Keragaman Jenis Rayap dan Intensitas Kerusakan Bangunan di Perumahan Alam Sinarsari, Cibeureum, Darmaga, Bogor

KERAGAMAN JENIS RAYAP DAN INTENSITAS
KERUSAKAN BANGUNAN DI PERUMAHAN ALAM
SINARSARI, CIBEUREUM, DARMAGA, BOGOR

CUCU SETIAWATI

DEPARTEMEN HASIL HUTAN
FAKULTAS KEHUTANAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2013

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN
SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi saya yang berjudul Keragaman
Jenis Rayap dan Intensitas Kerusakan Bangunan di Perumahan Alam Sinarsari,
Cibeureum, Darmaga, Bogor adalah benar-benar hasil karya saya sendiri dengan
bimbingan dosen pembimbing dan belum pernah digunakan sebagai karya ilmiah
pada Perguruan Tinggi manapun. Sumber informasi yang dikutip dari karya yang
diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam
Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi.

Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut
Pertanian Bogor.

Bogor, Oktober 2013
Cucu Setiawati
NIM E24090061

ABSTRAK
CUCU SETIAWATI. Keragaman Jenis Rayap dan Intensitas Kerusakan
Bangunan di Perumahan Alam Sinarsari, Cibeureum, Darmaga, Bogor. Dibimbing
oleh ARINANA dan NOOR FARIKHAH HANEDA.
Saat ini serangan rayap pada bangunan gedung merupakan masalah yang sangat
penting karena intensitas serangannya yang tinggi dan luas sehingga nilai
kerugian akibat serangan rayap cenderung meningkat dari tahun ke tahun. Letak
demografi Kota Bogor yang memiliki curah hujan dan kelembaban yang tinggi
menjadi salah satu faktor timbulnya kerusakan bangunan yang dapat menjadi
akses jalan masuknya rayap ke dalam bangunan. Tujuan penelitian ini adalah
untuk mengetahui jenis dan sebaran jenis rayap tanah, serta untuk mengetahui
intensitas kerusakan bangunan rumah pada lokasi penelitian. Penelitian
dilaksanakan di Perumahan Alam Sinarsari, Cibeureum, Darmaga, Bogor dengan

menyebarkan 280 kayu umpan Pinus merkusii berukuran 1.9 x 1.9 x 45.7 cm.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ditemukan enam jenis rayap tanah yang
menyerang kayu umpan, yaitu Coptotermes curvignathus, Schedorhinotermes
sarawakensis, S. javanicus, Odontotermes javanicus, Macrotermes gilvus, dan
Capritermes mohri. Sementara itu berdasarkan hasil survei bangunan dan
wawancara menunjukkan bahwa sebagian besar bangunan rumah termasuk dalam
kondisi sedang (61.03%) dan ditemukan juga kerusakan akibat serangan rayap
kayu kering.
Kata kunci: Rayap tanah, kayu umpan, kerusakan bangunan, rayap kayu kering

ABSTRACT
CUCU SETIAWATI. Termite Diversity and Damage Intensity of House
Buildings in Perumahan Alam Sinarsari, Cibeureum, Darmaga, Bogor. Supervised
by ARINANA and NOOR FARIKHAH HANEDA
Nowdays, termite attacks to buildings are very important issue with considering
the intensity of their attacks which are high and extend, so that the value of losses
due to termite attacks tend to increase from year to year. The demography of
Kota Bogor which has high rain intensity and humidity can be one of factor
causing building damages. Damage of buildings like decay and crack can be a
access for termites to attack the buildings. The objective of this research is to

know the species and distribution of subterranan species, along with to know
damage intensity of house buildings in the location of research. Location of this
research is Perumahan Alam Sinarsari with spread 280 stakes Pinus merkusii size
1.9 cm x 1.9 cm x 45.7 cm. The results showed that there found six species of
subterranean termites at Perumahan Alam Sinarsari, which were Coptotermes
curvignathus, Schedorhinotermes sarawakensis, S. javanicus, Odontotermes
javanicus, Macrotermes gilvus, and Capritermes mohri. Meanwhile based on
survey of damage and interview showed most of the houses buildings included in

medium condition (61.03%) and also founded damaged caused by dry wood
termite attacks.
Key words: Biodiversity, termite, damage of building, dry wood termite

