Sistem Informasi Reservasi Kamar Pada Hotel Nusantara Jakarta

(1)

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk penyusunan Skripsi pada Program Studi Sistem Informasi

Oleh : Nur Ulul Azmi

1.05.08.697

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG


(2)

SISTEM INFORMASI RESERVASI KAMAR PADA HOTEL NUSANTARA JAKARTA

NUR ULUL AZMI NIM. 1.05.08.697

Telah disetujui dan disahkan di Bandung sebagai Skripsi pada tanggal : 2012

Menyetujui, Pembimbing

Herwan Suwandi, S.Pd., M.Kom. NIDN.0410207002

Dekan Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer

Prof. Dr. H. Denny Kurniadie. Ir. M.Sc

Ketua Program Studi Sistem Informasi


(3)

prosedurnya meliputi data tamu, kamar, reservasi, checkin, checkout, restaurant,

laundry dan laporan yang pencatatannya dilakukan dalam dokumen manual yang

diarsipkan sehingga billing masih terjadi kesalahan perhitungan. Oleh karena itu diperlukan sebuah sistem informasi reservasi kamar yang dapat mengefesienkan dan mengefektifkan kinerja yang terjadi di Hotel Nusantara terutama di bagian

receptionist.

Penulis membangun suatu sistem informasi reservasi kamar pada Hotel Nusantara mengunakan metode pengembangan prototype. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah Wawancara dan Observasi. Sistem perancangan menggunakan UML (Unified Modeling Language). Perangkat lunak yang digunakan Java Netbeans, XAMPP dengan database MySql.

Sistem informasi yang dibangun oleh penulis dapat digunakan untuk mengolah data tamu pada saat reservasi sampai proses tamu checkout, sehingga dapat mempermudah dalam proses pencarian data, penghitungan biaya keseluruhan dan juga mempermudah dalam proses pembuatan laporan, sehingga dapat meningkatkan kualitas kerja karyawan hotel dan juga meningkatkan mutu pelayanan hotel.


(4)

rooms, reservation, check-in, checkout, restaurant, laundry, and the report that is manually archived, causing mistakes in the billing. That is why it is necessary for the hotel management to have an information system of room reservation that can make the tasks in Nusantara Hotel effective and efficient, especially in receptionist sector.

The researcher builds an information system of room reservation in Nusantara Hotel using prototype development method. The method of data collection used in this study is interview and observation. The design system uses UML (Unified Modeling Language), and the software used here is Java Netbeans, XAMPP with MySql as the database.

The information system built by the researcher can be used for data processing of guests from the process of reservation to the process of checkout, so that it will be easier in the process of data searching, total expense counting, and the process of writing the report. It improves the quality of hotel staffs’ work and the quality of hotel service.


(5)

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala nikmat dan karunia-Nya yang telah dianugerahkan kepada kita semua, sehingga penulis dapat melaksanakan penelitian di Hotel Nusantara Jakarta, serta dapat menyelesaikan laporan Skripsi ini. Pembuatan Laporan Skripsi ini merupakan salah satu syarat persyaratan kelulusan pada Program Studi Sistem Informasi Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer di Universitas Komputer Indonesia dengan judul:

SISTEM INFORMASI RESERVASI KAMAR PADA HOTEL

NUSANTARA JAKARTA .

Penulis menyadari sepenuhnya, bahwa dalam penyusunan laporan skripsi ini masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun akan senantiasa penulis terima sebagai masukan yang berarti, sehingga dalam penyusunan karya tulis lainnya penulis dapat menyusun dengan lebih baik.

Pada kesempatan ini, dengan segala kerendahan hati perkenankanlah penulis menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Dr. Ir. Eddy Suryanto Soegoto, M.Sc. selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia.


(6)

berkenan meluangkan waktu guna membimbing, mengarahkan, dan memberi petunjuk yang sangat berharga demi selesainya penyusunan skripsi ini. 5. Seluruh Dosen serta Staff Universitas Komputer Indonesia yang telah berjasa

dalam menunaikan tugasnya, khususnya pada program studi sistem informasi. 6. Management Hotel Nusantara yang telah memberikan kesempatan kepada

penulis untuk melakukan penelitian pada perusahaan tersebut.

7. Seluruh karyawan Hotel Nusantara yang telah membantu dalam proses penelitian dan penyusunan skripsi ini.

8. Orang tua tercinta, Ayat dan Santi, yang selalu memberikan doa yang terbaik dan motivasi serta bimbingannya selama ini.

9. Kakakku Asep Nur Jamaal dan Jajang Nur Rohmatullah, yang selalu memberikan doa dan motivasi bagi penulis selama ini.

10. Terima kasih Pandu Maulana Kusnandar, yang selama ini telah menemani dalam suka maupun duka, serta memberikan doa, dorongan, motivasi dan semangatnya yang terbaik bagi penulis.

11. Untuk teman-teman KOPDUL SI-15 angkatan 2008, terima kasih atas dukungan, dorongan serta kebersamaannya selama ini.

12. Terimakasih kepada teman-teman satu perjuangan, teman-teman bimbingan Bapak Herwan Suwandi yang saling mendukung dan saling membantu.


(7)

disebutkan satu per satu, terima kasih telah memberikan motivasi, inspirasi, semangat serta doa yang tulus dan ikhlas sehingga membantu penulis dalam memperlancar proses pembuatan Skripsi ini.

Penulis berharap semoga laporan Skripsi ini dapat memberikan manfaat yang besar khususnya bagi penulis dan bagi pembaca pada umumnya. Akhir kata penulis ucapkan semoga bantuan yang telah diberikan kepada penulis dalam penyusunan Skripsi ini akan mendapat balasan yang lebih besar dari Tuhan Yang Maha Kuasa, Amin.

Bandung, Agustus 2012


(8)

LEMBAR PENGESAHAN PERNYATAAN KEASLIAN

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR TABEL ... xv

DAFTAR SIMBOL ...xvii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah ... 5

1.2.1 Identifikasi Masalah ... 5

1.2.2 Rumusan Masalah ... 6

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 6

1.4 Kegunaan Penelitian ... 7

1.4.1 Kegunaan Praktis ... 7

1.4.2 Kegunaan Akademis ... 7

1.5 Batasan Masalah ... 8

1.6 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 8

1.6.1 Lokasi ... 8

1.6.2 Waktu Penelitian ... 8

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Sistem ... 10


(9)

2.2 Konsep Dasar Informasi ... 16

2.2.1 Pengertian Informasi ... 16

2.2.2 Kualitas Informasi ... 16

2.2.3 Nilai Informasi ... 17

2.3 Konsep Dasar Sistem Informasi ... 18

2.3.1 Pengertian Sistem Informasi ... 18

2.3.2 Komponen Sistem Informasi ... 19

2.4 Reservasi Kamar ... 20

2.4.1 Pengertian Reservasi ... 20

2.4.2 Pengertian Kamar ... 20

2.5 Hotel ... 21

2.5.1 Pengertian Hotel ... 21

2.5.2 Klasifikasi Hotel ... 21

2.5.3 Pengertian Tamu Hotel ... 24

2.5.4 Pengertian Check In dan Check Out ... 26

2.5.5 Persyaratan Pokok Usaha Perhotelan ... 26

2.6 Arsitektur Jaringan ... 29

2.6.1 Pengertian Jaringan Komputer ... 29

2.6.2 Jenis-Jenis Jaringan Komputer ... 29

2.6.3 Topologi Jaringan ... 32

2.6.4 Metode Client-Server ... 33

2.7 Unified Modeling Language (UML) ... 34

2.7.1 Definisi Unified Modeling Language (UML) ... 34

2.7.2 Langkah Penggunaan Unified Modeling Language (UML) ... 35


(10)

2.9.3 XAMPP ... 44

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian ... 46

3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan ... 46

3.1.2 Visi dan MisiPerusahaan ... 47

3.1.3 Struktur Organisasi Perusahaan ... 47

3.1.3 Deskripsi Tugas ... 48

3.2 Metode Penelitian ... 49

3.2.1 Desain Penelitian ... 49

3.2.2 Jenis dan Metode Pengumpulan Data ... 51

3.2.2.1 Sumber Data Primer ... 51

3.2.2.2 Sumber Data Sekunder ... 52

3.2.3 Metode Pendekatan / Pengembangan Sistem ... 52

3.2.3.1 Metode Pendekatan Sistem ... 52

3.2.3.2 Metode Pengembangan Sistem ... 53

3.2.3.3 Alat Bantu Analisis dan Perancangan ... 56

3.2.4 Pengujian Software ... 60

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1. Analisis Sistem Yang Berjalan ... 62

4.1.1 Diagram Use Case ... 62

4.1.2 Definisi Aktor dan Deskripsinya ... 63

4.1.3 Definisi Use Case dan Deskripsinya ... 63

4.1.4 Skenario Use Case ... 64


(11)

4.2.3 Diagram Use Case Yang di Usulkan ... 72

4.2.3.1 Definisi Aktor Yang di Usulkan ... 73

4.2.3.2 Definisi Use Case Yang di Usulkan ... 74

4.2.3.3 Skenario Use Case Yang di Usulkan ... 74

4.2.3.4 Diagram Activity Yang di Usulkan ... 78

4.2.4 Perancangan Prosedur Yang di Usulkan ... 82

4.2.4.1 Sequence Diagram ... 82

4.2.4.2 Class Diagram ... 85

4.2.4.3 Component Diagram ... 86

4.2.4.4 Deployment Diagram ... 87

4.2.4.5 Kodifikasi ... 88

4.2.5 Perancangan Antar Muka ... 90

4.2.5.1 Struktur Menu ... 90

4.2.5.2 Perancangan Input ... 91

4.2.5.3 Perancangan Output ... 98

4.2.6 Perancangan Arsitektur Jaringan ... 100

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM 5.1 Implementasi ... 101

5.1.1 Batasan Implementasi ... 101

5.1.2 Implementasi Perangkat Lunak ... 102

5.1.3 Implementasi Kebutuhan Perangkat Keras ... 102

5.1.4 Implementasi Basis Data ... 103

5.1.5 Implementasi Antar Muka ... 105


(12)

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan ... 127 6.2 Saran ... 128 DAFTAR PUSTAKA


(13)

1.1.Latar Belakang Penelitian

Pada saat ini perkembangan bisnis hotel di Indonesia semakin berkembang. Hampir di semua kota dibangun hotel-hotel. Dari mulai hotel berbintang satu sampai hotel berbintang lima. Hotel dapat berkembang dimana saja, baik di kota besar maupun kecil. Pada saat ini hotel sudah berkembang menjadi sebuah bidang bisnis yang sangat menjanjikan, dimana semua masyarakat modern yang pergi ke luar kota untuk urusan pekerjaan atau hiburan sangat membutuhkan jasa penginapan atau hotel.

