BAB I KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan : 1.
Kota adalah Kota Tual. 2.
Provinsi adalah Provinsi Maluku. 3.
Kepala Daerah adalah Walikota Kota Tual. 4.
Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kota Tual. 5.
Ruang adalah wadah yang meliputi ruang darat, ruang laut dan ruang udara termasuk ruang didalam bumi sebagai satu kesatuan wilayah, tempat manusia
dan makluk lain hidup, melakukan kegiatan, dan memelihara kelangsungan kehidupannya.
6. Tata ruang adalah wujud struktur ruang dan pola ruang.
7. Rencana tata ruang adalah hasil perencanaan tata ruang.
8. Rencana Tata Ruang Wilayah Kota yang selanjutnya disebut RTRW Kota.
9. Rencana Detil Tata Ruang Kota yang selanjutnya disebut RDTR Kota.
10. Penataan ruang adalah suatu sistem proses perencanaan tata ruang,
pemanfaatan ruang dan pengendalian pemanfaatan ruang. 11.
Penyelenggaraan penataan ruang adalah kegiatan yang meliputi pengaturan, pembinaan, pelaksanaan dan pengawasan penataan ruang.
12. Pelaksanaan penataan ruang adalah upaya pencapaian tujuan penataan ruang
melalui pelaksanaan perencanaan tata ruang, pemanfaatan ruang dan pengendalian pemanfaatan ruang.
13. Kebijakan penataan ruang adalah arahan pengembangan wilayah yang
ditetapkan oleh pemerintah daerah kota guna mencapai tujuan penataan ruang wilayah kota dalam kurun waktu 20 dua puluh Tahun.
14. Strategi penataan ruang adalah penjabaran kebijakan penataan ruang ke dalam
langkah-langkah pencapaian tindakan yang lebih nyata yang menjadi dasar dalam penyusunan rencana struktur dan pola ruang wilayah kota.
15. Struktur ruang adalah susunan pusat-pusat permukiman dan sistem jaringan
prasarana dan sarana yang berfungsi sebagai pendukung kegiatan sosial ekonomi masyarakat yang secara hierarkis memiliki hubungan fungsional.
16. Pusat pelayanan kota yang selanjutnya disebut PPK adalah pusat pelayanan
ekonomi, sosial, danatau administrasi yang melayani seluruh wilayah kota danatau regional.
17. Subpusat pelayanan kota yang selanjutnya disebut Sub PPK adalah pusat
pelayanan ekonomi, sosial, danatau administrasi yang melayani sub wilayah kota.
18. Pusat lingkungan yang selanjutnya disebut PL adalah pusat pelayanan
ekonomi, sosial danatau administrasi lingkungan kota. 19.
Wilayah Pengembangan yang selanjutnya disingkat WP adalah suatu wilayah dengan satu dan atau semua kabupaten kota-perkotaan didalamnya
mempunyai hubungan hirarki yang terikat oleh sistem jaringan jalan sebagai prasarana perhubungan darat dan atau yang terkait oleh system jaringan
sungai atau perairan sebagai prasarana perhubungan air.
20. Pusat Kegiatan Wilayah yang selanjutnya disebut PKW adalah kawasan
perkotaan yang berfungsi untuk melayani kegiatan skala provinsi atau beberapa kabupatenkota.
21. Pusat Kegiatan Strategis Nasional adalah Kawasan Perkotaan yang ditetapkan
untuk mendorong pengembangan kawasan perbatasan negara; 22.
Pola ruang adalah distribusi peruntukan ruang dalam suatu wilayah yang meliputi peruntukan ruang untuk fungsi lindung dan peruntukan ruang untuk
fungsi budidaya.
23. Kawasan adalah wilayah yang memiliki fungsi utama lindung atau budi
daya. 24.
Kawasan lindung adalah wilayah yang ditetapkan dengan fungsi utama melindungi kelestarian lingkungan hidup yang mencakup sumber daya alam
dan sumber daya buatan. 25.
Kawasan budidaya adalah wilayah yang ditetapkan dengan fungsi utama untuk dibudidayakan atas dasar kondisi dan potensi sumber daya alam, sumber daya
manusia, dan sumber daya buatan. 26.
Kawasan strategis kota adalah wilayah yang penataan ruangnya diprioritaskan karena mempunyai pengaruh sangat penting dalam lingkup kota terhadap
ekonomi, sosial, budaya,danatau lingkungan. 27.
