LKP : Rancang Bangun Aplikasi Monitoring Kerusakan Hardware Pada PT. Pos Indonesia Area VII Teknologi Jawa Timur Berbasis Web.
RANCANG BANGUN APLIKASI MONITORING KERUSAKAN HARDWARE PADA PT. POS INDONESIA AREA VII TEKNOLOGI
JAWA TIMUR BERBASIS WEB
Disusun oleh :
Nama : Muhammad Naufal Charishuddin NIM : 10.41010.0124
Program : S1 (Strata Satu) Jurusan : Sistem Informasi
SEKOLAH TINGGI
MANAJEMEN INFORMATIKA & TEKNIK KOMPUTER SURABAYA
2013
STIKOM
(2)
ABSTRAKSI
Rancang Bangun Aplikasi Monitoring Kerusakan Hardware adalah
sebuah aplikasi yang digunakan untuk melakukan pengelolaan monitoring
hardware, mulai dari pengolahan pengaduan kerusakan hardware, pengolahan
data perbaikan hardware yang telah diperbaiki hingga menghasilkan laporan-laporan yang dibutuhkan.
Berdasarkan survei dan wawancara dengan pihak Manager Perangkat Lunak PT. POS INDONESIA AREA VII Teknologi Jawa Timur, didapatkan informasi bahwa sebelumnya belum ada aplikasi untuk monitoring hardware dan hanya laporan secara manual per-periode yang masih berupa Excel. Terdapat kendala pada sistem yang lama bagi perusahaan, kendala utama yang dialami adalah aplikasi tidak dapat menghasilkan suatu laporan yang sesuai dengan keinginan user, selain itu pula dalam pengolahan kerusakan hardware memerlukan waktu per-periode, tentu saja pengolahan data yang lama tidak bisa diakses secara realtime.
Dengan adanya aplikasi yang dibuat ini, maka diharapkan user bisa melakukan complain dan mendapat respon secara cepat dan juga bagian IT dapat mengolah data complain dan kerusakan hardware dengan cepat dan akurat. Selain itu pula diharapkan laporan monitoring hardware yang dihasilkan dapat sesuai format yang diinginkan oleh manajer IT. Sehingga bagian IT dapat membuat laporan pengaduan dan kerusakan hardware langsung melalui aplikasi yang dibuat ini.
Kata kunci : Aplikasi Monitoring Kerusakan Hardware
vi
STIKOM
(3)
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAKSI ... vi
KATA PENGANTAR ... vii
DAFTAR ISI ... ix
DAFTAR GAMBAR ... xii
DAFTAR TABEL ... xiv
BAB I. PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang Permasalahan ... 1
1.2 Perumusan Masalah ... 3
1.3 Batasan Masalah ... 3
1.4 Tujuan ... 4
1.5 Kontribusi ... 4
1.6 Sistematika Penulisan ... 4
BAB II. GAMBARAN UMUM INSTANSI ... 6
2.1 Sejarah Berdirinya PT. POS Indonesia (Persero) ... 6
2.2 Sejarah Berdirinya PT. POS Indonesia (Persero) AREA VII Jawa Timur ... 8
2.3 Struktur Organisasi PT. POS Indonesia (Persero) AREA VII Teknologi Jawa Timur ... 10
BAB III. LANDASAN TEORI ... 11
3.1 Hardware ... 11
3.2 Aset ... 11
ix
STIKOM
(4)
3.3 Manajemen Aset ... 12
3.4 Konsep Informasi ... 14
3.5 Konsep Dasar Aplikasi ... 14
3.6 Database ... 16
3.7 Sistem Basis Data ... 17
3.8 System Life Cycle (SDLC) ... 18
3.9 System Flow ... 20
3.10 Data Flow Diagram (DFD) ... 21
3.11 Tool Pemrograman ... 23
BAB IV. DESKRIPSI SISTEM ... 27
4.1 Identifikasi Masalah ... 27
4.2 Analisis Sistem ... 27
4.2.1 Proses Pendaftaran User ... 28
4.2.2 Proses Pengaduan Hardware ... 28
4.2.3 Proses Perbaikan Hardware ... 29
4.3 Perancangan Sistem ... 30
4.3.1 System Flow ... 30
4.3.2 Data Flow Diagram ... 33
4.3.3 Perancangan Database ... 36
4.3.4 Struktur Basis Data dan Tabel ... 38
4.3.5 Desain Input/Output ... 44
4.4 Implementasi dan Evaluasi ... 49 x
STIKOM
(5)
4.4.1 Teknologi ... 49
4.4.2 Pengoperasian Program ... 50
BAB V. PENUTUP ... 60
5.1 Kesimpulan ... 60
5.2 Saran ... 60
DAFTAR PUSTAKA ... 61
LAMPIRAN ... 62
Lampiran 1 Surat Balasan Instansi... 62
Lampiran 2 Kartu Bimbingan ... 63
Lampiran 3 Acuan Kerja ... 64
Lampiran 4 Log Harian Kerja Paktek ... 66
Lampiran 5 Kehadiran Kerja Praktek ... 67
Lampiran 6 Listing Program ... 68
xi
STIKOM
(6)
1 1.1 Latar Belakang Permasalahan
PT. POS INDONESIA AREA VII Teknologi Jawa Timur merupakan perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dimana termasuk Divisi Regional VII Surabaya. Secara umum kegiatan yang dilakukan PT. POS Indonesia diantaranya pengiriman surat dan barang, filateli serta pembayaran berbagai tagihan dan angsuran. Persaingan pasar global dan kemajuan teknologi telah mendorong PT. POS INDONESIA tetap komitmen dalam memberikan pelayanan jasa yang lebih kompetitif dalam hal kualitas, harga dan pengiriman tepat waktu. Semua aktivitas di PT. POS INDONESIA dilaksanakan dengan transparan dan dengan dukungan penuh seluruh karyawan, hal tersebut mencerminkan budaya perusahaan PT. POS INDONESIA.
Karyawan merupakan aset yang utama bagi perusahaaan, begitu juga dengan hardware yang digunakan untuk menunjang proses bisnis suatu perusahaan. Bagian IT bertugas untuk memantau kondisi hardware yang ada di PT. POS INDONESIA. Pemantauan hadware yang baik dapat mengetahui apa saja hardware yang ada, bagaimana kondisi hardware saat itu, serta menanggapi
complain tentang kerusakan hardware secara cepat. Faktor-faktor yang ada dalam
pemantauan hardware meliputi apa saja inventaris hardware yang ada serta bagaimana kondisi hardware pada perusahaan. Serta umpan balik jika ada suatu
complain terhadap hardware yang bermasalah.
STIKOM
(7)
Dalam pemantauan hardware, perusahaan belum menggunakan aplikasi apapun melainkan masih menggunakan Microsoft Excel. Pada penerapan sistem tersebut terdapat beberapa kendala dalam pemantauan kondisi hardware. Dari data inventaris yang ada, staf bagian IT harus melakukan pemeriksaan lagi terhadap data inventaris tersebut untuk mengetahui hardware mana yang masih dalam kondisi baik dan mana yang dalam kondisi tidak baik sehingga hardware tersebut butuh penanganan lanjut atau minta diperbaiki. Dalam melakukan pemeriksaan kondisi hardware yang dilakukan secara manual tersebut, memerlukan waktu yang lumayan lama dan kurang maksimal dalam pemantauan
hardware. Permasalahan lain yang terjadi adalah tidak adanya laporan yang
dihasilkan secara online dan realtime sehingga staf bagian IT harus membuat laporan secara manual.
Sistem monitoring hardware merupakan salah satu bagian penting di dalam kegiatan bisnis sehari-hari karena dengan adanya hardware akan menunjang kegiatan operasional di perusahaan sehingga masalah ini perlu mendapatkan perhatian serius dan harus dicari jalan keluarnya agar tidak menghambat kegiatan operasional perusahaan. Salah satunya dengan membuat aplikasi monitoring hardware yang dapat memudahkan staf bagian IT maupun perusahaan dalam pemantauan kondisi hardware.
Sistem yang dibuat bertujuan agar proses pengaduan, perbaikan
hardware maupun pembuatan laporan tentang pengaduan dan perbaikan hardware dapat dilakukan lebih cepat dan tepat.
STIKOM
(8)
Dengan adanya aplikasi monitoring hardware ini diharapkan dapat membantu bagian IT dalam pengambilan keputusan khususnya dalam hal memantau kondisi hardware sehingga dapat mewujudkan visi dan misi perusahaan.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut : Bagaimana merancang dan membangun aplikasi
monitoring hardware pada PT. POS INDONESIA AREA VII Teknologi Jawa
Timur yang dapat mempercepat dalam pengaduan hardware yang bermasalah sekaligus dapat mengurangi tingkat kesalahan yang terjadi dalam pengolahan pengaduan dan perbaikan hardware?
1.3 Batasan Masalah
Implementasi kerja praktek ini dalam pembuatan aplikasi monitoring
hardware dibatasi pada hal-hal sebagai berikut:
1. Sistem yang dibangun akan digunakan hanya untuk wilayah Jawa Timur.
2. Sistem yang dibangun tidak membahas inventaris hardware.
3. Sistem ini meliputi proses pendaftaran user, pengaduan hardware, perbaikan hardware serta laporan-laporan bengkel, pengaduan dan perbaikan hardware.
