organik. Sel yang baik adalah kuarsa atau gelas hasil leburan serta seragam hasil keseluruhannya.
Detektor: Peranan detektor penerima adalah memberikan respon terhadap cahaya pada berbagai panjang gelombang. Pada sektrofotometer, tabung pengganda
elektron yang digunakan prinsip kerjanya telah diuraikan. Khopkar.S.M, 2000.
2.4.2 Cara Kerja Spektrofotometer
Cara kerja spektrofotometer secara singkat adalah sebagai berikut. Tempatkan larutan pembanding, misalnya blanko dalam sel pertama sedangkan larutan yang akan
dianalisis pada sel yang kedua. Kemudian pilih fotosel yang cocok 200 nm – 650 nm 650 nm –
1100 nm agar daerah λ yang diperlukan dapat terliputi. Denag ruang fotosel dalam kedaan tertutup “nol” galvanometer di dapat dengan memutar tombol
sensitivitas. Dengan menggunakan tombol transmitansi, kemudian atur besarnya pada 100. Lewatkan berkas cahaya pada larutan sampel yang akan dianalisis. Skala
absorbansi menunjukkan absorbansi larutan sampel .Khopkar.S.M, 2000.
2.4.3 Spektrofotometri UV-Visibel Spektrofotometer UV-Vis adalah pengukuran panjang gelombang dan intensitas
sinar ultraviolet dan cahaya yang tampak yang diabsorbsi oleh sampe. Sinar ultraviolet dan cahaya tampak memiliki energi yang cukup untuk mempromosikan elektron pada
kulit terluar ketingkat energi yang lebih tinggi. Spektroskopi UV-Vis biasanya digunakan untuk molekul dan ion anorganik atau kompleks di dalam larutan.
Spektrum UV-Vis mempunyai bentuk yang lebar dan hanya sedikit informasi tentang struktur yang bisa didapatkan dari spektrum ini. Tetapi spektrum ini sangat berguna
untuk pengukuran secara kuantitatif. Konsentrasi dari analit didalam larutan bisa
Universitas Sumatera Utara
ditentukan dengan mengukur absorban pada panjang gelombang tertentu dengan menggunakan hukum Lambert-Beer.
Sinar ultraviolet berada pada panjang gelombang 200-400 nm sedangkan sinar tampak berada pada panjang gelombang 400-800 nm.
2.4.4 Penggunaan Spektrum UV-Vis Dalam Penentuan Kemurnian
Absorbansi maksimum campuran beberapa senyawa merupakan jumlah dari absorban masing-masing senyawa tersebut. Hal ini dapat digunakan untuk
pemeriksaan kemurnian suatusenyawa. Sebagai contoh, jika suatu senyawa A dan B bercampur, maka bentuk spektrum yang dihasilkan merupakan gabungan dari masing-
masing spektrum kedua senyawa tersebut. Dalam hal ini, konsentrasi masing-masing senyawa bisa dihitung dengan menggunakan rumus:
A
AB, λ1
= A
A,λ1
+ A
B,λ1
A
AB, λ2
= A
A,λ2
+ A
B,λ2
Dengan mengetahui koefisien ekstingsi molar masing-masing senyawa, dan dengan menggunakan hukum Lambert-Beer, maka dapat diketahui konsentrasi masing-masing
senyawa. Hal ini sama juga bisa dilakukan untuk menganalisa campuran tiga buah senyawa. Salah satunya ada contoh dibawah ini :
Zat A dan B dengan konsentrasi masing- masing 0,01 memberikan serapan pada λ
230 = 0,8 dan pada λ 380 = 0,2, sedangkan zat B menyerap pada λ 230 = 0,2 dan λ 380 = 0,5. Hitunglah serapan campuran sama banyak kedua zt ini.
Jawab : Jika zat A dan B di campurkan sama banyak, maka konsentrasi keduanya akan menjadi setengahnya.
Koefisien konsentrasi spesifik masing-masing senyawa adalah :
Universitas Sumatera Utara
E
A,λ230
= 0,80,01100 = 8000 E
A,λ380
= 0,20,01100 = 2000 E
B,λ230
= 0,20,01100 = 2000 E
B,λ380
= 0,50,01100 = 5000 A
A,B,λ230
= E
A,λ230
.b.C + E
B,λ230
.b.c = 8000.1.0.00005 = 2000.1.0.00005
= 0.4 = 0.1 = 0.5 A
A,B,λ380
= E
A,λ380
.b.C + E
B,λ380
.b.c = 2000.1.0.00005 + 5000.1.0.00005
= 0.1 + 0.25 = 0.35 Dachriyanus, 2004
Universitas Sumatera Utara
BAB 3 METODOLOGI