Sistem Pemetaan Gardu Listrik Di PLN UPJ Cileungsi Berbasis Dekstop

(1)

Diajukan untuk menempuh Ujian Akhir Sarjana Program Strata Satu Jurusan Teknik Informatika

Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia

HANHAN MAULANA

10107335

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG


(2)

CILEUNGSI BERBASIS DESKTOP

Oleh

HANHAN MAULANA 10107335

PLN UPJ Cileungsi merupakan salah satu kantor penyedia layanan jaringan listrik yang wilayah operasinya luas yaitu menangani daerah Cileungsi, Bogor. Permasalahan yang timbul adalah data Gardu yang diolah oleh PLN UPJ Cileungsi belum berupa data visual sehingga belum bisa memberikan informasi yang cukup karena belum bisa memperlihatkan tata letak gardu serta jaringan antara gardu yang satu dengan gardu yang lain. Oleh karena itu, maka dibangunlah sebuah aplikasi untuk Pemetaan Gardu listrik di di PLN UPJ Cileungsi. Aplikasi tersebut berbasis Dekstop karena merupakan kebutuhan

internal PLN dan tidak boleh dipublikasikan.

Sistem Pemetaan ini memberikan informasi visual mengenai posisi Gardu listrik yang terdapat di PLN UPJ Cileungsi, tidak hanya memberikan informasi letak gardu melainkan informasi gardu lainya seperti nama gardu, besar daya gardu, pelanggan yang di layani gardu. Aplikasi ini juga dapat menggambarkan letak posisi gardu serta jaringan yang menghubungkan satu gardu dengan gardu yang lain dan mempunyai fasilitas untuk melakukan pengolahan terhadap data posisi gardu. Metode analisis perangkat lunak yang digunakan adalah pemodelan analisis terstruktur. Alat pemodelan yang digunakan adalah flowmap, diagram E-R, dan DFD (Data Flow Diagram). Aplikasi yang dibangun menggunakan tools

yaitu Borland Delphi 7 sebagai aplikasi pembangun serta menggunakan Mapinfo professional 9.0, ArcView 3.3 dan TatukGIS untuk mengolah peta.

Setelah diuji menggunakan pengujian Alpha yang menggunakan Black Box dan Betha dengan menggunakan metode wawancara pada para pengguna, hasilnya adalah aplikasi ini mampu menyimpan titik hanya dengan menghidupkan mode edit pada peta, tampilan yang disediakan cukup baik, dimengerti, peta yang dibuat dalam aplikasi dapat menyediakan informasi yang dengan baik, dan fasilitas cetak laporan serta pencarian data sudah cukup membantu pengguna untuk menyelesaikan masalah yang ada.


(3)

By

HANHAN MAULANA 10107335

PLN UPJ Cileungsi is one of electricity network office providers that handle of a wide area operation of Cileungsi, Bogor. The problems are the data of electrical substation that processed by PLN UPJ Cileungsi are not in visual form

so it could not give enough information because it can’t show the layout the

electrical substations and the wiring between one substation to another. Therefore, it built an application to map the electrical substation in PLN UPJ Cileungsi. This is a desktop-based application because it is the internal need of PLN and may not be published.

This mapping system give visual information about position of electrical substation be located at PLN UPJ Cileungsi, not only give information of the

substation position but also other information such as substitution’s name, the

large power of substation, customers which served by substation. This application can also describe position of substation with the wiring that connecting one substation with another one and has facility to for processing data of substation position. It used structured analysis modeling method to analyze the software. Modeling tools that used are flowmap, E-R diagram and DFD (Data Flow Diagram). This application was built usin tools which is Borland Delphi 7 as application builder and also Mapinfo professional 9.0, ArcView 3.3 and TatukGIS to process the map.

After tested using Black Box for Alpha and interview to users for Beta test, the result is this application can put a point with just turning on edit mode at the map, has a fairly good view, understandable, map that mad in this application can provide information as well, and also report print and data search facilities is quite enough to help users solving the problem.


(4)

i

KATA PENGANTAR

Bissmillahhirrohmanirrohim,

Assalamu’alaikum Wr.Wb.

Dengan mengucap puji dan syukur kehadirat Alloh SWT yang telah memberikan Rahmat dan Hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi Kerja Praktek berjudul “SISTEM PEMETAAN GARDU LISTRIK DI

PLN UPJ CILEUNGSI BERBASIS DEKSTOP”

Skripsi ini disusun berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di PLN UPJ Cileungsi, Bogor, Jawabarat. Dengan Skripsi ini diharapkan mahasiswa semakin banyak melihat, belajar, memahami dan kemudian mengembangkan berbagai aplikasi sehingga dapat berperan dalam kemajuan terutama di bidang telematika.

Selama penyusunan Skripsi ini, penulis banyak mendapatkan bantuan, bimbingan serta dorongan baik moril maupun materil dari berbagai pihak, pada kesempatan ini izinkanlah penulis menyampaikan rasa terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada yang terhormat:

1. Ibu dan Bapak yang senantiasa memberikan Do‟a motivasi serta dukungan

dan bantuannya baik moril maupun materil kepada penulis.

2. Ir. Eddy Suryanto Soegoto, M.Sc. selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia

3. Dr. Arry Akhmad Arman Selaku Dekan Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia


(5)

ii

4. Ibu Mira Kania Sabariah,S.T, M.T selaku Ketua Jurusan Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia.

5. Ibu Kania Evita Dewi, S.Si,M.Si selaku Dosen Wali Yang selalu memberikan dukungan serta bimbingan dalam menyelesaikan Skripsi ini.

6. Bapak Irfan Maliki, S.T., M.T. selaku dosen pembimbing yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan arahan, bantuan serta bimbingan dalam menyelesaikan skripsi ini.

7. Seluruh Dosen Teknik Informatika yang telah memberikan banyak ilmu arahan serta Masukan selama masa Perkuliahan Berlangsung.

8. Seluruh Staf Karyawan PLN UPJ Cileungsi yang sudah memberikan sarana dan prasarana dalam penelitian skripsi ini.

9. Semua Pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu-satu. Semoga Alloh SWT melimpahkan Rahmat dan Berkah-Nya kepada mereka, amin.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Skripsi ini jauh dari kesempurnaan, sehingga diharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun agar penulis dapat menyusun karya yang lebih baik lagi.

Semoga Skripsi ini dapat bermanfaat dan semoga Alloh SWT memberikan hikmah yang berlimpah kepada kita semua, amin.

Billahitaufiq walhidayah, wassalamu’alaikum Wr.Wb.

Bandung, Agustus 2011


(6)

(7)

1

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

PLN UPJ Cileungsi merupakan salah satu kantor penyedia layanan jaringan listrik yang wilayah operasinya luas yaitu menangani daerah Cileungsi, Bogor. Luasnya wilayah operasi ini tentunya berpengaruh pada jumlah pelanggan yang dilayani. Jumlah pelanggan yang banyak ini menyebabkan pihak Instansi memerlukan banyak gardu yang diletakan sedemikian rupa supaya suplai listrik kepada pelanggan tersebar merata dan sesuai kebutuhan. Untuk mengetahui posisi gardu-gardunya, PLN UPJ Cileungsi menggunakan GPS Receiver. Metode yang digunakan untuk penentuan posisi gardu oleh GPS adalah metode Absolut karena Penentuan posisi dengan metode ini memiliki ketelitian yang cukup tinggi yaitu berkisar antara 5-10 meter. Selain itu metode ini juga hanya menggunakan sebuah GPS receiver yang berpedoman terhadap Sumbu bumi. Data yang di dapat dari GPS Receiver tersebut adalah data yang berupa titik-titik koordinat posisi gardu.

Permasalahan yang timbul adalah data mentah yang didapat dari GPS

Receiver belum berupa data visual sehingga belum bisa memberikan informasi

yang cukup karena belum bisa memperlihatkan tata letak gardu serta jaringan antara gardu yang satu dengan gardu yang lain. Pengolahan data masih menggunakan cara konvensional sehingga tidak bisa menggambarkan bentuk penampakan gardu listrik yang di perlukan oleh PLN UPJ Cileungsi . Pengolahan data yang konvensional juga mempunyai kelemahan yaitu sulit dalam melakukan


(8)

pengolahan data baik proses pencarian maupun pengolahan lain seperti mengubah juga menghapus data. Keterbatasan dalam penyediaan data menjadi masalah tersendiri karena setiap bagian yang membutuhkan data gardu harus menunggu rekap tertulis dari bagian pelayanan sehingga sulit mendapatkan data.

Berdasarkan uraian permasalahan di atas maka dibutuhkan sebuah aplikasi berbasis pemetaan yang memberikan informasi visual mengenai posisi Gardu listrik yang terdapat di PLN UPJ Cileungsi, Informasi visual ini tidak hanya memberikan informasi letak gardu melainkan informasi gardu lainya seperti nama gardu, besar daya gardu, pelanggan yang di layani gardu. Aplikasi yang di buat harus bisa menggambarkan letak posisi gardu serta jaringan yang menghubungkan satu gardu dengan gardu yang lain. Aplikasi dibangun juga harus mempunyai fasilitas untuk melakukan pengolahan terhadap data posisi gardu sehingga memudahkan dalam proses pengolahan itu sendiri. Aplikasi tersebut berbasis Desktop karena merupakan kebutuhan internal PLN dan tidak boleh dipublikasikan.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas di atas, maka yang menjadi permasalahan adalah:

1. Bagaimana membangun sistem informasi yang berbasis pemetaan sehingga bisa menyajikan data koordinat yang di peroleh dari GPS Receiver?

2. Bagaimana memberikan informasi visual jaringan listrik antara satu gardu dengan gardu yang lain?


(9)

3. Apakah Data lokasi Gardu yang didapat dari GPS berupa titik-titik koordinat bisa divisualisasikan berbentuk pemetaan?

4. Bagaimana memaksimalkan pengolahan terhadap data letak Gardu sehingga mempermudah dalam pengolahan data gardu itu sendiri?

5. Bagaimana cara menampilkan data gardu listrik agar kebutuhan akan informasi mengenai gardu listrik dapat dipenuhi?

1.3 Maksud Dan Tujuan

1.3.1 Maksud

Maksud dari penulisan tugas akhir ini adalah membangun sebuah aplikasi untuk Pemetaan Gardu listrik di PLN UPJ Cileungsi.

1.3.2 Tujuan

Tujuan yang ingin dicapai dalam membangun sistem Pemetaan ini adalah: 1. Membantu bagian Pelayanan untuk mengolah data koordinat gardu yang

diperoleh dari GPS Receiver.

2. Memberikan tampilan visual dari posisi gardu yang diperoleh dari GPS

Receiver sehingga membatu petugas untuk memetakan Lokasi Gardu.

