Lembaga Kemasyarakatan Peningkat Kualitas Pertanian

FORMULIR PERNYATAAN PESERTA
PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA (PKM)-GAGASAN
TERTULIS (GT)
INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2011

Kami adalah peserta PKM-GT yang terdiri dari
1.

2.

Nama lengkap

: Prawito Hudoro

NIM

: H54100010

Fakultas/jurusan/angkatan

: Fakultas Ekonomi dan Manajemen/Ekonomi

Syariah/2010

No. telp

: 085747556971

Email

: prawito_hudoro@yahoo.co.id

Nama lengkap

: Aditya Sudyana

NIM

: G14100042

Fakultas/jurusan/angkatan


: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam/Statistika/2010

No. telp

: 081281190887

Email

: adiethz_hackerenz@yahoo.co.id

Mendaftarkan karya kami yang berjudul:
POJOK TANI : LEMBAGA KEMASYARAKATAN PENINGKAT KUALITAS
PERTANIAN

Dan dengan ini menyatakan bahwa:
1. karya ini adalah karya asli, orisinil, hasil dari kami sendiri dan bukan merupakan
hasil plagiarisme
2. karya ini belum pernah dipublikasikan atau diikutsertakan dalam kompetisi akademik
serupa

3. dosen berikut merupakan pembimbing kami dan berperan hanya sebagai pembimbing
4. jika ditemukan adanya plagiarisme, manupalisi, atau kecurangan dalam bentuk
apapun, kami bersedia untuk didiskualifikasi
Anggota 1

(Aditya Sudyana)
Dosen Pembimbing

Ketua Kelompok

(Rahmat Yanuar, SP, Msi)

(Prawito Hudoro )

1

POJOK TANI: LEMBAGA KEMASYARAKATAN PENINGKAT
KUALITAS PERTANIAN

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah
Permasalahan petani sangat luas sekali jika dijabarkan. Tidak hanya
masalah dalam bercocok tanam saja ataupun masalah tentang hama dan gulma
yang menyerang lahan-lahan pertanian tetapi masalah tentang perekonomian dan
kesejahteraan petani juga termasuk di dalamnya. Sebagian besar petani kita di
Indonesia kurang atau bahkan tidak mengerti akan informasi-informasi tentang
seluk beluk pertanian yang terkini. Mereka juga tidak mengetahui bagaimana cara
mengolah bahan mentah hasil pertaniannya itu menjadi sesuatu yang memiliki
nilai dan daya guna lebih tinggi serta tidak mengerti cara memasarkan hasil
pertaniannya itu harus kepada siapa dan dengan harga berapa itu harus dijual.
Disadari atau tidak, belum banyak perhatian dari berbagai pihak, termasuk
pemerintah, atas penyediaan informasi pertanian kepada para petani. Karena tidak
memiliki informasi yang relevan dan reliable, petani pun bergantung pada harga
yang ditentukan para tengkulak. Padahal kita tahu sendiri, bahwa harga versi
tengkulak ini sangat menguntungkan tengkulak itu sendiri dan petani tidak
berkesempatan menerima marjin pendapatan yang wajar.
Contoh kasus pada petani di magelang. Harga cabai yang pada awal tahun
2010 berkisar 18 ribu lalu naik hingga mencapai 80 ribu di akhir tahun. Kenaikan
ini mencapai 125% dari harga semula1. Namun, petani tidak mendapat
keuntungan yang besar sesuai dengan naiknya harga cabai tersebut. Justru yang

mendapatkan keuntungan adalah para tengkulak yang telah mengakal-akali petani
magelang tersebut.
Ketidaktahuan petani dalam memaksimalkan barang mentah hasil
pertaniannya itu juga merupakan suatu kendala bagi peningkatan keuntungan
mereka. Apa jadinya jika negara kita selalu terus dan terus mengekspor barang
mentah pertanian kita ke luar negeri? Negara kita tidak akan berkembang maju
karena tidak bisa mengolah barang mentah pertanian tersebut. Padahal jika para
petani kita bisa melakukan dan mengolah hasil pertaniannya maka negeri ini akan
menjadi lebih baik. Perlu disediakan wadah yang dapat memahami kebutuhan
para petani. Maka dari itu penulis menawarkan gagasan berupa Pojok Tani. Yang
dengan Pojok Tani ini kualitas pertanian Indonesia akan meningkat.
Tujuan dan Manfaat Penulisan
Penulisan ini bertujuan untuk:
1. Meningkatkan ilmu pengetahuan para petani lewat informasi-informasi
terkini tentang cara pengolahan lahan dan hasil pertanian.
1

http://ekonomi.kompasiana.com/bisnis/2010/12/31/meretas-jalan-petani-melek-informasi/ diakses
pada tanggal 19 Februari 2011