Oleh karena itu, hotel menjadi salah satu pendorong utama dalam meningkatkan pertumbuhan pariwisata di Indonesia. Sehingga bisnis hotel memiliki prospek yang sangat menjanjikan meskipun dalam pengelolaannya membutuhkan modal usaha yang besar dan tenaga kerja yang banyak. Akan tetapi tidak sedikit dari para pengusaha-pengusaha yang ada di Indonesia tergiur dan mulai menanamkan modalnya dibidang perhotelan demi memperoleh keuntungan yang sebesar-besarnya disamping memberikan kenyamanan bagi tamu hotel.

Para pelaku bisnis ini diharapkan memperlakukan tamu hotel seperti raja dan memperlakukan tamu hotel sebagai patner dalam usaha karena jasa pelayanan hotel sangat tergantung pada banyaknya tamu hotel yang menggunakan fasilitas hotel tersebut.


(14)

Demi memenuhi kebutuhan para tamu hotel maka di Indonesia banyak dibangun hotel-hotel dengan beberapa jenis hotel yang lokasinya disesuaikan dengan kebutuhan tamu hotel diantaranya city hotel yang berlokasi di perkotaan dan biasanya diperuntukkan bagi tamu hotel yang bermaksud untuk tinggal sementara (dalam jangka waktu pendek), residential hotel yang berlokasi di daerah pingiran kota besar yang jauh dari keramaian kota tetapi mudah mencapai tempat-tempat kegiatan usaha, resort hotel yang berlokasi di daerah pengunungan (mountain hotel) atau di tepi pantai (beach hotel), dan motel yang berlokasi di pinggiran atau di sepanjang jalan raya yang menghubungan satu kota dengan kota besar lainnya.

Tamu yang akan menginap sudah tentu memilih hotel yang lokasinya sesuai dengan kubutuhan, memiliki karnar-kamar beserta sernua fasilitas dan perlengkapannya. Tamu menghendaki tidur dengan aman, seperti tidur di rumah sendiri, bahkan wajarlah bila seorang tamu menuntut lebih nyaman dari pada di rumahnya, karena merasa telah membayar untuk memenuhi keinginannya. Untuk itu hotel harus menyajikan kamar dengan baik, bersih dan aman agar tamu betah tinggal, bahkan memperpanjang malam penginapanya di hotel.

Dalam segi pemesanan kamar hotel sendiri tamu hotel bisa melakukan pemesanannya secara langsung datang ke hotel maupun tidak langsung yaitu dengan menggunakan teknologi informasi seperti melalui telepon, email dan website. Dan tidak bisa dipungkiri kalau ternyata perkembangan teknologi informasi pada saat ini ikut mempengaruhi cara kerja pada bisnis hotel ini. Dimana kita dituntut untuk lebih memahami perkembangan yang terjadi di bidang teknologi dan informasi sehingga dapat meningkatkan kualitas kerjanya.


(15)

Kemajuan teknologi informasi dapat dilihat dari kemudahan dalam mengakses data yang dibutuhkan. Dan kebutuhan akan penyajian informasi yang cepat dan akurat semakin dibutuhkan oleh berbagai pihak, baik sebagai pengelola bisnis maupun kita sebagai pelanggan. Penggunaan teknologi informasi tidak hanya sebagai proses otomatisasi terhadap akses informasi, tetapi juga menciptakan akurasi, kecepatan, dan kelengkapan sebuah sistem yang terintegrasi, sehingga proses organisasi akan menjadi lebih efisien dan terukur.

Salah satu pelaku bisnis yang bergerak dibidang jasa perhotelan adalah Hotel Nusantara. Hotel yang merupakan hotel berbintang satu yang terletak dipinggiran kota Jakarta yang berdekatan dengan pusat belanja. Hotel ini sudah berdiri sejak tahun 1992 oleh Bapak Gozhi Afdat.

Tabel 1.1

Room Rate Hotel Nusantara

No. Jenis Kamar Harga

1. Standar Single Rp. 200.000,00 2. Standar Double Rp. 250.000,00

3. Deluxe Rp. 275.000,00

4. Family Rp. 350.000,00

Sumber : Hotel Nusantara Indah, 2012

Tabel 1.1 menunjukkan bahwa Hotel Nusantara memiliki kamar sebanyak 56 kamar dan memiliki empat jenis kamar diantaranya standar single, standar double, deluxe, dan family. Dan fasilitas yang ditawarkan adalah ac, tv kabel, hot water dan breakfast. Untuk deluxe dan family ada fasilitas extrabed @Rp. 50.000,


(16)

Dalam segi pemesanan kamar hotel ini menyediakan layanan untuk melakukan pemesanan secara langsung maupun tidak langsung seperti melakukan pemesanan lewat telepon, email dan website. Sedangkan dalam mencatat data reservasi, data pembayaran, dan laporan keuangan dilakukan dengan mencatat ke dalam media kertas sehingga penyimpanan datanya masih dalam bentuk dokumen yang diarsipkan.

Berdasarkan sistem yang berjalan pada Hotel Nusantara maka tidak bisa dipungkiri kalau sistem komputer memegang peranan penting dalam mendorong ketersediaan informasi dan berjalannya komunikasi. Karena dapat memudahkan pekerjaan manusia menjadi lebih efektif dan efisien, seperti mengumpulkan, mengirimkan, memasukkan, mengolah dan menyimpan data-data tentang kejadian atau peristiwa yang disebabkan oleh aktivitas/operasi organisasi sehari-hari. Oleh karena itu, dibutuhkan fasilitas teknologi dalam pengolahan data-data yang dulu diolah secara tertulis dalam bentuk dokumen yang diarsipkan diubah ke dalam pola komputerisasi yang mempermudah proses pengentrian dan pencarian data-data yang telah tersimpan dalam data-database.

Database tersebut dibuat dengan tujuan agar proses kerja lebih optimal dan dapat dilakukan secara cepat dan tepat dengan tingkat kesalahan yang sedikit. Pembuatan suatu sistem server yang sering disebut dengan billing memudahkan pengoperasian yang dilakukan oleh receptionist hotel untuk mengentri data maupun pencarian data. Data yang masuk tidak disimpan pada komputer yang bersangkutan tempat pengentrian data tetapi langsung pada server yang dapat dipantau oleh pemiliknya tanpa harus menanyakan pada petugas receptionist


(17)

hotel. Keefektifan ini memudahkan pemilik hotel untuk mengetahui segala sesuatu yang berhubungan dengan tamu hotel maupun informasi dari tamu hotel.

Berdasarkan uraian diatas, maka perlu adanya penelitian dalam mengolah sistem informasi Hotel Nusantara Indah. Adapun judul yang dikemukakan dalam penelitian ini adalah : “SISTEM INFORMASI RESERVASI KAMAR PADA HOTEL NUSANTARA JAKARTA“.

1.2.Identifikasi dan Rumusan Masalah 1.2.1. Identifikasi Masalah

Upaya meningkatkan kualitas pelayanan informasi suatu perusahaan tidak luput dari berbagai kendala permasalahan yang sering dihadapi. Selain keterbatasan sumber daya manusia, sistem informasi yang dapat menunjang dalam hal pengelolaan data informasi pun terkadang banyak sekali kekurangannya. Hal ini pula yang dialami Hotel Nusantara. Maka dari itu penulis mengidentifikasikan permasalahan sebagai berikut :

1. Sistem reservasi kamar yang masih disimpan dalam bentuk dokumen yang diarsip, sehingga sering terjadi penumpukan data-data.

2. Proses pencatatan data masih dilakukan secara tertulis dalam bentuk dokumen yang diarsip sehingga pencarian data reservasi, dan kamar membutukan waktu lama.

3. Sistem informasi perhotelan yang lambat dalam penyampaian informasi dikarena penyimpanan data yang masih dalam bentuk pembukuan.


(18)

1.2.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah dan identifikasi diatas, maka permasalahan yang akan dikaji dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut :

1. Bagaimana proses pengolahan data reservasi kamar pada Hotel Nusantara Jakarta

2. Bagaimana proses pencatatan dan pencarian data pada Hotel Nusantara Jakarta

3. Bagaimana penyampaian informasi data pada Hotel Nusantara Jakarta 4. Bagaimana proses pembuatan laporan pada Hotel Nusantara Jakarta 5. Bagaimana proses billing sistem pada Hotel Nusantara Jakarta

1.3.Maksud dan Tujuan Penelitian 1.3.1 Maksud

Maksud dari penelitian yang dilakukan adalah untuk mengambil informasi mengenai sistem yang sedang berjalan dan membangun sistem informasi reservasi kamar pada Hotel Nusantara Jakarta guna mempermudah dalam pemrosesan kinerja Hotel tersebut.

1.3.2 Tujuan

Sedangkan tujuan dilaksanakannya penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui proses pengolahan data reservasi kamar pada Hotel Nusantara Jakarta

2. Untuk mengetahui proses penginputan data dan pencarian data pada Hotel Nusantara Jakarta


(19)

3. Untuk mengetahui penyampaian informasi data pada Hotel Nusantara Jakarta. 4. Untuk mengetahui proses pembuatan laporan pada Hotel Nusantara Jakarta. 5. Untuk mengetahui proses billing sistem pada Hotel Nusantara Jakarta.

1.4.Kegunaan Penelitian 1.4.1. Kegunaan Praktis

Kegunaan dari penelitian ini dilihat dari sisi praktis perusahaan, yaitu untuk memberi masukan terhadap sistem reservasi kamar yang sedang berjalan saat ini dan untuk dilakukannya pengembangan-pengembangan baru sehingga akan memperbaiki sistem yang ada demi tercapainya tujuan bersama dalam hal peningkatan dalam mendapatkan keuntungan yang maksimal. Adapun kegunaan penelitian ini dilihat dari sisi praktis pegawai adalah untuk mempermudah serta memotivasi para pegawai agar bekerja lebih efektif dan diharapkan akan menambah loyalitas para pegawai terhadap Hotel Nusantara.

1.4.2. Kegunaan Akademis

Kegunaan akademis bagi jurusan sistem informasi adalah sebagai sumbangsih sebuah karya ilmiah yang telah didapat penulis selama menuntut ilmu di jurusan tersebut. Karya ilmiah ini juga menjadi tolak ukur untuk membandingkan antara teori yang dipelajari selama perkuliahan dengan kejadian-kejadian yang ada dilapangan, khususnya Hotel Nusantara.

