Pembangunan Aplikasi E-Learning Berbasis Web (Studi Kasus SMK Pasundan 4 Bandung)

(1)

SKRIPSI

Diajukan untuk Menempuh Ujian Akhir Sarjana Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer

ADANG PURNAMA

10108614

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

2013


(2)

(3)

(4)

(5)

v

ABSTRAK ... i

ABSTRACT... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR TABEL ... xiv

DAFTAR SIMBOL ... xviii

DAFTAR LAMPIRAN ... xxi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

I.1 Latar Belakang Masalah ... 1

I.2 Rumusan Masalah ... 2

I.3 Maksud dan Tujuan ... 2

I.3.1 Maksud ... 2

I.3.2 Tujuan ... 2

I.4 Batasan Masalah ... 3

I.5 Metodelogi Penelitian ... 4

I.5.1 Metode Pengumpulan Data ... 4

I.5.2 Metode Pembuatan Perangkat Lunak ... 4

I.6 Sistematika Penulisan ... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 9

II.1 Gambaran Umum SMK Pasundan 4 Bandung ... 9

II.1.1 Sejarah Instansi ... 9

II.1.2 Kiprah Paguyuban Pasundan ... 10

II.1.3 Visi dan Misi SMK Pasundan 4 Bandung ... 11

II.1.4 Logo dan Makna Lambang SMK Pasundan 4 Bandung ... 11

II.1.5 Struktur Organisasi ... 12

II.1.6 Job Description ... 13


(6)

vi

II.2.2.1 Kelebihan E-Learning ... 16

II.2.2.2 Kekurangan E-Learning ... 17

II.2.3 Pengertian Sistem... 17

II.2.3.1 Klasifikasi Sistem ... 17

II.2.3.2 Karakteristik Sistem ... 18

II.2.4 Pengertian Internet ... 19

II.2.5 Sejarah Internet ... 20

II.2.6 Jaringan Komputer dan Klasifikasinya ... 20

II.2.7 Personal Home Page (PHP) ... 26

II.2.8 HyperText Markup Language (HTML) ... 27

II.2.9 MySQL ... 27

II.2.10 Cascading Style Sheet (CSS) ... 29

II.2.11 Adobe Dreamweaver ... 30

II.2.12 Basis Data ... 30

II.2.13 Entity Relationship Diagram (ERD) ... 31

II.2.14 Diagram Konteks ... 32

II.2.15 Data Flow Diagram (DFD) ... 32

II.2.16 Kamus Data ... 33

II.2.17 Flowmap ... 34

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN ... 35

III.1 Analisis Sistem ... 35

III.1.1 Analisis Masalah... 35

III.1.2 Analisis Prosedur yang Sedang Berjalan ... 36

III.2 Analisis Kebutuhan Non Fungsional ... 44

III.2.1 Analisis Pengkodean ... 44

III.2.2 Analisis Perangkat Keras ... 45

III.2.3 Analisis Perangkat Lunak ... 46


(7)

vii

III.3.1 Diagram Konteks ... 51

III.3.2 Data Flow Diagram (DFD) ... 52

III.3.2.1 DFD Level 1 ... 52

III.3.2.2 DFD Level 2 ... 53

III.3.2.3 DFD Level 3 ... 57

III.3.3 Spesifikasi Proses ... 67

III.3.4 Kamus Data ... 91

III.4 Perancangan Sistem ... 95

III.4.1 Diagram Relasi ... 95

III.4.2 Struktur Tabel ... 97

III.4.3 Perancangan Struktur Menu ... 104

III.4.4 Perancangan Antarmuka ... 107

III.4.5 Perancangan Pesan ... 144

III.4.6 Jaringan Semantik ... 145

III.4.7 Perancangan Prosedural ... 148

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN ... 155

IV.1 Implementasi Sistem ... 155

IV.1.1 Kebutuhan Perangkat Keras ... 155

IV.1.2 Kebutuhan Perangkat Lunak ... 156

IV.1.3 Implementasi Basis Data ... 156

IV.1.4 Impementasi Antarmuka ... 161

IV.2 Pengujian Sistem ... 163

IV.2.1 Rencana Pengujian ... 163

IV.2.2 Kasus dan Hasil Pengujian ... 165

IV.2.3 Kesimpulan Hasil Pengujian Alpha ... 192

IV.3 Pengujian Beta ... 192


(8)

viii

V.2 Saran ... 201


(9)

iii

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan karunia yang telah diberikan kepada penulis, sehingga dapat menyelesaikan

penyusunan skripsi yang berjudul “PEMBANGUNAN APIKASI

E-LEARNING BERBASIS WEB (STUDI KASUS SMK PASUNDAN 4

BANDUNG)”.

Penulis menyadari bahwa hasil penelitian ini masih banyak kekurangan, oleh karena itu kritik dan saran yang sifatnya membangun akan penulis terima dengan senang hati.

Dengan terselesaikannya skripsi ini, penulis hendak mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah banyak membantu penyusunan skripsi ini, khususnya kepada :

1. Ibu dan ayah penulis yang selalu memberikan dukungan dan do’a kepada

penulis.

2. Bapak Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto selaku Rektor Universitas

Komputer Indonesia.

3. Bapak Irawan Afrianto, S.T. M.T., selaku Ketua Jurusan Teknik

Informatika, Universitas Komputer Indonesia.

4. Bapak Drs. Khalid Kusnadi selaku Kepala Sekolah SMK Pasundan 4

Bandung yang sudah banyak membantu dan memberikan ijin penelitian.

5. Bapak Gungun Kustiawan, A.Md selaku guru SMK Pasundan 4 Bandung

yang sudah banyak membantu dalam penyusunan skripsi ini.

6. Ibu Wina Witanti, S.T. M.T., selaku dosen pembimbing yang telah

memberikan bimbingan, dukungan, dan motivasi kepada penulis selama proses penyusunan skripsi ini.

7. Bapak Taryana Suryana, S.T. M.Kom., selaku dosen penguji yang telah


(10)

iv

Komputer Indonesia yang telah mendidik dan mengajar penulis selama kuliah.

10.Seluruh staff dan karyawan, sekretariat Jurusan Teknik Informatika,

terima kasih juga atas bantuannya.

11.Rekan-rekan di Jurusan Teknik Informatika, Universitas Komputer

Indonesia, khususnya IF-13 2008 yang telah banyak membantu dan memberikan dukungan kepada penulis.

Terakhir penulis berharap, semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat dan menambah wawasan serta masukan bagi pembaca dan khususnya bagi penulis.

Bandung, Juli 2013 Penulis


(11)

203 Praktisi Buku 5, Andi Offset, Yogyakarta.

[2] Muhammad Adri. (2008), Pemanfaatan Teknologi Informasi dalam

Pengembangan Media Pembelajaran. Multimedia Pembelajaran 1, 1-8.

[3] Fathansyah. 1999. Basis Data. Informatika Bandung, Bandung.

[4] Jogiyanto, HM. (2001), Analisis dan Disain Sistem Informatika,

Pendekatan Terstuktur Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis, Penerbit Andi, Yogyakarta.

[5] Effendy, Empy, and Zhuang Hartono, E-learning Konsep dan Aplikasi.

Yogyakarta: Andi, 2005.

[6] Kadir, Abdul & Terra C.H., Triwahyuni. (2005), Pengantar Teknologi

Informasi, Andi, Yogyakarta.

[7] HM, Jogiyanto. (1999), Pengenalan Komputer, Andi Yogyakarta,

Yogyakarta.

[8] Nugroho, Adi. (2004), Konsep Pengembangan Sistem Basis Data,

Informatika, Bandung.

[9] HM, Jogiyanto. (1990), Analisis dan Desain Sistem Informasi :

Pendekatan Terstruktur Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis, ANDI Yogyakarta, Yogyakarta

[10] Adi, 2008, Konsep Pengembangan Sistem Basis Data, Bandung,


(12)

1

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang Masalah

Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang terus berkembang menuntut segala aspek dalam bidang apapun untuk mengimplementasikan

teknologi tepat guna, untuk menghasilkan informasi yang relative cepat dan tepat.

Tidak terkecuali dunia pendidikan yang juga ikut mengimplementasikan teknologi ke dalam sistem belajar mengajar. Suatu konsep belajar mengajar berbasis teknologi menjadi suatu hal yang menjadi kebutuhan untuk menunjang pendidikan. Apalagi dengan dunia pendidikan Indonesia yang tertinggal dari negara lain, menjadikan konsep pendidikan berbasis teknologi sebagai langkah awal untuk bisa bersaing dengan negara lainnya.

E-learning merupakan singkatan dari Electronic Learning, merupakan cara baru dalam proses belajar mengajar yang menggunakan media elektronik

khususnya internet sebagai sistem pembelajarannya. Dalam dunia pendidikan

e-learning sudah banyak digunakan baik itu di jenjang perguruan tinggi, SMA bahkan di tingkat SMP. Sebagai sekolah menengah kejuruan di kota Bandung, SMK Pasundan 4 masih menerapkan sistem pembelajaran secara konvensional yaitu masih melakukan sistem pembelajaran manual yang dilakukan didalam kelas dengan alur guru menjelaskan materi kepada siswa secara langsung.

Keterbatasan waktu di sekolah menjadi suatu masalah, interaksi antara guru dan siswa yang terbatas membuat guru kesulitan dalam menyampaikan semua materi pelajaran yang berakibat berkurangnya pemahaman siswa terhadap materi yang diberikan. Selain permasalahan waktu minimnya fasilitas yang ada di SMK Pasundan 4 Bandung juga menjadi kendala tersendiri, dari segi fasilitas SMK Pasundan 4 memang belum memadai, kesulitan yang dihadapi kepala sekolah mengenai proses monitoring keaktifan guru dan nilai siswa terhadap mata pelajaran. Berdasarkan masalah yang dihadapi, sekolah membutuhkan sebuah


(13)

media pembelajaran yang dapat menunjang dan memenuhuni kebutuhan guru dan siswa.

Berdasarkan latar belakang masalah yang sudah dipaparkan sebelumnya,

maka membangun aplikasi e-learning bisa menjadi solusi yang tepat untuk

menyelesaikan permasalahan yang ada di SMK Pasundan 4 Bandung.

I.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang ada, maka masalah yang dapat disimpulkan diantaranya :

1. Bagaimana membuat bahan ajar tambahan yang bisa mengoptimalkan

kualitas belajar mengajar di SMK Pasundan 4 Bandung.

2. Bagaimana membuat bahan ajar tambahan yang bisa menfasilitasi guru dan

siswa.

3. Bagaimana mempermudah guru dan siswa untuk melakukan diskusi belajara

diluar jam sekolah.

4. Bagaimana mempermudah guru untuk memberikan referensi bahan ajar

tambahan untuk siswa.

