3. Design
Tahap desain merupakan tahap penerjemahan dari data yang telah dianalisis
ke dalam bentuk yang mudah dimengerti oleh pengguna. 4. Coding
Coding merupakan tahap penerjemahan data yang telah dirancang ke dalam bahasa pemrograman tertentu.
5. Testing Tahap pengujian dilakukan terhadap perangkat lunak yang telah dibangun.
Proses pengujian berfokus pada logika internal perangkat lunak serta memastikan apakah hasil yang diinginkan tercapai atau tidak.
6. Maintenance Maintenance merupakan penanganan dari suatu perangkat lunak yang telah
selesai dibangun sehingga dapat dilakukan perubahan-perubahan atau penambahan sesuai dengan permintaan pengguna.[1]
1.6 Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan laporan penelitian ini disusun untuk memberikan gambaran umum tentang penelitian yang dijalankan. Sistematika penulisan tugas
akhir ini adalah sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisi latar belakang yang melandasi dibangunnya sistem pemetaan gardu listrik, identifikasi masalah, maksud serta tujuan dibangunnya
sistem pemetaan gardu listrik, batasan masalah, metode penelitian yang digunakan, serta sistematika penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI Bab ini berisi tentang dasar-dasar teori dari sumber pustaka dan referensi
yang menjadi landasan dasar dalam perancangan, analisis kebutuhan sampai dengan implementasi dan pengujian sistem.
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN Bab ini akan membahas tentang analisis kebutuhan dalam membangun
aplikasi ini yang sesuai dengan metode pembangunan perangkat lunak yang digunakan. Selain itu pada bab ini juga terdapat perancangan antarmuka, kriteria
pengguna, perangkat keras dan perangkat lunak yang diperlukan untuk menjalankan sistem yang akan dibangun sesuai dengan hasil analisis.
BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN Bab ini berisi tahap implementasi dari perancangan sebelumnya dan
kemudian melakukan pengujian terhadap aplikasi yang telah dibuat. Pengujian akan dibagi menjadi 2 bagian yaitu pengujian secara Alpha yaitu memastikan
semua fungsi aplikasi bisa digunakan serta pengujian beta yaitu dengan menerapkan aplikasi di PLN UPJ Cileungsi.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini berisi tentang kesimpulan yang diambil dari hasil penelitian dan
dari aplikasi yang dibangun disertai dengan saran-saran yang ditujukan untuk pengembangan sistem selanjutnya.
9
2 BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Profil Tempat Penelitian
2.1.1 Sejarah Instansi
Bangunan tua peninggalan Belanda yang letaknya persis di sisi sungai Cikapundung dan bersebelahan dengan Gedung Merdeka seakan menjadi simbol
kasat mata yang mampu menuturkan panjangnya perjalanan penyediaan tenaga listrik di Bumi Pasundan, sejak dulu, kini dan esok hari.
Gedung lawas hasil polesan arsitek Belanda, yang kini dibalut cat tembok abu- abu muda yang dipadu dengan warna biru tua itu, seakan menjadi saksi bisu
sejarah kelistrikan di Tatar Parahyangan. Berawal di tahun 1905, di kota Bandung berdiri perusahaan listrik milik
Pemerintah Kolonial Belanda dengan nama Bandoengsche Electriciteit Maatschaappij BEM. Selanjutnya BEM diubah menjadi perusahaan perseroan
dengan nama Gemeenschapplijk Electriciteit Bedrijf en Omstreken Voor Bandoeng GEBEO.
Perubahan kembali terjadi, ketika pemerintahan Jepang mengambil alih kekuasaan di Indonesia diantara rentang waktu 1942-1945. Pada saat itu,
pendistribusian tenaga listrik dilaksanakan oleh perusahaan yang didirikan oleh Pemerintah Jepang dengan nama Djawa Denki Djigyo Sha Bandoeng Shi Sha.
Pasca Kemerdekaan Republik Indonesia, penguasaan pengelolaan tenaga listrik ditangani langsung oleh Pemerintah Indonesia. Salah satunya ditandai dengan
terbentuknya perusahaan listrik di Jawa Barat dengan nama PLN Exploitasi XI pada tahun 1961 hingga pertengahan tahun 1975. Kemudian pada kurun waktu
1975 sampai 1994, PLN Exploitasi XI diubah namanya menjadi Perusahaan Umum Perum Listrik Negara Distribusi Jawa Barat.