2

2. Membentuk suatu sistem kelembagaan yang baik yang dapat
menghimpun semua petani di Indonesia sehingga dapat
termaksimalkan seluruh potensi pertanian yang ada.
3. Mengubah petani gurem menjadi petani usaha.
Adapun manfaat dalam penulisan ini antara lain:
1. Para petani dapat memperoleh informasi selengkap-lengkapnya
tentang pengolahan lahan pertanian.
2. Para petani dapat mempunyai lembaga resmi yang menaunginya
sehingga produksi pertaniannya dapat terkontrol dengan baik.
3. Petani dapat meningkatkan penghasilannya.

GAGASAN
Kondisi Kekininan Pencetus Gagasan
Indonesia yang terkenal dengan sebutan Negara Agraris yang memiliki
lahan pertanian yang sangat luas, ternyata tidak sehebat kenyataan yang ada pada
pertanian yang sesungguhnya. Nama hanyalah sekedar nama, mungkin hal
tersebut kata yang tepat untuk menggambarkan betapa berbedanya kondisi
pertanian Indonesia dengan kenyataan apa yang ada pada petani Indonesia

sekarang. Dengan kenyataan lahan pertanian yang seluas data seharusnya
Indonesia tidak lagi terkenal dengan sebutan negara berkembang, tetapi harus
sudah berubah menjadi negara maju. Namun kondisi pertanian sekarang ini yang
menjadikan bangsa Indonesia belum pantas menyandang negara maju.
Negara berkembang identik dengan kurang seimbangnya antara jumlah
penduduk dengan penghasilan dan persediaan pangan mereka. Kita tahu bahwa
pada tahun 1990 ini penduduk dunia sudah mencapi jumlah 5,3 miliar. Pada akhir
abad ini penduduk dunia akan mencapai 6 miliar. Padahal pada tahun 1930
penduduk dunia hanya ada 2 miliar dan 30 tahun kemudian pada tahun 1960 baru
mencapai 3 miliar. (Andi Hakim Nasution, 2010). Hal ini membuktikan betapa
cepatnya pertumbuhan penduduk di dunia, begitu pula dengan Indonesia. Namun
pesatnya pertumbuhan penduduk di Indonesia ternyata tidak diimbangi dengan
peningkatan pertanian sebagai tulang punggung persediaan pangan mereka. Hal
ini dapat membahayakan bagi kelangsungan bangsa kita yang masih menyandang
setatus sebagai negara berkembang.
Malangnya pertanian di Indonesia kini dapat kita saksikan dari apa yang
tercermin dari kondisi para petani-petani kita sekarang. Taraf hidup mereka
sampai saat ini masih tergolong rendah dengan penghasilan yang seadanya.
Seperti pada penjual sayur yang penulis wawancarai yaitu bapak Namin dari
Cibeureum ketika sedang berkeliling dengan grobag sayurnya, Pak Namin lebih

memilih berjualan keliling daripada harus menjualnya ke tengkulak meskipun
hasil dari penjulan kelilingnya hanya cukup untuk kehidupan sehari-hari saja. Dari
salah satu penjual sayur yang penulis wawancarai sudah dapat kita liah bahwa
taraf hidup petani Indonesia ini masih rendah sehingga timbulah masalah
kurangnya kesejahteraan. Dengan kurangnya kesejahteraan mereka ini lah mulai
juga terjadi perawatan pertanian dengan seadaanya. Tak heran hasilnya pun tidak

