Intensitas Kerusakan Bangunan dan Keanekaragaman Jenis Rayap di Perumahan Nasional Bumi Bekasi Baru, Rawalumbu, Bekasi

INTENSITAS KERUSAKAN BANGUNAN DAN
KEANEKARAGAMAN JENIS RAYAP DI PERUMAHAN
NASIONAL BUMI BEKASI BARU, RAWALUMBU, BEKASI

WINDI AYU PRAWITASARI

DEPARTEMEN HASIL HUTAN
FAKULTAS KEHUTANAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2014

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN
SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Intensitas Kerusakan
Bangunan dan Keanekaragaman Jenis Rayap di Perumahan Nasional Bumi Bekasi
Baru, Rawalumbu, Bekasi adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi
pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi
mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan
maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan
dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.

Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut
Pertanian Bogor.
Bogor, September 2014
Windi Ayu Prawitasari
NIM E24100027

ABSTRAK
WINDI AYU PRAWITASARI. Intensitas Kerusakan Bangunan dan
Keanekaragaman Jenis Rayap di Perumahan Nasional Bumi Bekasi Baru,
Rawalumbu, Bekasi. Dibimbing oleh ARINANA dan NOOR FARIKHAH
HANEDA.
Jumlah penduduk di Kota Bekasi semakin meningkat, akibatnya areal
permukiman semakin bertambah. Permukiman merupakan ekosistem yang sangat
rentan terhadap serangan rayap. Intensitas serangan rayap yang tinggi dan luas
menyebabkan kerusakan pada bangunan perumahan. Kerusakan tersebut
mengakibatkan kerugian ekonomis karena menyebabkan masa pakai bangunan
menjadi lebih pendek. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji intensitas
kerusakan bangunan, keanekaragaman jenis rayap dan sebaran rayap pada lokasi
penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di Perumahan Nasional Bumi Bekasi Baru,
Rawalumbu, Bekasi dengan mensurvei kerusakan bangunan rumah, menyebar

200 kayu umpan Pinus merkusii berukuran 2 cm x 2 cm x 45.7 cm. Hasil survei
kerusakan bangunan menunjukkan bahwa sebagian besar bangunan rumah
termasuk dalam kondisi sedang (79.33%). Faktor biologis memiliki persentase
tertinggi (39.96%) sebagai penyebab kerusakan bangunan. Selain itu ditemukan
dua jenis rayap tanah yang menyerang kayu umpan, yaitu Schedorhinotermes sp.
dan Coptotermes sp. Rayap Schedorhinotermes sp. menyerang kayu umpan di
RW (Rukun Warga) 005, sedangkan rayap Coptotermes sp. menyerang kayu
umpan di RW 028.
Kata kunci: Bekasi, kerusakan bangunan, permukiman, rayap tanah

ABSTRACT
WINDI AYU PRAWITASARI. Damage Intensity of House Building and Termite
Diversity in Perumahan Nasional Bumi Bekasi Baru, Rawalumbu, Bekasi.
Supervised by ARINANA and NOOR FARIKHAH HANEDA.
Nowadays Bekasi population has been increasing, so that the needs of residential
areas are high. Residential is a fragile ecosystem that vulnerable to termite attack.
Buildings were damaged because of attacked by termite with high intensity. This
damaged causing a number’s of economics disadvantages and decreasing service
life of the building. The objective of this research is to review building damage
intensity, diversity of termite species and distribution of termite based on the place

of this research. This research held at Perumahan Nasional Bumi Bekasi Baru,
Rawalumbu, Bekasi with survey of damage buildings and spread 200 Pinus
merkusii stakes (2 cm x 2 cm x 45.7 cm). Damage survey results majority of
building status in medium criteria (79.33%). Biologist factor showed high
percentage (39.96%) as the main cause of the damage of the buildings. Stakes
attacked by 2 kind species of termite, Schedorhinotermes sp. and Coptotermes sp.
Schedorhinotermes sp. were found in RW 005 and Coptotermes sp. were found in
RW 028.
Keywords: Bekasi, damage of building, residential, subterranean termite

INTENSITAS KERUSAKAN BANGUNAN DAN
KEANEKARAGAMAN JENIS RAYAP DI PERUMAHAN
NASIONAL BUMI BEKASI BARU, RAWALUMBU, BEKASI

WINDI AYU PRAWITASARI

Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Kehutanan
pada

Departemen Hasil Hutan

DEPARTEMEN HASIL HUTAN
FAKULTAS KEHUTANAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2014

Judul Skripsi : Intensitas Kerusakan Bangunan dan Keanekaragaman Jenis Rayap
di Perumahan Nasional Bumi Bekasi Baru, Rawalumbu, Bekasi
Nama
: Windi Ayu Prawitasari
NIM
: E24100027

Disetujui oleh

Arinana, SHut MSi
Pembimbing I


Dr Ir Noor Farikhah Haneda, MS
Pembimbing II

Diketahui oleh

Prof Dr Ir Fauzi Febrianto, MS
Ketua Departemen

Tanggal Lulus:

