Perancangan Promosi Objek Wisata Situ Lengkong Panjalu

(1)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kabupaten Ciamis adalah sebuah kabupaten di Provinsi Jawa Barat, Indonesia. Ibu kotanya adalah Ciamis Kota. Kabupaten Ciamis terletak di ujung selatan bagian timur propinsi Jawa Barat, dengan luas Wilayah 2.377.28 km² sebagian besar wilayah Kabupaten Ciamis berupa pegunungan dan dataran tinggi, kecuali di perbatasan dengan Jawa Tengah bagian selatan, serta sebagian wilayah pesisir. Pantai selatan Ciamis bagian timur berupa teluk, diantaranya Teluk Pangandaran, Teluk Parigi, dan Teluk Pananjung. Secara geografis Kabupaten Ciamis sangat strategis, karena berada pada perbatasan antara Jawa Barat dengan Jawa Tengah, dan dilalui jalan regional yang menghubungkan kedua propinsi disamping merupakan Daerah aliran sungai (DAS) Citanduy dengan beberapa anak sungai. Dilihat dari kondisi geografis Kabupaten Ciamis memiliki ciri yang berbeda yaitu di bagian utara merupakan dataran tinggi, bagian tengah merupakan panduan antara dataran tinggi dan dataran rendah, sedangkan dibagian selatan merupakan dataran rendah yang pada akhirnya daerah ini terhubung ke pantai. Kondisi geografi karakteristik dan budaya yang beragam, serta alur transportasi yang memadai merupakan modal dasar pengembangan kepariwisataan serta menempatkan pariwisata di Kabupaten Ciamis menjadi sektor andalan bersama-sama dengan sektor pertanian.

Kabupaten Ciamis merupakan daerah tujuan wisata yang sering dikunjungi wisatawan domestik bahkan mancanegara. Dengan kekayaan keindahan alam dan budayanya, serta faktor sejarah , kekayaan seni dan ragam budaya rakyat yang bernilai tinggi. Kabupaten Ciamis sangat potensial dijadikan pengembangan


(2)

2 kepariwisataan, karena Kabupaten Ciamis banyak memiliki keindahan alam yang masih alami dan khas seperti banyaknya ditemui pantai, penggunungan, danau, peninggalan-peninggalan sejarah dan masih banyak lagi. Tercatat banyak sekali objek wisata yang terdiri dari wisata alam, wisata safari, wisata bahari, wisata kota, wisata budaya dan wisata sejarah.

Pencapaian ke objek wisata relatip mudah dengan terdapatnya sarana prasarana kepariwisataan yang sudah terbangun seperti, Bandar Udara Nusawiru, Dermaga Penyebrangan Ferry di Majingklak, dan sarana jalan yang memadai. Mendorong Pemerintah Kabupaten Ciamis terus berupaya memberdayakan segenap potensi yang ada untuk dijadikan modal dan produk wisata yang dapat memberikan peluang untuk lebih maju dan berkembangnya sektor kepariwisataan di Kabupaten Ciamis, sebagaimana tekad Pemerintah dan Masyarakat Ciamis yang dituangkan dalam Visi Kabupaten Ciamis yakni “Dengan Iman dan Taqwa Ciamis Terdepan Dalam Agribisnis dan Pariwisata di Priangan Tahun 2009”.

Objek wisata Situ Lengkong merupakan salah satu objek wisata yang terdapat di kabupaten Ciamis yaitu terletak di Desa/Kecamatan Panjalu. Namun kondisi ini belum terasa maksimal oleh masyarakat umum. Hal ini dapat dilihat dari kurangnya kunjungan baik dari masyarakat kabupaten Ciamis itu sendiri ataupun wisatawan domestik bahkan mancanegara. Dapat diindikasikan hal tersebut disebabkan oleh kurangnya pendistribusian informasi secara meluas. Oleh karena itu penulis menilai bahwa dibutuhkannya sarana serta pendistribusian informasi yang lebih akurat, meluas serta mudah didapat.


(3)

3

1.2 Identifikasi Masalah

Walaupun kawasan Situ Lengkong memiliki keindahan dan kekayaan alam yang melimpah, Situ Lengkong masih banyak memiliki kendala-kendala yang menyebabkan objek wisata Situ Lengkong nyaris tidak berkembang dan ketinggalan dari objek wisata-wisata lain di Ciamis seperti kurangnya promosi tentang pariwisata Situ Lengkong.

1.3 Fokus Masalah

Masalah yang dialami objek wisata Situ Lengkong adalah kurang pelaksanaan promosi sehingga objek wisata Situ Lengkong bagi masyarakat Ciamis dan sekitarnya kurang populer, padahal objek wisata Situ Lengkong sangat menarik untuk dikunjungi karena bukan hanya keindahan danaunya saja, suasana alam sekitar lokasinya pun masih alami dan yang lebih menarik lagi di objek wisata Situ Lengkong banyak fauna yang masih bebas berkeliaran di alam bebas dan dilindungi.

1.4 Batasan Masalah

Masalah akan lebih dibatasi pada media promosi yang akan digunakan untuk meningkatkan minat mendatangi objek wisata Situ Lengkong.

1.5 Tujuan Perancangan

Keindahan alam kawasan objek wisata Situ Lengkong yang memiliki pemandangan yang masih asri dan alami ini belum dikelola secara baik sehingga industri pariwisata Situ Lengkong nyaris tidak berkembang dan hanya begitu-begitu saja tanpa ada perubahan, maka memerlukan perancangan seperti:


(4)

4

• Melaksanakan perencanaan promosi wisata untuk meningkatkan penjualan dan pemasaran wisata.

• Melaksanakan pemberian jasa informasi wisata.

• Melaksanakan pembuatan bahan - bahan promosi wisata. 1.6 Kata Kunci

Adapun kata kunci dari pembahasan laporan ini adalah; promosi, pariwisata dan Situ lengkong.


