Bahan Diamagnetik Bahan Paramagnetik

7 secara mikroskopis elektron dalam atom beredar mengelilingi inti dan berputar terhadap sumbunya spinning. Medan magnet akibat orbit dan spin elektron ini dapat dipadu seperti perpaduan vektor, dan hasil perpaduannya disebut dengan resultan medan magnet atomis. Berdasarkan resultan medan atomisnya bahan dapat dikelompokkan menjadi tiga golongan, yaitu bahan diamagnetik, bahan paramagnetik, bahan ferromagnetik.

1. Bahan Diamagnetik

Tahun 1846 Michael Faraday menemukan bahwa sebuah contoh bahan bismuth yang ditolak ketika didekatkan ke kutub sebuah magnet. Faraday menamakan zat-zat semacam itu diamagnetik. Diamagnetisme ada di dalam semua zat, adalah suatu efek yang begitu lemah sehingga kehadiran efek tersebut ditutupi tidak terlihat di dalam zat-zat yang terbuat dari atom-atom yang mempunyai momen dipole magnet netto, yakni di dalam zat paramagnetik atau ferromagnetik tersusun tersebut Bahan diamagnetik adalah bahan yang resultan medan magnet atomis masing-masing atom molekulya adalah nol, tetapi medan magnet akibat orbit dan spin elektronnya tidak nol Halliday Resnick, 1989. Bahan diamagnetik tidak mempunyai momen dipol magnet permanen. Jika bahan diamagnetik diberi medan magnet luar, maka elektron-elektron dalam atom akan mengubah gerakannya sedemikian rupa sehingga menghasilkan resultan medan magnet atomis yang arahnya berlawanan dengan medan magnet luar tersebut, seperti ditunjukkan oleh gambar berikut : 8 Gambar 1 . Arah gerakan elektron dalam bahan diamagnetik jika diberi medan magnet luar Sifat diamagnetik bahan ditimbulkan oleh gerak orbital elektron. Karena atom mempunyai elektron orbital, maka semua bahan bersifat diamagnetik. Suatu bahan dapat bersifat magnet apabila susunan atom dalam bahan tersebut mempunyai spin elektron yang tidak berpasangan. Dalam bahan diamagnetik hampir semua spin elektron berpasangan, akibatnya bahan ini tidak menarik garis gaya. Permeabilitas bahan ini: μ μ dengan suseptibilitas magnetik bahan: χ m . Nilai m χ bahan diamagnetik mempunyai orde -10 -5 m 3 Kg. Contoh bahan diamagnetik yaitu: bismut, perak, emas, tembaga dan seng

2. Bahan Paramagnetik

Bahan paramagnetik adalah bahan yang resultan medan magnet atomis masing-masing atom molekulnya tidak nol, tetapi resultan medan magnet atomis total seluruh atom molekul dalam bahan nol, hal ini disebabkan karena gerakan Medan magnet dari luar Diamagnetik Resultan medan magnet atomis H 9 atom molekul acak, sehingga resultan medan magnet atomis masing-masing atom saling meniadakan Halliday Resnick, 1989. Di bawah pengaruh medan eksternal, mereka mensejajarkan diri karena torsi yang dihasilkan. Sifat paramagnetik ditimbulkan oleh momen magnetik spin yang menjadi terarah oleh medan magnet luar. Gambar 2 . Arah domain-domain dalam bahan paramagnetik sebelum diberi medan magnet luar Bahan ini jika diberi medan magnet luar, elektron-elektronnya akan berusaha sedemikian rupa sehingga resultan medan magnet atomisnya searah dengan medan magnet luar. Sifat paramagnetik ditimbulkan oleh momen magnetik spin yang menjadi terarah oleh medan magnet luar. Pada bahan ini efek diamagnetik efek timbulnya medan magnet yang melawan medan magnet penyebabnya dapat timbul, tetapi pengaruhnya sangat kecil. Gambar 3 . Arah domain dalam bahan paramagnetik setelah diberi medan magnet luar Dalam bahan ini hanya sedikit spin elektron yang tidak berpasangan, sehingga bahan ini sedikit menarik garis-garis gaya. Dalam bahan paramagnetik, medan B yang dihasilkan akan lebih besar dibanding dengan nilainya dalam hampa udara. Suseptibilitas magnet dari bahan paramagnetik adalah positif dan H Paramagnetik 10 berada dalam rentang 10 -5 sampai 10 -3 m 3 Kg, sedangkan permeabilitasnya adalah μ μ . Contoh bahan paramagnetik : alumunium, magnesium dan wolfram.

3. Bahan Ferromagnetik