cyberporn yang semakin meningkat di Jawa Tengah sudah cukup baik dan sesuai dengan tugas dan fungsinya masing-masing. Saran bagi aparat penegak hukum kepolisian untuk lebih aktif dalam melakukan pengawasan secara langsung ke lapangan atau ke masyarakat.


(11)

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

PENGESAHAN KELULUSAN ... iii

PERNYATAAN ... iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... v

KATA PENGANTAR ... vii

ABSTRAK ... x

DAFTAR ISI ... xi

DAFTAR TABEL ... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ... xv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Identifikasi Masalah ... 6

1.3. Pembatasan Masalah ... 6

1.4. Rumusan Masalah ... 7

1.5. Tujuan Penelitian ... 7

1.6. Manfaat Penelitian ... 7

1.6.1.Manfaat Teoritis ... 8

1.6.2.Manfaat Praktis ... 8

1.7. Sistematika Penulisan Skripsi ... 9

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ... 11


(12)

xii

2.2. Pornografi ... 13

2.3. Cyber crime dan Cyberporn ... 16

2.3.1. Cyber crime ... 16

2.3.2. Cyberporn ... 21

2.4. Kebijakan Peraturan Perundang-Undangan Terhadap Cyberporn ... 22

2.4.1. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1946 Tentang Kitab Undang-Undang Hukum Pidana ... 22

2.4.2. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 1999 Tentang Telekomunikasi ... 24

2.4.3. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Informasi Dan Transaksi Elektronik ... 25

2.4.4. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2008 Tentang Pornografi ... 26

2.4.5. Rancangan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana ... 26

2.4.6. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Syarat dan Tata Cara Perizinan Pembuatan, Penyebarluasan Dan Penggunaan Produk Pornografi ... 27

2.5. Aparat Penegak Hukum ... 27

2.5.1. Kepolisian ... 28

2.5.2. Kejaksaan ... 31

2.5.3. Pengadilan ... 33

BAB 3 METODE PENELITIAN ... 37

3.1. Pengertian Penelitia Hukum ... 37

3.2. Jenis Penelitian ... 38

3.3. Pendekatan Penelitian ... 40


(13)

xiii

3.5. Lokasi Penelitian ... 41

3.6. Data dan Sumber Data Penelitian ... 41

3.7. Tehnik Pengumpulan Data ... 45

3.8. Objektifitas dan Keabsahan Data ... 46

3.9. Metode Analisis Data ... 48

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 50

4.1. Faktor-Faktor yang Melatarbelakangi Meningkatnya Kejahatan Cyberporn di Jawa Tengah ... 50

4.2. Upaya yang dilakukan oleh Aparat Penegak Hukum dalam Pencegahan dan Penanggulangan Kejahatan Cyberporn di Jawa Tengah... 67

BAB 5 PENUTUP ... 93

5.1. Simpulan ... 93

5.2. Saran ... 94

DAFTAR PUSTAKA ... 95


(14)

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampran 1 DATA REKAPITULASI 2012 Lampiran 2 DATA REKAPITULASI 2013 Lampiran 3 DATA REKAPITULASI 2014 Lampiran 4 DATA REKAPITULASI 2015

Lampiran 5 SURAT KETERANGAN DOSEN PEMBIMBING Lampiran 6 FORMULIR USULAN TOPIK SKRIPSI

Lampiran 7 USULAN PEMBIMBING

Lampiran 8 PEDOMAN WAWANCARA

Lampiran 9 SURAT IZIN PENELITIAN


(15)

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam kehidupannya manusia tidak bisa melepaskan diri dari teknologi dan kemajuannya. Manusia menciptakan teknologi untuk kebutuhannya sehari-hari. Oleh karena itu manusia selalu berusaha menciptakan teknologi, bahkan memadukannya dengan teknologi yang telah ada untuk menciptakan teknologi yang baru. Secara nyata perkembangan teknologi telah menciptakan dunia global yang berkembang tanpa batas negara dan batas bangsa. Perkembangan kemajuan teknologi informasi saat ini berada pada tahap dimana ukuran semakin kecil, kecepatan semakin tinggi, namun harganya semakin murah dibandingkan dengan kemampuan kerjanya. Perkembangan ini membawa perubahan yang besar dan mendasar pada tatanan sosial dan budaya pada skala global. Disamping kemudahan layanan internet dan efisiensi waktu serta keuntungan finansial yang ditawarkan, teknologi informasi juga memberi keuntungan lain yang lebih menarik. Kondisi inilah yang membuat masyarakat baik dari kalangan anak, remaja maupan dewasa pada saat ini menggunakan dan memanfaatkan teknologi informasi.