Adapun kegunaan bagi penulis adalah untuk mengenal dan mendalami situasi dan kondisi yang terjadi pada Hotel Nusantara, khususnya sistem perhotelan pada Hotel Nusantara. Adapun kegunaan bagi peneliti lain adalah


(20)

dapat digunakan sebagai referensi bagi peneliti lain yang ingin meneliti pada kajian yang sama.

1.5.Batasan Masalah

Pembatasan ini dilakukan agar tidak timbul penafsiran yang berbeda dan tidak menyimpang dari ruang lingkup permasalahan. Dengan adanya pembatasan masalah dan ruang lingkup yang cukup luas maka penulis membatasi permasalahan sebagai berikut:

1. Perancangan sistem informasi perhotelan ini hanya mencakup prosedur pemesanan kamar secara langsung, penggunaan fasilitas restoran dan laundry, serta prosedur tamu keluar.

2. Pembuatan laporan meliputi laporan tamu masuk, laporan restoran, laporan laundry dan laporan tamu keluar.

1.6. Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi dan waktu penelitian adalah tempat penulis melakukan observasi dan penelitian untuk dijadikan bahan dalam menyusun skripsi.

1.6.1. Lokasi

Lokasi penulis dalam melakukan penelitian ini adalah Hotel Nusantara Jl. K.H. Mas Mansyur No. 36 Tanah Abang Jakarta Pusat.

1.6.2. Waktu Penelitian


(21)

Tabel 1.2


(22)

2.1. Konsep Dasar Sistem 2.1.1 Pengertian Sistem

Sistem berasal dari bahasa Latin (systema) dan bahasa Yunani. (systema) adalah suatu kesatuan yang terdiri komponen atau elemen yang di hubungkan bersama untuk memudahkan aliran informasi, materi atau energy.

Istilah sistem merupakan istilah dari bahasa yunani "system" yang artinya adalah himpunan bagian atau unsur yang paling berhubungan secara teratur untuk mencapai tujuan bersama.

“Menurut Jogiyanto ( 2005 : 1 ) Suatu sistem dapat didefinisikan sebagai suatu kesatuan yang terdiri dari dua atau lebih komponen atau subsistem yang

berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan.”

“Abdul Kadir ( 2003 : 54) system merupakan sekumpulan elemen yang

terkait atau terpadu yang yang dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan tertentu.” Berdasarkan pengertian diatas, maka penulis menyimpulkan bahwa perngertian sistem adalah sekumpulan elemen-elemen atau subsistem-subsistem yang lebih kecil, yang saling berinteraksi satu sama lainnya, guna mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.


(23)

2.1.2 Elemen Sistem 1. Masukkan (input)

Input merupakan data yang masuk ke dalam suatu sistem. 2. Model

Model merupakan kombinasi prosedur, logika, dan model matematik yang memproses data yang tersimpan di database dengan cara yang sudah ditentukan untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

3. Keluaran (output)

Output merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem. 4. Teknologi

Teknologi merupakan alat dalam sistem informasi, teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan output, dan membantu pengendalian sistem.

5. Basis Data (database)

Database merupakan kumpulan data yang saling berhubungan yang tersimpan didalam komputer dengan menggunakan software database. 6. Kontrol (control)

Pengendalian atau control yang dirancang untuk menanggulangi gangguan terhadap sistem informasi.


(24)

2.1.3 Karakteristik Sistem

Menurut Jogiyanto (2005:6) sistem adalah suatu jaringan kerja dari suatu prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama melakukan suatu kegiatan untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu. Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yaitu :

a.Komponen Sistem (component)

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk suatu kesatuan. Komponen-komponen sistem atau elemen-elemen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem.

b. Batas Sistem (boundary)

Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem memeungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan. Batas sistem juga menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.

c. Lingkungan Luar Sistem (environment)

Lingkungan luar dari suatu sistem adalah apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. Linkgungan luar yang menguntungkan merupakan energi bagi sistem dan harus tetap dijaga dan dipelihara. Sedangkan lingkungan luar yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan, karena kalau tidak maka akan mengganggu kelangsungan hidup dari sistem tersebut.


(25)

d. Penghubung Sistem (interface)

Penghubung merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem yang lainnya. Melalui penghubung memungkinkan sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem yang lainnya. Dengan penghubung satu subsistem dapat berintegrasi dengan subsistem yang lainnya membentuk satu kesatuan. Keluaran (output) dari satu subsistem akan menjadi masukan (input) untuk subsistem yang lainnya.

e. Masukan Sistem (input)

Masukan adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input). Maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk didapatkan keluaran. Sebagai contoh di dalam sistem komputer, program adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan data adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.

f. Keluaran Sistem (output)

Keluaran adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Keluaran dapat berupa masukan untuk subsistem yang lain atau kepada supra sistem. Misalnya untuk sistem komputer, panas yang dihasilkan adalah keluaran yang tidak berguna merupakan hasil sisa pembuangan, sedangkan informasi adlaah keluaran yang dibutuhkan.


(26)

g. Pengolahan Sistem (process)

Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah atau sistem itu sendiri sebagai pengolahnya. Pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran. Suatu sistem produksi akan mengolah masukan berupa bahan baku atau bahan-bahan yang lain menjadi keluaran berupa barang jadi. Sistem akuntansi akan mengolah data-data transaksi Pengolahan Sistem (process) mejadi laporan-laporan keuangan dan laporan-laporan-laporan-laporan

lain yang dibutuhkan oleh manajemen. h. Sasaran Sistem

Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objective). Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuannya

Gambar 2.1 Karakteristik Sistem Sumber : [Jogiyanto,2005:6]


(27)

2.1.4 Klasifikasi Sistem

Menurut Jogiyanto, HM (2005:7), Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, di antaranya adalah sebagai berikut :

a. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem abstrak (abstract system) dan sistem fisik (physical system).

Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik. b. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem alamiah dan sistem buatan manusia.

Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak hasil buatan manusia. Sistem buatan manusia yang melibatkan interaksi antara manusia dengan mesin disebut dengan human-machine system.

c. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertentu dan sistem tak tentu.

Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi. Interaksi di antara bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti, sehingga keluaran dari sistem dapat diramalkan.

d. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertutup (closed system) dan sistem terbuka (open system).

Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak berpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya campur tangan dari pihak di luarnya. Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan


(28)

luar atau sub-sistem lainnya. Karena keterbukaan sistem ini, maka suatu sistem harus mempunyai suatu sistem pengendalian yang baik.

2.2. Konsep Dasar Informasi 2.2.1 Pengertian Informasi

Informasi merupakan salah satu unsur yang sangat penting di dalam organisasi. Suatu sistem yang kurang mendapatkan informasi akan menjadi luruh, sehingga informasi tersebut sangat penting artinya bagi suatu organisasi.

Menurut Tata Sutabri ( 2003 : 31 )

“Data yang telah diproses sedemikin rupa sehingga meningkatkan

pengetahuan bagi orang yang menggunakan data tersebut”

Menurut Jogiyanto ( 2005 : 8 ) adalah :

“Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya”.

Berdasarkan definisi di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa informasi merupakan data yang telah mengalami proses pengolahan sehingga lebih mememiliki arti bagi mereka yang akan menggunakan data tersebut.

2.2.2. Kualitas Informasi

Menurut Jogiyanto (2005:10) Kualitas Informasi terdiri dari 3 (tiga) hal yaitu:

1. Akurat

Akurat berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bias atau menyesatkan, harus jelas mencerminkan maksudnya. Informasi harus


(29)

akurat karena dari sumber informasi sampai ke penerima informasi kemungkinan banyak terjadi gangguan (noise) yang dapat merubah atau merusak informasi tersebut.

2. Tepat waktu

Tepat waktu berarti informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi. Karena informasi merupakan landasan di dalam pengambilan keputusan. Bila pengambilan keputusan terlambat, maka dapat berakibat fatal untuk organisasi.

3. Relevan

Relevan berarti informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang lainnya berbeda. 2.2.3. Nilai Informasi

Menurut Jogiyanto (2005 : 11), nilai dari informasi (value of information) ditentukan dari dua hal, yaitu manfaat dan biaya mendaatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai apabila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Kegunaan informasi adalah untuk mengurangi hal ketidakpastian di dalam proses pengambilan keputusan tentang suatu keadaan.Akan tetapi perlu diperhatikan bahwa informasi yang digunakan didalam suatu informasi umumnya digunakan untuk beberapa kegunaan. Sehingga tidak memungkinkan dan sulit untuk menghubungkan suatu bagian informasi pada suatu masalah yang tertentu dengan biaya untuk memperolehnya. Sebagian besar


(30)

informasi tidak dapat persis ditaksir keuntungannya dengan suatu nilai uang,tetapi dapat ditaksir dari nilai efektifitasnya.

2.3. Konsep Dasar Sistem Informasi 2.3.1 Pengertian Sistem Informasi

Menurut Azhar Susanto (2004 : 55) adalah :

“Sistem informasi adalah kumpulan dari sub-sub sistem baik phisik maupun non phisik yang saling berhubungan satu sama dan bekerja sama secara harmonis untuk mencapai satu tujuan yaitu mengolah data menjadi informasi yang

berguna”.

Menurut Jogiyanto ( 2005 : 11 ) adalah :

“Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi sari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan”.

Sistem informasi merupakan komponen-komponen yang saling berhubungan dan bekerja sama untuk mengumpulkan, memproses, menyimpan dan menyebarkan informasi untuk mendukung pengambilan keputusan, koordinasi, pengendalian, dan untuk memberikan gambaran aktivitas didalam perusahaan.


(31)

2.3.2. Komponen Sistem Informasi

Jogiyanto (2005 : 12), dalam buku Analisis Dan Desain, John Burch dan Gary Grudnitski mengemukakan bahwa sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebutnya dengan istilah blok bangunan (building block), yaitu :

1. Blok Masukan (Input Block)

Input mewakili data yang masuk kedalam sistem informasi, input disini termasuk metode-metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.

2. Blok Model (Model Block)

Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah ditentukan untuk menghasilkan keluaran yang diingkan. 3. Blok Keluaran (Output Block)

Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.

4. Blok Teknologi (Technology Block)

Teknologi merupakan Toolbox dalam sistem informasi. Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data,menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan. Teknologi terdiri dari 3 bagian utama, yaitu teknisi (brainware), perangkat lunak (software) dan perangkat keras


(32)

5. Blok Basis Data (Database Block)

Basis data (database) merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data perlu disimpan didalam basis data untuk keperluan penyedian informasi lebih lanjut. 6. Blok Kendali (Controls Block)

Banyak hal yang dapat merusak sistem informasi, seperti misalnya bencana alam, api, temperature, air, debu, kecurangan-kecerangan, kegagalankegagalan system itu sendiri, kesalahan-kesalahan, ketidak efisienan, sabotase dan sebagainya. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahankesalahan dapat langsung cepat diatasi

2.4. Pengertian Reservasi Kamar 2.4.1. Pengertian Reservasi

Reservasi atau pemesanan merupakan kata dasar dari kata pesan yang berarti permintaan seseorang yang merupakan amanat. (Kamus Ilmiah Populer Kontemporer, alex, 2005: 466).