5. Bagaimana mempermudah kepala sekolah untuk memonitoring aktivitas

guru dan nilai siswa

I.3 Maksud dan Tujuan

Berdasarkan permasalahan yang tertera diatas maka dapat dirumuskan maksud dan tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

I.3.1 Maksud

Berdasarkan permasalahan yang sudah dijelaskan, maksud dari penelitian

tugas akhir ini adalah membangun aplikasi e-learning di SMK Pasundan 4

Bandung.

I.3.2 Tujuan

Tujuan yang ingin dicapai dari pembuatan aplikasi e-learning di SMK


(14)

1. Dengan adanya aplikasi e-learning ini dapat memfasilitasi guru dan siswa.

2. Membantu guru dalam memeberikan materi pelajaran, tugas, dan ujian

online.

3. Aplikasi e-learning sebagai media diskusi antara guru dan siswa.

4. Membangun aplikasi e-learning untuk memberikan bahan ajar tambahan

siswa.

5. Memudahkan kepala sekolah dalam memonitoring aktivitas guru dan nilai

siswa.

I.4 Batasan Masalah

Aplikasi yang akan dibuat mempunyai batasan sebagai berikut :

1. Aplikasi ini menggunakan metode pembelajaran secara tidak langsung

(asynchronous learning).

2. Sistem yang ada di e-learning ini hanya mengelola data untuk keperluan

pembelajaran online, tidak mengelola data untuk keperluan sistem akademik

yang ada di SMK Pasundan 4 Bandung.

3. Pengguna aplikasi ini adalah admin, guru, kepala sekolah, kesiswaan,

kurikulum, dan siswa yang berstatus aktif di SMK Pasundan 4 Bandung.

4. Proses

Proses yang ada dalam aplikasi e-learning ini adalah proses pemberian

tugas siswa, proses pemberian evaluasi/ujian pembelajaran bagi siswa, proses penyedian referensi materi dan modul-modul, proses pemberian nilai tugas dan nilai ujian.

5. Data

Data yang diolah dalam pembangunan aplikasi ini yaitu data guru, data siswa, data kelas, data materi pelajaran, data tugas, data pengumuman, data berita, data nilai, data soal ujian, dan data mengajar.

6. Keluaran (output)

Keluaran/output yang dihasilkan aplikasi e-learning ini adalah informasi

materi pelajaran, informasi tugas, informasi ujian online, informasi guru,


(15)

I.5 Metodologi Penelitian

Metode yang digunakan dalam penulisan tugas akhir ini menggunakan metode

deskriptif yaitu suatu metode yang bertujuan untuk mendapatkan gambaran yang jelas tentang hal-hal yang diperlukan dan berusaha menggambarkan dan menginterpretasikan objek sesuai dengan apa adanya.

Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data dan membangun perangkat lunak adalah sebagai berikut.

I.5.1 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Tahap Pengumpulan Data

a. Studi Literatur

Pengumpulan data dengan cara mengumpulkan literatur, jurnal, paper, dan

bacaan-bacaan yang ada kaitannya dengan aplikasi e-learning dengan

metode synchronous dan asynchronous.

b. Observasi

Teknik pengumpulan data dengan mengadakan penilitian dan peninjauan langsung terhadap permasalahan yang diambil.

c. Wawancara

Teknik penumpulan data dengan mengadakan tanya jawab secara langsung dengan pihak SMK Pasundan 4 Bandung.

d. Kuesioner

Pengumpulan data penilitian pada kondisi tertentu mungkin tidak memerlukan kehadiran peniliti. Pertanyaan peneliti dan jawaban responden dapat dikemukakan secara tertulis melalui suatu kuesioner.

I.5.2 Metode Pembuatan Perangkat Lunak

Metode yang akan digunakan pada kasus ini adalah model waterfall.


(16)

sistematik dan sekuensial. Model waterfall melingkupi aktivitas-aktivitas sebagai berikut.

Gambar I.1 Tahapan Waterfall Model[1]

Model Waterfall terdapat 5 tahapan. Berikut adalah penjelasannya :

a. Analisis dan definisi persyaratan

Pelayanan, batasan, dan tujuan sistem ditentukan melalui konsultasi dengan user system yaitu pihak SMK Pasundan4 Bandung. Persyaratan ini kemudian didefinisikan secara rinci dan berfungsi sebagai spesifikasi sistem untuk menjadi dasar pembangunan sistem.

b. Perancangan sistem dan perangkat lunak

Proses perancangan sistem membagi persyaratan dalam sistem perangkat keras atau perangkat lunak. Kegiatan yang dilakukan menentukan arsitektur

sistem e-learning secara keseluruhan. Perancangan perangkat lunak

melibatkan identifikasi dan deskripsi abstraksi sistem perangkat lunak yang mendasar dan hubungan-hubungannya.

c. Implementasi dan pengujian unit

Pada tahap ini, perancangan perangkat lunak direalisasikan sebagai serangkaian program atau unit program. Pengujian unit melibatkan verifikasi bahwa setiap unit telah memenuhi spesifikasinya.


(17)

Unit program atau program individual diintegrasikan dan diuji sebagai

sistem yang lengkap untuk menjamin bahwa persyaratan sistem e-learning

telah dipenuhi. Setelah pengujian sistem, perangkat lunak diberikan kepada pihak SMK 4 Pasundan Bandung.

e. Operasi dan Pemeliharaan

Biasanya (walaupun tidak seharusnya) ini merupakan fase siklus hidup yang paling lama. Sistem diinstal dan dipakai pemeliharaan mencakup koreksi dari berbagai error yang tidak ditemukan pada tahap-tahap terdahulu, perbaikan atas implementasi unit sistem dan pengembangan pelayanan sistem, sementara persyaratan-persyaratan baru ditambahkan.

I.6 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan tugas akhir ini disusun untuk memberikan gambaran umum tentang penelitian yang sedang berjalan. Sistematika penulisan tugas akhir ini sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, maksud dan tujuan, batasan masalah, metodologi penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini berisi tentang sejarah singkat sekolah, visi dan misi, dan struktur organisasi sekolah. Landasan teori berisi teori-teori pendukung dalam merancang

dan membangun aplikasi e-learning berbasis web di SMK Pasundan 4 Bandung.

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

Bab ini berisi analisis kebutuhan dalam membangun aplikasi, analisis sistem yang sedang berjalan pada aplikasi ini sesuai dengan metode pembangunan perangkat lunak yang digunakan. Selain itu terdapat juga perancangan antarmuka untuk aplikasi yang akan dibangun seesuai dengan analisis yang telah dibuat.


(18)

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM

Bab ini berisi hasil implementasi dari hasil analisis dan perancangan yang telah dibuat disertai juga dengan hasil pengujian dari aplikasi yang dilakukan di SMK Pasundan 4 Bandung.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisi kesimpulan tentang keseluruhan dari pembangunan aplikasi dan saran tentang aplikasi untuk masa yang akan datang.


(19)

(20)

9

II.1 Gambaran Umum SMK Pasundan 4 Bandung

SMK Pasundan 4 Bandung merupakan sekolah yang tergolong baru, karena sekolah ini tadinya merupakan SMA Pasundan 4 Bandung. Tetapi SMA Pasundan 4 Bandung ini kurang banyak peminat dari masyarakat sekitar. Maka dari itu YPDM Pasundan dan atas dasar ijin dari dinas pendidikan merubah SMA Pasundan 4 Bandung menjadi SMK Pasundan 4 Bandung.

II.1.1 Sejarah Instansi

Pengalaman pahit sebagai bangsa terjajah, mendorong munculnya kesadaran dan harga diri yang kemudian melahirkan gejolak perjuangan untuk merebut kemerdekaan. Gejolak tersebut pada awalnya bersifat kedaerahan yang ditandai dengan berdirinya Budi Utomo (20 Mei 1908) Paguyuban Pasundan (20 Juli 1931) sama halnya dengan Budi Utomo yang didirikan oleh siswa STOVIA asal Jawa. Paguyuban Pasundan didirikan atas inisiatif para siswa STOVIA asal sunda yang bertujuan mensejahterakan masyarakat Indonesia, khususnya yang berada di Jawa Barat, dengan demikian pengurus dan anggotanya pun lebih banyak orang sunda.

Pada awal berdirinya, Paguyuban Pasundan dipimpin oleh Mas Dayat, tak lama kemudian menyerahkan pimpinan kepada Daeng Kandurunan Ardiawinata, sebagai ketua dan R. Iskandar Brata sebagai sekertaris I. selain Budi Utomo dan Paguyuban Pasundan, juga berdiri organisasi lain termasuk organisasi Pemuda di daerah, yang berdiri pada tanggal 28 Oktober 1928 bersepakat untuk menyatukan diri dengan mengikrarkan sumpah pemuda adalah organisaisi Pemuda Sekar Roekoen yang didirikan tahun 1919, sebuah organisasi mitra sehaluan Paguyuban Pasundan.


(21)

II.1.2 Kiprah Paguyuban Pasundan

Sesuai dengan tujuannya, Paguyuban Pasundan mendirikan sekolah yaitu HIS Pasundan di Tasikmalaya tahun 1922, setelah sekolah pasundan bermunculan di Jawa Barat, pada kongres Paguyuban Pasundan tahun 1931 di Bogor untuk mendirikan Bale Pamulangan untuk mengelola sekolah-sekolah.

Pengembangan Badan Pengelola Pendidikan selanjutnya :

1. Tahun 1949 (setelah berubahnya Paguyuban Pasundan menjadi PARKI dan

kembali ke Paguyuban Pasundan) didirikan Bale Pendidikan dan Pengajaran Pasundan (BPP).

2. Tahun 1960 untuk perguruan tinggi berturut-turut didirikan Yayasan

Universitas Pasundan, tahun 1964 STH Pasundan, 1971 STIE dan STKIP Pasundan tahun 80-an.

3. Tahun 1974 melalui kongres di Bogor didirikan Yayasan Pendidikan Pasundan

(YPP).

4. Tahun 1985 Bale Pendidikan dan Pengajaran Pasundan berubah menjadi dua

yakni Yayasan Pendidikan Dasar dan Menengah Pasundan (YPDMP) serta Yayasan Pendidikan Tinggi (YPTP).

5. Tahun 2005 (melalui kongres ke-30 di cianjur) Badan Pengelola Pendidikan

Pasundan dirubah menjadi Bale Atikan Pasundan Paguyuban Pasundan (dasar hukumnya tetap yayasan).

6. Tahun 2007 Bale Atikan Pasundan dikembalikan menjadi YPDMP dan YPTP

(mengingat ada perkembangan wacana baru tentang badan hokum pendidikan dan perubahan UU YYSN No : L6 tahun 2001 jo UU No 28 tahun 2004).

