Konferensi Den Haag I tahun 1899 Konferensi Den Haag II 1907 Konferensi Jenewa 1928 Konferensi Jenewa 1958 Konferensi stocholm Konferensi perdamaian paris 1919 PBB 24 October 1945 ASEAN

d. Telah dipisahkan antara kekuasaan dunia dan kekuasaan akhirat.

2. Konferensi-konferensi international a. Konferensi Jenewa 1864

Menghasilkan ICRC yang melahirkan Palang Merah Indonesia.

b. Konferensi Den Haag I tahun 1899

Tentang perang darat yang isinya : - Dilarang menggunakan gas beracun melalui balon udara. - Dilarang mempergunakan peluru Dum-dum. - Harus menggunakan perang yang syah.

c. Konferensi Den Haag II 1907

Mengatur tentang perang di laut, dengan mengambil prinsip perang di darat yang berlaku juga untuk perang di laut.

d. Konferensi Jenewa 1928

Tentang pembunuhan missal geenoside.

e. Konferensi Jenewa 1958

Menghasilkan : - Konferensi Tentang laut wilayahdan jalur tambahan. - Konferensi tentang laut bebas - Konferensi tentang perikanan dan perlindungan perikanan di laut lepas. - Konferensi tentang landas kontinen

f. Konferensi stocholm

Tentang lingkungan hidup 1972

g. Konferensi perdamaian paris 1919

yang mengakhiri perang dunia I, antara Jerman, Turki VS sekutu.

h. Konferensi Wina 19611963

Yang menghasilkan hubungan Diplomatik dan hubungan konsuler. 6

BAB IV HAKEKAT DAN DASAR BERLAKUNYA HUKUM INTERNATIONAL

HI dan HN Berbeda, sebab : - HI : 1. Bersifat Sub Koordinasi 2. Hukum terletak diatas Negara, karena negara2 itu mempunyai kedaulatan atau kekuasaan, tidak bersifat memaksa - HN : 1. Bersifat Sub ordonasi 2. Hukum terletak diatas individunya, yaitu hokum yang bisa dipaksakan. Ada 2 teori 1. Teori Jhon Austin, Hobbes, Spionausa HI itu bukan hokum tetapi adalah Positif Morality, propeni sokhov, kenapa jhon Austin mengatakan HI bukan hokum karena menerut mereka yang dikatakan hokum itu adalah penguasa yaitu raja yang bersifat Monarkhi absolute, yaitu kekuasaan penuh L,E,Y dipegang oleh raja, hokum tumbuh dengan sendirinya. Dasar berlakunya HI menurut Jhon Austin adalah apakah Negara itu bermoral atau tidak kalau bermoral maka berlakulah HI. Contoh : - Israel Negara tidak bermoral, dari berdiri sampai sekarang tidak bermoral, karena peperangan itu tidak diizinkan oleh PBB. Menurut Brian Killag paet 1926 “peperangan tidak dapat dipergunakan untuk mencapai tujuan tetapi untuk membela diri”. 7 - Iraq memasuki Kuait, yaitu mencaplok Negara lain, melanggar HI lalu dikenakan embargo 2. Menurut Hugo Gratius, Jellinek, Trieple, Hans Kelsen - Hugo Gratius HI adalah hukun sebagaimana hokum lainnya, karena hokum merupakan bagian dari hokum alam. - Jellinek HI adalah hokum sama dengan hokum lainnya tapi dasarnya adalah kehendak Negara, Negara yang menghendakinya. Contoh : Deklarasi, proklamasi - Triaple HI adalah bukan kehendak satu Negara tetapi beberapa Negara minimal 2 negara. - Hans Kelsen HI adalah hokum didasarkan kepada hokum yang lebih tinggi, dengan teori stufen theori piramida 8