Aktivitas berbasis teknologi internet, kini bukan lagi menjadi hal baru dalam masyarakat informasi (information society). Media komunikasi digital interaktif ini mampu menghubungkan masyarakat informasi (information society) secara cepat, mudah dan tanpa mengenal batas wilayah. Masyarakat tidak lagi hanya menerima akses informasi dari media massa yang perlu menunggu waktu


(16)

2

sehari atau satu jam. Dengan kehadiran teknologi ini, informasi yang diinginkan dapat didapatkan dalam hitungan menit atau detik, yakni melalui media internet. Kehadiran internet seakan-akan membuktikan kepada masyarakat bahwa proses interaksi global akan sangat cepat mempengaruhi kehidupan sosial. Perkembangan teknologi informasi menghasilkan internet yang multi fungsi dan dampak positif maupun negatif pada kehidupan manusia. Kenyataan ini dapat saja membawa dampak positif maupun negatif dan akan sangat berpengaruh terhadap sikap tindak dan sikap mental setiap anggota masyarakat. Teknologi dikenal berwajah ganda, disatu sisi memberikan manfaat yang besar bagi manusia dan sebagai pertanda kemajuan masyarakat, namun disisi lain juga dapat memberikan kemudahan bahkan memperluas tindak kejahatan secara global. Internet ialah jaringan global antara komputer untuk berkomunikasi dari satu lokasi ke lokasi lainnya dibelahan dunia (seperti sekolah, universitas, institusi riset, museum, bank, perusahaan bisnis, perorangan, stasiun TV ataupun radio). Pengamanan sistem informasi berbasis internet perlu diperhatikan, karena jaringan internet yang bersifat publik dan global sangat rentan dari berbagai kejahatan. Ancaman timbul manakala seseorang mempunyai keinginan memperoleh akses illegal ke dalam jaringan komputer, merusak jaringan, mencuri data dengan memanfaatkan teknologi canggih tersebut untuk mencapai tujuan dengan melakukan kejahatan yang merugikan banyak pihak.

Dalam perspektif kriminologi, teknologi bisa dikatakan sebagai faktor kriminogen, yaitu faktor yang menyebabkan timbulnya keinginan orang untuk berbuat jahat atau memudahkan terjadinya kejahatan. Penyalahgunaan atau dampak negatif dari kemajuan teknologi informasi melalui sistem komputerisasi


(17)

3

dan jaringan internet dikenal dengan istilah Cyber Crime. Cyber crime merupakan salah satu sisi gelap dari kemajuan teknologi yang mempunyai dampak negatif sangat luas bagi seluruh bidang kehidupan modern saat ini. Cyber crime yang juga sangat meresahkan dan mendapat perhatian berbagai kalangan adalah masalah cyber crime di bidang kesusilaan. Jenis cyber crime di bidang kesusilaan yang sering diungkapkan adalah cyber pornography. Cyber crime yang sangat meresahkan dan menjadi perhatian serius karena perkembangannya yang pesat dan dampak negatifnya yang luas dan berbahaya adalah masalah cyber crime di bidang kesusilaan, yaitu cyberporn. Cyberporn termasuk salah satu jenis cyber crime yang serius dan menimbulkan kerugian melebihi segalanya karena yang diserang tidak hanya web, data, peralatan TI, kantor/perusahaan dan peralatan lain yang sifatnya dimiliki perorangan dan golongan. Cyberporn akan menyerang dan merusak generasi muda dari suatu bangsa yang keamanan internet rendah dan tingkat kejahatan cyberporn tinggi. Dan akibat fatalnya tidak hanya seks bebas, tapi adanya penurunan sumber daya manusia karena hanya berorientasi pada pornografi.

