PERTUMBUHAN TANAMAN BAYAM MERAH(Alternanthera amoena Voss) SECARA HIDROPONIK MENGGUNAKAN MEDIA PUPUK ORGANIK Pertumbuhan Tanaman Bayam Merah (Alternanthera Amoena Voss) Secara Hidrponik Menggunakan Media Pupuk Organik Cair Kotoran Sapi Dan Pupuk Organik

PERTUMBUHAN TANAMAN BAYAM MERAH(Alternanthera amoena Voss)
SECARA HIDROPONIK MENGGUNAKAN MEDIA PUPUK ORGANIK
CAIR KOTORAN SAPI DAN PUPUK ORGANIK CAIR KOTORAN
KAMBING

PUBLIKASI ILMIAH
Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan
Pendidikan Biologi
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Oleh:

IVONASARI KUNTARI DEWI
A 420 120 014

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2016

HALAMAN PERSETUJUAN

PERTUMBUHAN TANAMAN BAYAM MERAH(Alternanthera amoena Voss)
SECARA HIDROPONIK MENGGUNAKAN MEDIA PUPUK ORGANIK
CAIR KOTORAN SAPI DAN PUPUK ORGANIK CAIR KOTORAN
KAMBING

PUBLIKASI ILMIAH

oleh:

IVONASARI KUNTARI DEWI
A 420 120 014

Telah diperiksa dan disetujui untuk diuji oleh:

Dosen Pembimbing

Dr. Suparti, M.Si.
NIK. 131683035

2


HALAMAN PENGESAHAN

PERTUMBUHAN TANAMAN BAYAM MERAH(Alternanthera amoena Voss)
SECARA HIDROPONIK MENGGUNAKAN MEDIA PUPUK ORGANIK
CAIR KOTORAN SAPI DAN PUPUK ORGANIK CAIR KOTORAN
KAMBING

OLEH

IVONASARI KUNTARI DEWI
A 420 120 014
Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji
Fakultas KeguruandanIlmuPendidikan
Universitas Muhammadiyah Surakarta
Pada hari Rabu, 20 April 2016
dan dinyatakan telah memenuhi syarat
Dewan Penguji:
1.


Dra. Suparti, M.Si.

(……..……..)

2.

Dra. AminahAsngad, M.Si.

(……………)

3.

TriastutiRahayu ,M.Si

(…………….)

Dekan,

Prof. Dr. Harun Joko Prayitno
NIP. 196504281993031001


3

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya
yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi
dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah
ditulis atau diterbitkan orang lain, kecuali secara tertulis diacu dalam naskah dan
disebutkan dalam daftar pustaka.
Apabila kelak terbukti ada ketidakbenaran dalam pernyataan saya di atas,
maka akan saya pertanggung jawabkan sepenuhnya.
.

Surakarta, 5 April 2016
Penulis

IVONASARI KUNTARI DEWI
A 420 120 014


4

PERTUMBUHAN TANAMAN BAYAM MERAH(Alternanthera amoena Voss)
SECARA HIDROPONIK MENGGUNAKAN MEDIA PUPUK ORGANIK
CAIR KOTORAN SAPI DAN PUPUK ORGANIK CAIR KOTORAN
KAMBING
Abstrak
Bayam merupakan sumber protein nabati yang mempunyai fungsi ganda,sumber zat besi,
vitamin A, vitamin C, dan kalsium.Pupuk cair organik kotoran sapi dan kotoran kambing
mengandung unsurN, P, K, yang diperlukan untuk pertumbuhan tanaman.Tujuan
penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh media pupuk cair organik dari kotoran
sapi dan kotoran kambing pada pertumbuhan Bayam merah dengan hidroponik dan
untuk mengetahui volume pupuk yang optimal terhadap pertumbuhan tanaman bayam
merah. Metode yang digunakan adalah metodde eksperimen dengan rancangan acak
lengkap (RAL) dengan pola satu faktor dengan 3 kali ulangan.Untuk melihat adanya
pengaruh antar perlakuan maka dilanjutkan analisis data deskriptifdengan cara
menghitung rerata petumbuhan tinggi batang dan jumah daun bayam merah. Hasil
tersebut menunjukkan bahwa konsentrasi pupuk cair organik kotoran sapi dan pupuk
organik kotoran kambing memberikan pengaruh terhadap tinggi batang tanaman bayam
merah. Perlakuan terbaik untuk tinggi batang adalah P1 dengan media pupuk organik cair

