TA : Rancang Bangun Aplikasi Penjualan Perabot Mebel Berbasis Web Pada CV. Azaria Abadi Permai.
RANCANG BANGUN APLIKASI PENJUALAN
PERABOT MEBEL BERBASIS WEB
PADA CV. AZARIA ABADI PERMAI
TUGAS AKHIR
Program Studi S1 Sistem Informasi
Oleh:
Arif Wicaksono 08.41010.0352
FAKULTAS TEKNOLOGI DAN INFORMATIKA
INSTITUT BISNIS DAN INFORMATIKA STIKOM SURABAYA 2016
(2)
x
Halaman
ABSTRAK ... vi
KATA PENGANTAR ... viii
DAFTAR ISI ... x
DAFTAR GAMBAR ... xv
DAFTAR TABEL ... xxii
DAFTAR LAMPIRAN ... xxiv
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar belakang Masalah ... 1
1.2 Perumusan Masalah ... 3
1.3 Batasan Masalah ... 4
1.4 Tujuan ... 4
1.5 Manfaat ... 4
1.6 Sistematika Penulisan ... 5
BAB II LANDASAN TEORI ... 7
2.1 Pengertian Mebel ... 7
2.2 Pengertian Aplikasi ... 7
2.3 Penjualan ... 7
2.3.1 Pengertian Penjualan ... 7
2.3.2 Jenis Penjualan ... 8
2.3.3 Sistem Penjualan ... 9
2.4 Pengertian Web ... 10
2.5 Metode Pengembangan SDLC ... 11
(3)
xi
Halaman
2.7 Analisis dan Desain Perangkat Lunak ... 15
2.8 Kontruksi Perangkat Lunak ... 15
2.9 Uji Coba Perangkat Lunak ... 17
2.9.1 Tingkatan Uji Coba Perangkat Lunak ... 18
2.9.2 Pengujian Black Box ... 20
2.9.3 Web Application Performance Test ... 20
BAB III ANALISIS_DAN_PERANCANGAN_SISTEM ... 21
3.1 Analisis Sistem... 21
3.1.1 Identifikasi Masalah ... 21
3.1.2 Analisa Permasalahan ... 22
3.1.3 Analisis Kebutuhan ... 25
3.2 Perancangan Sistem ... 25
3.2.1 System Flow ... 32
3.2.2 Context Diagram ... 41
3.2.3 Diagram Berjenjang Proses ... 42
3.2.4 Data Flow Diagram ... 43
3.2.5 Entity Relationship Diagram (ERD) ... 47
3.2.6 Struktur Database ... 49
3.3 Desain Antarmuka ... 58
3.3.1 Desain Form Login Admin ... 58
3.3.2 Desain Form Menu Admin Penjualan ... 59
3.3.3 Desain Form Menu Bagian Gudang ... 59
3.3.4 Desain Form Menu Bagian Produksi ... 60
3.3.5 Desain Form Master Produk Mebel ... 60
(4)
xii
3.3.8 Desain Form Master Harga Mebel ... 62
3.3.9 Desain Form View Data Pelanggan ... 62
3.3.10 Desain Form View Pemesanan Mebel ... 63
3.3.11 Desain Form View Detail Pemesanan Mebel ... 63
3.3.12 Desain Form View Pemesanan Mebel Custom ... 64
3.3.13 Desain Form View Pembayaran DP Pelanggan ... 65
3.3.14 Desain Form View Pelunasan Pembayaran Pelangan ... 65
3.3.15 Desain Form View Tambah Data Produksi Mebel ... 66
3.3.16 Desain Form View Data Produksi Mebel ... 66
3.3.17 Desain Form Konfirmasi Penerimaan Produksi ... 67
3.3.18 Desain Form Konfirmasi Pemesanan Siap Kirim ... 67
3.3.19 Desain Form Laporan Penjualan Mebel Per Periode ... 68
3.3.20 Desain Form Laporan Penjualan Mebel Per Jenis ... 69
3.3.21 Desain Form Laporan Pembayaran DP Pelanggan ... 69
3.3.22 Desain Form Laporan Pelunasan Pelanggan ... 70
3.3.23 Desain Form Laporan Permintaan Produksi Mebel ... 71
3.3.24 Desain Form Laporan Mebel Keluar ... 71
3.3.25 Desain Form Laporan Penerimaan Produksi Mebel ... 72
3.3.26 Desain Form Laporan Stok Produk Mebel ... 73
3.3.27 Desain Halaman Home Web Penjualan Produk Mebel ... 73
3.3.28 Desain Form Login Pelanggan ... 74
3.3.29 Desain Form Pendaftaran Pelanggan ... 75
3.3.30 Desain Halaman Detail Produk Mebel ... 75
(5)
xiii
Halaman
3.3.32 Desain Halaman Histori Pemesanan Mebel ... 77
3.3.33 Desain Halaman Detail Histori Pemesanan Mebel ... 78
3.4 Desain Pengujian Aplikasi ... 78
3.4.1 Unit Testing ... 79
3.4.2 Applicaton Testing ... 84
3.4.3 User Acceptance Testing... 85
BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI ... 86
4.1 Kebutuhan Sistem ... 86
4.1.1 Kebutuhan Perangkat Keras ... 86
4.1.2 Kebutuhan Perangkat Lunak ... 86
4.2 Implementasi Sistem ... 87
4.2.1 Form Login ... 87
4.2.2 Form Harga Produk Mebel ... 87
4.2.3 Form Master Harga Biaya Pengiriman ... 89
4.2.4 Form View Data Pelanggan ... 90
4.2.5 Form Master Jenis Mebel ... 90
4.2.6 Form Master Produk Mebel ... 91
4.2.7 Form View Pemesanan Mebel ... 93
4.2.8 Form Input Pemesanan Mebel Custom ... 94
4.2.9 Form Konfirmasi Pembayaran DP Pelanggan ... 95
4.2.10 Form Konfirmasi Pelunasan Pembayaran Pelanggan ... 95
4.2.11 Form Data Produksi Mebel ... 96
4.2.12 Form Data Produksi Mebel Custom ... 97
4.2.13 Form Konfirmasi Penerimaan Produksi ... 98
(6)
xiv
4.2.16 Form Laporan Bagian Produksi ... 102
4.2.17 Form Laporan Bagian Gudang ... 103
4.2.18 Form Halaman Home Web Penjualan Mebel ... 104
4.2.19 Form Login Pelanggan ... 105
4.2.20 Form Pendaftaran Pelanggan ... 106
4.2.21 Form Keranjang Belanja ... 107
4.2.22 Form Histori Pemesanan Pelanggan ... 108
4.3 Uji Coba dan Evaluasi ... 110
4.3.1 Uji Coba ... 110
4.3.2 Evaluasi ... 140
BAB V PENUTUP ... 147
5.1 Kesimpulan ... 147
5.2 Saran ... 147
(7)
1 BAB I PENDAHULUAN
1.1Latar belakang Masalah
CV. Azaria Abadi Permai adalah perusahaan manufaktur yang bergerak di bidang furniture mebel berbahan dasar kayu. Produk yang dihasilkan dari perusahaan yang berlokasi di daerah Jetis, Mojokerto ini antara lain lemari, meja, kursi, rak serbaguna dan produk custom sesuai permintaan pelanggan. Produk mebel yang dihasilkan didistribusikan ke berbagai kota di Indonesia dan mancanegara. Rata-rata ada 20 pelanggan tetap yang sebagian besar merupakan distributor produk mebel dari dalam dan luar negeri. CV. Azaria Abadi Permai
hanya melayani pemesanan minimum 20 item produk mebel. Rata–rata transaksi
pemesanan produk mebel dapat mencapai 3 - 5 transaksi per minggu.
Proses penjualan perabot mebel di CV. Azaria Abadi Permai diawali oleh pemesanan mebel oleh pelanggan. Pemesanan produk mebel oleh pelanggan bisa dilakukan dengan datang ke tempat CV. Azaria Abadi Permai, melalui e-mail maupun melalui sales penjualan dari CV.Azaria Abadi Permai. Pemesanan produk mebel yang dilakukan oleh pelanggan akan dicatat di nota order oleh admin penjualan.
Proses selanjutnya dilakukan pengecekan stok produk mebel yang dipesan oleh pelanggan. Admin penjualan akan memberikan nota order produk mebel ke bagian gudang untuk dilakukan pengecekan stok produk mebel. Apabila stok mencukupi, maka bagian gudang akan menginformasikan ke admin
(8)
penjualan bahwa stok untuk produk mebel yang dipesan mencukupi. Apabila stok produk mebel yang dipesan tidak mencukupi atau tidak ada stok sama sekali di gudang, maka bagian gudang akan menyerahkan nota order ke bagian produksi.
Dalam waktu maksimal 1 hari setelah pelanggan melakukan pemesanan produk mebel, admin penjualan akan memberikan informasi total harga produk mebel dan biaya pengiriman ke pelanggan mengenai produk mebel yang dipesan. Untuk produk mebel yang tidak ada stok, admin penjualan akan memberikan informasi estimasi waktu penyelesaian pembuatan mebel, dan biaya total (biaya pembuatan produk mebel dan biaya pengiriman) yang harus dibayar. Setelah terjadi kesepakatan antara pelanggan dan pihak dari CV. Azaria Abadi Permai, maka pelanggan akan diminta untuk melakukan pembayaran DP (Down Payment) minimal 50% dari biaya total sebagai tanda jadi pemesanan oleh pelanggan. Selama proses pembuatan produk mebel, pelanggan akan diberikan informasi progres pembuatan produk melalui e-mail. Lama pembuatan produk mebel yang dipesan tergantung dari jenis produk mebel, jumlah dan antrian produksi mebel. Setelah produk mebel yang dipesan selesai diproduksi dan siap untuk dikirim, pelanggan akan diminta untuk melakukan pelunasan pembayaran dari sisa total harga pemesanan dikurangi jumlah DP yang dibayar sebelum produk mebel yang dipesan dikirim ke lokasi pelanggan.
Saat ini proses penjualan perabot mebel ke pelanggan hanya dapat dilakukan melalui telepon, e-mail dan datang langsung ke perusahaan. Dampaknya untuk pelanggan yang sebagian besar berasal dari luar kota harus terlebih dahulu menunggu informasi mengenai produk mebel yang dipesan dari
(9)
3
pihak CV. Azaria Abadi Permai. Selain itu, interaksi antar bagian yang berhubungan dengan proses penjualan perabot mebel pada CV. Azaria Abadi Permai saat ini belum terkomputerisasi dengan baik, sehingga data-data dan informasi yang berhubungan dengan proses penjualan masih belum tertata dan tersimpan dengan baik.
Aplikasi yang tepat untuk menjawab permasalahan diatas adalah aplikasi komputer berbasis web. Aplikasi komputer berbasis web diharapkan akan memudahkan pelanggan untuk melakukan proses pemesanan produk mebel karena dapat mengetahui informasi lengkap produk mebel yang ingin dipesan sesuai yang ada di katalog produk mebel tanpa harus datang ke tempat CV. Azaria Abadi Permai. Aplikasi komputer berbasis web juga diharapkan memudahkan CV. Azaria dalam pencatatan data pelanggan, pencatatan transaksi pemesanan produk mebel, meng-update informasi produk mebel seperti harga, ukuran dan stok, serta melakukan perhitungan total harga dan biaya pengiriman dari produk mebel yang di pesan sehingga mendukung interaksi antar bagian pada CV. Azaria Abadi Permai agar data-data dan informasi yang berhubungan dengan proses penjualan dapat dikelola dengan baik. Oleh sebab itu, penulis akan membuat Rancang Bangun Aplikasi Penjualan Perabot Mebel Berbasis Web pada CV. Azaria Abadi Permai.