Perkembangan teknologi telah memberikan ruang dan peluang bagi penyebaran pornografi, sebut saja penggunaan komputer untuk menggandakan file-file bermuatan pornografi ke dalam VCD, kemudian dijual atau disewakan kepada orang yang berminat. Di dunia maya (cyber/virtual world) atau internet dan world wide web (www) saat ini sudah sangat penuh (berlimpah) dengan bahan-bahan pornografi atau yang berkaitan dengan masalah seks. Internet adalah salah satu sarana/media yang sering digunakan untuk melakukan transaksi dagang, penyebarluasan ilmu pengetahuan dan teknologi, penyebaran berita dan


(18)

4

informasi, di sisi lain dimanfaatkan pula untuk menyebarluaskan pornografi dalam bentuk informasi elektronik berupa gambar, foto, kartun, gambar bergerak dan bentuk lainya, bahkan dalam transaksi seks. Menurut jurnal yang ditulis oleh Novita yang berjudul Budaya Hukum Cyberporn di Kota Semarang menjelaskan bahwa:

Setiap detik , 3075,64 USD dibelanjakan untuk pornografi. Setiap detik, 28258 pengguna internet melihat situs pornografi. Setiap detik, 372 pengguna internet mengetik kata kunci yang berhubungan dengan pornografi di mesin pencari. Jumlah halaman situs pornografi di dunia saat ini mencapai 420 juta. Pencarian harian situs pornografi 68 juta (25% dari total pencarian). Jumlah email pornografi perhari 2.5 miliar (8% dari total email). Presentase pengguna internet yang melihat pornografi 42.7%. Jumlah download bulanan konten pornografi 1.5 miliar (35% dari total download). (Novita, 2012: 186)

Dari data yang diperoleh dari Reserse Kriminal Khusus Jawa Tengah dimana tercatat bahwa Presentase Jumlah Kejahatan Cyber Crime di Jawa Tengah mengalami peningkatan. Pada Tahun 2012 tercatat ada 42 kasus cyber crime, tahun 2013 tercatat ada 69 kasus cyber crime dan tahun 2014 ada 204 kasus cyber crime. Kategori Kejahatan Cyber Crime yang lebih dominan di Kota Semarang adalah Pornografi, Pencemaran Nama Baik, Penipuan, Judi Online dan Hacking. Dan kejahatan Cyber crime pada kategori cyberporn di Jawa Tengah masih banyak ditemui dan yang menjadi pelakunya adalah dari kalangan remaja dan dewasa. Hal ini dipengaruhi karena gradasi moral, dimana masyarakat cenderung lebih bebas dan tidak bisa mengontrol dirinya terhadap perbuatan-perbuatan yang tidak seharusnya di lakukan serta semakin buruknya moral yang dimiliki masyarakat saat ini. (sumber: hasil wawancara di Ditreskrimsus Jateng, pada hari jumat, tanggal 27 februari 2015, pukul 14:10).


(19)

5

Walaupun hal tersebut merupakan suatu kejahatan, akan tetapi kenyataan yang terjadi di masyarakat khususnya dalam lingkup penegakan hukum adalah tidak adanya suatu penanganan yang serius yang diterapkan untuk mengatasi masalah ini. Dampak dari masalah ini sangatlah nyata, bukan hanya wanita yang menjadi korban melainkan, pria dan anak-anak yang di bawah umur menjadi bahan untuk memuaskan rasa nafsu yang ditimbulkan akibat adegan porno yang diperoleh para pelaku. Dan juga sebagai sarana untuk mengambil keuntungan baik dalam bentuk materi maupun immateril dengan melakukan pemerasan terhadap korban. Para pelakunya pun tidak hanya orang-orang yang tidak dikenal, atau orang yang tidak mempunyai hubungan seprofesi, hubungan kerja atau hubungan tetangga, tetapi juga berasal dari orang-orang terdekat.