(5)

1

BAB II

PROMOSI WISATA SITU LENGKONG

PANJALU

2.1. Pengertian Promosi

Promosi adalah suatu usaha untuk memperkenalkan suatu produk atau jasa kepada masyarakat atau konsumen dengan tujuan memasarkan atau menjual. Dimana periklanan merupakan salah satu tahapan dalam strategi pemasaran yang memegang peranan yang sangat penting dan vital.

Promosi merupakan bagian dari kehidupan industri modern. Selain itu perkembangan periklanan juga sangat dipengaruhi dengan perkembangan media seperti koran, majalah, media elektronik, dll.

Promosi adalah sebuah bentuk komunikasi pemasaran, dimana dalam periklanan harus lebih dari sekedar memberikan informasi kepada masyarakat namun harus dapat membujuk masyarakat agar berperilaku sedemikian rupa sesuai dengan strategi pemasaran perusahaan agar dapat memperkenalkan suatu produk yang dimiliki.

2.1.1. Fungsi Promosi

Agar masyarakat lebih menanggapi keberadaan suatu produk atau perusahaan, maka didalam pembuatan sebuah promosi harus memiliki beberapa fungsi antara lain untuk mempromosikan baik itu suatu produk maupun pariwisata, untuk memberikan informasi, untuk meningkatkan atau mempertahankan penjualan.

Promosi diartikan sebagai: “kegiatan komunikasi untuk mempengaruhi masyarakat dengan merencanakan


(6)

2 serangkaian kegiatan atau usaha tertentu untuk mencapai tujuan tertentu dan dalam jangka waktu tertentu”.

2.1.2. Strategi Komunikasi Dalam Promosi

Perencanaan dalam promosi untuk mencapai tujuan harus mampu memberikan komunikasi yaitu sebagai berikut :

a. Bagaimana merubah pendirian b. Mengubah cara pandang c. Mengubah prilaku

2.1.3. Teori Komunikasi

Istilah komunikasi berasal dari bahasa latin, yaitu berasal dari kata communis yang berarti sama. Pengertian komunikasi massa, merupakan bentuk komunikasi yang menggunakan saluran (media) dalam menghubungkan komunikator dan komunikan secara massal, berjumlah banyak, bertempat tinggal yang jauh (terpencar) sangat heterogen, dan menimbulkan efek tertentu.

Definisi komunikasi massa yang lebih sederhana yakni ”Pesan yang dikomunikasikan melalui media massa pada sejumlah besar orang”.

Komunikasi berarti proses penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan. Tujuan komunikasi adalah mengubah sikap, mengubah opini, mengubah perilaku dan mengubah masyarakat. Sedangkan fungsi komunikasi adalah menginformasikan, mendidik, menghibur dan mempengaruhi.

Ada beberapa kondisi yang mempengaruhi jika kita menginginkan suatu pesan ditanggapi sesuai kehendak, yaitu :


(7)

3 1. Pesan harus dirancang dan disampaikan sedemikian rupa,

sehingga dapat menarik perhatian komunikan.

2. Pesan harus menggunakan lambang – lambang tertuju kepada pengalaman yang sama antara komunikan dan komunikator, sehingga sama – sama mengerti.

3. Pesan harus membangkitkan kebutuhan pribadi komunikan dan menyarankan beberapa cara untuk memperoleh kebutuhan tersebut.

4. Pesan harus menyarankan suatu jalan untuk memperoleh kebutuhan tadi yang layak bagi situasi kelompok dimana komunikan berada pada saat ia digerakkan untuk memberikan tanggapan yang dikehendaki.

Pada pelaksanaan promosi, ada pesan yang disampaikan kepada khalayak sasaran; penyampaiannya dilakukan dengan cara melakukan komunikasi. Adapun arti dari komunikasi bahwa “komunikasi adalah penyampaiaan informasi, gagasan, emosi, keterampilan dan sebagainya dengan mengunakan lambang-lambang atau kata-kata, gambar, bilangan, grafik dan lain-lain. Kegiatan atau proses penyampaiannya biasanya dinamakan komunikasi”.

Tujuan promosi juga dapat dikategorikan sebagai efek dari komunikasi sebagai berikut :

• Menumbuhkan persepsi pelanggan terhadap suatu kebutuhan (category need).

• Memperkenalkan dan memberi pemahaman tentang suatu objek kepada konsumen (brand awareness).

• Mendorong pemilihan terhadap objek (brand attitude).


(8)

4

• Mengimbangi kelemahan unsur bauran pemasaran lain (purchase facilitation).

• Menanamkan citra objek dan perusahaan di benak konsumen (positioning).

2.2. Pengertian Wisata

Berbicara tentang pariwisata, usaha di bidang ini sangat kompleks karena ada banyak unsur pendukung dari industri-industri pariwisata yang terkait. Usaha pariwisata adalah “usaha padat karya, menuntut kualitas tinggi, dan saling integral satu dengan lainnya”, yang bertujuan memuaskan wisatawan dengan segudang fasilitas yang mendukung, yang ditunjang dengan sumber daya manusia yang andal dari setiap lini pelayanan wisatawan.

Wisata, yang berarti jalan-jalan dalam bahasa sehari-hari kita, merupakan usaha jasa yang kurang dicermati secara mendalam.

2.2.1. Definisi Wisata

Menurut etimologi, wisata dalam bahasa inggris adalah tourism,

dan dalam bahasa Ibrani berarti belajar, dalam bahasa Latin berarti alat untuk membuat lingkaran, dan dalam bahasa Prancis kuno disebut perjalanan mengelilingi sirkuit. Bila ditinjau dari sudut perusahaan perjalanan, wisata diartikan sebagai “bentuk sebuah perjalanan yang direncanakan dan disusun oleh perusahaan perjalanan dengan waktu seefektif mungkin dengan menggunakan fasilitas-fasilitas pendukung wisata lain, guna membuat peserta nya merasa senang dan puas”.

