Mikologi dan Mikrologi Kedokteran Beberapa Pandangan Dermatologis

Miko lo g i da n Miko lo g i Ke do kte ra n: Be b e ra p a Pa nda ng a n De rmato lo g is

MIKOLOGI DAN MIKOLOGI KEDOKTERAN
BEBERAPA PANDANGAN DERMATOLOGIS

Pid a to Pe ng ukuha n
Ja b a ta n Guru Be sa r Te ta p
d a la m Bid a ng Ilmu Ke se ha ta n Kulit d a n Ke la min p a d a Fa kulta s Ke d o kte ra n,
d iuc a p ka n d i ha d a p a n Ra p a t Te rb uka Unive rsita s Suma te ra Uta ra
Ge la ng g a ng Ma ha siswa , Ka mp us USU, 26 Me i 2005

OLEH:
MANSUR AMIRSYAM NASUTION

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2005

Mansyur Amirsyam Nasution: Mikologi Dan Mikrologi Kedokteran Beberapa Pandangan Dermatologis, 2005.
USU e-Repository © 2008


1

Pidato Ja b a ta n Pe ng ukuha n Guru Be sa r Te ta p
Unive rsita s Suma te ra Uta ra

Bism illa h ir r a h m ia n ir r a h im ,
Bapak Ment eri Pendidikan Nasional Republik I ndonesia,
Bapak Ket ua dan Bapak/ I bu Anggot a Maj elis Wali Am anat Universit as Sum at era Ut ara,
Bapak Ket ua dan Bapak/ I bu Anggot a Senat Akadem ik Universit as Sum at era Ut ara,
Bapak Ket ua dan Anggot a Dewan Guru Besar Universit as Sum at era Ut ara.
Bapak Rekt or Universit as Sum at era Ut ara,
Bapak/ I bu para Pem bant u Rekt or Universit as Sum at era Ut ara, para Dekan,
Ket ua Lem baga dan unit kerj a, para Dosen dan Karyawan di lingkungan Universit as
Sum at era Ut ara,
Bapak dan I bu para undangan, keluarga, t em an sej awat , m ahasiswa dan hadirin yang
saya m uliakan.

Assa la m u ’a la ik u m W a r oh m a t u lla h i’ W a ba r a k a t u h

Pada kesem pat an yang berbahagia ini perkenankan saya m engucapkan puj i

syukur kepada Allah SWT yang t elah m elim pahkan rahm at dan karuniaNya
kepada kit a sekalian sehingga kit a dapat berkum pul bersam a dalam keadaan
sehat walafiat pada hari ini, yang m erupakan hari yang bahagia bagi saya dan
kelurga karena m endapat syukur nikm at dari Allah SWT.
Bersam a ini saya m engucapkan t erim a kasih kepada Pem erint ah Republik
I ndonesia yang t elah m em berikan kepercayaan kepada saya unt uk m endapat kan
j abat an Guru Besar Tet ap Bidang I lm u Kesehat an Kulit dan Kelam in pada
Universit as Sum at era Ut ara.
I zinkanlah saya m enyam paikan pidat o ilm iah saya m engenai beberapa hal
kem aj uan di bidang I lm u Kesehat an Kulit dan Kelam in, yang berhubungan
dengan penyakit yang disebabkan infeksi j am ur di I ndonesia pada um um nya,
dan di Medan pada khususnya dengan j udul: M ik ologi Ke dok t e r a n : Be be r a pa
Pa n da n ga n D e r m a t ologis

Pe n da h u lu a n
Hadirin yang saya m uliakan,
Kondisi geografis I ndonesia yang m erupakan daerah t ropis dengan suhu dan
kelem baban yang t inggi akan m em udahkan t um buhnya j am ur, sehingga infeksi
oleh karena j am ur di I ndonesia pada um um nya, di Sum at era Ut ara pada
khususnya banyak dit em ukan. Oleh karena it u golongan penyakit kulit karena

infeksi j am ur m enem pat i urut an kedua t erbanyak dari insiden penyakit kulit di
Bagian I lm u Kesehat an Kulit dan Kelam in Fakult as Kedokt eran Univesit as
Sum at era Ut ara, Rum ah Sakit Um um Pusat H. Adam Malik, Rum ah Sakit Um um
Daerah dr. Pirngadi Medan.

Mansyur
2 Amirsyam Nasution: Mikologi Dan Mikrologi Kedokteran Beberapa Pandangan Dermatologis, 2005.
USU e-Repository © 2008

Miko lo g i da n Miko lo g i Ke do kte ra n: Be b e ra p a Pa nda ng a n De rmato lo g is

M. Nasut ion, dkk m elaporkan j um lah penderit a derm at om ikosis pada t ahun
1996- 1998 sebanyak 4.162 orang dari 20.951 penderit a baru penyakit kulit yang
berkunj ung ke Poliklinik I lm u Kesehat an Kulit dan Kelam in FK USU, RSUP H.
Adam Malik, RSUD dr. Pirngadi Medan. Dan pada t ahun 2002 penyakit
derm at ofit osis m erupakan penyakit kulit yang m enduduki urut an pert am a
dibandingkan dengan penyakit kulit yang lain.
Sel j am ur t erdiri dari 2 bent uk:
1. Bent uk Hifa ( pseudo hypha) yang m erupakan bent uk veget at if.
2. Bent uk Spora yang m erupakan bagian j am ur unt uk bert ahan hidup dim ana

kondisi di sekit arnya sangat buruk dan unt uk berkem bang biak.
Hifa ada yang bersept a dan ada yang t idak bersept a bergant ung dengan spesies
daripada j am ur. Kum pulan daripada hifa disebut m iselium . Sebenarnya hifa ini
berbent uk sepert i pipa.
Unt uk m enget ahui suat u ruam yang disebabkan oleh infeksi j am ur, biasanya kit a
lakukan pem eriksaan kerokan dari ruam t ersebut . Spesim en dari hasil kerokan
t ersebut kit a let akkan di at as deck glass dan dit et esi dengan larut an KOH 10- 20
persen. Kem udian kit a t ut up dengan obj ect glass kem udian dipanaskan dengan
lam pu Bunsen sebent ar unt uk m em fiksasi, kem udian dilihat di bawah m ikroskop
dengan pem besaran 40 kali. Kalau lesi t ersebut adalah ruam karena infeksi
j am ur, akan kit a lihat adanya spora at aupun hifa. Sedangkan unt uk m enget ahui
golongan at aupun spesies daripada j am ur dilakukan pem biakan dengan SBM
yang st andar yait u SBM Saboraud Agar. Kadang- kadang kit a perlukan j uga SBM
m ikobiot ik.
Set elah kurang lebih dua m inggu koloni daripada j am ur m ulai dapat kit a baca
secara m akroskopis. Unt uk m enget ahui spesies j am ur harus kit a perhat ikan
bent uk daripada koloni, warna daripada koloni, perm ukaan koloni, apakah dat ar,
at au bergelom bang, apakah basah at au kering. Set elah it u kit a lakukan
pem eriksaan secara m ikroskopis dengan m enggunakan sengkelit kit a am bil
spesim en dari koloni dan kit a let akkan di obj ect glass, set elah it u dit et esi dengan