4. Sistem yang dibangun merupakan aplikasi berbasis web dengan menggunakan tools Adobe Dreamweaver CS6 dan XAMPP 1.7.2.
STIKOM
(9)
1.4 Tujuan
Tujuan dari pembuatan sistem ini adalah terbentuknya aplikasi
monitoring hardware pada PT. POS INDONESIA AREA VII Teknologi Jawa
Timur yang dapat mempercepat dalam pengaduan hardware yang bermasalah sekaligus dapat mengurangi tingkat kesalahan yang terjadi dalam pengolahan pengaduan dan perbaikan hardware.
1.5 Kontribusi
- Bagi Instansi/Perusahaan:
Diharapkan setelah proyek Kerja Praktek (KP) ini selesai maka proses pengolahan pengolahan pengaduan dan perbaikan hardware di PT. POS INDONESIA se-Jawa Timur berjalan lebih cepat, lancar, dan terkontrol melalui aplikasi yang dibuat.
- Bagi Kampus/Jurusan:
Sebagai salah satu alat evaluasi terhadap kurikulum yang berlaku. - Bagi Mahasiswa:
Dapat mengenal dunia kerja secara langsung dan membangun pengalaman kerja di instansi/perusahaan.
1.6 Sistematika Penulisan
Penulisan laporan ini secara sistematis dapat dibagi menjadi 5 bab, yaitu: BAB I : PENDAHULUAN
Berisi latar belakang masalah yang ada, perumusan masalah berdasarkan tujuan, batasan masalah yang akan dibahas, tujuan dari pembuatan aplikasi, kontribusi serta sistematika penulisan.
STIKOM
(10)
BAB II : GAMBARAN UMUM INSTANSI
Berisi kilas sejarah instansi, visi dan misi, departemen yang ada pada kerja praktek.
BAB III : LANDASAN TEORI
Berisi teori-teori pendukung yang digunakan dalam pembuatan aplikasi.
BAB IV : DESKRIPSI PEKERJAAN
Berisi uraian tentang tugas-tugas yang dikerjakan pada saat kerja praktek, yaitu dari metodologi penelitian, analisa sistem, pembahasan masalah berupa system flow, data flow diagram,
entity relationship diagram, struktur tabel, dan implementasi
sistem berupa capture dari setiap tampilan program. BAB V : PENUTUP
Berisi kesimpulan dan saran untuk perbaikan sistem untuk ke depan.
STIKOM
(11)
BAB II
GAMBARAN UMUM INSTANSI
2.1. Sejarah Berdirinya PT. POS Indonesia (Persero)
PT. POS Indonesia (Persero) didirikan pada 26 Agustus 1746. Pada awal berdirinya, PT POS Indonesia didirikan di Batavia oleh Gubernur Jendral G.W Baron van Imhoff. Tujuan didirikannya PT. POS INDONESIA ini adalah untuk lebih menjamin keamanan surat-surat penduduk, terutama bagi mereka yang berdagang dari kantor-kantor di luar Jawa dan bagi mereka yang datang dari dan pergi ke Negeri Belanda. Sejak itulah pelayanan pos telah lahir mengemban peran dan fungsi pelayanan kepada publik.
Setelah Kantor Pos Batavia didirikan, maka empat tahun kemudian didirikan Kantor Pos Semarang untuk mengadakan perhubungan pos yang teratur antara kedua tempat itu dan untuk mempercepat pengirimannya. Rute perjalanan pos kala itu ialah melalui Karawang, Cirebon dan Pekalongan.
Pos Indonesia telah beberapa kali mengalami perubahan status mulai dari Jawatan PTT (Post, Telegraph dan Telephone). Badan usaha yang dipimpin oleh seorang Kepala Jawatan ini operasinya tidak bersifat komersial dan fungsinya lebih diarahkan untuk mengadakan pelayanan publik. Perkembangan terus terjadi hingga statusnya menjadi Perusahaan Negara Pos dan Telekomunikasi (PN Postel). Mengamati perkembangan zaman dimana sektor pos dan telekomunikasi berkembang sangat pesat, maka pada tahun 1965 berganti menjadi Perusahaan Negara Pos dan Giro (PN Pos dan Giro), dan pada tahun 1978 berubah menjadi Perum Pos dan Giro yang sejak ini ditegaskan sebagai badan usaha tunggal dalam
6
STIKOM
(12)
menyelenggarakan dinas pos dan giropos baik untuk hubungan dalam maupun luar negeri. Selama 17 tahun berstatus Perum, maka pada Juni 1995 berubah menjadi Perseroan Terbatas dengan nama PT Pos Indonesia (Persero).
Dengan berjalannya waktu, Pos Indonesia kini telah mampu menunjukkan kreatifitasnya dalam pengembangan bidang perposan Indonesia dengan memanfaatkan insfrastruktur jejaring yang dimilikinya yang mencapai sekitar 24 ribu titik layanan yang menjangkau 100 persen kota/kabupaten, hampir 100 persen kecamatan dan 42 persen kelurahan/desa, dan 940 lokasi transmigrasi terpencil di Indonesia. Seiring dengan perkembangan informasi, komunikasi dan teknologi, jejaring Pos Indonesia sudah memiliki 3.700 Kantorpos online, serta dilengkapi electronic mobile pos di beberapa kota besar. Semua titik merupakan rantai yang terhubung satu sama lain secara solid & terintegrasi. Sistem Kode Pos diciptakan untuk mempermudah processing kiriman pos dimana tiap jengkal daerah di Indonesia mampu diidentifikasi dengan akurat.
2.1.1. Visi PT. POS INDONESIA (Persero)
PT. POS INDONESIA (Persero) mempunyai visi untuk menjadi pemimpin pasar di Indonesia dengan menyediakan layanan surat pos, paket, dan logistik yang handal serta jasa keuangan yang terpercaya.
2.1.2. Misi PT. POS INDONESIA (Persero)
POS INDONESIA (Persero) juga memiliki misi sebagai berikut:
1. Berkomitmen kepada pelanggan untuk menyediakan layanan yang selalu tepat waktu dan nilai terbaik.
STIKOM
(13)
2. Berkomitmen kepada karyawan untuk memberikan iklim kerja yang aman, nyaman dan menghargai kontribusi.
3. Berkomitmen kepada pemegang saham untuk memberikan hasil usaha yang menguntungkan dan terus bertumbuh.
4. Berkomitmen untuk berkontribusi positif kepada masyarakat.
5. Berkomitmen untuk berperilaku transparan dan terpercaya kepada seluruh pemangku kepentingan.
2.1.3. Tujuan PT. POS Indonesia (Persero)
Tujuan dari didirikannya PT. POS INDONESIA (Persero) adalah:
1. Untuk lebih menjamin keamanan surat-surat penduduk, terutama bagi mereka yang berdagang dari kantor-kantor di luar Jawa dan bagi mereka yang datang dari dan pergi ke Negeri Belanda.
2.2. Sejarah Berdirinya PT. POS INDONESIA (Persero) AREA VII Jawa Timur
PT. POS INDONESIA (Persero), di dalamnya termasuk PT. POS INDONESIA (Persero) AREA VII Jawa Timur yang terletak di Jl. Krembangan Barat No.73-75 Surabaya, didirikan sejak Indonesia merdeka.
2.2.1. Visi PT. POS INDONESIA (Persero) AREA VII Jawa Timur
Sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN), keberadaan PT. POS INDONESIA (Persero) AREA VII Jawa Timur mempunyai visi yang sama dengan PT. POS INDONESIA yaitu untuk menjadi pemimpin pasar di Indonesia dengan menyediakan layanan surat pos, paket, dan logistik yang handal serta jasa keuangan yang terpercaya.
STIKOM
(14)
2.2.2. Misi PT. POS INDONESIA (Persero) AREA VII Jawa Timur
PT. POS INDONESIA (Persero) AREA VII Jawa Timur memiliki misi sebagai berikut:
1. Berkomitmen kepada pelanggan untuk menyediakan layanan yang selalu tepat waktu dan nilai terbaik.
2. Berkomitmen kepada karyawan untuk memberikan iklim kerja yang aman, nyaman dan menghargai kontribusi.
3. Berkomitmen kepada pemegang saham untuk memberikan hasil usaha yang menguntungkan dan terus bertumbuh.
4. Berkomitmen untuk berkontribusi positif kepada masyarakat.
5. Berkomitmen untuk berperilaku transparan dan terpercaya kepada seluruh pemangku kepentingan.
2.2.3. Tujuan PT. POS INDONESIA (Persero) AREA VII Jawa Timur Sebagai perusahaan BUMN PT. POS INDONESIA (Persero) AREA VII Jawa Timur memiliki tujuan sebagai berikut:
1. Mengkordinasi KPC, KPRK di Jawa Timur
2. Mengendalikan dan mengawasi operasional Kantor Pos se-Jawa Timur.
STIKOM
(15)
2.3. Struktur Organisasi PT. POS INDONESIA (Persero) AREA VII Teknologi Jawa Timur
Gambar 2.1 Struktur Organisasi PT. POS Indonesia Area VII Teknologi Jawa Timur
STIKOM
(16)
BAB III LANDASAN TEORI
3.1 Hardware
Menurut Wahana (2006:2), hardware adalah perangkat komputer yang terdiri atas susunan komponen-komponen elektronik berbentuk fisik (berupa benda). Jenis-jenis hardware pada personal computer (PC), antara lain
motherboard, hard disk, floppy, memory, dan lain lain.