3. Mempermudah serta mempercepat proses pengolahan data.

4. Memberikan akses kepada unit pelayanan PLN UPJ Cileungsi untuk melakukan pengolahan terhadap data Gardu dan memperlihatkan pelanggan yang dilayani suatu gardu serta memperlihatkan jaringan listrik melalui penyulang yang ada di PLN UPJ Cileungsi.


(10)

1.4 Batasan Masalah

Hal-hal yang menjadi batasan masalah yang akan dibahas adalah sebagai berikut:

1. Sistem ini dibangun berdasarkan kebutuhan yang ada di PLN UPJ Cileungsi yaitu melakukan pengolahan terhadap data koordinat gardu yang berupa titik koordinat yang diperoleh dari GPS Receiver serta melakukan pengolahan terhadap data gardu, pelanggan, dan penyulang.

2. Data yang diolah berupa titik, garis dan poligon, titik merepresentasikan gardu, garis merepresentasikan jalan, jaringan listrik, sungai dsb., sedangkan poligon merepresentasikan wilayah.

3. Koordinat yang dipakai untuk wilayah operasi PLN UPJ Cileungsi adalah garis lintang antara 105 sampai 107 dan garis bujur antara -6,0 sampai dengan -6,99.

4. Skala yang digunakan pada tampilan awal peta adalah 1:5 Kilometer.

5. Zoom yang digunakan adalah Zoom peta secara keseluruhan, bukan Zoom

Layer.

6. Aplikasi yang dibangun berbasis desktop dan berdiri sendiri (Stand alone). 7. Aplikasi ini memiliki dua kriteria user yaitu admin sebagai pengelola aplikasi

serta Manager sebagai pengguna lainnya.

8. Metode Analisis yang digunakan adalah analisis terstruktur yaitu menggunakan Flowmap dan ERD (Entity Relationship Diagram) dan DFD


(11)

9. Aplikasi yang dibangun menggunakan tools yaitu Borland Delphi 7 sebagai aplikasi pembangun serta menggunakan Mapinfo professional 9.0, ArcView 3.3 dan TatukGIS untuk mengolah peta.

1.5 Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif. Metode penelitian ini memiliki dua tahapan yaitu tahap pengumpulan data dan tahap pembangunan perangkat lunak.

1.5.1 Tahap Pengumpulan Data

Tahap pengumpulan data dilakukan dengan dua cara yaitu:

1.5.1.1Studi Pustaka

Tahap ini dilakukan dengan cara mempelajari meneliti dan menelaah berbagai literatur dari perpustakaan yang bersumber dari buku-buku, teks, jurnal, situs-situs serta bacaan-bacaan yang ada kaitannya dengan topik penelitian.

1.5.1.2Wawancara

wawancara yaitu teknik pengumpulan data dengan cara mengadakan tanya-jawab secara langsung dengan nara sumber yang terkait dengan permasalahan yang diambil.

1.5.2 Tahap Pembangunan Perangkat Lunak

Tahap Pengembangan perangkat lunak dalam pembuatan aplikasi ini adalah paradigma waterfall, alasan memakai paradigma ini adalah karena paradigma waterfall mempunyai tahapan pengembangan sistem yang terstruktur. Adapun tahapan–tahapan yang dilakukan oleh penulis dalam melakukan pengembangan sistem yaitu:


(12)

Metode yang akan digunakan pada kasus ini adalah model Waterfall. Model ini mengusulkan sebuah pendekatan kepada perkembangan software yang sistematik dan sekuensial yang mulai pada tingkat dan kemajuan sistem pada seluruh analisis, desain, kode, pengujian, dan pemeliharaan.[1] Tahapan-tahapan yang terdapat dalam model Waterfall dapat dilihat pada gambar 1.1 dibawah ini:

Gambar 1.1 Siklus Metode Waterfall

Penjelasan mengenai tahapan-tahapan yang terdapat dalam gambar 1.1 model Waterfall adalah sebagai berikut :

1. System Engineering

Rekayasa perangkat lunak merupakan tahapan yang pertama kali dilakukan untuk merumuskan sistem yang akan dibangun. Hal ini bertujuan untuk memahami sistem yang akan dibangun.

2. Analyst

Analisis dilakukan terhadap permasalahan yang dihadapi serta untuk menetapkan kebutuhan perangkat lunak dari aplikasi yang dibangun.


(13)

3. Design

Tahap desain merupakan tahap penerjemahan dari data yang telah dianalisis ke dalam bentuk yang mudah dimengerti oleh pengguna.

4. Coding

Coding merupakan tahap penerjemahan data yang telah dirancang ke dalam

bahasa pemrograman tertentu.

5. Testing

Tahap pengujian dilakukan terhadap perangkat lunak yang telah dibangun. Proses pengujian berfokus pada logika internal perangkat lunak serta memastikan apakah hasil yang diinginkan tercapai atau tidak.

6. Maintenance

Maintenance merupakan penanganan dari suatu perangkat lunak yang telah

selesai dibangun sehingga dapat dilakukan perubahan-perubahan atau penambahan sesuai dengan permintaan pengguna.[1]

1.6 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan laporan penelitian ini disusun untuk memberikan gambaran umum tentang penelitian yang dijalankan. Sistematika penulisan tugas akhir ini adalah sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi latar belakang yang melandasi dibangunnya sistem pemetaan gardu listrik, identifikasi masalah, maksud serta tujuan dibangunnya sistem pemetaan gardu listrik, batasan masalah, metode penelitian yang digunakan, serta sistematika penulisan.


(14)

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini berisi tentang dasar-dasar teori dari sumber pustaka dan referensi yang menjadi landasan dasar dalam perancangan, analisis kebutuhan sampai dengan implementasi dan pengujian sistem.

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

Bab ini akan membahas tentang analisis kebutuhan dalam membangun aplikasi ini yang sesuai dengan metode pembangunan perangkat lunak yang digunakan. Selain itu pada bab ini juga terdapat perancangan antarmuka, kriteria pengguna, perangkat keras dan perangkat lunak yang diperlukan untuk menjalankan sistem yang akan dibangun sesuai dengan hasil analisis.

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

Bab ini berisi tahap implementasi dari perancangan sebelumnya dan kemudian melakukan pengujian terhadap aplikasi yang telah dibuat. Pengujian akan dibagi menjadi 2 bagian yaitu pengujian secara Alpha yaitu memastikan semua fungsi aplikasi bisa digunakan serta pengujian beta yaitu dengan menerapkan aplikasi di PLN UPJ Cileungsi.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisi tentang kesimpulan yang diambil dari hasil penelitian dan dari aplikasi yang dibangun disertai dengan saran-saran yang ditujukan untuk pengembangan sistem selanjutnya.


(15)

9

2

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Profil Tempat Penelitian

2.1.1 Sejarah Instansi

Bangunan tua peninggalan Belanda yang letaknya persis di sisi sungai Cikapundung dan bersebelahan dengan Gedung Merdeka seakan menjadi simbol kasat mata yang mampu menuturkan panjangnya perjalanan penyediaan tenaga listrik di Bumi Pasundan, sejak dulu, kini dan esok hari.

Gedung lawas hasil polesan arsitek Belanda, yang kini dibalut cat tembok abu-abu muda yang dipadu dengan warna biru tua itu, seakan menjadi saksi bisu sejarah kelistrikan di Tatar Parahyangan.

Berawal di tahun 1905, di kota Bandung berdiri perusahaan listrik milik Pemerintah Kolonial Belanda dengan nama Bandoengsche Electriciteit

Maatschaappij (BEM). Selanjutnya BEM diubah menjadi perusahaan perseroan

dengan nama Gemeenschapplijk Electriciteit Bedrijf en Omstreken Voor

Bandoeng (GEBEO).

Perubahan kembali terjadi, ketika pemerintahan Jepang mengambil alih kekuasaan di Indonesia diantara rentang waktu 1942-1945. Pada saat itu, pendistribusian tenaga listrik dilaksanakan oleh perusahaan yang didirikan oleh Pemerintah Jepang dengan nama Djawa Denki Djigyo Sha Bandoeng Shi Sha. Pasca Kemerdekaan Republik Indonesia, penguasaan pengelolaan tenaga listrik ditangani langsung oleh Pemerintah Indonesia. Salah satunya ditandai dengan


(16)

terbentuknya perusahaan listrik di Jawa Barat dengan nama PLN Exploitasi XI pada tahun 1961 hingga pertengahan tahun 1975. Kemudian pada kurun waktu 1975 sampai 1994, PLN Exploitasi XI diubah namanya menjadi Perusahaan Umum (Perum) Listrik Negara Distribusi Jawa Barat.

Di tahun 1994, sejalan dengan perkembangan ekonomi dan pertumbuhan kelistrikan yang bergerak begitu cepat, Badan Hukum PLN mengalami perubahan dari Perusahaan Umum (Perum) menjadi Perseroan. Perubahan ini turut mengubah nama perusahaan listrik di Jawa Barat menjadi PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat.

Oleh karena wilayah kerjanya tidak hanya menjangkau Jawa Barat saja, tetapi juga Propinsi Banten, maka sejak tanggal 27 Agustus 2002 hingga saat ini nama PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dilengkapi menjadi PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten. Dan kini, PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten

2.1.2 Struktur Organisasi

Struktur Organisasi PLN tingkat APJ dijelaskan pada gambar 2.1 berikut ini.


(17)

Gambar 2.1 Struktur Orgaisasi PLN tingkat APJ

Organisasi PLN di Kantor Induk dinahkodai oleh seorang General Manager. Pada jenjang berikutnya dibawah General Manager ada 6 (enam) Manajer Bidang, yaitu:

1. Manajer Bidang Perencanaan 2. Manajer Bidang Niaga 3. Manajer Bidang Distribusi 4. Manajer Bidang Keuangan

5. Manajer Bidang SDM dan Organisasi

6. Manajer Bidang Komunikasi, Hukum dan Administrasi

Masih berada dibawah General Manager terdapat jabatan setara Manajer Bidang, yaitu Kepala Auditor Internal. Sementara itu, secara operasional agar semua pelanggan dapat dilayani dengan baik. Dibawah kantor induk terdapat kantor APJ yang memikul tanggung jawab operasional untuk mendistribusikan tenaga listrik, melayani pelanggan dan menjaga keandalan pasokan listrik di masing-masing wilayah pengusahaannya. Sedangkan kantor APD memegang


(18)

tanggung jawab untuk mengendalikan dan mengatur pasokan listrik untuk memenuhi kebutuhan listrik pelanggan dan masyarakat.

2.1.3 Visi dan Misi Instansi

Visi dari PLN UPJ Cileungsi adalah sebagai Berikut:

"Diakui sebagai Perusahaan Kelas Dunia yang Tumbuh Berkembang, Unggul dan Terpercaya dengan bertumpu pada Potensi Insani".

Sementara misi dari PLN UPJ Cileungsi adalah sabagai berikut:

1. Melakukan bisnis kelistrikan dan bidang lain yang terkait, berorientasi kepada kepuasan pelanggan, anggota perusahan dan pemegang saham.