larut am KOH 10- 20% dit ut up dengan deck glass dan difiksasi dengan lam pu
Bunsen sert a dilihat dengan m ikroskop dengan pem besaran 40 kali. Disini yang
kit a perhat ikan adalah bent uk dari hifa bersept a at au t idak, at au berspora
karena m asing- m asing spesies j am ur m em punyai karakt erist ik dalam bent uk hifa
at aupun sporanya.

Pe n ya k it Ku lit Ole h Ka r e n a I nfe k si Ja m u r ( D e r m a t ofit osis)
Penyakit kulit karena infeksi j am ur secara um um dapat t erbagi at as dua bent uk:
1. Bent uk superfisial.
2. Bent uk yang dalam ( deep m ycosis) .
Bent uk superfisial t erbagi at as:
1. Golongan Derm at ofit osis yang disebabkan oleh j am ur derm at ofit a.
Terbagi at as ( berdasarkan anat om i t ubuh) :
a. Tinea kapit is
b. Tinea facialis

Mansyur Amirsyam Nasution: Mikologi Dan Mikrologi Kedokteran Beberapa Pandangan Dermatologis, 2005.
USU e-Repository © 2008

3


Pidato Ja b a ta n Pe ng ukuha n Guru Be sa r Te ta p
Unive rsita s Suma te ra Uta ra

c.
d.
e.
f.
g.
h.

Tinea
Tinea
Tinea
Tinea
Tinea
Tinea

barbae
korporis

kruris
m anus
pedis
unguium

2. Golongan Non Derm at ofit osis t erbagi lagi at as:
a. Pit iriasis versikolor
b. Piedra
c. Tinea nigra palm aris
d. Kandidiasis
Di ant ara penyakit infeksi j am ur superfisialis ini yang t erbanyak dij um pai di
I ndonesia adalah:
1. Derm at ofit osis
2. Pit iriasis versikolor
3. I nfeksi oleh golongan kandida.
Sedangkan infeksi j am ur
Sum at era Ut ara adalah:
1. Sporot rikosis
2. Krom oblast om ikosis
3. Akt inom ikosis


yang dalam

( deep m ikosis)

yang dit em ukan di

Pada penyakit kulit karena infeksi j am ur superfisial seseorang t erkena penyakit
t ersebut oleh karena kont ak langsung dengan j am ur t ersebut , at au benda- benda
yang sudah t erkont am inasi oleh j am ur, at au pun kont ak langsung dengan
penderit a. Bisa j uga berasal dari binat ang peliharaan, m isalnya Microsporum
canis j am ur yang berasal dari kucing at aupun anj ing. Sedangkan unt uk yang
deep m ycosis harus ada port d’ent re at au pint u m asuk oleh karena luka karena
t usukan benda t aj am at aupun benda t um pul.
Pada infeksi j am ur superfisial kadang- kadang m em berikan gam baran klinis yang
karakt erist ik m isalnya pada t inea korporis at aupun t inia kruris, yait u adanya
ruam dengan penyem buhan sent ral dengan pinggir yang akt if. Hal ini karena
golongan j am ur derm at ofit a akt if m encari kerat in daripada kulit . Golongan
kandida m erupakan j am ur yang bersifat oport unist ik yang norm al dij um pai di
t rakt us digest ifus pada m anusia. Pada keadaan m anusia dengan daya t ahan

yang sehat j am ur t ersebut t idak m em berikan penyakit pada m anusia, t et api
begit u daya t ahan m anusia m enurun kandida akan m enyerang m anusia. Dapat
m enyerang kuku ( onycom ycosis) , kulit dan selaput lendir m ulut , oesofagus sert a
vagina. Selain daripada it u kandida dapat m enj adi sist em ik yang dapat
m enyerang organ t ubuh dalam sepert i paru- paru, yang gam baran klinisnya
sepert i infeksi t uberkulosa, ot ak ( m eningit is) , ginj al dan hat i. Apabila t erj adi
infeksi pada vagina dapat m enyebabkan vulvo- vaginit is dengan salah sat u
sim pt om nya adalah keput ihan ( leuchorrhea) . Keput ihan m erupakan m asalah
yang sangat besar bagi wanit a. Sebahagian besar keput ihan disebabkan oleh
golongan j am ur kandida t erut am a species Candida albican.
Keput ihan ( fluor albus) m erupakan m asalah yang sangat besar bagi wanit a.
Sebagian besar keput ihan disebabkan oleh golongan j am ur kandida m eskipun

Mansyur
4 Amirsyam Nasution: Mikologi Dan Mikrologi Kedokteran Beberapa Pandangan Dermatologis, 2005.
USU e-Repository © 2008

