Siti Aisyah, 2015 IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM PEMBELAJARAN MOTIF HIAS SUMATERA BARAT
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
86,28, pertemuan 3 adalah 89,71 dan pertemuan 4 adalah 88. Apabila dilihat dari peningkatan aktivitas siswa pada kelas ekperimen yang pertama terjadi
peningkatan pada setiap pertemuan, sedangkan aktivitas siswa pada kelas eksperimen kedua rata-rata keterlaksanaan setiap pertemuan hampir sama.
Berdasarkan hasil pengolahan data observasi, maka didapatkan rata-rata keterlaksanaan pembelajaran secara keseluruhan yang dilakukan oleh siswa pada
kelas eksperimen yang pertama adalah 89,97, dan pada kelas eksperimen yang kedua adalah 87,99. Dapat disimpulkan bahwa dari kedua kelas eksperimen
tersebut aktivitas siswa pada pembelajaran seni budaya materi motif hias dengan menerapkan pendekatan saintifik tidak jauh berbeda. Sedangkan keterlaksanaan
pembelajaran dengan menerapkan pendekatan saintifik menjadikan aktivitas belajar yang tinggi.
a. Aktivitas Siswa Kelas Eksperimen Pertama
Untuk lebih rincinya, aktivitas siswa dalam implementasi pendekatan saintifik dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 5. 2 Persentase Aktivitas Siswa pada Kelas Eksperimen
Pertama dalam Implementasi Pendekatan Saintifik
No Pernyataan
Keterlaksanaan PERTEMUAN I
1 Siswa menjawab pertanyaan guru tentang kesiapan
dalam menerima pelajaran 96
2 Siswa menjawab pertanyaan guru mengenai materi
minggu lalu 88
3 Siswa melakukan pengamatan yang ditugaskan guru
terhadap ukiran rumah gadang daerah setempat 96
4 Siswa mendengar penyampaian guru tentang tujuan
pembelajaran 84
5 Siswa mengerjakan pre test
100 6
Siswa mendengar penyampaian guru tentang materi pembelajaran nama, makna motif ukiran melalui
power point 92
7 Siswa bertanya untuk mendapatkan penguatan
terhadap materi yang diperoleh 76
8 Siswa menjawab pertanyaan guru tentang makna
motif ukiran 84
9 siswa mengelompokkan motif hias ukiran rumah
88
Siti Aisyah, 2015 IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM PEMBELAJARAN MOTIF HIAS SUMATERA BARAT
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
gadang 10 Siswa menyimpulkan materi
80
Rata-rata 88,4
PERTEMUAN II
1 Siswa menjawab pertanyaan guru tentang kesiapan
dalam menerima pelajaran 100
2 Siswa menjawab pertanyaan guru mengenai materi
minggu lalu 76
3 Siswa mendengar penyampaian guru tentang pola
dasar motif ukiran rumah gadang Minangkabau 100
4 Siswa bertanya untuk mendapatkan penguatan
terhadap pola dasar motif ukiran rumah gadang Minangkabau
76
5 Siswa membuat sketsa motif ukiran rumah gadang
Minangkabau 100
6 Siswa menganalisis pola pembuatan desain motif hias
92 7
Siswa menyimpulkan materi pembelajaran 80
Rata-rata 89,14
PERTEMUAN III
1 Siswa menjawab pertanyaan guru tentang kesiapan
dalam menerima pelajaran 96
2 Siswa memperhatikan penjelasan guru tentang teknik
pembuatan ukiran pada bahan kayu 100
3 Siswa bertanya untuk mendapatkan penguatan
terhadap teknik penerapan ukiran pada bahan kayu 72
4 Siswa menerapkan ukiran pada bahan kayu
96 5
Siswa membuat laporan kerja kelompok 92
6 Siswa saling bekerja sama dengan kelompok dalam
penerapan ukiran pada bahan kayu 100
7 Siswa menyimpulkan materi
80
Rata-rata 90,85
PERTEMUAN IV
1 Siswa menjawab pertanyaan guru tentang kesiapan
dalam menerima pelajaran 96
2 Siswa memperhatikan penjelasan guru tentang cara
mempresentasikan karya ke depan kelas 100
3 Siswa bertanya jika penjelasan guru kurang dipahami
76 4
Siswa mempresentasikan karya dengan baik ke depan kelas
100 5
Siswa memberikan pendapat dalam presentasi 84
6 Siswa bertanya jika tidak memahami penjelasan
kepada kelompok yang presentasi 88
7 Siswa menyimpulkan materi
88
Siti Aisyah, 2015 IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM PEMBELAJARAN MOTIF HIAS SUMATERA BARAT
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
8 Siswa mengerjakan postest
100
Rata-rata 91,5
Berdasarkan tabel 5.2 di atas dapat dilihat persentase aktivitas siswa per item kegiatan. Dari keseluruhan aktivitas siswa didapat rata-rata 84,13
dikategorikan sangat tinggi, hal ini membuktikan bahwa hampir seluruh siswa setuju dengan penerapan pendekatan saintifik dalam pembelajaran motif hias.
Beberapa pernyataan siswa yang 100 setuju dengan implementasi pendekatan saintifik diantaranya yaitu siswa mengerjakan pretest, siswa menjawab pertanyaan
guru tentang kesiapan dalam menerima pelajaran, siswa mendengar penyampaian guru tentang pola dasar pembuatan motif ukiran rumah gadang Minangkabau,
siswa membuat sketsa motif ukiran rumah gadang Minangkabau, siswa memperhatikan penjelasan guru tentang tekhnik pembuatan ukiran pada bahan
kayu, siswa saling bekerja sama dengan kelompok dalam penerapan ukiran pada bahan
kayu, siswa
memperhatikan penjelasan
guru tentang
cara mempresentasikan karya ke depan kelas, siswa mempresentasikan karya dengan
baik ke depan kelas, dan siswa mengerjakan postest. Berdasarkan rata-rata yang diperoleh pada aktivitas siswa dapat
disimpulkan bahwa keterlaksanaan pembelajaran dengan menerapkan pendekatan saintifik tergolong sangat tinggi. Sehingga aktivitas siswa dalam pembelajaran
tersebut sudah mencerminkan kelas yang mengimplementasikan pendekatan saintifik.
b. Aktivitas Siswa Kelas Eksperimen Kedua