Di tahun 1994, sejalan dengan perkembangan ekonomi dan pertumbuhan kelistrikan yang bergerak begitu cepat, Badan Hukum PLN mengalami perubahan
dari Perusahaan Umum Perum menjadi Perseroan. Perubahan ini turut mengubah nama perusahaan listrik di Jawa Barat menjadi PT PLN Persero
Distribusi Jawa Barat. Oleh karena wilayah kerjanya tidak hanya menjangkau Jawa Barat saja, tetapi
juga Propinsi Banten, maka sejak tanggal 27 Agustus 2002 hingga saat ini nama PT PLN Persero Distribusi Jawa Barat dilengkapi menjadi PT PLN Persero
Distribusi Jawa Barat dan Banten. Dan kini, PT PLN Persero Distribusi Jawa Barat dan Banten
2.1.2 Struktur Organisasi
Struktur Organisasi PLN tingkat APJ dijelaskan pada gambar 2.1 berikut ini.
Gambar 2.1 Struktur Orgaisasi PLN tingkat APJ
Organisasi PLN di Kantor Induk dinahkodai oleh seorang General Manager. Pada jenjang berikutnya dibawah General Manager ada 6 enam
Manajer Bidang, yaitu: 1. Manajer Bidang Perencanaan
2. Manajer Bidang Niaga 3. Manajer Bidang Distribusi
4. Manajer Bidang Keuangan 5. Manajer Bidang SDM dan Organisasi
6. Manajer Bidang Komunikasi, Hukum dan Administrasi Masih berada dibawah General Manager terdapat jabatan setara Manajer
Bidang, yaitu Kepala Auditor Internal. Sementara itu, secara operasional agar semua pelanggan dapat dilayani dengan baik. Dibawah kantor induk terdapat
kantor APJ yang memikul tanggung jawab operasional untuk mendistribusikan tenaga listrik, melayani pelanggan dan menjaga keandalan pasokan listrik di
masing-masing wilayah pengusahaannya. Sedangkan kantor APD memegang
tanggung jawab untuk mengendalikan dan mengatur pasokan listrik untuk memenuhi kebutuhan listrik pelanggan dan masyarakat.
2.1.3 Visi dan Misi Instansi
Visi dari PLN UPJ Cileungsi adalah sebagai Berikut: Diakui sebagai Perusahaan Kelas Dunia yang Tumbuh Berkembang,
Unggul dan Terpercaya dengan bertumpu pada Potensi Insani. Sementara misi dari PLN UPJ Cileungsi adalah sabagai berikut:
1. Melakukan bisnis kelistrikan dan bidang lain yang terkait, berorientasi kepada kepuasan pelanggan, anggota perusahan dan pemegang saham.
2. Menjadikan tenaga listrik sebagai media untuk meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat.
3. Mengupayakan agar tenaga listrik menjadi pendorong kegiatan ekonomi 4. Menjalankan kegiatan usaha yang berwawasan lingkungan.
2.2 Landasan Teori
2.2.1 Peta
2.2.1.1 Definisi Peta
Menurut beberapa ahli, Peta didefinisikan sebagai berikut: Peta merupakan penyajian grafis dari bentuk ruang dan hubungan
keruangan antara berbagai perwujudan yang diwakili.[2] Peta merupakan penyajian grafis pemukaan bumi dalam skala tertentu dan
digambarkan pada bidang datar melalui sistem proyeksi peta dengan penggunaan simbol-simbol tertentu sebagai perwakilan dari objek-objek spasial di permukaan
bumi.[2]
Berdasarkan beberapa definisi di atas maka peta adalah gambaran objek- objek permukaan bumi pada bidang datar yang mempunyai skala tertentu.
2.2.1.2 Klasifikasi Peta
Klasifikasi peta dapat ditinjau dari 4 segi : 1. Dari segi jenis
Dari segi jenis peta dibagi: a. Peta Foto yaitu peta yang dihasilkan dari mosaic foto udara ortofoto
yang dilengkapi garis kontur, nama dan legenda. b. Peta Garis yaitu peta yang menyajikan detail alam dan buatan manusia
dalam bentuk titik, garis dan luasan. 2. Dari skala
Dari skala peta dapat dibedakan menjadi: a. Peta Skala Besar yaitu peta dengan skala 1:50.0000 atau lebih besar
1:25. 000. b. Peta Skala Kecil yaitu peta dengan skala 1:500.000 atau lebih kecil.
3. Dari Fungsi Dari Fungsi Peta dapat dibedakan Menjadi:
a. Peta Umum yaitu peta yang berisi penampakan umum seperti jalan, bangunan, batas wilayah dan lain-lain.
b. Peta Tematik yaitu peta yang menunjukan hubungan ruang dalam bentuk atribut tunggal atau hubungan atribut.
c. Kart merupakan peta yang didesain untuk keperluan navigasi, nautical dan aeronautical.
4. Dari Macam Persoalan Maksud dan Tujuan Jika ditinjau dari maksud dan tujuan ada banyak sekali jenis peta sesuai
dengan maksud dan tujuan peta tersebut dibuat misalnya peta kadaster, peta geologi, peta tanah, peta ekonomi dan lain-lain.
