Tabel 4.3. Data ketiga pada tanggal 27 juli 2012
No Waktu
menit Tekanan Bar
Suhu ˚C
Radiasi energi
surya Wattm²
Keterangan P1
P2 T1
T2 T3
T4 COP
1 0,0
0,0 32
25 26
25 450
Desorbsi 2
15 0,2
0,2 38
25 26
27 521
3 30
0,2 0,2
42 25
26 27
271 4
45 1,4
1,4 48
26 27
28 244
5 60
1,5 1,5
44 27
27 27
205 6
75 1,2
1,2 52
26 27
28 174
7 90
1,4 1,4
48 26
27 27
162 8
105 2,0
2,0 55
27 26
28 316
9 120
2,5 2,5
53 27
26 27
1019 10
135 2,5
2,5 56
29 27
29 243
11 150
2,2 2,2
51 28
27 28
282 12
165 2,5
2,5 51
27 27
27 355
13 180
2,7 2,7
58 29
28 28
630 14
195 2,5
2,5 58
28 27
28 746
16 2,5
2,5 59
30 27
28 0,90
Absorbsi 17
15 1,7
1,7 52
27 27
27 0,92
18 30
1,0 1,0
51 27
28 27
0,93 19
45 0,8
0,8 50
27 27
27 0,93
20 60
0,5 0,5
46 27
27 27
0,94 21
75 0,4
0,4 44
27 27
27 0,95
22 90
0,2 0,2
40 27
27 27
0,96 23
105 0,1
0,1 40
27 27
27 0,96
24 120
0,0 0,0
39 27
27 27
0,96 25
Rata-rata COP 0,94
Keterangan: t
: Waktu Menit P1 : Tekanan generator Bar
P2 : Tekanan evaporator Bar T1 : Temperatur generator ℃
T2 : Temperatur kondensor ℃ T3 : Temperatur Evaporator ℃
T4 : Temperatur kotak pendingin ℃ G
: Radiasi energi surya Wm²
4.2. Grafik dan Pembahasan
Berdasarkan data penelitian, dapat dilihat bahwa proses pendinginan telah mulai berlangsung ditandai dengan turunnya temperatur evaporator
saat proses absorbsi. Pendinginan dengan menggunakan siklus absorbsi berlangsung dalam beberapa proses yaitu:
4.2.1. Proses desorbsi, yaitu proses pelepasan amonia dari absorber air
melalui proses penguapan saat tabung generator dipanaskan. 4.2.2.
Proses kondensasi, yaitu proses pendinginan dan pengembunan uap amonia di dalam kondenser yang terdesorbsi menjadi amonia
cair di dalam evaporator. 4.2.3.
Proses absorbsi, yaitu proses penyerapan amonia oleh absorber air. Saat proses absorbsi berlangsung, amonia yang berada di
dalam evaporator akan terhisap kedalam generator karena adanya perbedaan tekanan. Saat terhisap amonia cair akan menguap
menjadi uap amonia. Proses penguapan amonia ini akan menyerap kalor di sekitar evaporator sehingga menyebabkan temperatur
evaporator turun dan menjadi dingin. Dan Tabel data di atas merupakan proses perubahan suhu dan tekanan
dari waktu kewaktu, dari hasil tabel diatas dapat dilihat pada grafik – grafik perbandingan dari ke 3 tiga data dibawah ini:
absorbsi desorbsi
Gambar 4.1. Grafik tekanan terhadap waktu dari ketiga data
Dapat dilihat pada Gambar 4.1. Tekanan dari ketiga data sangat bervariasi, pada data pertama garis warna hitam dapat dilihat waktu yang
dibutuhkan untuk menempuh keseluruhan dari proses desorbsi sampai proses absorbsi kurang lebih 360 menit dengan tekanan tertinggi saat proses
desorbsi 5,1 bar dapat dilihat pada Gambar 4.1. diatas, kemudian data kedua garis warna kuning untuk melewati kedua proses tersebut menempuh
waktu kurang lebih 345 menit dengan tekanan tertinggi saat proses desorbsi 6,8 bar, data ketigagaris warna hijau menempuh waktu 330 menit dengan
tekanan tertinggi saat proses desorbsi sebesar 2,75 bar.
Gambar 4.2. Grafik temperatur evaporator T3 terhadap waktu
Pada Gambar 4.2. dapat dilihat bahwa pendinginan yang terjadi pada Evaporator saat terjadi proses absorbsi pada setiap data hanya sebesar 24
o
C kerena intensitas energi surya tidak mencukupi dan dikarenakan tekanan
pada generator dan tekanan pada evaporator cenderung sama sehingga pada saat proses absorbsi ammonia murni kurang maksimal dalam menyerap
kalor disekitar evaporator. Waktu yang dibutuhkan untuk mencapai suhu 24
o
C adalah 195 menit garis warna kuning sedangkan data pertama garis warna hitam membutuhkan waktu selama 165 menit Gambar 4.2. data
ketiga garis warna hijau selama 120 menit untuk mencapai suhu 27
o
C . Dan karena evaporator ini saat melakukan pendinginan di dalam kotak