Miko lo g i da n Miko lo g i Ke do kte ra n: Be b e ra p a Pa nda ng a n De rmato lo g is

dapat disebabkan oleh m ikroorganism e yang lain sepert i kum an gonococus,

herpes genit alis, dan sebagainya.
Meskipun t elah disebut kan diat as bahwa golongan kandida dapat m enyebabkan
penyakit pada m anusia oleh karena daya t ahan t ubuh yang m enurun t et api ada
beberapa pencet us yang lain yang m enyebabkan golongan kandida ini pat ogen
yait u:
- penggunaan ant i biot ika yang t erlalu lam a
- penggunaan st eroid
- penggunanaan kont rasept if/ ant i ham il
- penguunaan im unosupresor
- pakaian dalam yang t erlam pau ket at dan bahannya banyak m engandung
nilon
Keput ihan ( fluor albus) dapat j uga t erj adi oleh karena penderit a at au suam inya
kukunya t erinfeksi kandida. Dengan dem ikian ada hubungan t im bal balik ant ara
vulvo- vaginit is yang m enyebabkan fluor albus dengan infeksi pada kuku.
Disam ping it u dari penelit ian M. Nasut ion, dkk pada t ahun 2002, wanit a dengan
sim pt om keput ihan lebih banyak dij um pai pada wanit a yang suam inya t idak
disirkum sisi. Jadi berart i bahwa pasangan seksualnya it u sebagai pem bawa
kandida.
I nfeksi j am ur pada kuku ( onycom ycosis) di I ndonesia pada um um nya
disebabkan oleh golongan j am ur kandida t erut am a Candida albicans. Hal ini dari

hasil penelit ian pada t ahun 1994 pada pusat - pusat pendidikan di Medan, Jakart a,
Surabaya dan Bandung. Berbeda dengan negara t et angga kit a Malaysia dan
Singapura, infeksi j am ur pada negara t ersebut disebabkan oleh golongan j am ur
derm at ofit a t erut am a species Trychophyt on rubrum . Di I ndonesia kit a berhasil
m erekom endasikan pengobat an unt uk onikom ikosis dengan I t rakonazol secar a
dosis pulsa, yait u diberikan set iap m inggu pert am a 400m g/ hari selam a sem inggu
diikut i pada m inggu pert am a bulan kedua dan ket iga, sehingga pengobat an
t ersebut lebih efekt if dan lebih m urah.
I nfeksi j am ur yang non derm at ofit osis yang j uga sangat m enarik adalah infeksi
oleh j am ur Malassezia ( Pit yrosporum ) . Jam ur ini dapat m enyebabkan penyakit
pit iriasis versikolor ( panau) . Penyakit ini sangat m enarik oleh karena keluhannya
bergant ung kepada t ingkat ekonom i daripada kehidupan si penderit a. Bila
penderit a adalah golongan ekonom i lem ah sepert i t ukang beca at au pem bant u
rum ah t angga penyakit ini t idak dihiraukan. Tet api pada penderit a dengan
golongan ekonom i m enengah ke at as at au yang m engut am akan penam pilan
m aka penyakit ini adalah suat u penyakit yang sangat berm asalah, bahkan
penderit a heran kenapa m ereka bisa m enderit a penyakit ini, karena dia m erasa
penyakit ini hanya diderit a oleh t ukang beca at au pem bant u rum ah t angga, at au
pada orang- orang dengan t ingkat ekonom i lem ah. Bahkan si penderit a t idak m au
m ereka disebut m enderit a panau karena it u sangat m em alukan.
Pada orang yang berkulit sawo m at ang ruam nya m erupakan lesi yang warnanya
lebih pucat dari kulit sekit arnya. Pada orang yang berkulit kuning ruam t ersebut
berwarna agak kehit am - hit am an sedangkan pada orang yang berkulit put ih ruam
t ersebut berwarna coklat . Jadi dengan lain kat a, orang bule j uga bisa panuan.
Jadi bagi m ereka yg m engharapkan suam i im por j angan disangka bahwa m ereka
t idak bisa t erkena pit iriasis versikolor.

Mansyur Amirsyam Nasution: Mikologi Dan Mikrologi Kedokteran Beberapa Pandangan Dermatologis, 2005.
USU e-Repository © 2008

5

Pidato Ja b a ta n Pe ng ukuha n Guru Be sa r Te ta p
Unive rsita s Suma te ra Uta ra

Malassezia dapat m enyebabkan suat u penyakit sehingga orang t akut berpakaian
hit am , yait u: Malassezia ovale dapat m enyebabkan penyakit yang disebut
derm at it is seborrhoica ( ket om be) . Penyakit ini kadang- kadang m enyebalkan
karena m enim bulkan gat al yang sangat pada kepala dan j uga dapat
m enyebabkan skuam a ( kerak) berwarna put ih keabu- abuan berj at uhan dari kulit
kepala.
Saw ( Singapura) , K.Bram ono ( Jakart a) , Ranapong ( Bangkok) , pada t ahun 2005
m elaporkan adanya kelainan kulit yang m enyerupai akne ( j erawat ) yang
disebabkan oleh golongan j am ur Malassezia. Lokalisasinya pada bahu dan
penyakit ini t idak akan sem buh j ika diobat i dengan pengobat an akne t anpa
kom binasi dengan ant i m ikot ik.
Penyakit kulit yang disebabkan oleh golongan j am ur Malassezia sepert i panau
at aupun ket om be dapat didet eksi dengan pem eriksaan m em akai lam pu ult ra
violet ( woods light ) dim ana akan t im bul fluororesensi berwarna kuning keem asem asan.
Pada penyakit kulit infeksi j am ur yang dalam ( deep m ycosis) sepert i
sporot rikosis di RSUP H. Adam Malik pert ahunnya dij um pai hanya 1- 2 kasus.
Tet api pada paska Tsunam i kam i m enem ukan sam pai dengan 7 kasus
sporot rikosis. Kalau seandainya ini adalah suat u penyakit dem am berdarah hal
ini sangat m enghebohkan, karena dianggap keadaan yang sangat luar biasa.
Gam baran klinis dari sporot rikosis ( lym phocut aneus sporot rikosis) m em punyai
gam baran yang karakt erist ik yait u t erlihat adanya ulkus at au borok yang
granulom at ous sepanj ang pem buluh lym ph. Pem buluh lym ph t ersebut dapat
diraba sepert i t ali. Penyebab dari sporot rikosis adalah Sporot rychum schenzii.
Dan di alam bebas hidup di t um buh- t um buhan yang busuk, gigi ular, gigi t ikus,
dan paruh burung bet et . Mem ang bagi dokt er um um spot rikosis ini sulit
didiagnosa
m eskipun
gam baran
klinisnya
sangat
karakt erist ik
dan
pengobat annya pun harus diberikan ant i m ikot ik yang bersifat fungisida dan
penderit a harus selalu dat ang berulang.
Penyakit deep m ycosis yang lain yang pernah ada di Sum at era Ut ara adalah
krom oblast om ikosis. Penyebabnya adalah j am ur yang dim orfik golongan
dem at iaceae, yang hidup di alam bebas pada t um buh- t um buhan yang
m em busuk. Biasanya yang t erkena penyakit ini adalah pet ani. Dan bahagian
t ubuh yang t erkena adalah bagian t ubuh yang t erbuka, sepert i kaki dan t angan.
Gam baran klinis dari Krom oblast om ikosis adalah berupa lesi plakat dengan
benj olan yang verukosa. Penyakit ini j uga sulit disem buhkan karena selain
pengobat an dengan ant im ikot ik, perlu dilakukan t indakan pem bedahan dengan
laser, at aupun dengan elekrodisikasi.
Pada t ahun- t ahun t erakhir ini krom oblast om ikosis banyak dit em ukan. Pert ahun
8- 10 kasus. Tapi yang m enj adi persoalan adalah selain penderit a t idak kooperat if
( t idak sabar berobat ) j uga disebabkan oleh biaya pengobat an yang t erlalu
m ahal.
Akt inom ikosis penyakit ini j uga t erm asuk deep m ycosis yang disebabkan oleh
Act inom yces israeli dan Act inom yces bovines. Di Afrika dan Am erika Lat in