7. Yayasan Pendidikan Dasar dan Menengah Pasundan (YPDM) merupakan

badan penyelenggara pendidikan Paguyuban Pasundan yang bertugas mengelola pendidikan tingkat dasar dan menengah.

8. Yayasan Pendidikan Dasar dan Menengah Pasundan (YPDM) berkewajiban

memberikan arah kebijakan, visi, misi, target dan program untuk dijadikan pedoman pengelolaan unit garapan (kepala sekolah).


(22)

II.1.3 Visi dan Misi SMK Pasundan 4 Bandung

a. Visi

Menjadi SMK yang unggul dalam iman, pengetahuan, dan keterampilan.

b. Misi

1. Menerapkan iman dan taqwa, akhlak mulia, kepribadian yang baik, tata

tertib dan disiplin dalam proses penyelenggaraan pendidikan di sekolah dan sekaligus menjadikan sekolah sebagai pusat perubahan.

2. Melaksanakan dan menjalankan program pendidikan sistem ganda dan

senantiasa mengikuti peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.

3. Mendidik siswa untuk menjadi lulusan yang memiliki pengetahuan dan

keterampilan yang unggul serta dapat mengikuti perkembangan IPTEK.

II.1.4 Logo dan Makna Lambang SMK Pasundan 4 Bandung

Yayasan Pendidikan Dasar dan Menengah (YPDM) Pasundan sebagai badan garapan Paguyuban Pasundan merupakan wahana perjuangan bertekad bulat dan bersatu padu dengan seluruh masyarakat dan Bangsa Indonesia lainnya dengan penuh rasa tanggung jawab dan berani bertindak jujur serta adil untuk membangun tanah air dan mewujudkan kebahagiaan lahir batin yang diridhoi

Allah Subhanahu Wata’ala dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Gambar II.1 ini adalah logo yang digunakan oleh SMK Pasundan 4 Bandung.

Gambar II.1 Logo SMK Pasundan 4 Bandung

Makna lambang SMK Pasundan 4 Bandung adalah :

1. Bentuk perisai segi lima warna biru mengandung makna pancasila dan agama


(23)

2. Bentuk bulat/lingkaran berwarna kuning emas mengandung makna tekad yang bulat, kokoh dan kuat pendirian dalam mewujudkan tujuan dan mengikat erat segala isi, maksud dan nilai-nilai yang terkandung didalamnya sebagai satu ketentuan yang terwujud dalam luhung elmuna, pengkuh agamana, jembar budayana.

3. Kujang bermata lima warna kuning emas mengandung makna senjata pusaka

sunda yang menggambarkan kekuatan dan keberanian guna melidungi hak dan kebenaran yang menjadi tugas kehidupan. Tegak lurus ke langit menunjukkan ajaran tauhid islam sebagai sumber dari muara pengabdian.

4. Padi yang terurai ke kiri dan ke kanan warna kuning, mengandung makna

kesuburan tanah sunda sekaligus simbol ki sunda yang makin berisi makin merunduk berjumlah 20 (dua puluh) untaian kiri, 7 (tujuh) untaian tengah, dan 13 (tiga belas) untaian kanan, menggambarkan lahirnya paguyuban pasundan pada tanggal 20 Juli 1913.

5. Tiga buah gunung bersambung mengandung makna sumber daya alam, sumber

daya kehidupan, dan sumber daya pengabdian. Warna hitam mengandung makna kekuatan, kepatuhan, percaya diri akan kebenaran dan keadilan.

6. Tiga gelombang air mengandung makna mudah menyesuaikan diri dengan

lingkungannya serta tetap berpegang teguh kepada pancasila, agam islam dan ajen budaya sunda.

7. Warna hijau muda mengandung makna kesuburan, kemakmuran, dan

kebesaran sunda sawawa yang membuat harmonisnya kehidupan.

II.1.5 Struktur Organisasi

Struktur organisasi merupakan susunan yang terdiri dari fungsi-fungsi dan hubungan-hubungan yang menyatakan keseluruhan kegiatan untuk mencapai suatu sasaran. Gambar II.2 adalah keterangan dari struktur organisasi di SMK Pasundan 4 Bandung.


(24)

Kepala Sekolah

KAUR TU Waka Manajemen

Mutu KAPRODI

Komite Sekolah

Wakil Kepala Sekolah

Guru Waka Kurikulum

Wali Kelas

Bendahara Waka Sarana

Waka Kesiswaan Waka Hubin

Gambar II.2 Struktur Organisasi SMK Pasundan 4 Bandung

II.1.6 Job Description

Job description (deskripsi tugas) digunakan untuk mengetahui tugas, wewenang, tanggung jawab dari masing-masing bagian. Deskripsi tugas yang ada di SMK Pasundan 4 Bandung dapat dilihat pada Tabel II.1.

Tabel II.1 Job Description

Jabatan Membantu Bidang Tugas

Kepala Sekolah Sebagai penanggung jawab atas keseluruhan pengelolaan

sekolah, merencanakan program kerja sekolah, mengatur administrasi sekolah, mengatur kegiatan PBM.

Waka Kurikulum Menyusun program tahun ajaran, menyusun jadwal

pelajaran, mengelola kegiatan belajar mengajar,

mengadakan/pengelolaan sistem pembelajaran.

Waka Kesiswaan Perencanaan dan pelaksanaan penerimaan siswa baru,

pengolahan data guru, Kegiatan ekstrakurikuler, pembinaan OSIS, tata tertib siswa, mengkoordinasi alumnus.

Waka Sarana Inventarisasi sarana/prasarana, pengadaan sarana/prasarana,

pemeliharaan sarana/prasarana.

KAUR TU Administrasi keuangan, administrasi kantor, koperasi

sekolah.

Bendahara Mengelola masalah keuangan baik masuk maupun keluar,


(25)

ketua program keahlian.

Guru Bertanggung jawab kepada kepala sekolah dan mempunyai

tugas melaksanakan proses belajar mengajar secara efektif dan efesien, membuat catatan tentang kemajuan hasil belajar masing-masing siswa, meneliti daftar hadir siswa sebelum memulai pelajaran.

II.1.7 Tempat dan Kedudukan Sekolah

Alamat : Jalan Cikutra No. 201 (GUPUSMU I) Kota Bandung.

Telepon : (022)7100835

Gambar II.3 ini merupakan gambar lokasi SMK Pasundan 4 Bandung.

Gambar II.3 Lokasi SMK Pasundan 4 Bandung

II.2 Landasan Teori

Landasan teori merupakan kumpulan dari teori-teori yang dijadikan

sebagai sumber referensi dalam pembangunan aplikasi e-learning di SMK

Pasundan 4 Bandung, yang dikutip dari berbagai sumber buku dan jurnal-jurnal elektronik.

II.2.1 Sejarah dan Perkembangan E-Learning

E-learning atau pembelajaran elektronik pertama kali diperkenalkan oleh universitas Illinois di Urbana-Champaign dengan menggunakan sistem instruksi

berbasis komputer (computer-assisted instruction) dan komputer bernama

PLATO. Sejak itu, perkembangan e-learning dari masa ke masa adalah sebagai


(26)

1. Tahun 1990 : Era CBT (Computer-Based Training) di mana mulai

bermunculan aplikasi e-learning yang berjalan dalam Personal Computer (PC)

standlone ataupun berbentuk kemasan CD-ROM. Isi materi dalam bentuk tulisan maupun multimedia (video dan audio) dalam format mov, mpeg-1, atau avi.

2. Tahun 1994 : Seiring dengan diterimanya CBT oleh masyarakat sejak tahun

1994 CBT muncul dalam bentuk paket-paket yang lebih menarik dan diproduksi secara masal.

3. Tahun 1997 : LMS (Learning Management System). Seiring dengan

perkembangan teknologi internet, masyarakat di dunia mulai terkoneksi

dengan internet. Kebutuhan akan informasi yang dapat diperoleh dengan cepat

mulai dirasakan sebagai kebutuhan mutlak, dan jarak serta lokasi bukanlah halangan lagi. Dari sinilah muncul LMS. Perkembangan LMS yang makin

pesat membuat pemikiran baru untuk mengatasi masalah interoperability antar

LMS yang satu dengan lainnya secara standar. Bentuk standar yang muncul

misalnya standar yang dikeluarkan oleh AICC (Airline Industry CBT

Commettee), IMS, SCORM, IEEE LOM, ARIADNE, dan sebagainya.

4. Tahun 1999 sebagai tahun aplikasi e-learning berbasis web. Perkembangan

LMS menuju aplikasi e-learning berbasis web berkembang secara total, baik

untuk pembelajar (learner) maupun administrasi belajar mengajarnya. LMS

mulai digabungkan dengan situs-situs informasi, majalah, dan surat kabar. Isinya juga semakin kaya dengan perpaduan multimedia, video streaming, serta penampilan interaktif dalam berbagai pilihan format data yang lebih standar, dan berukuran kecil.

II.2.2 E-Learning

E-learning merupakan sebuah bentuk penerapan teknologi informasi di

bidang pendidikan. E-learning adalah singkatan dari elektronic learning, secara

umum e-learning dapat diartikan belajar menggunakan elektronik. Kata elektronik

sendiri mengandung pengertian yang spesifik yakni komputer atau internet,


(27)

belajar mengajar di sekolah ke dalam bentuk elektronik menggunakan teknologi internet[8].

II.2.2.1 Kelebihan E-Learning

Kelebihan menggunakan E-Learning diantaranya, adalah sebagai

berikut:

1. Tersedianya fasilitas e-moderating di mana guru dan siswa dapat

berkomunikasi secara mudah melalui fasilitas internet secara regular atau

kapan saja kegiatan berkomunikasi itu dilakukan dengan tanpa dibatasi oleh jarak, tempat dan waktu.

2. Guru dan siswa dapat menggunakan bahan ajar atau petunjuk belajar yang

terstruktur dan terjadwal melalui internet, sehingga keduanya dapat saling

menilai sampai berapa jauh bahan ajar dipelajari.

3. Siswa dapat belajar atau me-review bahan ajar setiap saat dan di mana saja

kalau diperlukan mengingat bahan ajar tersimpan di komputer.

4. Bila siswa memerlukan tambahan informasi yang berkaitan dengan bahan yang

dipelajarinya, siswa dapat melakukan akses di internet secara lebih mudah.

5. Baik guru maupun siswa dapat melakukan diskusi melalui internet yang dapat

diikuti dengan jumlah peserta yang banyak, sehingga menambah ilmu pengetahuan dan wawasan yang lebih luas. Baik guru maupun siswa dapat

melakukan diskusi melalui internet yang dapat diikuti dengan jumlah peserta

yang banyak, sehingga menambah ilmu pengetahuan dan wawasan yang lebih luas.