2. Menjadikan tenaga listrik sebagai media untuk meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat.

3. Mengupayakan agar tenaga listrik menjadi pendorong kegiatan ekonomi 4. Menjalankan kegiatan usaha yang berwawasan lingkungan.

2.2 Landasan Teori

2.2.1 Peta

2.2.1.1Definisi Peta

Menurut beberapa ahli, Peta didefinisikan sebagai berikut:

Peta merupakan penyajian grafis dari bentuk ruang dan hubungan keruangan antara berbagai perwujudan yang diwakili.[2]

Peta merupakan penyajian grafis pemukaan bumi dalam skala tertentu dan digambarkan pada bidang datar melalui sistem proyeksi peta dengan penggunaan simbol-simbol tertentu sebagai perwakilan dari objek-objek spasial di permukaan bumi.[2]


(19)

Berdasarkan beberapa definisi di atas maka peta adalah gambaran objek-objek permukaan bumi pada bidang datar yang mempunyai skala tertentu.

2.2.1.2Klasifikasi Peta

Klasifikasi peta dapat ditinjau dari 4 segi : 1. Dari segi jenis

Dari segi jenis peta dibagi:

a. Peta Foto yaitu peta yang dihasilkan dari mosaic foto udara/ ortofoto yang dilengkapi garis kontur, nama dan legenda.

b. Peta Garis yaitu peta yang menyajikan detail alam dan buatan manusia dalam bentuk titik, garis dan luasan.

2. Dari skala

Dari skala peta dapat dibedakan menjadi:

a. Peta Skala Besar yaitu peta dengan skala 1:50.0000 atau lebih besar (1:25. 000).

b. Peta Skala Kecil yaitu peta dengan skala 1:500.000 atau lebih kecil. 3. Dari Fungsi

Dari Fungsi Peta dapat dibedakan Menjadi:

a. Peta Umum yaitu peta yang berisi penampakan umum seperti jalan, bangunan, batas wilayah dan lain-lain.

b. Peta Tematik yaitu peta yang menunjukan hubungan ruang dalam bentuk atribut tunggal atau hubungan atribut.

c. Kart merupakan peta yang didesain untuk keperluan navigasi, nautical


(20)

4. Dari Macam Persoalan (Maksud dan Tujuan)

Jika ditinjau dari maksud dan tujuan ada banyak sekali jenis peta sesuai dengan maksud dan tujuan peta tersebut dibuat misalnya peta kadaster, peta geologi, peta tanah, peta ekonomi dan lain-lain.

2.2.1.3Fungsi Peta

Pada saat ini peta tidak hanya berfungsi sebagai penujuk lokasi tetapi peta juga digunakan untuk keperluan lain seperti dasar perencanaan pembangunan, pengambilan keputusan dan lain-lain. Secara umum fungsi peta dapat dilihat dari point-point berikut:

1. Menunjukan posisi atau lokai relatif 2. Meperlihatkan ukuran

3. Memperlihatkan Bentuk

4. Mengumpulkan dan menyeleksi data-data dari suatu daerah dan menyajikannya di atas sebuah peta.

2.2.1.4Proses Kartografi

Kartografi adalah seni, ilmu dan teknik dalam pembuatan peta. Tujuan dari kartografi ini adalah untuk memudahkan penyampaian informasi, sehingga peta yang telah dibuat dapat dimanfaatkan secara maksimal.[3]

Proses kartografi terdiri dari: 1. Simbolisasi

Simbolisasi yaitu pemberian tanda gambar yang menyatakan objek tertentu 2. Tata Warna


(21)

Penggunaan warna pada peta ditujukan untuk membedakan, menunjukan tingkat kualitas maupun kuantitas, serta menunjukan keindahan.

2.2.1.5Komponen Peta

Peta mempunyai komponen tersendiri. Adapun komponen-komponen itu terdiri dari:

1. Isi

Isi (data Frame) peta menunjukan isi dari makna ide penyusunan peta yang akan disampaikan kepada pengguna peta. Isi peta merupakan bagian dari peta yang menampilkan lapisan-lapisan data (layer).

2. Skala

Sebuah skala peta menjelaskan hubungan dari frame yang ada dip eta dengan dunia nyata dalam sebuah rasio perbandingan. Penskalaan dapat dilakukan berdasarkan unit per unit atau berdasarkan satu ukuran terhadap ukuran lainya. 3. Simbol Arah

Simbol arah dicantumkan dengan tujuan untuk orientasi peta. Arah utara lajimnya mengarah pada bagian atas peta kemudian berbagi tata letak lainya mengikuti arah utara tadi.

4. Legenda atau Keterangan

Sebuah legenda bertugas menjelaskan seluruh simbol-simbol yang digunakan dalam sebuah peta pada setiap lapisan datanya.

5. Sumber/ Riwayat

Agar pembaca peta dapat mengetahui sumber data atau peta yang digunakan, kapan peta dibuat, dan lain-lain maka sumber/ riwayat harus dicantumkan.


(22)

2.2.2 Sistem Informasi

2.2.2.1Sistem

2.2.2.1.1 Definisi Sistem

Sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur yang erat hubungannya satu dengan yang lain, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu. Secara umum, sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Sistem mengandung dua pengertian utama yaitu:

Merupakan suatu kesatuan dari beberapa subsistem atau elemen definisi yang menekankan pada komponen atau elemennya. Definisi yang menekankan pada komponennya menerangkan bahwa sistem adalah komponen-komponen atau subsistem-subsistem yang saling berinteraksi, dimana masing-masing bagian tersebut dapat bekerja secara sendiri-sendiri (independen) atau bersama-sama serta saling berhubungan membentuk satu kesatuan sehingga tujuan atau sasaran sistem tersebut dapat tercapai secara keseluruhan.

Merupakan suatu prosedur untuk mencapai tujuan definisi yang menekankan prosedurnya. Definisi yang menekankan pada prosedurnya: sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling

berhubungan, berkumpul bersama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelasaikan suatu sasaran tertentu.

2.2.2.1.2 Karakteristik Sistem

Model umum dari sebuah sistem terdiri dari input, proses, dan output. Hal ini merupakan konsep sebuah sistem yang sangat sederhana mengingat sebuah


(23)

sistem dapat mempunyai beberapa masukan dan keluaran sekaligus. Selain itu sebuah sistem juga memiliki karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai suatu sistem. Diantaranya sebagai berikut:

1. Komponen sistem (Components) 2. Batasan sistem (Boundary)

3. Lingkungan luar sistem (Environtment) 4. Penghubung sistem (Interface)

5. Masukan Sistem (Input) 6. Keluaran sistem (Output) 7. Pengolah sistem (Proses) 8. Sasaran sistem (Objective)

2.2.2.1.3 Klasifikasi Sistem

Dari berbagai sudut pandang, sistem dapat diklasifikasikan menjadi beberapa bagian yaitu :

1. Sistem abstrak dan sistem fisik

Sistem abstrak merupakan sistem yang tidak bisa dilihat secara mata biasa dan biasanya sistem ini berupa pemikiran atau ide-ide. Contoh dari sistem abstrak ini adalah filsafat. Sistem fisik merupakan sistem yang bisa dilihat secara mata biasa dan biasanya sering digunakan oleh manusia. Contoh dari sistem fisik adalah sistem akuntansi, sistem komputer, dan sebagainya.


(24)

Sistem alamiah merupakan sistem yang terjadi karena pengaruh alam. Misalnya sistem rotasi bumi, sistem gravitasi dan sebagainya. Sistem buatan merupakan sistem yang dirancang dan dibuat oleh manusia. Misalnya, sistem pengolahan gaji.

3. Sistem tertutup dan sistem terbuka

Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dengan bagian luar sistem dan biasanya tidak berpengaruh oleh kondisi di luar sistem. Sedangkan sistem terbuka merupakan sistem yang berhubungan dengan bagian luar sistem.

2.2.2.2Data dan Informasi

2.2.2.2.1 Definisi Data

Sumber informasi adalah data. Data menggambarkan suatu kejadian yang sedang terjadi, dimana data tersebut akan di olah dan diterapkan dalam sistem menjadi input yang berguna dalam suatu sistem.

Secara rinci definisi dari data adalah sebagai berikut :

1. Data adalah penggambaran dari sesuatu dan kejadian yang kita hadapi.

2. Data bisnis (bussines data) adalah penggambaran dari suatu organisasi tentang sesuatu (resource) dan kejadian (transactions) yang terjadi.

3. Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata. Kejadian (event) adalah sesuatu yang terjadi pada saat tertentu. Sebagai contoh, dalam dunia bisnis kejadian-kejadian nyata sering terjadi adalah perubahan dari suatu nilai yang disebut dengan transaksi.


(25)

Misalnya penjualan adalah transaksi perubahan nilai barang menjadi nilai uang atau nilai piutang dagang. Kesatuan nyata (fact and entity) adalah berupa suatu obyek nyata seperti tempat, benda dan orang yang betul-betul ada dan terjadi.

4. Data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimannya.

5. Sesuatu yang nyata atau setengah nyata yang dapat mengurangi derajad ketidakpastian tentang suatu keadaan atau kejadian.

2.2.2.2.2 Definisi Informasi

Informasi merupakan kumpulan data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerima. Tanpa suatu informasi, suatu sistem tidak akan berjalan dengan lancer dan akhirnya bisa mati. Suatu organisasi tanpa adanya suatu informasi maka organisasi tersebut tidak bisa berjalan dan tidak bisa beroperasi.

2.2.2.2.3 Siklus Informasi

Data yang masih merupakan bahan mentah apabila tidak diolah maka data tersebut tidak akan berguna. Data tersebut akan berguna dan menghasilkan suatu informasi apabila diolah melalui suatu model. Model yang digunakan untuk mengolah data tersebut disebut dengan model pengolahan data atau lebih dikenal dengan nama siklus pengolahan data.


(26)

Gambar 2.2 Siklus Informasi

Dari gambar diatas dapat dijelaskan bahwa data yang merupakan suatu kejadian yang menggambarkan kenyataan yang terjadi dimasukan melalui elemen

input kemudian data tersebut akan diolah dan diproses menjadi suatu output dan

output tersebut adalah informasi yang dibutuhkan. Informasi tersebut akan

diterima oleh pemakai atau penerima, kemudian penerima akan memberikan umpan balik yang berupa evaluasi terhadap informasi tersebut dan hasil umpan balik tersebut akan menjadi data yang akan dimasukan menjadi input kembali.

2.2.2.2.4 Kualitas Informasi

Kualitas informasi tergantung dari tiga hal yang sangat dominan yaitu keakuratan informasi, ketepatan waktu dari informasi dan relevan.