Bukan hanya perangkat yang ada dalam CPU (Central Processing Unit) saja yang disebut hardware, perangkat di luarnya pun yang berhubungan langsung dengan komputer dapat disebut dengan hardware. Misal, perangkat yang sangat penting perannya dalam komputer adalah monitor, keyboard, mouse, printer, dan lain-lain. Perangkat-perangkat tersebut dalam istilah komputer disebut sebagai media masukan (input device) dan media keluaran (output device).
3.2 Aset
Menurut Acep (2011:4), asset (Aset) adalah barang, yang dalam pengertian hukum disebut benda, yang terdiri dari benda tidak bergerak dan benda bergerak, baik yang berwujud (tangible) maupun yang tidak berwujud (Intangible), yang tercakup dalam aktiva/kekayaan atau harta kekayaan dari suatu instansi, organisasi, badan usaha atau individu perorangan.
Aset diklasifikasikan ke dalam aset lancar dan nonlancar. Suatu aset diklasifikasikan sebagai aset lancar jika diharapkan segera untuk dapat direalisasikan atau dimiliki untuk dipakai atau dijual dalam waktu 12 (dua belas)
11
STIKOM
(17)
bulan sejak tanggal pelaporan. Aset yang tidak dapat dimasukkan dalam kriteria tersebut diklasifikasikan sebagai aset nonlancar.
Aset lancar meliputi kas dan setara kas, investasi jangka pendek, piutang, dan persediaan. Aset nonlancar mencakup aset yang bersifat jangka panjang, dan aset tak berwujud yang digunakan baik langsung maupun tidak langsung untuk kegiatan pemerintah atau yang digunakan masyarakat umum.
Aset nonlancar diklasifikasikan menjadi investasi jangka panjang, aset tetap, dana cadangan, dan aset lainnya. Investasi jangka panjang merupakan investasi yang diadakan dengan maksud untuk mendapatkan manfaat ekonomi dan manfaat sosial dalam jangka waktu lebih dari satu periode akuntansi. Investasi jangka panjang meliputi investasi nonpermanen dan permanen. Investasi nonpermanen antara lain investasi dalam Surat Utang Negara, penyertaan modal dalam proyek pembangunan, dan investasi nonpermanen lainnya. Investasi permanen antara lain penyertaan modal pemerintah dan investasi permanen lainnya.
Aset tetap meliputi tanah, peralatan dan mesin, gedung dan bangunan, jalan, irigasi, dan jaringan, aset tetap lainnya, dan konstruksi dalam pengerjaan. Aset nonlancar lainnya diklasifikasikan sebagai aset lainnya. Termasuk dalam aset lainnya adalah aset tak berwujud dan aset kerja sama (kemitraan).
3.3 Manajemen Aset
Menurut Acep (2011:3), manajemen aset mencakup proses mulai dari perencanaan sampai dengan penghapusan (disposal) serta monitoring terhadap aset-aset tersebut selama umur penggunaannya oleh suatu organisasi atau Kementerian Negara/Lembaga (K/L). Secara umum, manajemen aset baik di
STIKOM
(18)
perusahaan maupun negara meliputi aktivitas inti sebagai berikut: (i) perencanaan (planning), (ii) perolehan (acquisition), (iii) pemanfaatan (utilization), dan (iv) penghapusan (disposal).
Di sisi lain dalam pengertian yang selama ini terbentuk di masyarakat manajemen aset lebih dikenal dengan manajemen barang atau manajemen material yang lebih bertujuan bagaimana mengelola barang inventaris sehingga terpenuhi persyaratan optimal bagi pelayanan tugas dan fungsi sebuah instansi atau satuan kerja.
Manajemen aset sebetulnya merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari manajemen keuangan dan secara umum terkait dengan administrasi pembangunan khususnya yang berkaitan dengan nilai aset, pemanfaatan aset, pencatatan nilai aset dalam neraca tahunan, maupun dalam penyusunan prioritas dalam pembangunan.
Kalau dilihat lebih mendalam, sebenarnya manajemen aset ini berbeda dengan manajemen material atau manajemen barang inventaris milik daerah, atau boleh dikatakan merupakan lanjutan dari manajemen barang/inventaris, khusus terhadap barang yang merupakan aset (barang modal) yang dapat dikembangkan.
Adapun beberapa ciri atau kriteria yang bisa dijadikan acuan untuk mengukur keberhasilan manajemen aset adalah:
1) Pengelola mengetahui barang atau aset apa saja yang dimiliki/dikuasainya. 2) Pengelola mengetahui bagaimana kondisi aset yang
dimilikinya/dikuasainya.
3) Pengelola mengetahui berada di mana saja barang atau aset tersebut.
STIKOM
(19)
4) Pengelola mengetahui siapa yang bertanggung jawab dan memanfaatkan suatu aset tertentu.
5) Pengelola mengetahui bagaimana pemanfaatan dari setiap aset yang dimiliki/dikuasainya.
6) Pengelola mengetahui berapa nilai dari aset yang dimiliki/dikuasainya. 7) Pengelola melakukan evaluasi secara regular atas semua aset yang
dimiliki/dikuasainya apakah masih sesuai dengan kebutuhan organisasi. 3.4 Konsep Informasi
Menurut Jimmy (2008:7), informasi adalah segala sesuatu keterangan yang bermanfaat untuk para pengambil keputusan/manajer dalam rangka mencapai tujuan organisasi yang sudah ditetapkan sebelumnya. Menurut Anton M. Moeliono dalam Jimmy (2008:7), informasi adalah penerangan, keterangan, pemberitahuan, kabar atau berita tentang sesuatu. Selanjutnya, Anton M. Moeliono dalam Jimmy (2008:7) mengatakan bahwa informasi juga adalah keterangan atau bahan yang dapat dijadikan dasar kajian analisis atau kesimpulan. 3.5 Konsep Dasar Aplikasi
Aplikasi yang didefinisikan oleh Davis GB (1999 : 17) bahwa sebagai berikut:
“Aplikasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.”
STIKOM
(20)
3.5.1 Blok Masukan
Masukan atau Input mewakili data yang masuk ke dalam aplikasi. Masukan di sini termasuk metode-metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.
3.5.2 Blok Model
Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah ditentukan untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.
3.5.3 Blok Keluaran
Produk dari aplikasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.
3.5.4 Blok Teknologi
Teknologi merupakan “kotak alat” (toolbox) dalam aplikasi. Teknologi
digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan.
3.5.5 Blok Basis Data
Basis data (database) merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data di dalam basis data perlu diorganisasikan sedemikian rupa, supaya informasi yang dihasilkan berkualitas. Organisasi basis data yang baik juga berguna untuk efisiensi kapasitas
STIKOM
(21)
penyimpannya. Basis data diakses atau dimanipulasi dengan menggunakan perangkat lunak paket yang disebut dengan Database Management System (DBMS).
3.5.6 Blok Kendali
Banyak hal yang dapat merusak aplikasi, seperti misalnya bencana alam, api, temperatur, air, debu, kecurangan-kecurangan, kegagalan-kegagalan sistem itu sendiri, kesalahan-kesalahan, ketidak-efisienan, sabotase, dan lain sebagainya. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung diatasi.
3.6 Database
Menurut Marlinda (2004:1), database adalah suatu susunan/kumpulan data operasional lengkap dari suatu organisasi atau perusahaan yang diorganisir atau dikelola dan disimpan secara terintegrasi dengan menggunakan metode tertentu menggunakan komputer sehingga mampu menyediakan informasi optimal yang diperlukan pemakainya.
Penyusunan satu database digunakan untuk mengatasi masalah-masalah pada penyusunan data yaitu redundansi dan inkonsistensi data, kesulitan pengaksesan data, isolasi data untuk standarisasi, multiple user (banyak pemakai), masalah keamanan (security), masalah integrasi (kesatuan), dan masalah data
independence (kebebasan data).
STIKOM
(22)
3.7 Sistem Basis Data
Menurut Marlinda (2004:1), sistem basis data adalah suatu sistem menyusun dan mengelola record-record menggunakan komputer untuk menyimpan atau merekam serta memelihara dan operasional lengkap sebuah organisasi/perusahaan sehingga mampu menyediakan informasi optimal yang diperlukan pemakai untuk proses mengambil keputusan.
Pada sebuah sistem basis data terdapat komponen-komponen utama yaitu Perangkat Keras (Hardware), Sistem Operasi (Operating System), Basis Data (Database), Sistem (Aplikasi atau Perangkat Lunak) Pengelola Basis Data (DBMS), Pemakai (User), dan Aplikasi (Perangkat Lunak) lain (bersifat opsional).
A. Kelebihan Sistem Basis Data
1. Mengurangi kerangkapan data, yaitu data yang sama disimpan dalam berkas data yang berbeda-beda sehingga update dilakukan berulang-ulang.