2.2.1.3 Fungsi Peta
Pada saat ini peta tidak hanya berfungsi sebagai penujuk lokasi tetapi peta juga digunakan untuk keperluan lain seperti dasar perencanaan pembangunan,
pengambilan keputusan dan lain-lain. Secara umum fungsi peta dapat dilihat dari point-point berikut:
1. Menunjukan posisi atau lokai relatif 2. Meperlihatkan ukuran
3. Memperlihatkan Bentuk 4. Mengumpulkan dan menyeleksi data-data dari suatu daerah dan
menyajikannya di atas sebuah peta.
2.2.1.4 Proses Kartografi
Kartografi adalah seni, ilmu dan teknik dalam pembuatan peta. Tujuan dari kartografi ini adalah untuk memudahkan penyampaian informasi, sehingga
peta yang telah dibuat dapat dimanfaatkan secara maksimal.[3] Proses kartografi terdiri dari:
1. Simbolisasi Simbolisasi yaitu pemberian tanda gambar yang menyatakan objek tertentu
2. Tata Warna
Penggunaan warna pada peta ditujukan untuk membedakan, menunjukan tingkat kualitas maupun kuantitas, serta menunjukan keindahan.
2.2.1.5 Komponen Peta
Peta mempunyai komponen-komponen tersendiri. Adapun komponen- komponen itu terdiri dari:
1. Isi Isi data Frame peta menunjukan isi dari makna ide penyusunan peta yang
akan disampaikan kepada pengguna peta. Isi peta merupakan bagian dari peta yang menampilkan lapisan-lapisan data layer.
2. Skala Sebuah skala peta menjelaskan hubungan dari frame yang ada dip eta dengan
dunia nyata dalam sebuah rasio perbandingan. Penskalaan dapat dilakukan berdasarkan unit per unit atau berdasarkan satu ukuran terhadap ukuran lainya.
3. Simbol Arah Simbol arah dicantumkan dengan tujuan untuk orientasi peta. Arah utara
lajimnya mengarah pada bagian atas peta kemudian berbagi tata letak lainya mengikuti arah utara tadi.
4. Legenda atau Keterangan Sebuah legenda bertugas menjelaskan seluruh simbol-simbol yang digunakan
dalam sebuah peta pada setiap lapisan datanya. 5. Sumber Riwayat
Agar pembaca peta dapat mengetahui sumber data atau peta yang digunakan, kapan peta dibuat, dan lain-lain maka sumber riwayat harus dicantumkan.
2.2.2 Sistem Informasi
2.2.2.1 Sistem
2.2.2.1.1 Definisi Sistem
Sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur yang erat hubungannya satu dengan yang lain, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan
tertentu. Secara umum, sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Sistem mengandung dua
pengertian utama yaitu: Merupakan suatu kesatuan dari beberapa subsistem atau elemen definisi
yang menekankan pada komponen atau elemennya. Definisi yang menekankan pada komponennya menerangkan bahwa sistem adalah komponen-komponen atau
subsistem-subsistem yang saling berinteraksi, dimana masing-masing bagian tersebut dapat bekerja secara sendiri-sendiri independen atau bersama-sama
serta saling berhubungan membentuk satu kesatuan sehingga tujuan atau sasaran sistem tersebut dapat tercapai secara keseluruhan.
Merupakan suatu prosedur untuk mencapai tujuan definisi yang menekankan prosedurnya. Definisi yang menekankan pada prosedurnya: sistem
adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama untuk melakukan suatu kegiatan atau
untuk menyelasaikan suatu sasaran tertentu.
2.2.2.1.2 Karakteristik Sistem
Model umum dari sebuah sistem terdiri dari input, proses, dan output. Hal ini merupakan konsep sebuah sistem yang sangat sederhana mengingat sebuah
sistem dapat mempunyai beberapa masukan dan keluaran sekaligus. Selain itu sebuah sistem juga memiliki karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yang
mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai suatu sistem. Diantaranya sebagai berikut:
1. Komponen sistem Components 2. Batasan sistem Boundary
3. Lingkungan luar sistem Environtment 4. Penghubung sistem Interface
5. Masukan Sistem Input 6. Keluaran sistem Output
7. Pengolah sistem Proses 8. Sasaran sistem Objective
2.2.2.1.3 Klasifikasi Sistem
Dari berbagai sudut pandang, sistem dapat diklasifikasikan menjadi beberapa bagian yaitu :
1. Sistem abstrak dan sistem fisik Sistem abstrak merupakan sistem yang tidak bisa dilihat secara mata biasa dan
biasanya sistem ini berupa pemikiran atau ide-ide. Contoh dari sistem abstrak ini adalah filsafat. Sistem fisik merupakan sistem yang bisa dilihat secara mata biasa
dan biasanya sering digunakan oleh manusia. Contoh dari sistem fisik adalah sistem akuntansi, sistem komputer, dan sebagainya.
