Latar Belakang INVENTARISASI FLORA DAN FAUNA PADA ZONA PEMANFAATAN KAWASAN KONSERVASI (studi kasus perbatasan PLN Gilimanuk - kawasan TNBB).

4 I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Provinsi Bali yang memiliki luas wilayah sekitar 5.636,66 km 2 dengan jumlah penduduk sekitar 4 juta jiwa, merupakan salah satu gerbang masuk bagi turis mancanegara yang akan berkunjung ke Indonesia. Untuk mendukung optimalisasi potensi pariwisata dan meningkatkan fasilitas layanan bagi turis-turis asing yang berkunjung ke provinsi tersebut, infrastruktur kelistrikan merupakan sebuah prasyarat yang wajib ada. Andil sektor listrik, gas dan air bersih LGA terhadap perekonomian Bali tumbuh sebesar 9,40 persen pada triwulan II2013 didorong oleh perkembangan konsumsi listrik yang meningkat 13,33 persen. Selain itu pelanggan juga meningkat sebesar 9,52 peren, sehingga beban puncak naik mencapai 14,16 persen, BPS Provinsi Bali, 2012. Meningkatnya konsumsi listrik tersebut terkait dengan pembangunan infrastruktur di wilayah Bali selatan seperti perluasan Bandara Ngurah Rai dan maraknya perkembangan properti. Saat kondisi normal beban puncak listrik di Bali mencapai 684 MW, namun mengingat di Bali sering diadakan kegiatan bertaraf nasional dan internasional yang menjadikan beban puncak meningkat hingga mencapai 720 MW. Putusnya kabel laut transmisi Jawa-Bali menjadikan total daya listrik menjadi berkurang, sehingga ada upaya dari PLN melalui anak perusahaannya yaitu PT Indonesia Power di Gilimanuk untuk menambah daya untuk mengurangi pemutusan bergilir. Upaya penambahan daya yang direncanakan sifatnya sementara, sampai adanya perbaikan transmisi kabel laut. Penambahan beban yang direncanakan mencapai 15 MW dengan menyewa kurang lebih 20 buah genset yang diseting masing-masing genset dalam sebuah container. Untuk menempatkan container genset tersebut, pihak PLN melalui Indonesia Power membutuhkan lahan kurang lebih 3.000 m 2 yang lokasinya berbatasan langsung dengan kawasan konservasi Taman Nasional Bali Barat. Mengingat lokasi yang dimaksud bersentuhan langsung, maka ada kekhawatiran dalam proses operasional genset berdampak terhadap gangguan flora fauna yang eksisting. Untuk mendapatkan 5 informasi dipandang perlu untuk melakukan kajian ekologi tentang keberadaan flora dan fauna.

1.2. Maksud dan Tujuan