Family strengthening, parenting and psychosocial intervention and its effect on adolescent psychosocial development on poor families in Bekasi

KETAHANAN KELUARGA, PENGASUHAN, DAN INTERVENSI
PSIKOSOSIAL, SERTA PENGARUHNYA TERHADAP
PERKEMBANGAN PSIKOSOSIAL REMAJA PADA
KELUARGA MISKIN DI KOTA BEKASI

SITI NURHIDAYAH

SEKOLAH PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2013

PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN
SUMBER INFORMASI
Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis Ketahanan Keluarga, Pengasuhan, dan
Intervensi Psikososial, serta Pengaruhnya terhadap Perkembangan Psikososial Remaja
pada Keluarga Miskin Di Kota Bekasi adalah karya saya dengan arahan dari komisi
pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apapun kepada perguruan tinggi
manapun. Sumber Informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan
maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan telah
dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir tesis ini.

Bogor, Juni 2013

SitiNurhidayah
NIM I251100011

RINGKASAN
SITI NURHIDAYAH. Ketahanan Keluarga, Pengasuhan, dan Intervensi Psikososial,
serta Pengaruhnya terhadap Perkembangan Psikososial Remaja pada Keluarga Miskin
di Kota Bekasi. Dibimbing oleh EUIS SUNARTI dan MELLY LATIFAH
Kemiskinan merupakan salah satu penyebab stres bagi keluarga, dan
khususnya anak. Kualitas lingkungan pengasuhan menjadi tidak maksimal ketika
partisipasi orang tua dalam mendorong perkembangan anak sangat minim, oleh
karena itu upaya peningkatan ketahanan keluarga menjadi faktor yang cukup penting.
Keterbatasan keluarga miskin dalam menjalankan fungsinya membutuhkan dukungan
eksternal berupa dukungan ekonomi dan dukungan sosial. Intervensi psikososial
adalah salah satu bentuk dukungan sosial. Tujuan penelitian ini menganalisis
pengaruh ketahanan keluarga, pengasuhan, dan intervensi psikososial terhadap
perkembangan psikososial remaja.
Disain penelitian ini adalah control group pretest – posttest design. Responden
adalah remaja pada keluarga miskin di Kota Bekasi yang diambil secara random

sampling. Jumlah total contoh 96 yang terdiri dari 48 kelompok perlakuan dan 48
kelompok kontrol. Data yang dikumpulkan dari contoh meliputi karakteristik remaja
(usia, pendidikan dan jenis kelamin), peer group, paparan media dan perkembangan
psikososial. Perkembangan psikososial diambil saat baseline (sebelum dilakukan
intervensi psikososial) dan saat endline (setelah dilakukan intervensi psikososial).
Data yang diambil dari ibu contoh meliputi ketahanan keluarga dan pengasuhan
(dimensi kehangatan, dimensi emosi, dan dimensi arahan). Karakteristik remaja,
karakteristik keluarga diolah dan dianalis dengan menggunakan analisis diskriptif. Uji
beda menggunakan independent sampel test. Kemajuan antara kondisi baseline dan
endline pada kelompok perlakuan menggunakan uji paired sampel t-test. Uji
hubungan variabel dengan menggunakan Spearman correlation dan untuk
menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan psikososial remaja
dengan menggunakan uji regresi berganda. Analisis pengaruh intervensi (sebagai
variabel independen) terhadap perubahan perkembangan psikososial pada saat endline
menggunakan uji regresi linier. Tahapan penelitian meliputi: 1) persiapan; 2)
pengumpulan data dan intervensi; 3) analisis data dan penulisan. Kegiatan intervensi
dilaksanakan selama tujuh kali pertemuan (±17.5 jam) dalam kurun waktu 2 bulan.
Program intervensi psikososial dirancang dan disusun dalam sebuah modul. Pada
setiap pertemuan intervensi diawali dengan pretest dan diakhiri dengan posttest.
Berdasarkan sebaran karakteristik remaja, usia contoh berkisar antara 13-18

tahun dengan persentase sebesar 59,3% pada usia 13 sampai 15 tahun dan 40,6%
pada usia 16-18 tahun. Jumlah laki-laki 47 orang atau 49% dan perempuan 49 orang
atau 51%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pendidikan contoh cukup
bervariasi 37.5 % contoh tamat SD dan 36.5 % tidak tamat SMP. Terdapat 15.6%
contoh tidak tamat SD dan 9.4% tidak sekolah.Usia ibu79.2% berada pada rentang
dewasa madya. Pendidikan orang tua contoh persentase terbesar (49.0% ibu dan
44.80% ayah) tamat SD. Pekerjaan ibu contoh bekerja sebagai pemulung (49.0%),
dan pekerjaan ayah persentase terbesar menjadi buruh (34.4%) dan pemulung
(31.3%). Rata-rata pendapatan perkapita keluarga contoh Rp219.522,8 lebih rendah
dari pendapatan perkapita menurut BPS Jawa Barat tahun 2012 untuk daerah
perkotaan sebesar Rp249.170,0.

Pencapaian ketahanan keluarga sebagian besar pada taraf sedang (83%).
Praktik pengasuhan orang tua contoh ditinjau dari dimensi kehangatan, dimensi emosi
dan dimensi arahan masih dalam taraf rendah. Lebih dari setengah (58.3%) pengaruh
peer group dalam kategori rendah. Paparan media yang didapatkan oleh remaja dalam
penelitian ini lebih dari setengah (54.2%) kategori sedang.
Hasil uji korelasi usia remaja berhubungan dengan pencapaian perkembangan
psikososial remaja (r=0.418, p