1.2Perumusan Masalah
Berdasarkan penjelasan pada latar belakang, maka rumusan
permasalahannya adalah bagaimana merancang dan membangun aplikasi penjualan berbasis web pada CV.Azaria Abadi Permai.
(10)
1.3Batasan Masalah
Dalam penyusunan Tugas Akhir ini pembatasan masalah diperlukan guna mencegah tidak melebarnya masalah yang diteliti sehingga fokus penelitian tetap terjaga dan memudahkan dalam perancangan sistem yang dibuat. Batasan masalah tersebut antara lain:
1. Transaksi penjualan produk mebel pada CV. Azaria Abadi Permai hanya
dilakukan dengan cara pembayaran tunai setelah pelanggan memberikan Down Payment 50% untuk pemesanan produk mebel.
2. Tidak membahas proses pengiriman produk mebel ke tempat pelanggan.
3. Tidak membahas proses pembayaran yang berhubungan dengan pihak ketiga.
4. Tidak membahas proses retur penjualan produk mebel.
1.4Tujuan
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam pembuatan Tugas Akhir ini adalah menghasilkan aplikasi penjualan berbasis web pada CV. Azaria Abadi Permai.
1.5 Manfaat
Adapun manfaat yang diharapkan dari aplikasi yang akan dibangun nantinya adalah:
1. Membantu interaksi antara CV. Azaria ke pelanggan dalam memberikan
(11)
5
2. Membantu interaksi antar bagian mulai dari admin penjualan, bagian produksi,
dan bagian gudang pada CV. Azaria Abadi Permai dalam melakukan proses penjualan produk mebel.
1.6 Sistematika Penulisan
Secara garis besar sistematika penulisan pada laporan ini adalah sebagai berikut:
Bab I : Pendahuluan
Pada bab ini akan menjelaskan mengenai latar belakang permasalahan yang terjadi, perumusan masalah yang didapat dari latar belakang, batasan masalah, tujuan dilakukannya penelitian, manfaat yang akan diberikan kepada stakeholder atau perusahaan, serta penjelasan mengenai sistematika penulisan pada penelitian ini.
Bab II : Landasan Teori
Pada bab ini akan menjelaskan mengenai teori-teori yang mendukung terdiri dari teori sistem penjualan dan metode Systems Development Life Cycle (SDLC) Waterfall.
Bab III : Analisis dan Perancangan Sistem
Dalam bab akan menjelaskan bagaimana awal proses penelitian ini dilakukan sehingga menghasilkan sebuah perancangan yang diperoleh melalui beberapa tahapan seperti, pengumpulan data,
(12)
permasalahan yang diberikan, sampai dengan perancangan sistem, seperti document flow, system flow, data flow diagram, desain ERD baik berupa conceptual data model maupun physical data model, struktur basis data, dan interface dari aplikasi yang dirancang dan dibangun.
Bab IV : Implementasi dan Evaluasi
Dalam bab ini akan menjelaskan mengenai implementasi program atau aplikasi yang dirancang dan dibangun, berdasarkan hasil analisis hingga perancangan dan akan dilakukan uji coba fungsional maupun non fungsional terhadap aplikasi yang dibangun. Tahap akhir adalah melakukan evaluasi terhadap uji coba yang sudah dilakukan.
Bab V : Penutup
Pada bab terakhir yaitu bab penutup ini akan dijelaskan mengenai kesimpulan yang diperoleh dari penelitian yang dilakukan ini, yaitu hasil dari evaluasi, serta saran terkait dengan sistem yang dikembangkan.
(13)
7 BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Mebel
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, mebel adalah perabot yang diperlukan, berguna, atau disukai, seperti barang atau benda yang dapat dipindah
– pindah, digunakan untuk melengkapi rumah, kantor, dsb. Kursi, meja, dan
lemari merupakan contoh-contoh sederhana dari mebel. Mebel berasal dari kata movable, yang artinya bergerak. Mebel juga sering disebut juga sebagai furnitur.
2.2 Pengertian Aplikasi
Aplikasi menurut kamus Komputer Eksekutif (1993:9) adalah masalah yang memakai teknik pemrosesan data. Aplikasi biasanya mengacu pada komputasi yang diinginkan, atau pemrosesan data. Sedangkan menurut Tirtobisono (1999:21), aplikasi adalah istilah yang digunakan untuk pengguna komputer bagi pemecahan masalah. Biasanya istilah aplikasi dipasangkan atau digabungkan dengan suatu perangkat lunak, sehinggan akan memberikan arti atau makna baru yaitu suatu program yang ditulis atau dibuat untuk menangani masalah tertentu.
2.3 Penjualan
2.3.1 Pengertian Penjualan
Penjualan menurut Nickels (1998:10), adalah proses dimana penjual memuaskan segala kebutuhan dan keinginan pembeli agar dicapai manfaat baik
(14)
bagi penjual maupun dari pembeli yang berkelanjutan dan menguntungkan kedua belah pihak. Penjualan merupakan sumber hidup suatu perusahaan, karena dari penjualan dapat diperoleh laba serta suatu usaha memikat konsumen yang diusahakan untuk mengetahui daya tarik konsumen sehinggan dapat mengetahui hasil produk yang dihasilkan. Menurut Winardi (1996:176), penjualan adalah
hasil yang dicapai sebagai imbalan jasa – jasa yang diselenggarakan yang
dilakukan perniagaan transaksi dunia usaha.
2.3.2 Jenis Penjualan
Menurut Martin (2006), penjualan dapat dibedakan dan diidentifikasikan dari perusahaannya, antara lain:
1. Penjualan Langsung, yaitu penjualan dengan mengambil barang dari supplier
dan langsung dikirim ke pelanggan.
2. Penjualan Stok Gudang, yaitu penjualan barang dari stok yang telah tersedia di
gudang.
3. Penjualan Kombinasi, yaitu penjualan dengan mengambil barang yang
sebagian dari supplier dan sebagian dari stok yang tersedia di gudang.
Menurut Sumarni didalam bukunya Bauran Pemasaran dan Loyalitas Pelanggan (2003:321), penjualan dapat dibedakan menjadi:
1. Penjualan Langsung, yaitu suatu proses membantu dan membujuk satu atau
lebih calon konsumen untuk membeli barang atau jasa atau bertindak sesuai ide tertentu dengan menggunakan komunikasi tatap muka.
2. Penjualan Tidak Langsung, yaitu bentuk presentase dan promosi barang dan
jasa dengan menggunakan media tertentu seperti surat kabar, majalah, radio, televisi, papan iklan, brosur, dan lain-lain.
(15)
9
2.3.3 Sistem Penjualan
Sistem Penjualan adalah sekelompok unsur atau bagian yang saling berhubungan dan berfungsi secara bersama-sama sesuai tugas masing-masing untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Menurut Mc Leod (2001:5), sistem penjualan adalah suatu proses yang saling mendukung dalam usahanya untuk memenuhi kebutuhan pembeli dan bersama-sama mendapatkan kepuasan dan keuntungan.
Berikut contoh beberapa unsur atau bagian dalam sistem penjualan barang pada suatu perusahaan:
1. Bagian Penjualan
2. Bagian Gudang
3. Bagian Produksi
Dan untuk elemen atau bagian dalam sistem penjualan dari masing perusahaan mungkin tidak akan sama. Hal ini disebabkan karena kebutuhan informasi yang berbeda-beda antara perusahaan yang satu dengan yang lainnya.
Tujuan sistem penjualan adalah:
1. Mencatat dan mengkonfirmasi order penjualan dengan cepat dan akurat.
2. Memastikan bahwa konsumen menerima kiriman produk dan jasa tepat
waktu, sesuai yang dijanjikan.
3. Menagih tepat waktu dan akurat, sehingga perputaran kas lebih cepat.
4. Mencatat dan mengelompokkan transaksi keuangan secara cepat dan akurat
(16)
2.4 Pengertian Web
Menurt Yuhefizar (2008:10), website, atau world wide web (www) adalah kumpulan halaman-halaman web yang mengandung informasi. Sedangkan menurut Rianto (2007), web adalah fasilitas hypertext yang mampu menampilkan data berupa teks, gambar, suara, animasi dan multimedia lainnya, dimana diantara data-data tersebut saling terkait dan berhubungan satu dengan yang lainnya. Untuk memudahkan dalam membaca data tersebut dibutuhkan sebuah browser seperti Internet Eksplorer, Opera, Google Chrome ataupun Mozila Firefox.
Proses kerja saat pemanggilan halaman web terbagi menjadi dua bagian, yaitu proses pada sisi klien atau dikenal dengan istilah Client Side dan proses pada sisi server atau dikenal dengan istilah Server Side.
1. Client Side Scripting
Client Side Scripting adalah bahasa pemrograman yang proses pengolahannya dilakukan di komputer pengunjung (Client). Ketika seseorang ingin melihat suatu website, maka website yang bertipe ini akan sepenuhnya di download dan diproses di komputer masing-masing sehingga siapapun yang melihat website kita bisa mengambil seluruh script yang ditulis oleh pembuatnya. Web yang menggunakan program ini biasanya website statis, yaitu yang tampilannya hampir tidak berubah, kecuali website tersebut dirombak pada halamannya (misal: web bertipe *.html). Contoh Client Side Scripting adalah HTML (Hypertext Markup Language), CSS (Cascading Style Sheet), JavaScript, XML (Extensible Markup Language).
(17)
11
2. Server Side Scripting
Server Side Scripting adalah kebalikan dari Client Side Scripting yaitu bahasa pemrograman web yang pengolahannya dilakukan di komputer server dan hasil pengolahannya kirimkan ke komputer client/pengunjung dalam bentuk bahasa html, sehingga pengunjung tidak mengetahui script yang telah ditulis oleh pembuatnya. Web tipe ini bersifat dinamis yaitu bisa dirubah kontennya dengan mudah tanpa mengubah script. Bisa digunakan untuk berbagai kebutuhan web seperti online shop, forum, web sekolah, blogging dan berbagai kebutuhan lainnya. Contoh Server Side Scripting adalah: PHP, ASP, ASP. Net, Java Server Page.
2.5 Metode Pengembangan SDLC (Systems Development Life Cycle)
Menurut Pressman (2014), nama lain dari Model Waterfall adalah Model Air Terjun dan kadang dinamakan siklus hidup klasik (classic life cyle), dimana hal ini menyiratkan pendekatan yang sistematis dan berurutan (sekuensial) pada pengembangan perangkat lunak. Pengembangan perangkat lunak dimulai dari spesifikasi kebutuhan pengguna dan berlanjut melalui tahapan-tahapan perencanaan (planning), pemodelan (modelling), konstruksi (construction), serta penyerahan sistem perangkat lunak ke para pelanggan/pengguna (deployment), yang diakhiri dengan dukungan berkelanjutan pada perangkat lunak yang dihasilkan.
(18)
Communication
Project iniiation Requirement
gathering
Planning
Estimating Scheduling Tracking
Modeling
Analysis Design
Deployment
Delivery Support Feedback
Construction
Code Test
Gambar 2.1 Model pengembangan Waterfall (Pressman, 2014)
Gambar 2.1 menunjukkan tahapan umum dari model proses waterfall. Model ini disebut dengan waterfall karena tahap demi tahap yang dilalui harus menunggu selesainya tahap sebelumnya dan berjalan berurutan. Akan tetapi, Pressman (2014) memecah model ini meskipun secara garis besar sama dengan tahapan-tahapan model waterfall pada umumnya.