3

memperhatikan kualitas dan kuantitas. Bahkan di sebagian daerah yang potensial
sekali untuk menjadi pusat penghasil pertanian pun ternyata tidak dapat
dimanfaatkan secara maksimal. Hasil-hasil pertanian para petani tradisional yang
tergolong baik tidak selalu sampai ke pasar yang layak dengan harga yang sesuai.
Karena kurangnya pengetahuan akan pasar yang sesuai dengan hasil pertanian
mereka. Sehingga petani hanya dapat menerima penghasilan yang seadanya.
“Asalkan sudah dapat makan saja sudah cukup bagi saya”. Kata itulah yang kerap
sekali muncul dari para petani ketika kita mengajukan pertanyaan-pertanyaan
yang berhubungan dengan penjualan hasil pertanian meraka yang sangat jauh
berbeda dengan mini market di sekitarnya.
Selain karena faktor ekonomi ternyata pada kondisi sekarang ini banyak

petani yang sama sekali tidak pernah mengenyam pendidikan untuk pengolahan
lahan pertanian mereka, yang merka ketahui hanya cara bertani yang diturunkan
dari generasi sebelumnya. Mereka tidak tahu akan adanya teknologi dan cara baru
dalam pengolahan lahan pertanian yang dapat meningkatkan mutu dan hasil
produksi mereka. Asalkan sudah bisa tumbuh dan dapat dipanen itu saja sudah
dirasakan cukup oleh mereka. Padahal masih banyak cara yang bisa di lakukan
untuk menigkatkan hasil pertanian mereka. Namun mereka hanya bisa diam tanpa
bisa menyampaikan apa keinginan mereka pada pemerintahan kita. Sehingga
masalah-masalah pertanian masih perlu kita carikan solusi terbaik.
Pihak-pihak yang Diharapkan Dapat Membantu Terlaksananya Gagasan
Masalah-masalah ini tentunya tidak mudah untuk menyelesaikannya, tapi
bukan berarti tidak ada jalan untuk memperbaikinya. Maka dari itu sangat
diperlukan sekali adanya pihak yang terlibat, yaitu pemerintah terutama
pemerintah daerah khususnya dibidang pertaninan. Karena hal ini adalah masalah
bersama yang perlu kita selesaikan bersama demi majunya pertanian Indonesia.

KESIMPULAN
Gagasan yang Diajukan
Untuk mengatasi persoalan-persoalan tersebut, maka gagasan yang penulis
tawarkan adalah Pojok Tani. Pojok Tani adalah suatu kelembagaan yang

mempunyai dua fungsi utama yaitu, fungsi informasi dan fungsi pasar. Seperti
yang telah dipaparkan pada Bab Pendahuluan, Penulis dapat menyimpulkan
bahwa petani di Indonesia ternyata masih kurang mendapatkan informasi. Baik
dari segir informasi keilmuan pertanian maupun informasi tentang pasar. Maka
dari itu fungsi pertama dari Pojok Tani yang kami ajaukan adalah fungsi
informasi. Yang dimaksud dengan fungsi informasi adalah Pojok Tani berfungsi
memberikan informasi-informasi kepada para petani tentang semua hal yang
berhubungan dengan pertanian. Seperti bagaimana mengelola lahan pertanian
secara maksimal, teknologi kekinian yang dapat petani lakukan untuk
memaksimalkan lahan pertaniannya, cara perawatan pada produk-produk
pertanian tertentu, ilmu tentang hama pertanian dan lain sebagainya. Penyampaian
informasi ini adalah dengan cara menyediakan fasilitas buku-buku pertanian di

4

kantor Pojok Tani, menyediakan poster-poster pertanian yang fungsinya adalah
memberikan ilmu kepada petani lewat media cetak. Petani pun dapat dengan
gratis mendapatkan informasi tersebut dengan membacanya. Namun seperti yang
kita ketahui bersama bahwa tidak semua petani dapat membaca, maka dari itu
Pojok Tani menyediakan fasilitas lain berupa video-video tentang pertanian, video

bagaimana menoglah lahan, video tentang ilmu hama, video tentang teknologi
pengolahan pertanain dan lain sebagainya. Video-video ini dapat kitasediakan di
kantor Pojok Tani dengan menmpilkannya pada televisi yang dapat dilihat oleh
para petani secara santai sambil berkunjung ke Pojok Tani. Adapun video-video
pertanian ini penulis menawarkan untuk bekerja sama dengan lembaga-lembaga
atau institusi lain seperti halnya dengan Institut Pertanian Bogor. Selain
penyediaan informasi secara pasif Pojok Tani juga menyediakan tempat
konsultasi langsung dengan pakar-pakar pertanian di kantor Pojok Tani. Adapun
pakar-pakar pertanian yang dimaksud adalah Pojok Tani mengadakan kerjasama
dengan kelembagaan terkait atau pun dengan mahasiswa-mahasiswa pertanian
untuk menjadi sumber informasi langsung di kantor Pojok Tani. Fungsi informasi
ini juga tidak sebatas hanya informasi di kantor Pojok Tani saja melainkan
disediakan juga sosialisasi pertanian setiap enam bulan sekali kepada petani
secara langsung. Untuk memperjelas gagasan kami, berikut kita sampaikan bagan
alur fungsi informasi Pojok Tani.