Menurut M. Kesrul, S.E., M.B.A. (2003), dalam Roby (2006) yaitu, “Penyelenggaraan Oprasi Perjalanan Wisata”, ada beberapa definisi tentang wisata, dan sebagai pembanding kita dapat menyimak pendapat berikut ini;


(9)

5 1. Menurut Undang-undang No. 9 tahun 1990, dalam Roby

(2006) tentang kepariwisataan Wisata “adalah kegiatan perjalanan atau sebagian dari suatu kegiatan tersebut yang dilakukan secara sukarela serta bersifat sementara untuk menikmati objek dan daya tarik wisata”.

2. Menurut Hornby, dalam Roby (2006)

“Wisata adalah sebuah perjalanan dimana seseorang dalam perjalanannya singgah sementara di beberapa tempat dan akhirnya kembali lagi ke tempat asal, yang merupakan tempat ia memulai perjalanan”.

3. Menurut Prof. Hunziker dan Kraft (1942), dalam Roby (2006)

“Wisata adalah keseluruhan hubungan dengan gejala-gejala yang timbul dari perjalanan atau tinggalnya orang asing, dimana perjalanan tidak bersifat menetap atau dimaksudkan untuk mencari nafkah”.

4. Menurut Norval dari Inggris, dalam Roby (2006)

“Wisata adalah kegiatan yang berhubungan dengan masuk, tinggal, dan bergeraknya penduduk asing didalam atau luar suatu negara atau wilayah.

Dari keempat pengertian itu, wisata dapat dirumuskan sebagai perjalanan yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang, yang bersifat sementara, untuk menikmati objek dan atraksi di tempat tujuan. Artinya, wisata adalah kegiatan diluar kegiatan rutin sehari-hari, seperti bekerja atau sejenisnya”.

Untuk membedakannya dengan perjalanan pada umumnya wisata memiliki sifat-sifat khusus, sebagai berikut.

• Untuk mengonsumsi produk pariwisata, konsumen harus mendatangi tempat wisata tersebut.


(10)

6 terkait, dan adakalanya mata rantai yang lemah merupakan mata rantai yang paling menentukan.

• Berwujud pelayanan yang tidak dapat diukur

• Permintaan sangat dipengaruhi oleh faktor non ekonomi (politik, sikap masyarakat).

2.2.2. Tujuan Wisata

Prioritas seseorang atau kelompok untuk melakukan perjalanan wisata adalah mencari kesenangan atau kegembiraan. Secara lebih khusus, yaitu:

• Ingin bersantai, bersuka ria, rileks (lepas dari rutinitas).

• Ingin mencari suasana baru atau suasana lain.

• Memenuhi rasa ingin tahu untuk menambah wawasan.

• Ingin berpetualang dan mencari pengalaman baru.

2.3. Pengertian Wisata Alam

Wisata alam adalah bentuk kegiatan rekreasi dan pariwisata yang memanfaatkan potensi sumberdaya alam, baik dalam keadaan alami maupun setelah ada usaha budidaya, sehingga memungkinkan wisatawan memperoleh kesegaran jasmaniah dan rohaniah, mendapatkan pengetahuan dan pengalaman serta menumbuhkan inspirasi dan cinta terhadap alam (Anonim, 1982 dalam Saragih, 1993).

2.4. Desa Panjalu Di Kabupaten Ciamis

2.4.1 Desa Panjalu

Panjalu merupakan sebuah desa yang terletak di kecamatan Panjalu kabupaten Ciamis, propinsi Jawa Barat. Panjalu adalah nama daerah yang memiliki kekayaan alam luar biasa. Terletak pada sebuah bukit yang dikelilingi gunung-gunung. Di sebelah


(11)

7 selatan Panjalu terdapat Gunung Syawal, sebelah utara Gunung Cakrabuana, barat Gunung Cendana dan timur Gunung Situng. Panjalu diliputi hawa pegunungan yang nyaman, sejuk dan segar. Tempat ini pun sangat mudah ditempuh karena dapat langsung berhubungan dengan daerah lain seperti Ciamis, Tasikmalaya, Majalengka, dan Kuningan.

2.4.2 Letak Gegrafis

Secara geografis kawasan wisata ini merupakan dataran tinggi dikelilingi oleh pegunungan yang cukup baik, sejuk dan indah sehingga penduduk setempat merupakan masyarakat yang agraris atau bertani. Hal ini disebabkan oleh tanahnya yang subur.

2.4.3 Badaya

Untuk menghormati jasa para leluhur Panjalu, maka sampai saat ini warga Panjalu biasa melaksanakan upacara adat yang disebut Nyangku. Acara ini dilaksanakan pada tiap-tiap bulan Mulud dengan jalan membersihkan benda-benda pusaka peninggalan para leluhur Panjalu seperti: pedang, cis (tongkat), kujang, pancaworo, bangreng, gong, dolmen, Lingga, batu bekas singgasana/bertapa raja, keris, pakaian kesultanan yang disimpan di sebuah tempat khusus yang disebut Bumi Alit.

2.5. Situ Lengkong

2.5.1. Pengertian Situ

Dalam Bahasa Sunda; kata situ artinya danau adalah suatu cekungan pada permukaan bumi yang berisi air. Danau dapat memiliki manfaat dan fungsi seperti untuk irigasi pengairan


(12)

8 sawah, ternak serta kebun, sebagai objek pariwisata, sebagai PLTA atau pembangkit listrik tenaga air, sebagai tempat usaha perikanan darat, sebagai sumber penyediaan air bagi makhluk hidup sekitar dan juga sebagai pengendali banjir dan erosi.