1. Akurat

Informasi yang dihasilkan harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak menyesatkan bagi orang yang menerima informasi tersebut. Adapun komponen akurat meliputi :


(27)

Berarti informasi yang dihasilkan atau dibutuhkan harus memiliki kelengkapan yang baik, karena bila informasi yang dihasilkan sebagian-sebagian tentunya akan mempengaruhi dalam pengambilan keputusan atau menentukan tindakan secara keseluruhan, sehingga akan berpengaruh terhadap kemampuannya untuk mengontrol atau memecahkan suatu masalah dengan baik.

2) Correctness; Are message items correct?

3) Security; Did the message reach all or onlu the intended systems users?

2. Tepat waktu

Informasi yang diterima haris tepat pada waktunya, sebab kalau informasi yang diterima terlambat maka informasi tersebut sudah tidak berguna lagi. Informasi yang using tidak mempunyai nilai yang baik, sehingga kalau digunakan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan akan berakibat fatal atau kesalahan dalam keputusan dan tindakan.

3. Relevan

Informasi harus mempunyai manfaat bagi si penerima, sebab informasi ini akan digunakan untuk pengambilan suatu keputusan dalam pemecahan suatu permasalahan.


(28)

2.2.2.3Sistem Informasi

2.2.2.3.1 Definisi Sistem Informasi

Sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.

2.2.2.3.2 Komponen dan Tipe Sistem Informasi

Sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut dengan istilah blok bangunan (building block), yang terdiri dari blok masukan, blok model, blok keluaran, blok teknologi, blok basis data dan blok kendali. Sebagai suatu sistem, keenam blok tersebut saling berinteraksi satu dengan yang lain membentuk suatu kesatuan untuk mencapai sasaran.

1. Blok masukan (inputblock)

Input yang mewakili data yang masuk kedalam sistem informasi. Yang

dimaksud dengan input di sini termasuk metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.

2. Blok model (model block)

Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.


(29)

Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.

4. Blok teknologi (technology block)

Teknologi merupakan tool box dalam suatu sistem informasi. Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan. Teknologi terdiri dari 3 (tiga) bagian utama yaitu Teknisi, Perangkat Lunak dan Perangkat Keras.

5. Blok basis data (database block)

Basis data merupakan kumpulan data yang saling berkaitan dan berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan perangkat lunak.

6. Blok kendali (control block)

Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dicegah dan bila terlanjur terjadi maka kesalahan-kesalahan dapat dengan cepat teratasi.

2.2.2.4Sistem Informasi Geografis (SIG)

2.2.2.4.1 Definisi Sistem Informasi Geografis

Sistem Informasi Geografis adalah sistem informasi khusus yang mengelola data yang memiliki informasi Spasial(Berdimensi Keruangan).[2]


(30)

Sistem Informasi Geografis di definisikan sebagai sebuah sistem berbasiskan komputer yang digunakan untuk menyimpan dan memanipulasi informasi-informasi Geografis. Sistem Informasi Geografis dirancang untuk mengumpulkan, menyimpan, dan menganalisis objek-objek dan fenomena dimana lokasi geografi merupakan karakteristik yang penting atau krisis untuk di analisis.[4]

Berdasarkan definisi di atas maka dapat disimpulkan bahwa Sistem Informasi Geografis adalah sebuah kumpulan hardware, software data dan liveware yang saling terhubung dan digunakan untuk mengolah dan memberikan informasi data Spasial.

2.2.2.4.2 Subsistem Sistem Informasi Geografis

Beberapa subsisem dalam Sistem Informasi geografis adalah:

1. Input

Yang dilakukan pada tahap input adalah mengumpulakan dan mempersiapkan data spasial dan atribut dari berbagai sumber data. Data yang digunakan harus dalam format Digital yang sesuai. Untuk mendapatkan format Digital maka diperlukan suatu proses dijitalisasi (digitizing) yaitu proses konversi yang yang menghasilkan data digital

2. Manipulasi

Manipulasi data merupakan proses pengolahan terhadap data yang telah masuk. Hal ini dilakukan untuk menyesuaikan tipe dan jenis data agar sesuai dengan sistem yang akan dibuat, seperti: penyamaan skala, pengubahan sistem proyeksi, generalisasi dan sebagainya.


(31)

3. Manajemen Data

Tahap ini meliputi seluruh aktifitas yang berhubungan dengan pengolahan data yang disimpan dalam sistem penyimpanan data

4. Query

Suatu metode pencarian informasi untuk penelusuran data yang ada dalam sistem penyimpanan data.

5. Analisis

Terdapat dua jenis fungsi analisis dalan Sistem Informasi Geografis yatu : fungsi analisis spasial, dan fungsi analisis atribut. Fungsi analisis spasial adalah operasi yang dilakukan pada data spasial, sedangkan fungsi analisi atribut adalah fungsi pengolahan pada data yang tidak berhubungan dengan ruang.

2.2.3 MapInfo Profesional 9.0

Mapinfo mulai mengembangkan perangkat SIG MapInfo pada tahun 1986. Sejak awal, produk pertamanya ditujukan untuk komputer desktop atau PC dengan DOS sebagai sistem operasinya. Dengan demikian, produk MapInfo tersebar keseluruh dunia bersama dengan penyebaran PC dan sistem operasinya. MapInfo cukup diminati dikalangan pengguna SIG karena memiliki karakteristik-karakteristik yang menarik, mudah digunakan, harga yang relatif murah, tampilan yang interaktif dan menarik, user-friendly dan dapat di-customize dengan menggunakan bahasa skrip yang dimilikinya.

Pada saat ini kemampuan MapInfo telah mengalami peningkatan yang sangat pesat hingga memiliki kemampuan-kemampuan sebagai berikut :


(32)

MapInfo dapat mengakses dan mengelola basisdata yang dituliskan dalam format selain MapInfo seperti Ms. Access, Ms. Excel, dan lain sebagainya.Dapat juga berhubungan dengan driver ODBC untuk menghubungkan dengan basisdata lain seperti DB/2, Informix, Ingress, Ms. Sql Server, Oracle, dan lain-lain.

2. Geocoding

MapInfo dapat melakukan geocoding terhadap alamat jalan, kodepos dan

features lainnya.

3. Map Creation & Editing

MapInfo dapat digunakan untuk mendigitasi peta vektor, mengedit hasil digitasi serta menampilkan data raster citra.

4. Visualisasi Data

MapInfo dapat digunakan untuk memanipulasi tampilan sehingga lebih menarik dan sesuai untuk pengguna dengan menyediakan fungsi-fungsi zoom in, zoom out, zoom out extend, shading, tampilan grafik, dan lain sebagainya.

5. Kemampuan Analisa

MapInfo dapat digunakan untuk mendapatkan informasi dari objek yang dipilih, membuat zine buffer suatu objek, memungkinkan operasi overlay

polygon, penggunaan operator-operatoer query basisdata relasional, penggunaan

fungsi-fungsi statistik, manajemen basisdata dan kemampuan analisis lainnya

6. Otomasi Ole

MapInfo memungkinkan pengguna untuk menggabungkan mapinfo kedalam aplikasi lain dan kemampuan mengaktifkan mapinfo dari aplikasi lainnya


(33)

7. Koneksi Ke Internet

Aplikasi yang dibuat dengan mapinfo pada saat ini dapat ditampilkan dan diakses langsung melalui jaringan internet.

2.2.4 ArcView Gis

ArcView merupakan salah satu perangkat lunak SIG dan pemetaan yang dikembangkan oleh ESRI. ArcView memiliki kemampuan melakukan visualisasi data, eksplorasi data, menjawab query, dapat menganalisis data secara geografis dan sebagainya.

ArcView mengorganisasikan perangkat lunaknya kedalam beberapa komponen penting berikut:

1. Project

Project merupakan suatu organisasi tertinggi di dalam arcView project merupakan file yang merangkum bagian-bagian pekerjaan dalam arcview. Sebuah project biasnya terdiri atas View, theme, table, chart, layout, dan script yang digunakan aplikasi arcview.

2. Theme

Theme merupakan kumpulan dari beberapa layer ArcView yang membentuk suatu tematik tertentu.

3. View

Dokumen view menampilkan peta yang berisi beberapa layer informasi spasial seperti titik, arc (garis), juga polygon.

4. Table


(34)

5. Chart

Dokumen grafik dalam arcview memberikan kemampuan menampilkan data dan grafik yang terpadu dalam lingkungan geografis arcview . arc view memungkinkan pengguna bekerja simultan antara data geografis, tabel maupun grafik.

6. Layout

Layout dalam arcview memungkinkan pemakai untuk menampilkan view, chart, table, grafik, hasil import dan grafik yang dimiliki arcview itu sendiri. 7. Script

Pengguna dapat menuliskan skrip dengan aplikasi pengembangan bahasa yang disebut avenue untuk membuat interface atau perintah sesuai kebutuhan.

2.2.5 Tatuk Gis

Tatuk gis merupakan suatu organisasi komersial yang bergerak di bidang pengembangan Spasial database engine (SDE) berupa activeX. Dengan SDE, dokumen GIS dapat disajikan secara representative. Fitur yang ada dalam komponen ini meliputi overlapping, ZoomIn/ZoomOut, pencarian objek peta dll.

2.2.6 MapInfo MapX

MapX adalah kontrol Mapping yang memberikan kemudahan kepada pengguna untuk mengunakan kemampuan mapping secara penuh ke dalam aplikasi yang telah dibuat. MapX merupakan sarana atau tool untuk mengembangkan aplikasi. MapX lebih mudah dan merupakan cara yang jauh lebih murah untuk memasukkan fungsi-fungsi Mapping kedalam aplikasi yang baru atau yang sudah ada. MapX juga merupakan DLL yang dapat secara cepat


(35)

mengintegrasikan/menyambungkan kedalam aplikasi client menggunakan bahasa pemograman seperti Visual Basic, Delphi, dan Visual C++. MapX mendasarkan pada Teknologi Mapping yang sama yang digunakan dalam produk MapInfo lainnya, seperti MapInfo Professional. Jika Anda mempunyai MapInfo data (tabel) yang digunakan untuk MapInfo Professional, Anda dapat menggunakannya dalam MapX.


(36)

29

Dalam membangun sebuah sistem pemetaan gardu listrik berbasis Dekstop

dilakukan beberapa tahap analisis yaitu:

1. Menentukan masalah yang akan dibangun untuk sebuah sistem informasi geografis. Sistem yang akan dibangun merupakan sebuah aplikasi berbasis pemetaan yang memberikan data spasial berbasis dekstop.

2. Mengumpulkan data yang diperlukan untuk membangun sistem, yaitu berupa informasi tentang data pengguna aplikasi, data spasial gardu berupa jenis gardu, posisi gardu, posisi tiang-tiang penyulang, data jalan, batas wilayah, dan penampakan spasial lain dari wilayah operasi PLN UPJ Cileungsi.

3. Mempresentasikan data spasial yang diperoleh kedalam bentuk pemetaan berbasis pemetaan terkomputerisasi menggunakan Borland Delphi dan komponen Tatuk GIS.