Pojok Tani

Pusat Informasi

Pasar petani

Gambar 1.
Bagan fungsi Pojok Tani

5

Pusat Informasi

Secara pasif

Secara aktif

A. Media Cetak :
1. Buku pertanian
2. Majalah pertanian
3. Poster pertanian

Konsultasi tentang
pertanian yang ditangani
langsung oleh pakarnya
di kantor Pojok Tani
Secara langsung.

B. Media elektronik :
Menampilkan
informasi
pertanian
seperti,
vido
cara
bertanam
hidroponik,
video jenis-jenis hama
dan lain sebagainya.

Sosialisasi pertaninan
kepada masyarakat
sekitar.

Gambar 2.
Fungsi pusat informasi
Pada pusat informasi ini penulis menawarkan kerjasama dengan
pemerintah dibidang pertanian. Pemerintah mempunyai fungsi pengontrol kinerja
Pojok Tani, selain itu pemerintah mempunyai wewenang memberi masukan untuk
memperbaiki sistem pada Pojok Tani jika ada yang belum sesuai. Selain itu
dengan adanya Pojok Tani ini pemerintah akan lebih mudah mengontrol hasil
pertanian yang ada di Indonesia bahkan lebih jelasnya pemerintah dapat
mengetahui hasil pertanian tiap kecamatan, karena penulis menawarkan
pembangunan Pojok Tani berada disetiap kecamatan agar dapat dijangkau oleh
semua petani terutama petani daerah. Selain fungsi informasi untuk petani, Pojok
Tani juga menyediakan fasilitas berupa penyampaian keluhan petani terhadap
pemerintah. Dengan adanya fungsi ini semua keluhan dari setiap petani dapat
disampaikan kepada pemerintah. Keluhan dapat disampaikan lewat dunia maya
(internet) yang Pojok Tani siapkan untuk para petani. Dengan itu kapan pun
pemerintah dapat mengontrol dan mengetahui apa yang diinginkan para petani
Indonesia. Maka akan cepat pula penanganan yang bisa dilakukan pemerintah.

6

Seperti yang telah penulis paparkan pada pendahuluan, kita dapat
mengetahui juga bahwa petani Indonesia kurang sejahtera karena faktor
pengetahuan pasar diantaranya. Dengan kurangnya pengetahuan pasar maka
petani pun hanya mampu menjual hasil pertaniannya ke tengkulak atau hanya
dijual sendiri. Melihat masalah tersebut maka fungsi Pojok Tani yang kedua
adalah penyedia pasar bagi petani. Dalam sistem ini penulis menawarkan sistem
yaitu, adanya informasi-informasi harga terkini kepada petani. Media yang dapat
kita gunakan adalah media elektronik seperti halnya video yang ditampilkan di
televisi yang ada di kantor Pojok Tani. Dengan mengunjungi Pojok Tani kapan
saja, petani dapat mengetahui harga hasil pertanian terkini. Mereka tidak akan lagi
ditipu oleh tengkulak yang sering mempermainkan harga, sehingga petani hanya
mendapatkan untung yang sangat sedikit. Selain informasi harga disampaikan
juga informasi lokasi pasar yang dapat petani jadikan referensi untuk menjual
hasil pertaniannya. Namun ada hal yang lebih menguntungkan yang Pojok Tani
sediakan untuk para petani yaitu, petani hanya cukup memberikan data hasil
perkebunannya ke Pojok Tani dengan begitu Pojok Tani akan segera
mengiklankannya ke seluruh Indonesia dengan perantara dunia maya. Maka pasar
yang dapat dijangkau petani pun dapat lebih luas. Petani pun tidak perlu susah
payah membawa hasil pertaniannya keliling kota untuk dapat memasarkannya
keseluruh Indonesia. Dengan adanya kerjasama ini dengan petani Pojok Tani,
Pemerintah dan petani dapat diuntungkan. Pojok Tani dan Pemerintah pun dapat
berkerja sama dengan petani melalui cara bagi hasil. Setiap kali petani
memperoleh keuntungan hasil penjualanya, petani dapat melakukan bagi hasil
sesuai yang disepakati dari ketiga pihak. Dengan adanya kesepakatan ketiga pihak
maka tidak ada lagi tindak kecurangan yang dapat merugikan pihak-pihak
tertentu.
Pasar yang luas seperti ini dapat menguntungkan pula bagi para
konsumen. Konsumen dapat dengan mudah mencari hasil pertanian hanya dengan
mengunjungi kantor Pojok Tani, atau dengan layanan telepon dan website yang
disediakan Pojok Tani. Konsumen hanya memerlukan waktu yang singkat untuk
mencari produk pertanian yang dibutuhkannya, konsumen tidak perlu lagi keliling
Indonesia hanya untuk mencari hasil pertanian yang dibutuhkannya. Untuk
memperjelas alur informasi tentang pasar ini, berikut penulis sampaikan dalam
bentuk bagan.

7

Harga nasional
hasil pertanian
Indonesia

Lokasi Pasar se –
Indonesia

Promosi hasil
pertanian para
petani.

Sumber Informasi
hasil pertanian
untuk konsumen

Pasar Petani

Gambar 3.
Fungsi Pasar Petani
Petani Memberikan informasi
hasil pertanian mereka ke Pojok
Tani

Pojok Tani
Kecamatan A

Konsumen
dapat mencari
informasi ke
Pojok Tani
kecamatan
mana pun

Menyediakan
informasi
tentang
seluruh
pertaninan di
Kecamatan A

Pojok Tani Kecamatan B
dapat mengakses hasil
pertanin Kecamatan A

Gambar 4.
Ilustrasi Akses infomasi hasil pertanian

8

Dengan adanya Pojok Tani ini diharapkan apa yang menjadi masalahmasalah petani dapat terkurangi. Kurangnya informasi pertanian, harga hasil
pertanian, lokasi pasar maupun ilmu perawatan lahan diharapkan dapat dikurangi.
Gagasan ini akan sangat bermanfaat bagi semua pihak. Beberapa pihak tersebut
yaitu Pemerintah, Pojok Tani, petani dan konsumen. Pertama Pemerintah dapat
dengan jelas mengetahui perkembangan pertanian di setiap kecamatan bahkan
pemerintah dapat mengetahui keinginan para petani se-Indonesia. Pihak kedua
yang diuntungkan adalah Pojok Tani sendiri yang dapat bekerjasama secara
langsung dengan petani. Pihak ketiga para petani yang jelas sangat diuntungakan
mereka akan mendapatkan banyak informasi dan keilmuan secara gratis dan
tentunya merka dapat dengan mudah memasarkan hasil pertanian mereka
keseluruh Indonesia, bahkan jika mereka memiliki keinginan yang inigin
disampaikan ke pemerintah, mereka dapat dengan mudah menyampaikannya.
Pihak yang terakhir yang mendapat keuntungan juga adalah para konsumen yang
dapat dengan mudah mengetahui tempat atau lokasi yang menyediakan hasil
pertainan yang mereka butuhkan. Dengan adanya Pojok Tani ini pula penulis
yakin bahwa pertanian Indonesia akan lebih baik dan visi Indonesia 2030 pasti
akan tercapai.

9

DAFTAR PUSTAKA
[Anonim] http://ekonomi.kompasiana.com/bisnis/2010/12/31/meretas-jalanpetani-melek-informasi/. 19 Februari 2011.
[IPB].2010. Kumpulan Makalah Pengantar Ke Ilmu-ilmu Pertanian. Bogor: IPB
Press.
Nasoetion, Andi Hakim. 2010. Pengantar Ke Ilmu-Ilmu Pertanian. Bogor: PT.
Pustaka Litera Antar Nusa.
Tanjung, Chairul. 2007. Visi Indonesia 2030.
http://indforum.org/indonesia/images/stories/kerangka_visi/Kerangka%20Visi%2
0Indonesia%202030.pdf. 28 Februari 2011

10

DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Ketua Kelompok
Nama Lengkap
Tempat dan Tanggal Lahir
Karya ilmiah yang pernah dibuat
Penghargaan ilmiah yang pernah diraih

: Prawito Hudoro
: Cilacap, 24 Agustus 1991
::-

Anggota Kelompok
Nama Lengkap
Tempat dan Tanggal Lahir
Karya ilmiah yang pernah dibuat
Penghargaan ilmiah yang pernah diraih