Gambar 2.5.1.1 Situ Lengkong

2.5.2. Sejarah Situ Lengkong

Menurut H. Djadja Sukarja dalam Sejarah Kisah Panjalu, Situ Lengkong adalah sebuah danau buatan, sebelumnya daerah ini adalah kawasan legok (bhs. Sunda : lembah) yang mengelilingi bukit bernama Pasir Jambu (Bhs. Sunda: pasir artinya bukit). Ketika Sanghyang Borosngora pulang menuntut ilmu dari tanah suci Mekkah, ia membawa cinderamata yang salah satunya berupa air zamzam yang dibawa dalam gayung batok kelapa berlubang-lubang. Air zamzam itu ditumpahkan ke dalam lembah dan menjadi cikal-bakal atau induk air Situ Lengkong. Bukit yang ada di tengah lembah itu menjelma menjadi sebuah pulau dan dinamai Nusa Larang, artinya pulau terlarang atau pulau yang disucikan, sama halnya seperti kota Mekkah yang berjuluk tanah haram yaitu tanah terlarang atau tanah yang disucikan; artinya tidak sembarang orang boleh masuk dan


(13)

9 terlarang berbuat hal yang melanggar pantangan atau hukum di kawasan itu.

Pada masa pemerintahan Prabu Sanghyang Borosngora, pulau ini dijadikan pusat pemerintahan Kerajaan Panjalu. Di Nusa Larang ini bersemayam juga jasad tokoh-tokoh Kerajaan Panjalu yaitu Prabu Hariang Kancana, Embah Dalem Cakranegara III, Demang Prajasana.

2.5.3. Letak Situ Lengkong

Situ Lengkong termasuk kedalam wilayah Desa/Kecamatan Panjalu, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat. Memiliki luas kurang lebih 67,2 hektare, sedangkan Nusa Larang atau Pulau yang terdapat ditengahnya mempunyai luas sekitar 16 hektare. dengan kedalaman air 4 m – 6 m. Secara geografis kawasan wisata ini merupakan dataran tinggi dikelilingi oleh pegunungan yang cukup baik, sejuk dan indah sehingga penduduk setempat merupakan masyarakat yang agraris atau bertani. Hal ini disebabkan oleh tanahnya yang subur. ( Pengelola kawasan wisata Situ Lengkong )

Jalan menuju ke objek wisata Situ Lengkong relatip mudah dengan terdapatnya sarana prasarana kepariwisataan yang sudah terbangun seperti: angkutan umum dan sarana jalan yang memadai, dari arah barat maupun dari arah timur. Dari arah barat terutama dari arah Bandung menuju Panjalu yaitu melalui desa-desa Ciawi, Panumbangan. Jarak melalui rute ini 100 Km. Dari arah timur laut yaitu dari arah Cirebon/Kuningan menuju Panjalu yaitu melalui Panawangan dan Kawali. Menempuh jarak sekitar 75 Km. Sedangkan dari arah Timur atau dari arah Ciamis yaitu melalui Buniseuri, Kawali sampai ke


(14)

10 Panjalu, berjarak sekitar 30 Km. Pencapaian yang paling memungkinkan menuju daerah Panjalu adalah menggunakan jalan darat baik dari arah Barat maupun dari arah Timur.

Gambar 2.5.3.1 Berwudhu di Situ Lengkong Gambar 2.5.3.2 Pintu masuk Pulau Gede

Gambar 2.5.3.3 Suasana di Situ Lengkong

2.5.4. Tiket Masuk

Tabel 2.5.4 : Harga tiket Rp 2.500 Untuk satu orang Rp 12.500 Untuk lima orang Rp 25.000 Untuk 10 orang Rp 50.000 Untuk 20 orang


(15)

11 2.5.5. Wisata yang ditawarkan:

• Berperahu mengelilingi Pulau / Nusa

Gambar 2.5.5.1 Berperahu di Situ Lengkong

• Memancing

Gambar 2.5.5.2 Memancing di Situ Lengkong

2.6. Analisis Objek Situ Lengkong 2.6.1. Analisis SWOT

Analisis SWOT lebih memfokuskan diri pada kalkulasi peluang pencapaian tujuan promosi. Analisis SWOT meliputi empat elemen yaitu :


(16)

12

Tabel 2.6.1 : Tabel Analisis

S strong >Kekuatan W weakness >Kelemahan

• Banyak terdapat jenis-jenis pepohonan yang dilindungi.

• Banyak ditemui dan terdapat berbagai jenis fauna seperti beberapa jenis burung hantu, tupai, kelelawar, elang, dan binatang lainya yang masih berkeliaran dialam bebas.

• Selain berperahu rekreasi lainnya yaitu memancing dan berkemah.

• Media promosi yang ada kurang banyak, saat ini yang ada hanya media brosur.

• Kurangnya pengadaan fasilitas-fasilitas umum, seperti: Parkir yang tidak memadai, toilet yang tidak tertata dengan rapih sehingga terkesan kurang pengelolaan dan minimnya tempat berbelanja, restoran, kafe dan lain-lain.

O opportunity >Peluang T treatmen >Ancaman

• Menjadi salah satu

pendapatan terbesar bagi pemerintahan kabupaten Ciamis.

• Membantu perekonomian masyarakat sekitar.

• Melestarikan budaya-budaya asli yang ada di kabupaten Ciamis.

• Tidak akan menarik perhatian kunjungan wisatawan ke Situ Lengkong

• Banyaknya wisata alam

terdapat di Kabupaten Ciamis.

• Kurangnya pendapatan bagi pemerintah kabupaten Ciamis maupun masyarakat sekitar objek wisata Situ Lengkong.

• Kerusakan alam karena tidak terpelihara dengan baik.


(17)

13 2.6.2. Kesimpulan

Untuk memecahakan masalah yang muncul di objek wisata Situ Lengkong ini, maka diperlukan solusi seperti pelaksanaan promosi dan penyampaian informasi secara efektif dan efesien. Strategi ini sangat cocok untuk menimbulkan ketertarikan untuk mengunjungi Objek wisata Situ Lengkong.

2.6.3. Pemecahan Masalah

Dari analisa diatas maka dibutuhkan suatu strategi untuk mengatasi ancaman dan kelemahan dari objek wisata Situ Lengkong yaitu dengan cara :

• Melakukan promo yang tepat, maksudnya adalah melakukan promosi untuk memikat khalayak banyak untuk mengenal dan menggunjungi Situ Lengkong.