3.1.1 Analisis Masalah

PLN UPJ Cileungsi masih menggunakan cara konvensional dalam mengolah data koordinat gardu listrik. Data koordinat diperoleh dari sebuah GPS

receiver melalui survey lapangan yang telah diagendakan oleh manager PLN UPJ

Cileungsi. Data tersebut kemudian disimpan dalam bentuk berkas berupa titik-titik koordinat gardu. Bagian pelayanan melaporkan data spasial gardu listrik yang diperoleh dari hasil survey kepada manager. Data yang dilaporkan belum divisualisasikan kedalam bentuk pemetaan sehingga kurang memberikan


(37)

informasi. Selain kurang memberikan informasi, cara konvensional ini membutuhkan media penyimpanan yang besar tetapi tidak aman, karena media yang digunakan masih berupa kertas sehingga mudah rusak, tidak hanya itu jika menggunakan media penyimpanan tersebut, bagian layanan sulit melakukan pengolahan data seperti pencarian, mengubah data dan lain-lain. Cara konvensional ini tidak efektif karena bagian pelayanan sendiri membutuhkan waktu yang lama untuk mendapatkan data. Selain itu jika manager membutukan data, dibutuhkan waktu lama untuk menyajikan informasi yang dibutuhkan.

Berdasarkan permasalahan diatas, perlu adanya sebuah sistem informasi yang berbasis pemetaan yang bisa memberikan visualisasi data spasial gardu listrik agar bagian layanan mudah dalam mengelola data spasial gardu listrik yang diperoleh dari GPS Receiver serta memberikan informasi secara visual sehingga lebih mudah dipahami. Sistem yang dibangun harus memenuhi kebutuhan bagian pelayanan serta memberikan informasi kepada manager

Adapun sistem yang ada sekarang digambarkan pada gambar 3.1 berikut ini sebagai berikut:


(38)

Agenda Survey

Pelaksanaan Survey

Manager Petugas Pelayanan

Agenda Survey

Data Spasial Gardu

Laporan koordinat gardu Pengolahan Data Spasial

Laporan koordinat gardu

Flow Map Agenda Survey

Agenda survey yang telah dilaksanakan

ARSIP

Gambar 3.1 Flowmap agenda Survey

3.1.2 Sumber Informasi

Data yang digunakan dalam membuat sistem informasi geografis ini adalah data non-spasial yang akan diolah terdiri dari data gardu listrik, data penyulang, data pelanggan dan data user, sedangkan data spasial yang akan diolah hanya data spasial gardu listrik berupa titik-titik Koordinat. Semua data yang digunakan untuk membangun sistem informasi geografis diperoleh dari PLN UPJ Cileungsi.


(39)

3.2 Analisis Kebutuhan Non-Fungsional

3.2.1 Analisis Pengguna

Modul ini akan digunakan oleh petugas bagian Admin dimana yang jadi admin disini adalah bagian pelayanan. Pengguna lainnya adalah Manager yang membutuhkan informasi data spasial gardu listrik. Manager hanya melakukan pengecekan terhadap data gardu jika Bagian Pelayanan sedang melakukan tugas lapangan. Manager tidak diperbolehkan melakukan pengolahan terhadap data gardu.

Tingkat kemampuan pengguna dalam hal ini yang ada Di PLN UPJ Cileungsi adalah Sebagai Berikut:

1. Manager

Pendidikan S2

Software yang dikuasai Sistem Operasi Windosw XP, 7

Aplikasi Microsoft Office 2003, 2007 2. Bagian Pelayanan

Pendidikan Minimal D3

Software yang dikuasai Sistem Operasi Windosw XP, 7

Aplikasi Microsoft Office, MAPINFO, ArcView, Auto CAD Database MySql server

Adapun rincian dari pengguna sistem pemetaan yang dibangun adalah sebagai berikut :


(40)

Tabel Error! No text of specified style in document..1 Spesifikasi Pengguna

Pengguna Tanggung Jawab Hak Akses Tingkat ketrampilan

Admin (Bagian Pelayanan)

Manage data

Spasial

Mengolah keseluruhan sistem

Mengerti cara penggunaan Modul ini sesuai petunjuk,

menguasai cara

menggunakan Aplikasi deksop, mengerti pengolahan data spasial, mengerti SQL dan aplikasinya

Manager Melihat data

spasial, data pelanggan.

Melihat data spasial dan non spasial gardu listrik, data pelanggan.

Mengerti cara penggunaan Modul ini sesuai petunjuk,

menguasai cara

menggunakan Aplikasi

desktop

PLN UPJ Cileungsi sudah memiliki semua kriteria Pengguna yang dibutuhkan untuk menjalankan modul penugasan ini maka tidak perlu adanya pendidikan atau pelatihan dalam menggunakan Modul ini.

3.2.2 Analisis Perangkat Keras

Analisis perangkat keras (hardware) merupakan proses analisis yang lebih menekankan kepada aspek pemanfaatan perangkat keras yang selama ini telah dimiliki PLN UPJ Cileungsi.

Adapun spesifikasi perangkat keras komputer yang ada di PLN UPJ Cileungsi adalah sebagai berikut :

1. Processor Intel Pentium 4 2.0GHz 2. Kapasitas RAM 2GB

3. VGA ATI Radeon 512 MB 4. Hardisk WD 500 GB


(41)

5. Monitor 17 inch LED

6. Keyboard dan mouse optical

Perangkat keras yang disarankan untuk menggunakan sistem ini minimal memiliki kapasitas sebagai berikut :

1. Processor : Minimal kecepatan P4 2,6 MHz. 2. Harddisk : Minimal kapasitas 1 GB.

3. Memory : Minimal kapasitas 256 MB.

4. Monitor : SVGA 15”, 1024 x 768, 0.297mm, 16ms, 450:1, 450 cd/m Black.

Setelah dilakukan analisis terhadap perangkat keras yang dimiliki oleh PLN UPJ Cileungsi, dapat disimpulkan bahwa Perangkat Keras yang ada di PLN UPJ Cileungsi telah memenuhi kebutuhan spesifikasi dari sistem yang dibuat, sehingga tidak perlu adanya penambahan atau pembaruan perangkat keras.

3.2.3 Analisis Perangkat Lunak

Sistem Operasi yang digunakan di PLN UPJ Cileungsi adalah Windows 7 professional (32-bit). Sehingga sudah cukup memenuhi kebutuhan perangkat lunak untuk menjalankan sistem yang telah dibangun,

Perangkat Lunak yang digunakan Untuk membangun sistem ini adalah sebagai berikut:

1. Sistem Operasi Windows 7 Professional 2. Borland Delphi 7

3. MapInfo Professional 9.0 4. ArcView 3.3


(42)

5. Tatuk Gis 7.0 6. My sql Server 5.1

Perangkat lunak yang dipakai untuk menggunakan sistem ini adalah sebagai berikut:

1. Sistem Operasi minimal windows XP 2. My Sql

Berdasarkan analisis di atas, perangkat Lunak yang ada di PLN UPJ Cileungsi telah memenuhi kebutuhan dari sistem yang dibuat, sehingga tidak perlu adanya penambahan atau pembaruan perangkat perangkat Lunak

3.3 Analisis File

File merupakan kumpulan data yang yang mempunyai kaitan satu sama lain sehingga membentuk kesatuan yang terintegrasi. PLN UPJ Cileungsi masih menggunakan cara konvensional dalam mengolah data yang di peroleh dari hasil survey. Data-data koordinat di simpan dalam bentuk tabel dan disimpan dalam media kertas.

File peta yang digunakan pada sistem Pemetaan yang dibangun adalah file ESRI shape (.shp). File ESRi Shape diperoleh dari Titik Kordinat yang diperoleh dari hasil survey dan kemudian di digitasi menggunakan perangkat lunak ArcView 3.3. File ESRI Shape terdiri dari beberapa file yang sesuai dengan penamaan pada saat konversi penamaannya. File-file seperti dijelaskan sebelumnya memiliki penamaan yang sama namun nama-nama belakang (suffix atau extension) berbeda.


(43)

Berikut nama belakang dari ESRI Shape adalah file utama(.SHP), File

Indeks(.SHX) dan file database(DBF).

3.4 Analisis Basis Data

Struktur logika dari basis data dapat digambarkan dalam sebuah grafik dengan menggunakan Entity Relationship Diagram (ERD). ERD merupakan hubungan antara entitas yang digunakan dalam sistem untuk menggambarkan hubungan antara entitas atau struktur data dan relasi antar file. Komponen utama pembentukan ERD yaitu Entity (entitas) dan Relation (relasi) sehingga dalam hal ini ERD merupakan komponen-komponen himpunan entitas dan himpunan relasi yang dideskripsikan lebih jauh melalui sejumlah atribut-atribut (property) yang menggambarkan seluruh fakta dari sistem yang ditinjau. Diagram E-R yang diusulkan untuk sistem yang akan dibangun dapat dilihat pada gambar 3.2 berikut ini.


(44)

kabel penyulang merek Daya_gardu Gardu_induk Detail_penyulang gardu trafo mempunyai memiliki Memiliki memiliki mempunyai mempunyai memiliki n n n n 1 1 1 n 1 1 1 n 1 n 1 Id_kabel Id_trafo Id_gardu_iduk Id_merek Id_daya_gardu Id_gardu Koordinat_gardu memiliki 1 1 Id_koordinat Jenis_kabel Merek Daya Nama_trafo Nama_gardu_indu k Koordinat_x Koordinat_y Alamat_gardu memiliki 1 n Detail_penyulang Mempunyai kabel memiliki


(45)

3.4.1 Kamus data ERD

Kamus data ERD digunakan untuk menjelaskan entitas serta atribut yang ada dalam database dari sistem yang di bangun. Tabel berikut ini menjelaskan ERD dari basis data sistem pemetaan gardu listrik PLN UPJ Cileungsi.

Tabel Error! No text of specified style in document..2Kamus data ERD

Kamus data ERD

No Entitas Atribut

1 Koordinat_gardu Id_koordinat, koor_x, koor_y

2 Penyulang Id_penyulang, nama_penyulang,panjang_jaringan 3 Detail_penyulang Id_det_penyulang, panjang_kabel, id_penyulang,

id_kabel

4 Kabel Id_kabel, Jenis_kabel 5 Dayagardu Id_daya_gardu, daya

6 Gardu Id_gardu, tahun_pembuatan, tanggal_pasang, status, id_trafo, id_koordinat, id_penyulang, id_merek, id_daya_gardu, id_gardu_induk, id_user, id_alamat

7 Gardu_induk Id_gardu_induk, nama_gardu_induk 8 Trafo Id_trafo, nama_trafo

9 Alamat_gardu Id_alamat, alamat

10 User Id_user, password, nama_lengkap, level

11 merek Id_merek, merek

3.5 Analisis Kebutuhan Fungsional

3.5.1 Diagram Konteks

Diagram konteks adalah alur data yang berfungsi untuk menggambarkan sistem secara keseluruhan serta keterkaitan sistem dengan bagian-bagian luar sistem.[5] Adapun diagram konteks yang dibagun bisa dilihat pada gambar berikut ini.