Mansyur
6 Amirsyam Nasution: Mikologi Dan Mikrologi Kedokteran Beberapa Pandangan Dermatologis, 2005.
USU e-Repository © 2008

Miko lo g i da n Miko lo g i Ke do kte ra n: Be b e ra p a Pa nda ng a n De rmato lo g is

penyakit ini t im bul set elah pencabut an gigi. Jadi lokasi dari penyakit ini adalah di
m andibula. Sedangkan di Sum at era Ut ara akt inom ikosis yang sering dit em ukan
adalah didaerah bokong, oleh karena penyakit ini t im bul set elah penderit a BAB,
kem udian t idak m em bilas dengan air, t et api dengan daun- daunan dim ana daun
t ersebut t elah t erkont am inasi dengan Act inom yces bovines yang dit em ukan pada
kot oran lem bu. Ruam nya sepert i t um or dengan m ult ipel nodul dan m ult ipel
sinus. Dari sinus- sinus t ersebut keluar cairan m ukopurulen yang m engandung
but ir- but ir sulfur berwarna kuning, karena golongan akt inom ises m em produksi
sulfur. Apabila diraba t um or t ersebut keras sepert i kayu ( wooden hard) .
Pengobat annya j uga sulit karena disam ping diperlukan ant im ikot ik yang baru
j uga ant ibiot ika sepert i penisilin dengan dosis 1.000.000 – 2.000.000 unit / hari
selam a 14 hari, sert a t indakan operasi sepert i drainage.
Ket iga j enis penyakit yang kam i sebut kan diat as sangat berbahaya karena dapat
m enyebar ke organ dalam sepert i ot ak, paru- paru dan t ulang. Sering sekali kalau
sudah ke organ- organ dalam , penderit a ini sudah t erlam bat unt uk dit angani
sehingga m enyebabkan kem at ian.
Pe na t a la k sa n a a n
Disam ping pengobat an, yang pent ing j uga adalah nasehat kepada penderit a
m isalnya pada penderit a derm at ofit osis, kam i sarankan agar:
- m em akai pakaian yang t ipis.
- m em akai pakaian yang berbahan cot t on.
- t idak m em akai pakaian dalam yang t erlalu ket at .
Pada penderit a dengan sym pt om keput ihan sebaiknya pasangan seksualnya
( suam i) j uga dat ang m em eriksakan diri unt uk m encari adanya kandida yang
t ersem bunyi ( hidden candida) , m isalnya pada kuku, at au pada priposium
pasangan seksualnya. Kem udian dianj urkan j angan m em akai celana dalam yang
t erlalu ket at dan j angan t erlam pau sering m enggunakan cairan pencuci vagina
( vaginal douche) , dan j angan m em akan j am u- j am u at au obat - obat an t radisional
yang “ disinyalir” m engandung st eroid.
Obat - obat pada infeksi j am ur pada kulit ada 2 m acam yait u:
1. Obat Topikal m isalnya:
a. Golongan Mikonazole
b. Golongan Bifonazole
c. Golongan Ket okonazole
d. Golongan Terbinafin, dan sebagainya.
Tapi sangat disayangkan bahwa obat - obat t opikal ini adalah m ikost at ik,
art inya t idak m em bunuh spora sehingga kekam buhan akan selalu t erj adi.
2. Obat per oral
a. Golongan Griseofulvin yang banyak dipakai di rum ah sakit - rum ah
sakit at aupun di puskesm as.
b. Golongan Ket okonazole yang bersifat fungist at ik
c. Golongan Terbinafin
d. Golongan I t rakonazole
Dari obat - obat t ersebut diat as hanyalah I t rakonazole yang bersifat fungisidal
( dapat m em bunuh spora) t et api sayang harganya sangat m ahal sehingga t idak
t erj angkau oleh sem ua kalangan m asyarakat .

Mansyur Amirsyam Nasution: Mikologi Dan Mikrologi Kedokteran Beberapa Pandangan Dermatologis, 2005.
USU e-Repository © 2008

7

Pidato Ja b a ta n Pe ng ukuha n Guru Be sa r Te ta p
Unive rsita s Suma te ra Uta ra

Pe r m a sa la h a n
1. Penyakit kulit karena golongan derm at ofit osis di I ndonesia um um nya dan di
Sum at era Ut ara khususnya, penyebabnya adalah species Trychophyt on
rubrum yang sudah resist an t erhadap Griseofulvin. Jadi dengan perkat aan
lain griseofulvin t idak dapat lagi digunakan unt uk m engobat i derm at o- fit osis.
2. Griseofulvin t idak dapat m engobat i j am ur golongan kandida at au j am ur- j am ur
yang bersifat sist em ik at au j am ur- j am ur golongan deep m ycosis.
3. Ket okonazol j uga pada akhir- akhir ini sudah m ulai resist an t erhadap beberapa
spesies j am ur sepert i Trycophyt on rubrum , E. floccosum , dan j uga
ket okonazol bersifat hepat oksik sehingga sulit unt uk digunakan unt uk
pengobat an j angka panj ang sepert i j am ur- j am ur deep m ycosis dan penyakit
j am ur yang sist em ik.
4. Bahwa sering para dokt er lupa akan sifat kandida yang oport unist ik sehingga
infeksi kandida yang sist em ik t erlupakan. Diagnosa t ert egakkan set elah post
m ort em .
Ke sim pu la n
1. Bahwa penyakit kulit karena infeksi j am ur prevalensinya cukup t inggi di
I ndonesia dan sangat disayangkan lebih banyak dit em ukan pada m erekam ereka yang berekonom i lem ah.
2. Bahwa pada t ahun- t ahun yang akan dat ang kit a lebih berhat i- hat i t erhadap
infeksi j am ur, t erut am a infeksi j am ur yang sist em ik karena biasannya
diagnosa t erabaikan.
3. Ada obat j am ur yang baik t et api harganya sangat t inggi, karena
bagaim anapun baiknya suat u obat , bila t ak t erj angkau oleh m asyarakat t idak
berguna.
Sa r a n
1. Griseofulvin hendaknya j angan dipakai lagi karena fakt or resist ensi t ersebut .
2. Hendaknya pem erint ah m em ikirkan unt uk m em buat obat generik yang lain
sepert i I t rakonazole. Karena it rakonazole ini sam pai sekarang belum resist en
dan t idak t oksik, dan dapat digunakan unt uk infeksi j am ur sist em ik.
3. Menyediakan obat ant i m ikot ik yang digunakan secara inj eksi, at au pun
secara infus, karena ini sangat baik unt uk penyakit - penyakit j am ur yang
sist em ik sepert i Am phot erisin B.