Kawasan pertahanan negara adalah wilayah yang ditetapkan secara nasional yang digunakan untuk kepentingan pertahanan.
28. Ruang Terbuka Hijau yang selanjutnya disingkat RTH adalah area
memanjangjalur danatau mengelompok, yang penggunannya lebih bersifat terbuka, tempat tumbuh tanaman, baik yang tumbuh secara alamiah maupun
yang sengaja ditanam.
29. Jalan adalah prasarana transportasi darat yang meliputi segala bagian jalan,
termasuk bangunan pelengkap dan perlengkapannya yang diperuntukkan bagi lalu lintas, yang berada pada permukaan tanah, di atas permukaan tanah, di
bawah permukaan tanah danatau air, serta di atas permukaan air, kecuali jalan kereta api, jalan lori, dan jalan kabel.
30. Sistem jaringan jalan adalah satu kesatuan ruas jalan yang saling
menghubungkan dan mengikat pusat-pusat pertumbuhan dengan wilayah yang berada dalam pengaruh pelayanannya dalam satu hubungan hierarki.
31. Jalur Pejalan Kaki adalah jalur khusus yang disediakan untuk pejalan kaki.
32. Wilayah sungai adalah kesatuan wilayah pengelolaan sumber daya air dalam
satu atau lebih daerah aliran sungai danatau pulau-pulau kecil yangluasnya kurang dari atau sama dengan 2.000 km
2
. 33.
Cekungan air tanah adalah suatu wilayah yangdibatasi oleh batas hidrogeologis, tempat semua kejadian hidrogeologis seperti proses pengimbuhan, pengaliran,
dan pelepasan air tanah berlangsung. 34.
Ruang Evakuasi Bencana adalah area yang disediakan untuk menampung masyarakat yang terkena bencana dalam kondisi darurat, sesuai dengan
kebutuhan antisipasi bencana karena memiliki kelenturan dan kemudahan modifikasi sesuai kondisi dan bentuk lahan disetiap lokasi.
35. Arahan pemanfaatan ruang wilayah kota adalah arahan pengembangan wilayah
untuk mewujudkan struktur ruang dan pola ruang wilayah kota sesuai dengan RTRW
kota melalui
penyusunan dan
pelaksanaan program
penataanpengembangan kota beserta pembiayaannya, dalam suatu indikasi program utama jangka menengah lima tahunan kota yang berisi rencana
program utama, sumber pendanaan, instansi pelaksana, dan waktu pelaksanaan.
36. Ketentuan pengendalian pemanfaatan ruang wilayah kota adalah ketentuan
yang dibuatdisusun dalam upaya mengendalikan pemanfaatan ruang wilayah kota agar sesuai dengan RTRW kota yang berbentuk ketentuan umum
peraturan zonasi, ketentuan perizinan, ketentuan insentif dan disinsentif, serta arahan sanksi untuk wilayah kota.
37. Izin pemanfaatan ruang adalah izin yang dipersyaratkan dalam kegiatan
pemanfaatan ruang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. 38.
Orang adalah orang perseorangan dan atau korporasi. 39.
Masyarakat adalah orang perseorangan, kelompok orang termasuk masyarakat hukum adat, korporasi, danatau pemangku kepentingan non pemerintah lain
dalam penyelenggaraan penataan ruang.
40. Peran Masyarakat adalah partisipasi aktif masyarakat dalam perencanaan tata
ruang, pemanfaatan ruang, dan pengendalian pemanfaatan ruang. 41.
Badan Koordinasi Penataan Ruang Daerah, yang selanjutnya disebut BKPRD adalah badan bersifat ad-hoc yang dibentuk untuk mendukung pelaksanaan
Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang di Kota Tual dan mempunyai fungsi membantu pelaksanaan tugas Walikota dalam
koordinasi penataan ruang di daerah.
42. Kelembagaan adalah suatu badan koordinasi penataan ruang yang dapat
memfasilitasi dan memediasi kepentingan pemerintah, swasta dan masyarakat dalam penyelenggaraan penataan ruang secara terpadu dengan tetap
memperhatikan kaidah dan kriteria penataan ruang secara konsisten dan berkesinambungan.
BAB II RUANG LINGKUP