Identitifikasi Masalah Batasan Masalah Rumusan Masalah

22 Sehingga tidak melahirkan koalisi jangka panjang yang dapat melahirkan penyederhanaan partai politik secara alamiah. Dalam praktiknya, model koalisi yang dibangun antara partai politik dan atau dengan pasangan calon presiden atau wakil presiden justru tidak memperkuat sistem pemerintahan presidensial. Pengusulan pasangan calon presiden dan wakil presiden oleh gabungan partai politik tidak lantas membentuk koalisi permanen dari partai politik atau gabungan partai politik yang kemudian menyederhanakan sistem kepartaian. Karena itu, proses demikian tidak memberi penguatan atas sistem pemerintahan yang dikehendaki oleh konstitusi. Oleh karena itu, norma pelaksanaan Pilpres yang dilakukan setelah Pemilu Anggota Lembaga Perwakilan telah nyata tidak sesuai dengan semangat yang dikandung oleh UUD 1945 dan tidak sesuai dengan makna pemilihan umum yang dimaksud oleh UUD 1945, khususnya dalam Pasal 22 E ayat 1 UUD 1945.

1.1 Identitifikasi Masalah

Dari latar belakang diatas maka dapat diidentifikasikan beberapa permasalahan sebagai berikut: 1. Mahkamah Konstitusi MK, Kamis 2312014, mengabulkan sebagian uji materi judicial review Undang-Undang Nomor 42 Tahun 2008 tentang Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden yang diajukan akademisi Effendi Gazali bersama Koalisi Masyarakat Untuk Pemilu Serentak. Namun, putusan itu dinyatakan berlaku untuk Pemilu Presiden 2019. 23 2. Dalam amar putusan, Majelis Hakim Konstitusi menyatakan bahwa putusan tersebut hanya berlaku untuk Pemilu 2019 dan seterusnya. Permohonan yang tidak dikabulkan adalah uji materi atas Pasal 9 UU 42 Tahun 2008 yang mengatur tentang besaran batas minimal perolehan suara partai politik untuk dapat mengusung pasangan calon presiden dan wakil presiden presidential treshold. 3. Mahkamah menyatakan bahwa putusan tidak dapat digunakan untuk Pemilu 2014 agar tak muncul ketidak pastian hukum. Dalam pertimbangan putusan, MK menilai tahapan Pemilu 2014 sudah memasuki tahap akhir. Bila seperti lazimnya putusan berlaku seketika setelah dibacakan, majelis menilai yang terjadi adalah terganggunya Pemilu 2014.

1.2 Batasan Masalah

Agar masalah yang akan penulis bahs tidak meluas sehingga dapat mengakibatkan ketidak jelasan pembahasan masalah maka penulis membatasi masalah yang akan ditelititi antara lain : 1. Bagaimana posisi presidential treshold dalam putusan pemilu serentak. 2. Bagaimana efektivitas graind desain pemilu serentak Nasional dan Daerah. 3. Bagaimana gambaran perbandingan antara pemilu sekarang 2014 dengan pemilu serentak yang akan dilaksanakan tahun 2019 mendatang

1.3 Rumusan Masalah

24 Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan permasalahan yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah : 1. Bagaimana latar belakang MK membuat putusan No 14PUU-XI2013 tentang pemilu serentak nasional dan daerah? 2. Hal-hal apa saja yang diatur dalam putusan MK No 14PUU-XI2013 tentang pemilu serentak nasional dan daerah? 3. Bagaimana model graind design pemilu serentak tahun 2019 mendatang?

1.4 Tujuan Penelitian