Tanggap karakter morfofisiologi bibit kakao terhadap cekaman kekeringan dan aplikasi mikroza arbuskula

TANGGAP KARAKTER MORFOFISIOLOGI BIBIT KAKAO
TERHADAP CEKAMAN KEKERINGAN DAN
APLIKASI MIKORIZA ARBUSKULA



Olelt /

IWANSASLI
AGR. 97049

I'ROGRAM I'ASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
1999

RlNGKASAN
IW AN SASLI. Tanggap Karakter Morfofisiologi Bibit Kakao terhadap Cekaman

Kekeringan

dan


Aplikasi

Mikoriza

Arbuskula

(Di

bawah

Bimbingan

SUDRADJAT, SUDIRMAN Y AIN A, DAN Y ADI SETIADI).
Peningkatan pertumbuhan pada tanaman yang bermikoriza vesikula
arbuskula sering dikaitkan dengan terjadinya peningkatan serapan hara maupun
air oteh taoaman dari fungsi sistem simbiosa aotara cendawan mikoriza dan akar
taoaman. Salah-satu aspek penting yang perlu diteliti adalah adaoya peningkatan
serapan air, yang membuat taDaman tahan uotuk melangsungkan pertumbuhannya
pada kondisi kurang air.

Penelitian ini bertujuan uotuk melihat sejauhmana pemberian mikoriza ini

dapat meningkatkan ketahanan bibit kakao terhadap cekaman kekeringan,
disamping ingin melihat respon positif dari pemberian mikoriza tersebut terhadap
bib it kakao dengan melihat beberapa peubah morfofisiologi bibit.

Penelitian

dilaksanakan di rumah kaca Agronomi, Jurusan Budidaya Pertanian, Fakultas
Pertanian, Institut Pertanian Bogor, mulai bulan Februari sampai Agustus 1999.
Penelitian

menggunakan

Rancangan

Percobaan

Petak


Terpisah

(Split Plot), dengan ulangan sebanyak 3 kali. Perlakuan terdiri dari dua faktor.
Faktor pertama adalah mikoriza, yang ditempatkan sebagai petak utama dan

terdiri dari 2 taraf.

Sedangkan faktor kedua adalah cekaman kekeringan yang

ditempatkan sebagai anak petak dan terdiri dari 4 taraf. Terdapat 8 kombinasi
perJakuan dan 24 unit percobaan. Cendawan mikoriza yang digunakan adalah
cendawan endomikoriza (V AM) yang terdiri dari campuran tiga genus
(Acalilospora sp., Gigaspora sp., dan Glomus sp.). Peubah-peubah yang diamati

terdiri dari tioggi bibit, jumlah daull, diameter batang, bobot basah tajuk dan akaT,
bobot kering tajuk dan akar, lajo pertumbuhan, laju asimi la5i bersih, luas daun,

jumlah akar, efesiensi penggunaan air, dan kadar prolin.

Untuk faktor yang


memberikan pengaruh nyato, dilanjutkan dengan uji Tukey pada taraf 5% untuk
melihat adanya perbedaan yang oyata antae perlakuan.
HasH

penelitian

menunjukkan

bahwa

pemberian

mikoriza

dapat

meningkatkan pertumbuhan bibit kakao yang Iebih baik dibanding bibit tanpa

mikoriza. 10i terlihat dari tingginya nilai rata-rata uotuk hampir semua peubah


yang diamati dibanding bibit yang tidak bermikoriza.

Tioggi bibit di akhir

penelitian meningkat sampai 133% terhadap kontroL yang justru terdapat pada

,

tanaman dengan tingkat kekeringan 70% air tersedia. Ini menunjukkari bahwa

bibit yang berrnikoriza sebenarnya tidak terlalu bennasalah pada kondisi
kekeringan oleh karena adanya hifa ekstemal cendawan rnikoriza yang rnasih
dapat menyerap air dari pori-pori tanah. Bobot kering bibit yang bermikoriza juga
menunjukkan adanya perbedaan nyata dibanding kontrol. Pada akhir penelitian,
bib it bermikoriza meningkatkan

bobot kering tajuk dan akar masing-masing

sebesar 144.7 % dan 190 % terhadap kontroL

Efisiensi penggunaan air juga tertinggi untuk bibit kakao yang mendapat
perlakuan inokulasi mikoriza, yang dapat mencapai 149.2% dari nilai kontrol
untuk taraf kekeringan 70 % air tersedia
Peningkatan

kandungan

senyawa

proUn

akibat

adanya

cekaman

kekeringan pada bib it, nyat8 terlihat pada bibit yang tidak bermikoriza. Kenaikan
tingkat cekaman kekeringan diikuti dengan peningkatan kadar prolin yang
dihasilkan, yang dapat mencapai sampai 6.68 kati lipat dibanding bibit yang


bermikoriza pada taraf

55% air tersedia.

