Populasi Penelitian Sampel Penelitian

38

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Populasi Penelitian

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian Suharsimi Arikunto,1996:108. Populasi dalam penelitian ini adalah semua anak balita yang tinggal di wilayah Puskesmas Sekaran Kecamatan Gunungpati Semarang yang berjumlah 576 anak balita KEP.

3.2. Sampel Penelitian

Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang akan diteliti. Sampel pada penelitian ini adalah anak balita yang menderita KEP ringan dan sedang yang ada di Wilayah Puskesmas Sekaran Kecamatan Gunungpati Semarang tercatat pada bulan Juni sampai Agustus 2005 dan memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Dalam penelitian ini jumlah sampel berjumlah 98 anak balita, yaitu 49 balita KEP ringan dan sedang dan 49 balita normal. Besar sampel minimal dalam penelitian dihitung dengan menggunakan rumus besar sampel studi Cross-sectional menurut Stanley Lemesshow 1997:55 adalah sebagai berikut: 2 2 1 2 1 d P P Z n − = α Keterangan : n : perkiraan besar sampel. Z : tingkat kepercayaan 95 = 1,96. P : proporsi populasi 0,5. d : presisi atau jarak 20. 39 Dengan menggunakan rumus diatas besar sampel minimal yaitu 24 balita dan jumlah responden yaitu 24 ibu balita. Berdasarkan penentuan sampel menurut kriteria inklusi dan eksklusi diperoleh sampel sebanyak 98 balita dan responden dari ibu balita 98 balita. 3.2.1 Cara Pemilihan Sampel Teknik pengambilan sampel dengan Purposive sampling sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi. Kriteria inklusi dan eksklusi dalam pemilihan sampel adalah: Kriteria inklusi 1 Anak tercatat sebagai penderita KEP ringan dan sedang di Puskesmas Sekaran Gunungpati Semarang. 2 Anak berumur kurang dari lima tahun 60 bulan saat penelitian berlangsung. 3 Bertempat tinggal dan pada saat penelitian berada di wilayah Puskesmas Sekaran kecamatan Gunungpati Semarang. 4 Responden bersedia mengikuti penelitian. Kriteria eksklusi. 1 Anak tercatat sebagai penderita KEP ringan dan sedang di Puskesmas Sekaran Gunungpati Semarang. 2 Anak berumur kurang dari lima tahun 60 bulan saat penelitian berlangsung. 3 Responden tidak bersedia mengikuti penelitian. 4 Tidak memiliki tempat tinggal tetap di wilayah Puskesmas Sekaran Kecamatan gunungpati Semarang. 40

3.3 Variabel Penelitian

Dokumen yang terkait

Karakteristik Keluarga Balita Kurang Energi Protein (KEP) Berat Dan Sedang Di Wilayah Puskesmas Tegal Sari Kecamatan Medan Denai Tahun 2001

0 30 67

Hubungan Kurang Energi Protein Dengan Kasus Penyakit Pnemonia Pada Balita Di Kota Jambi Tahun 2002

0 30 81

Faktor Resiko Kurang Energi Protein Pada Balita Di Kota Medan

0 47 178

Hubungan Antara Karakteristik Ibu dengan Status Gizi Balita di Kelurahan Sekaran Kecamatan Gunungpati Semarang

0 14 80

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI BALITA, ASUPAN ENERGI DAN PROTEIN BALITA DENGAN STATUS GIZI BALITA DI Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Gizi Balita, Asupan Energi Dan Protein Balita Dengan Status Gizi Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Banyudono I Ka

0 4 11

(ABSTRAK) HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KONSUMSI PROTEIN HEWANI DENGAN KEJADIAN KURANG ENERGI PROTEIN PADA ANAK BALITA DI KECAMATAN BOJA KABUPATEN KENDAL.

0 1 2

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KONSUMSI PROTEIN HEWANI DENGAN KEJADIAN KURANG ENERGI PROTEIN PADA ANAK BALITA DI KECAMATAN BOJA KABUPATEN KENDAL.

0 0 47

Hubungan Antara Karakteristik Ibu dengan Status Gizi Balita di Kelurahan Sekaran Kecamatan Gunungpati Semarang.

0 2 2

Pendugaan Hubungan antara Kurang Gizi pada Balita dengan Kurang Energi Protein Ringan dan Sedang di Wilayah Puskesmas Sekaran Kecamatan Gunungpati Semarang Tahun 2005.

0 0 2

HUBUNGAN KURANG ENERGI PROTEIN DENGAN PERKEMBANGAN ANAK BALITA DI DESA BOWONGSO KECAMATAN KALIKAJAR KABUPATEN WONOSOBO TAHUN 2012 NASKAH PUBLIKASI - Hubungan Kurang Energi Protein dengan Perkembangan Anak Balita di Desa Bowongso Kecamatan Kalikajar Kabupa

0 0 15