PRAKATA
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat
dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul
Intensitas Kerusakan Bangunan dan Keanekaragaman Jenis Rayap di Perumahan
Nasional Bumi Bekasi Baru, Rawalumbu, Bekasi.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Arinana, SHut MSi dan Dr Ir
Noor Farikhah Haneda, MS, selaku pembimbing. Penulis juga mengucapkan
terima kasih kepada seluruh warga RW 005 dan RW 028 Perumahan Nasional
Bumi Bekasi Baru yang telah membantu dalam terlaksananya penelitian ini.
Ungkapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada Ibu, Bapak, Mbak April,

Mas Gun, Mas Bowo, Mbak Nur, Abidan, Hanun, Ghifari dan seluruh keluarga
atas doa serta dukungannya. Terima kasih kepada sahabat-sahabat THH 47,
terutama Adhe, Ica, Dita, Wilda, Indah, Rifsi atas doa, semangat, dan
dukungannya.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih banyak
terdapat kekurangan. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat
diharapkan demi perbaikan tulisan ini selanjutnya. Semoga karya ilmiah ini
bermanfaat bagi kita semua.

Bogor, September 2014
Windi Ayu Prawitasari

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI

vii

DAFTAR TABEL


viii

DAFTAR GAMBAR

viii

PENDAHULUAN

1

Latar Belakang

1

Tujuan Penelitian

1

Manfaat Penelitian


2

METODE

2

Waktu dan Tempat Penelitian

2

Alat dan Bahan

2

Prosedur dan Analisis Data

2

HASIL DAN PEMBAHASAN


6

Kondisi Umum Perumahan Nasional Bumi Bekasi Baru

6

Frekuensi Kerusakan Bangunan Rumah

6

Jenis dan Bentuk Kerusakan Bangunan Rumah

7

Keragaman dan Sebaran Jenis Rayap Tanah

13

Pengaruh Umur, Frekuensi Pemeliharaan dan Renovasi Bangunan Rumah


16

Sifat Kimia dan Fisik Tanah di Sekitar Perumahan

16

Faktor Lingkungan Abiotik

17

SIMPULAN DAN SARAN

18

Simpulan

18

Saran


18

DAFTAR PUSTAKA

19

LAMPIRAN

20

RIWAYAT HIDUP

22

DAFTAR TABEL
1
2
3
4

Kriteria penilaian tingkat kerusakan bangunan
Teknik pembobotan pada tiap kelompok pekerjaan
Kategori nilai kondisi bangunan
Persentase bentuk kerusakan komponen bangunan rumah di Perumahan
Nasional Bumi Bekasi Baru, Rawalumbu, Bekasi
5 Sifat Kimia dan fisik tanah di Perumahan Bumi Bekasi Baru,
Rawalumbu Bekasi

3
3
4
9
17

DAFTAR GAMBAR
1 Pemasangan kayu umpan, (a) sketsa pemasangan kayu umpan, (b)
pemasangan kayu umpan di lapang
2 Titik lokasi pengukuran suhu, RH, intensitas cahaya matahari dan
pengambilan sampel tanah
3 Frekuensi kondisi bangunan rumah di Perumahan Nasional Bumi
Bekasi Baru, Rawalumbu, Bekasi
4 Faktor penyebab kerusakan bangunan rumah di Perumahan Nasional
Bumi Bekasi Baru, Rawalumbu, Bekasi
5 Kerusakan pada komponen atap, (a) serangan rayap pada lisplang, (b)
pelapukan, perubahan warna, retak, dan serangan rayap pada lisplang,
(c) serangan rayap pada kuda-kuda, (d) pelapukan pada lisplang
6 Kerusakan pada dinding bangunan, (a) lumut, (b) pengelupasan cat
7 Kerusakan pada langit-langit, (a) perubahan warna danlapuk (b) retak
dan perubahan warna
8 Kerusakan pada kusen, (a) serangan rayap kayu kering pada kusen
jendela, (b) serangan rayap tanah pada kusen pintu
9 Frekuensi kerusakan akibat rayap dan bukan rayap pada bangunan
rumah
10 Denah sebaran umpan rayap di RW 005
11 Denah sebaran umpan rayap di RW 028
12 Kayu umpan terserang rayap
13 Kasta prajurit Schedorhinotermes sp. perbesaran 30 kali
14 Kasta prajurit Coptotermes sp. perbesaran 30 kali