: Aditya Sudyana
: Jakarta, 19 Agustus 1992
::-

PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA
JUDUL PROGRAM
POJOK TANI
LEMBAGA KEMASYARAKATAN PENINGKAT KUALITAS
PERTANIAN
BIDANG KEGIATAN:
PKM-GT
Diusulkan Oleh:
Prawito Hudoro

H54100010

Ekonomi Syariah

2010

Aditya Sudyana

G14100042

Statistika

2010

INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2011

LEMBAR PENGESAHAN

1. Judul Kegiatan
2.
3.
4.

5.
6.

: Pojok Tani : Lembaga Kemasyarakatan Peningkat
Kualitas Pertanian
Bidang Kegiatan
: ( ) PKM-AI
(x) PKM-GT
Bidang Ilmu
: Bidang Pertanian
Ketua Pelaksana Kegiatan
a. Nama Lengkap
: Prawito Hudoro
b. NIM
: H54100010
c. Jurusan
: Ekonomi Syariah
d. Universitas/Institut/Politeknik
: Institut Pertanian Bogor
e. Alamat Rumah dan No. Tel./HP : Jln. Mergo-Dayeuh RT 03 RW
01 Cilacap Jawa Tengah /
085747556971
f. Alamat email
: prawito_hudoro@yahoo.co.id
Anggota Pelaksana Kegiatan/Penulis : 1 (satu) orang
Dosen Pendamping
a. Nama Lengkap dan Gelar
: Rahmat Yanuar, SP, M.Si
b. NUP
: 197601012006041010
c. Alamat Rumah dan No. Tel./HP : Jl. Kapten Yusuf Gg. Oding
No.34 RT 04/04 Desa Sirnagalih,
Kec. Taman Sari Kabupaten
Bogor. Telp/HP. 0812-8207185
Bogor,1 Maret 2011

Menyetujui
a.n. Direktur
Wakil Direktur
Program Pendidikan TPB-IPB

Ketua Pelaksana Kegiatan

Dr. Ir. Eko Sri Wiyono, S.Pi, M.Si
NIP. 1969 1106 1997 02 1001

Prawito Hudoro
NIM. H54100010

Wakil Rektor Bidang
Akademik dan Kemahasiswaan IPB

Dosen Pendamping

Prof. Dr. Ir. Yonny Koesmaryono, MS
NIP. 1958 1228 1985 03 1003

Rahmat Yanuar, SP, M.Si
NIP.197601012006041010
ii

KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberi
begitu banyak nikmat, rahmat, serta hidayat-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan karya tulis berjudul “Pojok Tani Lembaga Kemasyarakatan
Peningkat Kualitas Pertanian” tepat pada waktunya. Solawat dan salam penulis
kirimkan kepada Nabi Muhammad SAW teladan dan idola sepanjang masa.
Pertanian merupakan salah satu penyumbang devisa negara terbesar di
Indonesia. Sebuah negara tidak akan bisa hidup tanpa pertanian. Tidak ada
pertanian maka tidak ada makanan. Lahan pertanian di negara kita sangat luas jika
dibandingkan dengan negara lain. Namun, sangat disayangkan karena luasnya
lahan pertanian negara kita tidak sebanding dengan luasnya pengetahuan para
petani dengan ilmu pertaniannya. Pemanfaatan dan pemaksimalan di sektor
pertanian menjadi kunci utama dalam hal ini. Sebagai kontribusi penulis dalam
pemaksimalan di sektor pertanian, penulis menyampaikan gagasan konsep “Pojok
Tani” yang disampaikan dalam karya tulis ini.
Terima kasih penulis haturkan kepada semua pihak yang terlibat dalam
penyusunan karya tulis ini, diantaranya: Orang tua penulis yang selalu
mendukung dan memberi semangat kepada penulis serta melengkapi semua
kebutuhan finansial yang penulis butuhkan. Bapak Rahmat Yanuar, SP, MSi,
selaku Dosen pembimbing yang telah memberikan penulis motivasi, arahanarahan yang baik, dan ilmu pengetahuannya tentang penyusunan karya tulis ini
serta pihak-pihak lainnya yang telah membantu penyusunan karya tulis ini hingga
karya tulis ini rampung.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kesalahan dalam penyusunan
karya tulis ini. Oleh karena itu, penulis mengharapkan masukan berupa kritik dan
saran untuk perbaikan karya tulis ini di kemudian hari.
Semoga karya tulis ini dapat bermanfaat bagi semua pihak khususnya para
petani di negara kita tercinta, Indonesia.