Judul Skripsi : Keragaman Jenis Rayap dan Intensitas Kerusakan Bangunan di
Perumahan Alam Sinarsari, Cibeureum, Darmaga, Bogor
Nama
: Cucu Setiawati
: E24090061
NIM


Disetujui oleh

セ@
Arinana, SHut, MSi
Pembimbing I

MSc
Pembimbind II

MSc

Tanggal Lulus:

1 7 ocr

20n

Judul Skripsi : Keragaman Jenis Rayap dan Intensitas Kerusakan Bangunan di
Perumahan Alam Sinarsari, Cibeureum, Darmaga, Bogor
Nama

: Cucu Setiawati
NIM
: E24090061

Disetujui oleh

Arinana, SHut, MSi
Pembimbing I

Dr Noor Farikhah Haneda, MSc
Pembimbing II

Diketahui oleh

Prof Dr Ir I Wayan Darmawan, MSc
Ketua Departemen

Tanggal Lulus:

PRAKATA

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala
karunia dan kesempatan yang telah diberikan-Nya, sehingga skripsi ini berhasil
diselesaikan. Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari 2013 sampai Juni 2013,
dengan judul Keragaman Jenis Rayap dan Intensitas Kerusakan Bangunan di
Perumahan Alam Sinarsari, Cibeureum, Darmaga, Bogor.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Arinana, SHut, MSi dan Dr Noor
Farikhah Haneda, MS selaku pembimbing. Selain itu penghargaan penulis
sampaikan pula kepada pihak pengurus RW Perumahan Alam Sinarsari yang telah
membantu memberikan izin dan waktu selama penelitian dilakukan. Tak lupa
penulis berterimakasih kepada Oma Della, Tante Vi, Bu Oteng, dan seluruh warga
Perumahan Alam Sinarsari yang telah bersedia meluangkan waktunya selama
penelitian dilaksanakan. Ungkapan terima kasih juga disampaikan kepada ibu,
bapak, adik-adik, seluruh keluarga, dan sahabat-sahabat THH 46, terutama Nindya
Gita Utami, Febrina Dellarose Boer, Dwi Premadha Lestari, Novianti Sri
Wahyuni, Sari Dewi Widi Lestari dan Pratika Aisyah Lestari atas segala do’a,
semangat dan kasih sayangnya.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih banyak
terdapat kekurangan. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat
diharapkan demi perbaikan tulisan ini selanjutnya.
Semoga karya ilmiah ini bermanfaat bagi kita semua.


Bogor, Oktober 2013
Cucu Setiawati

KERAGAMAN JENIS RAYAP DAN INTENSITAS
KERUSAKAN BANGUNAN DI PERUMAHAN ALAM
SINARSARI, CIBEUREUM, DARMAGA, BOGOR

CUCU SETIAWATI

Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Kehutanan
pada
Departemen Hasil Hutan

DEPARTEMEN HASIL HUTAN
FAKULTAS KEHUTANAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR

2013

DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL

x

DAFTAR GAMBAR

x

DAFTAR LAMPIRAN

x

PENDAHULUAN

1

Tujuan Penelitian


1

Manfaat Penelitian

1

METODE

2

Waktu dan Tempat Penelitian

2

Alat dan Bahan

2

Identifikasi Jenis Rayap di Perumahan Alam Sinarsari


2

Pengambilan Sampel Tanah

3

Pengukuran Suhu, Kelembaban dan Intensitas Cahaya

3

Intensitas Kerusakan Bangunan Rumah

4

Analisis Data

5

HASIL DAN PEMBAHASAN


6

Kondisi Umum Perumahan Alam Sinarsari

6

Keragaman dan Sebaran Jenis Rayap Tanah

6

Frekuensi Kerusakan Bangunan Rumah

12

Jenis dan Bentuk Kerusakan Bangunan Rumah

13

Pengaruh Umur, Frekuensi Pemeliharaan dan Perawatan Bangunan Rumah

18

Sifat Kimia dan Fisik Tanah di Sekitar Perumahan

19

Suhu, Kelembaban, dan Intensitas Cahaya Matahari

20

SIMPULAN DAN SARAN

20

Simpulan

20

Saran

20

DAFTAR PUSTAKA

21

LAMPIRAN

23

RIWAYAT HIDUP

38

DAFTAR TABEL
1 Skor nilai bangunan rumah
2 Teknik pembobotan pada tiap kelompok pekerjaan

