Sarana dan Media Pembelajaran

D. Sarana dan Media Pembelajaran

1. Sarana Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 1992 dalam Dirjendikdasmen 2005: 3 memberikan batasan pengertian sarana pendidikan menjadi dua yaitu secara umum dan khusus. Secara umum diartikan bahwa sarana pendidikan adalah semua fasilitas yang menunjang proses belajar mengajar dalam rangka mencapai tujuan pendidikan termasuk personil, kurikulum, benda, dan biaya. Sedangkan secara khusus, sarana pendidikan adalah semua benda bergerak atau benda tidak bergerak yang digunakan dalam proses belajar mengajar agar pencapaian tujuan pendidikan dapat berjalan lancer, teratur, efektif, dan efisien. Dalam proses belajar mengajar, sarana pembelajaran sangat membantu siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran. Yang dimaksud dengan sarana pembelajaran ditekankan pada sarana dalam arti medial alat peraga Dirjendikdasmen, 2003: 29. Agar mampu memberikan kemudahan bagi terjadinya proses pembelajaran, sarana yang dipilih hendaknya memiliki ciri-ciri sebagai berikut; menarik perhatian dan minat siswa, meletakkan dasar-dasar untuk memahami sesuatu ha secara konkret yang sekaligus mencegah atau mengurangi verbalisme, merangsang tumbuhnya pengertian dan atau usahaa pengembangan nilai-nilai, berguna dan multifungsi, sederhana artinya mudah digunakan dan dirawat, dapat dibuat sendiri oleh guru atau diambil dari lingkungan sekitar. 18 Agar pelaksanaan proses belajar mengajar dapat berjalan sesuai yang diharapkan maka sarana dan prasarana pendidikan harus disediakan secara terencana sesuai dengan kebutuhan pendidikan baik mengenai kualitas maupun kuantitasnya. Sarana pendidikan ruang lingkupnya sangat luas, disini hanya mengemukakan sarana yang dipandang prioritas, dalam hal ini adalah sarana fisik seperti ; bangunan sekolah, perabot sekolah, admmistrasi sekolah, sarana berupa media alat peraga dan praktik, sarana perbukuan. Buku yang tepat dipakai di sekolah meliputi buku teks utama, buku teks pelengkap, buku bacaan baik non fiksi maupun fiksi, buku sumber, dan sebagainya. DirjenDikdasmen 1980 dalam DirjenDikdasmen 2005 memberikan batasan sebagai berikut; a buku teks utama adalah buku pokok yang menjadi pegangan guru dan murid yang substansinya mengacu pada kurikulum yang berlaku, b buku teks pelengkap adalah buku yang sifatnya membantu dan merupakan tambahan buku teks utama yang dipakai oleh murid dan guru sebagian besar atau seluruh isinya menunjang kurikulum, buku bacaan non fiksi adalah buku bacaan yang ditulis berdasarkan fakta atau kenyataan. Pada umumnya buku bacaan non fiksi menunjang salah satu bidang studi, sistematika penyusunan tidak seperti buku teks pelengkap, tetapi disajikan secara popular, c buku bacaan fiksi adalah buku bacaan yang ditulis tidak berdasarkan fakta atau kenyataan, melainkan berdasarkan khayalan penulis. Isi buku bacaan fiksi biasanya berbentuk cerita yang tidak benar-benar terjadi. 19 Sesuai dengan Keputusan Mendiknas nomor 129aU2004, tanggal 14 Oktober 2004 dalam Dirjendikdasmen, 2005:12, tentang standar Pelayanan Minimal Penyelenggaraan Persekolahan Bidang Pendidikan Dasar dan Menengah jenis-jenis sarana pendidikan yang dipandang penting dan perlu diberdayakan dalam proses pembelajaran, antara lain: a. Perpustakaan Perpustakaan merupakan pusat sarana akademis. Perpustakaan menyediakan bahan-bahan pustaka berupa barang cetakan seperti buku, majalahl jumal ilmiah, peta, surat kabar, karya-karya tulis berupa monograf yang belum diterbitkan, serta bahan-bahan non-cetakan seperti micro-film, foto-foto, film, kaset audio, video, lagu-lagu dalam piringan hitam, rekaman pidato dokumenter, dan lam-lain Arsyad,1996: 101. b. Alat pelajaran Alat pelajaran adalah salah satu sarana pendidikan yang sangat penting, karena karena belajar tanpa alat akan menyulitkan siswa untuk mencapai fujuan pembelajaran yang ingin dicapai..Alat yang digunakan sekaliguS sebagaai media pembelajaran, Surachmat 1976 membagi menjadi tiga golongan: a. alat yang merupakan benda sebenarnya, yaitu benda-benda riil yang dipakai manusia dalam kehidupan sehari-hari. b. Alat-alat yang merupakan benda pengganti, sering kali diwujudkan dalam bentuk benda tiruan. 20 c. Bahasa, baik lisan maupun tulisan, bahasa memberikan pengalaman verbal yang tinggi abstarksinya dibandingkan alat sebenarnya dan benda-benda pengganti. 2. Media Pembelajaran Kata media berasal dan bahasa latin dan bentuk jamak dan kata medium, yang berarti perantara atau pengantar. Menurut Dikdasmen 2005 media pembelajaran dapat dikiasifikasikan ke dalam empat jenis: a. Alat-alat visual yang dilihat, seperti film strip, transparansi, micro proyektor, computer papan tulias, gambar, chart, grafik, globe, poster, dan lain-lain. b. Alat-alat auditif yang didengar, seperti tape recorder, radio, dan sebagainya. c. Benda-benda tiga dimensi, seperti. bak pasir, diorama, model yang biasa dipertunjukkan dalam pameran, museum, termasuk di sini pantomime peran role playing, sandiwara, dan sebagainya. Lingkungan sebagai media pengajaran lebih bermakna disebabkan para siswa dihadapkan dengan peristiwa dan keadaan yang sebenamya secara alami, sehingga lebih nyata, lebih faktual dan kebenarannya lebih dapat dipertanggungjawabkan. Membawa kelas atau para siswa keluar kelas dalam rangka kegiatan belajar tidak terbatas oleh waktu. Artinya tidak selalu memakan waktu yang lama, tapi biasa saja dalam satu atau dua jam pelajaran bergantung kepada apa yang akan dipelajarainya dan bagaimana cara mempelajarinya Sudjana dan Rivai, 2001: 208. 21