Merebaknya situs porno di internet baik lokal maupun impor dan dampak negatifnya yang berbahaya perlu adanya upaya pemerintah dalam menanggulangi kejahatan cyberporn tersebut. Salah satu upaya dari pemerintah agar tidak terjadi aksi penyebaran pornografi lewat komputer dan internet yang bisa mengancam kelangsungan generasi bangsa maka diundangkannya Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik yaitu Undang-undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2008, yang diharapkan dengan undang-undang tersebut, penanggulangan kejahatan cyberporn dapat ditanggulangi secara efektif. Akan tetapi pada kenyataannya saat ini jumlah kejahatan cyberporn masih cukup banyak di Jawa Tengah. Oleh karena itulah perlunya penanganan secara cepat oleh aparat penegak hukum agar kejahatan cyberporn tidak semakin meningkat bahkan perlunya penanganan dan penanggulangan serta pencegahan yang harus dilakukan. Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis hendak melakukan penelitian


(20)

6

yang bersifat analisis yuridis sosiologis dengan judul KAJIAN YURIDIS SOSIOLOGIS TERHADAP PERKEMBANGAN CYBERPORN (Studi Kasus di Jawa Tengah).

1.2

Identifikasi Masalah

Untuk memberikan gambaran yang jelas dalam penulisan skripsi ini, maka penulis perlu mengindentifikasikan terhadap masalah yang akan penulis teliti yang berkaitan dengan judul yang penulis angkat yang diantaranya sebagai berikut:

1. Meningkatnya Kejahatan Cyber Crime di Jawa Tengah.

2. Faktor-faktor yang melatarbelakangi meningkatnya Kejahatan Cyberporn di Jawa Tengah.

3. Efektifitas peraturan perundang-undangan dalam menjerat pelaku Cyberporn. 4. Peranan Aparat Penegak Hukum dalam Menangani Kejahatan Cyberporn. 5. Kendala-kendala yang dihadapi Aparat Penegak Hukum dalam mengungkap

pelaku Kejahatan Cyberporn.

6. Upaya Pencegahan dan Penanggulangan Kejahatan Cyberporn di Jawa Tengah.

7. Kebijakan Hukum Pidana dalam Menangani Kejahatan Cyberporn.

1.3

Pembatasan Masalah

Agar masalah yang penulis bahas tidak meluas sehingga dapat mengakibatkan ketidakjelasan pembahasan masalah, maka penulis akan membatasi masalah yang akan di teliti, antara lain :

1. Faktor-faktor yang melatarbelakangi meningkatnya Kejahatan Cyberporn di Jawa Tengah.


(21)

7

2. Upaya Pencegahan dan Penanggulangan Kejahatan Cyberporn yang dilakukan oleh Aparat Penegak Hukum.

1.4

Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah dan pembatasan masalah yang telah diuraikan, penulis merumuskan permasalahan sebagai berikut :

1. Apakah faktor-faktor yang melatarbelakangi meningkatnya Kejahatan Cyberporn di Jawa Tengah?

2. Bagaimana upaya yang dilakukan oleh Aparat Penegak Hukum dalam pencegahan dan penanggulangan Kejahatan Cyberporn yang semakin meningkat di Jawa Tengah?

1.5

Tujuan Penelitian

Suatu penelitian harus menpunyai tujuan yang jelas sehingga dapat memberikan arah dalam pelaksanaan penelitian tersebut. Tujuan diadakannya penelitian ini adalah : 1. Mendeskripsikan faktor-faktor yang melatarbelakangi meningkatnya Kejahatan

Cyberporn di Jawa Tengah.

2. Mendeskripsikan upaya yang dilakukan oleh Aparat Penegak Hukum dalam pencegahan dan penanggulangan Kejahatan Cyberporn yang semakin meningkat di Jawa Tengah.

