Peranan Metode Analisis Kuantitatif Dalam Pengelolaan Hutan Di Indonesia

PERANAN METODE ANALISIS KUANTITATIF DALAM PENGELOLAAN HUTAN DI INDONESIA
SITI LATIFAH, S.Hut., Msi.
Jurusan manajemen Hutan Program Ilmu Kehutanan
Universitas Sumatera Utara

I. Pendahuluan

Penerapan prinsip kelestarian hasil (sustained yield principlis) dalam praktek

manajemen hutan diduga dimulai sejak saat manusia memikirkan masa depannya.

dari beberapa peninggalan sejarah yang terekam. Sebagai pakar Ilmu Kehutananan

menetapkan sekitar pertengahan abad ke- 17 sebagai saat dimulainya penerapan

prinsip tersebut, yaitu saat dikeluarkannya Ordonansi hutan raja Louis IV di Perancis

pada tahun 1669. Apabila hal ini benar, maka dasar-dasar prinsip pengelolaan hutan

sebenarnya telah ada dua abad lebih cepat dibandingkan dengan konsep


pembangunan berkelanjutan yang baru mulai didengungkan pada abad 20 ini.

Prinsip kelestarian hasil hanya mungkin dapat terwujud apbila berlandaskan

kepada metodde pengaturan hasil yang tepat. Dalam perkembangannya, metode ini

dituntut lebih sempurna yang ditunjang oleh data mengenai volume dan riap tegakan

atau berdasarkan kepada data riap tegakan saja. Pada saat ini di Amerika Serikat

dikembangkan metode pengaturan hasil berlandaskan prinsip optimalisasi

pengaturan sumber dengan menggunakan teknik Liner Programming (David and

Johson, 1987) dan beberapa teknik model simulasi (Buongiotno and Gilles, 1987).

Untuk dapat menggunakan metode-metode tersebut, penerapan teknik analisis

kuantitatif terutama teknik pendugan parameter, model fungsi pertumbuhan dan


model matematik lainnya sangat diperlukan .

Dalam manajemen tegakan hutan memerlukan informasi mengenai hubungan

(arah, tingkat keeratan dan bentuk ) di antara faktor-faktor yan berpengaruh

terhadap pertumbuhan dan dinamika tegakan hutan maupun hubungan antara

faktor-faktor tersebut dengan pertumbuhan dan dinamika tegalkan hutan. Apabila

hubungan –hubungan tersebut diketahui maka bentuk tindakan manajemen yang

tepat akan dapat ditentukan. Hubungan-hubungan ini dapat diketahui dengan

menggunakan beberapa teknik analisis statistik, seperti analisis korelasi dan regresi

data peubah tunggal (univariate analysis) maupun data peubah ganda (multivariate

anlysis ).


Bidang gerak biometrika hutan yang pada mulanya terbatas pada

penerapan berbagai kombinasi metode matematika dan statistika dalam

menerangkan proses kehidupan yang terjadi di dalam hutan, berkembang ke arah

yang lebih luas menjadi penerapan berbagai kombinasi metode kuantitatif yang

dapat dipergunakan dalam menganalisa permasalahan bidang kehutanan. Ada tiga

kelompok analisa yang termasuk ke dalam bidang bahasan biometrika hutan, yaitu

kelompok metode pendugaan parameter, kelompok metode analisis hubungan antar

peubah serta kelompok metode analisis dalam riset operasi dan analisis sistem.