H a dir in ya n g sa ya m u lia k a n ,
Kepada Rekt or USU, Prof. Chairuddin P Lubis, DTM&H, SpA( K) , dan segenap
anggot a Senat Akadem ik dan Dewan Guru Besar ( DGB) USU, dan Dekan FK USU
Prof. T. Bahri Anwar, SpJP, besert a segenap anggot a senat Dewan Pert im bangan
Fakult as FK USU yang t elah m enyet uj ui dan m enerim a saya bergabung di
lingkungan DGB, saya besert a keluarga m engucapkan t erim a kasih.
Ucapan t erim a kasih j uga disam paikan kepada ( alm ) Prof dr. B.N Nainggolan,
yang t elah m enganj urkan saya unt uk m em perdalam bidang I lm u Penyakit Kulit

Mansyur
8 Amirsyam Nasution: Mikologi Dan Mikrologi Kedokteran Beberapa Pandangan Dermatologis, 2005.
USU e-Repository © 2008

Miko lo g i da n Miko lo g i Ke do kte ra n: Be b e ra p a Pa nda ng a n De rmato lo g is

dan Kelam in, m eskipun pada wakt u it u saya m asih st af pengaj ar di Bagian
Mikrobiologi.
Kepada m ant an Dekan FK USU dan Prof . H.J.L Mant ik, m ant an Kepala Bagian
I lm u Penyakit Kulit dan Kelam in yang pert am a kali m enerim a saya m enj adi st af
pengaj ar di Bagian I lm u Penyakit Kulit dan Kelam in di FK USU.
Kepada Prof. Dr. dr. Marwali Harahap, SpKK( K) yang banyak m em berikan
m ot ivasi kepada saya unt uk m em pelaj ari cabang I lm u Penyakit Kulit Kelam in
sert a m engirim kan saya unt uk belaj ar ke Copenhagen sewakt u beliau m enj adi
Dekan FK USU, saya besert a keluarga m engucapkan banyak t erim a kasih.
Kepada Prof DR dr. Unandar Budi Mulya, SpKK( K) , Guru Besar FK UI yang
m em bant u saya unt uk m em bangun dan m engem bangkan Sub Bagian Mikologi
sert a m engikut sert akan penelit ian- penelit ian saya di bidang m ikologi, saya
ucapkan t erim a kasih.
Saya ucapkan t erim akasih yang sebesar- besarnya kepada t em an- t em an alum ni
SMA Negeri 1 Medan Angkat an 1958, t erut am a Let .Jend. Purnawirawan Raj a I nal
Siregar, Prof dr. Harun Lubis, SpPD, dr. Masroel Siregar, SKM, dr. Karim uddin,
yang t elah m em ot ivasi saya unt uk m enj adi Guru Besar, di saat det ik- det ik akhir
m enj elang m asa pensiun saya.
Ucapan t erim a kasih saya t uj ukan kepada Direkt ur RSUP HAM dan Direkt ur RSUD
Pirngadi, sert a Kepala Bagian, yang t elah m engizinkan saya unt uk m engadakan
penelit ian di sub Bagian Mikologi, Bagian I lm u Kesehat an Kulit dan Kelam in FK
USU.
Ucapan t erim a kasih j uga saya sam paikan kepada Bagian Mikrobiologi, t erut am a
dr. Sofyan Lubis, dan I r. Fachri Dj as di Fakult as Pert anian USU at as kerj asam a
dalam penelit ian kam i di Sub Mikologi dan saya berharap agar kerj asam a ini
dapat t erus berlanj ut unt uk m asa yang akan dat ang.
Tak lupa j uga saya ucapkan t erim a kasih kepada t em an- t em an sej awat , Prof. dr.
Diana Nasut ion,SpKK( K) , Prof. DR. dr. Nam yo O. Hut apea, SpKK( K) , dr. Halim
Nasut ion,SpKK, dr. Rudi Darw in, SpKK, Prof. DR.dr. I rm a D Roesyant o, SpKK( K) ,
( alm h) dr. Lucia A Sut ant o, SpKK, dr. Em il R Darwis, SpKK, ( alm h) dr.
Rosniana,SpKK( K) , dr. Archianda Arsyad, SpKK, dr. Arifin Sakt i Siregar, SpKK,
dr. Arisyafrin Lubis, SpKK, sert a segenap st af Bagian Kulit dan Kelam in lain yang
t idak dapat saya sebut kan sat u persat u di sini.
Juga saya ucapkan t erim a kasih kepada seluruh perawat , laboran dan pegawai
Bagian I m u Kesehat an Kulit dan Kelam in RSUP H.Adam Malik dan RSUD Pirngadi
Medan.
Sem bah suj ud saya kepada kedua alm arhum orang t ua saya, H. Am irsyam
Nasut ion dan Hj . Sit i Am inah Lubis yang t elah m engasuh, m endidik saya dengan
kasih sayang, dan selalu m engaj arkan unt uk t et ap sabar t erhadap berbagai
t ant angan yang dihadapi. Walaupun beliau berdua t idak sem pat m enyaksikan
keberhasilan ini, saya selalu berdoa agar Allah SWT m em berikan t em pat yang
t erbaik disisiNya, Am in.

