24
Tiksna Bayu Ramadhan, 2014 Re-evaluasi kriteria visibilitas hilal di indonesia
Dengan menggunakan data pengamatan hilal Di indonesia dan internasional
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan
a Pada saat Matahari terbenam, ketinggian Bulan di atas horizon tidak kurang
dari 2 .
b Jarak sudut elongasi Bulan-Matahari tidak kurang dari 3
. c
Pada saat Bulan terbenam, umur Bulan tidak kurang dari 8 jam setelah konjungsi.
Saat hilal memiliki elongasi minimal sebesar 3 dengan planet pengecoh,
diasumsikan pengamat tidak akan salah dalam mengamati hilal yang nampak. Apabila hilal memiliki elongasi kurang dari 3
terhadap planet pengecoh, ini akan berpengaruh pula kepada data astronomi hilal saat pengamatan dilakukan.
3.2. Perangkat yang Digunakan
Perangkat yang digunakan dalam membantu penelitian ini adalah perangkat lunak
MoonCalc
versi 6.0., dan perangkat lunak
CyberSky
versi 5.0.
3.2.1. Perangkat lunak
MoonCalc
versi 6.0
Data kesaksian pengamatan hilal yang berasal dari data pengamatan hilal yang dikompilasi Kementerian Agama Republik Indonesia dan data pengamatan
hilal dari Rukyatul Hilal Indonesia RHI menggunakan data kesaksian hilal saat Matahari tepat tenggelam di ufuk barat. Namun data pengamatan hilal
Internasional Odeh 2005 data kesaksian hilal yang digunakan pada saat
best time.
Perbedaan ini akan berpengaruh pada hasil akhir penelitian. Oleh karena itu, seluruh data tersebut disamakan pada saat Matahari tepat tenggelam di ufuk barat.
Perangkat lunak
MoonCalc
digunakan untuk mengetahui data astronomi hilal pada saat pengamatan. Dengan memasukkan lokasi dan waktu pengamatan serta
25
Tiksna Bayu Ramadhan, 2014 Re-evaluasi kriteria visibilitas hilal di indonesia
Dengan menggunakan data pengamatan hilal Di indonesia dan internasional
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan
mengaktifkan refraktor dan pengaturan toposentrik, akan didapatkan hasil berupa ARCV, ARCL, umur Bulan dan DAz pada saat pengamatan.
26
Tiksna Bayu Ramadhan, 2014 Re-evaluasi kriteria visibilitas hilal di indonesia
Dengan menggunakan data pengamatan hilal Di indonesia dan internasional
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan
3.2.2. Perangkat lunak
CyberSky
versi 5.0.
Data kesaksian pengamatan hilal yang berasal dari data pengamatan hilal yang dikompilasi Kementerian Agama Republik Indonesia, data pengamatan hilal
dari Rukyatul Hilal Indonesia RHI, dan data pengamatan hilal Internasional Odeh 2005 yang di olah menggunakan perangkat lunak
MoonCalc,
selanjutnya di olah dengan menggunakan perangkat lunak
CyberSky
. Perangkat lunak ini digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya planet di sekitar hilal dan untuk
mengetahui jarak antara hilal dengan planet terdekat tersebut. Dengan memasukkan lokasi dan waktu pengamatan serta mengaktifkan refraktor dan
pengaturan toposentrik, akan didapatkan hasil berupa tampilan Gambaran langit pada saat pengamatan dan jarak antara hilal dengan planet terdekat pada saat
dilakukan pengamatan.
27
Tiksna Bayu Ramadhan, 2014 Re-evaluasi kriteria visibilitas hilal di indonesia
Dengan menggunakan data pengamatan hilal Di indonesia dan internasional
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan
3.3. Alur Proses Penelitian