Basis Data Basis Data Relasional Tahap Perancangan Database Pemodelan Data

6

BAB II LANDASAN TEORI

2.1. Basis Data

Basis data database adalah kumpulan data yang saling berelasi. Data merupakan fakta mengenai obyek, orang dan lain-lain. Data dinyatakan dengan nilai angka, simbol atau deretan karakter.

2.2. Basis Data Relasional

Relational database management system RDBMS adalah sebuah program komputer yang dirancang untuk mengatur sebuah basis data sebagai sekumpulan data yang disimpan secara terstruktur, dan melakukan operasi-operasi atas data permintaan penggunanya.

2.3. Tahap Perancangan Database

Untuk memperoleh kebutuhan informasi yang diperlukan oleh pengguna dibutuhkan perancangan struktur logikal dan fisikal dari satu atau lebih database. Tahap-tahap proses perancangan database dibagi menjadi 3 bagian Connolly dan Begg, 2002: 1. Desain Konseptual Database Perancangan konseptual database merupakan proses membangun model dari data yang digunakan pada perusahaan, terbebas dari semua pertimbangan fisikal, seperti tujuan DBMS, program aplikasi, bahasa pemrograman yang digunakan, platform perangkat keras dan masalah tampilan 2. Desain Logikal Database Tujuan dari tahapan ini yaitu menerjemahkan model data menjadi sebuah model data logikal dan kemudian memvalidasi model tersebut untuk memeriksa apakah strukturnya sudah tepat dan mampu mendukung transaksi-transaksi yang dibutuhkan. 3. Desain Fisikal Database Perancangan database fisikal merupakan proses untuk menghasilkan suatu deskripsi mengenai implementasi dari database pada secondary storage. Deskripsi ini menjelaskan tentang hubungan dasar, file, organisasi, dan indeks yang digunakan untuk mengakses data secara efisien, serta batasan-batasan integritas yang berhubungan dan pengukuran keamanan atau security.

2.4. Pemodelan Data

Model Entity Relationship adalah representasi logika dari data pada suatu organisasi atau area bisnis tertentu menggunakan Entity dan Relationship . 2.5. Model Waterfall Pertama kali muncul pada tahun 1970 dan sering disebut sebagai model klasik atau kuno. Namun model waterfall sering digunakan dalam software engineering. Dikarenakan tiap tahapnya dilakukan secara berurutan maka disebut waterfall. Model waterfall melakukan pendekatan dengan cara sistematis dan urut, yakni: 1. Requirement Analysis and Definition Mengumpulkan kebutuhan secara lengkap kemudian dianalisis dan didefinisikan kebutuhan yang harus dipenuhi oleh program yang akan dibangun. Fase ini harus dikerjakan secara lengkap untuk bisa menghasilkan desain yang lengkap. 2. System and Software Design Desain dikerjakan setelah kebutuhan selesai dikumpulkan secara lengkap. 3. Implementation and Unit Testing Desain program diterjemahkan ke dalam kode-kode dengan menggunakan bahasa pemrograman yang sudah ditentukan. Program yang dibangun langsung diuji secara unit atau modul. 4. Integration and System Testing Penyatuan unit-unit program kemudian diuji secara keseluruhan system testing. 5. Operation and Maintenance Mengoperasikan program dilingkungannya dan melakukan pemeliharaan, seperti penyesuaian atau perubahan karena adaptasi dengan situasi sebenarnya .

2.6. Java