• Membuat dan merancang logo untuk identitas objek wisata ini.

• Berpatisipasi dengan badan pariwisata setempat untuk memperbaiki fasilitas-fasilitas yang tidak memadai lagi dari fasilitas untuk menuju lokasi sampai di dalam lokasi tersebut.

2.7 Target Sasaran

Demografis

Primary : Remaja umur 15 sampai 17 tahun keatas.

Secondary : Anak Umur 9 sampai 60 tahun keatas (misalnya orang tua yang mengajak anaknya atau nenek kakeknya untuk berkunjung).


(18)

14

Psikografis

Masyarakat yang senang berpergian mencari tempat yang alami dan sejuk, menyukai pemandangan alam.

Geografis


(19)

1

BAB III

STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL

3.1. Strategi Perancangan

Strategi perancangan yang akan dilakukan disimpulkan dari beberapa pemecahan masalah dari Situ Lengkong yaitu :

• Membuat promosi keberadaan objek wisata Situ Lengkong. 3.2. Strategi Komunikasi

Strategi komunikasi dalam pembuatan konsep perancangan promosi objek wisata Situ Lengkong ini, digunakan agar pesan yang ingin disampaikan ke khalayak dapat dimengerti dan diterima dengan baik.

Strategi komunikasi yang dilakukan dalam promosi objek wisata Situ Lengkong ini yaitu bersifat kiasan, dimana strategi dilakukan dengan maksud menyatakan sesuatu dengan melebih-lebihkan dan membanding-bandingkan sesuatu benda yang mempunyai kesamaan sifat guna menginformasikan dari suasana yang ada di Situ Lengkong, dan dari segi tempat yang ada secara visual dengan menggunakan media yang informatif dan media pendukung yang dipilih.

Strategi komunikasi yang dilakukan, yaitu:

• Memperkenalkan adanya objek wisata Situ Lengkong.

• Menggunakan kata-kata yang jelas.

• Menggunakan pendekatan bahasa dan visual secara persuasif (menyakinkan/mengajak), dan menggunakan gaya bahasa kiasan, perumpamaan dan melebih-lebihkan.

3.2.1. Tujuan Komunikasi

Dalam pembuatan perancangan promosi sebagai media informasi objek wisata Situ Lengkong ini, tujuan komunikasi


(20)

2 sangatlah penting agar media promosi yang disampaikan dapat tepat sasaran, adapun tujuannya adalah:

1. Untuk memperkenalkan objek wisata Situ Lengkong terutama pengenalan wisata alam, fasilitas apa saja yang ada didalamnya.

2. Respon yang diinginkan yaitu meningkatkan ketertarikan khalayak banyak untuk berkunjung ke objek wisata Situ Lengkong.

3.2.2. Tema Dasar Komunikasi

Penyampaian pesan utama yang akan disampaikan wisata Situ Lengkong kepada khalayak luas, promosi gagasan utamanya adalah “memperkenalkan objek wisata Situ Lengkong ke khalayak, tentang tempat, kesenangan, pengalaman dan keindahan alam yang ditawarkan dari Situ Lengkong”.

3.2.3. Positioning

Menempatkan objek wisata Situ Lengkong dalam pikiran calon konsumen merupakan suatu hal penting. Ini dikarenakan objek wisata Situ Lengkong masih belum populer di masyarakat, perlu waktu cepat untuk dalam mengkomunikasikannya, berkaitan dengan pelaksanaan promosi ini mempunyai waktu tertentu.

Mulai dari menganalisa U.S.P (Unique Selling Point) kemudian dianalisa positioning. Selain strategi, perlu adanya taktik jitu dalam merebut hati konsumen.


(21)

3 Berawal dari sebuah pencarian keunikan wisata Situ Lengkong ini (U.S.P). Karena pada hakekatnya strategi U.S.P ini mencari keunikan sebuah produk wisata Situ Lengkong. Dari penganalisaan keunikan Situ Lengkong seperti:

• Berbeda dengan wisata alam lain Situ Lengkong adalah danau alam yang indah dengan airnya yang bening.

• Adanya fauna-fauna yang dilindungi dan masih bebas berkeliaran di Pulau/Nusa Gede.

Pada hakekatnya positioning merupakan sebuah janji kepada pelanggan dan bagaimana cara menempatkan brandnya di khalayak. Situ Lengkong memposisikan dirinya sebagai wisata alam ”. Dari penjelasan di atas maka ditarik kesimpulan (original statement) sebagai berikut :

1. Nikmati bersama. 2. Nikmati keindahan alam.

3. Nikmati keindahannya bersama teman dan keluarga.

3.2.4. Pendekatan Bahasa

Penggunaan bahasa dalam proses pendekatan kepada masyarakat sebagai pendukung sangatlah penting. Bahasa dapat mempengaruhi pemikiran dan perilaku, karakteristik bahasa mempengaruhi proses pemikiran. Karena bahasa-bahasa di dunia sangat berbeda-beda dalam hal makna dan strukturnya, sehingga orang yang menggunakan bahasa yang berbeda juga akan berbeda dalam cara memandang dan berpikir tentang dunia”.

Bahasa yang digunakan sederhana, singkat dan jelas. Penggunaan bahasa baku dan sederhana agar target khalayak akan lebih mudah mengerti dan memahaminya. Untuk mencari


(22)

4 Lengkong, maka dipilih salah satu original statement yang paling cocok untuk dijadikan sebuah key word dan sub judul visual dengan pertimbangan dari keunikan Situ Lengkong (U.S.P), yaitu “Nikmati keindahannya bersama teman dan keluarga”.

3.2.5. Materi Pesan

Dalam penyampaiannya, perancangan ini memerlukan materi yang akan disampaikan sebagai pesan dari kegiatan promosi. Adapun materi yang akan disampaikan adalah:

• Untuk mengetahui keberadaan objek wisata Situ Lengkong dan menarik perhatian kepada khalayak sasaran yang dituju.

• Untuk mengingatkan khalayak mengenai sasaran yang ingin dicapai yaitu kesenangan.