4
5

3 Kategori nilai kondisi bangunan dan predikatnya
4 Keragaman jenis rayap tanah di Perumahan Alam Sinarsari
5 Bentuk dan frekuensi kerusakan komponen bangunan rumah di
Perumahan Alam Sinarsari
6 Hasil analisis sifat kimia dan fisik tanah di Perumahan Alam Sinarsari
7 Hasil pengukuran suhu, kelembaban, dan intensitas matahari di
Perumahan Alam Sinarsari

5
7
14
19
20

DAFTAR GAMBAR
1 Pemasangan kayu umpan
2 Titik lokasi pengamatan sampel tanah, suhu, kelembaban, dan intensitas
cahaya matahari
3 Kasta prajurit minor Coptotermes curvignathus perbesaran 10 kali
4 Kasta prajurit minor Schedorhinotermes javanicus perbesaran 10 kali
5 Kasta prajurit Schedorhinotermes sarawakensis perbesaran 10 kali, (a)
prajurit mayor, (b) prajurit minor
6 Kasta prajurit Capritermes mohri perbesaran 10 kali
7 Kasta prajurit Odontotermes javanicus perbesaran 10 kali, (a) prajurit
mayor, (b) prajurit minor
8 Kasta prajurit mayor Macrotermes gilvus perbesaran 10 kali
9 Frekuensi serangan keragaman famili rayap tanah yang menyerang
perumahan
10 Sebaran jenis rayap tanah pada Perumahan Alam Sinarsari, Cibeureum,
Darmaga, Bogor
11 Keadaan bangunan rumah di perumahan
12 Frekuensi jenis kerusakan komponen bangunan perumahan
13 Kerusakan pada komponen atap, (a) penutup atap yang rusak, (b)
serangan rayap pada lisplang
14 Kerusakan pada dinding bangunan, (a) perubahan warna, (b) retak
15 Kerusakan pada langit-langit, (a) pecahnya lempengan plafon, (b)
perubahan warna
16 Serangan rayap pada kusen, (a) serangan rayap kayu kering, (b)
serangan rayap tanah
17 Frekuensi jenis serangan akibat rayap

3
4
8
8
9
9
10
10
11
12
12
13
15
16
16
17
18

DAFTAR LAMPIRAN
1
2
3
4

Kuisioner studi kerusakan bangunan pada perumahan contoh
Hasil analisis sampel tanah perumahan pada dua kedalaman
Analisis hubungan antara kondisi bangunan rumah dengan umur
bangunan, frekuensi pemeliharaan dan frekuensi bangunan rumah
Hasil Identifikasi Jenis Rayap yang Menyerang Kayu Umpan di
Perumahan Alam Sinarsari

23
25
27
29

PENDAHULUAN
Pada dasarnya, rayap berperan sebagai dekomposer sehingga mempunyai
peranan penting di dalam kehidupan manusia. Namun rayap juga seringkali
merusak kayu sebagai bagian dari konstruksi bangunan dan material berselulosa
lainnya di dalam bangunan gedung. Saat ini serangan rayap pada bangunan
gedung merupakan masalah yang sangat penting, karena intensitas serangan yang
yang tinggi dan luas sehingga nilai kerugian akibat serangan rayap cenderung
meningkat dari tahun ke tahun. Berbagai bangunan seperti gedung perkantoran,
gedung sekolah, dan rumah-rumah tinggal banyak mengalami kerusakan yang
diakibatkan oleh rayap. Rayap tanah merupakan hama bangunan yang paling
penting (Tarumingkeng 2000). Rayap tanah yang sering menyerang bangunan
kira-kira mewakili 10% dari keseluruhan jenis rayap pemakan kayu (Rudi 1999).
Nandika et al (2003) menyatakan bahwa dalam sepuluh tahun mendatang
berbagai jenis rayap perusak kayu masih tetap akan menjadi bagian dari ekosistem
Indonesia. Dengan semakin meluasnya areal permukiman, maka interaksi antara
koloni rayap dengan bangunan perumahan akan semakin meningkat. Oleh karena
itu, diperkirakan ancaman serangan rayap pada bangunan perumahan akan tetap
tinggi.
Kota Bogor memiliki curah hujan dan kelembaban yang tinggi sehingga
menjadi salah satu faktor tingginya kerusakan bangunan rumah. Kerusakan
bangunan seperti retakan dan kebocoran dapat menjadi akses bagi faktor perusak
biologis, khususnya rayap dan jamur untuk menyerang bangunan rumah. Rayap
tidak hanya dapat menyerang komponen-komponen bangunan yang mengandung
selulosa, seperti kusen, pintu, komponen atap, dan langit-langit, akan tetapi rayap
juga menyerang isi bangunan. Hal ini tentunya menimbulkan kerugian ekonomis
yang sangat tinggi. Perumahan Alam Sinarsari telah berdiri sejak tahun 1995 dan
sampai saat ini belum pernah diketahui potensi keragaman rayap yang ada dan
intensitas kerusakan bangunannya. Untuk itu perlu dilakukan penelitian mengenai
keragaman jenis rayap dan intensitas kerusakan bangunan di Perumahan Alam
Sinarsari, Cibeureum, Darmaga, Bogor. Hasil penelitian ini diharapkan dapat
memberikan informasi mengenai jenis dan sebaran jenis rayap tanah serta dapat
diketahui intesitas kerusakan bangunan rumahnya.
Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis dan sebaran jenis rayap
tanah, serta untuk mengetahui intensitas kerusakan bangunan rumah pada lokasi
penelitian.
Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan informasi mengenai
jenis dan sebaran jenis rayap tanah yang ada di Perumahan Alam Sinarsari, serta
intensitas kerusakan bangunan rumah pada perumahan tersebut sehingga dapat
menduga potensi serangan rayap tanah sebagai hama bangunan pada bangunan
perumahan.