2. Sistem alamiah dan sistem buatan
Sistem alamiah merupakan sistem yang terjadi karena pengaruh alam. Misalnya sistem rotasi bumi, sistem gravitasi dan sebagainya. Sistem buatan
merupakan sistem yang dirancang dan dibuat oleh manusia. Misalnya, sistem pengolahan gaji.
3. Sistem tertutup dan sistem terbuka Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dengan bagian luar
sistem dan biasanya tidak berpengaruh oleh kondisi di luar sistem. Sedangkan sistem terbuka merupakan sistem yang berhubungan dengan bagian luar sistem.
2.2.2.2 Data dan Informasi
2.2.2.2.1 Definisi Data
Sumber informasi adalah data. Data menggambarkan suatu kejadian yang sedang terjadi, dimana data tersebut akan di olah dan diterapkan dalam sistem
menjadi input yang berguna dalam suatu sistem. Secara rinci definisi dari data adalah sebagai berikut :
1. Data adalah penggambaran dari sesuatu dan kejadian yang kita hadapi. 2. Data bisnis bussines data adalah penggambaran dari suatu organisasi tentang
sesuatu resource dan kejadian transactions yang terjadi. 3. Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan
kesatuan nyata. Kejadian event adalah sesuatu yang terjadi pada saat tertentu. Sebagai contoh, dalam dunia bisnis kejadian-kejadian nyata sering
terjadi adalah perubahan dari suatu nilai yang disebut dengan transaksi.
Misalnya penjualan adalah transaksi perubahan nilai barang menjadi nilai uang atau nilai piutang dagang. Kesatuan nyata fact and entity adalah berupa
suatu obyek nyata seperti tempat, benda dan orang yang betul-betul ada dan terjadi.
4. Data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimannya.
5. Sesuatu yang nyata atau setengah nyata yang dapat mengurangi derajad ketidakpastian tentang suatu keadaan atau kejadian.
2.2.2.2.2 Definisi Informasi
Informasi merupakan kumpulan data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerima. Tanpa suatu informasi, suatu
sistem tidak akan berjalan dengan lancer dan akhirnya bisa mati. Suatu organisasi tanpa adanya suatu informasi maka organisasi tersebut tidak bisa berjalan dan
tidak bisa beroperasi.
2.2.2.2.3 Siklus Informasi
Data yang masih merupakan bahan mentah apabila tidak diolah maka data tersebut tidak akan berguna. Data tersebut akan berguna dan menghasilkan suatu
informasi apabila diolah melalui suatu model. Model yang digunakan untuk mengolah data tersebut disebut dengan model pengolahan data atau lebih dikenal
dengan nama siklus pengolahan data.
Gambar 2.2 Siklus Informasi
Dari gambar diatas dapat dijelaskan bahwa data yang merupakan suatu kejadian yang menggambarkan kenyataan yang terjadi dimasukan melalui elemen
input kemudian data tersebut akan diolah dan diproses menjadi suatu output dan output tersebut adalah informasi yang dibutuhkan. Informasi tersebut akan
diterima oleh pemakai atau penerima, kemudian penerima akan memberikan umpan balik yang berupa evaluasi terhadap informasi tersebut dan hasil umpan
balik tersebut akan menjadi data yang akan dimasukan menjadi input kembali.
2.2.2.2.4 Kualitas Informasi
Kualitas informasi tergantung dari tiga hal yang sangat dominan yaitu keakuratan informasi, ketepatan waktu dari informasi dan relevan.
1. Akurat Informasi yang dihasilkan harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak
menyesatkan bagi orang yang menerima informasi tersebut. Adapun komponen akurat meliputi :
1 Completeness; Are necessary message items present?
Berarti informasi yang dihasilkan atau dibutuhkan harus memiliki kelengkapan yang baik, karena bila informasi yang dihasilkan sebagian-
sebagian tentunya akan mempengaruhi dalam pengambilan keputusan atau menentukan tindakan secara keseluruhan, sehingga akan berpengaruh terhadap
kemampuannya untuk mengontrol atau memecahkan suatu masalah dengan baik.
2 Correctness; Are message items correct? 3 Security; Did the message reach all or onlu the intended systems users?
2. Tepat waktu Informasi yang diterima haris tepat pada waktunya, sebab kalau informasi
yang diterima terlambat maka informasi tersebut sudah tidak berguna lagi. Informasi yang using tidak mempunyai nilai yang baik, sehingga kalau digunakan
sebagai dasar dalam pengambilan keputusan akan berakibat fatal atau kesalahan dalam keputusan dan tindakan.