6. Berubahnya peran siswa dari yang biasanya pasif menjadi aktif.

7. Relatif lebih efisien. Misalnya bagi mereka yang tinggal jauh dari perguruan


(28)

II.2.2.2 Kekurangan E-Learning

E-Learning juga mempunyai kekurangan, diantaranya sebagai berikut

1. Kurangnya interaksi antara guru dan siswa atau bahkan antar siswa itu sendiri.

Kurangnya interaksi ini bisa memperlambat terbentuknya values dalam proses belajar dan mengajar.

2. Kecenderungan mengabaikan aspek akademik atau aspek sosial dan sebaliknya

mendorong tumbuhnya aspek bisnis/komersial.

3. Proses belajar dan mengajar cenderung ke arah pelatihan daripada pendidikan.

4. Berubahnya peran guru dari yang semula menguasai teknik pembelajaran

konvensional, kini juga dituntut mengetahui teknik pembelajaran yang menggunakan ICT.

5. Siswa yang tidak mempunyai motivasi belajar yang tinggi cenderung gagal.

6. Tidak semua tempat tersedia fasilitas internet.

7. Kurangnya tenaga yang mengetahui dan memiliki ketrampilan internet.

8. Kurangnya penguasaan bahasa komputer.

II.2.3 Pengertian Sistem

Sistem adalah suatu kumpulan dari elemen-elemen baik berbentuk fisik maupun bukan fisik yang menunjukan suatu hubungan diantaranya dan berinteraksi bersama-sama menuju suatu tujuan. Suatu sistem dapat terdiri dari beberapa subsistem yang saling berhubungan membentuk suatu kesatuan sehingga tujuan dari sitem dapat tercapai.

II.2.3.1 Klasifikasi Sistem

Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, diantaranya adalah sebagai berikut :

1. Sistem Abstrak (abstract system) dan Sistem Fisik (physical system)

Sistem abstrak adalah sistem yang terjadi melalui proses alam tidak dibuat manusia, sedangkan sistem buatan manusia adalah sistem yang dirancang oleh manusia.


(29)

2. Sistem Alamiah (natural system) dan Sistem Tak Tentu (Probabilistic system)

Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam tidak dibuat manusia, sedangkan sistem buatan manusia adalah sistem yang dirancang oleh manusia.

3. Sistem Tertentu (deterministic system) dan Sistem Tak Tentu (probabilistic

system)

Sistem tertentu beroperasi dengan langkah laku yang sudah dapat diprediksi dan sistem taktentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.

4. Sistem Tertutup (closed system) dan Sistem Terbuka (open system)

Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dengan lingkungan luarnya dan sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya[9].

II.2.3.2 Karakteristik Sistem

Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat yang tertentu, yaitu :

1. Komponen Sistem (Components)

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem atau elemen-elemen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem.

2. Batasan Sistem (Boundary)

Batasan sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yamg lainnya atau dengan lingkungan luarnya.

3. Lingkungan Luat Sistem (environments)

Lingkungan luar dari suatu sistem adalah apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem.


(30)

Penghubung merupakan media penghubung antara suatu subsistem dengan subsistem yang lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari suatu subsistem ke subsistem lainnya.

5. Masukan Sistem (input)

Masukan adalah energi yang dimasukan ke dalam sistem. Masukan dapat

berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal

input). maintenance input adalah energi yang dimasukan supaya sistem

tersebut dapat beroperasi. signal input adalah energi yang diproses untuk

didapatkan keluaran.

6. Keluaran Sistem (output)

Keluaran sistem adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan.

7. Pengolahan Sistem (Process)

Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah atau sistem itu sendiri sebagai pengolahnya. Pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran.

8. Sasaran Sistem (objective)

Suatu sistem memiliki tujuan atau sasaran. Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuannya.[9]

II.2.4 Pengertian Internet

Internet itu sendiri berasal dari kata Interconnection Networking, yang

berarti hubungan dari banyak jaringan komputer dengan berbagai tipe dan jenis, dengan menggunakan tipe komunikasi seperti telepon, satelit, dan lain-lain. Internet ini memungkinkan pengguna komputer di seluruh dunia untuk saling berkomunikasi dan berbagi informasi, menghubungkan satu komputer ke komputer lainnya.


(31)

II.2.5 Sejarah Internet

Internet merupkan computer yang dibentuk oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat di tahun 1969, melalui proyek ARPA yang disebut ARPANET (Advanced Research Project Agency Network), dimana mereka mendemostrasikan bagaimana dengan hadware dan software komputer yang berbasis UNIX, kita bisa melakukan komunikasi dalam jarak yang tidak terhingga melalui saluran telepon.

Proyek ARPANET merancang bentuk jaringan, kehandalan, seberapa besar informasi dapat dipindahkan, dan akhirnya semua standar yang mereka tentukan menjadi cikal bakal pembangunan protokol baru yang sekarang dikenal

sebagai TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol).

Tujuan awal dibangunya proyek itu adalah untuk keperluan militer. Pada saat itu Departemen Pertahanan Amerika Serikat (US Department of Defence) membuat jaringan komputer yang tersebar dengan menghubungkan komputer di daerah-daerah vital untuk mengatasi masalah bila terjadi serangan nuklir menghindari terjadinya informasi terpusat, yang apabila terjadi perang dapat

mudah dihancurkan.Gambar II.4 adalah gambar dari jaringan internet.

Gambar II.4 Jaringan Internet

II.2.6 Jaringan Komputer dan Klasifikasinya

Jaringan komputer adalah sebuah sistem yang terdiri atas komputer-komputer yang didesain untuk dapat berbagi sumber daya (printer, CPU), berkomunikasi (surel, pesan instan), dan dapat mengakses informasi (peramban


(32)

1. Berdasarkan geografisnya, jaringan komputer terbagi menjadi : a. Local Area Network (LAN)

LAN adalah jaringan komputer yang jaringannya hanya mencakup wilayah kecil, seperti komputer kampus, gedung, kantor, rumah, sekolah, atau yang lebih kecil. Tempat-tempat yang biasa menyediakan koneksi LAN dengan

teknologi WI-Fi biasa disebut hotspot. Gambar II.5 merupakan struktur

jaringan local area network.

Gambar II.5 Local Area Network

b. Metropolitan Area Network (MAN)

Konsep MAN sebetulnya sama seperti LAN, hanya saja jangkauan dan ruang lingkupnya lebih luas misalnya dalam satu kota atau kecamatan dengan transfer data berkecepatan tinggi. Gambar II.6 merupakan struktur

jaringan metropolitan area network.


(33)

c. Wide Area Network (WAN)

WAN merupakan jaringan komputer yang mencakup area yang besar penggabungan dari beberapa LAN atau MAN, sebagai contoh yaitu jaringan komputer antar wilayah, kota, atau bahkan negara. Gambar II.7 merupakan

struktur jaringan wide area network.

Gambar II.7 Wide Area Network

2. Berdasarkan fungsi, terbagi menjadi :

a. Client-Server

Jaringan client-server pada dasarnya ada satu komputer yang disiapkan

menjadi server dari komputer lainnya yang menjadi client. Semua

permintaan layanan sumberdaya dari komputer client harus dilewatkan ke

komputer server sehingga ada pembagian tugas.

b. Peer-to-Peer

Sistem peer-to-peer yang sebenarnya adalah suatu sistem yang tidak hanya

menghubungkan ujung satu dengan yang lainnya, namun ujung-ujung ini saling berhubungan secara dinamis dan berpartisipasi dalam mengarahkan lalu lintas komunikasi informasi, pemrosesan, dan penugasan pembagian

bandwidth yang intensif, dimana bila sistem ini tidak ada, tugas-tugas ini


(34)

3. Berdasarkan topologi jaringan, dapat dibedakan menjadi :

a. Topologi Star (Bintang)

Dalam topologi star, beberapa peralatan yang ada akan dihubungkan

kedalam satu pusat komputer. Kontrol yang ada akan dipusatkan pada satu

titik. Gambar II.8 merupakan struktur jaringan topologi star.

Gambar II.8 Toplogi Star

b. Topologi Ring (Cincin)

Pada topologi jaringan komputer ini terdapat beberapa peralatan saling dihubungkan satu dengan lainnya dan pada akhirnya akan membentuk bagan seperti halnya sebuah cincin. Gambar II.9 merupakan struktur

jaringan topologi ring.


(35)

c. Topologi Tree (Pohon)

Topologi tree adalah kombinasi karakteristik antara topologi bintang dan

topologi bus. Topologi tree terdapat beberapa tingkatan simpul (node).

Pusat atau simpul yang lebih tinggi tingkatannya, dapat mengatur simpul lain yang lebih rendah tingkatannya. Gambar II.10 merupakan struktur

jaringan topologi tree.

Gambar II.10 Topologi Tree

d. Topologi Mesh (Jala)

Suatu hubungan antar perangkat dimana setiap perangkat terhubung secara langsung ke parangkat lainnya yang ada didalam jaringan. Gambar II.11

merupakan struktur jaringan topologi mesh.


(36)

e. Topologi Bus

Topologi bus merupakan topologi yang banyak dipergunakan pada masa

penggunaan kabel sepaksi menjamur. Dengan menggunakan T-Connector

(dengan terminator 50ohm pada ujung network), maka komputer atau

perangkat jaringan lainnya bisa dengan mudah dihubungkan satu sama lain. Gambar II.12 merupakan struktur jaringan topologi bus.

Gambar II.12 Topologi Bus

4. Berdasarkan Distribusi Sumber Insformasi/Data

a. Jaringan Terpusat

Jaringan ini terdiri dari komputer client dan server yang mana komputer

client yang berfungsi sebagai perantara untuk mengakses sumber

informasi/data yang berasal dari satu komputer server.

b. Jaringan Terdistribusi

Merupakan perpaduan beberapa jaringan terpusat sehingga terdapat

beberapa komputer server yang saling berhubungan dengan client

membentuk sistem jaringan tertentu.

5. Berdasarkan Media Transmisi Data

a. Jaringan Berkabel

Pada jaringan ini, untuk menghubungkan satu komputer ke komputer lain diperlukan penghubung berupa kabel jaringan.

b. Jaringan Nirkabel

Maerupakan jaringan dengan medium berupa gelombang elektromagnetik. Pada jaringan ini tidak diperlukan kabel.


(37)

II.2.7 Personal Home Page(PHP)

PHP (personal home page), merupakan bahasa pemograman web yang

bersifat serverside. Hal tersebut mengandung arti bahwa PHP merupakan bahasa

berbentuk script yang disimpan dan dijalankan di komputer server (web server)

sedang hasilnya dikirimkan ke komputer client (web browser) dalam bentuk script

HTML. Keuntungan penggunaan PHP, kode yang menyusun program tidak perlu dibagikan ke pemakai, yang berarti kerahasiaan kode dapat dilindungi.