3.3. Strategi Kreatif

Agar Promosi mencapai tujuan yang diharapkan maka Promosi yang dilakukan harus sesuai dengan target sasaran, karena jika promosi yang dilakukan kurang maksimal maka promosi yang dilakukan dikhawatirkan tidak mengenai target sasaran.

3.3.1. Strategi Verbal

Pendekatan verbal yaitu ungkapan secara lisan maupun visual yang digunakan dalam memperkenalkan Situ Lengkong meliputi : pembuatan tag line visual, dan pencarian gagasan visual, yaitu :

1. Pembuatan Tag Line Visual

Konsep pendekatan kreatif dalam pembuatan tag line visual mulai dari pembuatan beberapa original statement


(23)

5

positioning sehingga mendapatkan tiga original statement, kemudian untuk memilih salah satu original statement untuk dijadikan key word atau sub judul visual dengan pertimbangan dari keunikan (U.S.P) dan diferensiasi yang menghasilkan kata “Jalan-jalan bersama rpmbongan teman dan keluarga“ lalu ditemukan kata “Nikmati keindahannya bersama teman dan keluarga“ sebagai tag line visual promosi objek wisata Situ Lengkong Panjalu.

2. Pencarian Gagasan Visual

Pencarian gagasan visual berawal dari pemahaman tag line

visual dan pesan yang ingin disampaikan ke khalayak. berawal dari pesan apa yang harus disampaikan yaitu: menikmati bersama dan pengalaman yang menyenangkan. Lalu mencari apa yang harus disampaikan yaitu: dengan cara gaya bahasa kiasan, perumpamaan, dan melebih-lebihkan.

Image yang ditampilkan agar dapat memunculkan emosi sewaktu melihat visual maupun bahasanya dan memotivasi target sasaran untuk tertarik mengunjungi. Serta pendekatan secara bahasa yang menggunakan kata-kata kiasan, yang mudah dipahami dan sederhana.

3.4. Strategi Media

Setelah dirancang strategi komunikasi dan strategi kreatif maka yang dibutuhkan adalah, bagaimana merancang strategi media komunikasi karena dalam menyapaikan suatu pesan ke khalayak dibutuhkan sebuah media, pemilihan media ini bertujuan agar pesan yang disampaikan oleh Situ Lengkong bisa dirasakan oleh sasaran atau khalayak.


(24)

6 3.4.1. Pemilihan Media

Untuk penyampainnya, dan agar pesan dapat tercapai seperti yang telah ditentukan, maka pertimbangan dalam strategi komunikasi yang dirancang, maka perancangan ini lebih memilih media – media alternatif yang dapat dijangkau oleh target sasaran didasarkan pada permasalahannya, maka dalam pemilihan suatu media dapat menjadi solusi dan menjawab permasalahan yang ada. berikut pemilihan beberapa media yang mendukung Promosi Objek Wisata Situ Lengkong Panajlu, diantaranya :

1. Media Promosi Utama Pengadaan Wisata

• Brosur

Sebagai media utama pengadaan perjalanan wisata Situ Lengkong, disitu akan dijelaskan bagaimana peta lokasi, yang ada dan berbagai kegiatan foto informasi dan lainnya.

2. Media promosi pendukung

• Poster

Media poster akan ditempatkan di setiap pusat perbelanjaan, seperti supermarket dan lain - lain di daerah kota Ciamis dan Sekitarnya.

• Baligho

Media baligo ini ditempatkan pada bangunan dengan penempatan media portrait atau tegak berdiri.

• Billboard

Media ini dipasang di jalan raya sehingga memudahkan pengendara mengerti pesan yang ingin disampaikan.


(25)

7

• Papan Nama

Media ini digunakan karena ukurannya memiliki kemampuan untuk tampil secara menyolok. Media ini akan ditempatkan di dekat objek wisata Situ Lengkong di Panjalu.

• Iklan Koran

Penempatan media ini akan ditempatkan di daerah lokal seperti : Koran lokal seperti Pikiran Rakyat, dikarenakan Koran ini cukup dikenal oleh masyarakat Ciamis dan sekitarnya.

• Iklan Majalah

Media ini dekat dengan kehidupan sehari-hari target sasaran Situ Lengkong. Penempatan media ini : majalah berterma wisata, majalah Intisari dan lain - lain. Pemilihan majalah ini dikarenakan cukup dekat dengan keseharian target yang segmentasinya yaitu remaja.

• Spanduk

Media spanduk ini akan ditempatkan di setiap jalan yang akan banyak dilewati oleh kendaraan dan yang akan melewati jalur antar propinsi (JABAR – JATENG)

• Umbul-Umbul Media ini biasanya ditempatkan dipinggir-pinggir jalan baik diwilayah perkotaan maupun dekat tempat wisata Situ Lengkong tersebut.

• X-Banner

X-Banner ini adalah terobosan baru yang sering dipakai sebagai media promosi perusahaan yang banyak di lihat di pusat perbelanjaan atau pertokoan.

• Banner

Banner ini sama dengan X-Banner adalah terobosan baru yang sering dipakai sebagai media promosi


(26)

8 perusahaan yang banyak di lihat di pembelanjaan dan tempat penyewaan jasa travel

3. Media Pendukung lain

• Tiket

Salah satu pendukung pengadaan perjalanan wisata Situ Lengkong, dengan memakai tiket ini dapat mengikuti perjalanan ke objek wisata Situ Lengkong.

Id Card

Name tage ini dipakai oleh salah satu pegawai yang bekerja di objek wisata Situ Lengkong, tugasnya memberi penjelasan tentang tempat yang terdapat di objek wisata Situ Lengkong.

• Baju Kaos

T-Shirt ini sebagai media pendukung dan dipakai oleh pegawai yang bekerja di objek wisata Situ Lengkong.

• Topi

Topi ini dipakai oleh salah satu pegawai yang bekerja di objek wisata Situ Lengkong.