3. Relevan Informasi harus mempunyai manfaat bagi si penerima, sebab informasi ini
akan digunakan untuk pengambilan suatu keputusan dalam pemecahan suatu permasalahan.
2.2.2.3 Sistem Informasi
2.2.2.3.1 Definisi Sistem Informasi
Sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi
operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan-
laporan yang diperlukan.
2.2.2.3.2 Komponen dan Tipe Sistem Informasi
Sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut dengan istilah blok bangunan building block, yang terdiri dari blok masukan, blok
model, blok keluaran, blok teknologi, blok basis data dan blok kendali. Sebagai suatu sistem, keenam blok tersebut saling berinteraksi satu dengan yang lain
membentuk suatu kesatuan untuk mencapai sasaran. 1. Blok masukan input block
Input yang mewakili data yang masuk kedalam sistem informasi. Yang dimaksud dengan input di sini termasuk metode dan media untuk menangkap data
yang akan dimasukan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar. 2. Blok model model block
Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara
yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan. 3. Blok keluaran output block
Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen
serta semua pemakai sistem. 4. Blok teknologi technology block
Teknologi merupakan tool box dalam suatu sistem informasi. Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan
mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan. Teknologi terdiri dari 3 tiga bagian
utama yaitu Teknisi, Perangkat Lunak dan Perangkat Keras. 5. Blok basis data database block
Basis data merupakan kumpulan data yang saling berkaitan dan berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan perangkat
lunak.
6. Blok kendali control block Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan
bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dicegah dan bila terlanjur terjadi maka kesalahan-kesalahan dapat dengan cepat teratasi.
2.2.2.4 Sistem Informasi Geografis SIG
2.2.2.4.1 Definisi Sistem Informasi Geografis
Sistem Informasi Geografis adalah sistem informasi khusus yang mengelola data yang memiliki informasi SpasialBerdimensi Keruangan.[2]
Sistem Informasi Geografis di definisikan sebagai sebuah sistem berbasiskan komputer yang digunakan untuk menyimpan dan memanipulasi
informasi-informasi Geografis. Sistem Informasi Geografis dirancang untuk mengumpulkan, menyimpan, dan menganalisis objek-objek dan fenomena dimana
lokasi geografi merupakan karakteristik yang penting atau krisis untuk di analisis.[4]
Berdasarkan definisi di atas maka dapat disimpulkan bahwa Sistem Informasi Geografis adalah sebuah kumpulan hardware, software data dan
liveware yang saling terhubung dan digunakan untuk mengolah dan memberikan informasi data Spasial.
2.2.2.4.2 Subsistem Sistem Informasi Geografis
Beberapa subsisem dalam Sistem Informasi geografis adalah:
1. Input
Yang dilakukan
pada tahap
input adalah
mengumpulakan dan
mempersiapkan data spasial dan atribut dari berbagai sumber data. Data yang digunakan harus dalam format Digital yang sesuai. Untuk mendapatkan format
Digital maka diperlukan suatu proses dijitalisasi digitizing yaitu proses konversi yang yang menghasilkan data digital
2. Manipulasi
Manipulasi data merupakan proses pengolahan terhadap data yang telah masuk. Hal ini dilakukan untuk menyesuaikan tipe dan jenis data agar sesuai
dengan sistem yang akan dibuat, seperti: penyamaan skala, pengubahan sistem proyeksi, generalisasi dan sebagainya.
3. Manajemen Data
Tahap ini meliputi seluruh aktifitas yang berhubungan dengan pengolahan data yang disimpan dalam sistem penyimpanan data
4. Query
Suatu metode pencarian informasi untuk penelusuran data yang ada dalam sistem penyimpanan data.
5. Analisis
Terdapat dua jenis fungsi analisis dalan Sistem Informasi Geografis yatu : fungsi analisis spasial, dan fungsi analisis atribut. Fungsi analisis spasial adalah
operasi yang dilakukan pada data spasial, sedangkan fungsi analisi atribut adalah fungsi pengolahan pada data yang tidak berhubungan dengan ruang.
2.2.3 MapInfo Profesional 9.0
Mapinfo mulai mengembangkan perangkat SIG MapInfo pada tahun 1986. Sejak awal, produk pertamanya ditujukan untuk komputer desktop atau PC
dengan DOS sebagai sistem operasinya. Dengan demikian, produk MapInfo tersebar keseluruh dunia bersama dengan penyebaran PC dan sistem operasinya.
MapInfo cukup diminati dikalangan pengguna SIG karena memiliki karakteristik- karakteristik yang menarik, mudah digunakan, harga yang relatif murah, tampilan
yang interaktif dan menarik, user-friendly dan dapat di-customize dengan menggunakan bahasa skrip yang dimilikinya.