kotoran sapi volume 250 ml yaitu 3,47cm sedangkan tinggi batang yang paling rendah
adalah pada perlakuan P2 dengan media pupuk organik cair kotoran kambing volume
yaitu 3,23cm. Media pupuk organik cair kotoran sapi dan pupuk organik cair kotoran
kambing dengan volume yang sama tidak memberikan pengaruh terhadap jumlah daun
tanaman bayam merah.
Kata Kunci : Volume, pupuk cair organik kotoran sapi, pupuk organik cair kotoran
kambing, Bayam merah.
Abstracts

Spinach is a phyto-protein source Which has a dual functions, sources of zinc, and
vitamin A, vitamin C, and Calsium. Organic liquid cow dung and goat manure containing
N, P, K, element which is needed by plant growth The aims of this research to review
determine the effect of organic liquid media of cow dung and goat dung on the
hydroponic growing red spinach to review determine optimal volume of fertilizer yang
against red amaranth plant growth. The method which is used is experiment with
method complete random design (ral) with pattern one factor with 3 times repath.To see
their influence among treatment then continued to descriptive data analysis by calculate
the mean of growth of height steam and theamount of leaves of red spinach. The results
shows that the concentration of organic liquid fertilizer and organic fertilizer cow dung
manure of goats influence high against plant stem red spinach. best treatment for highrod review is P1 media with liquid organic fertilizer dung volume 250 ml that 3,47cm,

while the lowest of stem with P2 media treatment of liquid organic fertilizer goat dung
volume namely 3,23cm. Liquid organic fertilizer cow dung manure and liquid organic
fertilizer goat equally volume with no effect period against plant leaf red spinach.
Keywords: Volume, organic liquid fertilizer cow dung, organic liquid fertilizer goat dung,
red spinach.

5

1. PENDAHULUAN
Bayam merah merupakan salah satu sayuran yang mempunyai gizi yang tinggi dan banyak disukai
masyarakat Indonesia. (Alternanthera amoena Voss) merupakan jenis yang paling diminati setelah bayam
hijau.Keunggulan nilai nutrisi bayam sayuran terutama pada kandungan vitamin A (beta-karoten),
vitamin C; riboflavin dan asam amino thiamine dan niacin. Kandungan mineral terpenting yang
terkandung dalam bayam sayur adalah kalsium dan zat besi, yang terakhir ini sangat penting untuk
mengatasi anemia (kekurangan darah). Selain itu bayam sayur juga kaya akan mineral lain seperti
(kekurangan darah). Selain itu bayam sayur juga kaya akan mineral lain seperti seng (zink), magnesium,
fosfor dan kalium. Kandungan pritein dalam bayam ssayur ternyata lebih unggul dibandingkan dengan
kangkung, khususnya pada komposisi protein yang mudah dicerna (Lexander dkk. 1970)
Budidaya secara hidoponik telah dilakukan untuk pemeliharaan tanaman yang terkontrol di
dalam greenhouse(Devitt dan Mooriss, 1987; Nelson, 2003) peningkatan kualitas pengendalian