Model ini merupakan model yang paling banyak dipakai dalam Software Engineering. Model ini melakukan pendekatan secara sistematis dan urut mulai dari level kebutuhan sistem lalu menuju ke tahap Communication, Planning, Modeling, Construction, dan Deployment.
Berikut ini adalah penjelasan dari tahap-tahap yang dilakukan di dalam Model Waterfall menurut Pressman (2014) :
a. Communication
Langkah pertama diawali dengan komunikasi kepada konsumen/pengguna. Langkah awal ini merupakan langkah penting karena menyangkut pengumpulan informasi tentang kebutuhan konsumen/pengguna.
b. Planning
Setelah proses communication ini, kemudian menetapkan rencana untuk pengerjaan software yang meliputi tugas-tugas teknis yang akan dilakukan,
(19)
13
resiko yang mungkin terjadi, sumber yang dibutuhkan, hasil yang akan dibuat, dan jadwal pengerjaan.
c. Modeling
Pada proses modeling ini menerjemahkan syarat kebutuhan ke sebuah perancangan perangkat lunak yang dapat diperkirakan sebelum dibuat coding. Proses ini berfokus pada rancangan struktur data, arsitektur software, representasi interface, dan detail (algoritma) prosedural.
d. Construction
Construction merupakan proses membuat kode (code generation). Coding atau pengkodean merupakan penerjemahan desain dalam bahasa yang bisa dikenali oleh komputer. Programmer akan menerjemahkan transaksi yang diminta oleh user. Tahapan inilah yang merupakan tahapan secara nyata dalam
mengerjakan suatu software, artinya penggunaan komputer akan
dimaksimalkan dalam tahapan ini. Setelah pengkodean selesai maka akan dilakukan testing terhadap sistem yang telah dibuat. Tujuan testing adalah menemukan kesalahan-kesalahan terhadap sistem tersebut untuk kemudian bisa diperbaiki.
e. Deployment
Tahapan ini bisa dikatakan final dalam pembuatan sebuah software atau sistem. Setelah melakukan analisis, desain dan pengkodean maka sistem yang sudah jadi akan digunakan user. Kemudian software yang telah dibuat harus dilakukan pemeliharaan secara berkala.
(20)
2.6 Kebutuhan Perangkat Lunak
Dalam menentukan kebutuhan perangkat lunak, yang pertama perlu harus diperhatikan setelah definisi dari kebutuhan perangkat lunak, adalah jenis dari kebutuhan tersebut seperti apakah produk atau proses. Keseluruhan proses tersebut dapat menjelaskan perbedaan antara kebutuhan sistem dan perangkat lunak.
2.7 Analisis dan Desain Perangkat Lunak
Analisis sistem atau perangkat lunak dilakukan dengan tujuan untuk dapat mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan yang terjadi dan kebutuhan yang diharapkan, sehingga dapat diusulkan perbaikannya.
Perancangan desain perangkat lunak merupakan penguraian suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian komputerisasi yang dimaksud, mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan, menentukan kriteria, menghitung konsistensi terhadap kriteria yang ada, serta mendapatkan hasil atau tujuan dari masalah tersebut serta mengimplementasikan seluruh kebutuhan operasional dalam membangun aplikasi.
Tahap analisis merupakan tahap yang kritis dan sangat penting, karena kesalahan di dalam tahap ini juga akan menyebabkan kesalahan di tahap selanjutnya. Dalam tahap analisis sistem terdapat langkah-langkah dasar yang harus dilakukan oleh analis sistem sebagai berikut:
1. Identify, yaitu mengidentifikasi masalah.
2. Understand, yaitu memahami kerja dari sistem yang ada. 3. Analyze, yaitu menganalisis sistem.
(21)
15
Setelah tahap analisis sistem selesai dilakukan, maka analis sistem telah mendapatkan gambaran dengan jelas apa yang harus dikerjakan. Tiba waktunya sekarang bagi analis sistem untuk memikirkan bagaimana membentuk sistem tersebut, tahap ini disebut desain sistem atau perangkat lunak.
2.8 Konstruksi Perangkat Lunak
Pada tahap ini ialah melakukan konversi hasil desain ke sistem informasi yang lengkap melalui tahapan coding atau pengkodean termasuk bagaimana, membuat basis data dan menyiapkan prosedur kasus pengujian, mempersiapkan berkas atau file pengujian, pengkodean, pengompilasian, memperbaiki dan membersihkan program serta melakukan peminjaman pengujian. Construction ini memiliki beberapa tahapan secara umum.
Desain implementasi yang digunakan, bahasa pemrograman yang digunakan, kualitas dari implementasi yang dilakukan, proses pengetesan dan integritas. Dalam proses pengimplementasian penelitian ini, digunakan bahasa pemrograman dan beberapa aplikasi pendukung yaitu:
a. PHP
PHP merupakan singkatan dari “PHP: Hypertext Preprocessor”, adalah
sebuah bahasa script berjenis server side yang menyatu dengan HTML. Sintaks dan perintah-perintah yang dimasukkan akan sepenuhnya dijalankan dan dikerjakan oleh server dan disertai pada halaman HTML biasa. PHP bertujuan untuk membuat aplikasi-aplikasi yang dijalankan di atas teknologi web. Dalam hal ini, aplikasi pada umumnya akan memberikan hasil pada web browser, tetapi prosesnya secara keseluruhan dijalankan dan dikerjakan di web server.
(22)
b. Adobe Dreamweaver
Adobe Dreamweaver adalah aplikasi desain dan pengembangan web yang menyediakan editor visual dan kode editor dengan fitur standar seperti syntax, code completion, dan code collapsing serta fitur lebih canggih seperti real-time syntax checking dan code introspection untuk menghasilkan petunjuk kode untuk membantu pengguna dalam menulis kode. Tata letak tampilan pada Adobe Dremweaver memungkinkan pengguna dengan cepat membuat tata letak dan manipulasi elemen HTML. Adobe Dreamweaver memiliki fitur browser yang terintegrasi untuk melihat halaman web yang dikembangkan di jendela pratinjau program sendiri agar konten memungkinkan untuk terbuka di web browser yang telah terinstal.
c. MySQL
MySQL adalah sebuah implementasi dari sistem manajemen basis data relasional (RDBMS) yang didistribusikan secara gratis dibawah lisensi GPL (General Public License). Setiap pengguna dapat secara bebas menggunakan MySQL, namun dengan batasan perangkat lunak tersebut tidak boleh dijadikan produk turunan yang bersifat komersial. MySQL sebenarnya merupakan turunan salah satu konsep utama dalam basisdata yang telah ada sebelumnya; SQL (Structured Query Language). SQL adalah sebuah konsep pengoperasian basis data, terutama untuk pemilihan atau seleksi dan pemasukan data, yang memungkinkan pengoperasian data dikerjakan dengan mudah secara otomatis.
(23)
17
2.9 Uji Coba Perangkat Lunak
Uji coba perangkat lunak meliputi verifikasi yang dinamis dari tingkah laku sebuah perangkat lunak yang diwakili oleh beberapa contoh kasus uji coba. Kasus uji coba tersebut dilakukan dengan memberikan masukan kepada perangkat lunak agar muncul tingkah laku/reaksi yang diharapkan, begitu pula sebaliknya. Dalam uji coba perangkat lunak, yang pertama kali diperhatikan adalah fundamental dari uji coba perangkat lunak tersebut. Di dalamnya dijelaskan mengenai terminologi dari uji coba terkait, kunci masalah dari uji coba, dan hubungan uji coba tersebut dengan aktifitas lainnya di dalam perangkat lunak tersebut. Kedua, yang perlu diperhatikan adalah tingkatan dari uji coba. Di dalamnya dijelaskan tentang target dari uji coba dan tujuan dari uji coba tersebut. Ketiga, yang perlu diperhatikan adalah teknik dari uji coba. Di dalamnya meliputi uji coba berdasarkan intuisi dan pengalaman dari seorang tester, diikuti oleh teknik berdasarkan spesifikasi, teknik berdasarkan kode, teknik berdasarkan kesalahan, teknik berdasarkan penggunaan, dan teknik dasar yang relatif tergantung dari aplikasi tersebut. Keempat, yang perlu diperhatikan adalah pengukuran dari uji coba terkait. Di dalamnya dijelaskan bahwa pengukuran tersebut dikelompokkan menjadi dua, yakni yang berhubungan dengan evaluasi ketika uji coba dilakukan serta ketika uji coba selesai dilakukan. Kelima, yang perlu diperhatikan adalah proses uji coba itu sendiri, yang berisi tentang pertimbangan praktis dan aktifitas uji coba.
(24)
2.9.1 Tingkatan Uji Coba Perangkat Lunak
Menurut Romeo (2003) terdapat tiga tingkatan testing secara umum, yaitu:
1. Unit Testing: testing penulisan kode-kode program dalam satuan unit terkecil
secara individual.
Praktik Unit Testing secara umum:
a. Tujuan: konfirmasi bahwa modul telah dikode dengan benar.
b. Pelaku: biasanya programer.
c. Apa yang dites:
1. Fungsi (Black Box). 2. Kode (White Box).
3. Kondisi ekstrim dan batasan-batasan.
d. Kapan selesai: biasanya saat programer telah merasa puas dan tidak
diketahui lagi kesalahan.
e. Alat bantu: tidak biasa digunakan.
f. Data: biasanya tidak didata.
2. System Testing: proses testing pada sistem terintegrasi untuk melakukan
verifikasi bahwa sistem telah sesuai spesifikasi. Praktik System Testing secara umum:
a. Tujuan: merakit modul menjadi suatu sistem yang bekerja. Dan
menentukan kesiapan untuk melakukan Acceptance Test.
b. Pelaku: pemimpin tim atau grup tes.
c. Apa yang dites:
(25)
19
2. Antar muka sistem.
d. Kapan selesai: biasanya bila mayoritas kebutuhan telah sesuai dan tidak
ada kesalahan mayor yang ditemukan.
e. Alat bantu:
1. Sistem pustaka dan pustaka test case.
2. Generator, komparator dan simulator data testing.
f. Data:
1. Data kesalahan yang ditemukan.
2. Test case.
3. Acceptance Testing: testing formal yang dilakukan untuk menentukan apakah
sistem telah memenuhi kriteria penerimaan dan memberdayakan pelanggan untuk menentukan apakah sistem dapat diterima atau tidak.
Praktik Acceptance Testing secara umum:
a. Tujuan: mengevaluasi kesiapan untuk digunakan.
b. Pelaku: pengguna akhir atau agen.
c. Apa yang dites:
1. Fungsi mayor.
2. Dokumentasi.
3. Prosedur.
d. Kapan selesai: biasanya bila pengguna telah merasa puas atau tes berjalan
dengan lancar / sukses.
e. Alat bantu: komparator.
(26)
2.9.2 Pengujian Black Box
Menurut Pressman (2002: 532), pengujian black box adalah proses eksekusi suatu program dengan maksud menemukan kesalahan. Menurut Pressman (2002: 577), teknik pengujian black box adalah yang paling lazim selama integrasi. Pengujian black box digunakan untuk memperlihatkan bahwa
fungsi – fungsi perangkat lunak adalah operasional bahwa input diterima dengan
baik dan output dihasilkan dengan tepat.