Pada saat ini kemampuan MapInfo telah mengalami peningkatan yang sangat pesat hingga memiliki kemampuan-kemampuan sebagai berikut :
1. Local Remote Data Access
MapInfo dapat mengakses dan mengelola basisdata yang dituliskan dalam format selain MapInfo seperti Ms. Access, Ms. Excel, dan lain sebagainya.Dapat
juga berhubungan dengan driver ODBC untuk menghubungkan dengan basisdata lain seperti DB2, Informix, Ingress, Ms. Sql Server, Oracle, dan lain-lain.
2. Geocoding
MapInfo dapat melakukan geocoding terhadap alamat jalan, kodepos dan features lainnya.
3. Map Creation Editing
MapInfo dapat digunakan untuk mendigitasi peta vektor, mengedit hasil digitasi serta menampilkan data raster citra.
4. Visualisasi Data
MapInfo dapat digunakan untuk memanipulasi tampilan sehingga lebih menarik dan sesuai untuk pengguna dengan menyediakan fungsi-fungsi zoom in,
zoom out, zoom out extend, shading, tampilan grafik, dan lain sebagainya.
5.
Kemampuan Analisa
MapInfo dapat digunakan untuk mendapatkan informasi dari objek yang dipilih, membuat zine buffer suatu objek, memungkinkan operasi overlay
polygon, penggunaan operator-operatoer query basisdata relasional, penggunaan fungsi-fungsi statistik, manajemen basisdata dan kemampuan analisis lainnya
6.
Otomasi Ole
MapInfo memungkinkan pengguna untuk menggabungkan mapinfo kedalam aplikasi lain dan kemampuan mengaktifkan mapinfo dari aplikasi lainnya
7.
Koneksi Ke Internet
Aplikasi yang dibuat dengan mapinfo pada saat ini dapat ditampilkan dan diakses langsung melalui jaringan internet.
2.2.4 ArcView Gis
ArcView merupakan salah satu perangkat lunak SIG dan pemetaan yang dikembangkan oleh ESRI. ArcView memiliki kemampuan melakukan visualisasi
data, eksplorasi data, menjawab query, dapat menganalisis data secara geografis dan sebagainya.
ArcView mengorganisasikan perangkat lunaknya kedalam beberapa komponen penting berikut:
1. Project Project merupakan suatu organisasi tertinggi di dalam arcView project
merupakan file yang merangkum bagian-bagian pekerjaan dalam arcview. Sebuah project biasnya terdiri atas View, theme, table, chart, layout, dan script yang
digunakan aplikasi arcview. 2.
Theme Theme merupakan kumpulan dari beberapa layer ArcView yang membentuk
suatu tematik tertentu. 3.
View Dokumen view menampilkan peta yang berisi beberapa layer informasi
spasial seperti titik, arc garis, juga polygon. 4.
Table Tabel biasanya digunakan untuk menyimpan data atribut yang ada pada peta.
5. Chart
Dokumen grafik dalam arcview memberikan kemampuan menampilkan data dan grafik yang terpadu dalam lingkungan geografis arcview . arc view
memungkinkan pengguna bekerja simultan antara data geografis, tabel maupun grafik.
6. Layout Layout dalam arcview memungkinkan pemakai untuk menampilkan view,
chart, table, grafik, hasil import dan grafik yang dimiliki arcview itu sendiri. 7. Script
Pengguna dapat menuliskan skrip dengan aplikasi pengembangan bahasa yang disebut avenue untuk membuat interface atau perintah sesuai kebutuhan.
2.2.5 Tatuk Gis
Tatuk gis merupakan suatu organisasi komersial yang bergerak di bidang pengembangan Spasial database engine SDE berupa activeX. Dengan SDE,
dokumen GIS dapat disajikan secara representative. Fitur yang ada dalam komponen ini meliputi overlapping, ZoomInZoomOut, pencarian objek peta dll.
2.2.6 MapInfo MapX
MapX adalah kontrol Mapping yang memberikan kemudahan kepada pengguna untuk mengunakan kemampuan mapping secara penuh ke dalam
aplikasi yang telah dibuat. MapX merupakan sarana atau tool untuk mengembangkan aplikasi. MapX lebih mudah dan merupakan cara yang jauh
lebih murah untuk memasukkan fungsi-fungsi Mapping kedalam aplikasi yang baru atau yang sudah ada. MapX juga merupakan DLL yang dapat secara cepat
mengintegrasikanmenyambungkan kedalam aplikasi client menggunakan bahasa pemograman seperti Visual Basic, Delphi, dan Visual C++. MapX mendasarkan
pada Teknologi Mapping yang sama yang digunakan dalam produk MapInfo lainnya, seperti MapInfo Professional. Jika Anda mempunyai MapInfo data
tabel yang
digunakan untuk
MapInfo Professional,
Anda dapat
menggunakannya dalam MapX.