1.6

Manfaat Penelitian

Dengan adanya tujuan penulisan skripsi yang telah diuraikan penulis diatas, penulis juga memiliki pandangan mengenai manfaat yang akan dicapai dari penulisan skripsi ini. Manfaat dan kegunaan dari penulisan skripsi ini yang ingin penulis dapatkan adalah :


(22)

8

a. Secara Teoritis dalam penulisan skripsi ini berguna sebagai media pembelajaran metode penelitian hukum sehingga dapat menunjang kemampuan individu mahasiswa dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

b. Dapat digunakan untuk memberikan ilmu pengetahuan di bidang Hukum Pidana.

c. Dapat dijadikan acuan atau referensi untuk penelitian berikutnya.

1.6.2 Manfaat Praktis

a. Bagi Peneliti

Manfaat yang dapat peneliti peroleh dari penulisan ini adalah untuk menambah dan memperdalam wawasan hukum khususnya tentang Perkembangan Kejahatan Cyberporn yang terjadi di Jawa Tengah.

b. Bagi Masyarakat

Melalui penulisan skripsi ini peneliti dapat memberikan sedikit pandangan dan sumbangan pemikiran mengenai Perkembangan Kejahatan Cyberporn yang terjadi di Jawa Tengah.

c. Bagi Pemerintah

Melalui penulisan skripsi ini manfaat bagi Pemerintah adalah sebagai sumbangan wacana dan isu nasional mengenai Perkembangan Cyberporn yang semakin meningkat di Jawa Tengah.

1.7 Sistematika Penulisan

Untuk memberikan kemudahan dalam memahami tugas akhir serta memberikan gambaran yang menyeluruh secara garis besar, sistematika tugas akhir dibagi menjadi tiga bagian. Adapun sistematikanya adalah :


(23)

9

1. Bagian Awal Skripsi

Bagian awal skripsi mencakup halaman sampul depan, halaman judul, abstrak, halaman pengesahan, motto dan persembahan, kata pengantar, daftar isi, daftar gambar, daftar tabel, dan daftar lampiran.

2. Bagian Isi Skripsi

Bagian isi skripsi mengandung 5 (lima) bab yaitu, pendahuluan, tinjauan pustaka, metode penelitian, hasil penelitian dan pembahasan serta penutup.

BAB 1 PENDAHULUAN

Pada bab ini peneliti menguraikan latar belakang, identifikasi masalah, perumusan dan pembatasan masalah, tujuan, manfaat, dan sistematika penulisan.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Terperinci dalam beberapa sub bab yaitu penelitian terdahulu, pengertian pornografi, cybercrime dan cyberporn, kebijakan peraturan perundang-undangan terhadap cyberporn dan aparat penegak hukum.

BAB 3 METODE PENELITIAN

Berisi tentang jenis penelitian, pendekatan penelitian, fokus penelitian, lokasi penelitian, data dan sumber data, teknik pengumpulan data, objektifitas dan keabsahan data, dan analisis data.

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

Dalam bab ini peneliti membahas tentang faktor-faktor yang melatarbelakangi semakin meningkatnya kejahatan cyberporn, dan pencegahan serta penanggulangan kejahatan cyberporn di Jawa Tengah.


(24)

10

BAB 5 PENUTUP

Dalam bab ini meliputi simpulan dan saran, yaitu uraian secara garis besar mengenai hasil penelitian dan harapan penulis.

3. Bagian Akhir Skripsi

Bagian akhir dari skripsi ini sudah berisi tentang daftar pustaka dan lampiran. Isi daftar pustaka merupakan keterangan sumber literatur yang digunakan dalam penyusunan skripsi. Lampiran dipakai untuk mendapatkan data dan keterangan yang melengkapi uraian skripsi.


(1)

Walaupun hal tersebut merupakan suatu kejahatan, akan tetapi kenyataan

yang terjadi di masyarakat khususnya dalam lingkup penegakan hukum adalah

tidak adanya suatu penanganan yang serius yang diterapkan untuk mengatasi

masalah ini. Dampak dari masalah ini sangatlah nyata, bukan hanya wanita yang

menjadi korban melainkan, pria dan anak-anak yang di bawah umur menjadi

bahan untuk memuaskan rasa nafsu yang ditimbulkan akibat adegan porno yang

diperoleh para pelaku. Dan juga sebagai sarana untuk mengambil keuntungan baik

dalam bentuk materi maupun immateril dengan melakukan pemerasan terhadap

korban. Para pelakunya pun tidak hanya orang-orang yang tidak dikenal, atau

orang yang tidak mempunyai hubungan seprofesi, hubungan kerja atau hubungan

tetangga, tetapi juga berasal dari orang-orang terdekat.