II. Metode Pendugan Parameter Populasi Yang tergolong dalam kelompok ini adalah semua metode yang dapat dipergunakan dalam pendugaan parameter populasi, mencakup di dalamnya pendugaan dimensi pohon dan tegakan hutan. Kelompok metode analisis ini dipergunakan dalam : a. Pendugaan dimensi pohon :

© 2003 Digitized by USU digital library


1

1. Pendugaan volume pohon berdiri 2. Pendugaan volume sortimen 3. Pendugaan dimensi pohon lainnya : bentuk fungsi taper pohon, angka bentuk
dll. b. Pendugaan dimensi tegakan ;
1. Pendugaan parameter bagi nilai tengah dimensi tegakan per hektar (banyaknya pohon luas bidang dasar, rata-rata volume tegakan), peninggi, dsb.
2. Pendugaan parameter dimensi tegakan total ( total banyaknya pohon dalam tegakan, total luas bidang dasar tegakan, total volume tegakan, dll)
3. Pendugaan bentuk struktur tegakan hutan (horizontal, vertikal, spasial) dan fungsi pertumbuhan tegakan.
Untuk keperluan tersebut dapat dipergunakan teknik analisis dalam bidang matematika terapan (Applied Mathematics) dan Statistika Matematik (Mathematical Statistis).
III. Metode Analisis Hubungan antara Dua peubah atau Lebih Yang tergolong dalam kelompok ini adalah semua metode yang dapat dipergunakan dalam menganalisis hubungan antara dua peubah atau lebih (arah hubungan, tingkat keeratan dan bentuk hubungan ) dan teknik untuk memperkecil ukuran (banyaknya ) peubah bebas yan diamati. Beberapa teknik yang dapat dipergunakan untuk keperluan ini antara lain adalah analisis korelasi dan regresi bagi data peubah tunggal serta teknik analisis data peubah ganda.
IV. Metode Riset Operasi (Operation Research) dan Analisisi Sistem Yang tergolong dalam kelompok ini adalah semua metode yang dapat
dipergunakan dalam mencari solusi optimal suatu permasalahan dengan mempertimbangkan keterkaitan antar komponen yang terdapat dalam sistem yang bersangkutan. Meskipun ketepatan kesimpulan akan sangat tergantung kepada pendifisinian model sistemnya, yang dalam kenyataannya kebenarannya seringkali sangat rumit dan kompleks, kesimpulan yang diperoleh biasanya akan lebih baik dibandingkan dengan kesimpulan yang berlandaskan kepada pendekatan yang bersifat parsial. Beberapa permasalahan ekologis, seperti neraca air dalan DAS atau Sub DAS dan siklus unsur hara dari suatu ekosistem tertentu ; permasalahn ekonomi kehutanan, seperti perilaku supply dan demand kayu dsb akan dapat didekati dengan metode ini. Metode inipun akan dapat dipergunakan dalam mempelajari sistem agroforestry dan permasalahan hutan kemasyaraktan (social forestry) lainnya karena sampai batas tertentu, permasalahan sosial yang bersifat kualikatif sekalipun dapat didekati dengan metode ini (Manetsch and Park, 1977).
V. Arah Pengembangan Penelitian Biometrika Hutan di Indonesia Memperhatikan arah perkembangan biometrika hutan yang selama ini terjadi, tingkat penerapan serta permasalahan yang dihadapi dalam pengelolaan hutan, beberapa topik utama penelitian dalam bidang biometrika hutan yang kiranya perlu mendapat perhatian di Indonesia adalah sebagai berikut :
1. Perumusan Instrumen pendukung Teknik pengusahaan Hutan 1.1. Hutan Tanaman (homogen dan seumur) a. Pemodelan pertumbuhan dan hasil b. Pengembangan metode inventarisasi kualitas (nilai pohon) untuk kayu pertukangan c. Pemodelan kualitas tempat tumbuh (site quality) tegakan