29
ANALISIS DAN PERANCANGAN
3.1 Analisis Sistem
Dalam membangun sebuah sistem pemetaan gardu listrik berbasis Dekstop dilakukan beberapa tahap analisis yaitu:
1. Menentukan masalah yang akan dibangun untuk sebuah sistem informasi geografis. Sistem yang akan dibangun merupakan sebuah aplikasi berbasis
pemetaan yang memberikan data spasial berbasis dekstop. 2. Mengumpulkan data yang diperlukan untuk membangun sistem, yaitu berupa
informasi tentang data pengguna aplikasi, data spasial gardu berupa jenis gardu, posisi gardu, posisi tiang-tiang penyulang, data jalan, batas wilayah,
dan penampakan spasial lain dari wilayah operasi PLN UPJ Cileungsi. 3. Mempresentasikan data spasial yang diperoleh kedalam bentuk pemetaan
berbasis pemetaan terkomputerisasi menggunakan Borland Delphi dan komponen Tatuk GIS.
3.1.1 Analisis Masalah
PLN UPJ Cileungsi masih menggunakan cara konvensional dalam mengolah data koordinat gardu listrik. Data koordinat diperoleh dari sebuah GPS
receiver melalui survey lapangan yang telah diagendakan oleh manager PLN UPJ Cileungsi. Data tersebut kemudian disimpan dalam bentuk berkas berupa titik-
titik koordinat gardu. Bagian pelayanan melaporkan data spasial gardu listrik yang diperoleh dari hasil survey kepada manager. Data yang dilaporkan belum
divisualisasikan kedalam bentuk pemetaan sehingga kurang memberikan
informasi. Selain kurang memberikan informasi, cara konvensional ini membutuhkan media penyimpanan yang besar tetapi tidak aman, karena media
yang digunakan masih berupa kertas sehingga mudah rusak, tidak hanya itu jika menggunakan media penyimpanan tersebut, bagian layanan sulit melakukan
pengolahan data seperti pencarian, mengubah data dan lain-lain. Cara konvensional ini tidak efektif karena bagian pelayanan sendiri membutuhkan
waktu yang lama untuk mendapatkan data. Selain itu jika manager membutukan data, dibutuhkan waktu lama untuk menyajikan informasi yang dibutuhkan.
Berdasarkan permasalahan diatas, perlu adanya sebuah sistem informasi yang berbasis pemetaan yang bisa memberikan visualisasi data spasial gardu
listrik agar bagian layanan mudah dalam mengelola data spasial gardu listrik yang diperoleh dari GPS Receiver serta memberikan informasi secara visual sehingga
lebih mudah dipahami. Sistem yang dibangun harus memenuhi kebutuhan bagian pelayanan serta memberikan informasi kepada manager
Adapun sistem yang ada sekarang digambarkan pada gambar 3.1 berikut ini sebagai berikut:
Agenda Survey
Pelaksanaan Survey
Manager Petugas Pelayanan
Agenda Survey
Data Spasial Gardu
Laporan koordinat gardu
Pengolahan Data Spasial
Laporan koordinat gardu
Flow Map Agenda Survey
Agenda survey yang telah
dilaksanakan
ARSIP
Gambar 3.1 Flowmap agenda Survey
3.1.2 Sumber Informasi
Data yang digunakan dalam membuat sistem informasi geografis ini adalah data non-spasial yang akan diolah terdiri dari data gardu listrik, data
penyulang, data pelanggan dan data user, sedangkan data spasial yang akan diolah hanya data spasial gardu listrik berupa titik-titik Koordinat. Semua data
yang digunakan untuk membangun sistem informasi geografis diperoleh dari PLN UPJ Cileungsi.
3.2 Analisis Kebutuhan Non-Fungsional
3.2.1 Analisis Pengguna
Modul ini akan digunakan oleh petugas bagian Admin dimana yang jadi admin disini adalah bagian pelayanan. Pengguna lainnya adalah Manager yang
membutuhkan informasi data spasial gardu listrik. Manager hanya melakukan pengecekan terhadap data gardu jika Bagian Pelayanan sedang melakukan tugas
lapangan. Manager tidak diperbolehkan melakukan pengolahan terhadap data gardu.