Penggunaan PHP memungkinkan web dapat dibuat dinamis sehingga

perawatan situs web tersebut menjadi lebih mudah dan efisien. Hal menarik yang

didukung PHP adalah kenyataan bahwa PHP bisa digunakan untuk mengakses

berbagai database seperti Access, Oracle, MySQL, dan lain-lain. PHP merupakan

perangkat lunak Open Source yang disebarkan dan dilisensikan secara gratis serta

dapat diunduh secara bebas dari situs resminya.

PHP diciptakan pertama kali oleh Rasmus Lerdorf pada tahun 1994. Awalnya, PHP digunakan untuk mencatat jumlah serta untuk mengatahui siapa

saja pengunjung pada Homepage-nya. Rasmus Lerdorf adalah salah satu

pendukung Open Source. Oleh karena itu, ia mengeluarkan Personal Home Page

Tolls versi 1.0 secara gratis, kemudian menambah kemampuan PHP 1.0 dan meluncurkan PHP 2.0.

Pada tahun 1996 PHP sudah banyak digunakan dalam pembuatan website

diseluruh dunia. Sebuah kelompok pengembang perangkat lunak yang terdiri dari Rasmus, Zaew, Suraski, Andi Gutman, Stig Bakken, Shane Varaveo, dan Jim Winstead bekerja sama untuk menyempurnakan PHP 2,0. Akhirnya, pada tahun 1998 PHP 3.0 diluncurkan. Penyempurnaan terus dilakukan sehingga pada tahun 2000 dikeluarkan PHP 4.0. Tidak berhenti sampai disitu, kemampuan PHP terus ditambah dan dikembangkan sehingga diluncurkan PHP 5.0. 45

Fungsi yang dimiliki PHP sangat lengkap sehingga dapat dikatakan tidak perlu membuat fungsi sendiri. Hal tersebut dikarenakan daftar fungsi PHP yang lengkap menjadikan baris perintah semakin efisien. Selain itu juga, seperti yang telah disebutkan sebelumnya bahwa kelebihan PHP adlah mampu berintegrasi


(38)

dengan berbagai macam database. Salah satu database yang selalu diintegrasikan adalah MySQL.

II.2.8 HyperText Markup Language (HTML)

HTML (HyperText Markup Language) adalah bahasa yang digunakan

untuk membuat sebuah halaman web dan menampilkan segala informasi didalam

sebuah browser internet. HTML berupa kode-kode tag yang menginstruksikan browser untuk menghasilkan tampilan sesuai yang diinginkannya. Sebuah file

HTML dapat dibuka dengan menggunakan browser web seperti Mozilla Firefox,

Internet Explorer atau browser yang lainnya.

II.2.9 MySQL

MySQL adalah Relational Database Management System (RDBMS) yang

didistribusikan secara gratis dibawah lisensi GPL (General Public License).

Dimana setiap orang bebas untuk menggunakan MySQL, namun tidak boleh dijadikan produk turunan yang bersifat komersial. MySQL sebenarnya merupakan

turunan salah satu konsep utama dalam database sejak lama, yaitu SQL

(Structured Query Language).

SQL adalah sebuah konsep pengoperasian database, terutama untuk

pemilihan atau seleksi dan pemasukan data, yang memungkinkan pengoperasian

data dikerjakan dengan mudah secara otomatis. Keandalan suatu sistem database

(DBMS) dapat diketahui dari cara kerja optimizer-nya dalam melakukan proses

perintah-perintah SQL, yang dibuat oleh user maupun program-program

aplikasinya. Sebagai database server, MySQL dapat dikatakan lebih unggul

dibandingkan database server lainnya dalam query data. Hal ini terbukti untuk

query yang dilakukan oleh single user, kecepatan query MySQL bisa sepuluh kali

lebih cepat dari PostgreSQL dan lima kali lebih cepat dibandingkan Interbase.

MySQL memiliki keistimimewaan, antara lain adalah : 1. Open Source

MySQL didistribusikan secara open source, dibawah lisensi GPL sehingga


(39)

2. Multiuser

MySQL dapat digunakan oleh beberapa user dalam waktu yang bersamaan

tanpa mengalami masalah atau konflik.

3. Performance tuning

MySQL memiliki kecepatan yang menakjubkan dalam menangani query

sederhana, dengan kata lain dapat memproses lebih banyak SQL per satuan waktu.

4. Jenis Kolom

MySQL memiliki tipe kolom yang sangat kompleks, seperti

signed/unsigned integer, float, double, char, text, date, timestamp, dan lain-lain.

5. Perintah dan Fungsi

MySQL memiliki operator dan fungsi secara penuh yang mendukung

perintah Select dan Where dalam perintah (query).

6. Keamanan

MySQL memiliki beberapa lapisan sekuritas seperti level subnetmask,

nama host, dan izin akses user dengan sistem perizinan yang mendetail

serta sandi terenkripsi.

7. Skalabilitas dan Pembatasan

MySQL mampu menangani basis data dalam skala besar, dengan jumlah

rekaman (records) lebih dari 50 juta dan 60 ribu tabel serta 5 milyar baris.

Selain itu batas indeks yang dapat ditampung mencapai 32 indeks pada tiap tabelnya.

8. Konektivitas

MySQL dapat melakukan koneksi dengan klien menggunakan protokol TCP/IP, Unix soket (UNIX), atau Named Pipes (NT).

9. Lokalisasi

MySQL dapat mendeteksi pesan kesalahan pada klien dengan menggunakan lebih dari dua puluh bahasa. Meski pun demikian, bahasa Indonesia belum termasuk didalamnya.


(40)

10.Antar Muka

MySQL memiliki interface (antar muka) terhadap berbagai aplikasi dan

bahasa pemrograman dengan menggunakan fungsi API (Application

Programming Interface).

11.Klien dan Peralatan

MySQL dilengkapi dengan berbagai peralatan (tool) yang dapat digunakan

untuk administrasi basis data, dan pada setiap peralatan yang ada

disertakan petunjuk online.

12.Struktur tabel

MySQL memiliki struktur tabel yang lebih fleksibel dalam menangani ALTER TABLE, dibandingkan basis data lainnya semacam PostgreSQL ataupun Oracle.

II.2.10Cascading Style Sheet (CSS)

CSS (Cascade Style Sheet) merupakan sebuah bahasa yang digunakan

untuk mengatur tampilan sebuah dokumen web yang ditulis dalam markup

language. Dengan kata lain, CSS merupakan sebuah bahasa yang digunakan untuk mengatur tampilan atau desain suatu halaman HTML. Penggunaan dari CSS dapat dilakukan dengan dua cara. Yang pertama yaitu dengan

menggambungkan CSS langsung ke dalam suatu file markup (internal), lalu cara

yang kedua adalah dengan memanggil CSS tersebut (eksternal).

Perbedaan dari keduanya adalah cara menggunakan dan cara pemanggilan CSS tersebut. Jika yang digunakan adalah internal CSS, semua kode CSS dan

markup dimasukan dalam sebuah file yang sama, dan jika menggunakan eksternal

CSS maka perlu dibuat sebuah link untuk menghubungkan keduanya. Dan dalam

penerapan aplikasi ini cara yang digunakan adalah internal CSS, dan CSS digunakan untuk melakukan sedikit variasi pada menu aplikasi agar aplikasi terlihat lebih interaktif. Tetapi dalam penggunaannya, CSS ini hanya dapat

dijalankan pada browser Google Chrome dan Mozilla Firefox saja sedangkan


(41)

II.2.11Adobe Dreamweaver

Adobe Dreamweaver adalah aplikasi desain dan pengembangan web yang

menyediakan kode editor dengan fitur standar seperti syntax highlighting, code

completion, dan code collapsing serta fitur lebih canggih seperti real-time syntax checking dan code introspection untuk menghasilkan petunjuk kode untuk membantu pengguna dalam menulis kode. Dreamweaver memiliki fitur browser

yang terintegrasi untuk melihat halaman web yang dikembangkan di jendela

pratinjau program sendiri agar konten memungkinkan untuk terbuka di web

browser yang telah terinstall.

II.2.12Basis Data

Basis data merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data perlu disimpan dalam dasar data untuk keperluan penyediaan informasi lebih lanjut. Data didalam basis data perlu di organisasikan sedemikian rupa, supaya informasi yang dihasilkan berkualitas dan berguna juga untuk efesiensi kapasitas penyimpanannya.

Basis data diakses atau dimanipulasi dengan menggunakan perangkat

lunak DBMS (database management system). Kata basis data bisa digunakan

untuk menguraikan segala sesuatu dari sekumpulan data tunggal, seperti daftar telepon. Istilah basis data tidak termasuk aplikasi, yang terdiri dari form dan report dimana pengguna akan saling berhubungan.

Basis data terdiri dari file-file fisik yang ditetapkan berdasarkan komputer

saat menerapkan perangkat lunak basis data. Disisi lain, suatu model basis data lebih kepada konsep dibandingkan objek fisik dan digunakan untuk menciptakan

tabel didalam basis data. Sebuah basis data adalah tempat penyimpanan file data,

suatu basis data tidak menyajikan informasi secara langsung kepada pengguna. Pengguna harus menjalankan aplikasi untuk mengakses data dari basis data dan menyajikan dalam bentuk yang bisa dimengerti.

Basis data biasanya memiliki dua bagian utama, yaitu file yang memegang


(42)

menggunakan aplikasi untuk mengakses data. DBMS bertanggung jawab menguatkan struktur basis data, termasuk :

1. Memelihara hubungan antar data didalam basis data.

2. Memastikan bahwa data tersimpan secara tepat, dan menetapkan aturan

hubungan data agar tidak dilanggar.

3. Pemulihan semua data dari kegagalan sistem[8].

II.2.13Entity Relationship Diagram (ERD)

ERD merupakan suatu model untuk menjelaskan hubungan antar data

dalam basis data berdasarkan objek-objek dasar data yang mempunyai hubungan

antar relasi. ERDuntuk memodelkan struktur data dan hubungan antar data, untuk

menggambarkannya digunakan beberapa notasi dan simbol. Pada dasarnya ada tiga simbol yang digunakan, yaitu :

1. Entitas

Entitas merupakan objek yang mewakili sesuatu yang nyata dan dapat

dibedakan dari sesuatu yang lain. Simbol dari entitas ini biasanya digambarkan

dengan persegi panjang.

2. Atribut

Atribut merupakan pendeskripsian karakteristik dari entitas. Atribut digambarkan dalam bentuk lingkaran atau elips. Atribut yang menjadi kunci

entitas atau key diberi garis bawah.