2

METODE
Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari sampai bulan Juni 2013
bertempat di Perumahan Alam Sinarsari Cibeureum, Darmaga, Bogor, dan
Laboratorium Bagian Teknologi Peningkatan Mutu Kayu, Departemen Hasil
Hutan (DHH), Fakultas Kehutanan, Institut Pertanian Bogor (IPB). Selain itu
penelitian juga bertempat di Laboratorium Tanah, Departemen Sumberdaya Lahan,
Fakultas Pertanian, IPB.
Alat dan Bahan
Alat yang digunakan pada penelitian ini adalah botol koleksi rayap, kuas,
camera digital, mikroskop stereo, alat pengukur suhu dan kelembaban
(multifungtional environtmental meter) merek Krisbow KW 0600291 4 in 1, alat
pengukur intensitas cahaya matahari (light meter) merek Krisbow KW 0600288,
plastik bening, alat bedah rayap, dan bor tanah. Bahan-bahan yang digunakan
terdiri atas Kayu Pinus (Pinus merkusii) berukuran 1.9 cm × 1.9 cm × 45.7 cm, cat
minyak warna merah dan alkohol 70%.
Prosedur Penelitian
Identifikasi Jenis Rayap di Perumahan Alam Sinarsari
Kayu umpan diperlukan untuk mengetahui jenis rayap yang ada di
perumahan. Kayu umpan (stakes) yang digunakan terbuat dari kayu pinus yang
berukuran 1.9 cm x 1.9 cm x 45.7 cm dalam keadaan kering udara. Bagian atas
kayu umpan dicat dengan warna terang (merah) untuk membantu menandai lokasi
kayu umpan selama pengamatan. Ukuran kayu umpan yang digunakan mengacu
pada standar ASTM-D 1758-06 2008.
Pemasangan kayu umpan dilakukan pada tapak bangunan rumah tinggal dan
fasilitas umum yang tidak tertutup oleh lapisan beton atau lapisan artifisial
lainnya. Kayu umpan yang dipasang yaitu sebanyak 280 buah yang disebar di
seluruh perumahan. Setiap kayu umpan dibenamkan secara vertikal ke dalam
tanah dengan perkiraan 1/2 bagian berada di bawah permukaan tanah, dan 1/2
bagian berada di atas permukaan tanah seperti pada Gambar 1. Kayu umpan
ditanam selama dua hingga tiga bulan.