2.4.2. Pengertian Kamar

Setiap tamu yang akan menginap di hotel harus mengetahui tipe kamar, lokasi kamar dan fasilitas yang tersedia di hotel agar para tamu yang akan


(33)

menginap tidak salah memilih kamar yang dikehendakinya dan memberikan rasa aman bagi para tamu hotel.

2.5. Hotel

2.5.1 Pengertian Hotel

Menurut SK.Menparpostel No. KM 37/PW430/MPPT-86 (A.Bambang Sujatno 2006:29) mendefinisikan hotel sebagai berikut :

“Hotel adalah suatu bentuk akomodasi yang mempergunakan sebagian atau seluruh bangunan untuk menyediakan jasa penginapan, makanan dan

minuman, serta lainnya bagi umum untuk kepentingan komersil.”

2.5.2. Klasifikasi Hotel

Hotel dapat diklasifikasikan menjadi 8 kategori, yaitu : 1. Berdasarkan Luas dan Jumlah Kamar

a. Hotel Kecil (small hotel) adalah hotel yang memiliki lebih dari 25 kamar atau kurang dari 100 kamar.

b. Hotel Menengah (above average hotel) ialah hotel yang memiliki lebih dari 100 kamar dan kurang dari 300 kamar.

c. Hotel Besar (large hotel), yaitu hotel yang memiliki lebih dari 300 kamar.

2. Berdasarkan Jenis Tamu yang Menginap

a. Hotel Keluarga (family hotel) adalah hotel yang dirancang untuk keluarga.


(34)

b. Hotel Bisnis (bisnis hotel) adalah hotel yang dirancang untuk para usahawan.

c. Hotel Wisata (tourist hotel) adalah hotel yang dirancang untuk para wisatawan.

d. Hotel Transit (transit hotel) adalah hotel yang dirancang khusus untuk orang-orang yang melakukan persinggahan sementara dalam suatu perjalanan.

e. Hotel Perawatan Kesehatan (cure hotel) adalah hotel yang dirancang untuk orang-orang yang sedang menginginkan penyembuhan dari suatu penyakit atau meningkatkan kesehatannya.

f. Hotel Konvensi (convention hotel) adalah hotel yang dirancang untuk keperluan orang-orang yang menyelenggarakan konvensi.

3. Berdasarkan Lama Tamu Menginap

a. Transient hotel, yaitu hotel dimana para tamunya menginap hanya untuk satu atau dua malam.

b. Semi-residential hotel, yaitu hotel dimana para tamunya lebih dari 12 malam sampai satu minggu.

c. Residential hotel, yaitu hotel dimana para tamunya menginap untuk jangka waktu lama, lebih dari satu minggu.

4. Berdasarkan Lokasi

a. Mountain hotel, adalah hotel yang terletak didaerah pegunungan. b. Beach hotel, adalah hotel yang terletak ditepi pantai.


(35)

d. Highway hotel, adalah hotel yang terletak ditepi jalan bebas hambatan dan biasanya diantara dua kota.

e. Airport hotel, adalah hotel terletak tidak jauh dari airport. f. Resort hotel, adalah hotel yang berlokasi dikawasan wisata. 5. Berdasarkan Lamanya Buka dalam Setahun

a. Seasonal hotel, yaitu hotel yang hanya buka pada waktu-waktu tertentu dalam setahun (3 bulan, 6 bulan, 9 bulan).

b. Year-round hotel, yaitu hotel yang buka sepanjang tahun. 6. Berdasarkan Tarif Kamar

a. Economy class hotel, ialah hotel yang memiliki tarif kamar kelas ekonomi (harga kamar relatif murah).

b. First class hotel, yaitu hotel dengan tarif kamar mahal.

c. Deluxe/luxury hotel, yaitu hotel yang memiliki harga kamar sangat mahal.

7. Menurut Bintang (Star)

Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Perhubungan No. PM. 10 / P.V.301 / Pht /77 tanggal 22 Desember 1977 tentang Peraturan Industri Perhotelan dan Klasifikasi hotel antara lain ditentukan menurut bintang, yaitu mulai bintang satu hingga lima. Perbedaan bintang tersebut terlihat dari fasilitas, peralatan dan mutu serta standar pelayanan. Penentuan kelas atau bintang diadakan setiap tiga tahun sekali dan ditetapkan oleh Keputusan Direktur Jenderal Pariwisata dalam bentuk sertifikat.


(36)

8. Berdasarkan Unsur atau Komponen Harga Kamar (Type of Plan)

a. European Plan Hotel (EP), ialah hotel yang menetapkan bahwa harga kamar hanya untuk kamar saja.

b. Continental Plan Hotel (CP), ialah hotel yang menetapkan bahwa harga kamar termasuk makan pagi.

c. Modified American Plan Hotel (MAP), ialah hotel yang menetapkan bahwa harga kamar termasuk dua kali makan (makan pagi, siang atau malam).

d. Full American Plan (FAP), yaitu harga kamar termasuk tiga kali makan.

2.5.3.Pengertian Tamu Hotel

“Tamu Hotel adalah Setiap orang yang datang dengan tujuan untuk

menginap di hotel dan atau mempergunakan fasilitas atau jasa-jasa hotel yang

telah disediakan.”(Agusnawar, 2004:14). Menurut Agusnawar (2004:17) tamu

hotel dapat diklasifikasikan menjadi: a. Domestic Tourist

Adalah para wisatawan lokal atau daerah tinggal atau menginap pada suatu hotel, misalnya pada waktu weekends, special function, dan atau aktivitas lain.

b. FITs (Free Independent Travellers)

Adalah wisatawan internasional yang melakukan perjalanan internasional secara sendiri (individual) dan tidak terikat rombongan atau group. Biasanya jenis tamu


(37)

c. GITs (Group Inclusive Tours)

Adalah rombongan wisatawan yang melakukan perjalanan bersamaan dengan suatu Package Tour. Biasanya tamu jenis GITs, jika melakukan perjalanan dengan perantara travel agent, sehubungan dengan penginapan (hotel/akomodasi), makan dan minum, sudah diatur oleh travel agent yang bersangkutan karena mereka sudah membeli dalam bentuk package.

d. SITs (Special Interest Tours)

Adalah suatu rombongan yang berkunjung ke suatu tempat, biasanya dengan tujuan khusus seperti berkunjung ke tempat wisata.

e. CIPs (Commercially Important Persons)

Adalah para tamu atau executive dari suatu perusahan besar yang selalu bepergian dan menginap di hotel yang mewah.

f. SPATTs (Special Attention Guest)

Adalah tamu-tamu yang membutuhkan perhatian lebih atau khusus, seperti tamu yang sudah tinggal lama dalam sebuah hotel, tamu yang sakit.

g. VIPs (Very Important Persons)

Adalah tamu-tamu yang dianggap penting dalam sebuah hotel, seperti para pejabat pemerintahan, tamu executive dari perusahaan.

h. Reguler Guest

Adalah tamu biasa yang menginap di sebuah hotel. Umumnya tamu tersebut menginap pada sebuah hotel tanpa membuat reservasi terlebih dahulu..


(38)

2.5.4. Pengertian Check In dan Check Out.

Check In adalah tamu Hotel yang memesan kamar setelah mengurus administrasi kemudian menginap untuk beberapa hari. Check Out adalah tamu Hotel yang telah menginap kemudian meninggalkan atau keluar hotel setelah administrasi hotel diselesaikan

2.5.5. Persyaratan Pokok Usaha Perhotelan

Sebelum mendirikan hotel, seseorang harus memikirkan dan mempertimbangkan syarat-syarat pokok yang perlu dipenuhi. Persyaratan awal suatu usaha hotel, khususnya di Indonesia harus mengikuti perundang-undangan yang berlaku, misalnya bentuk usaha (CV, PT, dan lain-lain). Persyaratan selanjutnya adalah :

a. Bangunan

1. Harus permanen, didesain sesuai dengan tema hotel 2. Sesuai dengan perencanaan kita/daerah setempat b. Fasilitas untuk Tamu

Fasilitas dan produk tamu meliputi : area parkir, lobby, kamar hotel, restoran, room service, bar, ruang pertemuan, fasilitas kebugaran, laundry dan dry cleaning, fasilitas hiburan, pelayanan telepon, health center, drugstore, fasilitas toko yang menjual souvenir, baby sitting, massage, airport transfer, money changer, dan sauna.


(39)

c. Fasilitas Penunjang Operasional 1. Area parkir kendaraan karyawan

2. Fasilitas untuk karyawan seperti ruang makan, ruang ganti pakaian, ruang ibadah, kamar mandi, toilet dan lain-lain.

3. Ruang penyimpanan barang dan bahan keperluan operasional hotel, misalnya gudang bahan makanan, peralatan kebersihan, dan lain-lain. 4. Ruang dan tempat pembuatan serta penyimpanan produk hotel, misalnya

dapur, tempat pencucian alat makan dan lain-lain. 5. Ruang kantor manajemen.

6. Tangga, lift, pos keamanan dan lain-lain. d. Personalia

Sebuah hotel tertentu harus memiliki karyawan, yaitu para staf yang akan menjalankan pekerjaan operasional. Syarat-syarat umum petugas hotel antara lain :

1. Mampu melayani tamu dengan perasaan tulus

2. Memiliki pengetahuan, keterampilan dan perilaku sesuai dengan jabatan perusahaannya

3. Mempunyai perasaan memiliki dan tanggung jawab terhadap pekerjaan 4. Harus menyadari bahwa pengembangan karir kerja dihotel sangat

tergantung pada banyaknya tamu yang menggunakan jasa hotel tersebut 5. Harus dapat berkomunikasi dengan baik


(40)

e. Manajemen

Tim manajemen adalah kumpulan orang-orang yang memiliki pengetahuan dan keterampilan pengelolaan sebuah organisasi. Mereka paling tidak menguasai kegiatan planning, organizing, actuating, controlling dan evaluating. Manajemen hotel terdiri dari jabatan departmental seperti front office manajer, housekeeper, chief, accountant dan lain-lain termasuk juga tim supervisi yang terdiri dari para pengawas. Departemen head bertanggung jawab kepada general manajer.

f. Struktur Organisasi

Organisasi mutlak diperlukan dalam usaha komersial, terlebih lagi dalam usaha perhotelan. Mekanisme kerja yang jelas dan teratur dapat dilihat dari struktur organisasi yang ada.

