Potensi Tepung Biji Rosela (Hibiscus sabdariffa Linn) untuk Pertumbuhan dan Imunitas Ikan Patin (Pangasionodon hypopthalmus)

POTENSI TEPUNG BIJI ROSELA (Hibiscus sabdariffa LINN)
UNTUK PERTUMBUHAN DAN IMUNITAS IKAN PATIN
(Pangasionodon hypopthalmus)

ALLAMANDA CATHARICA

SEKOLAH PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2014

PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN
SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA*
Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis berjudul Potensi Tepung Biji
Rosela (Hibiscus sabdariffa Linn) untuk Pertumbuhan dan Imunitas Ikan
Patin (Pangasionodon hypopthalmus) adalah benar karya saya dengan arahan
dari Komisi Pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada
perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya
yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam
teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir tesis ini.
Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut

Pertanian Bogor.
Bogor, Mei 2014
Allamanda Catharica
NIM C151100121

RINGKASAN
ALLAMANDA CATHARICA. Potensi Tepung Biji Rosela (Hibiscus
sabdariffa Linn) untuk Pertumbuhan dan Imunitas Ikan Patin
(Pangasionodon hypopthalmus). Dibimbing oleh NUR BAMBANG PRIYO
UTOMO dan SRI NURYATI.
Kendala utama pada usaha budidaya ikan adalah ketersediaan bahan baku
pakan dan serangan penyakit. Oleh karena itu, ketersediaan pakan yang
berkualitas yang tidak hanya mampu meningkatkan pertumbuhan ikan tapi juga
mampu meningkatkan imunitas ikan sangat diperlukan. Biji rosela yang
mempunyai kandungan protein cukup tinggi, asam lemak tak jenuh, mineral dan
vitamin terutama tokoferol berpotensi sebagai bahan baku pakan alternatif.
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan dosis optimal tepung biji rosela yang
mampu meningkatkan kinerja pertumbuhan dan imunitas patin.
Penelitian ini terdiri dari dua tahap penelitian, percobaan dosis optimal dan
percobaan metode pemberian pakan uji. Percobaan dosis optimal dilakukan

dengan menggunakan 35 ekor benih patin pada tiap akuarium berukuran
60x30x35 cm dengan rancangan 5 perlakuan 3 ulangan. Perlakuan yang dilakukan
adalah pemberian pakan berupa pakan kontrol/perlakuan A (0% tepung biji
rosela), dan pakan yang telah ditambahkan tepung biji rosela (2, 4, 6 dan 8%)
sebagai perlakuan B sampai E. Parameter yang diuji adalah kelangsungan hidup,
kinerja pertumbuhan dan gambaran darah. Sampel darah diambil untuk mengukur
hematokrit, hemoglobin, sel darah merah total, sel darah putih total, diferensial
leukosit dan aktivitas fagositik pada hari ke-0, ke-10, ke-20 dan ke-30. Uji tantang
dilakukan pada hari pemeliharaan ke-31 dengan tujuan mengetahui kinerja
imunitas melalui penyuntikan bakteri Aeromonas hydrophila. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa perbedaan dosis tepung biji rosela menyebabkan perbedaan
yang nyata terhadap konsumsi pakan, retensi protein dan retensi lemak, sedangkan
terhadap efisiensi pakan, kelangsungan hidup dan laju pertumbuhan harian tidak
menyebabkan perbedaan yang nyata (P