Tingkat kemampuan pengguna dalam hal ini yang ada Di PLN UPJ Cileungsi adalah Sebagai Berikut:
1. Manager Pendidikan
S2 Software yang dikuasai
Sistem Operasi Windosw XP, 7
Aplikasi Microsoft Office 2003, 2007
2. Bagian Pelayanan Pendidikan
Minimal D3 Software yang dikuasai
Sistem Operasi Windosw XP, 7
Aplikasi Microsoft Office, MAPINFO, ArcView, Auto CAD
Database MySql server
Adapun rincian dari pengguna sistem pemetaan yang dibangun adalah sebagai berikut :
Tabel Error No text of specified style in document..1 Spesifikasi
Pengguna Pengguna
Tanggung Jawab Hak Akses
Tingkat ketrampilan
Admin Bagian Pelayanan
Manage data
Spasial Mengolah
keseluruhan sistem
Mengerti cara penggunaan Modul ini sesuai petunjuk,
menguasai cara
menggunakan Aplikasi
deksop, mengerti
pengolahan data spasial, mengerti
SQL dan
aplikasinya Manager
Melihat data
spasial, data
pelanggan. Melihat
data spasial dan non
spasial gardu
listrik, data
pelanggan. Mengerti cara penggunaan
Modul ini sesuai petunjuk, menguasai
cara menggunakan
Aplikasi desktop
PLN UPJ Cileungsi sudah memiliki semua kriteria Pengguna yang dibutuhkan untuk menjalankan modul penugasan ini maka tidak perlu adanya
pendidikan atau pelatihan dalam menggunakan Modul ini.
3.2.2 Analisis Perangkat Keras
Analisis perangkat keras hardware merupakan proses analisis yang lebih menekankan kepada aspek pemanfaatan perangkat keras yang selama ini telah
dimiliki PLN UPJ Cileungsi. Adapun spesifikasi perangkat keras komputer yang ada di PLN UPJ
Cileungsi adalah sebagai berikut : 1. Processor Intel Pentium 4 2.0GHz
2. Kapasitas RAM 2GB 3. VGA ATI Radeon 512 MB
4. Hardisk WD 500 GB
5. Monitor 17 inch LED 6. Keyboard dan mouse optical
Perangkat keras yang disarankan untuk menggunakan sistem ini minimal memiliki kapasitas sebagai berikut :
1. Processor
: Minimal kecepatan P4 2,6 MHz. 2.
Harddisk : Minimal kapasitas 1 GB.
3. Memory
: Minimal kapasitas 256 MB. 4.
Monitor : SVGA 15
”
, 1024 x 768, 0.297mm, 16ms, 450:1, 450 cdm Black.
Setelah dilakukan analisis terhadap perangkat keras yang dimiliki oleh PLN UPJ Cileungsi, dapat disimpulkan bahwa Perangkat Keras yang ada di PLN
UPJ Cileungsi telah memenuhi kebutuhan spesifikasi dari sistem yang dibuat, sehingga tidak perlu adanya penambahan atau pembaruan perangkat keras.
3.2.3 Analisis Perangkat Lunak
Sistem Operasi yang digunakan di PLN UPJ Cileungsi adalah Windows 7 professional 32-bit. Sehingga sudah cukup memenuhi kebutuhan perangkat
lunak untuk menjalankan sistem yang telah dibangun, Perangkat Lunak yang digunakan Untuk membangun sistem ini adalah
sebagai berikut: 1. Sistem Operasi Windows 7 Professional
2. Borland Delphi 7 3. MapInfo Professional 9.0
4. ArcView 3.3
5. Tatuk Gis 7.0 6. My sql Server 5.1
Perangkat lunak yang dipakai untuk menggunakan sistem ini adalah sebagai berikut:
1. Sistem Operasi minimal windows XP 2. My Sql
Berdasarkan analisis di atas, perangkat Lunak yang ada di PLN UPJ Cileungsi telah memenuhi kebutuhan dari sistem yang dibuat, sehingga tidak
perlu adanya penambahan atau pembaruan perangkat perangkat Lunak
3.3 Analisis File
File merupakan kumpulan data yang yang mempunyai kaitan satu sama lain sehingga membentuk kesatuan yang terintegrasi. PLN UPJ Cileungsi masih
menggunakan cara konvensional dalam mengolah data yang di peroleh dari hasil survey. Data-data koordinat di simpan dalam bentuk tabel dan disimpan dalam
media kertas. File peta yang digunakan pada sistem Pemetaan yang dibangun adalah file
ESRI shape .shp. File ESRi Shape diperoleh dari Titik Kordinat yang diperoleh dari hasil survey dan kemudian di digitasi menggunakan perangkat lunak ArcView
3.3. File ESRI Shape terdiri dari beberapa file yang sesuai dengan penamaan pada saat konversi penamaannya. File-file seperti dijelaskan sebelumnya memiliki
penamaan yang sama namun nama-nama belakang suffix atau extension berbeda.
Berikut nama belakang dari ESRI Shape adalah file utama.SHP, File Indeks.SHX dan file databaseDBF.
3.4 Analisis Basis Data