Merebaknya situs porno di internet baik lokal maupun impor dan dampak

negatifnya yang berbahaya perlu adanya upaya pemerintah dalam menanggulangi

kejahatan

cyberporn

tersebut. Salah satu upaya dari pemerintah agar tidak terjadi

aksi penyebaran pornografi lewat komputer dan internet yang bisa mengancam

kelangsungan generasi bangsa maka diundangkannya Undang-Undang Informasi

dan Transaksi Elektronik yaitu Undang-undang Republik Indonesia Nomor 11

Tahun 2008, yang diharapkan dengan undang-undang tersebut, penanggulangan

kejahatan

cyberporn

dapat ditanggulangi secara efektif. Akan tetapi pada

kenyataannya saat ini jumlah kejahatan

cyberporn

masih cukup banyak di Jawa

Tengah. Oleh karena itulah perlunya penanganan secara cepat oleh aparat penegak

hukum agar kejahatan

cyberporn

tidak semakin meningkat bahkan perlunya

penanganan dan penanggulangan serta pencegahan yang harus dilakukan.

Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis hendak melakukan penelitian


(2)

yang bersifat analisis yuridis sosiologis dengan judul

KAJIAN YURIDIS

SOSIOLOGIS TERHADAP PERKEMBANGAN

CYBERPORN

(Studi

Kasus di Jawa Tengah).

1.2

Identifikasi Masalah

Untuk memberikan gambaran yang jelas dalam penulisan skripsi ini, maka

penulis perlu mengindentifikasikan terhadap masalah yang akan penulis teliti

yang berkaitan dengan judul yang penulis angkat yang diantaranya sebagai

berikut:

1.

Meningkatnya Kejahatan

Cyber Crime

di Jawa Tengah.

2.

Faktor-faktor yang melatarbelakangi meningkatnya Kejahatan

Cyberporn

di

Jawa Tengah.

3.

Efektifitas peraturan perundang-undangan dalam menjerat pelaku

Cyberporn

.

4.

Peranan Aparat Penegak Hukum dalam Menangani Kejahatan

Cyberporn.

5.

Kendala-kendala yang dihadapi Aparat Penegak Hukum dalam mengungkap

pelaku Kejahatan

Cyberporn.

6.

Upaya Pencegahan dan Penanggulangan Kejahatan

Cyberporn

di Jawa

Tengah.

7.

Kebijakan Hukum Pidana dalam Menangani Kejahatan

Cyberporn.

1.3

Pembatasan Masalah

Agar masalah yang penulis bahas tidak meluas sehingga dapat

mengakibatkan ketidakjelasan pembahasan masalah, maka penulis akan

membatasi masalah yang akan di teliti, antara lain :

1. Faktor-faktor yang melatarbelakangi meningkatnya Kejahatan Cyberporn di Jawa Tengah.


(3)

2. Upaya Pencegahan dan Penanggulangan Kejahatan Cyberporn yang dilakukan oleh Aparat Penegak Hukum.

1.4

Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah dan pembatasan masalah yang telah diuraikan, penulis merumuskan permasalahan sebagai berikut :

1. Apakah faktor-faktor yang melatarbelakangi meningkatnya Kejahatan Cyberporn di Jawa Tengah?

2. Bagaimana upaya yang dilakukan oleh Aparat Penegak Hukum dalam pencegahan dan penanggulangan Kejahatan Cyberporn yang semakin meningkat di Jawa Tengah?

1.5

Tujuan Penelitian

Suatu penelitian harus menpunyai tujuan yang jelas sehingga dapat memberikan arah dalam pelaksanaan penelitian tersebut. Tujuan diadakannya penelitian ini adalah : 1. Mendeskripsikan faktor-faktor yang melatarbelakangi meningkatnya Kejahatan

Cyberporn di Jawa Tengah.