2. Mencegah ketidak konsistenan.
3. Keamanan data dapat terjaga, yaitu data dapat dilindungi dari pemakai yang tidak berwenang.
4. Integritas dapat dipertahankan.
5. Data dapat dipergunakan bersama-sama. 6. Menyediakan recovery.
7. Memudahkan penerapan standarisasi. 8. Data bersifat mandiri (data independence).
STIKOM
(23)
9. Keterpaduan data terjaga, memelihara keterpaduan data berarti data harus akurat. Hal ini sangat erat hubungannya dengan pengontrolan kerangkapan data dan pemeliharaan keselarasan data.
B. Kekurangan Sistem Basis Data
1. Diperlukan tempat penyimpanan yang besar.
2. Diperlukan tenaga yang terampil dalam mengolah data.
3. Kerusakan sistem basis data dapat mempengaruhi departemen yang terkait.
3.8 System Life Cycle (SDLC)
Menurut McLeod (2008 : 199), siklus hidup sistem (system life cycle) disingkat SDLC adalah proses evolusioner dalam menetapkan sistem dan sub sistem informasi berbasis komputer. SLC yang juga dikenal sebagai pendekatan air terjun (waterfall approach) terdiri dari serangkaian tugas yang erat mengikuti langkah-langkah pendekatan sistem, karena proses tersebut mengikuti sebuah pola yang teratur dan dilakukan secara top-down.
Sedangkan System Development Life Cycle atau yang disingkat SDLC adalah metoda tradisional yang digunakan untuk membangun, memelihara dan mengganti suatu sistem informasi. System Development Life Cycle (SDLC) terdiri dari tujuh fase, diantaranya adalah:
a. Project Indetification and Selection
Fase dimana kebutuhan sistem informasi secara keseluruhan diidentifikasi dan dianalisa.
STIKOM
(24)
b. Project Intiation and Planning
Fase dimana suatu proyek sistem informasi yang potensial dilakukan dan direncanakan terinci dikembangkan untuk pengembangan sistem.
c. Analisys
Suatu fase dimana sistem yang sedang berjalan dipelajari dan alternatif sistem baru diusulkan.
d. Logical Design
Suatu fase dimana semua kegiatan fungsional dari sistem yang diusulkan untuk dikembangkan dan digambarkan secara independent.
e. Phisycal Design
Fase rancangan logis dari sebelumnya diubah dalam bentuk teknis yang terinci dimana pemrograman dan bentuk sistem dapat dibuat.
f. Implementation
Suatu fase dimana sistem informasi diuji dan digunakan untuk mendukung suatu organisasi.
g. Maintenance
Dimana sistem informasi secara sistematis diperbaiki dan dikembangkan. Siklus hidup pengembangan sistem merupakan suatu bentuk yang digunakan untuk menggambarkan tahapan-tahapan utama, dan langkah-langkah didalam tahapan tersebut dalam proses pengembangnnya. Tiap-tiap pengembangan sistem itu dibagi menjadi beberapa tahapan kerja. Tiap tahapan ini mempunyai karakteristik tersendiri. Sebagai awal dari pelaksanaan pengembangan sistem adalah proses kebijaksanaan dan perencanaan sistem. Dimana kebijaksanaan sistem merupakan landasan dan dukungan dari menajemen
STIKOM
(25)
puncak untuk membuat perencanaan sistem. Sedangkan perencanaan sistem merupakan pedoman untuk melakukan pengembangan dari sistem tersebut.
3.9 System Flow
System flow atau bagan alir sistem merupakan bagan yang menunjukkan
arus pekerjaan secara keseluruhan dari sistem. System flow menunjukkan urutan-urutan dari prosedur yang ada di dalam sistem dan menunjukkan apa yang dikerjakan sistem. Simbol-simbol yang digunakan dalam system flow ditunjukkan pada Gambar 3.1.
1. Simbol Dokumen
2. Simbol Kegiatan Manual
3. Simbol Simpanan Offline
4. Simbol Proses
5. Simbol Database
6. Simbol Garis Alir
7. Simbol Penghubung ke Halaman yang Sama
8. Simbol Penghubung ke Halaman Lain
Gambar 3.1 Simbol-simbol pada System Flow 1. Simbol dokumen
Menunjukkan dokumen input dan output baik untuk proses manual atau komputer.
STIKOM
(26)
2. Simbol kegiatan manual
Menunjukkan pekerjaan manual. 3. Simbol simpanan offline
Menunjukkan file non-komputer yang diarsip. 4. Simbol proses
Menunjukkan kegiatan proses dari operasi program komputer. 5. Simbol database
Menunjukkan tempat untuk menyimpan data hasil operasi komputer. 6. Simbol garis alir
Menunjukkan arus dari proses. 7. Simbol penghubung
Menunjukkan penghubung ke halaman yang masih sama atau ke halaman lain.
3.10 Data Flow Diagram (DFD)
Menurut Jugiyanto (2005), DFD (Data Flow Diagram) sering digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang telah ada atau sistem baru yang akan dikembangkan secara logika tanpa mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data tersebut mengalir. DFD (Data Flow Diagram) merupakan alat yang digunakan pada metodologi pengembangan sistem yang terstruktur dan dapat mengembangkan arus data di dalam sistem dengan terstruktur dan jelas.
STIKOM
(27)
3.10.1 Simbol-simbol yang digunakan dalam DFD A. External Entity atau Boundary
External entity atau kesatuan luar merupakan kesatuan di lingkungan luar
sistem yang dapat berupa orang, organisasi atau sistem lainnya yang berada di lingkungan luarnya yang akan memberikan input atau menerima output dari sistem. External entity disimbolkan dengan notasi kotak.
B. Arus Data
Arus Data (data flow) di DFD diberi simbol panah. Arus data ini mengalir di antara proses, simpanan data (data store) dan kesatuan luar (external
entity). Arus data ini menunjukkan arus data yang dapat berupa masukan untuk
sistem atau hasil dari proses sistem. C. Proses
Suatu proses adalah kegiatan yang dilakukan oleh orang, mesin, atau komputer dari hasil suatu arus data yang masuk ke dalam proses untuk menghasilkan arus data yang akan keluar dari proses. Simbol proses berupa lingkaran atau persegi panjang bersudut tumpul.
D. Simpanan Data
Simpanan data merupakan simpanan dari data yang dapat berupa hal-hal sebagai berikut, sebagai gambaran:
1. Suatu file atau database di sistem komputer. 2. Suatu arsip atau catatan manual.
3. Suatu kotak tempat data di meja seseorang. 4. Suatu tabel acuan manual.
STIKOM
(28)
Simpanan data di DFD disimbolkan dengan sepasang garis horizontal paralel yang tertutup di salah satu ujungnya.
3.10.2 Context Diagram
Context Diagram merupakan langkah pertama dalam pembuatan DFD.
Pada context diagram dijelaskan sistem apa yang dibuat dan eksternal entity apa saja yang terlibat. Dalam context diagram harus ada arus data yang masuk dan arus data yang keluar.
3.10.3 Data Flow Diagram Level 0
DFD level 0 adalah langkah selanjutnya setelah context diagram. Pada langkah ini, digambarkan proses-proses yang terjadi dalam aplikasi.
3.10.4 Data Flow Diagram Level 1
DFD Level 1 merupakan penjelasan dari DFD level 0. Pada proses ini dijelaskan proses apa saja yang dilakukan pada setiap proses yang terdapat di DFD level 0.
3.10.5 Entity Relational Diagram
Entity Relational Diagram (ERD) merupakan penggambaran hubungan antara beberapa entity yang digunakan untuk merancang database yang akan diperlukan.
3.11 Tool Pemrograman
Dalam pembuatan sebuah aplikasi, tentunya butuh suatu tools atau alat yang penulisan kode maupun penyimpanan basis data. Berikut adalah tools pemograman yang digunakan untuk membuat aplikasi berbasis web:
STIKOM
(29)
A. HTML
Menurut Andi (2001:1), HTML atau Hypertext Markup Language adalah suatu sistem penulisan perintah dan formating hypertext sederhana yang ditulis ke dalam dokumen teks ASCII agar dapat menghasilkan tampilan visual yang terintegrasi. Dengan kata lain, dokumen yang dibuat dalam aplikasi pengolah kata dan disimpan ke dalam format ASCII normal sehingga menjadi home page dengan tambahan perintah-perintah HTML. Dengan menggunakan perintah-perintah HTML memungkinkan user untuk melakukan fungsi-fungsi berikut ini:
- Menentukan ukuran dan alur teks
- Mengintegrasikan gambar dengan teks (in-line) - Membuat link
- Mengintegrasikan file audio dan video - Membuat form interaktif
B. PHP
Menurut Anhar (2010:3), PHP yaitu bahasa pemrograman web
server side yang bersifat open source. PHP merupakan script yang
terintegrasi dengan HTML dan berada pada server. PHP adalah script yang digunakn untuk membuat halaman website yang dinamis. Dinamis berarti halaman akan ditampilkan dibuat saat halaman itu diminta oleh client. Mekanisme ini menyebabkan informasi yang diterima client selalu yang terbaru/up to date. Semua script PHP dieksekusi pada server di mana script tersebut dijalankan.
STIKOM
(30)
C. MySQL
Menurut Yeni dkk (2010:145), MySQL merupakan sebuah basis data yang mengandung satu atau sejumlah tabel. Tabel terdiri atas sejumlah baris dan setiap baris mengandung satu atau beberapa kolom. Database MySQL merupakan sistem manajemen basis data SQL yang sangat terkenal dan bersifat gratis. MySQL dibangun, didistribusikan, dan didukung oleh MySQL AB. MySQL AB merupakan perusahaan komersional yang dibiayai oleh pengembang MySQL.