2.9.3 Web Application Performance Test
Pada penelitian ini, application testing pada aplikasi yang dibuat yaitu dengan menggunakan tools WAPT (Web Application Performance Test) dengan menggunakan jenis simulasi stress testing. WAPT (Web Application Perfomance Testing) adalah sebuah tool software testing yang digunakan untuk pengujian tingkat stress pada suatu aplikasi web. Stress testing adalah pengujian yang dilakukan untuk mengetahui kemampuan perangkat lunak dalam menangani kondisi yang tidak normal (mencakup kuantitas/volume). Dari segi sistem, salah satunya adalah memastikan aplikasi web yang kita luncurkan bisa menangani pengakses aplikasi tersebut sejumlah yang kita targetkan. Untuk menentukan jumlah pengakses bukanlah hal mudah, tapi kita bisa melakukan pengujian sebelum aplikasi diluncurkan, dengan melakukan stress testing. Dengan hasil test tersebut, kita bisa mengetahui performa aplikasi web kita dan bisa memperkirakan dengan infrastruktur yang kita miliki sekarang apakah layanan akan berfungsi dengan baik atau tidak saat sistem diluncurkan untuk diakses oleh user.
(27)
21 BAB III
ANALISIS_DAN_PERANCANGAN_SISTEM
3.1 Analisis Sistem
Analisis sistem bertujuan untuk menganalisis sistem yang ada atau yang berjalan pada CV. Azaria Abadi Permai saat ini, meliputi proses penjualan mebel, proses pemesanan mebel oleh pelanggan, dan pengecekan stok mebel di bagian gudang. Hal tersebut bertujuan untuk memperoleh gambaran proses yang ada pada CV. Azaria Abadi Permai dan kelemahan-kelemahan atau kendala-kendala yang ada pada CV. Azaria Abadi Permai. Dalam analisis sistem ini akan dilakukan identifikasi masalah dan analisis permasalahan yang ada, kemudian akan dilakukan analisis kebutuhan dan selanjutnya akan dilakukan perancangan sistem sebagai solusi permasalahan tersebut.
3.1.1 Identifikasi Masalah
Permasalahan yang terjadi di CV. Azaria Abadi Permai terletak pada proses penjualan produk mebel yang mencakup interaksi perusahaan ke pelanggan dan interaksi internal antar bagian pada CV. Azari Abadi Permai saat ini belum terkomputerisasi dengan baik. Permasalahan pertama, admin penjualan tidak bisa mengetahui infromasi stok produk mebel saat ada pemesanan dari pelanggan karena harus mengecek terlebih dahulu ke bagian gudang. Dampaknya pelanggan juga harus menunggu untuk kepastian ada atau tidaknya stok produk mebel yang dipesan. Permasalahan kedua, saat bagian gudang melakukan penerimaan barang dari bagian produksi, informasi penambahan stok produk mebel juga tidak bisa
(28)
diketahui oleh admin penjualan. Dampaknya, admin penjualan harus menunggu informasi stok produk mebel dari bagian gudang. Permasalahan ketiga, saat bagian produksi menambah suatu produk mebel yang baru, proses pembaruan katalog produk mebel juga tidak bisa diketahui oleh pelanggan. Dampaknya pelanggan harus menunggu informasi dari pihak CV. Azaria Abadi Permai mengenai produk mebel yang dipesan.
3.1.2 Analisis Permasalahan
Pada CV. Azaria Abadi Permai saat ini belum terdapat suatu sistem yang dapat membantu dalam melakukan interaksi antara pelanggan, admin penjualan, bagian gudang, dan bagian produksi sehingga antar bagian yang terkait akan mengetahui data-data dan informasi yang berhubungan dengan proses penjualan pada CV. Azaria Abadi Permai. Data-data dan informasi seperti stok produk mebel, status konfirmasi pelanggan, status pembayaran, status pengiriman, dan proses pembaruan katalog akan dengan mudah diketahui per bagian. Pelanggan juga akan mengetahui dengan mudah informasi dari setiap produk mebel yang akan dipesan, seperti informasi produk mebel baru, jenis kayu yang digunakan, ukuran, harga, dan biaya pengiriman dengan adanya katalog online produk mebel.
Berikut adalah proses bisnis saat ini pada CV. Azaria Abadi Permai dapat digambarkan dalam workflow yang ditunjukkan pada Gambar 3.1.
(29)
23
Pelanggan
Sales Penjualan Memesan Pembelian Produk
Mebel Melalui E-Mail atau Datang ke Perusahaan
Menyerahkan Nota Order Pembelian Produk Mebel. Admin Penjualan
Membuat Nota Order Pembelian Produk Mebel.
Pelanggan
Mengkonformasi Nota Order Pembelian Produk
Mebel.
Admin Penjualan
Sales Penjualan
Menawarkan Katalog Produk Mebel.
Pelanggan
Mengisi Nota Order Pembelian Produk
Mebel.
1. Proses Order Pembelian Produk Mebel.
Gambar 3.1 Workflow Proses Bisnis Pemesanan Produk Mebel oleh Pelanggan
2. Proses Pengecekan Stok Produk Mebel
Admin Penjualan
Menyerahkan Nota Pemesanan Produk Mebel.
Mengecek Status Stok Produk Mebel sesuai dengan Nota
Pemesanan
Produk Mebel Stok Tersedia
Produk Mebel Stok Tidak Tersedia
Menginformasikan Status Produk Mebel Stok Tersedia.
Admin Penjualan
Menginformasikan Total Harga Produk Mebel dan Biaya Pengiriman.
Pelanggan Menginformasikan Estimasi Waktu
Penyelesaian Pembuatan Mebel, Total Harga Produk Mebel dan Biaya
Pengiriman. Gudang
Gudang
Bag. Produksi Produk Mebel Stok Tersedia
Produk Mebel Stok Tidak Tersedia
Gudang
Menginformasikan Status Produk Mebel Stok Tidak
Tersedia.
Admin Penjualan
Gambar 3.2 Workflow Proses Bisnis Pengecekan Stok Produk Mebel
Document flow proses penjualan produk mebel dapat dilihat pada Gambar 3.3.
(30)
Document FlowPenjualan CV. Azaria Abadi Permai
Admin Penjualan
Pelanggan Bag. Gudang Bag. Produksi
P h a s e Mulai Melakukan Pemesanan Pembelian Mebel
Mebel yang Dipesan Stok Tersedia? Mencatat Pesanan
Pembelian Mebel ke Nota Order
Melakukan Pengecekan Stok Mebel yang Dipesan Nota Order Memberikan Informasi Produk Mebel Tersedia Memberikan Informasi Produk Mebel Tidak Tersedia Ya Tidak Menginformasikan
Total Harga Mebel dan Biaya Pengiriman
ke Pelanggan
Menginformasikan Produk Mebel yang Dipesan Stok Tidak Tersedia, Estimasi Waktu, Total Harga Mebel dan Biaya Pengiriman Pembuatan ke Pelanggan
Nota Order Nota Order Menginformasikan Estimasi Penyelesaian Pembuatan 1 1 Konfirmasi Pembelian? Selesai Menginformasikan Pelanggan Harus DP 50%
dari Total Harga sebagai Tanda Jadi Pembelian Ya
Tidak
Membayar DP 50% dari Total Harga sebagai
Tanda Jadi
Melakukan Pencatatan Pembayaran DP oleh
Pelanggan
Nota DP Menginformasikan Progress Pembuatan Mebel
Menginformasikan Progress Pembuatan Mebel
ke Pelanggan
Menginformasikan Mebel Sudah Siap Dikirim dan
Informasi Pelunasan Pembayaran Pelanggan Melunasi Pembayaran
Pesanan Mebel
Nota Order
(31)
25
Sistem yang baru diperlukan untuk mengkomputerisasi proses penjualan produk mebel pada CV. Azaria Abadi Permai. Sistem yang baru diharapkan dapat membantu interaksi antar pelanggan, admin penjualan, bagian gudang, dan bagian produksi.
3.1.3 Analisis Kebutuhan
Dari uraian identifikasi masalah diatas, CV. Azaria Abadi Permai mempunyai masalah pada sistem penjualan mebel yang masih berjalan manual. Interaksi antara pelanggan, admin penjualan, bagian gudang, dan bagian produksi perlu di komputerisasi dengan baik.
Dalam permasalahan ini, maka perusahaan membutuhkan suatu aplikasi yang dapat:
1. Membantu interaksi antara perusahaan ke pelanggan dan interaksi antar
bagian dalam melakukan proses penjualan produk mebel.
2. Menyimpan data-data dan menampilkan informasi yang berhubungan dengan
proses penjualan berupa laporan, seperti laporan penjualan mebel, laporan produksi mebel, laporan stok mebel dan laporan pembayaran pelanggan.
3.2 Perancangan Sistem
Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, dapat dirancang sebuah solusi model pengembangan sistem yang akan menjadi dasar dalam perancangan sistem
selanjutnya. Secara umum model pengembangan tersebut digambarkan dalam
(32)
Pelanggan
Admin Penjualan
Bag. Produksi
Gudang
Internet Database Server
Aplikasi Penjualan Perabot Mebel Berbasis Web 1. Katalog Mebel
2. Status Pemesanan Mebel 3. Status Pembayaran DP 4. Status Pelunasan Pembayaran
5. Status Pengiriman
1. Transaksi Pemesanan Mebel 2. Transaksi Pembayaran DP 3. Transaksi Pelunasan Pembayaran
1. Transaksi Penerimaan Pesanan Mebel 2. Transaksi Penjualan Mebel 3. Transaksi Penerimaan Pembayaran DP 4. Transaksi Penerimaan Pelunasan Pembayaran
5. Harga Produk Mebel 6. Biaya Pengiriman
1. Lap. Penjualan Per Periode 2. Laporan Penjualan Per Jenis Mebel 3. Laporan Pembayaran DP Pelanggan 4. Laporan Pelunasan Pembayaran Pelanggan
1.Transaksi Produksi Mebel 2. Transaksi Pengiriman Mebel ke Gudang
3. Katalog Produk Mebel
1. Transaksi Penerimaan Mebel dari Bag. Produksi 2. Status Mebel Siap Kirim
3. Status Pengiriman 1. Laporan Mebel Keluar
2. Laporan Permintaan Produksi
1. Laporan Penerimaan Mebel 2. Laporan Stok Mebel
Gambar 3.4 Desain Arsitektur Aplikasi Penjualan Mebel Berbasis Web
Desain arsitektur pada gambar 3.4 menjelaskan aliran data atau proses yang berhubungan antar aktor dari aplikasi penjualan perabot mebel yang dibuat. Terdapat 4 entitas yang terlibat dalam proses penjualan produk mebel pada CV. Azaria Abadi Permai yaitu pelanggan, admin penjualan, bagian produksi dan bagian gudang.
Gambaran secara umum mengenai input, proses dan output aplikasi yang dirancang dapat dilihat pada block diagram pada Gambar 3.5.
(33)
27
Input Proses Output
Transaksi Pemesanan Mebel
Laporan Stok Mebel Laporan Penjualan Mebel Per Periode Data Pemesanan Mebel Pendaftaran dan Penyimpanan Data Pelanggan Data Pelanggan Transaksi Penjualan Produk Mebel
Laporan Penjualan Jenis Mebel Data Stok Mebel
Konfirmasi Pembayaran DP Nota Pembayaran DP Pembuatan Katalog Produk Mebel
Data Produk Mebel Katalog Mebel
1
Data Biaya Kirim Nota Pemesanan
Mebel Status Pembayaran DP Pelunasan Pembayaran oleh Pelanggan Nota Penjualan Mebel Status Pengiriman Laporan Pelanggan yang
Belum DP Laporan Permintaan Produksi Laporan Pelunasan Pelanggan Pengiriman Produk
Mebel dari Bag. Produksi
Laporan Pesanan yang Belum Dilunasi Data Mebel Keluar
Penerimaan Produk Mebel di Gudang
Data Penerimaaan Mebel
Data Produk Mebel
1
Data Stok Mebel
Status Pelunasan Pembayaran Data Produk Mebel
(34)
Berdasarkan gambar block diagram tersebut, maka dapat dijelaskan input, proses dan output, untuk jelasnya dapat dilihat pada penjelasan berikut:
a. Input
1. Data Produk Mebel
Berisi informasi mengenai produk mebel yang ada di katalog. Meliputi nama, harga, ukuran, jenis produk mebel.
