Lokasi kajian Lokasi dan Waktu Penelitian Metode Pengambilan Sampel 1. Pengambilan Sampel Flora

7

2.2. Lokasi kajian

Luasan lahan yang dimohonkan mencapai 3.000m 2 yang merupakan lahan kering dan lokasinya berbatasan langsung dengan Gardu Induk PLTG Gilimanuk. Vegetasi yang menutupi lahan tersebut adalah rerumputan dan dua pohon bekul Zyzipus mauritinus karena lokasinya merupakan tanah pantai yang berpasir, vegetasi asosiasi, dan kearah laut berbatasan langsung dengan ekosistem mangrove. Rencana lokasi lahan yang akan dikaji merupakan lahan berbatasan langsung dengan Kawasan TNBB Gambar 2.1 Gambar 2.1. Rencana lokasi lahan yang dikaji 8 III METODOLOGI

3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian

Kajian flora dan fauna di wilayah sekitar PT Indonesia Power Gilimanuk dilaksanakan di wilayah sekitar kantor PLTG Gilimanuk. Lokasi ini berbatasan langsung dengan kawasan Taman Nasional Bali Barat TNBB yakni dengan hutan mangrove dan Kantor PT Indonesia Power Gilimanuk. Sedangkan waktu penelitiannya dilakukan selama lima hari dengan umlah pengamatan dilakukan pada 10 titik sampel. Lokasititik 1 – 10 seperti tercantum pada Gambar 3.1. Gambar 3.1. Lokasi pengambilan sampel 9

3.2. Metode Pengumpulan Data

Data yang dikumpulkan dalam penelitan ini adalah data primer dan data sekunder.

3.2.1. Data primer

Data-data primer flora dan fauna di wilayah sekitar kegiatan PLTG PT Indonesia Power Gilimanuk diperoleh dari hasil pengumpulan langsung di lapangan in situ. Sedangkan data-data yang belum di analisis di lapangan maka dilakukan uji di Laboratorium Zoologi dan Ekologi, Jurusan Biologi, Fakultas MIPA, Universitas Udayana. Adapun data primer dari flora dan fauna yang dikumpulkan adalah sebanyak 10 titik pengamatan tersebut pada satu kawasan TNBB seluas kurang lebih 3.000 m 2 , merupakan tanah tegalan lahan kering sekitar hutan mangrove. Sampel yang diambil untuk fauna darat meliputi jenis-jenis fauna yang langsung hidup di kawasan tanah kering meliputi jenis-jenis Aves, Mammalia, Reptilia dan Insecta, Adapun titik-.titik pengambilan sampel dilakukan pada lokasi-lokasi yang diperkirakan dipengaruhi langsungtak langsung oleh hasil kegiatan dari usaha PLTDG berupa perluasan lokasi penempatan 20 buah genset

3.2.2. Data Sekunder

Data sekunder diperoleh dari data-data hasil penelitian sebelumnya dan juga berasal dari hasil wawancara secara terstruktur dari masyarakat sekitar kegiatan. Setelah data dikumpulkan selanjutnya dilakukan analisis data yang disesuaikan dengan masing- masing komponen lingkungan. Pengumpulan dan analisis data akan diuraikan secara rinci pada setiap komponen lingkungan yang diukur. 3.3. Metode Pengambilan Sampel 3.3.1. Pengambilan Sampel Flora Jenis-jenis vegetasi yang diteliti adadal yaitu jenis-jenis yang hidup di darat tegalan dan jenis vegetasi mangrove yang merupakan vegetasi yang berbatasan langsung dari tapak kegiatan. Pengambilan sampel dilakukan pada 10 plot. Adapun metode pengambilan sampel terhadap flora darat dilakukan dengan Metode Kwadrat Quadrat Sampling, dengan ukuran kuadrat yaitu : 20 m x 20 m untuk ukuran pohon, 10 x 10 untuk ukuran tiang, 5 m x 5 m untuk ukuran pancang semak, dan 1 m x 1 m untuk ukuran anakanherba. Kwadrat yang diperlukan dengan menggunakan tali 10 plastik dengan ukuran sesuai kelas tumbuhan pohon, tiang, pancang semak dan anakanherba yang diteliti. Jenis-jenis yang diketemukan dicatat nama jenis, jumlah individu, ukuran batang untuk kelas pohon dan luas tajuk untuk kelas analansemak. Untuk nama jenis yang belum diketahui namanya dilakukan analisis dan penyandraan di Laboratorium Botani, Jurusan Biologi ,Fak. MIPA-UNUD. 3.3.2. Pengambilan Sampel Fauna Metode pengambilan sampel fauna di kawasan tapak kegiatan dilakukan dengan sistem jelajahsensus secara langsung baik pada tapak lokasi kegiatan dan di kawasan sekitarnya mangrove. Lokasi pengambilan sampel dilakukan pada 10 titik lokasi, 3.4. Metode Analisis 3.4.1. Metode Analisis Flora