3. Hubungan/Relasi

Relasi menunjukkan adanya hubungan diantara sejumlah entitas yang berasal dari himpunan entitas yang berbeda. Derajat relasi atau kardinalitas menunjukan jumlah maksimum entitas pada himpunan entitas yang lain. Macam-macam kardinalitas diantaranya:

a. Satu ke satu (one to one)

Hubungan antara entity pertama dengan entity kedua adalah satu berbanding


(43)

b. Satu ke banyak (one to many)

Himpunan entity pertama dapat berhubungan satu atau lebih entity pada

himpunan kedua, tetapi tidak sebaliknya.

c. Banyak ke banyak (many to many)

Setiap entity pada himpunan entity pertama dapat berhubungan dengan

banyak entity pada himpunan entity kedua, begitu pula sebaliknya[10].

II.2.14Diagram Konteks

Diagram konteks adalah diagram yang terdiri dari suatu proses dan menggambarkan ruang lingkup suatu sistem. Diagram konteks merupakan level tertinggi dari DFD yang menggambarkan seluruh input ke sistem atau output dari sistem. Ia akan memberi gambaran tentang keseluruhan sistem. Sistem dibatasi

oleh boundary (dapat digambarkan dengan garis putus). Dalam diagram konteks

hanya ada satu proses. Tidak boleh ada store dalam diagram konteks.

Diagram konteks berisi gambaran umum (secara garis besar) sistem yang akan dibuat. Secara kalimat, dapat dikatakan bahwa diagram konteks ini berisi

“siapa saja yang memberi data (dan data apa saja) ke sistem, serta kepada siapa

saja informasi (dan informasi apa saja) yang harus dihasilkan sistem”.

II.2.15Data Flow Diagram (DFD)

DFD adalah suatu model logika data atau proses yang dibuat untuk menggambarkan dari mana asal data dan kemana tujuan data yang keluar dari sistem, dimana data disimpan, proses apa yang menghasilkan data tersebut dan interaksi antara data yang tersimpan dan proses yang dikenakan pada data tersebut. DFD sering digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang telah ada atau sistem baru yang akan dikembangkan secara logika tanpa mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data tersebut mengalir atau dimana data tersebut akan disimpan. DFD merupakan alat yang digunakan pada metodologi pengembangan sistem yang terstruktur. Kelebihan utama pendekatan aliran data, yaitu :


(44)

Kebebasan dari menjalankan implementasi teknis sistem.

1. Pemahaman lebih jauh mengenai keterkaitan satu sama lain dalam sistem

dan subsistem.

2. Mengomunikasikan pengetahuan sistem yang ada dengan pengguna

melalui diagram aliran data.

3. Menganalisis sistem yang diajukan untuk menentukan apakah data-data

dan proses yang diperlukan sudah ditetapkan. Disamping itu terdapat kelebihan tambahan, yaitu :

1. Dapat digunakan sebagai latihan yang bermanfaat bagi penganalisis,

sehingga bisa memahami dengan lebih baik keterkaitan satu sama lain dalam sistem dan subsistem.

2. Membedakan sistem dari lingkungannya dengan menempatkan

batas-batasnya.

3. Dapat digunakan sebagai suatu perangkat untuk berinteraksi dengan

pengguna.

4. Memungkinkan penganalisis menggambarkan setiap komponen yang

digunakan dalam diagram.

II.2.16Kamus Data

Kamus data berfungsi membantu pelaku sistem untuk mengartikan aplikasi secara detail dan mengorganisasikan semua elemen data yang digunakan dalam sistem secara persis sehingga pemakai dan penganalisis sistem mempunyai dasar pengertian yang sama tentang masukan, keluaran, penyimpanan dan proses.

Kamus data sering disebut juga dengan sistem data dictionary adalah katalog

fakta tentang data dan kebutuhan-kebutuhan informasi dari suatu sistem informasi[9].


(45)

II.2.17Flowmap

Flowmap adalah penggambaran secara grafik dari langkah-langkah dan

urutan prosedur dari suatu program. Flowmap berguna untuk membantu analis

dan programer untuk memecahkan masalah kedalam segmen yang lebih kecil dan

menolong dalam menganalisis alternatif pengoperasian.

Aturan membuat Flowmap untuk membuat sebuah analisis menggunakan

flowmap seorang analis dan programer memerlukan beberapa tahapan, diantarnya: 1. Flowmap digambarkan dari halaman atas ke bawah dan dari kiri ke kanan.

2. Aktivitas yang digambarkan harus didefinisikan secara hati-hati dan definisi ini

harus dapat dimengerti oleh pembacanya.

3. Kapan aktivitas dimulai dan berakhir harus ditentukan secara jelas.

4. Setiap langkah dari aktivitas harus diuraikan dengan menggunakan deskripsi

kata kerja.

5. Setiap langkah dari aktivitas harus berada pada urutan yang benar.

6. Lingkup dan range dari aktifitas yang sedang digambarkan harus ditelusuri

dengan hati-hati. Percabangan-percabangan yang memotong aktivitas yang

sedang digambarkan tidak perlu digambarkan pada flowmap yang sama.

Simbol konektor harus digunakan dan percabangannya diletakan pada halaman yang terpisah atau hilangkan seluruhnya bila percabangannya tidak berkaitan dengan sistem.


(46)

35

III.1 Analisis Sistem

Analisis sistem yang sedang berjalan merupakan penguraian dari suatu informasi yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya yang dimaksudkan untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diperbaiki.

III.1.1 Analisis Masalah

Melihat dari permasalahan yang ada di SMK Pasundan 4 Bandung ini, maka dibutuhkan aplikasi yang dapat membantu atau menunjang proses belajar

mengajar bagi siswa dan guru, untuk dibangunnya aplikasi e-learning berbasis

web, yang akan membantu guru untuk mendistribusikan materi dan referensi

pelajaran serta memberikan tugas dan ujian melalui aplikasi e-learning ini, dan

bagi siswa akan lebih mudah untuk mendapatkan materi pelajaran dan conto-contoh soal latihan beserta penyelesaiannya, tugas lalu mengerjakannya di luar sekolah dengan waktu yang lebih banyak.

Sehingga disimpulkan berbagai masalah, diantaranya :

1. Kurangnya fasilitas di sekolah sehingga proses belajar mengajar yang sedang

berlangsung dirasa kurang optimal.

2. Belum tersediannya sistem pendukung kegiatan belajar mengajar di SMK

Pasundan 4 Bandung.

3. Guru kesulitan dalam menyampaikan materi dan referensi pelajaran kepada

siswa di sekolah karena keterbatasan waktu pada saat mengajar di kelas dan siswa kesulitan mendapatkan materi dan referensi pelajaran dari guru.

4. Guru kesulitan dalam memberikan tugas dan latihan soal kepada siswa di

sekolah dan siswa kesulitan dalam mengerjakan tugas atau latihan yang diberikan oleh guru.


(47)

5. Kesulitan kepala sekolah untuk melakukan monitoring aktivitas guru dan memonitoring nilai siswa.

III.1.2 Analisis Prosedur yang Sedang Berjalan

Analisis prosedur yang sedang berjalan bertujuan untuk menegetahui secara detail prosedur apa saja yang dilakukan dalam proses belajar mengajar di SMK Pasundan 4 Bandung. Adapun proses prosedurnya meliputi prosedur penyampain mata pelajaran dan latihan soal serta prosedur penilaian mata pelajaran yang diajarkan oleh guru yang bersangkutan.

a. Prosedur Pemberian Materi Pelajaran

Prosedur yang ada pada saat pemberian materi pelajaran ini melibatkan dua pengguna yaitu guru dan siswa, pada prosedur ini kegiatan yang dilakukan diantaranya, adalah sebagai berikut :

1. Materi pelajaran yang telah dibuat sebelumnya oleh guru, kemudian

disampaikan kepada siswa.

2. Siswa melakukan pencatatan materi pelajaran yang disampaikan oleh guru.

3. Catatan materi pelajaran yang telah dibuat oleh siswa kemudian disimpan

sebagai arsip siswa, yang nantinya bisa digunakan sebagai bacaan bahan ujian.

4. Ringkasan materi pelajaran milik guru yang telah disampaikan kepada

siswa, lalu disimpan sebagai arsip guru, yang nantinya bisa digunakan sebagai bahan untuk membuat soal ujian atau latihan.

Aliran dokumen prosedur pemberian materi pelajaran digambarkan dalam


(48)

Gambar III.1 Flowmap Prosedur Pemberian Materi Pelajaran

Prosedur Pemberian Materi Pelajaran

Siswa

Guru Mata Pelajaran

Penjelesan materi

pelajaran Materi pelajaran

Pencatatan materi pelajaran

Ringkasan materi pelajaran

A2

A1 : Arsip catatan materi pelajaran A2 : Arsip ringkasan materi

Catatan materi pelajaran Ringkasan materi

pelajaran


(49)

b. Prosedur Pemberian Tugas Saat Guru Hadir Secara Langsung

Prosedur yang ada pada saat pemberian tugas pelajaran ini melibatkan dua pengguna yaitu guru dan siswa. Tetapi dengan syarat guru mata pelajaran telah memberikan materi yang ditugaskan sebelumnya sebagai bahan evaluasi pembelajaran siswanya, pada prosedur ini dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Ringkasan materi milik guru yang tersimpan sebagai arsip guru, mulai

digunakan untuk bahan membuat soal ujian dan latihan.

2. Soal ujian dan latihan yang telah dibuat, kemudian diberikan kepada siswa

tetapi setelah guru menyampaikan isi materi dari mata pelajaran yang diujikan.

3. Soal ujian yang telah dibuat oleh guru mata pelajaran mulai dikerjakan oleh

siswa.

4. Soal ujian yang telah diberikan kepada siswa dikembalikan kepada guru

mata pelajaran untuk disimpan sebagai arsip soal ujian.

5. Jawaban dari soal ujian yang telah diisi oleh siswa kemudian diberikan

kembali kepada guru mata pelajaran untuk diberikan penilaian.

Aliran dokumen prosedur pemberian tugas saat guru hadir secara langsung


(50)

Prosedur Pemberian Tugas

Siswa

Guru Mata Pelajaran

A1

Ringkasan Materi

Pembuatan Soal Tugas

Soal Tugas

Pengerjaan Tugas

Soal Tugas

Soal tugas

Jawaban Tugas

A3

Soal tugas

A1 : Arsip ringkasan materi A3 : Arsip soal tugas

Jawaban Tugas

Gambar III.2 Prosedur Pemberian Tugas Saat Guru Hadir secara Langsung


(51)

c. Prosedur Pemberian Tugas Saat Guru Berhalangan Hadir

Prosedur yang ada pada saat pemberian tugas pelajaran ini melibatkan tiga pengguna yaitu guru, siswa dan guru piket. Prosedur ini dapat dijelaskan sebagai berikut ini:

1. Ringkasan materi milik guru yang telah disampaikan kepada siswa yang

tersimpan sebagai arsip guru, mulai digunakan untuk bahan membuat soal tugas atau latihan.

