Siti Aisyah, 2015 IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM PEMBELAJARAN MOTIF HIAS SUMATERA BARAT
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
aktivitas pada setiap pertemuan. Selama proses belajar mengajar siswa menunjukkan semangat untuk menerima materi dan membuat karya yang
diberikan serta keaktifan dalam mengikuti setiap tahap pelaksanaan pendektan saintifik. Pembelajaran yang demikian membantu siswa dalam belajar dan siswa
secara aktif membangun sendiri pengetahuannya. Keaktifan siswa pada implementasi pendekatan saintifik dipengaruhi oleh
peran dan fungsi guru serta lengkapnya tahap-tahap pembelajaran dengan menerapkan pendekatan saintifik. Peran dan fungsi guru hanya sebagai tutor dan
fasilitator. Guru harus selalu memberikan stimulus agar siswa mau menganalisis materi pembelajaran, menalar dan menyimpulkan materi. Hal tersebut, sesuai
dengan tujuan lain dari implementasi pendekatan saintifik adalah untuk meningkatkan kemampuan bertanya siswa. Selain itu kreativitas siswa dalam
implementasi pendekatan saintifik dipengaruhi oleh kelengkapan alat dan bahan yang digunakan dalam proses pembuatan karya.
2. Respon Siswa Terhadap Implementasi Pendekatan Saintifik dalam
Pembelajaran Motif Hias
Angket diberikan dengan tujuan mengingat sikap dan minat siswa terhadap implementasi pendekatan saintifik dalam pembelajaran motif hias.
Berdasarkan pengolahan angket yang diberikan kepada siswa, diketahui bahwa secara umum siswa menyatakan respon positif terhadap implementasi pendekatan
saintifik. Siswa menyatakan respon setuju dengan pengimplementasian pendekatan saintifik sehingga siswa menjadi lebih aktif dan kreatif dalam proses
pembelajaran. Berdasarkan angket yang diberikan kepada siswa, diketahui bahwa pada
umumnya siswa yakin dengan kemampuannya bisa menyelasaikan tahap pembelajaran beserta tugas materi motif hias dengan serius sehingga yakin
memiliki nilai yang baik. Siswa juga memiliki respon yang positif jika diberikan kesempatan belajar dengan kelompok. Hal itu sesuai dengan karakteristik siswa
sekolah menengah pertama yaitu suka berkelompok atau membentuk kelompok kecil. Dalam kelompok tersebut siswa dapat belajar memenuhi aturan-aturan
kelompok, belajar bekerja sama, mengahrgai teman, saling membantu,
Siti Aisyah, 2015 IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM PEMBELAJARAN MOTIF HIAS SUMATERA BARAT
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
bertanggung jawab dengan tugasnya masing-masing. Dengan membentuk kelompok, siswa dapat mengikuti pembelajaran dengan bersemangat dan antusias.
Pendekatan saintifik berorientasi pada aktivitas siswa terutama dalam pembuatan sketsa dan pembuatan karya. Hal ini secara langsung mendorong siswa
untuk lebih aktif dan kretif dalam berkarya dan memahami motif-motif ukiran rumah gadang yang menjadi identitas masyarakat kabupaten Solok. Sehingga
setelah mengikuti pembelajaran motif hias, siswa lebih termotivasi dalam mempelajari motif-motif ukiran rumah gadang Minangkabau yang dianggap
menarik. Selain itu melalui kegiatan pengamatan, siswa banyak mendapat wawasan baru dengan mencari informasi sendiri ke lapangan.
Beberapa kegiatan siswa dalam pembelajaran motif hias ini yaitu siswa melakukan pengamatan terhadap ukiran rumah gadang daerah setempat, setelah
siswa mengumpulkan data di lapangan, siswa melakukan tanya jawab bersama- sama dengan guru, setelah proses tanya jawab siswa membuat salah satu desain
motif ukiran di bidang kertas. Tahap selanjutnya siswa memindahkan sketsa pada bahan kayu, kemudian siswa mempresentasikan karya ke depan kelas.
3. Peningkatan Hasil Belajar Siswa Sebelum dan Sesudah Penerapan