lingkungan. Hidroponik adalah budidaya tanaman tanpa menggunakan tanah sebagai media tanamnya.
Hidroponik merupakan metode berbudidaya tanam secara bersih dan aman , system hidroponik tidak
melibatkan media tumbuh, tetapi merendam akar dalam larutan nutrisi yang diangin-anginkan. Sebagian
besar nutrisi tanaman dipasok oleh nutrisi pupuk, oleh media tempat tanaman tumbuh. Pertumbuhan
tanaman didefinisikan sebagai suatu proses perubahan ukuran sel, organ-organ atau keseluruhan
bagian suatu organisme yang tak balik (irreversible change). (Salisbury dan Ross, 1995).
Masalah lain yang patutdiperhatikandalampenggunaanpupukkimia di Indonesia adalahadanya
indikasi proses pengurangankandungan 10 jenisunsurharameliputisebagianunsurharamakro yaitu N, P
dan K (3unsur) sertaunsurharamikroyaitu Fe, Na, Mo, Cu, Mg, S danCa (7 unsur). (Hardjowigeno,
1997).
Berdasarkan hal tersebut makin berkembang alasan untuk mengurangi penggunaan pupuk
kimia. Salah satu solusi dari pengurangan pupuk kimia adalah melakukan pembudidayaan tanaman
dengan sistem pertanian organik .(Budianta, 2004). Sampai saat ini belum begitu banyak pemanfaatan
kotoran padat untuk diolah menjadi pupuk cair, padahal dengan diolah menjadi pupuk cair kotoran
padat tersebut akan dapat disimpan dalam waktu yang lama dan lebih efesien. Selain itu dengan diolah
menjadi pupuk cair akan mengurangi keluarnya unsur hara dari kotoran padat hewan sehingga masih
mengandung unsur hara yang tinggi bila dimanfaatkan sebagai pupuk.
Dengan dilatar belakangi persoalan diatas maka peneliti akan melakukan penelitian
“Optimalisasi pertumbuhan tanaman bayam merah (Alternanthera amoena voss) dengan penambahan
pupuk organik cair dari kotoran sapi dan kotoran kambing dengan hidroponik”

2. METODE
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Subjek penelitian volume pupuk organik cair
kotoran sapi dan pupuk organik cair kotoran kambing 250ml ,objek penelitian pertumbuhan vegetatif
(Tinggi batang dan jumlah daun) tanaman bayam merah. Teknik pengumpulan data terdiri dari metode
eksperimen, metode observasi, metode studi pustaka, dan metode dokumentasi. Data dianalisis dengan
menggunakan analisis pengujian data kuantitatif dengan cara mengjitung rerata pertumbuhan bayam
merah.

6

3. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Tinggi Batang
Hasil pengamatan pertumbuhan tinggi batang tanaman Bayam merah dengan volume pupuk cair
organik kotoran sapi dan kotoran kambing masing-masing 250ml dengan frekuensi pengukuran
terhadap pertumbuhan vegetatife tanaman bayam merah yaitu tinggi batang dan jumlah daun dari
minggu ke-0 sampai dengan minggu ke-4 .
Tabel 4.1 Rerata pertumbuhan tinggi batang (cm) tanaman bayam merah dengan volume masingmasing pupuk 250ml
Perlakuan
P1
P2


Minggu
Ke- 0
3,27
3,20

Minggu
Ke-4
6,73
6,43

Pertambahan
Tinggi Batang
3,47**
3,23

**Tanaman dengan tinggi batang yang paling tinggi
Keterangan:
P1 : Pupuk cair kotoran sapi dengan volume sebanyak 250ml
P2: Pupuk cair kotoran kambing dengan volume sebanyak 250ml