Yang harus ada dalam struktur organisasi adalah : 1. Departemen Kantor Depan (Front Office) 2. Departemen Tata Graha (HouseKeeping) 3. Departemen Makanan dan Minuman 4. Departemen Akunting

5. Departemen Teknik 6. Departemen Pemasaran 7. Departemen Personalia

8. Departemen Keamanan (security) 9. Departemen Rekreasi dan Olahraga


(41)

2.6 Arsitektur Jaringan

2.6.1 Pengertian Jaringan Komputer

Jaringan komputer dapat diartikan sebagai suatu sistem yang terbentuk dari interkoneksi fasilitas-fasilitas yang dirancang untuk membawa trafik dari beragam sumber telekomunikasi.

Suatu jaringan terdiri dari link dan node. Istilah node digunakan untuk merepresentasikan sentral, junction atau keduanya. Istilah link digunakan untuk merepresentasikan kabel, peralatan terminasi, dan sebagainya. Sedangkan trafik adalah informasi yang terdapat di dalam jaringan, yang mengalir melalui node dan

link (http://misstriad.wordpress.com/ Jaringan Komputer/ 10 Mei 2012).

2.6.2 Jenis-Jenis Jaringan Komputer

Jaringan komputer dapat dibedakan berdasarkan cakupan geografisnya. Ada 4 kategori utama jaringan komputer yaitu :

1) LAN (Local Area Network)

LAN digunakan untuk menghubungkan komputer yang berbeda didalam suatu area yang kecil, misalnya di dalam suatu gedung perkantoran atau kampus. Jarak antar komputer yang dihubungkan bisa mencapai 5 sampai 10 km. Suatu LAN biasanya bekerja pada kecepatan mulai 10 Mbps sampai 100 Mbps. LAN menjadi populer karena memungkinkan banyak pengguna untuk memakai sumber daya secara bersama-sama. Contoh dari sumber daya yang digunakan itu misalnya suatu mainframe, file server, printer, dan sebagainya.


(42)

Gambar 2.2. Local Area Network

(Sumber : http://distancelearning.ksi.edu/ F01xx07.JPG) 2) MAN (Metropolitan Area Network)

MAN merupakan suatu jaringan yang cakupannya meliputi suatu kota. MAN

menghubungkan LAN-LAN yang lokasinya berjauhan. Jangkauan MAN bisa mencapai 10 km sampai beberapa ratus km. Suatu MAN biasanya bekerja pada kecepatan 1,5 sampai 150 Mbps.

Gambar 2.3 Metropolitan Area Network (Sumber : http://www.cisco.com/atomf_a0.gif ) 3) WAN (Wide Area Network)


(43)

kota lain di dalam suatu negara. Cakupan WAN bisa meliputi 100 km sampai 1000 km, dan kecepatan antar kota bisa bervariasi antara 1,5 Mbps sampai 2,4 Gbps. Dalam WAN, biaya untuk peralatan transmisi sangat tinggi, dan biasanya jaringan WAN dimiliki dan dioperasikan sebagai suatu jaringan publik.

Gambar 2.4 Wide Area Network

(Sumber : http://www.air-stream.org.au/wide_area_network.gif )

4) GAN (Global Area Network)

GAN merupakan suatu jaringan yang menghubungkan negara-negara di seluruh dunia. Kecepatan GAN bervariasi mulai dari 1,5 Mbps sampai dengan 100 Gbps dan cakupannya mencapai ribuan kilometer. Contoh yang sangat baik dari GAN ini adalah internet.


(44)

Gambar 2.5 Global Area Network

(Sumber : http://www.pccwglobal.com/diag-ES-BGAN.gif ) 2.6.3 Topologi Jaringan

1. Star Network /Topologi Star

Beberapa node dihubungkan dengan suatu node pusat (central node atau host node) yang membentuk jaringan seperti bentuk bintang (star). Semua komunikasi ditangani dan diatur langsung oleh central node. Central node melakukan semua tanggung jawab untuk mengatur arus informasi diantara node yang lainnya

2. Hierarchical Tree Network / Topologi Pohon

Network ini berbentuk seperti pohon yang bercabang, yang terdiri dari central node dihubungkan dengan node yang lain secara berjanjang. Cenral node

biasanya berupa large computer atau main frame computer sebagai host computer yang merupakan jenjang tertinggi ( top hierarchical) yang bertugas mengkoordinasi atau mengendalikan node jenjang dibawahnya yang dapat berupa mini computer atau micro computer.


(45)

3. Mesh Network / Topologi Mesh

Topologi mesh memiliki hubungan yang berlebihan antara peralatan-peralatan yang ada. Susunannya pada setiap peralatan-peralatan yang ada didalam jaringan saling terhubung satu sama lain.

4. Bus Network/Topologi Bus

Bentuk ini mengubungkan beberapa node dalam jalur data (bus). Masing-masing node dapat melakukan tugas-tugas operasi yang berbeda-beda.Seperti halnya pada loop network, tidak ada central node dan semua node

mempunyai status yang sama. Karena jalur data (bus) terbuka maka awal dan akhir bus harus diberi terminator, sebagai penutup jalur data.

5. Ring Network/Topologi Ring

Bentuk ini merupakan gabungan bentuk loop network dan bus network. Jika salah satu node yang lain tidak berfungsi atau rusak, maka tidak akan mempengaruhi komunkasi node yang lain karena tepisah dari jalur data. Hal ini berbeda dengan loop network, bila salah satu node rusak, maka akan mempengaruhi node yang lainnya.

2.6.4 Metode Client-Server

Klien-server atau client-server merupakan sebuah paradigma dalam teknologi informasi yang merujuk kepada cara untuk mendistribusikan aplikasi ke dalam dua pihak yaitu pihak klien dan pihak server.

Dalam model klien/server, sebuah aplikasi dibagi menjadi dua bagian yang terpisah, tapi masih merupakan sebuah kesatuan yakni komponen klien dan


(46)

sementara komponen server disebut sebagai back-end. Komponen klien dari aplikasi tersebut dijalankan dalam sebuah workstation dan menerima masukan data dari pengguna. Komponen klien tersebut akan menyiapkan data yang dimasukkan oleh pengguna dengan menggunakan teknologi pemrosesan tertentu dan mengirimkannya kepada komponen server yang dijalankan di atas mesin server, umumnya dalam bentuk request terhadap beberapa layanan yang dimiliki oleh server. Komponen server akan menerima request dari klien, dan langsung memprosesnya dan mengembalikan hasil pemrosesan tersebut kepada klien. Klien pun menerima informasi hasil pemrosesan data yang dilakukan server dan menampilkannya kepada pengguna, dengan menggunakan aplikasi yang berinteraksi dengan pengguna.

Server adalah komputer yang dapat memberikan service ke server, sedangkan client adalah komputer yang mengakses beberapa service yang ada di client. Ketika client membutuhkan suatu service yang ada di server, dia akan mengirim request kepada server lewat jaringan. Jika request tersebut dapat dilaksanakan, maka server akan mengirim balasan berupa service yang dibutuhkan untuk saling berhubungan menggunakan Socket.

http://zafnatpaneyah.blogspot.com/pengertian-client-server.html, 1 April 2012

2.7 Unified Modeling Language (UML)

2.7.1 Definisi Unified Modeling Language (UML)


(47)

1. Menurut (Hend, 2006) “Unified Modeling Language (UML) adalah bahasa yang telah menjadi standard untuk visualisasi, menetapkan, membangun dan

mendokumentasikan artifak suatu sistem perangkat lunak”.

2. Menurut (Adi Nugroho : 2005). “Unified Modeling Language (UML) adalah

alat bantu analisis serta perancangan perangkat lunak berbasis objek”.

3. Menurut (Joomla dari http://soetrasoft.com : 2007). “Unified Modeling Language (UML) merupakan standard modeling language yang terdiri dari kumpulan-kumpulan diagram, dikembangkan untuk membantu para pengembang sistem dan software agar bisa menyelesaikan tugas-tugas seperti: Spesifikasi, Visualisasi, Desain Arsitektur, Konstruksi, Simulasi dan

testing serta Dokumentasi”.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik

kesimpulan bahwa “Unified Modeling Language (UML) adalah sebuah bahasa yang berdasarkan grafik atau gambar untuk menvisualisasikan, menspesifikasikan, membangun dan pendokumentasian dari sebuah sistem pengembangan perangkat lunak berbasis OO(Object Oriented)”.

2.7.2 Langkah Penggunaan Unified Modeling Language (UML)

Menurut (Afif Amrullah:2002). “Langkah-langkah penggunaan Unified

Modeling Language (UML) sebagai berikut:

1. Buatlah daftar business process dari level tertinggi untuk mendefinisikan aktivitas dan proses yang mungkin muncul.


(48)

case diagram dan lengkapi dengan requirement, constraints dan catatan-catatan lain.

3. Buatlah deployment diagram secara kasar untuk mendefinisikan arsitektur fisik sistem.

4. Definisikan requirement lain non fungsional, security dan sebagainya yang juga harus disediakan oleh sistem.

5. Berdasarkan use case diagram, mulailah membuat activity diagram.

6. Definisikan obyek-obyek level atas package atau domain dan buatlah

sequence dan/atau collaboration utuk tiap alir pekerjaan, jika sebuah use case

memiliki kemungkinan alir normal dan error, buat lagi satu diagram untuk masing-masing alir.

7. Buatlah rancangan user interface model yang menyediakan antamuka bagi pengguna untuk menjalankan skenario use case.

8. Berdasarkan model-model yang sudah ada, buatlah class diagram. Setiap

package atau domian dipecah menjadi hirarki class lengkap dengan atribut

dan metodenya. Akan lebih baik jika untuk setiap class dibuat unit test untuk menguji fungsionalitas class dan interaksi dengan class lain.

9. Setelah class diagram dibuat, kita dapat melihat kemungkinan pengelompokkan class menjadi komponen-komponen karena itu buatlah

component diagram pada tahap ini. Juga, definisikan test integrasi untuk setiap komponen meyakinkan ia bereaksi dengan baik.


(49)

10.Perhalus deployment diagram yang sudah dibuat. Detilkan kemampuan dan

requirement piranti lunak, sistem operasi, jaringan dan sebagainya. Petakan komponen ke dalam node.

11.Mulailah membangun sistem. Ada dua pendekatan yang tepat digunakan: 12.Pendekatan use case dengan mengassign setiap use case kepada tim

pengembang tertentu untuk mengembangkan unit kode yang lengkap dengan

test.