E. Kondisi Siswa

Dokumen yang terkait

Kesiapan Guru Sejarah SMA Dalam Menghadapi Pelaksanaan Kurikulum 2004 Berbasis Kompetensi Di Kabupaten Cilacap Tahun 2004

0 9 125

UPAYA GURU IPS MENGATASI HAMBATAN PELAKSANAAN KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN IPS DI SMP NEGERI 21 SEMARANG

0 12 148

Analisis Hambatan Proses Pembelajaran Biologi dan Cara Pemecahannya dalam Pelaksanaan Kurikulum 2004 Bagi Guru Kelas X SMA Negeri se Kabupaten Semarang

0 7 101

ANALISIS KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU PPKn PADA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BERBASIS KURIKULUM 2013 DI SMP NEGERI SE-KECAMATAN PERCUT SEI TUAN TAHUN PELAJARAN 2016-2017.

0 3 26

IDENTIFIKASI STANDAR KOMPETENSI GURU MATA PELAJARAN BIOLOGI SMP SE-KECAMATAN IDENTIFIKASI STANDAR KOMPETENSI GURU MATA PELAJARAN BIOLOGI SMP SE-KECAMATAN KEBAKKRAMAT KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2006 / 2007.

0 2 13

PENDAHULUAN IDENTIFIKASI STANDAR KOMPETENSI GURU MATA PELAJARAN BIOLOGI SMP SE-KECAMATAN KEBAKKRAMAT KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2006 / 2007.

0 1 4

(ABSTRAK) PERSEPSI GURU NON PENJASORKES TERHADAP KINERJA GURU PENJASORKES DI SMP NEGERI SE KECAMATAN GUNUNGPATI KOTA SEMARANG TAHUN 2009/2010.

0 0 2

PERSEPSI GURU NON PENJASORKES TERHADAP KINERJA GURU PENJASORKES DI SMP NEGERI SE KECAMATAN GUNUNGPATI KOTA SEMARANG TAHUN 2009/2010.

0 0 127

Pemahaman Guru Sejarah Terhadap Pelaksanaan Kurikulum Berbasis Kompetensi Dalam Pembelajaran Sejarah Di SMA Negeri 1 Ungaran Tahun Ajaran 2004/2005.

0 1 106

Identifikasi Hambatan Pelaksanaan Kurikulum 2004 Berbasis Kompetensi Bagi Guru SMP Se- Kecamatan Gunungpati Kota Semarang Tahun Pembelajaran 2005/ 2006.

0 0 2