Sebaliknya, pada bibit yang

bermikoriza, peningkatan tingkat kekeringan tidak selalu diikuti dengan
meningkatnya kadar prolin, dan kadar protin pada bibit yang bermikoriza ini tidak
berbeda nyata untuk semua tingkat air tersedia.
Tingginya nilai rata-rata untuk hampir semua peubah pada bibit yang
bermikoriza pada tingkat cekaman kekeringan

85% dan 70% air tersedia ini

berkaitan dengan tingginya tingkat infeksi cendawan mikoriza pada akar bibit
kakao dibanding taraf-taraf perlakuan lainnya, yaitu sebesar 68.6 % dan 72.1 %
akar

terinfeksi, sehingga penyerapan air dan unsur hara dapat lebih baik


dibanding bibit tanpa mikoriza.
Peningkatan cekaman kekeringan meningkatkan kadar prolin pada bibit
yang tidak bermikoriza, sedangkan pada bibit yang bermikoriza tidak terjadi
peningkatan kadar prolin. Dengan demikian, simbiosis dengan mikoriza telah
berhasil meningkatkan toleransi bibit kakao terhadap kekeringan .



TANGGAP KARAKTER MORFOFISIOLOGI BIBIT KAKAO
TERHADAP CEKAMAN KEKERINGAN DAN
APLIKASI MIKORIZA ARBUSKULA

Oleh:

IWANSASLI
AGR. 97049

Tesis sebagai salah satn syarat uotuk
memperoleh gelar Magister Sains


pada
Program Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor

PROGRAM PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
1999

T ANGGAP KARAKTER MORFOFISIOLOGI
BmIT KAKAO TERHADAP CEKAMAN
KEKERINGAN DAN APLIKASI MIKORIZA
ARBUSKULA

Judul Tesis

Nama Mahasiswa

: IWANSASLI

NomorPokok


: 97049

Program Studi

: Agronomi (Ekologi Tanaman)

Menyetujui,

I.
;

r. Ir. Sudradjat, MS.
(Ketua)

Dr. Ir. Sudirman Yahya, M.Sc
(Anggota)

2. Ketua Program Studi
Agronomi


o

Dr. If. Sudirman Yahya, M. Sc

Tanggal Lulus: 8 Desember 1999

Dr. Ir. Yadi Setiadi, M. Sc
(Anggota)

RlWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Pontianak, pada tanggal 9 Juli 1969. sebagai anak
keen am dari pasangan Bapak M. Yusuf Arief, dan lbu R.E. Sriasih.
Penulis memasuki Sekolah Dasar Negeri 7 pada tahun 1978, dan tarnal

tahuo 1983,

T ahun 1986 tamat dari Sekolah Menengah Pertama Purnarna 2

Pontianak, dan menamatkan Sekolah Menengah Atas Negeri 5 pada tahuo 1989.

Pada tahun yang sarna memasuki Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura dan
tamat tahun 1994.

Mulai bekerja pertama kalitahun 1993 (masih kuliah) di Perusahaan HTI
West Kalindo Pulp And Paper Mill di Pontianak. SeJepas menyelesaikan kuliah,
bekerja sebagai asisten lapangan pada Perkebunan KeJapa Sawit PT. Kalimantan

Plantation Development di Kabupaten Sintang tahun 1994 sampai 1995. Pada
tahun 1995 sampai tahun 1996 bekerja sebagai kepala wilayah Land Development
di Perusahaan HI! PI. Finnantara Intiga/Enso Forest Development Project
(kerjasama Indonesia-Finlandia) di Kabupaten Sanggau.
Pada tanggal 1 Maret 1996, penulis diangkat sebagai star pengajar pada
Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura Pontianak. Pada tanggal 9 Nopember
1996, penulis melangsungkan pernikahan dengan Evi Riniyanti, S.P., dan pada
tanggal 19 Agustus 1997, dikaruniai seamng putri yaitu Isvi Mega Kurnia.
Sejak bulan september 1997, penulis mendapat kesempatan untuk
meianjutkan pendidikan strata-2 pada Program Pascasarjana Institut Pertanian
o