(46)

Pemetaan Gardu listrik

Admin Manager

Data login Data user Data Gardu Data Penyulang Data koordinat gardu

Info Login not valid Data user Data Gardu Data Penyulang Data koordinat gardu

Data Gardu

Data penyulang Info Login not valid

Data Login Data koordinat gardu

Data koordinat gardu Data Pelangan

Data gardu data Penyulang

Data Pelanggan Data Gardu Induk

Data gardu Induk Data Merek Data Merek

Data daya gardu

Data daya gardu Data kabel Data Kabel

Data Trafo Data Trafo

Gambar Error! No text of specified style in document..3 Diagram

Konteks

3.5.2 Data Flow Diagram (DFD)

DFD adalah sebuah teknik yang menggambarkan Proses dan transformasi yang digunakan sebagai perjalanan data dari masukan menuju keluaran. Data

Flow Diagram merupakan representasi grafik dari sebuah sistem yang

menunjukan proses-proses dalam sebuah sistem dan aliran data yang masuk dan keluar dari proses tersebut secara logika dimana data tersebut mengalir atau lingkungan fisik dimana data tersebut akan disimpan.

3.5.2.1DFD Level 1

DFD level 1 digunakan untuk memberikan penjelasan yang lebih rinci dari diagram konteks. Pada DFD Level 1 dijelaskan bahwa sistem yang dibangun memiliki enam proses utama yang setiap prosesnya mempunyai masukan dan keluaran yang berbeda sesuai prosesnya. Adapun DFD level 1 yang dibangun bisa dilihat pada gambar 3.4 berikut ini:


(47)

1 Login 6 Pengolahan data gardu 5 Pengolahan peta 2 Pengolahan data user Admin Manager user Login valid Data user Data user Data user Data user Verifikasi User Data login

Login not valid

Data Gardu

Login valid

data Gardu gardu Data gardu

data gardu T koordinat data koordinat Data koordinat Data peta data peta Data user 3 Pengolahan Data Penyulang Data Penyulang data penyulang .Penyulang Data Penyulang Data Penyulang Data Penyulang data Penyulang Data Gardu data Gardu data Peta Data Peta Login valid 4 Pengolahan Detail Data

Detail Data Penyulang Detail Data Penyulang

Derail Data Gardu Detail Data Gardu Detail Data Detail Data Login valid Data gardu Data penyulang

Gambar Error! No text of specified style in document..4 DFD Level 1

3.5.2.2DFD Level 2

DFD level 2 digunakan untuk menjelaskan secara lebih rinci dari proses yang ada di level 1 adapun DFD level 2 yang dibangun adalah sebagai berikut.

3.5.2.2.1 DFD Level 2 dari Proses 2

Proses 2 adalah proses pengolahan data user, bagian pelayanan dalam hal ini sebagai admin bisa melakukan manipulasi terhadap data user. Proses manipulasi ini meliputi tambah user, hapus user, ubah data user serta pencarian data user.


(48)

2.1.1 Tambah

User

2.1.2 Hapus User

2.1.3 Ubah user admin

user user

Info user Data user

Info user userYang

di hapus

Password lama

Password baru Password baru

Password lama

acccount di hapus Data user verifikasi user

2.1.4 Cari user keyword

Data user

Data user

keyword

Gambar Error! No text of specified style in document..5 DFD Level 2

dari proses 2

3.5.2.2.2 DFD Level 2 dari Proses 3

Proses 3 adalah perincian dari proses pengolahan peyulang, jaringan/ jalur yang mensuplai data kepada setiap gardu. Proses pengolahan penyulang ini di lakukan oleh admin, sementara manager hanya diberikan hak akses untuk melihat data nya saja tanpa bisa melakukan manipulasi. Proses yang di ada dapat dirinci sebagai berikut:


(49)

3.1 Tambah Penyulang 3.3 Ubah Penyulang 3.2 Hapus Penyulang 3.4 lihat Penyulang Admin Manager Data Penyulang Data Penyulang Data Penyulang Data Penyulang

yang di hapus

Data Penyulang baru

Data Penyulang data Penyulang Tersimpan

data Dihapus

Data di Ubah

Info data Penyulang

Penyulang

data Penyulang data Penyulang baru data Penyulang

yang dihapus Data Penyulang

data Dihapus

Data di Ubah

Data Penyulang Data Penyulang Data Penyulang data Penyulang Tersimpan Login valid Login valid Login valid Login valid 3.5 Pengolahan detail Penyulang 3.6 pencarian Penyulang Data detail Penyulang

Tdetail Penyulang Data detail Penyulang

Data detail Penyulang Data detail penyulang

Data Penyulang keyword keyword Data penyulang keyword Data penyulang Data penyulang

Gambar Error! No text of specified style in document..6 DFD Level 2

dari Proses 3

3.5.2.2.3 DFD Level 3 dari Proses 3.5

Proses 3.5 adalah perincian dari proses pengolahan detail peyulang, jaringan/ jalur yang mensuplai data kepada setiap gardu. Proses pengolahan


(50)

penyulang ini di lakukan oleh admin, sementara manager hanya diberikan hak akses untuk melihat data penyulang nya saja tanpa bisa melakukan manipulasi. Proses yang di ada dapat dirinci sebagai berikut:

3.5.1 Tambah Detail Penyulang 3.5.3 Ubah Detail Penyulang 3.5.2 Hapus Detail Penyulang 3.5.4 Pengolahan Kabel Admin Data Detail Penyulang

Data Detail Penyulang

Request Detail Penyulang Data Detail Penyulang

yang di hapus

Data Detail Penyulang baru

Data Detail Penyulang data Detail Penyulang Tersimpan

data Dihapus

Info Data di Ubah

Info data Detail Penyulang

Login valid Login valid Login valid Login valid TdetailPenyul ang Data Detail Penyulang

Data detail penyulang yang dihapus

Data Detail Penyulang

Data Detail Penyulang baru

3.5.5 Pencarian Detail

Penyulang

keyword

Data detail penyulang keyword

Data detail penyulang Login valid

Data di hapus

penyulang

Data penyulang

kabel

Data kabel

Data detail Penyulang Data kabel

Data penyulang

Data penyulang

Gambar Error! No text of specified style in document..7 level 3 Dari

Proses 3.5

3.5.2.2.4 DFD Level 4 dari Proses 3.5.4

Proses 3.5.4 adalah pengolahan data Kabel yang digunakan pada setiap penyulang. Pengolahan data kabel dari sistem yang dibangun ini dapat dirinci sebagai berikut:


(51)

3.5.4.1 Tambah

Kabel

3.5.4.3 Ubah Kabel 3.5.4.2 Hapus Kabel

3.5.4.4 Pencarian Kabel Admin

Data Kabel

Data Kabel

Keyword

Data Kabel yang di hapus

Data Kabel baru

Data Kabel

data Kabel Tersimpan

data Dihapus

Info Data di Ubah

Info data Kabel

Login valid

Login valid

Login valid

Login valid

TKabel Data Kabel

Data Kabel yang dihapus

Data Kabel Data Kabel Baru

keyword

Data Kabel Data kabel dihapus

Det_penyulan g

Data detail penyulang

Data detail penyulang Data detail penyulang

Gambar Error! No text of specified style in document..8 Level 4 dari

proses 4.7.4

3.5.2.2.5 DFD Level 2 dari Proses 4

Proses 4 adalah pengolahan data detail. Data detail ini adalah detail-detail yang nantinya akan digunakan untuk mempermudah pengisian data utama. Detail-detail ini juga digunakan untuk menekan kesalahan manusia pada saat pengisian data ke dalam sistem.


(52)

4.1 Pengolaan Data Gardu

Induk 4.4 Pengolahan data kabel 4.3 Pengolahan Merek Gardu Admin 4.2 Pengolahan Daya Gardu TgarduInduk Tdaya Gardu Tmerek Tkabel Data garduinduk Data gardu induk

Data daya gardu Data daya gardu Data merek

Data merek

Data kabel

Data kabel

Data Gardu induk

Data Gardu Induk Data daya gardu

Data Daya gardu Data merek Data merek Data kabel Data kabel 4.5 Pengolahan Data Alamat Gardu T alamat Data Alamat Gardu

Data alamat Gardu Data alamat gardu

Data alamat gardu

4.6 Pengolahan Data trafo

T trafo

Data trafo Data trafo

Data trafo Data trafo

Gambar Error! No text of specified style in document..9 Level 2 dari

proses 4

3.5.2.2.6 DFD Level 3 dari Proses 4.1

Proses 4.1 adalah pengolahan Gardu Induk. Gardu induk adalah gardu yang mempunyai kapasitas yang sangat besar. Setiap gardu induk memiliki banyak gardu. Jumlah gardu ini ditentukan dari berapa banyak pelanggan yang ada dalam satu wilayah.


(53)

4.1.1 Tambah Gardu Induk

4.1.3 Ubah Gardu Induk

4.1.2 Hapus Gardu Induk

Admin

Data Gardu Induk

Data Gardu Induk

Data Gardu Induk yang di hapus

Data Gardu Induk baru data Gardu Induk Tersimpan

data Dihapus Info Data di Ubah

Info data Gardu Induk

Login valid

Login valid

Login valid

Tgardu Induk Data Gardu Induk

Data garduinduk

Data Gardu Induk Data Gardu Induk baru

4.1.4 Pencarian Gardu

Induk

keyword Data gardu keyword

Data Gardu

Login valid

Data gardu induk dihapus

Gambar Error! No text of specified style in document..10 Level 3 dari

proses 4.1

3.5.2.2.7 DFD Level 3 dari Proses 4.6

Proses 4.6 adalah pengolahan trafo yang ada di setiap Gardu induk yang ada di PLN UPJ Cileungsi. Proses pengolahan trafo terdiri dari tambah data trafo, ubah data trafo serta hapus data trafo. Akan tetapi pada penerapannya di dunia nyata hapus data trafo tidak pernah dilakukan.