MySQL dapat didefinisikan sebagai sistem manajemen database. Selain itu MySQL dapat dikatakan sebagai basis data terhubung (RDBMS). Database terhubung menyimpan data pada tabel-tabel yang terpisah. Hal tersebut akan menambah kecepatan dan fleksibilatsnya.
MySQL dikembangkan untuk menangani database yang besar secara cepat dan telah sukses digunakan selama bertahun-tahun sehingga cocok untuk mengakses database di internet. Fitur utama MySQL adalah ditulis dalam bahasa C dan C++, bekerja dalam berbagai platform, menyediakan mesin penyimpanan transaksi dan non transaksi, mempunyai library yang dapat ditempelkan pada aplikasi yang berdiri sendiri sehingga aplikasi tersebut dapat digunakan pada komputer yang tidak mempunyai jaringan dan mempuyai sistem password yang fleksibel dan aman serta dapat menangani database dalam skala besar.
STIKOM
(31)
D. Adobe Dreamweaver
Menurut Wahana (2002:3), adobe dreamweaver adalah program aplikasi yang digunakan untuk mengedit HTML secara visual dan mengolah website serta pages. Karena tampil secara visual, program aplikasi adobe dreamweaver mudah dioperasikan. Program ini menyediakan banyak perangkat yang meningkatkan kemampuan user di dalam pembuatan web.
Program aplikasi adobe dreamweaver menyertakan banyak perangkat yang berkaitan dengan pengkodean dan fitur seperti HTML, CSS, JavaScript Reference dan Javascript Debugger. Selain itu program aplikasi ini juga memungkinkan pengeditan JavaScript, XML, dan dokumen teks lainnya secara langsung, yaitu dengan menggunakan fasilitas Code Editors.
Fitur-fitur pengeditan yang ditampilkan secara visual oleh adobe dreamweaver dapat mempercepat penambahan desain dan fungsi pada halaman web tanpa harus menuliskan satu baris kode. Semua elemen di dalam site dapat ditampilkan dan didrag dari panel-panel ke dalam dokumen secara langsung.
STIKOM
(32)
4.1 Identifikasi Masalah
Sebelum proses analisa dilakukan, tahapan yang terlebih dahulu dilakukan adalah identifikasi permasalahan yang terdiri dari survei, wawancara kepada pihak perusahaan secara langsung dan pengumpulan data yang dibutuhkan dalam pembuatan aplikasi. Pada tahap ini dilakukan peninjauan dan pemahaman terhadap sistem pengaduan hardware serta sistem perbaikan hardware maupun segala proses yang berhubungan dengan pelaporan. Berdasarkan data yang didapat, identifikasi masalah yang dapat dilakukan adalah belum adanya suatu sistem yang digunakan untuk pengaduan dan memantau kondisi hardware.
Kesulitan lain adalah belum adanya pembuatan laporan perbaikan
hardware serta pengaduan sehingga harus dilakukan dengan proses mendata
manual yang membutuhkan waktu yang lama. Dengan proses manual tersebut staf yang bertugas harus mendata hardware kantor POS se-Jawa Timur. Selain itu pula dari sistem yang lama terkadang terjadi kesalahan dalam pengolahan perbaikan hardware dimana terkadang data hardware tidak sesuai, sehingga kurang maskimalnya untuk manajer mengambil sebuah keputusan.
4.2 Analisis Sistem
Berdasarkan hasil survei, wawancara dan pengamatan yang dilakukan di bagian manajer IT dan personalia, maka didapatkan proses-proses yang terjadi dalam kegiatan monitoring hardware. Pengolahan proses-proses pada data
monitoring hardware tersebut dapat dikelompokkan menjadi tiga bagian, yaitu:
27
STIKOM
(33)
proses pendaftaran user, proses pengaduan hardware dan proses perbaikan
hardware.
4.2.1 Proses Pendaftaran User
Proses pendaftaran user dibagi menjadi 2 yaitu: 1. Input data user
Pada proses ini, admin yang telah ditunjuk bertugas untuk mendaftarkan user. User inilah yang nantinya akan melakukan proses pengaduan
hardware. Data user ini akan tersimpan dalam basis data berupa sql.
2. Input data admin
Dalam proses ini tidak semua karyawan bisa menjadi admin. Seorang admin yang telah ditunjuk akan didaftarkan dalam form berbasis web. Dalam pencatatan admin tidak semuanya mempunyai status dan hak akses yang sama. Status dan hak akses admin satu dengan admin lain dapat berbeda. Perbedaan itu berdasarkan atas lokasi dimana admin itu bekerja.
4.2.2 Proses Pengaduan Hardware
Selain proses pendaftaran user yang telah dijelaskan, user dapat melakukan pengaduan hardware, diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Input Data Pengaduan
Pada proses ini, user akan terlebih dahulu login. Setelah login sukses user melakukan proses input data pengaduan hardware. Indeks
hardware yang dimasukkan adalah hardware yang bermasalah. Data
pengaduan hardware akan tersimpan dan akan dikirim ke admin.
STIKOM
(34)
2. Konfirmasi Data Penjawaban Hardware
Data pengaduan hardware diambil berupa data hardware yang bermasalah dan jenis kerusakannya. Selanjutnya dari data pengaduan
hardware tersebut akan dijawab oleh admin sehingga menghasilkan data
penjawaban. Data penjawaban hardware akan diterima oleh user setelah pengaduan dijawab oleh admin. Dalam penjawaban hardware user harus mengkonfirmasi tentang pengaduan hardware. Jika solusi yang diberikan admin membantu user maka proses pengaduan selesai. Sebaliknya jika solusi yang diberikan admin belum bisa membantu user maka user akan melakukan pengaduan hardware kembali.
4.2.3 Proses Perbaikan Hardware
Di dalam aplikasi juga terdapat proses perbaikan hardware. Ketika terjadi perbaikan hardware maka akan terjadi proses perbaikan hardware, diantaranya:
1. Input Data Bengkel
Pada proses ini, user akan terlebih dahulu login. Setelah login sukses user melakukan proses input data pengaduan hardware. Indeks hardware yang dimasukkan adalah hardware yang bermasalah. Data pengaduan
hardware akan tersimpan dan akan dikirim ke admin.
2. Input Data Perbaikan
Jika terdapat kerusakan pada hardware dan perlu perbaikan maka admin akan mendata hardware tersebut berdasarkan indeks hardware. Setelah itu admin akan memilih bengkel yang akan memperbaiki hardware yang rusak.
STIKOM
(35)
4.3 Perancangan Sistem
Berdasarkan analisis sistem yang telah dilakukan, maka akan dirancang suatu sistem yang sesuai dengan kebutuhan. Rancangan sistem yang dibuat berupa
Data Flow Diagram (DFD) sebagai deskripsi alur dari sistem. DFD dibuat dengan
menggunakan software Power Designer 6 32-bit. 4.3.1 System Flow
System flow yaitu bagan yang memiliki arus pekerjaan secara menyeluruh
dari suatu sistem yang menjelaskan urutan prosedur-prosedur yang terdapat di dalam sistem.
STIKOM
(36)
A. System Flow Pengaduan Hardware
Gambar 4.1. System Flow Pengaduan Hardware
System Flow Pengaduan Hardware
User Admin Manajer IT
P h a se Start Login (ID, Kata Sandi)
Login Tabel User
Input Pengaduan Tabel Hardware Menyimpan Data Pengaduan Tabel Pengaduan Input Solusi Tabel Penjawaban Data Penjawaban Apakah Menyelesaiakan End Data Pengaduan Data Pengaduan Data Pengaduan Data Penjawaban Data Penjawaban Punya ID &
Kata Sandi Y Mendaftarkan User Data User Data User T Tabel Admin Y T
Input Data User
STIKOM
(37)
B. System Flow Perbaikan Hardware
System Flow Perbaikan Hardware
Manajer IT Admin P h a se Start Login (Username & Password)
Login Tabel Admin
Input Indeks SN
Cek Hardware Ada T Input Bengkel Cek Bengkel Y Ada
Input Input Data Bengkel
T Simpan Data
Bengkel Tabel Bengkel Tabel Hardware Data Bengkel Input Data Perbaikan Y Data Bengkel Simpan Data Perbaikan
Data Perbaikan Data Perbaikan
End
Tabel Perbaikan
Gambar 4.2. System Flow Perbaikan Hardware
STIKOM
(38)
4.3.2 Data Flow Diagram
Data Flow Diagram (DFD) yaitu bagan yang mempunyai arus data
dalam suatu sistem yang telah ada atau sistem baru yang akan dikembangkan secara logika.
A. Context Diagram
DATA USER
DATA HARDWARE BERMASALAH DATA REKAP PENGADUAN DATA TINDAK LANJUT
DATA PERBAIKAN DATA SOLUSI
DATA BENGKEL
LAPORAN PERBAIKAN HARDWARE LAPORAN PENGADUAN
LAPORAN DATA BENGKEL DATA PENGADUAN
0
APLIKASI MONITORING
HARDWARE + USER
ADMIN
MANAJER IT
Gambar 4.3. Context Diagram Aplikasi Monitoring Hardware
Context diagram sistem ini memiliki tiga external entity yang menunjang jalannya sistem, yaitu User, Admin, dan Manajer IT.