Mansyur Amirsyam Nasution: Mikologi Dan Mikrologi Kedokteran Beberapa Pandangan Dermatologis, 2005.
USU e-Repository © 2008

9

Pidato Ja b a ta n Pe ng ukuha n Guru Be sa r Te ta p
Unive rsita s Suma te ra Uta ra

Kepada kedua m ert ua saya, ( alm ) M. Saleh Siregar dan ( alm h) Hj .Nursim ah
Pane, saya ucapkan t erim a kasih banyak at as nasehat dan bim bingan m ereka
sem asa m asih hidup.
Akhirnya kepada ist riku t ercint a Hj . Sit i Rawiyah Siregar sert a anak yang
kusayangi dr. Egon I rsan Nasut ion, m enant uku Maishara Audy Siregar, sert a
kedua cucuku t ersayang Mohd. Juha Naufal Nasut ion dan Mohd. Moreno Dzaky
Nasut ion, opung ucapkan t erim a kasih at as kegem biraan, dukungan, doa dan
sem angat yang kalian berikan kepada opung unt uk m encapai keberhasilan ini.
Tidak lupa saya m engucapkan t erim a kasih banyak kepada seluruh panit ia
pengukuhan Guru Besar ini yang t elah bekerj a keras dem i suksesnya acara ini.
Juga kepada seluruh handai t olan dan para undangan yang t elah m em bant u
m em berikan dorongan m oril dan t elah m eluangkan wakt u unt uk dat ang pada
acara pengukuhan ini, saya ucapkan t erim a kasih.
Dem ikianlah pidat o pengukuhan ini sem oga dapat m em berikan m anfaat bagi kit a
sem ua. Saya berdoa kepada Allah SWT m udah- m udahan saya diberikan t aufik
dan hidayahNya dalam m elaksanakan t ugas sebagai Guru Besar.
Akhirnya perkenankanlah saya m engakhiri pidat o saya dengan ucapan:
Assalam u alaikum Wr. Wb.

Medan, Mei 2005

Mansur Am irsyam Nasut ion

Mansyur
10 Amirsyam Nasution: Mikologi Dan Mikrologi Kedokteran Beberapa Pandangan Dermatologis, 2005.
USU e-Repository © 2008

Miko lo g i da n Miko lo g i Ke do kte ra n: Be b e ra p a Pa nda ng a n De rmato lo g is

D AFTAR PUSTAKA

Adiguna MS. Epidem iologi Derm at om ikosis dalam Derm at om ikosis supert isial kelom pok
st udi Derm at om ikosis I ndonesia. Jakart a: BP – FKUI , Jakart a 2001.
Adiguna MS. Pengobat an Derm at om ikosis Supert isialis dengan Dosis Denyut
I nt rakorazol. Dalam Media Derm at o- Venereologica I ndonesiaus, vol 27; 2000;
140- 44.
Aprit a I . Hubungan Pekerj aan Basah dengan I nfeksi Jam ur Supert isialis di RSUD. Dr.
Pirngadi Medan, Tesis 2001.
Arnold HL; Odom RB; Jam es WD. Disiase Due t o Fungi and Yeast s in Andreus's Disease
of The Skin, 8 t h ed, Philadelphia, WB Saunders Co, 1990; 318- 50.
Arnot KA; Bowers KE. Derm at ophyt e I nfect ion I n Manual of Derm at ologie Therapeut ies
wit h Essent ial of Diagnosis. 6 t h ed Philadelphia Lippia Colt Wiliam and Wilkins,
2002, 91- 101.
Budi Mulya U. Tant angan Derm at om ikosis di I ndonesia dalam penyakit kulit dan kelam in.
Kum pulan Makalah Kongres Nasional VI I I Perdoski, Yogyakart a, 1995.
Budim ulya U. Mikosis Supert isialis dalam I lm u Penyakit Kulit dan Kelam in, edisi I I I ,
Jakart a, FK- UI , 1999; 90- 8.
Budim ulya U. penyakit Jam ur Kulit ( Beberapa Cat at an) Dalam Sem inar dan Lokakarya
Derm at om ikosis, Diagnosis dan Penat alaksanaannya. Jakart a FK- UI Januari 1992;
1 – 14.
Degree H. Derm at om ykosis. Therapeut ic Updat e. Dalam : Kum pulan Makalah kongres
Nasional VI I I , Perdoski, Yogyakart a, 1995; 213- 8.
Depart em en Kesehat an Republik I ndonesia, Upaya kesehat an kulit dalam pedom an kerj a
Puskesm as j ilid I V, Jakart a 1996.
Elgart ML; Warren NG. The Supert icial and Subet aneous Mycosis in Moschella Hurley ed
Derm at ology, 1 st ed. Vol I . Phyladelphia WB Asundres Co. 1992; 869 – 98.
Frey O' old field RJ. Aa colour At las of Pat hogenie Fungi Wolfe Medical, Puld Lt d 1990; P:
27- 50.
Greer DL. Derm at ophyt osis in Yacobs PH, Nail Led Aant it ungal Drug Theraphy, New York,
Mercel dekker I nc, 1990; 5 – 21.
Habib TB. Supert icial Fungal I nt ect ion in A Colour Guide t o Diagnosis and Theraphy. St .
Louis, Mosby 1996; 362 – 405.
Ham zah SM. I nsiden Derm at om ikosis di RSU. Dr. Abdul Muluk Bandar Lam pung. Dalam
Journal Mikologi Kedokt eran I ndonesia. vol 1, 2000.
Hayar S. Penyebab I nfeksi Jam ur Derm at om ikosis di Rum ah Sakit Um um Daerah Dr.
Pirngadi Medan, Tesis 1999.
Hut abarat , GF. Jam ur penyebab om ychom ycosis. Dalam Om ychom ycosis. Break t hough
2000, Medan, Perdoski 1999; 1 – 24
I lyas SF; Am ir S; Am iruddin MD. Tinj auan m engenai penyakit j am ur supert isial di
I ndonesia dalam m aj alah Derm at o – Veneriologi I ndonesia, hal 2, 2001.
I nvolvem ent in Fit zpat rick TB, Eizen AZ, Wolffk, Freedberg I M. Aust en KF ed Derm at ology
in General Medicine, 4 t h ed, Vol I I New York, Mc, Braw t hee ine, 1993; 2421 – 47.
Jacob Paul H. Derm at ophyt osis ( riupworn) in ant ifegal day t heraphy m arcel dokt er, I nc
New York, 1990; 5 – 21.