Berdasarkan tabel 4.1 diperoleh hasil bahwa perlakuan terbaik pertumbuhan tinggi batang tanaman
Bayam merah P1 dengan volume 250ml yaitu 3,47cm sedangkan batang yang paling rendah adalah pada
perlakuan P2 dengan volume 250ml yaitu 3,23cm.
Menurut Widiowati (2005), setelah dilihat dari komposisi unsur hara yang terkandung ddidalamnya,
kotoran sapi mempunyai kandungan unsur hara yang lebih tinggi dibandingkan kotoran kambing, dan
kotoran sapi bersifat dingin artinya pada saat menyediakan unsur hara bagi tanaman kotoran sapi
bekerja secara perlahan. Sedangkan pada kotoran kambing bersifat panas yang artinya pupuk kambing
pada saat menyidiakan unsur hara pada tanah berlangsung secara cepat sehingga dapat membuat
tanaman menjadi mati. Menurut Loveless (1991), Pemupukan N dengan dosis tinggi sering berakibat
memanjangnya fase vegetatif. Pada kondisi tertentu, kualitas bahan organik menentukan kecepatan
mineralisasi tanaman itu sendiri. Tinggi batang merupakan indikator pertumbuhan yang paling mudah
untuk diukur.
3.2 Jumlah Daun
Hasil pengamatan pertumbuhan jumlah daun tanaman Bayam merah dengan volume pupuk cair
organik kotoran sapi dan kotoran kambing masing-masing 250ml dengan frekuensi pengukuran
terhadap pertumbuhan vegetatife tanaman bayam merah yaitu tinggi batang dan jumlah daun dari
minggu ke-0 sampai dengan minggu ke-4
Tabel 4.2 Rerata pertumbuhan jumlah daun tanaman bayam merah dengan volume masing-masing
pupuk 250ml.
Perlakuan
P1
P2

Minggu
Ke- 0
2
2

Minggu
Ke-4
5
5

Keterangan:
P1 : Pupuk cair kotoran sapi dengan volume sebanyak 250ml
P2: Pupuk cair kotoran kambing dengan volume sebanyak 250ml

7

Pertambahan
Tinggi Batang
3
3

Berdasarkan tabel 4.2 diperoleh hasil bahwa perlakuan pertumbuhan jumlah daun tanaman bayam
merah adalah sama atau tidak ada perbedaan banyak jumlah daun pada perlakuan penambahan volume
pupuk organik cair kotoran sapi dan kotoran kambing.
Hasil pertumbuhan jumlah daun tanaman bayam merah dapat dilihat dari morfologi tanaman. Jumlah
daun yang sedikit dapat disebabkan karena difisiensi nitrogen yang menyebabkan pertumbuhan
tanaman terhambat dan klorosis pada daun (Buckman dan Brady,1982), salah satu fungsi nitrogen
adalah merangsang pertumbuhan tanaman secara keseluruhan terutama pada cabang dan daun.
Penambahan jumlah daun berhubungan dengan aktifitas sel-sel meristimatik di titik tumbuh, yang
terjadi akibat pembelahan sel meristem apikal pada kuncup terminal dan kuncup lateral yang
menghasilkan sel-sel baru dan akan menumbuhkan daun (Kimbal, 1990).
4. PENUTUP
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan , dalam penelitian ini dapat diambil kesimpulan sebagai
berikut:
1.

Ada pengaruh volume dalam media pupuk organik cair kotoran sapi dan pupuk organik kotoran
kambing pada pertumbuhan bayam merah.

2.

Perlakuan terbaik pertumbuhan tinggi batang tanaman bayam merah adalah pada perlakuan P1
(Pupuk cair organik kotoran sapi volume 250ml) yaitu 3,47cm. Perlakuan paling rendah
pertumbuhan tinggi batang tanaman bayam merah adalah pada perlakuan P2 (Pupuk cair organik
kotoran kambing volume 250ml) yaitu 3,3cm.

3.

Perlakuan pertumbuhan jumlah daun tanaman bayam merah adalah sama atau tidak ada
perbedaan banyak jumlah daun pada perlakuan penambahan volume pupuk organik cair kotoran
sapi dan kotoran kambing.

