Dramaturgi dari Erving Goffman Manajemen komunikasi dari Michael Kaye Lokasi Penelitian

suatu tindakan sosial yang disengaja, yang ditunjukkan melalui perilaku subjektif bidan delima dalam melayani kliennya secara persuasif.

b. Interaksi simbolik dari George Herbert Mead dan Herbert Blumer

Kontekstualitas perspektif interaksionisme simbolik dalam penelitian ini bahwa manusia mempunyai kemampuan untuk menciptakan dan menggunakan simbol-simbol untuk berkomunikasi yang mempunyai makna antara bidan delima dengan kliennya, antara lain melalui sapaan, bentuk penampilan, dan jenis sentuhan bidan delima sampai dengan penggunaan logo bidan delima serta tulisan “Bidan delima, Pelayanan Berkualitas“ pada papan identitas, poster dan tanda status berupa sertipikat bidan delima. Kemudian melalui perspektif ini pula diketahui pentingnya arti konsep diri sebagai bidan delima yang tercermin melalui pelayanan yang dilakukan terhadap kliennya.

c. Dramaturgi dari Erving Goffman

Ketika berhadapan langsung dengan kliennya atau yang disebut sebagai panggung depan, bidan delima berupaya menampilkan sosok dirinya sebagaimana yang ia persepsikan mengenai sosok bidan delima dan pandangan mengenai dirinya dari orang lainmasyarakat. Namun, sebagai seorang manusia biasa, bidan delima tentu mempunyai masa-masa tertentu di mana ia dapat melepaskan “predikat” sebagai bidan delima dan menjadi dirinya sebagai subjek yang mempunyai kehendak, harapan dan kehidupannya sendiri yang disebut panggung belakang. Kemampuan bidan delima dalam mengelola komunikasinya tersebut memerlukan keterampilan tertentu yang dapat dipelajari maupun tidak 5

d. Manajemen komunikasi dari Michael Kaye

Konsep manajemen komunikasi menjelaskan bahwa kemampuan seseorang berkomunikasi tidak muncul begitu saja ketika dia lahir, melainkan hasil belajar dan mengembangkannya. Dengan demikian manajemen komunikasi adalah suatu istilah yang memberikan kontribusi terhadap pembentukan makna dalam masyarakat, misalnya dalam memaknai pesan orang lain atau gaya komunikasi orang lain. Bidan delima tidak begitu saja mempunyai kemampuan melayani dan meyakinkan kliennya melalui kemampuannya berkomunikasi dan menampilkan diri, melainkan dengan belajar dan mengembangkannya sendiri. Berdasarkan penjelasan tentang landasan teoritis tersebut di atas, maka fenomena bidan delima yang akan diteliti dapat gambarkan dalam suatu kerangka pemikiran sebagai berikut : Gambar 1.1 Kerangka Pemikiran mengenai Manajemen Komunikasi Bidan Delima Model Manajemen Komunikasi Bidan delima Weber Tindakan Sosial Mead Blummer Interaksi Simbolik Michael Kaye Manajemen Komunikasi Erving Goffman Dramaturgi Fenomena Bidan delima - tindakan sosial - pengelolaan diri secara verbal dan nonverbal 6

1.4 Lokasi Penelitian

Menurut Creswell 1998 : 122, dalam studi fenomenologi, lokasi penelitian bisa satu tempat atau tersebar dengan memperhatikan individu yang akan dijadikan informan, baik seorang atau mereka yang dapat memberi penjelasan dengan baik. Lokasi penelitian mengenai manajemen komunikasi bidan delima Kota Bandung ditentukan berdasarkan subjek yang diteliti, yang menunjukkan bahwa lokasi penelitian adalah tempat bidan delima tersebut melakukan aktivitasnya sebagai BPS yaitu ruang praktik di sekitar tempat tinggalnya. 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA