Jenal Mutaqin, 2015 PENGGUNAAN MEDIA POSTER UNTUK MENINGKATKAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM
PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
D. Pengumpulan Data
Peneliti yang bertindak sebagai instrumen utama
key instrument
penelitian terjun langsung ke lapangan dan menyatu dengan sumber data dalam kondisi
alamiah
natural setting
guna mendapatkan data yang akurat dan valid. Sugiyono 2011, hlm. 224 berpendapat bahwa “teknik pengumpulan data merupakan
langkah yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data,
maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar data yang ditetapkan”.
Sejalan dengan pendapat tersebut Nasution 2003, hlm. 5 mengungkapkan bahwa “dalam penelitian naturalistik peneliti sendirilah yang menjadi instrumen
utama dan terjun langsung ke lapangan serta mengumpulkan informasi melalui observasi dan wawancara”. Selama proses penelitian berlangsung, peneliti masuk
ke lapangan menyatu dengan sumber data untuk mengumpulkan data dalam situasi yang alamiah. Pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti adalah
melalui observasi, wawancara, studi dokumentasi, dan studi literatur.
1. Observasi
Observasi merupakan salah satu instrumen utama dalam penelitian sosial terutama penelitian kualitatif. Observasi ini dilakukan guna mendapatkan
gambaran mengenai permasalahan yang menjadi objek penelitian. Hadi dalam Sugiyono, 2011, hlm. 145
mengemukakan bahwa “observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari pelbagai proses biologis
dan psikologis. Dua diantara yang terpenting adalah proses-proses pengamatan dan ingatan”.
Teknik observasi ini dilaksanakan pada saat media poster digunakan dalam pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan. Melalui observasi ini diharapkan
dapat diperoleh data mengenai deskripsi kemampuan berpikir kritis siswa pada saat proses pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dilaksanakan. Observasi
dilakukan dengan peneliti terjun mengamati langsung kegiatan pembelajaran seperti yang diungkapkan Guba dan Lincoln dalam Moleong, 2007, hlm. 174
beberapa alasan pentingnya pengamatan dalam penelitian kualitatif, yaitu:
Jenal Mutaqin, 2015 PENGGUNAAN MEDIA POSTER UNTUK MENINGKATKAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM
PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
Pertama, teknik pengamatan ini didasarkan atas pengalaman secara langsung. Jika suatu data yang diperoleh kurang meyakinkan, biasanya peneliti ingin
menanyakannya kepada subjek, tetapi karena ia hendak memperoleh keyakinan tentang keabsahan data tersebut, jalan yang ditempuhnya adalah
mengamati sendiri sendiri yang berarti mengalami langsung peristiwanya. Kedua, teknik pengamatan juga memungkinkan melihat dan mengamati
sendiri kemudian mencatat perilaku dan kejadian sebagaimana yang terjadi pada keadaan sebenarnya. Ketiga, pengamatan memungkinkan peneliti
mencatat peristiwa dalam situasi yang berkaitan dengan pengetahuan yang langsung diperoleh dari data. Keempat, sering terjadi keraguan pada peneliti.
Kelima, teknik pengamatan memungkinkan peneliti mampu memahami situasi-situasi yang rumit. Keenam, dalam kasus-kasus tertentu di mana
teknik telekomunikasi lainnya tidak dimungkinkan, pengamatan dapat menjadi alat yang sangat bermanfaat.
Selanjutnya Faisal 1990, hlm. 79 mengklasifikasikan observasi menjadi “observasi berpartispasi
participant observation
, observasi yang secara terang- terangan dan tersamar
overt observation
dan
covert observation
, dan observasi tak berstruktur
unstructured observation
”. Observasi berpartisipasi dipilih peneliti dalam melaksanakan penelitian ini dikarenakan lebih sesuai dengan objek
penelitian. Dalam observasi ini, peneliti terlibat dengan kegiatan sehari-hari orang yang
sedang diamati atau yang digunakan sebagai sumber data penelitian. Ketika melakukan pengamatan, peneliti ikut melakukan apa yang dilakukan oleh sumber
data. Seperti halnya yang diungkapkan Stainback dalam Sugiyono, 2011, hlm. 227 yang menyatakan “
In participant observation, the researcher observes what people do, listen to what they say, and participates in their activites
”. Dalam observasi partisipatif, peneliti mengamati apa yang dikerjakan orang,
mendengarkan apa yang mereka ucapkan, dan berpartisipasi dalam aktivitas mereka. Alasan peneliti menggunakan teknik observasi partisipatif ini agar data
yang diperoleh akan lebih lengkap, tajam, dan sampai mengetahui pada tingkat makna dari setiap perilaku tampak.
Lebih lanjut Spardley yang dikutip Stainback dalam Sugiyono, 2011, hlm. 226 dalam “observasi partisipatif ini terbagi menjadi pasrtisipasi pasif, partisipasi
moderat, partisipasi aktif, dan partisipasi lengkap. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan partisipasi pasif, jadi dalam hal ini peneliti datang di tempat
kegiatan subjek yang diamati, tetapi tidak ikut terlibat dalam kegiatan tersebut.
Jenal Mutaqin, 2015 PENGGUNAAN MEDIA POSTER UNTUK MENINGKATKAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM
PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
Alasan yang mendasari peneliti dikarenakan sesuai dengan tujuan penelitian ini yakni mengetahui bagaimana penggunaan media poster untuk meningkatkan
berpikir kritis siswa dalam pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan, sehingga peneliti datang ke tempat kegiatan subjek yang diamati tetapi tidak terlibat secara
langsung dalam proses pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan di kelas. Sejalan dengan alasan tersebut maka Creswell mengungkapkan 2010, hlm.
267 bahwa: Observasi kualitatif merupakan observasi yang di dalamnya peneliti langsung
turun ke lapangan untuk mengamati perilaku dan individu-individu di lokasi penelitian. Dalam pengamatan ini, peneliti merekammencatat aktivitas-
aktivitas dalam lokasi penelitian. Para peneliti kualitatif juga dapat terlibat dalam peran-peran yang beragam, mulai dari sebagai non-partisipan hingga
partisipan utuh.
2. Wawancara