4
5
7
8

10
11
11
12
13
14
14
15
15
16

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Kota Bekasi merupakan salah satu kota yang terdapat di Provinsi Jawa Barat,
Indonesia. Kota ini berada dalam lingkungan megapolitan Jakarta Bogor Depok
Tangerang Bekasi (Jabodetabek). Saat ini kota Bekasi menjadi tempat tinggal
kaum urban dan sentra industri. Keberadaan kawasan industri di kota ini menjadi
mesin pertumbuhan ekonomi dengan menempatkan industri pengolahan sebagai
yang utama. Hal tersebut mempengaruhi peningkatan jumlah penduduk di Kota
Bekasi. Berdasarkan data Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Bekasi
(2013) jumlah penduduk Kota Bekasi pada tahun 2008 tercatat sebesar 1 793 924
jiwa dan mengalami peningkatan pada tahun 2013 yaitu sebesar 2 801 758 jiwa.
Semakin meningkatnya jumlah penduduk, areal permukiman akan semakin
bertambah. Oleh karena itu banyak lahan-lahan di Kota Bekasi yang dikonversi
menjadi areal permukiman atau perkotaan.
Permukiman atau perkotaan merupakan ekosistem yang sangat rentan
terhadap serangan rayap. Intensitas serangan dan kerusakan pada bangunan
perumahan di kota-kota besar di Indonesia akibat serangan rayap mencapai lebih
dari 70%. Kerusakan tersebut mengakibatkan kerugian ekonomis karena
menyebabkan masa pakai bangunan menjadi lebih pendek. Menurut Rakhmawati
(1996) kerugian yang ditimbulkan akibat serangan rayap pada bangunan
perumahan di Indonesia mencapai Rp 1.67 triliun per tahun.
Rayap merupakan salah satu faktor utama yang menyebabkan kerusakan
berbagai ekosistem, mulai dari ekosistem hutan, pertanian, perkebunan hingga
ekosistem permukiman atau perkotaan. Rayap merupakan serangga pemakan kayu
(xylophagus) atau bahan-bahan yang mengandung lignoselulosa (Nandika et al.
2003). Kerusakan yang terjadi pada bangunan akibat serangan rayap tidak terbatas
pada komponen kayu, melainkan pada semua komponen yang terbuat dari bahan
organik atau bahan yang mengandung lignoselulosa. Kehidupan rayap sangat
didukung oleh kondisi iklim, tanah, dan banyaknya ragam jenis tumbuhan di
Indonesia. Di Indonesia tercatat kurang lebih terdapat 200 spesies rayap dan 20
diantaranya merupakan hama perusak kayu. Salah satu spesies rayap yang
menimbulkan kerugian ekonomis yang paling besar di Indonesia adalah
Coptotermes curvignathus Holmgren.
Dengan meningkatnya jumlah penduduk dan semakin meluasnya areal
permukiman di Kota Bekasi, maka memungkinkan interaksi antara koloni rayap
dengan bangunan perumahan akan semakin meningkat. Oleh karena itu, perlu
dilakukan penelitian di Perumahan Nasional Bumi Bekasi Baru, Rawalumbu,
Bekasi untuk mengkaji intensitas kerusakan bangunan, jenis rayap, dan sebaran
rayap pada perumahan tersebut.
Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji intensitas kerusakan bangunan,
keanekaragaman jenis rayap, dan sebaran rayap di Perumahan Nasional Bumi
Bekasi Baru, Rawalumbu, Bekasi.

2

Manfaat Penelitian
Penelitian ini dapat bermanfaat untuk mengetahui intensitas kerusakan
bangunan sehingga dapat melakukan pencegahan kerusakan agar masa pakai
menjadi lebih lama. Selain itu penelitian ini dapat dijadikan informasi mengenai
jenis rayap yang menyerang perumahan di Kota Bekasi sehingga dapat dilakukan
penanganan yang tepat untuk menekan jumlah serangan rayap pada bangunan.

METODE
Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian dilaksanakan dari bulan Februari sampai Juni 2014 di
Perumahan Nasional Bumi Bekasi Baru, Rawalumbu, Bekasi, Laboratorium
Bagian Teknologi Peningkatan Mutu Kayu-Departemen Hasil Hutan (DHH)Fakultas Kehutanan-IPB, dan Laboratorium Pengaruh Hutan-Departemen
Silvikulktur-Fakultas Kehutanan-IPB.
Alat dan Bahan
Alat yang digunakan adalah botol koleksi, bor tanah, linggis, plastik
bening, camera digital, computer, stereo mikroskop, alat pengukur intensitas
cahaya matahari Krisbow (light meter) merek Krisbow KW 0600288, dan alat
pengukur suhu dan kelembaban (multifunctional environment meter) merek
Krisbow KW 0600291 4 in 1, kuisioner, dan alat tulis. Bahan yang digunakan
adalah alkohol 70%, spesimen rayap, sampel tanah, kayu pinus (Pinus merkusii)
ukuran 2 cm x 2 cm x 45.7 cm, dan cat minyak warna merah.
Prosedur dan Analisis Data
Intensitas Kerusakan Bangunan
Intensitas kerusakan bangunan dilakukan dengan wawancara dan inspeksi
bangunan pada 150 rumah di Perumahan Nasional Bumi Bekasi Baru.
Pengamatan dilakukan pada bagian-bagian pokok bangunan rumah seperti atap,
pondasi, rangka dinding, langit-langit, dinding, kusen, lantai, drainase halaman
dan utilitas. Nilai tingkat kerusakan bangunan disajikan dalam Tabel 1.

3
Tabel 1 Kriteria penilaian tingkat kerusakan bangunan
Tingkat
kerusakan
bangunan
Baik

Skor

Keterangan

5

Komponen bangunan masih berfungsi dan ada
pemeliharaan secara berkala
Komponen bangunan masih berfungsi walaupun tidak
ada pemeliharaan secara berkala
Komponen bangunan masih berfungsi tetapi