© 2003 Digitized by USU digital library

2

1.2. Hutan alam ( campuran dan tidak seumur) a. Pemodelan dinamika struktur tegakan pada areal bekas tebangan (pertumbuhan dan hasil) b. Pengembangan metode inventarisasi kualitas (nilai pohon) untuk kayu pertukangan. c. Pengembangan metode pengelompokan tipe tempat tumbuh tegakan. d. Pengembangan lebih lanjut penyederhanaan dalam pengelompokan dan penggabungan model guna meningkatkan kepraktisan dalam penggunaannya. e. Model tabel volume pohon dan tabel volume pohon lokal.
2. Perumusan Instrumen pendukung Pengambilam kebijakan dalam pengelolaan Hutan Pengembangan model-model simulasi dalam bidang ekologi, eoknomi dan sosial dari bentuk-bentuk dan teknik-teknik pengelolaan hutan yang ada di Indonesia , sepertoi : Hutan Lindung, Taman nasional, hutan Wisata, Hutan rakyat, sistem Agroforestry, dsb

3. Perumusan Instrumen pendukung Penelitian dasar Ilmu kehutanan Pengembangan metode pendugaan parameter-parameter yang diperlukan
dalam bidang-bidang lain dalam ilmu kehutanan, seperti : ekologi hutan, silvikultur, ekonomi kehutanan, konservsi sumberdaya hutan dsb. 4. Pembuatan Pangkalan data (data base) dan sistem informasi hasil- hasil Penelitian dalam Bidang Biometrika Hutan di Indonesia 5. Sintesa hasil-hasil penelitian dalam Bidang Biometrika Hutan di Indonesia untuk mendapatkan kesimpulan-kesimpulan yang lebih berhasilguna dan berdayaguna. Juga perlu diutarakan di sisni bahwa tidak kalah perting dari kegiatan-kegiatan penelitian kehutanan adalah pengadaan media komunikasi hasil-hasil penelitian bidang kehutanan, baik diantara para peneliti maupun masyarakat kehutanan pada umumnya. Untuk tahap awal mungkin cukup dibuat jurnal hasil-hasil penelitian bidang kehutanan yang dibuat dalam dua bentuk penerbitan, yaitu edisi nasional (bahasa Indonesia) dan edisi internasional (bahasa Inggris). Dalam hal ini biometrika hutan dapat diangkat sebagai rubrik tetap dalam setiap penerbitannya.
VI. Penutup
Penerapan metode analisa kuantitatif dalam bidang biometrika hutan secara garis besar ada tiga kelompok yaitu metode pendugaan parameter, kelompok metode analisis hubungan antar peubah serta kelompok metode analisis dalam riset operasi dan analisis sistem.
Berbagai bentuk metode analisa kuantitatif sangat diperlukan dalam tindakan manajemen yang tepat untuk kegiatan pengelolaan hutan yang lestari.

© 2003 Digitized by USU digital library

3

Daftar Pustaka
Buongiorno, J. and J.K. Gilles. 1987. Forest Manajement and Economics. A primer inquantitative methods. Macmillan Publishing Company, New york.
Davis, L. S. and K. N. Johson. 1987. Forest Management. Third Edition. McGraw-Hill Book Company, New York.
Manetsch, T.J. and J.F. G. L. Park. 1977. System Analysis and Simulation with Aplications to Economic and Social System. Part I. Third Edition. Departement of Electrical Engineering and System Science, MSU, East Lansing, Michigen.
Suhendang, E. 1990. Hubungan antara Dimensi Tegakan Hutan Tanaman dengan Faktor Tempat Tumbuh dan Tindakan Silvikultur pada Hutan Tanaman Pinus merkusii Jungh. et de Vriese di Pulai Jawa. Disertasi Doktor pada Fakultas Pascsarjana IPB, Bogor. Tidak diterbitkan.
Suhendang, E., I. Soerianegara, T. Rusolono, B. Prihanto dan H. Purnomo. 1992. Ppenerapan Model Dinamika Struktur Tegakan Hutan Alam yang Mengalami Penebangan dalam Pengaturan Hasil dengan Metode Jumlah Pohon. Laporan Tahun Pertama Hasil Penelitian Hibah Bersaing. DP3M, Ditjn DIKTI-LP IPB, Bogor. Tidak diterbitkan.

© 2003 Digitized by USU digital library

4