2. Soal tugas atau latihan yang telah dibuat, kemudian diberikan kepada siswa

melalui guru piket tetapi setelah guru menyampaikan isi materi dari mata pelajaran yang diujikan.

3. Soal tugas atau latihan yang telah dibuat oleh guru mata pelajaran yang

diwakilkan oleh guru piket mulai dikerjakan oleh siswa.

4. Soal tugas atau latihan yang telah diberikan kepada siswa dikembalikan

kepada guru piket.

5. Soal tugas atau latihan yang telah diberikan oleh guru piket untuk disimpan

sebagai arsip soal tugas atau latihan guru mata pelajaran.

6. Jawaban dari soal tugas atau latihan yang telah terisi oleh siswa diberikan

kembali kepada guru piket.

7. Jawaban soal tugas atau latihan siswa dari guru piket diberikan kepada guru

mata pelajaran untuk diberikan penilaian.

8. Guru mata pelajaran memberikan penilaian terhadap jawaban dari soal yang

telah dikerjakan oleh siswa, dan disimpan sebagai arsip.

Aliran dokumen prosedur pemberian tugas saat guru berhalangan hadir


(52)

Prosedur Pemberian Tugas

Guru Piket

Guru Mata Pelajaran Siswa

A1

Ringkasan Materi

Pembuatan Soal Tugas

Soal Tugas Soal Tugas Soal Tugas

Pengerjaan Tugas

Soal Tugas

Jawaban Tugas

Jawaban tugas yang sudah

dinilai Soal Tugas

A4

A5

A1 : Arsip ringkasan materi A4 : Arsip soal tugas A5 : Arsip jawaban tugas A6 : Arsip nilai siswa

Soal Tugas

Jawaban Tugas

Pendistribusian soal tugas

Jawaban Tugas

Penilaian tugas

Jawaban tugas yang sudah

dinilai

A6

Soal Tugas

Gambar III.3 Prosedur Pemberian Tugas Saat Guru Berhalangan Hadir


(53)

d. Prosedur Ujian

Prosedur yang ada pada saat ujian ini melibatkan dua pengguna, yaitu guru mata pelajaran dan siswa. Prosedur ini dapat dijelaskan sebagai berikut ini:

1. Ringkasan mata pelajaran milik guru, mulai digunakan untuk bahan

membuat soal ujian atau ulangan.

2. Kemudian dilakukan pemilihan materi apa saja yang akan diujikan atau

diulangankan.

3. Pemilihan materi selesai dilaksanakan, kemudian mulai melakukan

pembuatan soal yang diujikan atau diulangankan.

4. Pemilahan materi yang telah dibuat kemudian disimpan sebagai arsip

pemilahan materi.

5. Kumpulan soal yang akan diujikan atau diulangankan kemudian diberikan

kepada siswa untuk mulai mengerjakan soal-soal.

6. Selesai mengerjakan soal-soal, siswa mengembalikan soal-soal beserta

jawabannya kepada guru mata pelajaran untuk dilakukan pemeriksaan ataupun penilaian.

7. Jawaban soal yang berasal dari siswa mulai diperiksa satu persatu oleh guru

mata pelajaran untuk kemudian nilainya disimpan sebagai arsip oleh guru mata pelajaran yang bersangkutan.

8. Jawaban soal yang sudah besisi penilaian dari guru mata pelajaran diberikan

kembali kepada siswa untuk disimpan sebagai arsip.

Aliran dokumen prosedur ujian atau ulangan digambarkan dalam bentuk


(54)

Prosedur Ujian

Siswa

Guru Mata Pelajaran

A1

Pemilihan Materi

Pembuatan Soal

Kumpulan Soal

Kumpulan Soal

Pengerjaan Soal

Kumpulan Soal Kumpulan

Soal

Jawaban Soal Jawaban Soal

Soal Diperiksa

A7

A1 : Arsip ringkasan materi A6 : Arsip nilai siswa A7 : Arsip nilai siswa

A8 : Arsip soal

A8

Nilai soal yang telah diperiksa

Nilai soal yang telah diperiksa

A6


(55)

III.2 Analisis Kebutuhan Non Fungsional

Pada tahapan ini, analisis kebutuhan non fungsional meliputi pengkodean, analisis perangkat keras, analisis perangkat lunak, analisis pengguna, dan analisis basis data.

III.2.1 Analisis Pengkodean

Pengkodean adalah kemudahan dalam mengklasifikasikan data sehingga mudah dalam proses masukan ke dalam sistem. Penggunaan kode biasanya digunakan untuk mengidentifikasikan data, simbol kode biasanya digunakan pada hampir semua proses yang ada kaitannya dengan data. Sistem yang berjalan saat ini hanya menggunakan satu kode dan menggunakan format angka dan huruf.

1. Pengkodean Nomor Induk Siswa (NIS)

Pengkodean untuk nomor induk siswa terdiri dari sembilan digit, yaitu sebagai berikut :

Format : 9999 99 999

Nomor urut siswa

Diterima dikelas

Tahun masuk Contoh : 1213.10.001

Keterangan : Menyatakan bahwa siswa tersebut masuk pada tahun ajaran 2012-2013 kelas 10 dengan nomor urut 001.

2. Pengkodean Nomor Induk Pengajar (NIP)

Pengkodean untuk nomor induk pengajar terdiri dari delapan belas digit, yaitu sebagai berikut :

Format : 99999999 999999 9 999

Nomor urut pengajar Jenis kelamin

Tahun dan tanggal pengangkatan Tahun, bulan, tanggal lahir


(56)

Contoh : 19540204.198303.1.007

Keterangan : Menyatakan bahwa guru tersebut lahir pada tahun 1954 bulan 02 tanggal 04, diangkat menjadi guru pada tahun 1983 pada bulan 03, jenis kelamin laki-laki (1 untuk laki-laki 2 untuk perempuan), dan mempunyai nomor urut pengangkatan 007.

3. Pengkodean Kelas

Pengkodean untuk kelas tediri sebagai berikut. Format : 999 A.Z 9

Nomor urut kelas Nama jurusan Tingkatan Contoh : XII TKJ 1

Keterangan : Menerangkan bahwa siswa tersebut bertempat di kelas XII (duabelas), jurusan TKJ (Teknik Komputer Jaringan), dan no urut kelas 1.

III.2.2 Analisis Perangkat Keras

Analisis perangkat keras dibutuhkan untuk mendukung dan menjalankan

aplikasi e-learning yang akan dibangun. Perangkat keras yang digunakan untuk

membangun aplikasi e-learning ini seperti pada Tabel III.1.

Tabel III.1 Spesifikasi Perangkat Keras

Nama Pengguna Spesifikasi

Server

Processor dengan kecepatan minimal 1,8 Ghz RAM minimal 2 GB

Hard Disk 160 GB VGA minimal 128 MB

Monitor dengan resolusi 1024 x 768

Lan Card 10/100 Mbps

Koneksi internet minimal 64 Kbps

Nama Pengguna Spesifikasi

Client Processor dengan kecepatan minimal 1,8 Ghz


(57)

Hard Disk 160 GB VGA minimal 256 MB

Monitor dengan resolusi 1024 x 768

Lan Card 10/100 Mbps

Koneksi internet minimal 64 Kbps

III.2.3 Analisis Perangkat Lunak

Kebutuhan perangkat lunak merupakan faktor-faktor yang dipenuhi untuk sebuah perangkat lunak sehingga perangkat lunak tersebut sesuai dengan maksud

dan tujuan pembangunan aplikasi e-learning ini, adapun spesifikasinya sebagai

berikut :

1. Perangkat lunak pada sisi server, yang dibutuhkan adalah :

a. Sistem operasi windows XP atau windows 7.

b. Bahasa pemrograman dengan menggunakan PHP.

c. MySQL sebagai Database Management System.

d. XAMPP sebagai web server.

e. Mozilla firefox sebagai browser.

2. Perangkat lunak pada sisi client, yang dibuthkan sebagai berikut :

a. Sistem operasi windows XP atau windows 7.

b. Mozilla firefox, Opera, Google chrome sebagai browser.

III.2.4 Analisis Pengguna

Analisis pengguna merincikan siapa saja pengguna dari sistem yang berjalan pada saat ini yang nantinya akan dispesifikasikan siapa saja yang akan masuk dalam sistem yang akan dibangun. Gambaran umum pengguna yang sekarang ada di SMK Pasundan 4 Bandung dapat dilihat pada Tabel III.2.

Tabel III.2 Analisis Pengguna

Nama Pengguna Kualifikasi

Admin

Kualifikasi yang harus dimiliki admin yaitu memiliki

kemampuan dasar dibidang komputer dan dapat

mengoperasikan sistem operasi windows XP atau windows

7, mengenal bahasa pemrograman web, menguasai tentang

internet.

Kesiswaan Kualifikasi yang harus dimiliki kesiswaan yaitu memiliki


(58)

mengoperasikan sistem operasi windows XP atau windows

7, bisa mengoperasikan microsoft office dan dapat

mengakses data dalam web.

Kurikulum

Kualifikasi yang harus dimiliki kurikulum yaitu memiliki

kemampuan dasar dibidang komputer dan dapat

mengoperasikan sistem operasi windows XP atau windows

7, bisa mengoperasikan microsoft office dan dapat

mengakses data dalam web.

Kepala Sekolah

Kualifikasi yang harus dimiliki kepala sekolah yaitu dapat mengoperasikan sistem operasi windows XP atau windows

7, bisa mengoperasikan microsoft office dan dapat

mengakses data dalam web.

Guru

Kualifikasi yang harus dimiliki guru atau staf pengajar yaitu memiliki kemampuan dasar dibibang komputer, dapat mengoperasikan sistem operasi windows XP atau windows 7, memiliki pemahaman yang cukup dalam mengelola data

pada sistem e-learning serta menguasai dasar tenteng

internet. Siswa

Kualifikasi yang harus dimiliki siswa yaitu memiliki

kemampuan dasar dibidang komputer, dan bias browsing di

internet.

III.2.5 Analisis Basis Data

Basis data merupakan kumpulan data yang saling berhubungan yang

disimpan secara bersama sedemikian rupa dan tanpa pengulangan (redudansi)

yang tidak perlu, untuk memenuhi berbagai kebutuhan.