2. Data Stok Mebel
Berisi informasi stok mebel yang ada. Data stok didapat dari transaksi penerimaan barang dari bagian produksi, dan transaksi penjualan produk mebel.
3. Data Biaya Kirim
Berisi informasi biaya pengiriman produk mebel sesuai lokasi.
b. Proses
1. Proses Pengiriman Produk Mebel dari Bagian Produksi
Merupakan proses pengiriman produk mebel dari bagian produksi ke bagian gudang.
2. Proses Penerimaan Produk Mebel di Gudang
Merupakan proses penerimaan produk mebel di bagian gudang.
3. Proses Pembuatan Katalog Produk Mebel
Merupakan proses pengubahan data produk mebel menjadi display informasi produk mebel.
4. Proses Pendaftaran dan Penyimpanan Data Pelanggan
Merupakan proses pendaftaran dan penyimpanan data-data pelanggan sebagai syarat pelanggan dapat melakukan pemesanan.
(35)
29
5. Proses Transaksi Pemesanan Mebel
Merupakan proses pelanggan melakukan pemesanan produk mebel.
6. Proses Konfirmasi Pembayaran Uang Muka/Tanda Jadi
Merupakan proses dimana pelanggan telah setuju / deal untuk membeli produk mebel yang dipesan.
7. Proses Pelunasan Pembayaran oleh Pelanggan
Merupakan proses pelunasan pembayaran oleh pelanggan setelah admin penjualan menginformasikan bahwa produk mebel sudah siap dikirim.
8. Proses Transaksi Penjualan Produk Mebel
Merupakan proses dimana mebel berhasil dijual atau pelanggan membeli produk mebel yang diorder.
c. Output
1. Informasi Data Mebel Keluar
Merupakan informasi data produk mebel yang keluar/dikirim dari bagian produksi ke gudang.
2. Informasi Data Penerimaan Mebel
Merupakan informasi data produk mebel yang diterima di bagian gudang.
3. Informasi Data Stok Mebel
Merupakan informasi data stok mebel yang ada di gudang.
4. Informasi Katalog Mebel
Merupakan informasi berupa display yang berisi data-data produk mebel.
5. Informasi Data Stok Mebel
Merupakan informasi yang berhubungan dengan stok produk mebel.
6. Informasi Data Pelanggan
(36)
7. Informasi Data Pemesanan Mebel
Merupakan informasi yang berisi data – data pemesanan mebel
pelanggan.
8. Informasi Nota Pemesanan Mebel
Merupakan informasi yang berisi data-data pemesanan produk mebel oleh pelanggan.
9. Informasi Status Pembayaran DP
Merupakan informasi status pembayaran DP yang dilakukan oleh pelanggan.
10.Nota Pembayaran DP
Merupakan informasi bukti tanda terima pembayaran DP yang dilakukan oleh pelanggan.
11.Informasi Status Pelunasan Pembayaran
Merupakan informasi status pelunasan pembayaran yang dilakukan oleh pelanggan.
12.Informasi Nota Penjualan Mebel
Merupakan informasi bukti penjualan produk mebel untuk pelanggan.
13.Informasi Laporan Penjualan Mebel Per Periode
Merupakan informasi dari transaksi penjualan produk mebel per periode waktu.
14.Informasi Laporan Penjualan Jenis Mebel
Merupakan informasi dari transaksi penjualan per jenis produk mebel.
15.Informasi Laporan Stok Mebel
(37)
31
16.Informasi Status Pengiriman
Berisi informasi status pengiriman produk mebel ke tempat pelanggan.
17.Informasi Laporan Pelanggan yang Belum DP
Berisi informasi data pelanggan yang belum melakukan pembayaran uang muka/DP setelah melakukan pemesanan.
18.Informasi Laporan Permintaan Produksi
Berisi informasi data kebutuhan produk mebel yang harus diproduksi oleh bagian produksi.
19.Informasi Laporan Pelunasan Pelanggan
Berisi laporan data pelunasan pembayaran pelanggan.
20.Informasi Laporan Pesanan yang Belum Dilunasi
Berisi laporan data pelanggan yang belum melakukan pelunasan pembayaran.
Untuk dapat menjalankan sistem yang dibuat untuk diperlukan perangkat keras dan perangkat lunak dengan spesifikasi tertentu. Adapun kebutuhan perangkat keras dan perangkat lunak untuk sistem ini adalah sebagai berikut:
A. Analisis Kebutuhan Perangkat Keras
Daftar kebutuhan perangkat keras untuk implementasi aplikasi dalam penelitian ini disarankan memiliki spesifikasi minimal sebagai berikut:
1. Kapasitas Random Access Memory (RAM) 2024 MB.
2. Processor minimal Intel Core 2 Duo.
(38)
4. VGA Card 512 MB On Board.
5. Printer untuk mencetak data yang diperlukan.
B. Analisis Kebutuhan Perangkat Lunak
Daftar kebutuhan perangkat keras untuk pengembangan aplikasi, memiliki spesifikasi minimal:
1. Sistem Operasi Microsoft Windows 7 Basic.
2. Internet Browser Google Chrome.
3. MySQL Database 5.6
3.2.1 System Flow
Dalam merancang aplikasi penjualan perabot mebel berbasis web, dikumpulkan beberapa informasi yang diperlukan, perancangan sistem yang dilakukan dengan cara merancang sistem dan membuat database, pertama akan dibuat system flow untuk mengetahui alur sistem yang terjadi untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada penjelasan berikut. System flow aplikasi penjualan perabot mebel pada CV. Azaria Abadi Permai terdiri dari:
1. System Flow Proses Pendaftaran Pelanggan
Pelanggan harus melakukan pendaftaran pelanggan terlebih dahulu agar dapat melakukan proses transaksi pemesanan mebel melalui web. Pelanggan harus memasukkan data pelanggan seperti nama, tanggal lahir, alamat, e-mail, nomor telepon, lokasi. Pada form pendaftaran ini, pelanggan juga harus memasukkan data username dan password yang akan digunakan sebagai login masuk ke website.
(39)
33
System Flow Form Pendaftaran Pelanggan
F
u
n
c
t
io
n
Sistem Pelanggan
Mulai
Form Pendaftaran Data
Pelanggan Menginputkan Data
Pelanggan
Menyimpan Data
Pelanggan Master Pelanggan
Selesai 1
Gambar 3.6 System Flow Pendaftaran Pelanggan
2. System Flow Proses Pembuatan Master Jenis Mebel
System Flow Form Master Jenis Mebel
F
u
n
c
t
io
n
Sistem Bagian Produksi
Mulai
Menginputkan Data Jenis Mebel
Menyimpan Data
Jenis Mebel Master Jenis Mebel
Selesai Data Jenis
Mebel
Informasi Jenis Mebel
(40)
Bagian produksi akan menginputkan data jenis produk mebel yang berupa nama jenis produk mebel. Sistem akan menyimpan ID Jenis Mebel dan Nama Jenis Mebel ke tabel Master Jenis Mebel.
3. System Flow Proses Pembuatan Master Produk Mebel
System Flow Form Master Produk Mebel
F
u
n
c
t
io
n
Sistem Bagian Produksi
Mulai
Menginputkan Data Produk Mebel
Menyimpan Data
Produk Mebel Master Produk Mebel
Selesai Data Produk
Mebel
Informasi Produk Mebel
Gambar 3.8 System Flow Proses Pembuatan Master Produk Mebel
Bagian produksi akan menginputkan data produk mebel yang mencakup nama mebel, kayu yang digunakan, ukuran mebel, foto, dan jumlah yang diproduksi. Sistem akan menyimpan data produk mebel ke tabel Master Produk Mebel.
(41)
35
4. System Flow Proses Pembuatan Master Harga Produk Mebel
Harga produk mebel masing-masing akan diinputkan oleh admin penjualan. Sistem akan menyimpan data produk mebel ke tabel Master Harga Produk Mebel.
System Flow Form Master Harga Produk Mebel
F
u
n
c
ti
o
n
Sistem Admin Penjualan
Mulai
Menginputkan Data Harga Produk Mebel
Menyimpan Data Harga Produk
Mebel
Master Harga Produk Mebel
Selesai Data Harga
Produk Mebel
Informasi Harga Produk Mebel Master Produk Mebel
Gambar 3.9 System Flow Proses Pembuatan Master Harga Produk Mebel
5. System Flow Proses Pembuatan Master Biaya Kirim
System Flow Form Master Biaya Kirim
F
u
n
c
ti
o
n
Sistem Admin Penjualan
Mulai
Menginputkan Data Biaya Kirim
Menyimpan Data
Biaya Kirim Master Biaya Kirim
Selesai Data Biaya
Kirim
Informasi Biaya Kirim
(42)
Admin Penjualan akan memasukkan data biaya kirim yang mencakup biaya dan lokasi. Sistem akan menyimpan data biaya kirim ke tabel Master Biaya Kirim. Informasi biaya kirim akan digunakan untuk variabel perhitungan harga total pemesanan produk mebel yang dilakukan pelanggan melalui aplikasi web.
6. System Flow Proses Transaksi Produksi Mebel
System Flow Form Transaksi Produksi Mebel
Bag. Produksi Sistem Bag. Gudang
Mulai
Data Produksi Mebel
Menginputkan Data Produksi Mebel
Menyimpan Data dan Status Produksi Mebel
Informasi Stok Produk Mebel
Konfirmasi Penerimaan Produksi Mebel
Mebel Sudah Diterima? Meng-update Status
Produksi Mebel Sudah
Belum
Selesai Trx Produksi
Mebel
Trx Produksi Mebel
Master Produk Mebel Informasi Status
Produk Mebel
(43)
37
Bagian Produksi akan memasukkan data mebel yang telah diproduksi yang meliputi tanggal dan nama mebel. Sistem akan menyimpan data produksi mebel ke tabel Trx Produksi Mebel. Setelah itu bagian produksi mengirimkan mebel yang sudah diproduksi ke bagian gudang. Setelah produk mebel sampai di bagian gudang, bagian gudang akan menginputkan konfirmasi penerimaan mebel ke sistem. Sistem akan menyimpan data konfirmasi penerimaan mebel dan sekaligus meng-update informasi stok produk mebel yang ada di gudang.
7. System Flow Proses Pemesanan Produk Mebel
Aplikasi web penjualan produk mebel pada CV. Azaria Abadi Permai akan menampilkan katalog produk mebel setelah aplikasi web dibuka. Pelanggan tidak harus mendaftar terlebih dahulu untuk bisa melihat katalog produk mebel yang ada. Pelanggan dapat memilih produk mebel yang akan dipesan dan memasukkannya ke keranjang belanja. Apabila pelanggan ingin melakukan checkout keranjang belanja, pelanggan terlebih dahulu akan diminta login masuk ke aplikasi web. Apabila pelanggan belum mempunyai username dan password, pelanggan harus melakukan proses pendaftaran pelanggan terlebih dahulu.
Setelah pelanggan melakukan login, sistem akan menghitung total harga dan biaya kirim sekaligus menyimpan data pemesanan mebel ke tabel Trx Pemesanan Mebel. Informasi DP atau Uang Muka yang harus dibayar pelanggan akan tampil ke menu pemesanan mebel, sehingga pelanggan mengetahui berapa DP yang harus dibayar sebagai tanda jadi pemesanan mebel.
(44)
System Flow Form Transaksi Pemesanan Mebel
Pelanggan Sistem
Mulai
Katalog Produk Mebel
Mencari Produk Mebel
Sudah Selesai Mencari Produk Mebel?