13.Pendekatan komponen yaitu mengassign setiap komponen kepada tim pengembang tertentu.

14.Lakukan uji modul dan uji integrasi serta perbaiki model beserta codenya.

Model harus selalu sesuai dengan code yang aktual. 15.Perangkat lunak siap dirilis”.

2.7.3 Fokus Unified Modeling Language (UML)

Menurut (Adi Nugroho : 2005). “Dalam kerangka spesifikasi, Unified

Modeling Language (UML) menyediakan model-model yang tepat, tidak mendua

arti (ambigu) serta lengkap. Secara khusus, Unified Modeling Language (uml

menspesifikasikan langkah-langkah penting dalam pengambilan keputusan analisis, perancangan serta implementasi dalam sistem yang sangat bernuansa perangkat lunak (software intensive system). Dalam hal ini, Unified Modeling

Language (UML) bukanlah merupakan bahasa pemprograman tetapi


(50)

(UML) dengan bahasa-bahasa pemprograman berorientasi obyek, seperti Java, Borland Delphi, Visual Basic, C++, dan lain-lain.

Pemetaan(mapping) Unified Modeling Language (UML)bersifat dua arah

yaitu :

a. Generasi kode bahasa pemprograman tertentu dari Unified Modeling

Language (UML) forward engineering.

b. Generasi kode belum sesuai dengan kebutuhan dan harapan pengguna, pengembang dapat melakukan langkah balik bersifat iterative dari implementasi ke Unified Modeling Language (UML) hingga didapat sistem/peranti lunak yang sesuai dengan harapan pengguna dan pengembang”.

2.7.4 Dasar Metodologi Unified Modeling Language (UML)

Menurut (Adi Nugroho : 2005). “Bangunan dasar metodologi Unified

Modeling Language (UML) menggunakan tiga bangunan dasar untuk

mendeskripsikan sistem/perangkat lunak yang akan dikembangkan yaitu : 1. Sesuatu (things)

Ada 4 (empat) things dalam Unified Modeling Language (UML), yaitu: a. Structural things

Merupakan bagian yang relatif statis dalam model Unified Modeling Language (UML). Bagian yang relatif statis dapat berupa elemen-elemen


(51)

b. Behavioral things

Merupakan bagian yang dinamis pada model Unified Modeling Language (UML), biasanya merupakan kata kerja dari model Unified

Modeling Language (UML), yang mencerminkan perilaku sepanjang

ruang dan waktu.

c. Groupingthings

Merupakan bagian pengorganisasi dalam Unified Modeling Language

(UML). Dalam penggambaran model yang rumit kadang diperlukan

penggambaran paket yang menyederhanakan model. Paket-paket ini kemudian dapat didekomposisi lebih lanjut. Paket berguna bagi pengelompokkan sesuatu, misalnya model-model dan subsistem-subsistem.

d. Annotational things

Merupakan bagian yang memperjelas model Unified Modeling Language

(UML) dan dapat berupa komentar-komentar yang menjelaskan fungsi serta ciri-ciri setiap elemen dalam model Unified Modeling Language

(UML).

2. Relasi (Relationship)

Ada 4 (empat) macam relationship dalam Unified Modeling Language


(52)

a. Kebergantungan

Merupakan hubungan dimana perubahan yang terjadi pada suatu elemen mandiri (independent) akan mempengaruhi elemen yang bergantung padanya elemen yang tidak mandiri (independent).

b. Asosiasi

Merupakan apa yang menghubungkan antara objek satu dengan objek lainnya, bagaimana hubungan suatu objek dengan objek lainnya. Suatu bentuk asosiasi adalah agregasi yang menampilkan hubungan suatu objek dengan bagian-bagiannya.

c. Generalisasi

Merupakan hubungan dimana objek anak (descendent) berbagi perilaku dan struktur data dari objek yang ada diatasnya objek induk (ancestor). Arah dari atas kebawah dari objek induk ke objek anak dinamakan spesialisasi, sedangkan arah berlawanan sebaliknya dari arah bawah keatas dinamakan generalisasi.

d. Realisasi

Merupakan operasi yang benar-benar dilakukan oleh suatu objek. 3. Diagram

Ada 7 (empat) macam diagram dalam Unified Modeling Language (UML),

yaitu :

a. Use Case Diagram

Diagram ini memperihatkan himpunan use case dan aktor-aktor (suatu jenis khusus dari kelas). Diagram ini terutama sangat penting untuk


(53)

mengorganisasi dan memodelkan perilaku dari suatu sistem yang dibutuhkan serta diharapkan pengguna.

b. Class Diagram

Diagram ini memperlihatkan himpunan kelas-kelas, antarmuka-antarmuka, kolaborasi-kolaborasi dan relasi-relasi antar objek.

c. Sequence Diagram

Diagram ini memperlihatkan interaksi yang menekankan pada pengiriman pesan (message) dalam suatu waktu tertentu.

d. Collaboration Diagram

Collaboration menggambarkan interaksi antar objek seperti sequence

diagram, tetapi lebih menekankan pada peran masing-masing objek dan bukan pada waktu penyampaian suatu pesan. Setiap pesan memiliki sequence number, di mana pesan dari level tertinggi memiliki nomor 1. Pesan dari level yang sama memiliki prefiks yang sama.

e. Activity Diagram

Diagram ini memperlihatkan aliaran dari suatu aktifitas ke aktifitas lainnya dalam suatu sistem. Diagram ini terutama penting dalam pemodelan fungsi-fungsi dalam suatu sistem dan memberi tekanan pada aliran kendali antar objek.

f. Component Diagram

Diagram component atau komponen diagrram menunjukkan model secara fisik komponen perangkat lunak pada sistem dan hubungannya antar


(54)

dan kode pustaka (libraries code). Diagram komponen digunakan oleh siapapun yang bertanggung jawab untuk melakukan kompilasi sistem. Diagram ini juga menunjukkan komponen apa yang dibutuhkan saat proses kompilasi dan menampilkan komponen run-time apa saja yang dibuat sebagai hasil dari proses kompilasi. Komponen diagram memperlihatkan pemetaan dari kelas-kelas ke komponen-komponen sebagai implementasi kelas.

g. Deployment Diagram

Diagram deployment atau deployment diagram menampilkan rancangan fisik jaringan dimana berbagai komponen akan terdapat disana. Diagram deployment berisikan prosesor-prosesor, peralatan-peralatan, proses-proses, dan hubungan antar prosesor atau antar peralatan. Hanya ada satu diagram deployment dalam setiap sistem, sehingga hanya satu diagram deployment dalam setiap model.

2.8 Structured Query Language (SQL)

SQL merupakan singkatan dari Structure Query Languange. SQL digunakan untuk berkomunikasi dengan suatu database. Berdasarkan ANSI (American National Standards Institute), SQL merupakan bahasa standar untuk relational database management systems. Beberapa Relational DBMS yang menggunakan SQL, antara lain : Oracle, Sybase, Microsoft SQL Server, Access, Ingres, MySQL, Postgre dan masih banyak lagi. Meskipun hampir semua DBMS menggunakan SQL, banyak DBMS yang memiliki tambahan kemampuan dalam SQL-nya dan biasanya digunakan khusus untuk DBMS tersebut.


(55)

SQL memiliki beberapa versi antara lain : SQL1 atau dikenal dengan SQL-86, SQL2 atau yang dikenal dengan SQL-92 dan SQL3 yang dikenal dengan SQL-99. Java telah mendukung versi SQL hingga SQL-99.

Pernyataan-pernyataan SQL digunakan untuk melakukan fungsi-fungsi seperti update data pada database, atau pengambilan data dari database. Perintah SQL tidak bersifat case-sensitive pada kata kuncinya, tetapi pada nilainya. Pada aplikasi yang membutuhkan akses ke database, umumnya akan melakukan aksi-aksi seperti memasukkan data, mengambil data, meng-update data, dan menghapus data.

2.9 Perangkat Lunak Pendukung

Dibawah ini merupakan penjelasan dari masing-masing perangkat lunak: 2.9.1 Neatbeans IDE

Netbeans merupakan project yang membangun aplikasi IDE open-source dan platform aplikasi yang membantu developer untuk membangun web, enterprise, desktop, dan aplikasi mobile menggunakan platform Java, PHP, JavaScript dan Ajax, Ruby and Ruby on Rails, Groovy, dan C/C++.

Keuntungan pemakaian NetBeans adalah gratis, dapat dipakai untuk membangun aplikasi standar Java (SE, termasuk aplikasi database), aplikasi web, aplikasi enterprise dan aplikasi mobile (ME), memiliki compilter, builder internal, debugger internal, version control system, database explorer, server manager, dan berbagai fitur lain serta berbagai macam monitor untuk sesi debugging dan HTTP


(56)

serta server web Java (Apache Tomcat, Sun Java System Application Server, JBoss, BEA Weblogic, serta dapat dikonfigurasi untuk server lain).

Koneksi dapat dilakukan baik saat desain maupun saat debugging dan running; dan juga berbagai kelebihan lainnya. Netbeans punya fasilitas codecompletion (full wizard) artinya sedikit ngetik banyak program yang kita hasilkan (tinggal drag n drop). netbeans sangat cocok untuk fast development dan bagus untuk edukasi.

2.9.2 MySQL

MySQL adalah sebuah implementasi dari sistem manajemen basisdata relasional (RDBMS) yang didistribusikan secara gratis dibawah lisensi GPL (General Public License). Setiap pengguna dapat secara bebas menggunakan

MySQL, namun dengan batasan perangkat lunak tersebut tidak boleh dijadikan produk turunan yang bersifat komersial. MySQL sebenarnya merupakan turunan salah satu konsep utama dalam basisdata yang telah ada sebelumnya SQL (Structured Query Language). SQL adalah sebuah konsep pengoperasian basisdata, terutama untuk pemilihan atau seleksi dan pemasukan data, yang memungkinkan pengoperasian data dikerjakan dengan mudah secara otomatis. (http://id.wikipedia.org/wiki/ MySQL/ 17 Mei 2012).

2.9.3 XAMPP

XAMPP merupakan tool yang menyediakan paket perangkat lunak ke dalam satu buah paket. Dalam paketnya sudah terdapat Apache (web server), MySQL (database), PHP (server side scripting), Perl, FTP server, phpMyAdmin dan berbagai pustaka bantu lainnya. Dengan menginstall XAMPP maka tidak perlu


(57)

lagi melakukan instalasi dan konfigurasi web server Apache, PHP dan MySQL secara manual. XAMPP akan menginstalasi dan mengkonfigurasikannya secara otomatis untuk Anda. Melalui XAMPP ini, komputer Anda akan diperlengkapi dengan paket yang cukup lengkap sebagai syarat untuk bisa membangun sebuah situs via localhost, dan yang terutama adalah yang Anda butuhkan yaitu berupa php, apache server, dan mysql.


