Model Implementasi Kebijakan George C. Edward III

Variabel keempat yang mempengaruhi keberhasilan implementasi kebijakan adalah struktur birokrasi.Menurut Edward III dalam Indiahono 2009:32, struktur birokrasi menunjuk bahwa struktur birokrasi menjadi penting dalam implementasi kebijakan.Aspek struktur birokrasi ini mencakup dua hal penting yaitu mekanisme dan struktur organisasi pelaksana sendiri.Mekanisme implementasi program biasanya sudah ditetapkan melalui Standard Operating Procedure SOP yang dicantumkan dalam guideline kebijakan dan program.Sedangkan Struktur organisasi pelaksana harus dapat menjamin adanya pengambilan keputusan atas kejadian luar biasa dalam program secara cepat. Kempat variabel diatas dalam model yang dibangun oleh Edward III memiliki keterkaitan satu dengan yang lain dalam mencapai tujuan dan sasaran programkebijakan. Semuanya saling bersinergi dalam mencapai tujuan dan satu variabel akan sangat mempengaruhi variabel yang lain.

2.4 Model Implementasi Kebijakan Daniel Mazmanian dan Paul Sabatier

Model implementasi kebijakan publik yang lain ditawarkan oleh Daniel Mazmanian dan Paul Sabatier. Model implementasi yang ditawarkan mereka disebut dengan A Framework for Policy Implementation Analysis.Mazmanian dan Sabatier dalam Agustino 2008:144 mengungkapkan bahwa peran penting dari implementasi kebijakan publik adalah kemampuannya dalam mengidentifikasi variabel-variabel yang mempengaruhi tercapainya tujuan-tujuan formal pada keseluruhan proses implementasi. Variabel-variabel yang dimaksud dapat diklasifikasikan menjadi tiga kategori besar, yaitu : 1. Mudah atau Tidaknya Masalah yang akan Digarap, meliputi : a. Kesukaran – kesukaran Teknis b. Keberagaman Perilaku yang Diatur c. Persentase Totalitas Penduduk yang Tercakup dalam Kelompok Sasaran d. Tingkat dan Ruang Lingkup Perubahan Perilaku yang Dikehendaki 2. Kemampuan Kebijakan Menstruktur Proses Immplementasi Secara Tepat. Para pembuat kebijakan mendayagunakan wewenang yang dimilikinya untuk menstruktur proses implementasi secara tepat melalui beberapa cara: a. Kecermatan dan kejelasan penjenjangan tujuan-tujuan resmi yang akan dicapai b. Keterandalan teori kausalitas yang diperlukan. c. Ketetapan alokasi sumber dana. d. Keterpaduan hirarki di dalam lingkungan dan diantara lembaga-lembaga atau instansi pelaksana. e. Aturan-aturan pembuat keputusan dari badan-badan pelaksana f. Kesepakatan para pejabat terhadap tujuan yang termaktub dalam undang- undang. g. Akses formal pihak-pihak luar. 3. Variabel-Variabel diluar Undang-Undang yang Mempengaruhi Implementasi. a. Kondisi sosial-ekonomi dan teknologi. b. Dukungan publik. c. Sikap dan sumber-sumber yang dimiliki kelompok masyarakat. d. Kesepakatan dan kemampuan kepemimpinan para pejabat pelaksana.

2.5 Model Implementasi Kebijakan Merilee S. Grindle

Menurut Grindl dalam Agustino 2008:154 pengukuran keberhasilan implementasi kebijakan sangat ditentukan oleh tingkat implementability kebijakan itu sendiri, yang terdiri atas content of policy dan context of policy. Content of policy menurut Grindledalam Agustino 2008:154-155 adalah sebagai berikut: a. Interest Affected kepentingan-kepentingan yang mempengaruhi Interest affected berkaitan dengan berbagai kepentingan yang mempengaruhi suatu implementasi kebijakan. Indikator ini beragumen bahwa suatu kebijakan dalam pelaksanaannya pasti melibatkan banyak kepentingan, dan sejauhmana kepentingan-kepentingan tersebut membawa pengaruh terhadap implementasinya. b. Type of Benefits tipe manfaat Menurut poin ini dalam suatu kebijakan harus terdapat beberapa jenis manfaat yang menunjukkan dampak positif yang dihasilkan oleh pengimplementasian kebijakan yang hendak dilaksanakan. c. Extent of Change Envision derajat perubahan yang ingin dicapai Menurut Extent of change envision setiap kebijakan mempunyai target yang ingin dicapai. Content of policy yang ingin dijelaskan pada poin ini adalah bahwa seberapa bgesar perubahan yang ingin dicapai melaui suatu implementasikebijakan harus memiliki skala yang jelas. d. Site of Decision Making letak pengambilan keputusan Pengambilan keputusan dalam suatu kebijakan memegang peranan penting dalam pelaksanaan suatu kebijakan, maka pada pengambilan keputusan harus dijelaskan letak pengambilan keputusan dari suatu kebijakan yang akan diimplementasikan. e. Program Implementer pelaksana program Dalam menjalankan suatu kebijakan atau program harus didukung dengan adanya pelaksana kebijakan yang kompeten dan kapabel demi keberhasilan suatu kebijakan. f. Resources Commited sumber-sumber daya yang digunakan Pelaksanaan suatu kebijakan juga harus didukung oleh sumberdaya- sumberdaya yang mendukung agar pelaksanaannya berjalan dengan baik. Context of policy menurut Grindle dalam Agustino 2008:156 adalah sebagai berikut: a. Power, Interest, and Strategy of Actor Involved kekuasaan, kepentingan- kepentingan, dan strategi dari aktor yang terlibat Dalam suatu kebijakan perlu diperhitungkan pula kekuatan atau kekuasaan, kepentingan serta strategi yang digunakan para aktor yang terlibat guna memperlancar jalannya pelaksanaan suatu implementasi kebijakan. b. Institution and Regime Characteristic karakteristik lembaga dan rezim yang berkuasa Lingkungan dimana suatu kebijakan tersebut dilaksanakan juga berpengaruh terhadap keberhasilannya, maka pada bagian ini ingin dijelaskan karakteristik dari suatu lembaga yang akan turut mempengaruhi suatu kebijakan.