Belum
Form Login Pelanggan
Sudah Terdaftar Sebagai
Pelanggan? Menginputkan Username dan Password
Form Pendaftaran Data Pelanggan
Belum
Sudah
Username dan Password Benar?
Menghitug Total Harga dan
Biaya Kirim
Ya
Menyimpan Data Pemesanan Mebel
Informasi Pembayaran DP/ Pelunasan yang Harus
Dibayar
Produk Mebel
Produk Mebel
Biaya Kirim
Trx Pemesanan Mebel Menambahkan Produk Mebel ke
Keranjang Belanja?
Tidak
Ya
Checkout Keranjang
Belanja?
Ya
Tidak
Ya
Salah
1
Selesai
2
(45)
39
8. System Flow Proses Pembayaran DP/Uang Muka Pelanggan
System Flow Form Pembayaran DP (Down Payment) Pelanggan
Pelanggan Sistem Admin Penjualan
Mulai
Mengkonfirmasi Pembayaran DP
Menyimpan Data Konfirmasi Pembayaran DP
Pelanggan
Informasi Status Pembayaran DP
Konfirmasi Penerimaan Pembayaran DP Pelanggan
Pembayaran DP Sudah Masuk/Diterima? Meng-update Status
Pembayaran DP Pelanggan Sudah
Belum
Selesai
Trx Pemesanan Mebel
Trx Pemesanan Mebel
Informasi Status Pembayaran DP Pelanggan 2
Gambar 3.13 System Flow Proses Pembayaran DP/Uang Muka Pelanggan
Setelah pelanggan menginputkan data konfirmasi pembayaran DP, Admin penjualan akan mengecek apakah DP yang dibayar pelanggan sudah diterima atau belum. Apabila DP sudah masuk, maka Admin Penjualan akan mengkonfirmasi penerimaan pembayaran DP pelanggan. Sistem akan meng-update status pembayaran DP pelanggan sehingga pelanggan akan mengetahui informasi DP yang dibayar.
(46)
9. System Flow Proses Pelunasan Pembayaran Pelanggan
System Flow Form Pelunasan Pembayaran Pelanggan
Pelanggan Sistem Admin Penjualan
Mulai
Mengkonfirmasi Pelunasan Pembayaran
Menyimpan Data Konfirmasi Pelunasan
Pembayaran Pelanggan
Informasi Status Pelunasan Pembayaran
Konfirmasi Penerimaan Pelunasan Pembayaran Pelanggan
Pelunasan Pembayaran Sudah Masuk/Diterima? Meng-update Status
Pelunasan Pembayaran Pelanggan
Sudah
Belum
Selesai
Trx Pemesanan Mebel
Trx Pemesanan Mebel
Informasi Status Pelunasan Pembayaran
Pelanggan
Gambar 3.14 System Flow Proses Pelunasan Pembayaran Pelanggan
Setelah pelanggan menginputkan data konfirmasi pelunasan pembayaran, Admin penjualan akan mengecek apakah pelunasan yang dibayar pelanggan sudah diterima atau belum. Apabila pelunasan pembayaran sudah masuk, maka Admin Penjualan akan mengkonfirmasi penerimaan pelunasan pembayaran pelanggan. Sistem akan meng-update status pelunasan pembayaran pelanggan sehingga pelanggan akan mengetahui informasi pelunasan pembayaran yang telah dibayar.
(47)
41
10.System Flow Proses Transaksi Pengiriman Mebel
System Flow Form Pengiriman Produk Mebel
Bagian Gudang Sistem Pelanggan
Mulai
Mengkonfirmasi Mebel Siap Kirim
Menyimpan Data Konfirmasi Mebel Siap
Kirim Konfirmasi Penerimaan Mebel
Selesai Trx Pemesanan
Mebel
Mebel Sudah Diterima?
Belum
Menyimpan Status
Pengiriman Mebel Sudah
Gambar 3.15 System Flow Proses Transaksi Pengiriman Mebel
Bagian gudang akan mengkonfirmasi produk mebel yang siap dikirim apabila produk mebel yang dipesan sudah siap dikirim dan pelanggan sudah melunasi pembayaran dari pemesanan mebel yang dilakukan. Sistem akan menyimpan status pengiriman mebel apabila pelanggan telah melakukan konfirmasi penerimaan mebel.
3.2.2 Context Diagram
Context diagram aplikasi penjualan perabot mebel berbasis web mempunyai empat entitas yang memberi masukan kepada sistem dan menerima keluaran dari sistem. Keempat entitas tersebut antara lain pelanggan, admin penjualan, bagian gudang, dan bagian produksi. Context diagram aplikasi penjualan perabot mebel berbasis web dapat dilihat pada Gambar 3.16.
(48)
Data Pelanggan Data Pemesanan Mebel
Trx Pemesanan Mebel Katalog Produk Mebel Status Pembayaran DP Status Pelunasan Status Pengiriman
Data Stok Mebel Data Penerimaan
Barang
Data Produk Mebel Data Pengiriman Barang ke Gudang
Status Pengiriman Barang ke Gudang
Data Produksi Mebel
Data Permintaan Produksi Data Produk Mebel
Data Biaya Kirim Konfirmasi Pembayaran
DP
Konfimasi Pelunasan Konfirmasi Pengiriman
Data Pelanggan Laporan Penjualan Per
Periode Laporan Penjualan Per
Jenis 1
Aplikasi Penjualan Mebel Berbasis Web
Admin Penjualan
Bag. Produksi Pelanggan
Bag. Gudang
Gambar 3.16 Context Diagram Aplikasi Penjualan Perabot Mebel
3.2.3 Diagram Berjenjang Proses
Diagram berjenjang proses berguna sebagai alat desain dan teknik dokumentasi dalam siklus pengembangan sistem yang berbasis pada fungsi. Tujuan dari diagram jenjang proses adalah dapat memberikan informasi mengenai fungsi-fungsi yang ada di dalam sistem tersebut. Aplikasi penjualan perabot mebel berbasis web memiliki empat sub proses yang meliputi mengelola master, mengelola data keluar masuk mebel, mengelola data pemesanan mebel, dan membuat laporan. Untuk lebih jelasnya, diagram berjenjang proses penjualan perabot mebel dapat dilihat pada Gambar 3.17.
(49)
43 0 Sistem Penjualan Perabot Mebel 1 Mengelola Master 2 Mengelola Data Stok Mebel 3 Mengelola Data Pemesanan Mebel 4 Mebuat Laporan 1.1 Memasukkan Data Produk Mebel 1.2 Memasukkan Data Biaya Kirim 1.1 Memasukkan Data Produk Mebel 1.3 Memasukkan Data Jenis Mebel 1.4 Memasukkan Data Pelanggan 2.1 Memasukkan Data Pengiriman Produk Mebel 2.2 Konfirmasi Penerimaan Produk Mebel 2.3 Memasukkan Data Produksi Mebel 3.3 Menyimpan Data Pemesanan Pelanggan 3.4 Menyimpan Data Pembayaran DP Pelanggan 3.5 Menyimpan Data Pelunasan 3.6 Menyimpan Status Pengiriman 4.1 Menyimpan Data Penjualan Per Periode 4.2 Menyimpan Data Penjualan Per Jenis 4.3 Menyimpan Data Pembayaran DP Pelanggan 4.4 Menyimpan Data Pelunasan Pelanggan 4.5 Menyimpan Data Stok Mebel
4.6 Menyimpan Data Permintan
Produksi
Gambar 3.17 Diagram Berjenjang Sistem Penjualan Perabot Mebel
3.2.4 Data Flow Diagram
Penggambaran sistem menggunakan Data Flow Diagram (DFD) dimulai dari context diagram seperti dapat dilihat pada Gambar 3.9. Dari context diagram dapat di dekomposisi lagi menjadi level yang lebih rendah (lowest level) untuk menggambarkan sistem lebih rinci.
1. DFD Level 0 Aplikasi Penjualan Perabot Mebel Berbasis Web
Pada DFD level 0 aplikasi penjualan perabot mebel berbasis web terdapat empat proses utama yaitu mengelola master, mengelola data keluar masuk mebel, mengelola data pemesanan mebel, dan membuat laporan. DFD level 0 pada aplikasi penjualan perabot mebel dapat dilihat pada Gambar 3.18.
(50)
Data Produk Mebel
Data Produk Mebel
Data Biaya Kirim
Data Jenis Mebel
Data Produk Mebel Data Pelanggan
Data Pelanggan
Data Biaya Kirim
Data Jenis Mebel
Data Penerimaan Mebel
Data Pengiriman Mebel Data Produksi Mebel Data Pengiriman Mebel
Data Produksi Mebel
Data Pemesanan Mebel Katalog Produk Mebel
Status Pembayara DP
Status Pelunasan Pelanggan Status Pengiriman
Data Stok Mebel
Data Penjualan Mebel per Periode Data Penjualan Mebel
per Jenis
Laporan Penjualan per Periode Laporan Penjualan
Mebel per Jenis
Data Pemesanan Mebel
Data Pengiriman Mebel Konfirmasi Penerimaan
Mebel
Data Pemesanan Pelanggan Data Pembayaran DP
Pelanggan Data Pelunasan Pelanggan Pelanggan Admin Penjualan Bagian Produksi 1 Mengelola Master 2 Mengelola Data Stok Mebel
3 Mengelola Data Pemesanan
Mebel
4 Membuat Laporan 1 Master Produk Mebel
2 Master Pelanggan
3 Master Biaya Kirim
4 Master Jenis Mebel
5 Trx Produksi Mebel
7 Trx Pemesanan Mebel
Bagian Gudang
Gambar 3.18 DFD Level 0 Aplikasi Penjualan Perabot Mebel
2. DFD Level 1 Mengelola Data Master
DFD level 1 mengelola data master memiliki lima proses untuk mengolah data produk mebel, mengolah data biaya kirim, mengolah data jenis mebel, mengolah data pelanggan, dan mengolah data admin. Pada proses mengolah data produk mebel, yang memasukkan data adalah bagian produksi dan admin penjualan. Pada proses mengolah data biaya kirim yang memasukkan adalah admin penjualan. Pada proses mengolah data jenis mebel yang memasukkan adalah adalah bagian produksi. Proses mengolah data pelanggan dimasukkan oleh pelanggan, dan proses mengolah data admin dimasukkan oleh admin. DFD level 1 mengolah data master dapat dilihat pada Gambar 3.19.
(51)
45
Data Produk Mebel
Data Produk Mebel
Data Jenis Mebel
Data Jenis Mebel
Data Jenis Mebel
Data Pelanggan Data Pelanggan
Data Biaya Kirim
Data Biaya Kirim Admin Penjualan Bagian Produksi
Pelanggan
1 Master Produk Mebel
2 Master Pelanggan
3 Master Biaya Kirim 4 Master Jenis Mebel
1.1 Memasukkan Data
Produk Mebel
1.2 Memasukkan Data
Biaya Kirim 1.3
Memasukkan Data Jenis Mebel
1.4 Memasukkan Data
Pelanggan
Gambar 3.19 DFD Level 1 Mengelola Data Master
3. DFD Level 1 Mengelola Data Stok Mebel
DFD level 1 mengelola data stok mebel memiliki tiga proses untuk memasukkan data pengiriman produk mebel, konfirmasi penerimaan produk mebel dan memasukkan data produksi mebel. Pada proses memasukkan data pengiriman, yang memasukkan data adalah bagian produksi. Yang dimaksud pengiriman disini adalah pengiriman mebel dari bagian produksi ke bagian gudang. Pada proses konfirmasi penerimaan produk mebel yang memasukkan data adalah adalah bagian gudang. Proses penerimaan yang dimaksud disini adalah penerimaan mebel dari bagian produksi Proses memasukkan data produksi mebel dimasukkan oleh bagian produksi. DFD level 1 mengolah data stok mebel dapat dilihat pada Gambar 3.20.
