Penggunaan Pupuk Fosfat Alam dan Kieserit untuk Meningkatkan Produktivitas Padi Sawah pada Tanah Typic Kanhaplaquults Sukamandi

2. Percobaan Laboratorium
Kelarutan Pupuk P-Alam dan Kieserit pada Berbagai Takaran

Hasil analisis kandungan P pada larutan tanah menunjukkan bahwa kelarutan
P dari pupuk P-alam sangat rendah baik pada minggu pertama, kedua maupun ketiga

setelah penggenangan tanah (Tabel 4 ).

Tabel 4. Kandungan Fosfor Larutan Tanah setelah Inkubasi, MH 199912000

P yang diberikan
P-alam yang
diberikan ( kg/ha )
( udg

P-larutan ( uglp; )
1 MSI

2 MSI

3 MSI


MSI : minggu setelah inkubasi

Berdasar hubungan antara P yang ditambahkan dengan P-larutan tanah,
diperoleh persamaan regresi, sebagai berikut :
minggu pertama -t Y = - 0,0187 + 0,0026 X dengan r2= 0,81**,
minggu kedua + Y = - 0,0020 + 0,0030 X dengan r2= 0,93**

,<

minggu ketiga

+ Y= - 0,1685 + 0,0137 X dengan 3= 0,86**,

dimana Y adalah

konsentrasi P-lamtan dan X adalah P yang ditambahkan ke dalarn tanah. Dengan
demikian penetapan takaran P untuk percobaan rumah kaca maupun lapangan
menggunakan persamaan Y = - 0,002 + 0,003 X (r2 = 0,93**) karena mempunyai
nilai koefisien determinan yang paling tinggi.

Fosfor yang ditambahkan untuk memperoleh 0,l ppm larutan P sebesar 34
ug/g P atau setara dengan 68 kg Piha. Dengan perhitungan yang sama diperoleh nilai
takaran P seperti pada Tabel 5. Fosfat alam asal Ciamis, Jawa Barat, dengan ukuran
lolos saringan 80 mesh., mempunyai sifat kimia seperti ditunjukkan dalam Tabel 6.

Tabel 5. Takaran P untuk Percobaan Rumah Kaca maupun Lapang
P yang diperlukan

Larutan P (ppm)
P (upjg)
0,o

.

0

-

P (kglha)


P-alam (Wha)

0

0

Tabel 6. Hasil Anaiisis Kimia Pupuk Fosfat Alam, Bogor MH 1999/2000
Karakteristik Pupuk Fosfat Alam

-

Nilai

CaO ( % )

12;32

*

MgO(%)

K20 ( % )

,* 6

Na20 ( % )

*.*

p2os ( %
Fez03 ( % )

'r

Daya netralisasi ( % )

a

0,15
*


0,06

*0,13

,

26,47
0,12
41

Hasil analisis kandungan Mg larutan tanah dari inkubasi menunjukkan bahwa
terdapat korelasi positif antara kieserit yang ditambahkan dengan Mg dapat
dipertukarkan. Hasil pengukuran Mg yang dapat dipertukarkw tertera dalam Tabel 7.
Berdasar regresi tersebut maka dapat ditentukan penambahan Mg untuk mencapai
penjenuhan yang diinginkan sesuai perlakuan. Persamaan regresi yang diperoleh
adalah Y

=

1,8852 + 0,0003 X, dengan r2 = 0,98** dimana Y = Mg-dd


dan X =

kieserit yang diberikan. Berdasar persamaan di atas maka dapat ditentukan
penjenuhan Mg sesuai dengan perlakuan (Tabel 8).

3. Percobaan Rumah Kaca

Pengaruh Pupuk P-Alam dan Kieserit
Terhadap Pertumbuhan, Hasil, Komponen Hasil,
serta Perilaku Kation dalam Larutan Tanah
Pertumbuhan, hasil dan komponen hasil

1-i'nggifonanian

Pemberian pupuk P alam dan kieserit tidak berpengamh nyata terhadap tinggi
tanaman saat panen (Tabel 9). Rata-rata tinggi tanaman saat panen adalah 85,4 cm.
Tinggi tanaman IR 64 tersebut termasuk kategori rendah dibanding kondisi di
lapangan. Hal ini mungkin disebabkan oleh lingkungan tumbuh perakaran yang
membatasi serapan hara oleh tanaman padi.

d

Tabel 9. Pengaruh Pupuk P-Alam dan Kieserit terhadap Tinggi Tanaman Saat
Panen, Sukamandi MK 2000

I
-

Larutan P
(P P ~

- -

-

Kejenuhan Mg ( % )
1 I.

12


13

14

Rata rata

) %

Hnsii gabah

Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa pupuk P-alam sampai 0,4 ppm
larutan P tidak memberikan pengaruh terhadap hasil gabah, namun tidak demikian
dengan hara Mg (Tabel 10). Pengaruh tidak nyata dari pemberian P terhadap hasil

positif terhadap hasil gabah karena presipitasi senyawa Mg yang relatif tidak larut
'pada kondisi tanah agak masam sampai alkalin (White and Taylor. 1977).

Komponen hasil
Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa pemberian hara P maupun Mg tidak
berpengaruh nydta terhadap komponen hasil (Tabel 11 dan 12). Jumlah malai per

rumpun rata-rata adalah 36 termasuk tinggi tetapi diimbangi oleh jumlah gabahlmalai
rendah. Karena pemberian P dan Mg tidak berpengaruh nyata terhadap komponen
hasil, maka tidak berpengaruh nyata pula terhadap hasil gabah.

Tabel. 11. Pengaruh Pupuk P-Alam terhadap Komponen Hasil Padi IR 64,
Sukamandi MK 2000
Larutan P
(PP~)

Jumlah malai
per rumpun

Jumlah
gabah per
malai

Persentase
Bobot. 1000
gabah isi ( % ) butir ( gram )


C.V ( % )
19,4
17,6
2,s
1,9
Angka-angka yang diikuti huruf sama pada kolom yang sama tidak berbeda nyata