Selintas Kesenian Kuntulan HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

pengajian tersebut membuktikan bahwa masyarakat desa Ketileng yang religius juga mendukung dan menggemari kesenian yang bernuansa Islami.

4.2. Selintas Kesenian Kuntulan

Kesenian Kuntulan merupakan kesenian yang banyak berkembang di daerah pesisir pantai utara pulau Jawa. Pada mula pertumbuhan kesenian Kuntulan berawal dari pondok pesantren dan kelompok-kelompok pengajian. Kegiatan Kuntulan pada waktu dulu dilakukan setelah para pelakunya mengadakan pengajian, dengan tujuan untuk menggalang kekuatan guna melawan penjajah. Kegiatan latihan pencak silat yang diiringi dengan musik dan syair lagu shalawatan, sebagai upaya mengelabuhi penjajah pada saat itu. Setelah Indonesia merdeka, kesenian Kuntulan berkembang begitu cepat dan beralih fungsi yang awalnya sebagai ajang untuk melatih ilmu beladiri atau silat menjadi sebuah pertunjukan yang sarat akan nilai-nilai Islam. Kesenian ini semakin digemari oleh masyarakat sekitar karena pada zaman dahulu tidak ada hiburan selain kesenian Kuntulan. Perkembangan lebih lanjut kesenian Kuntulan mengalami beberapa hambatan diantaranya adalah faktor kehidupan perekonomian masyarakat Tegal yang kebanyakan bermata pencaharian sebagai pedagang dan industri rumah tangga sehingga kurang memungkinkan untuk menjadi pelaku dan hanya sebagai penikmat saja. Semula pelaku kesenian Kuntulan adalah orang dewasa namun karena kondisi sosial dan ekonomi yang menuntut untuk memenuhi kebutuhan hidup, menyebabkan kesenian Kuntulan ini dalam perkembangannya menggunakan pelaku anak-anak usia Sekolah Dasar sampai dengan anak-anak usia Sekolah Menengan Pertama. Pengaruh yang sangat besar sekali adalah berkembangnya bentuk seni pertunjukan moderen yang lebih pesat. Penyajian kesenian Kuntulan pada umumnya dilakukan pada acara orang hajatan, nadzar atau pada Hari Besar Islam, peringatan HUT Republik Indonesia, dan biasanya sebelum ditampilakn di halaman rumah orang yang punya hajat dilakukan arak-arakan terlebih dahulu. Pada saat dilakukan arak-arakan biasanya ditambah dengan beberapa sajian pendukung yang sifatnya untuk meramaikan arak-arakan, diantaranya adalah: kuda lumping, barongan, sulap, dan atraksi- atraksi lainnya.

4.3. Asal Mula Kesenian Kuntulan di Desa Ketileng