Basis data dapat digambarkan dengan menggunakan Entity Relationship

Diagram (ERD). ERD merupakan hubungan antara entitas yang digunakan dalam sistem informasi untuk menggambarkan hubungan antara entitas yang ada atau

struktur data dan relasi antar file. Entitas yang saling berhubungan digambarkan


(59)

Admin Kepala Sekolah Kurikulum Kesiswaan username username username username 1 Membuat Membuat 1 1 Berita Forum Id_berita Id_forum N N Kelas Pelajaran Tahun_ajaran Semester Mengelola 1 N Mengelola 1 N Id_mp Id_kelas Siswa Guru 1 Mengelola N Mengelola N Id_siswa Id_guru Ujian Soal Membuat 1 N Id_ujian Melihat 1 Nilai Nilai N Mempunyai 1 N Id_soal Materi Membuat 1 Tugas Pengumuman Id_materi 1 Membuat N Id_tugas Mempunyai Mempunyai 1 Mempunyai 1 N Mengikuti Mempunyai N Mempunyai N 1 N 1 N Mengajar 1 N 1 N Mempunyai Mengelola 1 N semester Tahun_ajaran Membuat 1 Mempunyai 1 N Mempunyai 1 N Id_komentar Id_upload_tugas Id_pengumuman Upload_tugas Komentar N 1 N 1 N 1 Membuat N

Gambar III.5 Entity Relationship Diagram (ERD) E-Learning


(60)

Keterangan Kamus Data ERD :

Tabel III.3 Kamus Data ERD

Nama Tabel Atribut

Guru {id_guru, nama_guru, alamat_guru, foto_guru,

email_guru, username, password, nip_adm, tlp_guru}

Pelajaran {id_mp, id_kelas, mp}

Siswa {id_siswa, nama_siswa, tlp_siswa, alamat_siswa, tgl_lahir,

tempat_lahir, foto, email_siswa, username, password, nis, id_kelas}

Pengumuman {id_pengumuman, judul, konten, tanggal_buat, dilihat,

penulis, tgl_exp}

Nilai {id_nilai_ujian, id_siswa, id_ujian, nilai}

Kelas {id_kelas, nama_kelas}

Admin {username, password, nama_lengkap, email, no_tlp, level,

blokir enum, id_session}

Tugas {id_tugas, judul_tugas, tanggal_tugas, tanggal_akhir,

id_guru, id_pelajaran}

Ujian {id_ujian, id_mp, judul_ujian, Keterangan, tanggal_mulai,

jam_mulai, jam_berakhir, id_guru}

Soal {id_soal, id_ujian, pertanyaan, jawaban, jawaban_benar}

Berita {id_berita, judul, headline, isi_berita, hari, tanggal, jam,

username, gambar, dibaca}

Mengajar {id_mengajar, id_guru, id_pelajaran, kode_mengajar,

id_kelas}

Forum {isi_thread, judul, isi, id_guru, tanggal_post}

Materi {id_materi, id_mp, id_guru, judul_materi, konten, file,

tanggal_buat}

Semester {semester, aktif}

Tahun_ajaran {tahun ajaran}

Upload_tugas {id_upload_tugas, file, nilai_tugas, id_tugas, id_siswa,

status}

Komentar {id_komentar, id_forum, isi_komentar, pengguna,

tanggal_postkomentar, level}

III.2.6 Analisis Aturan Bisnis

Aturan bisnis yang terdapat di sistem e-elarning di SMK Pasundan 4

Bandung adalah sebagai berikut :

1. Admin

Admin dalam hal ini bertugas membuat data user, data berita, data forum, dan


(61)

2. Kepala Sekolah

Kepala sekolah dalam hal ini bertugas memonitoring aktifitas guru dan nilai siswa, memonitoring aktifitas guru yang dimaksud adalah guru mengupload materi pelajaran, mengupload tugas, dan membuat ujian.

3. Kurikulum

Kurikulum dalam hal ini bertugas membuat data kelas, data pelajaran, data tahun ajaran, dan data mengajar.

4. Kesiswaan

Kesiswaan dalam hal ini bertugas membuat data siswa dan data guru, data siswa dan data guru juga bisa di import dari data excel.

5. Guru

Guru dalam hal ini bertugas membuat tugas, materi, ujian, pengumuman, dan memberi nilai ujian dan tugas siswa.

6. Siswa

Siswa dalam hal ini bertugas mengerjakan tugas dan di upload ke sistem

e-learning, download materi pelajaran, mengerjakan ujian, melihat pengumuman, dan memberikan komentar di forum.

7. Format pemberian nilai ujian dan tugas yang ada di sistem e-learning adalah 0

sampai 100.

III.2.7 Spesifikasi Kebutuhan Perangkat Lunak

Spesifikasi kebutuhan perangkat lunak merupakan gambaran proses yang akan diterapkan dalam sistem dan menjelaskan kebutuhan apa saja yang diperlukan sistem agar dapat berjalan dengan baik. Spesiffikasi kebutuhan perangkat lunak yang ada di sistem e-elearning SMK Pasundan 4 Bandung dapat dilihat pada Tabel III.4.

Tabel III.4 Spefikasi Kebutuhan Perangkat Lunak

Nomor Spesifikasi Kebutuhan Perangkat Lunak

SKPL-F-001

Pengguna (admin, kepala sekolah, kesiswaan, kurikulum, guru, siswa) harus login terlebih dahulu untuk masuk kedalam sistem.


(62)

SKPL-F-002 Sistem dapat menampilkan informasi guru, siswa, kelas, jurusan, dan mata pelajaran.

SKPL-F-003 Sistem menyediakan layanan untuk pengguna guru dalam

membuat ujian.

SKPL-F-004 Sistem menyediakan layanan untuk upload dan download

materi dan tugas.

SKPL-F-005 Sistem menyediakan layanan forum untuk guru dan siswa agar

bisa berdiskusi. SKPL-F-006

Sistem menyediakan ujian online untuk siswa sebagai referensi

untuk mengetahui kemampuan siswa terhadap materi yang sudah diberikan.

SKPL-F-007 Sistem memberikan nilai ujian online yang dikerjakan oleh

siswa.

SKPL-F-008 Sistem dapat menampilkan grafik berdasarkan aktifitas guru

dan nilai siswa di halaman pengguna kepala sekolah.

SKPL-NF-001 Sistem ini dibangun dalam bentuk website.

SKPL-NF-002

Sistem ini hanya dapat diakses oleh admin, kepala sekolah, kurikulum, kesiswaan, guru, dan siswa yang ada di SMK Pasundan 4 Bandung.

SKPL-NF-003 Sistem ini menyediakan format file materi dan tugas dalam

bentuk .doc, .docx, .xls, .xlsx, .ppt, .pdf.

SKPL-NF-004 Siswa dapat mendownload tugas dan materi pelajaran yang

sebelumnya diupload oleh guru.

SKPL-NF-005 Soal ujian yang ada sistem berupa pilihan ganda.

SKPL-NF-006 Waktu pengerjaan ujian ditentukan oleh guru yang

bersangkutan.

SKPL-NF-007 Format penilaian ujian dan tugas 0 sampai 100.

III.3 Analisis Kebutuhan Fungsional

Analisis kebutuhan fungsional merupakan tahapan pendefinisian proses

yang disediakan oleh sistem e-learning, bagaimana reaksi sistem terhadap input

dan apa yang harus dilakukan oleh sistem pada situasi tertentu.

Berdasarkan analisis sebelumnya terhadap permasalahan yang ada, maka

sistem fungsional yang terdapat pada aplikasi e-learning SMK Pasundan 4

Bandung dapat dimodelkan dengan menggunakan diagram konteks, data flow diagram, spesifikasi proses, dan kamus data.

III.3.1 Diagram Konteks

Alat pemodelan ini digunakan untuk menggambarkan interaksi sistem dengan lingkungannya, serta mendeskripsikan fungsi dari sistem itu sendiri.


(63)

Diagram konteks digambarkan dengan sebuah lingkaran yang terhubung dengan

entitas luar yang terlibat didalam sistem. Diagram konteks pada aplikasi

e-learning SMK Pasundan 4 Bandung dapat dilihat pada Gambar III.6.

Sistem E-Learning SMK Pasundan 4 Bandung

Siswa

Admin Guru

Kepala

Sekolah Kesiswaan

Kurikulum

Data Login Siswa Data Materi Data Tugas Data Ujian Data Forum Data Pengumuman Data Nilai Data Detail Profile

Data Login Admin Data User Data Berita Data Forum

Data Login Guru Data Tugas Data Materi Data Pengumuman Data Ujian Data Nilai Data Siswa

Data Login Kepala Sekolah Data Monitoring Siswa Data Monitoring Guru

Data Login Kurikulum Data Matapelajaran Data Tahun Ajaran Data Semester Data Mengajar Data Kelas

Info Login Kurikulum Info Matapelajaran

Info Tahun Ajaran Info Semester Info Mengajar Info Kelas Info Login Kepala Sekolah

Info Monitoring Siswa Info Monitoring Guru

Info Login Kesiswaan Info Siswa Info Guru

Data Login Kesiswaan Data Siswa Data Guru Info Login Admin

Info User Info Berita Info Pengumuman

Info Login Guru Info Tugas Info Materi Info Pengumuman Info Ujian Info Nilai Info Siswa Info Login Siswa

Info Materi Info Tugas Info Ujian Info Forum Info Pengumuman Info Nilai Info Detail Profile

Data Guru.xls Data Guru Data Siswa.xls D a ta si sw a

Gambar III.6 Diagram Konteks E-Learning SMK Pasundan 4 Bandung

III.3.2 Data Flow Diagram (DFD)

Data Flow Diagram (DFD) merupakan sebuah penjelasan ataupun representasi dari sebuah sistem yang menunjukkan aliran data atas informasi dari sumber informasi ke tujuan beserta proses pengolahannya.

III.3.2.1 DFD Level 1

DFD level 1 berikut ini menjelaskan bahwa pengguna web dapat


(1)

(2)

(3)

Kesimpulan dan Saran

Kesimpulan

 Aplikasi e-learning ini dapat mengoptimalkan proses belajar mengajar yang ada di SMK Pasundan 4

Bandung.

 Aplikasi e-learning ini dapat digunakan untuk menfasilitasi guru dan siswa dalam melakukan kegiatan belajar mengajar.

 Aplikasi e-learning ini dapat dijadikan media diskusi antara guru dan siswa, dengan memanfaatkan


(4)

Kesimpulan dan Saran (2)

Kesimpulan

 Aplikasi e-learning ini dapat dijadikan bahan ajar tambahan untuk siswa, dengan adanya fasilitas download materi dan ujian online.

 Aplikasi e-learning ini memudahkan kepala sekolah dalam memonitoring aktifitas guru dan siswa.


(5)

Kesimpulan dan Saran

Saran

 Menambahkan fasilitas video untuk tutorial materi pelajaran siswa.

 Menambahkan fasilitas chatting agar pembelajaran juga dapat dilakukan secara langsung, baik melalui jaringan internet maupun jaringan intranet.

 Membuat kuisioner secara online untuk menilai

kinerja dan pembelajaran yang guru berikan, sebagai bahan monitoring peningkatan mutu pembelajaran yang telah dilakukan.


(6)