4. Gimmick

• Media Gimmick

media ini digunakan karena biayanya lebih rendah serta media ini langsung ke target sasaran seperti : pin, stiker, gantungan kunci.

3.4.2. Pertimbangan Dasar Penyebaran Media

Berdasarkan target khalayak yang berdomisili di daerah Ciamis dan perkotaan maka penyebaran media didasarkan pada kemampuan daya jangkaunya yang luas dan efektif serta membangkitkan brand awareness atau kesadaran akan nama


(27)

9 perusahaan. Sehingga dalam pemilihan medianya langsung berhubungan dengan kehidupan target khalayak.

3.4.3. Jadwal Penyebaran Media

Jadwal penyebaran media dilakukan selama satu tahun penuh (3 bulan). Penyebaran dilaksanakan pada bulan Juli 2010 dan berakhir pada bulan September 2010, kemudian akan ditinjau atau diulang bila diperlukan. Penyebaran dibagi ke dalam tiga tahap, yaitu tahap perkenalan, tahap pendalaman dan pengingat hingga menimbulkan tingkah laku yang berkembang.

Gambar 3.4.3 Jadwal Penyebaran Media

Jadwal

penyebaran media media Penempatan media

1. Tahap

perkenalan Juli 2010

Majalah Koran Brosur

Majalah Intisari, Pikiran Rakyat


(28)

10

Tabel 3.4.4 Penyebaran Media

Pada tahap ini promosi lebih ditekankan kepada pemberian informasi mengenai objek wisata Situ Lengkong, kemudian media pendukung dipergunakan untuk di sebar melalui tempat yang dikunjungi oleh wisatawan misalnya pusat perbelanjaan atau hotel diwilayah Ciamis dan sekitarnya.

3.5. Konsep Visual Promosi

3.5.1 Format Desain

Format desain yang digunakan dari letak unsur-unsur visual yang berbeda-beda seperti ilustrasi disetiap pemilihan media. Diantara media yang lain hanya spanduk yang bersifat simetris, penggunaan ini dikarenakan khalayak hanya dapat melihat sekilas pada saat perjalanan (misalnya mengemudi di jalan).

2. Tahap Pendalaman Agustus 2010 Billboard Baligho Spanduk

Di jalan-jalan raya di kabupaten Ciamis dan jalan raya bandung – JATENG yang

melintasi wilayah Kota Ciamis 3. Tahap Pengingat September 2010 Banner X Banner Poster Pada tempat

penginapan atau hotel-hotel, dan tempat penyewaan travel, di kabupaten Ciamis


(29)

11 3.5.2. Tata Letak

Tata letak yang digunakan pada setiap media promosi yaitu

landscape dan potrait. Untuk penempatan image informasi dari objek wisata Situ Lengkong disesuaikan dengan kebutuhan.

3.5.3. Tipografi

Jenis huruf yang digunakan pada setiap desain Tipografi, jenis huruf yang akan digunakan untuk tag line visual menggunakan

Segoe Print. Jenis huruf ini diartikan sebagai jenis huruf yang bergaya pada masa kini yang mempunyai keterbacaan jelas, dan bernuansa air atau indah yang indentik dengan Situ Lengkong yang mempunyai keindahan yang alami, serta untuk penggunaan jenis huruf untuk penulisan informasi menggunakan Arial Black yang mempunyai keterbacaan jelas. Pemilihan jenis huruf ini dikarenakan usia target sasaran objek wisata Situ Lengkong ialah 15 sampai 17 tahun keatas, dari usia ini agak rumit untuk menggabungkan karakter antara yang muda dan yang tua. Dilihat dari permasalahan ini maka dapat ditarik kesimpulan akan menggunakan jenis huruf yang tidak bersifat kaku. Berikut bentuk jenis huruf yang dipilih yaitu ;

Segoe Print

ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ abcdefghijklmnopqrstuvwxyz

1234567890.,?!

Digunakan dalam penulisan tag line visual.

Arial Bold


(30)

12 promosi Objek Wisata Situ Lengkong Panjalu serta untuk penulisan informasi yang mempunyai karakter tegas dan keterbacaan jelas, baik dari jarak dekat maupun jarak jauh sekali pun. Hurup ini mempunyai tingkat komposisi isi dan ukuran yang lebih tebal dibanding arial yang lebih kurus.

Jenis hurup yang digunakan:

ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ abcdefghijklmnopqrstuvwxyz

1234567890.,?!

Arial

Jenis huruf Arial digunakan untuk penulisan informasi yang mempunyai keterbacaan jelas.

Jenis hurup yang digunakan:

ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ abcdefghijklmnopqrstuvwxyz

1234567890.,?!

2.5.4. llustrasi

Ilustrasi digunakan untuk memperjelas dan mempertegas dari pesan yang ingin disampaikan dalam sebuah promosi, namun ilustrasi juga dapat dipakai sebagai daya tarik visual. Ilustrasi yang digunakan merupakan olahan dari fotografi untuk background maupun tampilan depan. Berikut contoh image yang akan digunakan dalam sebuah ilustrasi:


(31)

13

Gambar 3.5.4 Image Dalam Promosi

3.5.5. Warna

Warna memiliki daya tarik yang kuat dan menciptakan makna tersendiri, warna dapat dipengaruhi gaya, trend, dan pengalaman estetis. Warna juga dapat membangkitkan rasa takjub, bosan, ataupun semangat pada objek. Adapun warna-warna yang digunakan dalam pembuatan media promosi objek wisata Situ Lengkong ini adalah:

Putih

warna putih digunakan untuk menciptakan suatu kesan yang tulus dan bersih.

Hijau

Merupakan warna yang banyak digunakan karena warna ini banyak terdapat pada sekitar lokasi objek wisata Situ Lengkong, selain itu warna ini memiliki kesan alami dan sehat.

Biru

Warna yang bisa mewakili nuansa yang terdapat di Situ Lengkong, yaitu warna air.