Bogar dengan Program Studi yang dipilih Agronomi

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa karena
atas rakhmat dan karuniaNya penulis dapat menyelesaikan tesis ioi. T esis ini

berisikan penelitian tentang inokulasi mikoriza pada tanaman kakae pada, kondisi
cekaman kekeringan. Penelitian ini dilakukan untuk melihat sejauhmana peranan

mikoriza khususnya mikoriza vesikula arbuskula yang diaplikasikan pada
tanaman kakao di pembibitan untuk mengatasi masalah kekeringan yang dial ami

oleh tanamaD kakao tersehut sebagai akibat perlakuan cekaman kekeringan.
Pada kesempatan ini kami iogin mengucapkan terimakasih yang tulus dan
penghargaan yang sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Dr. Ir. Sudradjat, M.S, selaku ketua komisi pembimbing,

Bapak

Dr. Ir. Sudirman Yahya, M.Sc., dan Bapak Dr. Ir. Yadi Setiadi, M.Sc. selaku
anggota komisi pembimbing, atas segala bimbingan sejak awal penelitian
sampai penulisan tesis ini.
2. Bapak Kosasih dan Bapak Wawan, yang telah memberikan panduan dan
arahan selama penulis melakukan analisis kadar proHn di Laboratorium

T erpadu IPB.
3. Bapak Sukatma, yang telah memberikan bantuan selama penulis melakukan
analisis tanah di Laboratorium Tanab. IPB.

4. Mas Arl, Mas Andi, Mbak Faiq, dan Mbak Nana atas segala bantuannya
selama penulis melaksanakan pewarnaan (staining) akar di Laboratorium
Mikoriza PAU Bioteknologi Bogor.

5. Istri tercinta, Evi Riniyantl S.P. dan ananda Isvi Mega Kurnia, serta seluruh
keluarga yang lelah memberikan dorongan dan bantuan, b.ik moril maupun
materil selama penulis menjalankan pendidikan.
5. Rekan-rekan mahasiswa pascasarjana dan semua pihak yang telah
memberikan bantuan dan dorongan selama penulis melaksanakan penelitian
hingga penulisan tesis.
Akhirnya penulis berharap semoga informasi yang diperoleh dari hasil
penelitian ini dapat bermanfaat basi kita seroua, amino

Bogor, Oktober 1999
Penulis

ii

DAFIARISI

Halaman
KATA PENGANTAR ......................................................... .
DAFTARISI

......................................................................................... III

DAFTAR TABEL ....................................................................................
DAFTARGAMBAR..........................................................................
PENDAHULUAN ............................................. .

...............................

Latar Belakang ....... ............. .

v
VII

1
1

Tujuan .............................................................. .

. .................... 3
............................

4

TINJAUANPUSTAKA .........................................................................

5

HlpoteslS ............................................ .

Pembibitan Kakao ........... ......... . ............ .. ............. . ...... ............ ..... 5
Respon Tanaman terhadap Cekaman kekeringan ............................. 5

Cekaman Kekeringan dan Ketersediaan Hara .................................. 8
Mikoriza ......................................................................................... 8
Mikoriza dan Serapan Air ............................................................... 14
BAHAN DAN METOD E ........................................................................ 17

Tempat dan Waktu Penelitian .......................................................... 17
Bahan dan Alat Penelitian ............................................................... 17
Metode Penelitian ........................................................................... 18
Petaksanaan Penelitian ................................. .

....................... 19

Pengamatan ............................. .................... ..

. ....................... 22

Analisis Data...................................................................... , .......... 25
HASIL DAN PEMBAHASAN................................................................. 26
Hasil ........................................................................................... 26



Penampitan Bibit Kakao pada Cekaman Kekeringan ......................... 26
Respon Pertumbuhan Bibit Kakao ................................................... 27
Tinggi Bibit ........................ .
lumlahDaun

. .................. 27
........................... 29

iii