(58)

BAB III

OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1. Objek Penelitian

Objek Penelitian menurut Husein Umar (2005:303) mengemukakan bahwa:

”Objek penelitian menjelaskan tentang apa dan atau siapa yang menjadi objek

penelitian. Juga dimana dan kapan penelitian dilakukan. Bisa juga ditambahkan hal-hal lain jika dianggap perlu”.

Objek penelitian adalah sasaran ilmiah dengan tujuan dan kegunaan tertentu untuk mendapatkan data tertentu. Pada penelitian ini yang menjadi objek penelitiana dalah Perancangan Sistem Informasi Perhotelan Pada Hotel Nusantara Jakarta.

Tempat perusahaan yang Penulis lakukan untuk Penelitian yaitu Hotel Nusantara Jl. K.H. Mas Mansyur No. 36 Tanah Abang Jakarta.

3.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan

Hotel Nusantara Indah merupakan perusahaaan yang bergerak dibidang jasa perhotelan. Hotel Nusantara ini merupakan hotel berbasis syariah yang didirikan pada tahun 1992 oleh Bapak Gozhi Afdat. Setelah itu pada tahun 2008 ke pengurusan hotel ini berpindah tangan kepada Bapak Azmi Gozhi H.

Pada awalnya Hotel Nusantara hanya sebuah penginapan saja. Namun seiring berjalannya waktu, dengan keuletan serta kerja keras Hotel Nusantara ini terus berkembang dan maju. Kemajuan ini tidak lepas dari dukungan dari lingkungan


(59)

kerja yang selalu pantang menyerah dan ingin memberikan kepuasan bagi konsumen serta dari konsumen itu sendiri atas kepercayaan terhadap pelayanan yang diberikan Hotel Hotel Nusantara.

3.1.2. Visi dan Misi Perusahaan

Visi dan misi adalah sasaran dan tujuan didirikannya perusahaan tersebut. Setiap perusahaan pasti memiliki visi dan misi masing-masing untuk menjalankan aktivitas perusahaan yang sesuai dengan visi dan misi perusahaan tersebut. Adapun visi dan misi yang dimiliki oleh Hotel Nusantara antara lain adalah :

VISI

Menjadikan hotel berbasis syariah untuk berbisnis. MISI

1. Meningkatkan pendapatan yang sebesar-besarnya dengan tidak meninggalkan kesyariatannya.

2. Menciptakan rasa aman dan nyaman untuk tamu hotel.

3.1.3. Struktur Organisasi Perusahaan

Struktur organisasi memainkan peran penting dalam kelancaran aktivitas yang dilakukan perusahaan. Hal ini di karenakan struktur organisasi merupakan bentuk atau pola formal kegiatan dan hubungan antara berbagai bagian-bagian didalam suatu peusahaan. Dengan mengetahui struktur organisasi, dapat diperoleh gambaran tentang bagian-bagian yang ada di dalamnya, apa peranan masing-masing bagian tersebut dan wewenang serta tanggung jawabnya dalam


(60)

Gambar 3.1.Struktur Organisasi Hotel Nusantara Sumber : Struktur Organisasi Hotel Nusantara

3.1.4. Deskripsi Tugas

Deskripsi tugas atau job description adalah suatu rincian yang menunjukan posisi, tanggung jawab, wewenang, fungsi dan tugas tugas yang harus dilakukan. Deskripsi tugas perlu dibuat agar masing-masing bagian mengerti akan kedudukan didalam organisasi. Deskripsi tugas yang ada di Hotel Nusantara adalah :

1. Owner ( pemilik perusahaan ) a. Mengambil keputusan b. Mengambil keuntungan 2. Manager

a. Mengambil keputusan ketika ada tindakan darurat

b. Membuat program baru dan terobosan-terobosan baru untuk meningkatkan keuntungan.

OWNER

Assisten Manager Manager


(61)

3. Assisten Manager

Mengontrol Operasional dari mulai keamanan, kebersihan hotel, tamu dan pendapatan perusahaan.

4. Accounting

a. Mengolah pendapatan dan pengeluaran b. Membuat laporan harian dan bulanan c. Mengurus perpajakan.

5. Receptionist

Memberikan informasi tentang hotel dan pemesanan kamar. 6. Bag. Restoran

Memberikan layanan untuk pemesanan makanan dan minuman. 7. Bag.Laundry

Memberikan jasa layanan kebersihan pakaian dan lain-lain.

3.2. Metode Penelitian

Dalam hal ini penulis akan menggambarkan tahapan-tahapan dalam proses penelitian guna memecahkan masalah-masalah penelitian dari awal perencanaan hingga tercapainya tujuan penelitian.

3.2.1. Desain Penelitian

Dalam penelitian ini desain penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dan metode action. Metode penelitian deskriptif (descriptive research) bertujuan mendeskripsikan suatu keadaan atau fenomena apa adanya. Dalam studi ini para peneliti tidak melakukan manipulasi atau memberikan perlakuan tertentu


(62)

adanya. Penelitian deskriptif dapat berkenaan dengan kasus-kasus tertentu atau suatu populasi yang cukup luas. Kemudian, peneliti dapat menggunakan pendekatan kuantitatif, pendekatan kualitatif, atau penggambaran keadaan secara naratif-kualitatif. Penelitian deskriptif dapat dilakukan pada saat ini atau dalam kurun waktu yang singkat, tetapi dapat pula dilakukan dalam waktu yang cukup panjang. Penelitian yang berlangsung saat ini disebut penelitian deskriptif, sedangkan penelitian yang dilakukan dalam kurun waktu yang panjang disebut penelitian longitudinal.

Metode penelitian action (action research) merupakan bentuk penelitian terapan (applied research) yang bertujuan mencari suatu cara efektif yang menghasilkan perubahan disengaja dalam suatu lingkungan yang sebagian dikendalikan (dikontrol). Misalnya, suatu studi bertujuan memperbaiki komunikasi antara manajemen dan staf dalam suatu organisasi. Tujuan utama action research adalah memasuki suatu situasi, melakukan perubahan, dan memantau hasilnya. Beberapa penulis lebih suka menyebutnya ‘action science’ untuk mencegah penyimpangan penelitian tersebut dari karakteristik ilmiah. Penelitian tindakan merupakan aktivitas yang kompleks, dinamis, serta melibatkan upaya terbaik anggota komunitas atau organisasi dan peneliti profesional. Aktivitas semacam ini secara simultan melibatkan pemunculan informasi dan analisis baru bersama tindakan yang ditujukan pada transformasi situasi dalam arahan demokratis. Penelitian tindakan bersifat holistik serta terikat konteks, lalu menghasilkan solusi praktis dan pengetahuan baru sebagai bagian serangkaian aktivitas yang terkendali.


(63)

Action research merupakan pendekatan yang semakin populer di kalangan peneliti skala kecil dalam bidang ilmu-ilmu komputer, terutama mereka yang bekerja dalam bidang profesional seperti bidang teknologi informasi, sistem komputer, dan sistem informasi manajemen. Penelitian demikian sangat sesuai untuk kebutuhan orang-orang yang melakukan penelitian di tempat kerja serta memiliki fokus pada aspek-aspek perbaikan praktik kerja maupun praktik kolega mereka. Guritno,Suryo et al (2011).

3.2.2. Jenis dan Metode Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan data mengenai objek yang akan diteliti maka jenis data tersebut dikelompokan kedalam 2 jenis, yaitu primer dan sekunder sedangkan metode pengumpulan data yang penulis lakukan dengan cara deskriptif.

3.2.2.1. Sumber Data Primer

Menurut Jonathan Sarwono (2006 : 209) Data Primer adalah data yang diperoleh melalui pertanyaan tertulis dengan menggunakan kuesioner atau lisan dengan menggunakan metode wawancara. Data primer yang penulis dapat atau diperoleh adalah dari objek langsung atau dari hasil unit pengamatan penelitian atau responden dilapangan.

Adapun Metode pengumpulan data yang dilakukan penulis adalah sebagai berikut:

1. Observasi

Observasi adalah teknik pengumpulan data melalui pengamatan langsung terhadap gejala atau peristiwa yang terjadi pada obyek penelitian. Obsevasi yang saya lakukan yaitu dengan cara melihat sistem informasi yang sedang berjalan


(64)

2. Wawancara

Wawancara adalah proses tanya jawab dengan pihak-pihak yang terlibat. Wawancara yang saya lakukan yaitu kepada assisten manager yang bertindak langsung dalam operasional hotel.

3.2.2.2. Sumber Data Sekunder

Menurut Jonathan Sarwono (2006 : 209) Data Sekunder adalah data yang bukan dari sumber pertama sebagai sarana untuk memperoleh data atau informasi untuk menjawab masalah yang diteliti.

Adapun sumber data sekunder yang penulis dapatkan adalah dengan menggunakan teknik dokumentasi. Dokumentasi adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan mempelajari dokumen-dokumen yang ada untuk memperoleh data dan informasi dalam peneltian ini. Dokumen tersebut meliputi laporan artikel dan jurnal-jurnal yang berkaitan dengan topik penelitian ini. Dokumen-dokumen tersebut digunakan untuk mendapatkan data sekunder.

3.2.3. Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem

Metode yang digunakan penulis untuk menyelesaikan usulan laporan penelitian ini adalah

3.2.3.1. Metode Pendekatan Sistem

Metode pendekatan sistem yang penulis gunakan pada penelitian ini adalah menggunakan metode berorientasi objek atau object oriented yang merupakan suatu paradigma baru dalam rekayasa perangkat lunak yang memandang sistem sebagai kumpulan objek – objek diskrit yang saling berinteraksi. Yang dimaksud berorientasi objek adalah bahwa mengorganisasikan


(65)

perangkat lunak sebagai kumpulan objek – objek diskrit yang bekerja sama antara informasi atau struktur data dan perilaku (behaviour) yang mengaturnya. Sholiq (2006:21)

Pendekatan berorientasi objek dilengkapi dengan alat-alat (tools) dan teknik-teknik (techniques) yang dibutuhkan dalam pengembangan sistem. Teknik object oriented memandang software bagian per bagian dan menggambarkannya dalam satu objek. Pendekatan berorientasi object yaitu dengan notasi UML dengan membuat sembilan diagram diantaranya Use case diagram, Activity diagram, Sequence diagram, Collaboration diagram, Class diagram, Component diagram, Deployment diagram.