STIKOM
(39)
B. DFD Level 0
DATA INPUT TINDAK LANJUT
DATA TINDAK LANJUT
DATA HARDWARE BERMASALAH DATA REKAP PENGADUAN
UPDATE STATUS HARDWARE UPDATE STATUS HARDWARE
DATA INPUT USER DATA USER
DATA INPUT PERBAIKAN DATA INPUT BENGKEL DATA PERBAIKAN
DATA BENGKEL
DATA INPUT PENGADUAN
LAPORAN DATA BENGKEL LAPORAN PENGADUAN
LAPORAN PERBAIKAN HARDWARE
DATA LAPORAN PERBAIKAN HARDWARE DATA LAPORAN BENGKEL DATA LAPORAN PENGADUAN
DATA PENGADUAN DATA SOLUSI USER MANAJER IT MANAJER IT MANAJER IT ADMIN USER ADMIN ADMINADMINADMIN ADMIN 1 PEMBERIAN SOLUSI + 2 PENGADUAN HARDWARE + 1 PENGADUAN 2 BENGKEL 3 PERBAIKAN 3 PELAPORAN + 4 PERBAIKAN HARDWARE + 5 PENDAFTARAN USER + 4 USER 5 HARDWARE 6 PENJAWABAN
Gambar 4.4. DFD Level 0 Aplikasi Monitoring Hardware
Dalam DFD level 0 ini terdapat lima sistem dan tiga external entity. Sistem tersebut antara lain : Pendaftaran User, Pengaduan Hardware, Pemberian Solusi, Perbaikan Hardware dan Pelaporan. Sedangkan external
entity-nya adalah User, Admin, dan Manajer IT.
STIKOM
(40)
C. DFD Level 1 Pendaftaran User
DATA INPUT USER DATA USER
ADMIN 4 USER
1 INPUT DATA
USER
Gambar 4.5. DFD Level 1 Pendaftaran User D. DFD Level 1 Pengaduan Hardware
DATA REKAP PENGADUAN DATA HARDWARE BERMASALAH
DATA INPUT PENGADUAN UPDATE STATUS HARDWARE
DATA PENGADUAN USER
1 PENGADUAN 5 HARDWARE
ADMIN ADMIN 1
INPUT DATA PENGADUAN
Gambar 4.6. DFD Level 1 Pengaduan Hardware E. DFD Level 1 Pemberian Solusi
DATA SOLUSI
DATA INPUT TINDAK LANJUT UPDATE STATUS HARDWARE
DATA TINDAK LANJUT
USER ADMIN
5 HARDWARE 6 PENJAWABAN
1 INPUT DATA
SOLUSI
Gambar 4.7. DFD Level 1 Pemberian Solusi
STIKOM
(41)
F. DFD Level 1 Perbaikan Hardware
DATA INPUT BENGKEL DATA BENGKEL
DATA INPUT PERBAIKAN DATA PERBAIKAN ADMIN ADMIN 2 BENGKEL 3 PERBAIKAN 1 INPUT DATA PERBAIKAN 2 INPUT DATA BENGKEL
Gambar 4.8. DFD Level 1 Perbaikan Hardware G. DFD Level 1 Pelaporan
DATA LAPORAN PERBAIKAN HARDWARE DATA LAPORAN BENGKEL DATA LAPORAN PENGADUAN LAPORAN PENGADUAN
LAPORAN PERBAIKAN HARDWARE
LAPORAN DATA BENGKEL
1 PENGADUAN 2 BENGKEL 3 PERBAIKAN MANAJER IT MANAJER IT MANAJER IT 1 PEMBUATAN LAPORAN PENGADUAN 2 PEMBUATAN LAPORAN PERBAIKAN 3 PEMBUATAN LAPORAN BENGKEL
Gambar 4.9. DFD Level 1 Pelaporan 4.3.3 Perancangan Database
Pada tahap ini, dilakukan penyusunan dan perancangan database yang akan digunakan beserta strukturnya. Rancangan database sistem yang dibuat berupa Entity Relational Diagram (ERD), yaitu alat untuk merepresentasikan model data yang ada pada sistem dimana terdapat entity dan relationship.
STIKOM
(42)
A. ERD CDM
Gambar 4.10. ERD CDM Aplikasi Monitoring Hardware
Rel ati on_1 10
Rel ati on_1 09
Rel ati on_1 08 Rel ati on_1 07
Rel ati on_1 06 Rel ati on_1 05
Rel ati on_1 04 Rel ati on_1 03
Rel ati on_1 02
Rel ati on_1 01
KANTOR NOPEN NAMA_KANTOR STATUS_ KANTOR ALAMAT_KANTOR KOTA_KANTOR TLP_KANTOR FAXIMILE HARDWARE INDEKS_SN TAHUN_PEROLEHAN KATEGORI MERK SPESIFIKASI MAC_ADDRESS KONDISI KETERANGAN PENGGUNA ID_PENGGUNA NAMA_PENGGUNA ADMIN USER PASS NAMA PERBAIKAN NO_PERBAIKAN TGL_SEL ESAI STATUS_ PERBAIKAN BIAYA IZIN BAGIAN ID_BAGIAN NAMA_BAGIAN PENJAWABAN NO_PENJAWABAN TGL_PENYELESAIAN TINDAK_LANJUT PENGADUAN NO_PENGADUAN TGL_PENGADUAN JENIS_KERUSAKAN STATUS BENGKEL ID_BENGKEL NAMA_BENGKEL ALAMAT_BENGKEL KOTA_BENGKEL TELEPON_BENGKEL PIC_BENGKEL USER USERNAME PASSWORD NAMA_USER HP_USER EMAIL_USER
STIKOM
SURABAYA
(43)
B. ERD PDM
Gambar 4.11. ERD PDM Aplikasi Monitoring Hardware 4.3.4 Struktur Basis Data dan Tabel
Untuk mengelolah file basis data, digunakan tools database yaitu XAMPP 1.7.2 berbasis MySQL. Aplikasi monitoring hardware ini menggunakan satu buah file basis data bernama hardware_pos.sql.
1. Nama tabel : Kantor
Fungsi : Menyimpan data kantor Primary key : nopen
Foreign key : -
ID_BAGIAN = ID_BAGIAN
ID_PENGGUNA = ID_ PENGGUNA
ID_BENGKEL = ID_BENGKEL INDEKS_SN = INDEKS_SN
INDEKS_SN = INDEKS_SN NOPEN = NOPEN
USERNAM E = USERNAM E NO_PENGADUAN = NO_PENGADUAN
NOPEN = NOPEN
USER = USER
KANTOR
NOPEN varchar(5)
NAMA_ KANTOR varchar(20) STATUS_KANTOR varchar(10) ALAMAT_KANTOR varchar(50) KOTA_KANTOR varchar(30) TLP_KANTOR varchar(20) FAXIMILE varchar(15) HARDWARE INDEKS_SN varchar(15) NOPEN varchar(5) ID_PENGGUNA varchar(15) TAHUN_PEROLEHAN date KATEGORI varchar(20) MERK varchar(15) SPESIFIKASI varchar(50) MAC_ADDRESS varchar(20) KONDISI varchar(5) KETERANGAN varchar(20) PENGGUNA ID_PENGGUNA varchar(15) ID_BAGIAN varchar(10) NAMA_ PENGGUNA varchar(30)
ADMIN USER varchar(20) NOPEN varchar(5) PASS varchar(32) NAMA varchar(30) PERBAIKAN NO_PERBAIKAN integer INDEKS_SN varchar(15) ID_BENGKEL varchar(10) TGL_SELESAI date STATUS_PERBAIKAN varchar(1) BIAYA integer IZIN varchar(30) BAGIAN ID_BAGIAN varchar(10) NAMA_ BAGIAN varchar(30)
PENJAWABAN NO_PENJAWABAN integer USER varchar(20) NO_PENGADUAN integer TGL_PENYELESAIAN date TINDAK_LANJUT varchar(200) PENGADUAN NO_PENGADUAN integer USERNAME varchar(20) INDEKS_SN varchar(15) TGL_PENGADUAN date JENIS_KERUSAKAN varchar(100) STATUS char(1) BENGKEL ID_BENGKEL varchar(10) NAMA_ BENGKEL varchar(30) ALAMAT_BENGKEL varchar(100) KOTA_BENGKEL varchar(20) TELEPON_BENGKEL varchar(15) PIC_BENGKEL varchar(30) USER USERNAME varchar(20) PASSWORD varchar(32) NAMA_ USER varchar(30) HP_USER varchar(20) EMAIL_USER varchar(30)
STIKOM
(44)
Tabel 4.1. Tabel Kantor
Field name Type
Field
Size Description
nopen Varchar 5 Nomor Pendirian Kantor
nama_kantor Varchar 20 Nama Kantor
status_kantor Varchar 10 Status Kantor
alamat_kantor Varchar 50 Alamat Kantor
kota_kantor Varchar 30 Kota Tempat Kantor Berada
tlp_kantor Varchar 20 Telepon Kantor
faximile Varchar 15 Faximile Kantor
2. Nama tabel : Admin
Fungsi : Menyimpan data admin web Primary key : user
Foreign key : nopen
Tabel 4.2. Tabel Admin
Field name Type
Field
Size Description
user Varchar 20 Username untuk Login Admin
pass Varchar 32 Password untuk Login Admin
nopen Varchar 5 Foreign Key dari tabel Kantor
nama Varchar 30 Nama Admin
STIKOM
(45)
3. Nama tabel : User
Fungsi : Menyimpan data user Primary key : username
Foreign key : -
Tabel 4.3. Tabel User
Field name Type
Field
Size Description
username Varchar 20 Username untuk Login
password Varchar 32 Password untuk Login
nama_user Varchar 30 Nama Lengkap User
hp_user Varchar 20 Nomor HP User
email_user Varchar 30 Email User
4. Nama tabel : Pengaduan
Fungsi : Menyimpan data pengaduan dari user Primary key : no_pengaduan
Foreign key : username dan indeks_sn
Tabel 4.4. Tabel Pengaduan
Field name Type
Fiel d
Size Description
no_pengaduan Integer - Nomor Pengaduan Hardware