BAB V SUMBER-SUMBER HUKUM INTERNATIONAL

Sumber hokum Hi terbagi menjadi 2 yaitu : 1. Sumber hokum materil Mencari hakekatnya HI 2. Sumber hokum Formil Diatur oleh pasal 38 1 Statuta mahkamah International. Yang berisi Mahkamah Internasional yang mengadili perkara2 yang dihadapkan padanya akan mempedomani : 1. Perjanjian International International Treaty Diatur dalam pasal 1 dan 2 konvensi wina 1969 sedangkan di Indonesia HI di atur dalam UU no 37 tahun 1999 dan BW pasal 1320. International treaty adalah persetujuan kehendak yang dibuat oleh negara2 anggota masyarakat international untuk menciptakan bab2 dan kewjiban tertentu. Peristilahan international treaty adalah : a. Treaty traktat. HI adalah perjanjian traktat, suatu perjanjian dinamakan traktat adalah apabila mempunyai arti penting formal bagi para pihak karena perjanjian ini akan mengikat para peserta yang menanda tangani perjanjian. b. Convention - Perjanjian international yang bersifat multilateral - Perjanjian yang membentuk hokum. c. Statuta d. charter e. Pacta f. Protocol g. Agreatment - Perjanjian kurang formal - Perjanjian yang kurang penting, tidak termasuk seperti treaty dan convention h. Declaration i. Memory of understanding Proses Perjanjian International 9 - Negosiasi Perundingan yang terdiri dari : a. Konsultasi b. Penjajakan c. Tawar menawar - Signature Penanda tanganan - Ratifikasi Pengesahan atau persetujuan - Letter of credential Surat kepercayaan yang diberikan oleh DUTA - Full Powers Surat kuasa penuh yang diberikan kepada delegasi suatu Negara yang mana delegasi itu bisa terdiri dari departemen Contoh : Surat presiden Soekarno ke DPR No 2826X1966 yang berisi tentang jenis2 perjanjian yang harus diratifikasi oleh DPR : 1. Perjanjian bersifat politik Ex : Berhubungan dengan batas Negara, 2. Perjanjian HAM 3. Perjanjian yang menurut UU harus diratifikasi Ex : Tentang bantuan keuangan 4. Bagi perjanjian yang tidak penting, cukup dengan KEPRES Setelah Reformasi, ada 2 jenis UU yang mengatur perjanjian international : 1. UU no.37 tahun 1999 tentang hubungan dengan luar negeri 2. Uu no 24 tahun 2000 tentang perjanjian International Ada 2 jenis perjanjian 1. Treaty Contract Perjanjian yang hanya mengikat bagi yang membuatnya, menganut paham Facta sun survanda dimana pihak ke 3 tidak ikut.

2. Law making treaty

Perjanjian yang bersifat multilateral dimana semua Negara ikut terlibat. 10 Menurut Uu No 32 tahun 2004 Pemerintah daerah baik tingkat I dan tingkat II boleh mengadakan perjanjian baik dengan daerah lain maupun dengan Negara lain.

2. Kebiasaan international International custom

a. Kebiasaan nasional yang dibolehkan oleh international. b. Kebiasaan nasional yang dilarang oleh international.

c. Hukum kebiasaan international yaitu kebiasaan2 yang telah lama

berlaku yang merupakan berulang2 dan dipraktekkan oleh negara2 serta diambil oleh Negara tersebut sebagai hokum Contoh : - Bendera kapal - Setiap pejabat diplomatic dan duta besar diberikan kekuasaan dan kebebasan di Negara lain dan tidak boleh diganggu gugat serta kekebalan di bidang pidana. - Pesona non grata : pengusiran terhadap seorang diplomat 3. The Principal of international law prinsip2 hukum umum yang diakui bangsa2 modern. Jadi bukan hokum tetapi hanya prinsip yaitu pendirian yang kuat, jadi prinsip dapat menjadi sumber hokum. - Nebis in idem Seseorang tidak dapat dituntut 2 kali dalam perkara yang sama - Ius Cogens Norma dasar HI berhubungan dengan HAM seperti yang diatur dalam piagam PBB - Rebus sicstentibus Perubahan yang sangat mendasarfundamental dimana perjanjian menjadi tidak berlaku karena adanya perubahan isinya yang sangat fundamental - Self determination Penentuan nasib sendirimerdeka yang berarti berhak mengatur negaranya sendiri - Facta sun survanda 11 Perjanjian mengikat pada para pihaknya - Cessie Penyerahan

4. Yurisprudence

Adalah putusan hakim terdahulu yang dijadikan putusan hakim kemudian dalam perkara yang sama yang telah mempunyai kekuatan hokum tetap. Hakim International tetap terdiri dari 15 orang Keputusan hakim International bersifat final banning langsung mengikat dan tidak bisa dilakukan proses banding Contoh : Norwegian fishener case, dan akhirnya contoh ini menjadi acuan yurisprudensi dan berkembang disetiap negara2 norwegian fishener case tahun 1868 batas laut.