3.2.3.2. Metode Pengembangan Sistem

Adapun metode pengembangan sistem yang digunakan adalah prototype, dalam buku Kendal (2003:221) prototyping yaitu suatu teknik pengumpulan data yang sangat berguna untuk mengumpulkan informasi tertentu mengenai syarat-syarat tertentu mengenai syarat-syarat-syarat-syarat informasi pengguna secara cepat.

Prototyping yang efektif seharusnya dilakukan pada awal-awal siklus pengembangan sistem, yakni selama fase penetapan syarat-syarat. Sistem prototype merupakan bagian operasional dari sistem secara keseluruhan yang akan dibangun. Prototype merupakan suatu cara yang baik untuk mendapatkan umpan balik mengenai sistem yang diajukan dan mengenai bagaimana sistem tersebut tersedia untuk memenuhi kebutuhan informasi pengguna.

Ada empat petunjuk yang harus diamati saat mengintegrasikan prototype kedalam fase penetapan siklus hidup pengembangan sistem, yakni:


(66)

2. Membangun prototype dengan cepat

3. Memodifikasi prototype dengan iterasi yang berurutan 4. Menekankan antar muka pengguna.

Gambar 3.2 Model Prototype

Sumber : blog.unsri.ac.id/userfiles/09071003013.doc Tahapan-tahapan dalam Prototype adalah sebagai berikut:

1. Pengumpulan kebutuhan

Pelanggan dan pengembang bersama-sama mendefinisikan format seluruh perangkat lunak, mengidentifikasikan semua kebutuhan, dan garis besar sistem yang akan dibuat.

2. Membangun prototyping

Membangun prototyping dengan membuat perancangan sementara yang berfokus pada penyajian kepada pelanggan (misalnya dengan membuat input dan format output).

3. Evaluasi protoptyping

Evaluasi ini dilakukan oleh pelanggan apakah prototyping yang sudah


(67)

langkah 4 akan diambil. Jika tidak prototyping direvisi dengan mengulangu langkah 1, 2 , dan 3.

4. Mengkodekan sistem

Dalam tahap ini prototyping yang sudah di sepakati diterjemahkan ke dalam bahasa pemrograman yang sesuai.

5. Menguji sistem

Setelah sistem sudah menjadi suatu perangkat lunak yang siap pakai, harus dites dahulu sebelum digunakan. Pengujian ini dilakukan dengan pengujian Black Box.

6. Evaluasi Sistem

Pelanggan mengevaluasi apakah sistem yang sudah jadi sudah sesuai dengan yang diharapkan . Jika ya, langkah 7 dilakukan; jika tidak, ulangi langkah 4 dan 5.

7. Menggunakan sistem

Perangkat lunak yang telah diuji dan diterima pelanggan siap untuk digunakan.

Seluruh metode pengembangan sistem memiliki kelebihan dan kekurangan, berikut adalah kelebihan-kelebihan dan kekurangan-kekurangan dari metode

prototype : 1. Kelebihan

a. Pendefinisian kebutuhan pemakai lebih baik karena keterlibatan pemakai yang lebih intensif.


(68)

c. Pemakai mempunyai kesempatan dalam meminta perubahan-perubahan. d. Mempersingkat waktu dalam mengembangkan sistem secara keseluruhan. e. Menghemat biaya jika dibandingkan dengan metode SDLC tradisional. 2. Kekurangan

a. Sistem akan baik jika pemakai sungguh-sungguh meluangkan waktunya untuk menggarap prototype.

b. Dokumentasi sering terabaikan karena pengembang lebih berkonsentrasi pada tahap pengujian dan pembuatan prototype.

c. Waktu yang singkat menghasilkan sistem yng tidak lengkap dan kurang teruji.

d. Jika proses pengulangan terlalu sering, dapat mengakibatkan pemakai jenuh dan memberikan respon negatif.

e. Apabila prototype tak dikelola dengan baik dapat mengakibatkan

prototype tak pernah berakhir karena usulan perubahan terlalu sering dipenuhi.

3.2.3.3. Alat Bantu Analisis dan Perancangan

Sesuai dengan metode pendekatan sistem yang digunakan yaitu metode berorientasi objek, maka penulis memakai pemodelan dengan notasi UML (Unified Modeling Language). Untuk mendapatkan banyak pandangan terhadap sistem informasi yang akan dibangun, UML menyediakan beberapa diagram visual yang menunjukkan berbagai aspek dalam sistem. Ada 7 diagram yang digunakan oleh penulis, yaitu:


(69)

a. Diagram Use Case

Diagram Use Case atau use case diagram menyajikan interaksi antara use case dan aktor. Dimana, aktor dapat berupa orang, peralatan, atau sistem lain yang berinteraksi dengan sistem yang sedang dibangun. Use case menggambarkan fungsionalitas sistem atau persyaratan-persyaratan yang harus dipenuhi sistem dari pandangan pemakai. Dalam UML, use case disimbolkan sebagai berikut :

Gambar 3.3 Notasi Use Case b. Diagram Activity

Diagram activity atau diagram aktivitas menggambarkan aliran fungsionalitas sistem. Dalam use case, diagram ini dapat digunakan untuk menggambarkan aliran kejadian (flow of events). Diagram activity berfokus pada aktifitas-aktifitas yang terjadi yang terkait dalam suatu proses tunggal. Aktivitas digambarkan dalam bentuk kotak persegi, proses berawal dari lingkaran start hitam pada bagian atas dan berakhir di pusat lingkaran stop hitam/putih pada bagian bawah.

c. Diagram Sequential

Diagram sequential atau sequence diagram digunakan untuk menunjukkan aliran fungsionalitas dalam use case. Diagram sequential adalah diagram


(1)

126

tekan tombol baru untuk menambah transaksi baru. 3 Tekan tombol

simpan untuk menyimpan data

Input berhasil [ v ] diterima [ ] ditolak

Data Transaksi Check-out

1 Klik tombol tambah

Kode kwitansi dan tanggal dibuat secara Otomatis.

[ v ] diterima [ ] ditolak

2 Input data trnasaksi check out lalu tekan tombol Simpan untuk menyimpan data.

Input berhasil [ v ] diterima [ ] ditolak

3 Klik tabel kemudian klik tombol cetak

Muncul dokumen kwitansi

[ v ] diterima [ ] ditolak

5.2.3 Kesimpulan Hasil Pengujian

Berdasarkan hasil pengujian dengan kasus uji sample diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa perangkat lunak bebas dari kesalahan sintaks dan secara fungsional mengeluarkan hasil yang sesuai dengan yang diharapkan.


(2)

127 BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan

Berdasarkan pada poses pengembangan sistem informasi reservasi kamar pada Hotel Nusantara Jakarta mulai dari tahap menganalisa sistem yang berjalan, merancang suatu sistem yang dapat mengatasi masalah sampai implementasi sistem sebagai hasil yang diperoleh, maka kesimpulan yang dapat diambil dari pembahasan skripsi ini adalah :

a. Sistem informasi reservasi kamar ini dapat mengefektifkan penyimpanan data kamar, data menu, data barang, transaksi reservasi, transaksi check in, transaksi restoran, transaksi laundry dan transaksi check out sehingga memberi kemudahan pada receptionist dalam pencarian data-data transaksi. b. Sistem informasi reservasi kamar ini dapat membantu staff hotel khususnya

di bagian receptionist dalam memproses data secara terkomputerisasi sehingga dapat mempercepat penyampaian informasi.

c. Sistem informasi reservasi kamar ini dapat membantu staff hotel khususnya di bagian receptionist dalam membuat laporan tamu masuk, restoran, laundry dan tamu keluar yang dimana laporan-laporan tersebut akan diberikan kepada manager.


(3)

128

d. Sistem informasi reservasi kamar ini dapat memberi kemudahan pada receptionist dalam perhitungan billing sistem sehingga tidak ada kesalahan dalam perhitungan.

6.2 Saran

Adapun saran yang diusulkan adalah

1. Agar sistem informasi ini menjadi sangat baik diharapkan pengembangan sistem dibagian pembayaran. Artinya sistem pembayaran dapat dilakukan debit maunpun kredit

2. Bagi peneliti selanjutnya dapat mengembangkan di bagian pemesanan yang dilakukan oleh tamu, jika keterlambatan lebih dari waktu yang ditentukan dari proses pembayaran uang muka maka sistem secara otomatis akan membatalkan proses pemesanan yang dilakukan oleh tamu sebelumnya.

3. Bagi pengembangan selanjutnya lingkup yang diambil mengenai sistem reservasi kamar sampai pada proses pemesanan dan pembayaran yang dilakukan secara online.

4. Bagi pengembangan selanjutnya dapat membuat grafik pengunjung sehingga dapat melihat perkembangan pengunjung hotel.


(4)

DAFTAR PUSTAKA

Bagyono.2007. Pariwisata dan Perhotelan.Alfabeta. Bandung Jogiyanto. 2005. Analisis dan Desain. Andi Offset. Yogyakarta. Kadir, Abdul. 2003. Pengelalan Sistem Informasi. Andi. Yogyakarta.

Nugroho, Adi. 2009. Rekayasa Perangkat Lunak Menggunakan UML dan JAVA. Andi. Yogyakarta.

Pressman, Roger S. alih bahasa oleh LN Harnaningrum. 2002. Rekayasa Perangkat Lunak. Andi Offset. Yogyakarta.

http://misstriad.wordpress.com/Jaringan Komputer/ 10 Mei 2012 http://id.wikipedia.org/wiki/MySQL/ 17 Mei 2012

http://zafnatpaneyah.blogspot.com/pengertian-client-server.html/ 17 Mei 2012 http://santun0703.wordpress.com/pengertian-xampp/ 17 Juni 2012


(5)

Curriculum Vitae

I. Identitas Pribadi

Nama Lengkap : Nur Ulul Azmi

Tempat Tanggal Lahir : Sumedang, 13 Juni 1989 Jenis Kelamin : Perempuan

Kewarganegaraan : Indonesia

Agama : Islam

Status : Belum Menikah

Alamat : Jl. Kebon Kacang 41 No.32 Tanah Abang Jakarta

Telepon : 085221999713

E-mail : ull_azmee13@yahoo.co.id

II. Pendidikan Formal

1995-1996 : TK Mekar Wangi, Sumedang 1996-2002 : SDN Haurkuning, Sumedang 2002-2005 : SMPN 1 Cimalaka, Sumedang 2005-2008 : SMAN 1 Sumedang, Sumedang

2008-sekarang : Universitas Komputer Indonesia, Bandung

III. Pendidikan Non Formal


(6)

IV. Pengalaman Organisasi

2000-2002 : Anggota Pramuka aktif SDN Haurkuning 2003-2004 : Anggota Paskibra aktif SMPN 1 Cimalakan 2005-2006 : Anggota Pramuka aktif SMAN 1 Sumedang