14 Pada 22 Juli 2008, Bank Indonesia memberikan persetujuan
pergantian nama dari PT Bank Niaga Tbk menjadi PT Bank CIMB Niaga Tbk.
Merger
Pada 18 Juli 2008, RUPSLB menyetujui CIMB Niaga untuk merger dengan PT Bank Lippo Tbk untuk memenuhi ketentuan BI Single
Presence Policy. Realisasi merger masih menunggu persetujuan regulator.
Pada 1 November 2008, merger CIMB Niaga - Lippo Bank mendapat persetujuan dari Bank Indonesia.
2.1.2. Logo Instansi
Gambar 2.1 Logo Instansi
15
2.1.3. Struktur Organisasi dan Aktivitas Utama Instansi
A. Struktur Organisasi
Gambar 2.2 Struktur Organisasi
16
2.1.4. Tujuan Perusahaan
memudahkan nasabah perorangan dan ritel menengah di daerah ini melakukan semua kebutuhan perbankannya.
”Kami juga akan melayani pembiayaan ke sektor mikro dan kecil melalui cabang ini, sehingga diharapkan dapat
membantu perkembangan usaha di sektor UMKM yang berkembang pesat di daerah
ini” tambah Handoyo. Khusus untuk pembiayaan UMKM ini, tidak terbatas pada sektor
produksi saja melainkan ke semua sektor usaha mulai produksi, perdagangan, transportasi dan sebagainya dengan
tetap mengedepankan prinsip kehati-hatian prudential.
“
Peningkatan kualitas layanan kepada nasabah menjadi prioritas utama. Hadirnya cabang Cibinong ini semakin
mendekatkan lokasi pelayanan Bank CIMB Niaga kepada nasabahnya. Bank CIMB Niaga kini siap melayani
masyarakat Cibinong dengan beragam jasa keuangan untuk nas
abah perorangan maupun nasabah komersial”
2.1.4.1 Visi Perusahaan
Menjadi bank terpercaya di Indonesia, bagian dari jaringan universal banking terkemuka di Asia Tenggara, yang
memahami kebutuhan
nasabah, menyediakan
solusi keuangan yang tepat dan komprehensif, serta menjalin
hubungan yang berkelanjutan..
2.1.4.2 Misi Perusahaan
1 Memberikan layanan prima dan solusi yang bernilai tambah
kepada seluruh nasabah, dan selaku mitra pillihan utama the bank choice
2 Meningkatkan nilai investasi yang unggul bagi investor.
17 3 Menciptakan kondisi terbaik sebagai tempat kebanggaan
untuk berkarya dan berprestasi. 4 Meningkatkan kepedulian dan tanggung jawab terhadap
lingkungan sosial. 5 Menjadi acuan pelaksanaan kepatuhan dan tata kelola
perusahaan yang baik.
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pengolahan data dan informasi bank, selain keakuratan dan kecepatan, harus mempertimbangkan aspek keamanan. Aspek tersebut sangat penting
mengingat sebagian data bank adalah data keuangan yang dimiliki pihak exsternal yang jumlah dan lalu lintas datanya sangat fluktuatif dan cepat.
Keberhasilan pengamanan data tersebut akan meningkatkan kredibilitas bank sebagai kepercayaan masyarakat agent of trust, meningkatkan
peranan bank sebagai instrument moneter dalam lalu lntas pembayaran yang dapat mencegah kerugian yang akan memperngaruhi kondisi kepercayaan
nasabah. Sistem informasi dapat didefinisikan sebagai suatu sistem di dalam
suatu organisasi yang merupakan kombinasi dari orang-orang, fasilitas, teknologi, media prosedur-prosedur dan pengendalian yang ditujukan untuk
mendapatkan jalur komunikasi penting, memproses tipe transaksi rutin tertentu, memberi sinyal kepada manajemen dan yang lainnya terhadap
kejadian-kejadian internal dan eksternal yang penting dan menyediakan suatu dasar informasi untuk pengambilan keputusan. Menurut Mc leod :
“Sistem Informasi merupakan sistem yang mempunyai kemampuan untuk mengumpulkan informasi dari semua sumber dan menggunakan berbagai
media untuk menampilkan informasi “ Salah satu bagian sistem informasi yaitu sistem pemrosesan transaksitransaction processing system TPS.
Sistem pemrosesan transaksi merupakan subsistem input yang mempunyai peranan penting dalam aktivitas organisasi dengan cara mengumpulkan data
dari sumber – sumber baik dari dalam maupun dari luar lingkungan
perusahaan, dan mentransformasikannya kedalam database. Transaction Processing System TPS adalah sistem informasi yang
terkomputerisasi yang dikembangkan untuk memproses data-data dalam jumlah besar untuk transaksi bisnis rutin seperti daftar gaji dan inventarisasi.
TPS menghapus rasa bosan saat melakukan transaksi operasional sekaligus