II - 34
Kecepatan angin dapat diukur dengan menggunakan anemometer. Apabila tidak tersedia anemometer, kecepatan angin dapat diperkirakan
berdasarkan keadaan lingkungan dengan menggunakan skala Beaufort, seperti ditunjukkan dalam Tabel 2.10. Kecepatan angin biasanya dinyatakan dalam knot.
Satu knot adalah panjang satu menit garis bujur melalui khatulistiwa yang ditempuh dalam satu jam, atau 1 knot = 1,852 kmjam.
Tabel 2.10 . Skala Beaufort
Ting- kat
Sifat Angin Keadaan Lingkungan
v Knot
p kgm²
1 2
3 4
5 6
7 8
9 10
11 12
Sunyi calm Angin sepoi
Angin sangat lemah
Angin lemah Angin sedang
Angin agak kuat Angin kuat
Angin kencang Angin sangat kuat
Badai Badai kuat
Angin ribut Angin topan
Tidak ada angin asap mengumpul Arah angin terlihat pada arah asap,
tidak ada bendera angin Angin terasa pada muka, daun ringan
bergerak Daunrantang terus menerus bergerak
Debukertas tertiup, ranting dan cabang kecil bergerak
Pohon kecil bergerak, buih putih di laut
Dahan besar bergerak, suara mendesir kawat telphon
Pohon seluruhnya bergerak, perjalanan diluar sukar
Ranting pohon patah, berjalan menantang angin
Kerusakan kecil pada rumah, genting tertiup dan terlempar
Pohon tumbang, kerusakan besar pada rumah
Kerusakan karena badai terdapat di daerah luas
Pohon besar tumbang, rumah rusak berat
0 – 1 1 – 3
4 – 6 7 – 10
11 – 16 17 – 21
22 - 27 28 – 33
34 – 40 41 – 47
48 – 55 56 – 63
64 0,2
0,8 3,5
8,1 15,7
26,6 41,0
60,1 83,2
102,5 147,5
188,0 213,0
Catatan : v : kecepatan angin, p : tekanan angin. Sumber : Bambang Triatmodjo, 1999
2.2.2 Wind Rose Mawar Angin
Wind rose atau mawar angin adalah diagram yang diperoleh dari data angin yang diolah dan disajikan dalam bentuk table atau ringkasan. Penyajian
tersebut dapat diberikan dalam bentuk bulanan, tahunan, atau untuk beberapa
II - 35
U TL
T
TG U
BD B
BL
21 - 27 16 - 21
13 - 16 10 - 13
tahun pencatatan. Dengan mawar angin tersebut karakteristik angin dapat dibaca dengan tepat. Dengan mawar angin juga dapat ditunjukkan angin terbesar dan
arahnya yang terjadi pada lokasi tersebut. Contoh pencatatan wind rose atau mawar angin dapat dilihat pada Gambar. 2.8.
Gambar 2.8 . Wind Rose
2.2.3 Konversi Kecepatan Angin
Data angin dapat diperoleh dari pencatatan di permukaan laut dengan menggunakan kapal yang sedang berlayar atau pengukuran di darat yang biasanya
di bandara lapangan terbang. Pengukuran data angin di permukaan laut adalah yang paling sesuai untuk peramalan gelombang. Data angin dari pengukuran
dengan kapal perlu dikoreksi dengan menggunakan persamaan berikut :
9 7
16 ,
2 Us
U =
……………………………………………………2.58 dengan :
Us : kecepatan angin yang diukur oleh kapal knot
U : kecepatan angin terkoreksi
Kecepatan Knot
II - 36
Biasanya pengukuran angin dilakukan di daratan, padahal di dalam rumus – rumus pembangkitan gelombang data angin yang digunakan adalah yang
ada diatas permukaan air laut. Oleh karena itu diperlukan transformasi dari data angin diatas daratan yang terdekat dengan lokasi studi ke data angin diatas
permukaan air laut. Hubungan antara angin diatas laut dan angin diatas daratan terdekat diberikan oleh
UL Uw
RL =
seperti dalam Gambar 2.9 . Gambar tersebut merupakan hasil penelitian yang dilakukan di Great Lake, Amerika Serikat.
Grafik tersebut dapat digunakan untuk daerah lain kecuali apabila karakteristik daerah sangat berlainan.
0.5 1.0
1.5 2.0
RL = UWUL Gunakan R L = 0.9
Untuk UL 18,5 mdt 41,5 miljam
Kecepatan angin pada elevasi 10 m
5 10
15 20
25 ms
5 5
10 10
15 20
15 25
30 35
40 45
50 55
60 45
40 30
35 25
20 mph
km
Gambar 2.9 . Hubungan antara kecepatan angin di laut Uw dan di darat U
L
Rumus – rumus dan grafik – grafik pembangkitan gelombang mengandung variable UA yaitu faktor tegangan angin wind-stress factor yang
dapat dihitung dari kecepatan angin. Setelah dilakukan berbagai konversi kecepatan angin seperti yang dijelaskan diatas, kecepatan angin dikonversikan
pada faktor tegangan angin dengan menggunakan rumus berikut :
23 ,
1
71 ,
U UA
= …………………………………………………2.59
Dimana U adalah kecepatan angin dalam md.
II - 37
2.2.4 Pasang Surut