3

Gambar 1 Pemasangan kayu umpan
Setiap bulan dilakukan pengamatan terhadap kayu umpan. Pengamatan
dilakukan sampai dengan tiga bulan. Apabila kayu umpan telah terserang rayap,
dilakukan pengambilan beberapa ekor rayap dari kasta prajurit yang kemudian
dimasukan ke dalam botol koleksi rayap yang berisi alkohol 70%. Satu botol
koleksi digunakan untuk rayap yang diambil dari satu kayu umpan yang terserang.
Selanjutnya, rayap yang menyerang kayu umpan diidentifikasi jenisnya di
laboratorium dengan berpedoman pada literatur atau kunci identifikasi Tho
(1992). Sampel rayap yang terkumpul kemudian difoto menggunakan mikroskop
stereo dengan perbesaran 10 kali dan 30 kali. Pengamatan jenis rayap yang
menyerang kayu umpan meliputi pengamatan secara keseluruhan dari tubuh rayap
dan juga pengamatan pada ukuran kepala rayap serta bagian-bagian yang terdapat
pada kepala rayap. Pengamatan menggunakan mikroskop dengan perbesaran 10
kali dilakukan untuk mengamati tubuh rayap secara keseluruhan. Pengamatan
menggunakan miksroskop dengan perbesaran 30 kali dilakukan untuk mengamati
tubuh rayap bagian kepala yang mencakup antena dan mandibula rayap.
Pengambilan Sampel Tanah
Pengambilan sampel tanah dilakukan pada empat kuadran. Setiap kuadran
diambil pada tiga titik secara acak sehingga terdapat 12 titik pengambilan sampel
tanah pada lokasi penelitian (Gambar 2). Masing-masing titik diambil pada dua
kedalaman, yaitu kedalaman 0-20 cm dan 20-40 cm. Kemudian sampel tanah
tersebut dianalisis sifat kimia dan fisiknya di laboratorium tanah.
Pengukuran Suhu, Kelembaban dan Intensitas Cahaya
Pengukuran suhu, kelembaban, dan intensitas cahaya dilakukan pada 12 titik
lokasi pengamatan sebagaimana metode pengambilan sampel tanah (Gambar 2).
Pengukuran dilakukan pada pagi hari (pukul 7.30), siang hari (pukul 12.30), dan
sore hari (pukul 16.30) selama satu minggu.

4

Gambar 2 Titik lokasi pengamatan (
intensitas cahaya matahari

) sampel tanah, suhu, kelembaban dan

Intensitas Kerusakan Bangunan Perumahan
Kegiatan survei dan wawancara dilakukan untuk mengetahui intensitas
kerusakan bangunan rumah. Bangunan rumah yang disurvei sebanyak 213 rumah.
Pada masing-masing rumah dilakukan pengamatan terhadap ada atau tidaknya
kerusakan pada komponen bangunan rumah, yaitu komponen bangunan pada
penutup atap, rangka atap/kuda-kuda, plafon, lisplang, rangka dinding, dinding,
lantai, kusen, jendela, daun pintu, pondasi, sistem drainase, maupun utilitas.
Selain itu dilakukan pengamatan terhadap penyebab kerusakan bangunan tersebut.
Hasil pengamatan dicatat pada lembar kuisioner yang telah disediakan (Lampiran
1). Setiap komponen bangunan yang diamati diberi skor sesuai dengan kriteria
yang telah di tentukan (Tabel 1).
Tabel 1 Skor nilai bangunan rumah
Kondisi
Baik
Sedang
Rusak Ringan

Rusak Sedang

Rusak Berat

Skor
Keterangan
5
Komponen bangunan masih berfungsi dengan baik dan ada
pemeliharaan secara berkala.
4
Komponen bangunan masih berfungsi dengan baik dan
tidak ada pemeliharaan secara berkala.
3
Komponen bangunan masih berfungsi tetapi 0.05). Demikian juga hasil studi lapang, menunjukkan bahwa umur
bangunan relatif tidak mempengaruhi kondisi bangunan rumah. Sebagai contoh
pada bangunan rumah A40 yang berumur 10 tahun termasuk dalam kategori
kondisi rusak ringan. Bangunan ini memiliki kerusakan ringan pada komponen
struktural dan non struktural. Sementara itu bangunan rumah A3 yang berumur 15
tahun termasuk dalam kategori kondisi yang baik. Komponen struktural maupun
non struktural bangunan rumah masih berfungsi dengan baik dan tidak ditemukan
adanya kerusakan yang menyebabkan penurunan fungsi komponen bangunan.
Kemudian berdasarkan hasil analisis Cross-tabulation (Lampiran 3) terlihat
bahwa frekuensi pemeliharaan dan perawatan memiliki pengaruh yang nyata (Pvalue