Mansyur Amirsyam Nasution: Mikologi Dan Mikrologi Kedokteran Beberapa Pandangan Dermatologis, 2005.
USU e-Repository © 2008

11

Pidato Ja b a ta n Pe ng ukuha n Guru Be sa r Te ta p
Unive rsita s Suma te ra Uta ra

Jacobs

PH. Medical Mucology Not es. Dalam Diagnosis dan
Derm at om ikosis. Balai Penerbit FK- UI , Jakart a 1992; 25- 31.

Penat alaksanaan

Jacobs PH. Ant it ungal Theraphy I n Jacobs PH, Nail 2 ed Ant it ungal Drug Theraphy, New
York, Marcel Dekker I nc. 1990; 1- 4.
Kort adj ukardi E; Triest ianawat i W. Tinea Kapilis. Dalam Media Derm at o- Venereologica
I ndonesiana, vol 29, 2002; 153- 58.
Kuswadj i; Widat y S. Obat Ant i Jam ur. Dalam Budim ulya U, Kuswadj i, Braum ono K, dkk
ed Derm at om ikosis Supert isialis, Jakart a. Balai Penerbit FK- UI , 2001, 99- 106.
Lest arini D; Prat om o MS; Juanda A. Peranan I m unit as Selular Dalam Derm at om it osis
dalam Media Derm at o – Venereologica I ndonesiaus, Juli 1995, 3 ( 22) : 126- 30.
Lest arini D. t em uan Derm at ot it a pada kaos kaki penderit a Tinea Pedis disebuah Asram a
Pendidikan Milit er di Jakart a. Tesis 1995.
Cholis,

M. Tines Korporis dan Kruris Dalam Diagnosis dan
Derm at om ikosis. Jakart a. Balai Penerbit FK- UI , 1992; 47- 53.

Penat alaksanaan

Mainiadi. I nfeksi Sekunder pada Derm at ot it osis di Poliklinik Penyakit Kullit dan Kelam in
RSUP. H. Adam Malik Medan, Tesis 2003.
Makat ut u HA; Manyisengi M. Tinea Pedis. Dalam Diagnosis dan Penat alaksanaan
Derm at om ikosis Jakart a, Balai Penerbit FK- UI , 1992; 61- 64.
Muis K; MA Nasut ion. Gam baran Klinis dan Penat alaksanaan Derm at ot it osis Dalam
Sim posium Era Baru Dalam Penyebaran Penyakit Jam ur, Medan 1994.
Muis K; MA Nasut ion. Penyebaran Baru Dengan I nt rakonazole unt uk Derm at ot it osis
dalam Sim posium Resim en Terbaru Penyebaran Jam ur dengan I nt rakonazole,
Medan 1996.
Nasut ion, M.A; A. Lubis, M. Lubis, Prevalensi Derm at om ikosis di Medan, PI T Bali, 3- 6
Okt ober 2000.
Nasut ion, M.A. Derm at ot it osis Dit inj au Dari Sudut Epidem iologi dan Penanggulangannya,
MUKER I DI XI , Medan 17- 19 Nopem ber 1987.
Nasut ion, M.A. Derm at ot it osis. Dalam Penyakit Kulit Karena I nfeksi Jam ur Supert isialis
dan Penat alaksanaan. Perdoski, Medan 2002, 8 – 13
Nasut ion, MA; Muis K; Rusm awardiana. T. Kapit is. Dalam Derm at om ikosis Supert isialis
Balai Penerbit FK- UI , Jakart a 2001 ; 22- 28.
Odom RB; Jam es WD. Geber TG Andreus Disewas of t he skin, 9 t h ed, Philadelphia, WB
Saundres Co, 2000 ; 358- 379.
Rippon JW. Derm at ophyt osis and Derm at om ycosis in Medical Mt cology, 3
Co. London, 1988 ; 154 – 169.

rd

WB Saunders

Robert DT. Fungal I nfect ion in Harahap M, ed, Diagnosis and Treat m ent of Skin I nfect ion,
Ox Ford Blackwell Scieuce Lt d, 1997; 331- 70.
Siregar, RS. Mikosis Supert icialis dalam penyakit j am ur kulit , FK – UNSRI / RSU
Palem bang, 1995.
Siregar, RS; Nugroho SA. Pem eriksaan Penunj ang Diagnosis
Supert isialis, Jakart a, Balai Penerbit FK- UI , 2001 ; 91- 8.

Derm at om ikosis

Sit i- Haj ar. Penyebab infeksi j am ur Derm at ot it osis di RSUD Dr. Pirngadi Medan, Tesis
bagian I lm u Penyakit Kulit dan Kelam in, Medan 1999.
Susant o SD; Hart adi TS; Sawit ri N. Derm at ot it osis di RSUD. Dr. Kariadi Sem araf. Dalam
Media Derm at o- Venereologica I ndonesiaus vol 28, 2001; 232- 34.
Werdani S; Dj ayakusum ah TS. Tinea Kapit is. Dalam Diagnosis dan Penat alaksanaan
Derm at om ikosis – Jakart a. Balai Penerbit FK- UI , 1992; 40- 46.

Mansyur
12 Amirsyam Nasution: Mikologi Dan Mikrologi Kedokteran Beberapa Pandangan Dermatologis, 2005.
USU e-Repository © 2008

Miko lo g i da n Miko lo g i Ke do kte ra n: Be b e ra p a Pa nda ng a n De rmato lo g is

RI W AYAT H I D UP

1 . D ATA PRI BAD I
a. Nam a
b. Jabat an
c. Pangkat
d. Alam at
e. Telepon
f. Tem pat / t gl.Lahir
g. Agam a
h. Nam a Ayah
i. Nam a ibu
j . I st ri
k. Anak
l. Menant u
m . Cucu

:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:

Mansur Am irsyam Nasut ion
Guru Besar Fakult as Kedokt eran USU
Golongan I V C
Jl. Dr. Sofyan No.66 Kom pleks USU Medan
( 061) 8214833
Jakart a, 24 Mei 1940
I slam
Am irsyam Nasut ion Gelar Sut an Sum odung
Sit i Am inah Lubis
Sit i Rawiyah Siregar
Egon I rsan Nasut ion
Maishara Audy Siregar
Mohd. Juha Naufal Nasut ion
Mohd. Moreno Dzaky Nasut ion