5. Doktrin ajaran2 para sarjana terkemuka

Adalah ajaran2 para sarjana yang terkemuka. Doktrin harus ada karena hakim mahkamah international sifatnya non Liquit mahkamah tidak boleh menolak perkara yang dihadapkan padanya. Pasal 38 ayat 1 adalah : “MI dalam memeriksa dan memutuskan suatu perkara harus didasarkan pada suatu trety, customary international, general principal, yurisprudenci, doktrin”. Sistim hokum di Indonesia : 1. Sistim hokum eropah continental : Weswl, surat2 berharga. 2. Sistim hokum Anglo saxon : Asa praduga tidak bersalah. 3. Sistim hokum adapt 4. Sistim hokum Agama 12

BAB VI HUBUNGAN ANTARA HI DENGAN HN

Hukum nasional Bersifat sub ordinasi itu terletak diatas Individu maksudnya hokum nasional bisa dipaksakan berlakunya yang bisa memaksakan adalah Negara melalui alat2 negara Hukum Internasional Bersifat sub koordinasi maksudnya HI tidak tidak terletak diatas Negara tapi diantara Negara maka HI itu tidak dipaksakan berlakunya kecuali masyarakat internasional setuju melalui Dewan PBB Berdasarkan teori itu maka bagaimana hubungan antara HI dengan HN ? maka dalam rangka ini ada 2 teori yaitu :

1. Teori Dualisme

Antara HN dengam HI tidak ada hubungannya sama sekali karena dia merupakan 2 perangkat hokum yang saling berbeda yaitu : a. Dari segi subjek HN Subjeknya adalah individu HI subjeknya adalah negara b. Dari segi objek HN mengatur hubungan antar individu HI mengatur hubungan international ex : hub politik c. Dari segi tempat berlakunya ruang lingkup HN hanya berlaku disuatu Negara HI berlaku bagi semua dunia d. Dari segi sifatnya 13 - HN bersifat sub ordinasi Artinya HN terletak diatas individu dan dipaksakan berlakunya - HI bersifat sub koordinasi Artinya berada diantara negara2 HI bisa berlaku ke dalam HN, ada beberapa teori 1. Teori Transformasi Adalah HI bisa berlaku ke HN, berlaku dengan cara menjadikan HI ke HN. Contoh : - Konferensi jenewa - Uu No 24 tahun 2000

2. Teori delegasi 3. Teori Ratifikasi

Berlakunya HI kepada HN dengan ratifikasi

4. Teori Harmonisasi. 2. Teori Monisme

Adalah antara HN dan HI merupakan satu kesatuan, artinya HN bisa berlaku ke dalam HI ada 2 teori : a. Teori monisme dengan primer nasional HI tunduk pada HN b. Teori Minisme dengan primer international Adalah HI lebih tinggi dari pada HN, maksudnya HN harus tunduk pada HI Ex : Perang RI dengan GAM Praktek Negara2 dalam rangka hubungan HI dengan HN 1. Inggris Menurut praktek inggris, tentang hubungan HI dan HN adalah International law, the law is the land HI menjadi HN seperti hokum kebiasaan, yang langsung berlaku hokum inggris, karena inggris termasuk anglo saxon yaitu hokum yang tercipta langsung. Konstitusi inggris berdasar hokum kebiasaan Contoh : Bill of raight, magna carta

2. Amerika serikat

Hampir sama dengan inggris, melalui azas konkordansi, karena bangsa AS banyak bangsa inggris HN sama dengan HI yang dibagi 2 yaitu : 14 a. Self executing adalah perjanjian yang dibuat AS b. Non Self executing harus melalui kongres, harus diratifikasi

3. Jerman

Pasal 45 “bahwa HI adalah HN langsung tapi tidak dibedakan antara kebiasaan dan perjanjian

4. Indonesia

HI dan HN tidak ada hubungan sama sekali - Teori Transformasi menyadur Landas kontinen yang terdapat di dalam convensi jenewa 1958 itu berlaku di Indonesia didasarkan UU No.1 tahun 1973 tentang landas kontinen - Teori Ratifikasi pengesahan Convensi hokum laut diberlakukan di Indonesia dengan UU No.1 tahun 1973