tgl_pengaduan Date - Tanggal User Melakukan Pengaduan indeks_sn Varchar 15 Foreign Key dari Tabel Hardware jenis_kerusakan Varchar 100 Kerusakan yang Terjadi
username Varchar 20 Foreign Key dari Tabel User
STIKOM
(46)
status Char 1 Status Pengaduan
5. Nama tabel : Penjawaban
Fungsi : Menyimpan Data Penjawaban yang Dilakukan Oleh Admin Primary key : no_penjawaban
Foreign key : user dan no_pengaduan
Tabel 4.5. Tabel Penjawaban
Field name Type
Field
Size Description
no_penjawaban Integer - Nomor Penjawaban Oleh Admin user Varchar 20 Foreign Key dari Tabel Admin no_pengaduan Integer - Foreign Key dari Tabel Pengaduan tgl_penyelesaian Date Time -
Tanggal Ketika Admin Menjawab Pengaduan
tindak_lanjut Varchar 200 Solusi yang Diberikan Admin
6. Nama tabel : Hardware
Fungsi : Menyimpan Data Hardware Primary key : indeks_sn
Foreign key : id_pengguna dan nopen
STIKOM
(47)
Tabel 4.6. Tabel Hardware
Field name Type
Field
Size Description
indeks_sn Varchar 15 Nomor Hardware
id_pengguna Varchar 15
Foreign Key dari Tabel Pengguna
nopen Varchar 5
Foreign Key dari Tabel Kantor
tahun_perolehan Date Time -
Tahun Perolehan Hardware
kategori Varchar 10 Kategori Hardware
merk Varchar 15 Merk Hardware
spesifikasi Varchar 50 Spesifikasi Hardware
mac_address Varchar 20 Mac Address Hardware
kondisi Varchar 5 Kondisi Hardware
keterangan Varchar 20 Keterangan Hardware
7. Nama tabel : Perbaikan
Fungsi : Menyimpan Data Perbaikan Hardware Primary key : no_perbaikan
Foreign key : indeks_sn dan id_bengkel
Tabel 4.7. Tabel Perbaikan
Field name Type
Field
Size Description
no_perbaikan Integer - Nomor Perbaikan Hardware indeks_sn Varchar 15 Foreign Key dari Tabel Hardware id_bengkel Varchar 10 Foreign Key dari Tabel Bengkel
STIKOM
(48)
tgl_selesai Date Time - Tanggal Selesai Perbaikan status_perbaikan Varchar 1 Status Perbaikan Hardware
biaya Integer - Biaya Perbaikan Hardware
izin Varchar 30 Nomor Surat Izin Perbaikan Hardware
8. Nama tabel : Bengkel
Fungsi : Menyimpan Data Bengkel Primary key : id_bengkel
Foreign key : -
Tabel 4.8. Tabel Bengkel
Field name Type
Field
Size Description
id_bengkel Varchar 10 Id bengkel
nama_bengkel Varchar 30 Nama Bengkel
alamat_bengkel Varchar 100 Alamat Bengkel
kota_bengkel Varchar 20 Kota Bengkel
telepon_bengkel Varchar 15 Telepon Bengkel
pic_bengkel Varchar 30 PIC Bengkel
9. Nama tabel : Pengguna
Fungsi : Menyimpan Data Pengguna Hardware Primary key : id_pengguna
Foreign key : id_bagian
STIKOM
(49)
Tabel 4.9. Tabel Pengguna
Field name Type
Field
Size Description
id_pengguna Varchar 15 Id Pengguna Hardware
id_bagian
Varchar
10
Foreign Key dari Tabel Bagian
nama_pengguna
Varchar
30
Nama Pengguna Hardware
10.Nama tabel : Bagian
Fungsi : Menyimpan Data Bagian Primary key : id_bagian
Foreign key : -
Tabel 4.10. Tabel Bagian
Field name Type
Field
Size Description
id_bagian Varchar 10 Id Bagian
nama_bagian Varchar 30 Nama Bagian
4.3.5 Desain Input/Output
Desain input/output adalah rancangan input/output berupa form yang digunakan untuk memasukkan data dan laporan sebagai informasi yang dihasilkan dari pengolahan data. Desain input/output juga merupakan acuan dalam pembuatan aplikasi dalam merancang dan membangun sistem.
STIKOM
(50)
1. Desain Input
Desain input merupakan perancangan desain masukan dari pengguna kepada sistem yang kemudian akan disimpan ke dalam database.
a. Master View
Gambar 4.12. Tampilan Master View
Semua tampilan halaman di website tentunya membutuhkan sebuah
Master View agar tampilannya konsisten.
b. Summary
Gambar 4.13. Tampilan Summary
Untuk memudahkan melihat data yang sudah tersimpan dan melakukan operasi lain seperti menambah, mengubah dan menghapus data, maka diperlukan sebuah summary. Di summary terdapat 3 fungsi utama yaitu:
STIKOM
(51)
Menambah Data : Dilakukan dengan menekan tombol plus berwarna hijau dalam button berwarna oranye.
Mengubah Data : Dilakukan dengan menekan tombol bergambar pensil di baris data yang ingin diubah.
Menghapus Data : Dilakukan dengan menekan tombol bergambar silang di baris data yang ingin dihapus.
c. Insert
Gambar 4.14. Tampilan Insert
Untuk memudahkan menambahkan data baru diperlukan tampilan
insert/entry yang konsisten. Tampilan insert tersebut mempunyai 1 tombol
yaitu simpan yang digunakan untuk menyimpan data.
STIKOM
(52)
d. Update
Gambar 4.15. Tampilan Update
Untuk memudahkan mengubah isi data yang telah disimpan diperlukan tampilan update/edit yang konsisten. Tampilan update tersebut mempunyai 1 tombol yaitu simpan yang digunakan untuk menyimpan perubahan data.
2. Desain Output
Desain output merupakan perancangan desain laporan yang merupakan hasil dari data yang telah diproses, yang tersimpan pada database yang kemudian akan diolah sedemikian rupa menjadi informasi yang berguna bagi pengguna sistem informasi.
STIKOM
(53)
a) Lihat Data Hardware
Gambar 4.16. Tampilan Lihat Data Hardware
Halaman data hardware ini merupakan informasi tentang hardware yang sedang bermasalah, dimana memuat nomor indeks hardware, nama
hardware, spesifikasi hardware dan lokasi hardware. Pada kolom posisi
menunjukkan dimana letak hardware berada dan pada kolom pengguna terlihat bagian apa yang menggunakan hardware tersebut.
b) Lihat Data Bengkel
Gambar 4.17. Tampilan Lihat Data Bengkel
Lihat data bengkel didapat dari inputan data bengkel yang diinputkan oleh admin. Dari gambar di atas data bengkel memuat informasi berupa nama
STIKOM
(54)
bengkel, alamat bengkel, kota bengkel, telepon bengkel dan nama orang yang bisa dihubungi di bengkel tersebut. Dengan begitu diharapkan bisa menampilkan data bengkel secara cepat dan tepat.
4.4 Implementasi dan Evaluasi
Implementasi sistem ini akan menjelaskan detil aplikasi monitoring hardware penjelasan hardware/software pendukung, dan form-form yang ada dalam aplikasi.
4.4.1 Teknologi
1. Perangkat Keras
Spesifikasi perangkat keras minimum yang dibutuhkan untuk menjalankan aplikasi ini adalah sebagai berikut :
a) Processor Pentium IV 2 Ghz
b) RAM sebesar 512 Mb (Untuk Windows XP) dan RAM sebesar 1 Gb (Untuk Windows Vista, 7, 8)
c) VGA on board 32 Mb
d) Monitor Super VGA (1024 x 768) dengan minimum 256 warna
e) Keyboard + mouse
2. Perangkat Lunak
Sedangkan perangkat lunak minimum yang harus diinstall ke dalam sistem komputer adalah:
a) Sistem Operasi Windows
b) Tools Basis Data : XAMPP 1.7.2
c) Browser (Mozilla, Opera, Google Chrome)
STIKOM
(55)
3. Perangkat Jaringan
Untuk perangkat jaringan maka komputer harus memiliki kartu jaringan untuk koneksi internet melalui LAN (RJ45).