DAFTAR PUSTAKA
Buckman , H. O. Dan N.C Brady. 1982. Ilmu Tanah. PenerbitBharatanaKaryaAksara. Jakarta.
Kimbal, J.W. 1990. Biologi Terjemahan Siti Sutarni T dan Sugimin. Erlangga. Jakarta.
Loveless, A. R. 1991. Prinsip-prinsip Biologi Tumbuhan untuk Daerah Tropik 1.Diterjemahkan oleh:
Kartawinata, K., Danimiharja, S., dan Soetisna, U.Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Widowati, L.R., Sri Widati, U. Jaenudin, dan W. Hartatik. 2005. Pengaruh Kompos Pupuk Organik yang
Diperkaya dengan Bahan Mineral dan Pupuk Hayati terhadap Sifat-sifat Tanah, Serapan Hara dan
Produksi Sayuran Organik. Laporan Proyek Penelitian Program Pengembangan Agribisnis, Balai
Penelitian Tanah, TA 2005 (Tidak dipublikasikan).

8

Dokumen yang terkait

PERTUMBUHAN TANAMAN BAYAM MERAH (Alternanthera amoena Voss) SECARA HIDRPONIK MENGGUNAKAN Pertumbuhan Tanaman Bayam Merah (Alternanthera Amoena Voss) Secara Hidrponik Menggunakan Media Pupuk Organik Cair Kotoran Sapi Dan Pupuk Organik Cair Kotoran Kambin

0 5 16

PENDAHULUAN Pertumbuhan Tanaman Bayam Merah (Alternanthera Amoena Voss) Secara Hidrponik Menggunakan Media Pupuk Organik Cair Kotoran Sapi Dan Pupuk Organik Cair Kotoran Kambing.

0 5 5

DAFTAR PUSTAKA Pertumbuhan Tanaman Bayam Merah (Alternanthera Amoena Voss) Secara Hidrponik Menggunakan Media Pupuk Organik Cair Kotoran Sapi Dan Pupuk Organik Cair Kotoran Kambing.

0 6 4

PERTUMBUHAN TANAMAN SELADA (Lactuca sativa L.) SECARA HIDROPONIK PADA MEDIA PUPUK ORGANIK CAIR DARI Pertumbuhan Tanaman Selada (Lactuca sativa L.) Secara Hidroponik Pada Media Pupuk Organik Cair Dari Kotoran Kambing Dan Kotoran Kelinci.

0 4 15

EFEKTIVITAS PEMBERIAN PUPUK ORGANIK DAN INTERVAL PENYIRAMAN LERI TERHADAP PERTUMBUHAN Efektivitas Pemberian Pupuk Organik Dan Interval Penyiraman Leri Terhadap Pertumbuhan Tanaman Bayam Merah (Alternanthera amoena Voss) Dengan Sistem Vertikultur.

0 2 10

EFEKTIVITAS PEMBERIAN PUPUK ORGANIK DAN INTERVAL PENYIRAMAN LERI TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN BAYAM Efektivitas Pemberian Pupuk Organik Dan Interval Penyiraman Leri Terhadap Pertumbuhan Tanaman Bayam Merah (Alternanthera amoena Voss) Dengan Sistem Vertik

0 2 15

PENDAHULUAN Efektivitas Pemberian Pupuk Organik Dan Interval Penyiraman Leri Terhadap Pertumbuhan Tanaman Bayam Merah (Alternanthera amoena Voss) Dengan Sistem Vertikultur.

0 3 5

PERTUMBUHAN BAYAM MERAH (Alternanthera amoena voss) SECARA Pertumbuhan bayam merah (Alternanthera amoena voss) Secara Hidroponik Dengan Konsentrasi Nutrisi Dan Media Tanam Yang Berbeda.

0 2 9

PERTUMBUHAN BAYAM MERAH (Alternanthera amoena voss) SECARA HIDROPONIK DENGAN KONSENTRASI NUTRISI DAN MEDIA Pertumbuhan bayam merah (Alternanthera amoena voss) Secara Hidroponik Dengan Konsentrasi Nutrisi Dan Media Tanam Yang Berbeda.

0 3 15

PENDAHULUAN Pertumbuhan bayam merah (Alternanthera amoena voss) Secara Hidroponik Dengan Konsentrasi Nutrisi Dan Media Tanam Yang Berbeda.

0 2 5