Adapun Proses pengolahan trafo dapat dirinci pada gambar 3.11 sebagai berikut:


(54)

4.6.1 Tambah

Trafo

4.6.3 Ubah Trafo 4.6.2 Hapus Trafo

4.6.4 Pencarian Trafo Admin

Data Trafo

Data Trafo

Keyword Data Trafo yang di hapus

Data Trafo baru

Data Trafo

data Trafo Tersimpan

data Dihapus

Info Data di Ubah Info

data Trafo

Login valid

Login valid

Login valid

Login valid

TTrafo Data Trafo

Data Trafo yang dihapus

Data Trafo Data Trafo Baru

keyword Data Trafo Data Trafo terhapus

Gambar Error! No text of specified style in document..11 level 4 dari

proses 4.5

3.5.2.2.8 DFD Level 3 dari Proses 4.2

Proses 4.2 adalah pengolahan daya gardu yang ada di PLN UPJ Cileungsi. Setiap gardu memiliki daya tersendiri karena disesuaikan dengan daya yang dibutuhkan. Adapun proses pengolahan daya gardu dapat dirinci pada gambar 3.12 sebagai berikut:


(55)

4.2.1 Tambah daya Gardu

4.2.3 Ubah daya Gardu

4.2.2 Hapus daya Gardu

4.2.4 Pencarian daya

Gardu Admin

Data daya Gardu

Data daya Gardu

Keyword

Data daya Gardu yang di hapus

Data daya Gardu baru

Data daya Gardu

data daya Gardu Tersimpan

data Dihapus

Info Data di Ubah Info

data daya Gardu

Login valid

Login valid

Login valid

Login valid

Tdaya Gardu Data daya Gardu

Data daya Gardu yang dihapus

Data daya Gardu Data daya Gardu Baru

keyword Data daya Gardu Data daya gardu terhapus

Gambar Error! No text of specified style in document..12 level 3 dari

proses 4.2

3.5.2.2.9 DFD Level 3 dari Proses 4.3

Proses 4.3 adalah pengolahan merek gardu yang ada di PLN UPJ Cileungsi. Proses pengolahan merek terdiri dari tambah data merek, ubah data merek serta hapus data merek. Hapus data merek dilakukan jika semua gardu dengan merek yang sama telah diganti dengan gardu dengan merek yang lain.

Proses pengolahan data merek dijelaskan pada gambar 3.13 sebagai berikut:


(56)

4.3.1 Tambah

Merek

4.3.3 Ubah Merek

4.3.2 Hapus Merek

4.3.4 Pencarian Merek Admin

Data Merek

Data Merek

Keyword

Data Merek yang di hapus

Data Merek baru

Data Merek

data Merek Tersimpan

data Dihapus

Info Data di Ubah

Info data Merek

Login valid

Login valid

Login valid

Login valid

TMerek Data Merek

Data Merek yang dihapus

Data Merek Data Merek Baru

keyword Data Merek Data merek terhapus

Gambar Error! No text of specified style in document..13 level 3 dari

proses 4.3

3.5.2.2.10DFD Level 3 dari Proses 4.4

Proses 4.4 adalah pengolahan data kabel yang ada di PLN UPJ Cileungsi. Proses pengolahan data kabel terdiri dari tambah data kabel, ubah data kabel, serta hapus data kabel. Hapus data kabell di lakukan jika semua gardu yang dikelola oleh PLN UPJ Cileungsi sudah tidak ada lagi yang menggunakan jesis kabel tersebut.


(57)

4.4.1 Tambah

Kabel

4.4.3 Edit Kabel

4.4.2 Hapus Kabel

4.4.4 Pencarian Kabel Admin

Data Kabel

Data Kabel

Keyword

Data Kabel yang di hapus

Data Kabel baru

Data Kabel

data Kabel Tersimpan

data Dihapus

Info Data di Edit

Info data Kabel

Login valid

Login valid

Login valid

Login valid

TKabel Data Kabel

Data Kabel yang dihapus

Data Kabel Data Kabel Baru

keyword Data Kabel Data merek terhapus

Gambar Error! No text of specified style in document..14 DFD Level 3

dari Proses 4.4

3.5.2.2.11DFD Level 3 dari Proses 4.5

Proses 4.5 adalah pengolahan Alamat Gardu. Proses pengolahan alamat Gardu terdiri dari pencarian alamat, tambah data alamat, ubah data alamat, serta hapus data alamat. Pada penerapannya hapus data alamat tidak pernah dilakukan terkecuali jika ada kesalahan pada saat Inpu data.

Proses pengolahan data alamat dapat di rinci pada gambar 3.15 sebagai berikut:


(58)

4.5.1 Tambah Alamat_Gardu

4.5.3 ubah Alamat_Gardu

4.5.2 Hapus Alamat_Gardu

4.5.4 Pencarian Alamat_Gardu Admin

Data Alamat_Gardu

Data Alamat_Gardu

Keyword

Data Alamat_Gardu yang di hapus

Data Alamat_Gardu baru

Data Alamat_Gardu

data Alamat_Gardu Tersimpan

data Dihapus

Data diunbah

Info data Alamat_Gardu

Login valid

Login valid

Login valid

Login valid

TAlamat_Gar du Data Alamat_Gardu

Data Alamat_Gardu yang dihapus

Data Alamat_Gardu Data Alamat_Gardu Baru

keyword Data Alamat_Gardu Data alamat gardu terhapus

Gambar Error! No text of specified style in document..15 DFD Level 3

dari Proses 4.5

3.5.2.2.12DFD Level 2 dari Proses 5

Proses 5 adalah pengolahan peta. Pengolahan peta disini adalah pengolahan yang dilakukan terhadap data koordinat gardu serta fungsi yang ada pada peta. Data koordinat gardu diperoleh dari hasil survey yang dilakukan oleh bagian pelayanan. Kemudian data kordinat tersebut di digitasi ke dalam format ESRI shape seperti yang dijelaskan pada analisis file di atas.

Adapun proses pengolahan peta dapat dirinci pada gambar 3.16 sebagai berikut:


(59)

5.1 Layer Kontrol 5.3 Manipulasi peta 5.4 Pencarian Admin T Spasial gardu Login valid Login valid Login valid manager Data Peta Data Layer keyword

Data Spasial peta Data peta

Data Layer

keyword Data spasial Gardu

Data spasial Gardu Data layer Data Layer Data Peta Data Peta peta peta Data Peta Data peta Data peta 5.2 Cetak peta cetak peta

Print out data

Data Peta Data Peta

cetak peta

Print out data

gardu

Data gardu Data gardu

Gambar Error! No text of specified style in document..16 DFD Level 2

dari Proses 5

3.5.2.2.13DFD Level 3 dari Proses 5.3

Proses 5.3 adalah pengolahan data Koordinat gardu listrik. Adapun Proses Pengolahan Koordinat gardu dapat di rinci pada gambar 3.17 sebagai berikut:

5.3.1 tambah Koordinat Gardu

5.3.2 ubah Koordinat Gardu Data Koordinat Gardu

Data Koordinat Gardu admin Data Koordinat Gardu

Data Koordinat Gardu di tambahkan

Data Koordinat Gardu

Data Koordinat Gardu

Data Koordinat Gardu Data koordinat gardu

Tkoordinat Gardu 5.3.3

tambah Gardu

Input data gardu Data gardu T Gardu

Data Gardu telah Ditambahkan

Data koordinat gardu Data gardu

Gambar Error! No text of specified style in document..17 DFD Level 3


(60)

3.5.2.2.14DFD Level 2 dari Proses 6

Proses 6 adalah pengolahan data gardu. Pengolahan disini adalah pengolahan data atribut gardu listrik. Adapun prosesnya dapat dirinci sebagai berikut: 6.1 Tambah Gardu 6.2 Ubah Gardu 6.3 View Gardu Admin Manager Data Gardu Data Gardu Request Gardu Data Gardu baru Data Gardu data Gardu Tersimpan

Data di Ubah data Gardu

Gardu

Request data Gardu data Gardu baru

Data Gardu

Data di Ubah

Data Gardu

Request Data Gardu

Data Gardu data Gardu Tersimpan Login valid Login valid Login valid 6.4 Pencarian Gardu keyword Data Gardu keyword Data Gardu Data Gardu keyword Login valid Koordinat gardu

Data koordinat gardu

Gambar Error! No text of specified style in document..18 DFD level 2

dari Proses 6

3.5.3 Spesifikasi Proses

Untuk menjelaskan proses-proses yang ada di dalam DFD maka dibuatlah spesifikasi Proses. Adapun spesifikasi proses untuk Aplikasi Pemetaan Gardu Listrik ini adalah sebagai berikut.

Tabel Error! No text of specified style in document..3 Spesifikasi Proses

No.Proses 1

Nama Proses Login

Deskripsi Proses login dilakukan ketika akan menggunakan aplikasi

Input Username, password


(61)

Logika Proses 1. Masukan Username dan Password

2. Tekan tombol login

3. Sistem akan mencocokan

username dan password yang diketika dengan yang ada di database

4. Jika data sesuai maka login

berhasil, menuju menu aplikasi

5. Jika data tidak sesuai maka

akan muncul pesan Kesalahan

No.Proses 2

Nama Proses Pengolahan Data User

Deskripsi Proses Pengolahandata user ini dilakukan oleh admin untuk memanipulasi data user pengguna Aplikasi.

Input Data User

Output Data User

Logika Proses 1. Data user di masukan

2. Cek data

3. Jika data benar maka data

berhasil diolah

4. Jika salah muncul pesan

Kesalahan

No.Proses 2.1

Nama Proses Tambah User

Deskripsi Proses ini dilakukan oleh admin untuk memabah user aplikasi

Input Data User

Output Verifikasi User

Logika Proses 1. Data di masukan

2. Tekan tombol simpan

3. Jika data benar maka data akan

tersimpan

4. Jika data salah maka muncul

pesan data gagal di simpan

No.Proses 2.2

Nama Proses Hapus User

Deskripsi Proses ini dilakukan oleh admin untuk menghapus data user, hal ini dilakukan ketika ada mutasi pegawai atau pegawai yang pension

Input Username yang akan di hapus Output Info Data libur terhapus

Logika Proses 1. Arahkan kursor ke data yang

akan di hapus

2. Tekan tombol hapus


(62)

4. Jika pesan di setujui, maka data dihapus

5. Jika pesan tidak disetujui maka

data batal dihapus

No.Proses 2.3

Nama Proses Ubah user

Deskripsi Proses Ubah User ini dilakukan oleh admin untuk merubah data user yang sudah ada

Input Data User

Output Data telah diubah

Logika Proses 1. Databaru dimasukkan

2. Tekan tombol simpan

3. Jika databaru benar maka data

akan tersimpan

4. Jika data salah maka muncul

pesan data baru gagal di simpan

No.Proses 3.1

Nama Proses Input Penyulang

Deskripsi Proses ini dilakukan untuk menambah data Penyulang

Input Data penyulang

Output Info Data Penyulang Tersimpan

Logika Proses 1. Data di masukkan

2. Tekan tombol simpan

3. Jika data benar maka data akan

tersimpan

4. Jika data salah maka muncul

pesan data gagal di simpan

No.Proses 3.2

Nama Proses Hapus Penyulang

Deskripsi Proses ini dilakukan untuk menghapus data Penyulang

Input Data penyulang

Output Info Data Penyulang yang di hapus

Logika Proses 1. Arahkan kursor ke data yang

akan di hapus

2. Tekan tombol hapus

3. Muncul pesan peringatan

4. Jika pesan di setujui, maka

data dihapus

5. Jika pesan tidak disetujui maka

data batal dihapus

No.Proses 3.3

Nama Proses Ubah Penyulang

Deskripsi Proses ini dilakukan untuk mengubah data Penyulang


(63)

Output Info Data Penyulang diubah

Logika Proses 1. Databaru di masukan

2. Tekan tombol simpan

3. Jika databaru benar maka data

akan tersimpan

4. Jika data salah maka muncul

pesan data baru gagal di simpan

No.Proses 3.4

Nama Proses Lihat Penyulang

Deskripsi Proses ini dilakukan untuk melihat data Penyulang, proses lihat ini bisa dilakukan oleh user maupun oleh manager.