(52)
Data Pengiriman
Data Pengiriman
Data Produksi
Konfirmasi Penerimaan Mebel
Data Produksi Mebel
Konfirmasi Penerimaan Mebel Data Pengiriman Mebel Bagian Produksi
5 Trx Produksi Mebel
Bagian Gudang
2.1 Memasukkan Data
Pengiriman
2.2 Konfirmasi Penerimaan Mebel 2.3
Memasukkan Data Produksi Mebel
Gambar 3.20 DFD Level 1 Mengelola Stok Mebel
4. DFD Level 1 Mengelola Data Pemesanan Mebel
DFD level 1 mengelola data pemesanan mebel memiliki empat proses untuk menyimpan data pemesanan pelanggan, menyimpan data pembayaran DP pelanggan, menyimpan data pelunasan, menyimpan status pengiriman. Pada proses menyimpan data pemesanan pelanggan, yang memasukkan data adalah pelanggan saat melakukan proses pemesanan mebel di aplikasi. Proses pembayaran pelanggan yang mencakup pembayaran DP dan pelunasan pembayaran di konfirmasi dan disimpan oleh admin penjualan. Proses menyimpan status pengiriman oleh admin penjualan. Admin penjualan akan menginputkan status pengiriman mebel ke pelanggan setelah pelanggan melakukan pelunasan pembayaran. DFD level 1 mengolah data pemesanan mebel dapat dilihat pada Gambar 3.21.
(53)
47
Data Pemesanan Pelanggan
Data Pemesanan Pelanggan
Konfirmasi Pembayaran DP Pelanggan
Konfirmasi Pelunasan Pelanggan
Status Pembayaran DP Pelanggan
Status Pelunasan Pelanggan
Konfirmasi Status Pengiriman
Status Pelunasan Pelanggan
Status Pengiriman Mebel ke Lokasi
Pelanggan Data Pembayaran DP
Pelanggan
Data Pelunasan Pelanggan Pelanggan
7 Trx Pemesanan Mebel
Admin Penjualan
3.1 Menyimpan Data Pemesanan Pelanggan
3.2 Meyimpan Data Pembayaran DP Pelanggan
3.3 Menyimpan Data
Pelunasan
3.4 Menyimpan Status
Pengiriman
Gambar 3.21 DFD Level 1 Mengelola Data Pemesanan Mebel
3.2.5 Entity Relationship Diagram (ERD)
Entity relationship diagram digunakan untuk menggambarkan pemrosesan dan hubungan data-data yang digunakan dalam sistem. Dalam perancangan aplikasi ini terdapat beberapa entitas yang saling terkait untuk menyediakan data yang dibutuhkan oleh sistem yang disajikan dalam bentuk Conceptual Data Model (CDM) dan Physical Data Model (PDM).
Conceptual Data Model dari aplikasi penjualan produk mebel berbasis web mempunyai 11 tabel. CDM dari aplikasi penjualan produk mebel berbasis web dapat dilihat pada Gambar 3.22.
(54)
Mengentry Data Memasukkan Data Mempunyai Memasukkan Data Pemesanan Atas Detail Pemesanan Memiliki Memiliki Detail Produksi Produksi Mebel Produksi Dari Memesan Menginputkan Data Master Pelanggan # o o o o o o o o o ID_PELANGGAN Username Password Nama Depan Nama Belakang Tanggal Lahir Jenis Kelamin Alamat Email No.Telepon
Variable characters (30) Variable characters (30) Variable characters (30) Variable characters (30) Variable characters (30) Date
Variable characters (10) Variable characters (50) Variable characters (30) Variable characters (30)
Master Produk Mebel # o o o o o o o o ID_MEBEL Nama Kayu Ukuran Harga Foto Stok Safety Stok Status
Variable characters (30) Variable characters (30) Variable characters (30) Variable characters (30) Integer Variable characters (200) Integer Integer Variable characters (30) Master Admin # o o o o o o o o o o ID ADMIN Username Password Jabatan Nama Tanggal Lahir Jenis Kelamin Alamat Email No.Telepon Status
Variable characters (30) Variable characters (30) Variable characters (30) Variable characters (30) Variable characters (30) Date
Variable characters (10) Variable characters (50) Variable characters (30) Variable characters (30) Variable characters (30) Master Biaya Pengiriman # o o ID_BIAYA_KIRIM Lokasi Biaya
Variable characters (30) Variable characters (30) Variable characters (30)
Trx Pemesanan Mebel # o o o o o o o o o o o o ID_TRX_PEMESANAN Tanggal Status_Pembayaran Jumlah_DP Status_DP Tanggal_DP Total_Produk Biaya_Kirim Total_Produk_Custom Total Status_Lunas Tanggal_Lunas Status_Pengiriman
Variable characters (30) Date
Variable characters (50) Integer Variable characters (30) Date
Integer Integer Integer Integer Variable characters (30) Date
Variable characters (30) Trx Produksi Mebel
# o o o ID_TRX_PRODUKSI Tanggal Status Jenis
Variable characters (30) Date
Variable characters (30) Variable characters (10)
Dtl Pemesanan Mebel # o o o o o o ID_DTL_PEMESANAN Jumlah Harga Jenis Foto Status_Detail_Pemesanan Keterangan_Status
Variable characters (30) Integer Integer Variable characters (10) Variable characters (200) Variable characters (30) Variable characters (100)
Master Jenis Mebel #
o
ID JENIS MEBEL Jenis Mebel
Variable characters (30) Variable characters (30) Dtl Produksi Mebel
# o
Id Dtl Produksi Jumlah
Variable characters (30) Integer
Trx Keranjang Belanja # o o ID_KERANJANG_BELANJA No Session Jumlah Integer Variable characters (32) Integer Trx Keranjang Belanja Custom
# o o ID_KERANJANG_BELANJA_CUSTOM No Session Foto Integer Variable characters (32) Variable characters (200)
Gambar 3.22 CDM Aplikasi Penjualan Perabot Mebel Berbasis Web
Berdasarkan CDM yang ada, dapat dibuat PDM. PDM dari aplikasi penjualan perabot mebel berbasis web terdapat sebelas tabel yaitu tabel master produk mebel, tabel master jenis tabel, tabel master admin, tabel master pelanggan, tabel biaya kirim, tabel transaksi pemesanan mebel, tabel detail transaksi pemesanan mebel, tabel tabel produksi mebel, tabel detail produksi mebel, tabel transaksi keranjang belanja, dan tabel transaksi keranjang belanja custom. PDM dari aplikasi penjualan perabot mebel berbasis web dapat dilihat pada Gambar 3.23.
(55)
49 FK_MENGENTRY_DATA FK_MEMASUKKAN_DATA2 FK_MEMPUNYAI FK_MEMASUKKAN_DATA FK_PEMESANAN_ATAS FK_DETAIL_PEMESANAN FK_MEMILIKI2 FK_MEMILIKI3 FK_DETAIL_PRODUKSI FK_PRODUKSI_MEBEL FK_PRODUKSI_DARI FK_MEMESAN FK_MENGINPUTKAN_DATA Master Pelanggan ID_PELANGGAN Username Password Nama Depan Nama Belakang Tanggal Lahir Jenis Kelamin Alamat Email No.Telepon ... varchar(30) varchar(30) varchar(30) varchar(30) varchar(30) date varchar(10) varchar(50) varchar(30) varchar(30) <pk>
Master Produk Mebel ID_MEBEL
ID ADMIN ID JENIS MEBEL Nama Kayu Ukuran Harga Foto Stok Safety Stok Status varchar(30) varchar(30) varchar(30) varchar(30) varchar(30) varchar(30) int varchar(200) int int varchar(30) <pk> <fk1> <fk2> Master Admin ID ADMIN Username Password Jabatan Nama Tanggal Lahir Jenis Kelamin Alamat Email No.Telepon Status ... varchar(30) varchar(30) varchar(30) varchar(30) varchar(30) date varchar(10) varchar(50) varchar(30) varchar(30) varchar(30) <pk> Master Biaya Pengiriman ID_BIAYA_KIRIM ID ADMIN Lokasi ... varchar(30) varchar(30) varchar(30) <pk> <fk>
Trx Pemesanan Mebel ID_TRX_PEMESANAN ID_BIAYA_KIRIM ID_PELANGGAN Tanggal Status_Pembayaran Jumlah_DP Status_DP Tanggal_DP Total_Produk Biaya_Kirim Total_Produk_Custom Total Status_Lunas Tanggal_Lunas Status_Pengiriman varchar(30) varchar(30) varchar(30) date varchar(50) int varchar(30) date int int int int varchar(30) date varchar(30) <pk> <fk2> <fk1> Trx Produksi Mebel
ID_TRX_PRODUKSI ID ADMIN Tanggal Status Jenis varchar(30) varchar(30) date varchar(30) varchar(10) <pk> <fk>
Dtl Pemesanan Mebel ID_DTL_PEMESANAN ID_TRX_PEMESANAN ID_MEBEL Jumlah Harga Jenis Foto Status_Detail_Pemesanan Keterangan_Status varchar(30) varchar(30) varchar(30) int int varchar(10) varchar(200) varchar(30) varchar(100) <pk> <fk2> <fk1>
Master Jenis Mebel ID JENIS MEBEL ID ADMIN Jenis Mebel varchar(30) varchar(30) varchar(30) <pk> <fk> Dtl Produksi Mebel
Id Dtl Produksi ID_MEBEL ID_DTL_PEMESANAN ID_TRX_PRODUKSI Jumlah varchar(30) varchar(30) varchar(30) varchar(30) int <pk> <fk2> <fk3> <fk1>
Trx Keranjang Belanja ID_KERANJANG_BELANJA ID_MEBEL No Session Jumlah int varchar(30) varchar(32) int <pk> <fk> Trx Keranjang Belanja Custom
ID_KERANJANG_BELANJA_CUSTOM No Session Foto int varchar(32) varchar(200) <pk>
Gambar 3.23 PDM Aplikasi Penjualan Perabot Mebel Berbasis Web
3.2.6 Struktur Database
Seperti yang sudah dijelaskan di atas, PDM merupakan gambaran dari struktur database. Tiap-tiap entitas dalam ERD akan digunakan sebagai tabel dalam database. Struktur database yang akan digunakan yaitu:
(56)
1. Pelanggan
Nama Tabel : Master Pelanggan
Fungsi : Untuk menyimpan data identitas dan user pelanggan untuk
melakukan pemesanan produk mebel di aplikasi.
Primary Key : ID_Pelanggan
Foreign Key : ID_Biaya_Kirim
Tabel 3.1 Master Pelanggan
Field Name Type Length Constraint Description
ID_Pelanggan Varchar 30 PK ID Pelanggan.
ID_Biaya_Kirim Varchar 30 FK
ID Biaya Kirim sesuai Lokasi Pelanggan.
Username Varchar 30 -
Username
Pelanggan untuk Login.
Password Varchar 30 -
Password
Pelanggan untuk Login.
Nama Depan Varchar 30 - Nama Depan
Pelanggan.
Nama Belakang Varchar 30 -
Nama Belakang Pelanggan.
Tanggal Lahir Date - - Tanggal Lahir
Pelanggan.
Jenis Kelamin Varchar 10 - Jenis Kelamin
Pelanggan.
Alamat Varchar 50 - Alamat
Pelanggan.
Email Varchar 30 - Email
Pelanggan.