Bogor,1 Maret 2011

Penulis

iii

DAFTAR ISI

I. BAGIAN AWAL
Halaman Judul................................................................................... i
Lembar Pengesahan .......................................................................... ii
Kata Pengantar .................................................................................. iii
Daftar Isi............................................................................................ iv
Daftar Gambar ................................................................................... v
Daftar Lampiran ................................................................................ vi
Ringkasan .......................................................................................... vii
II. BAGIAN INTI
Pendahuluan ...................................................................................... 1
Gagasan ............................................................................................. 2
Kesimpulan ....................................................................................... 3
III. BAGIAN AKHIR
Daftar Pustaka ................................................................................... 9
Daftar Riwayat Hidup ....................................................................... 10

iv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Bagan fungsi Pojok Tani ................................................................

4

Gambar 2. Fungsi pusat informasi ...................................................................

5

Gambar 3. Fungsi Pasar Petani ........................................................................

7

Gambar 4. Ilustrasi Akses infomasi hasil pertanian .........................................

7

v

RINGKASAN

Sebagian besar penduduk Indonesia bekerja sebagai petani. Namun,
banyak dari mereka yang masih belum dapat memanfaatkan hasil pertaniannya
secara maksimal. Kebanyakan dari mereka juga tidak mengerti bagaimana cara
mengolah bahan mentah hasil pertaniannya itu menjadi hasil yang bernilai dan
memiliki daya guna yang tinggi. Padahal dari hasil pertanian tersebut dapat
menghasilkan keuntungan yang sangat berlimpah bagi petani itu sendiri maupun
negara. Informasi harga pasar nasional dari hasil pertanian juga sangat berperan
penting bagi para petani agar tidak mudah diakal-akali oleh para tengkulak.
Melihat kondisi para petani Indonesia yang sebagian besar seperti
demikian, penulis menggagas topik “Pojok Tani” pada karya tulis ini. Pojok Tani
ini merupakan solusi bagi keadaan para petani Indonesia yang masih kurang akan
ilmu pengetahuanya tentang memaksimalkan dan memasarkan hasil pertaniannya.
Pojok Tani merupakan sebuah Lembaga Kemasyarakatan yang terdiri dari
perkumpulan petani yang dibimbing langsung oleh para sarjana sehingga
memiliki kompetensi di bidang pertanian. Pojok Tani ini dapat dijadikan pusat
informasi tentang pertanian bagi para petani dan sebagai pusat pasar pertanian.
Selain itu, Pojok Tani ini juga berfungsi sebagai media untuk penyaluran aspirasi
para petani kepada pemerintah tentang keluhan-keluhan yang mereka hadapi.
Adapun tujuan dari pembangunan Pojok Tani ini ialah untuk memberikan
informasi yang selengkap-lengkapnya kepada para petani tentang seluk beluk
pertanian seperti, bagaimana cara bertani yang benar, bagaimana cara mengolah
hasil pertanian yang maksimal, bagaimana cara menjadi petani usaha, bagaimana
agar tidak tertipu oleh tengkulak, dan lain sebagainya. Tujuan lainnya adalah
memberikan lalu lintas perdagangan bagi para petani ke konsumen dengan harga
yang sesuai dengan harga pasaran nasional dengan keuntungan yang maksimal.
Sebelum menyelesaikan karya tulis ini, penulis mengumpulkan data dan
informasi berupa terjun langsung ke petani, menggunakan referensi buku dan
internet. Penulis menggali data yang lebih mendalam melalui buku-buku pertanian
dan mencari referensi melalui internet dengan membaca kisah para petani dan
membaca berita-berita terkait permasalahan petani.
Oleh karena itu, pembangunan Pojok Tani ini sangat penting bagi
kehidupan para petani. Petani akan tahu bagaimana cara mengelola lahan
pertanian dengan baik, tahu akan cara mengelola hasil pertanian menjadi barang
bermutu dan bernilai tinggi, dan tahu harga pasaran nasional hasil pertanian.
Harapan penulis adalah dengan adanya Pojok Tani maka taraf hidup para petani
dapat meningkat dan kualitas pertanian nasional juga meningkat.

vi