Input data Penyulang

Output Data Penyulang

Logika Proses 1. Masuk ke pengolahan

penyulang

2. Lihat data Penyulang

No.Proses 3.5

Nama Proses Pencarian Penyulang

Deskripsi Proses ini dilakukan oleh admin menambah data trafo yang ada di gardu induk di PLN UPJ Cileungsi

Input Keyword

Output Data penyulang

Logika Proses 1. Masukan keyword

2. Kilk tombol cari

3. Jika data ditemukan maka

kursor akan menunjuk kearah data

4. Jika data tidak ada maka

muncul message data tidak di temukan

No.Proses 4

Nama Proses Pengolahan data detail

Deskripsi Proses ini dilakukan oleh admin untuk mengolah detail data untuk memudahkan proses input data pada proses utama Input Data detail, data penyulang

Output Data Detail

Logika Proses 1. Data diinput

2. Data dicek

3. Jika data benar maka data akan

diolah

4. Jika data salah maka muncul

pesan kesalahan

No.Proses 4.1

Nama Proses Pengolahan Data Induk Gardu

Deskripsi Proses ini dilakukan oleh admin mengolah data gardu induk yang ada di PLN UPJ Cileungsi


(64)

2. Nama Gardu induk

Output Data Gardu Induk

Logika Proses 1. Data gardu induk dimasukkan,

2. Data di periksa kelengapannya

3. Jika data benar maka data akan

diolah

4. Jika data salah maka muncul

pesan kesalahan

No.Proses 4.1.1

Nama Proses Tambah Gardu induk

Deskripsi Proses ini dilakukan oleh admin untuk menambah data gardu induk yang ada di PLN UPJ Cileungsi

Input Data gardu induk

Output Data Gardu Induk

Logika Proses 1. Data gardu induk dimasukkan,

2. Tekan tombol simpan

3. Data di periksa

kelengkapannya

4. Jika data benar maka data akan

disimpan

5. Jika data salah maka muncul

pesan kesalahan

6. Tekan tombol batal untuk

membatalkan Penambahan Data

No.Proses 4.1.2

Nama Proses Ubah Gardu induk

Deskripsi Proses ini dilakukan oleh admin ketika menambah data gardu induk yang ada di PLN UPJ Cileungsi

Input 1. Id Gardu Induk

2. Nama Gardu induk

Output Data Gardu Induk

Logika Proses 1. Data gardu induk dimasukkan,

2. Tekan tombol simpan

3. Data diperiksa

kelengkapannya

4. Jika data benar maka data akan

disimpan

5. Jika data salah maka muncul

pesan kesalahan

6. Tekan tombol batal untuk

membatalkan Perubahan Data

No.Proses 4.1.3

Nama Proses Hapus Gardu induk

Deskripsi Proses ini dilakukan oleh admin untuk menghapus data gardu induk yang ada di PLN UPJ Cileungsi


(65)

Input Id Gardu Induk

Output Data Gardu Induk

Logika Proses 1. Arahkan kursor ke data yang

akan dihapus

2. Tekan tombol hapus

3. Muncul pesan peringatan

4. Jika pesan disetujui, maka data

dihapus

5. Jika pesan tidak disetujui maka

data batal dihapus

No.Proses 4.1.4

Nama Proses Cari Gardu induk

Deskripsi Proses ini dilakukan oleh admin untuk mencari data gardu induk yang ada di PLN UPJ Cileungsi

Input keyword

Output Data Gardu Induk

Logika Proses 1. Masukan id_gardu_induk

sebagai keyword

2. Tekan tombol cari

3. Jika data ditemukan maka

kursor akan mengarah ke data

4. Jika data tidak ditemukan

maka akan muncul pesan data tidak ditemukan

No.Proses 4.2

Nama Proses Pengolahan daya gardu

Deskripsi Proses ini dilakukan oleh admin untuk mengolah daya gardu yang ada di PLN UPJ Cileungsi

Input Data daya gardu

Output Data daya gardu

Logika Proses 1. Pilih menu pengolahan data

daya gardu

2. Lakukan pengolahan data daya

gardu

No.Proses 4.2.1

Nama Proses Tambah daya gardu

Deskripsi Proses ini dilakukan oleh admin untuk menambah daya gardu yang ada di PLN UPJ Cileungsi

Input Data daya gardu

Output Data daya_gardu

Logika Proses 1. Data daya_gardu dimasukkan,

2. Tekan tombol simpan

3. Data di periksa

kelengkapannya


(1)

5

BAB V

Kesimpulan Dan Saran

5.1 Kesimpulan

Setelah melakukan analisis, perancangan, implementasi, dan pengujian, maka diperoleh kesimpulan terhadap sistem Pemetaan Gardu, sebagai berikut :

1. Sistem pemetaan gardu listrik ini dibuat menggunakan tools yang mendukung Pemetaan itu sendiri. Mampu menampilkan serta memanipulasi peta agar data yang diperoleh dari GPS Receiver bisa dipetakan

2. Aplikasi ini tidak hanya bisa memanipulasi titik tetapi bisa memanipulasi gari(Line) yang bisa digunakan untk menggambarkan jaringan listrik

3. Aplikasi yang dibuat mampu menyimpan titik hanya dengan menghidupkan mode edit pada peta. Pengguna menyimpan objetk pada peta sesuai koordinat yang di dapat dari GPS Receiver.

4. Aplikasi dilengkapi dengan kemampuan navigasi peta sehingga bisa menampilkan manipulasi tata letak yang baik sesuai kebutuhan pengguna. 5. Data dan informasi di tampilkan dalam bentuk tabel sehingga lebih terstruktur

dalam penyajiannya. Aplikasi ini juga dilengkapi dengan fasilitas print dokumen sehingga mampu mencetak data sesuai kebutuhkan.


(2)

5.2 Saran

Berdasarkan proses penyusunan tugas akhir ini, saran yang dapat disimpulkan guna mengembangkan aplikasi yang telah dibuat adalah sebagai berikut :

1. Aplikasi dapat disempurnakan dengan menyertakan fasilitas pengolahan data spasial yang lebih bisa mewakili wilayah Geografis layanan Listrik 2. Peta yang dibuat bisa digantikan dengan peta yang sudah jadi/ sudah

sempurna sehingga bisa memberikan informasi yang banyak.

3. Sistem dimasa yang akan datang sebaiknya dibangun berbasis website


(3)

147

DAFTAR PUSTAKA

1. Pressman, R.S., System Engineering. 2001, New York: McGraw-Hill. 2. Riyanto, d., Pengembangan Aplikasi Sistem Informasi Geografis berbasis

Dekstop dan Web. 2009, Yogyakarta: GAVA MEDIA.

3. Riyadi, G., Visualisasi Kartografi. 1994, Yogyakarta: Jurusan teknik geodesi FT UGM.

4. Aronoff, s., Geografic Information System : A Management Perspective. 1989, Otawa: WDL Publication.

5. Kristanto, A., Perancangan Sistem Informasi dan Aplikasinya. 2008, Yogyakarta: Gaya Media.

6. Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D 2010, Bandung: Alpabeta.

7. Prahasta, e., Aplikasi Pemrograman MAPINFO. 2005, Bandung: Informatika.

8. Prahasta, e., Sistem Informasi Geografis : Tutorial Arc View. 2009, Bandung: Informatika.

9. Khadir, a., Dasar Aplikasi database MYSQL-Delphi. 2006, Yogyakarta: CV andi Offset.

10. Ichwan, M., Pemrograman basis data delphi 7 dan MySQL. plus Penggunaan Paket Komponen Aplikasi Zeoslib, Scaladium dll 2011, Bandung: Informatika.

11. Alam, M.A.J., Belajar Sendiri Mengolah database dengan Delphi 7. 2004, Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.


(4)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

A. Data Pribadi

Nama : Hanhan Maulana Nickname : Hanhan

Tempat,Tanggal Lahir

: Bandung, 15 Agustus 1988

Agama : Islam Jenis Kelamin : Laki-laki

Kewarganegaraan : Warga Negara Indonesia

Alamat : Kp Sindangpala Rt 01 Rw 10 Desa Mekarwangi Kecamatan Ibun Kab. Bandung 40384

Status : Belum Menikah Telepon/HP : 085222267759

Email : hanhan_maulana@yahoo.com Hobi : Badminton

Cita-cita : Direktur/Manager suatu perusahaan, Analis Motto hidup : Jangan Pernah Menyerah terhadap suatu hal

sebelum Berusaha semaksimal mungkin.

B. Pendidikan Formal

1995 – 2001 : Sekolah Dasar NegeriBojongnangka 2001 – 2004 : Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Ibun 2004 – 2007 : Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Baleendah

2007 – sekarang : Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Jurusan Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia


(5)

C. Pendidikan Informal

D. Kemampuan Komputer

1. Perangkat Lunak

P/L Kemampuan

Beginner Intermediet Expert

Ms. Office Access 

Ms. Office Excel 

Ms. Office Powerpoint 

Ms. Office Word 

Ms. Office Publisher 

Ms. Office Visio 

Ms. Office One Note 

Delphi 7 

MySQL 

SQL Server 

Dreamweaver 

Wamp Server 

Xamp Server 

Notepad ++ 

2. Bahasa Pemrograman

Bahasa Pemrograman

Kemampuan

Beginner Intermediet Expert

Pascal 

C/C++ 

Java 


(6)

3. Perangkat Keras

H/W Kemampuan

Beginner Intermediet Expert

Merakit komputer 

Jaringan 

Maintenance 

E. Riwayat Pekerjaan

F. Riwayat Organisasi

1997 - 2000 : Pemimpin Regu Pramuka SDN BOJONGNANGKA

2001 - 2004 : Pratama Pramuka SMPN 1 Ibun

2002 - 2003 : Anggota Seksi Bidang V Berorganisasi, Pendidikan Politik dan Kepemimpinan OSIS SMP N 1 IBUN

2004 - 2007 : Pradana Pramuka SMAN 1 Baleendah

2009 - 2010 : Anggota Divisi Litbang Himpunan Mahasiswa Teknik Informatika UNIKOM

Demikian daftar riwayat hidup ini saya buat dengan sebenar-benarnya dalam keadaan sadar dan tanpa paksaan.

Bandung, 11 Agustus 2010