No. Telepon Varchar 30 - No. Telepon
(57)
51
2. Admin
Nama Tabel : Master Admin
Fungsi : Untuk menyimpan data identitas dan user admin untuk melakukan login ke aplikasi.
Primary Key : ID_Admin
Foreign Key : -
Tabel 3.2 Master Admin
Field Name Type Length Constraint Description
ID_Admin Varchar 30 PK ID Admin
Username Varchar 30 -
Username Admin untuk
Login
Password Varchar 30 -
Password Admin untuk
Login
Jabatan Varchar 30 -
Jabatan Admin sebagai Hak
Akses
Nama Varchar 30 - Nama
Pegawai
Tanggal Lahir Date - - Tanggal Lahir
Pegawai
Jenis Kelamin Varchar 30 - Jenis Kelamin
Pegawai.
Alamat Varchar 50 -
Alamat Pegawai.
Email Varchar 30 - Email
Pegawai.
No. Telepon Varchar 30 - No. Telepon
Pegawai
Status Varchar 30 -
Status Pegawai Aktif
(58)
3. Produk Mebel
Nama Tabel : Master Produk Mebel
Fungsi : Untuk menyimpan data produk mebel.
Primary Key : ID_MEBEL
Foreign Key : ID_ADMIN, ID_JENIS_MEBEL
Tabel 3.3 Master Produk Mebel
Field Name Type Length Constraint Description
ID_MEBEL Varchar 30 PK ID Mebel
ID_ADMIN Varchar 30 FK ID Admin
ID_JENIS_MEBEL Varchar 30 FK ID Jenis
Mebel
Nama Varchar 30 - Nama Mebel
Kayu Varchar 30 -
Bahan Baku Kayu yang Digunakan
Ukuran Varchar 30 - Ukuran
Mebel
Harga Integer - - Harga Mebel
Foto Varchar 200 - Foto Mebel
Stok Integer - -
Ketersediaan Jumlah Stok
Mebel
Safety Stock Integer - Jumlah Aman
Stok Mebel
Status Varchar 30
Status Mebel Aktif atau
(59)
53
4. Jenis Mebel
Nama Tabel : Master Jenis Mebel
Fungsi : Untuk menyimpan data jenis/kategori produk mebel.
Primary Key : ID_JENIS_MEBEL
Foreign Key : ID_ADMIN
Tabel 3.4 Master Jenis Mebel
Field Name Type Length Constraint Description
ID_JENIS_MEBEL Varchar 30 PK ID Jenis
Mebel
ID_ADMIN Varchar 30 FK ID Admin
Jenis Mebel Varchar 30 - Nama jenis
mebel
5. Biaya Pengiriman
Nama Tabel : Master Biaya Pengiriman
Fungsi : Untuk menyimpan data biaya pengiriman produk mebel.
Primary Key : ID_Biaya_Kirim
Foreign Key : ID_ADMIN
Tabel 3.5 Master Biaya Pengiriman
Field Name Type Length Constraint Description
ID_BIAYA_KIRIM Varchar 30 PK ID Biaya
Pengiriman
ID_ADMIN Varchar 30 FK ID Admin
Lokasi Varchar 30 - Lokasi
Pengiriman
Biaya Varchar 30 - Biaya
(60)
6. Transaksi Produksi Mebel
Nama Tabel : Trx Produksi Mebel
Fungsi : Untuk menyimpan data transaksi produksi mebel, data
transaksi mebel keluar, dan data transaksi tabel masuk.
Primary Key : ID_TRX_PRODUKSI
Foreign Key : ID_ADMIN
Tabel 3.6 Transaksi Produksi Mebel
Field Name Type Length Constraint Description
ID_TRX_PRODUKSI Varchar 30 PK ID Transaksi
Produksi
ID_ADMIN Varchar 30 FK ID Admin
Tanggal Date 30 -
Tanggal Transaksi Produksi
Status Varchar 30 - Status
Produksi
Jenis Varchar 10 -
Jenis Produksi Mebel
7. Detail Transaksi Produksi Mebel
Nama Tabel : Dtl Produksi Mebel
Fungsi : Untuk menyimpan data jumlah produk mebel pada
transaksi produksi mebel.
Primary Key : ID_DTL_PRODUKSI
Foreign Key :ID_MEBEL,ID_DTL_PEMESANAN,
(1)
144
3. Application Reliability: aplikasi penjualan produk mebel berbasis web yang dibuat dapat digunakan tanpa mengalami kegagalan. Dengan rata – rata hasil kuesioner pada parameter Reliability sebagai berikut:
Tabel 4.16 Hasil Penilaian Kuesioner Reliability
1 2
1 4 4
2 4 4
3 3 3
4 4 4
5 3 3
6 4 4
Rata-rata 3.666666667 3.666666667 3.666666667 Rata-rata Reliability
Responden Pertanyaan
Hasil dari Tabel 4.16 mengenai Hasil Penilaian Kuesioner Reliability yaitu:
1. Sistem dapat melakukan proses secara berulang hasil rata-ratanya adalah 3,66. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa aplikasi cukup dapat melakukan proses secara berulang.
2. Tidak ada kesalahan hasil (output) pada proses yang dilakukan secara berulang hasil rata-ratanya adalah 3,66. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hasil output aplikasi pada proses yang dilakukan secara berulang cukup tidak ada kesalahan.
(2)
4. Application Efficiency: aplikasi penjualan produk mebel berbasis web yang dibuat dapat digunakan dengan effisien dari segi operasional oleh pengguna. Dengan rata – rata hasil kuesioner 60% pada parameter Reliability.
Tabel 4.17 Hasil Penilaian Kuesioner Efficiency
1 2 3
1 5 5 4
2 3 3 3
3 3 3 4
4 5 5 5
5 4 4 4
6 4 4 4
Rata-rata 4 4 4
4 Rata-rata Efficiency
Responden Pertanyaan
Hasil dari Tabel 4.17 mengenai Hasil Penilaian Kuesioner Efficiency yaitu:
1. Sistem dapat menyimpan data dengan cepat kurang dari 10 detik hasil rata-ratanya adalah 4. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa aplikasi sudah dapat menyimpan data dengan cepat kurang dari 10 detik.
2. Hasil output dapat memberikan informasi dengan cepat kurang dari 10 detik hasil rata-ratanya adalah 4. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa aplikasi sudah dapat memberikan informasi kurang dari 10 detik.
3. Membantu melakukan pencatatan data periodik dengan waktu singkat hasil rata-ratanya 4. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa informasi yang dihasilkan aplikasi sudah dapat membantu melakukan pencatatan data periodik dengan waktu singkat.
(3)
146
Hasil dari kuesioner evaluasi aplikasi yang dibuat selengkapnya dapat dilihat pada halaman lampiran 3 penelitian ini.
Dari evaluasi yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa rancang bangun aplikasi penjualan perabot mebel berbasis web yang dibuat telah memenuhi kebutuhan yang diinginkan untuk menunjang proses penjualan produk mebel pada CV. Azaria Abadi Permai. Aplikasi yang telah dibuat dapat menyimpan data-data dan menampilkan informasi transaksi pemesanan mebel, konfirmasi status pemesanan mebel custom, konfirmasi status pembayaran DP pelanggan, konfirmasi status pelunasan pembayaran pelanggan, informasi produksi mebel, informasi penerimaan mebel, dan konfirmasi status pengiriman.
Aplikasi penjualan perabot mebel berbasis web yang dibuat juga dapat menghasilkan laporan berupa laporan transaksi penjualan mebel per periode, laporan penjualan mebel per jenis, laporan pembayaran DP Pelanggan, laporan status pelunasan pelanggan, laporan produksi mebel, laporan stok mebel, dan laporan status pengiriman. Akan tetapi, apabila akan dilakukan pengembangan aplikasi alangkah baiknya dapat ditambahkan beberapa fitur atau menu yag diperlukan agar dapat mendukung proses penjualan yang lebih baik.
(4)
147 5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil uji coba dan implementasi terhadap aplikasi yang telah dibuat sesuai dengan tujuan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Aplikasi yang telah dibuat dapat menyimpan data-data dan menampilkan informasi transaksi pemesanan mebel, konfirmasi status pemesanan mebel custom, konfirmasi status pembayaran DP pelanggan, konfirmasi status pelunasan pembayaran pelanggan, informasi produksi mebel, informasi penerimaan mebel, dan konfirmasi status pengiriman.
2. Aplikasi yang telah dibuat dapat menghasilkan laporan berupa laporan transaksi penjualan mebel per periode, laporan penjualan mebel per jenis, laporan pembayaran DP Pelanggan, laporan status pelunasan pelanggan, laporan produksi mebel, laporan stok mebel, dan laporan status pengiriman 3. Aplikasi yang telah dibuat dapat membantu interaksi mulai dari pelanggan,
admin penjualan, bagian gudang dan bagian produksi dalam melakukan proses penjualan pada CV. Azaria Abadi Permai. Hal ini dibuktikan dengan hasil penilaian kuesioner yang mencakup parameter Usability, Correctness, Reliabilty dan Efficiency dengan hasil penilaian rata-rata yang cukup baik.
(5)
148
5.2 Saran
Berdasarkan penjelasan tentang sistem aplikasi yang telah dibuat, dapat diberikan saran untuk mengembangkan sistem ini sebagai berikut:
1. Tampilan form katalog produk mebel untuk aplikasi yang berjalan masih sederhana sehingga perlu diperbaiki desainnya agar lebih bagus.
2. Tampilan form informasi dari data-data yang berhubungan dengan proses penjualan perabot mebel belum ditampilkan secara grafik, sehingga perlu ditambahkan informasi berupa grafik atau dashboard.
3. Desain interface aplikasi masih perlu diperbaiki agar lebih mudah dipahami dan digunakan oleh pengguna.
4. Sistem dapat dikembangkan dengan menambahkan fitur dan menu untuk mendukung proses penjualan yang lebih baik.
(6)
149
DAFTAR PUSTAKA
Alwi Hasan, dkk. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional Balai Pustaka.
Bodnar H, George. 2006. Accounting Information System Ninth Edition, Sistem Informasi Akutansi Edisi 9. Jakarta: Penerbit Andi
Hall, James. 1993. Sistem Informasi Akutansi. Jakarta: Salemba Empat. Jogiyanto . H.M. 2005. Sistem Teknologi Informasi, Yogyakarta : Andi.
Martin, S., Garry Colleran. 2006. Sold! Bagaimana Memudahkan Konsumen Membeli dari Anda. Jakarta : Erlangga.
Mc Leod, Raymond. 2001. Sistem Informasi Manajemen, Edisi Ke 8. Jakarta : Prenhallindo.
Nickels, William G. 2000. Marketing Principles, New Jersey : Prentice-Hall Inc.
Pressman, R. S. 2014. Software Engineering : A Practitioner Approach, 8th Edition. New York : McGraw-Hill Higher Education.
Rianto, Slamet. 2007. Membangun Website Dengan Adobe Photoshop dan Macromedia Dreamweaver. Jakarta: Datakom Lintas Batas.
Romeo, S.T. 2003. Testing dan Implementasi Sistem, Edisi Pertama. Surabaya: STIKOM.
Sumarni, Murti. 2003. Bauran Pemasaran dan Loyalitas Konsumen, Bandung : Alfabeta.
Sutabri, Tata. 2004. Analisa Sistem Informasi, Yogyakarta : Andi. Tim Dinastindo. 1993. Kamus Komputer Eksekutif, Jakarta : Dinastindo. Tirtobisono, Yan. 1999. Kamus Komputer Lengkap, Surabaya : Karya Utama. Winardi. 1996. Kamus Istilah Ekonomi, Bandung : Tarsito.