2 . RI W AYAT PEN D I D I KAN
a. 1952
: Lulus SD
b. 1955
: Lulus SMP
c. 1958
: Lulus SMA Negeri 1 Medan
d. 1967
: Lulus Dokt er Um um FK USU
e. 1970
: Post Graduat e Course di Righs Hospit al Copenhagen
Denm ark
f. 1972
: Brevet Dokt er Spesialis Kulit & Kelam in FK USU
g. 1983
: Post Graduat e Course di Serum I nst it ut e Copenhagen
Denm ark
h. 2003
: Dokt er Spesialis Konsult an
3 . RI W AYAT JABATAN & GOLON GAN
a. 1966
: Asist en Mikrobiologi FK USU/ Pangkat Gol. F I I
b. 1967
: Asist en Bagian I lm u Penyakit Kulit & Kelam in FK
USU/ Pangkat Gol. I I I A
c. 1972
: St af Pengaj ar Bagian Penyakit Kulit & Kelam in FK USU/
Pangkat Gol. I I I D
4 . RI W AYAT PEKERJAAN
a. 1972 – sekarang :
b.

1978 – 1986

:

St af Pengaj ar Bagian I lm u Penyakit Kulit &
Kelam in FK USU
Kepala Bagian I lm u Penyakit Kulit dan Kelam in FK
USU

Mansyur Amirsyam Nasution: Mikologi Dan Mikrologi Kedokteran Beberapa Pandangan Dermatologis, 2005.
USU e-Repository © 2008

13

Pidato Ja b a ta n Pe ng ukuha n Guru Be sa r Te ta p
Unive rsita s Suma te ra Uta ra

c. 1986 – 1992
d. 1998 – sekarang

: Ket ua Program St udi Bagian I lm u Penyakit Kulit &
Kelam in FK USU
: Sekret aris Program St udi FK USU

5 . RI W AYAT ORGAN I SASI
a. Anggot a I kat an Dokt er I ndonesia ( I DI )
b. Anggot a PERDOSKI
c. 1998 – sekarang
: Ket ua PERDOSKI Cabang Sum ut dan Aceh
d. 1999 – sekarang
: Ket ua I kat an Mikologi Manusia dan Hew an
I ndonesia Cabang Sum at era Ut ara,
e. 1999 – sekarang
: Anggot a I nt ernat ional Hum an and Anim al
Micology.
6 . PEN ELI TI AN
a. Species Jam ur Penyebab Derm at ofit osis di RSUD Pirngadi Medan ( 1983) .
b. Pat t ern of Derm at om icosis in Nort h Sum at era ( 1986)
c. Uj i Coba Klinis Pengobat an Sporot rikosis dengan I t rakonazole ( 1987)
d. Uj i Coba Klinis Pegobat an I t rakonazole pada Penderit a Derm at ofit osis di
RSUD Pirngadi Medan ( 1988)
e. Species Jam ur Penyebab Onycom ycosis di kot a Medan dan sekit arnya
( 1994)
f. Pengobat an dengan Regim en Dosis Pulsa dengan I t rakonazole pada
Penderit a Onycom ycosis di Medan. dan Sekit arnya ( 1994)
g. Prevalensi Derm at om ikosis pada Penderit a Penyakit Kulit yang Berobat di
RSUP H Adam Malik ( 2002)
7 . SEM I N AR N ASI ON AL SEBAGAI PEM BI CARA
a. KONAS PADVI VI I di Bukit Tinggi ( 1993)
b. KONAS PADVI VI I I di Yogyakart a ( 1995)
c. Pert em uan I lm iah Tahunan di Yogyakart a ( 1994)
d. Kongres PERDOSKI di Medan ( 2002)
8 . SEM I N AR I N TERN ASI ON AL SEBAGAI PEM BI CARA
a. Regional Congress of Derm at ologie ( Mei 1994, Singapore )
b. 19 t h World Congress of Derm at ologie ( June 1997, Sidney Aust ralia )
c. Seven Cases of Sporot ricosis Am ong Refugees in Nort h Sum at era / Aceh,
April 2005, Bangkok, Thailand
9 . PUBLI KASI
PUBLI KASI D ALAM N EGERI
a. Pengalam an Pengobat an Derm at ofit osis Dengan Nakt ivin, MUKER I DI
XI Medan, 17- 19 Novem ber 1987
b. Onycom ycosis Pada Anak- anak, PI T X Yogyakart a, Juli 2003

Mansyur
14 Amirsyam Nasution: Mikologi Dan Mikrologi Kedokteran Beberapa Pandangan Dermatologis, 2005.
USU e-Repository © 2008

Miko lo g i da n Miko lo g i Ke do kte ra n: Be b e ra p a Pa nda ng a n De rmato lo g is

c. Tinea Korporis yang disebabkan Microsporum Canis, PI T X Yogyakart a,
Juli 2003
d. Tinea Capit is Pada Anak Kem bar yang Disebabkan Microsporum Canis
di RSUD Pirngadi Medan, PI T X Yogyakart a, Juli 2003
e. Tinea Facialis Suat u Laporan Kasus di RSUP H Adam Malik, PI T X
Yogyakart a, Juli 2003
PUBLI KASI LUAR N EGERI
a. Efficacy of Terbinavin Cream Com pare wit h Befonasole Cream in The
Treat m ent of Tinea Corporis and Tinea Cruris, Select ed Papers From
The Regional Congress of Derm at ology, May 1994, Singapore
b. Sporot ricosis in Nort h Sum at era, Select ed Papers from Regional
Congress of Derm at ology, May 1994, Singapore
c. The Treat m ent wit h I t rakonazole wit h Regim en Pulse Dosage in RSUP
H Adam Malik, 17 t h World Congress of Derm at ology, Sidney Aust ralia
d. Deep Mycosis in Nort h Sum at ra Cases Report , 19 t h World Congress of
Derm at ologie, Sidney Aust ralia
e. Seven Cases of Sporot ricosis Am ong Refugees in Nort h Sum at era /
Aceh, April 2005, Bangkok, Thailand
10.

SEBAGAI ED I TOR BUKU
Sebagai edit or kelom pok St udi Mikologi pada m aj alah MADVI sam pai
sekarang.

Mansyur Amirsyam Nasution: Mikologi Dan Mikrologi Kedokteran Beberapa Pandangan Dermatologis, 2005.
USU e-Repository © 2008

15