BAB VII SUBJEK-SUBJEK HUKUM INTERNATIONAL

Adalah segala pendukung hak dan kewajiban di dalam HI. Yang termasuk dalam Subjek HI adalah : 15

1. Negara.

Yaitu Negara yang merdeka, Negara yang merdeka adalah Negara yang diatur dalam konvensi metevidio pasal 1 : a. Wilayah Termasuk darat, laut dan udara b. Penduduk Dalam penduduk adalah manusia c. Pemerintah - Arti sempit : Executive - Arti luas : Executive, legislative, yudikatif d. pengakuan - Defacto : Secara kenyataan - De yuro : Secara tertulis Negara telah menjadi subjek HI karena merupakan satu2nya subjek yang secara klose dapat mengadakan hubungan inilah maka Negara tersebut dapat dituntut dan menuntut.

2. Kota Suci vatikan

Negara vatikan terjadi setelah perjanjian…………………..1929 antara italic dengan paus, dimana italic memberikan sebidang tanah di Roma untuk mendirikan kerajaan vatikan dan kemudian paus menjadi kepala, dan mengirimkan wakilnya keseluruh dunia.

3. ICRC palang merah international

Peperangan yang telah mengakibatkan penderitaan sehingga seorang pemuda yang berasal dari swiss bernama henry dunand menulis sebuah buku sepulangnya dari Solvereno yang berjudul “ souvenir of solvereno” kenangan dari solvereno, PMI dianggap subjek HI setelah ia berdiri berdasarkan konferensi jenewa 1864 yang dihadiri 10 negara eropa, hasil konferensi ini berdiri organisasi NGO Non Government Organisation organisasi pertama di luar pemerintah. Disetiap Negara dikenal PMI yang selalu mengadakan hubungan dengan induknya di jenewa yaitu ICRC karena adanya hubungan tersebut maka PMI dapat dianggap sebagai subjek HI karena dapat menuntut dan dituntut.

4. Organisasi International.

16 Organisasi international adalah kumpulan2 dua Negara atau lebih dibentuk berdasarkan perjanjian bersama untuk mencapai tujuan yang sama, menurut LERRAY BENNET, LYN H MILLER, syarat2 organisasi international adalah sebagai berikut 1. Harus bersifat permanent. 2. Keanggotaan bersifat sukarela. 3. Harus mempunyai tujuan tertentu. 4. Harus mempunyai instrument pokokanggaran dasar 5. Harus mempunyai secretariatdikepalai sek-jen Organisasi international bersifat 2 macam yaitu : 1. Bersifat NGObersifat swasta Ex : ICRC 2. Bersifat IGObersifat antar pemerintah Ex :

a. PBB 24 October 1945

Setelah diratifikasi oleh 5 Negara besar yaitu : - Amerika Serikat - Inggris - Perancis - Rusia - Cina PBB mempunyai 6 badan utama : 1. Majelis Umum PBB. 2. Dewan Keamanan PBB 3. Dewan Perwalian 4. Dewan Ekonomi Sosial 5. Mahkamah International 6. Sekretariat Tujuan PBB 1. Memelihara perdamaian dan keamanan international 2. Mengembangkan hubungan2 persaudaraan antara bangsa 3. Bekerjasama secara International untuk memecahkan persoalan2 international, social, budaya dan kemanusiaan 4. Menjadi pusat bagi persesuaian tindakan2 bangsa2 dalam mencapai tujuan. 17 Tugas-Tugas PBB 1. Menjaga perdamaian dan keamanan international. 2. Mensejahterakan masyarakat international yang telah 2 kali mengalami penderitaan yakni pada PD III 3. Membentuk hokum International Dalam rangka membentuk hokum international PBB membentuk ILC international law carnation berdasarkan revolusi No 2 tahun 1947.

b. ASEAN

Indonesia menjadi anggota PBB tahun 1951 yang ke 60, asean adalah organisasi regional asia tenggara yang melakukan kerjasama dibidang ekonomi, social, politik, didirikan berdasarkan deklarasi Bangkok Asean tahun 1967.

c. OKI