2. Mendeskripsikan upaya yang dilakukan oleh Aparat Penegak Hukum dalam pencegahan dan penanggulangan Kejahatan Cyberporn yang semakin meningkat di Jawa Tengah.

1.6

Manfaat Penelitian

Dengan adanya tujuan penulisan skripsi yang telah diuraikan penulis diatas, penulis juga memiliki pandangan mengenai manfaat yang akan dicapai dari penulisan skripsi ini. Manfaat dan kegunaan dari penulisan skripsi ini yang ingin penulis dapatkan adalah :


(4)

a. Secara Teoritis dalam penulisan skripsi ini berguna sebagai media pembelajaran metode penelitian hukum sehingga dapat menunjang kemampuan individu mahasiswa dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

b. Dapat digunakan untuk memberikan ilmu pengetahuan di bidang Hukum Pidana.

c. Dapat dijadikan acuan atau referensi untuk penelitian berikutnya.

1.6.2 Manfaat Praktis

a. Bagi Peneliti

Manfaat yang dapat peneliti peroleh dari penulisan ini adalah untuk menambah dan memperdalam wawasan hukum khususnya tentang Perkembangan Kejahatan Cyberporn yang terjadi di Jawa Tengah.

b. Bagi Masyarakat

Melalui penulisan skripsi ini peneliti dapat memberikan sedikit pandangan dan sumbangan pemikiran mengenai Perkembangan Kejahatan Cyberporn yang terjadi di Jawa Tengah.

c. Bagi Pemerintah

Melalui penulisan skripsi ini manfaat bagi Pemerintah adalah sebagai sumbangan wacana dan isu nasional mengenai Perkembangan Cyberporn yang semakin meningkat di Jawa Tengah.

1.7 Sistematika Penulisan

Untuk memberikan kemudahan dalam memahami tugas akhir serta memberikan gambaran yang menyeluruh secara garis besar, sistematika tugas akhir dibagi menjadi tiga bagian. Adapun sistematikanya adalah :


(5)

1. Bagian Awal Skripsi

Bagian awal skripsi mencakup halaman sampul depan, halaman judul, abstrak, halaman pengesahan, motto dan persembahan, kata pengantar, daftar isi, daftar gambar, daftar tabel, dan daftar lampiran.

2. Bagian Isi Skripsi

Bagian isi skripsi mengandung 5 (lima) bab yaitu, pendahuluan, tinjauan pustaka, metode penelitian, hasil penelitian dan pembahasan serta penutup.

BAB 1 PENDAHULUAN

Pada bab ini peneliti menguraikan latar belakang, identifikasi masalah, perumusan dan pembatasan masalah, tujuan, manfaat, dan sistematika penulisan.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Terperinci dalam beberapa sub bab yaitu penelitian terdahulu, pengertian pornografi, cybercrime dan cyberporn, kebijakan peraturan perundang-undangan terhadap cyberporn dan aparat penegak hukum.

BAB 3 METODE PENELITIAN

Berisi tentang jenis penelitian, pendekatan penelitian, fokus penelitian, lokasi penelitian, data dan sumber data, teknik pengumpulan data, objektifitas dan keabsahan data, dan analisis data.

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

Dalam bab ini peneliti membahas tentang faktor-faktor yang melatarbelakangi semakin meningkatnya kejahatan cyberporn, dan pencegahan serta penanggulangan kejahatan cyberporn di Jawa Tengah.


(6)

BAB 5 PENUTUP

Dalam bab ini meliputi simpulan dan saran, yaitu uraian secara garis besar mengenai hasil penelitian dan harapan penulis.

3. Bagian Akhir Skripsi

Bagian akhir dari skripsi ini sudah berisi tentang daftar pustaka dan lampiran. Isi daftar pustaka merupakan keterangan sumber literatur yang digunakan dalam penyusunan skripsi. Lampiran dipakai untuk mendapatkan data dan keterangan yang melengkapi uraian skripsi.