(32)

Laporan Pengantar Tugas Akhir

PERANCANGAN PROMOSI OBJEK WISATA SITU

LENGKONG PANJALU

DK 26313 Tugas Akhir Semester II 2009/2010

Oleh:

Fajar Fitriana NIM:

52104045

Program Studi Desain Grafis

FAKULTAS DESAIN

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG


(33)

i DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i DAFTAR ISI ... ii DAFTAR GAMBAR ... v DAFTAR TABEL ... vi

BAB I

Pendahuluan ... 1 1.1. Latar Belakang Masalah ... 1 1.2. Identifikasi Masalah ... 3 1.3. Fokus Masalah ... 3 1.4. Batasan Masalah ... 3 1.5. Tujuan Perancangan ... 3 1.6. Kata Kunci ... 4

BAB II

Promosi Objek Wisata Situ Lengkong Panjalu ... 5 2.1. Pengertian Promosi ... 5 2.1.1. Fungsi Promosi ... 5 2.1.2. Strategi Komunikasi Dalam Promosi ... 6 2.1.3. Teori Komunikasi ... 6 2.2. Pengertian Wisata ... 8 2.2.1. Definisi Wisata ... 8 2.2.2. Tujuan Wisata ... 10 2.3. Pengertian Wisata Alam ... 10 2.4. Desa Panjalu Di Kabupaten Ciamis ... 10 2.4.1. Desa Panjalu ... 10 2.4.2. Letak Geografis ... 11 2.4.3. Budaya ... 11 2.5. Situ Lengkong ... 11 2.5.1. Pengertian Situ ... 11


(34)

ii 2.5.2. Sejarah Situ Lengkong ... 12 2.5.3. Letak Situ Lengkong ... 13 2.5.4. Tiket Masuk ... 14 2.5.5. Wisata Yang Ditawarkan ... 16 2.6. Analisis Objek Wisata Situ Lengkong ... 15 2.6.1. Analisis SWOT ... 15 2.6.2. Kesimpulan ... 17 2.6.3. Pemecahan Masalah ... 17 2.7. Target Sasaran ... 17

BAB III

Strategi Perancangan Dan Konsep Visual ... 19 3.1. Strategi Perancangan ... 19 3.2. Strategi Komunikasi ... 19 3.2.1. Tujuan Komunikasi ... 19 3.2.2. Tema Dasar Komunikasi ... 20 3.2.3. Positioning ... 20 3.2.4. Pendekatan Bahasa ... 21 3.2.5. Materi Pesan ... 22 3.3. Strategi Kreatif ... 22 3.3.1. Strategi Verbal ... 22 3.4. Strategi Media ... 23 3.4.1. Pemilihan Media ... 23 3.4.2. Pertimbangan Dasar Penyebaran Media ... 26 3.4.3. Jadwal Penyebaran media ... 27 3.5. Konsep Visual Promosi ... 28 3.5.1. Format Desain ... 28 3.5.2. Tata Letak ... 29 3.5.3. Tipografi ... 29 3.5.4. Ilustrasi ... 30 3.5.5. Warna ... 31


(35)

iii BAB IV

Teknis Produksi Media Promosi Objek Wisata Situ Lengkong

Panjalu……… .... 32

4.1. Brosur ... 32 4.2. Billboard ... 33 4.3. Poster ... 33 4.4. Iklan Koran ... 34 4.5. Iklan Majalah ... 34 4.6. Baligo ... 35 4.7. Kalender ... 35 4.8. X - Banner ... 36 4.9. Tiket ... 36 4.10. Banner ... 37 4.11. Umbul - umbul ... 37 4.12. Spanduk ... 38

4.13. Media Pendukung Promosi lainnya ... 38

Daftar Pustaka


(36)

DAFTAR PUSTAKA

Cakradinata, H. (2007). Sejarah Panjalu. Ciamis:Amellia

Roby. (2006). Promosi Wisata Agro Strawberry, Regar Ciwidey Bandung. Tugas Akhir prodi Desain Komunikasi Visual Universitas Komputer Indonesia Bandung


(37)

i KATA PENGANTAR

Assalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh

Segala puji serta syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Swt. Beserta junjungan kita Nabi Muhamad SAW, karena berkat rahmat serta hidayahnya baik semangat, kesehatan dan perlindungan dari-Nya, akhirnya penulis dapat menyelesaikan Laporan Pengantar Tugas Akhir dengan judul “Perancangan Promosi Objek Wisata Situ Lengkong Panjalu” dengan sebaik-baiknya.

Adapun maksud dari penulisan Laporan Tugas Akhir ini adalah salah satu syarat untuk menempuh kelulusan program Diploma III pada Program Studi Desain Grafis Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM).

Dikarenakan keterbatasan kemampuan penulis, penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna, untuk itu penulis sangat berterimakasih atas saran serta kritik yang ada demi tercapainya kesempurnaan dalam laporan ini. Akhir kata semoga laporan ini dapat

bermanfaat bagi kita semua.

Wassalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh

Bandung, 19 Agustus 2010


(38)

Laporan Pengantar Tugas Akhir

PERANCANGAN PROMOSI OBJEK WISATA SITU

LENGKONG PANJALU

DK 26313 Tugas Akhir Semester II 2009/2010

Oleh:

Fajar Fitriana NIM:

52104045

Program Studi Desain Grafis

Disahkan oleh : Pembimbing

Deni Albar S.Sn 4127 32 06 013

Koordinator Tugas Akhir

Kankan Kasmana S.Sn 4127 32 06 010


(39)

Baligo


(40)

Banner


(41)

Billboard


(42)

Brosur


(43)

Gantungan kunci


(44)

Id card


(45)

Iklan koran


(46)

Ikan majalah


(47)

Kalender


(48)

Baju kaos


(49)

Papan nama


(50)

Pin


(51)

Poster


(52)

Spanduk


(53)

Stiker


(54)

Tiket


(55)

Topi


(56)

Spanduk


(57)

(1)

Spanduk


(2)

Stiker


(3)

Tiket


(4)

Topi


(5)

Spanduk


(6)