4.4.2 Pengoperasian Program
Dalam sub ini akan dijelaskan langkah-langkah pengoperasian program aplikasi monitoring hardware. Ada 2 tingkatan hak akses user dalam program ini, yaitu sebagai:
1. User (Staf) 2. Admin a) User 1. Login User
Gambar 4.18. Tampilan Login User
Inilah halaman yang pertama kali akan ditampilkan ketika user membuka aplikasi monitoring hardware. Agar bisa masuk ke dalam aplikasi
monitoring hardware, user harus melakukan login dengan memasukkan
id pengguna dan kata sandi di dalam tampilan login.
STIKOM
(56)
2. Menu Utama User
Gambar 4.19. Tampilan Menu Utama User
Menu utama bagi user yang berhasil login. Dalam menu utama user akan ada menu beberapa menu. Menu itu antara lain menu complain untuk
complain hardware, menu respon untuk mendapatkan jawaban dari
admin serta menu logout untuk keluar dari aplikasi. 3. Menu Respon
Gambar 4.20. Tampilan Menu Respon
Pada gambar di atas menu respon berfungsi untuk mendapatkan jawaban tentang masalah hardware yang telah diadukan. Dari halaman ini user akan mendapatkan solusi dari admin. Untuk detilnya ada tanggal
STIKOM
(57)
penjawaban, solusi yang diberikan serta nama admin yang memberikan solusi. Jika permasalahan terselesaikan dengan solusi yang berikan maka user mengklik tombol ya, sudah. Ketika user sudah mencoba solusi yang diberikan tetapi hardware masih bermasalah maka user mengklik tombol
belum untuk mengadukan lagi ke admin.
b) Admin 1. Login Admin
Gambar 4.21. Tampilan Login Admin
Gambar di atas adalah halama login admin. Di dalam aplikasi monitoring
hardware terdapat 3 tingkatan admin yang mempunyai hak akses
berbeda. Perbedaan itu terlihat dari kota kantor ketika dia login. Untuk login admin harus memasukkan username dan password serta kantor di mana dia bekerja. Jika inputan yang tersedia sudah terisi maka admin mengklik tombol login.
STIKOM
(58)
2. Menu Utama Admin
Gambar 4.22. Tampilan Menu Utama Admin
Gambar di atas adalah halaman menu utama bagi admin yang berhasil
login. Dalam menu utama admin akan ada menu beberapa menu. Menu
itu antara lain menu user untuk mendaftarkan user, menu complain untuk menjawab complain, menu hardware untuk melihat data hardware, menu perbaikan untuk pencatatan perbaikan hardware, menu bengkel untuk mengolah data bengkel, menu laporan untuk menampilkan laporan serta menu logout untuk keluar dari aplikasi.
3. Pendaftaran Admin
Gambar 4.23. Tampilan Pendaftaran Admin
Agar bisa masuk sebagai admin untuk mengelolah data pengaduan dan perbaikan hardware maka admin harus didaftarkan terlebih dahulu. Di
STIKOM
(59)
atas adalah gambar untuk pendaftaran data admin yang nanti akan digunakan untuk login ke halaman admin.
4. Pendaftaran User
Gambar 4.24. Tampilan Pendaftaran User
Gambar di atas adalah halaman untuk mendaftarkan user yang akan menggunakan web user untuk melakukan pengaduan hardware yang bermasalah. User akan didaftarkan oleh admin yang bersangkutan. Untuk mengetahui user secara lengkap maka diperlukan inputan nama, nomor hp dan email user.
STIKOM
(60)
5. Pemberian Solusi
Gambar 4.25. Tampilan Pemberian Solusi
Halaman ini digunakan oleh admin untuk menjawab pengaduan
hardware yang bermasalah. Admin akan menjawab pengaduan dari user
berdasarkan nomor pengaduan dan nomor indeks hardware. Untuk lebih detil tentang penjawaban permasalahan, ada tanggal dan nama admin yang menjawab.
6. List Data Hardware Bermasalah
Gambar 4.26. Tampilan List Data Hardware Bermasalah
Halaman data hardware ini merupakan informasi tentang hardware yang sedang bermasalah, dimana memuat nomor indeks hardware, nama
hardware, spesifikasi hardware dan lokasi hardware. Pada kolom posisi
STIKOM
(61)
menunjukkan dimana letak hardware berada dan pada kolom pengguna terlihat bagian apa yang menggunakan hardware tersebut.
7. Perbaikan Hardware
Gambar 4.27. Tampilan Perbaikan Hardware
Pada input data perbaikan hardware ini berfungi untuk mencatat dan mengolah data perbaikan hardware yang selesai diperbaiki di bengkel dimana sesuai surat izin yang dikeluarkan perusahaan untuk memperbaiki hardware yang rusak. Untuk melakukan pencatatan langkah awal yang dilakukan adalah memasukkan nomor indeks dan mengecek hardware. Jika hardware ada maka masukkan tanggal selesai perbaikan, nama bengkel, status, biaya dan izin. Selanjutnya klik tombol simpan untuk menyimpan data perbaikan hardware.
STIKOM
(62)
8. Menu Bengkel
Gambar 4.28. Tampilan Menu Bengkel
Pada tampilan gambar di atas merupakan halaman untuk mengolah data bengkel yang memperbaiki hardware yang bermasalah. Di halama ini admin bisa menambah data bengkel atau mengganti data bengkel jika terjadi perubahan terhadap informasi bengkel yang telah diinputkan. Tidak hanya itu admin juga bisa melihat data semua bengkel dan memfilter bengkel yang ingin dicari dengan fasilitas pencarian
autocomplete.
STIKOM
(63)
9. Laporan Bengkel
Gambar 4.29. Tampilan Laporan Bengkel
Laporan data bengkel diperoleh dari admin yang menginputkan data bengkel. Laporan ini berfungsi melihat rekap data bengkel mulai dari nama bengkel, alamat bengkel, kota bengkel, telepon bengkel serta orang yang bisa dihubungi di bengkel tersebut.
10. Laporan Complain Hardware
Gambar 4.30. Tampilan Laporan Complain Hardware
Laporan complain hardware berfungsi untuk melihat complain tentang
hardware yang bermasalah. Laporan ini juga untuk mengetahui kinerja
admin dalam merespon pengaduan dari user. Dari waktu akan terlihat
STIKOM
(64)
berapa hari admin merespon dan kapan admin melakukan penjawaban. Setelah dilakukan implementasi bisa dilihat secara detail pengaduan
hardware dalam periode harian, bulanan maupun tahunan.
11. Laporan Perbaikan Hardware
Gambar 4.31. Tampilan Laporan Perbaikan Hardware
Dalam laporan perbaikan hardware berfungsi untuk melihat data perbaikan hardware yang bermasalah serta biaya yang dikeluarkan dalam perbaikan hardware. Dari laporan ini dapat melihat hardware yang diperbaiki dalam periode bulanan. Status yang dimaksud pada gambar di atas adalah kondisi hardware setelah diperbaiki oleh bengkel yang bersangkutan. Apakah kondisinya baik atau rusak. Ketika melakukan perbaikan hardware yang bermasalah diperlukan izin perbaikan. Sehingga perbaikan hardware bisa terkendali.
STIKOM
(65)
Andi dkk. 2001. Desain Web dengan Microsoft FrontPage 97. Yogyakarta : Andi Offset.
Anhar. 2010. PHP & MySql Secara Otodidak. Jakarta : Mediakita.
Chr.Jimmy L.Gaol. 2008. Sistem Informasi Manajemen. Jakarta : Grasindo. Davis GB. 1999. Kerangka Dasar Sistem Informasi Manajemen. Jakarta : PT.
Pustaka Binaman Pressindo.
Hadinata Acep. 2011. Bahan Ajar Manajemen Aset. Jakarta : Sekolah Tinggi Akuntansi Negara.
Jogiyanto, Hartono. 2005. Analisis dan Desain Sistem Informasi, Edisi III. Yogyakarta: ANDI.
Kendall, dan Kendall. 2003. Analisis dan Perancangan Sistem Jilid 1. Jakarta : Prenhallindo.
Komputer Wahana. 2002. Membuat Website Interaktif dengan Menggunakan
Macromedia Dreamweaver MX. Yogyakarta : Andi Offset.
Komputer Wahana. 2006. Pengenalan Hardware. Jakarta : PT Elex Media Komputindo.
Kustianingsih Yeni. 2010. Pemrograman Basis Data Berbasis Web Menggunakan
PHP dan MySQL. Yogyakarta : Graha Ilmu.
Marlinda Linda, S.Kom. 2004. Sistem Basis Data. Yogyakarta : Andi Offset. McLeod Raymond & Schell George. 2008. Sistem Informasi Manajemen, Jakarta
: Salemba Empat.
61
STIKOM
(1)
5. Pemberian Solusi
Gambar 4.25. Tampilan Pemberian Solusi
Halaman ini digunakan oleh admin untuk menjawab pengaduan hardware yang bermasalah. Admin akan menjawab pengaduan dari user berdasarkan nomor pengaduan dan nomor indeks hardware. Untuk lebih detil tentang penjawaban permasalahan, ada tanggal dan nama admin yang menjawab.
6. List Data Hardware Bermasalah
Gambar 4.26. Tampilan List Data Hardware Bermasalah
Halaman data hardware ini merupakan informasi tentang hardware yang sedang bermasalah, dimana memuat nomor indeks hardware, nama hardware, spesifikasi hardware dan lokasi hardware. Pada kolom posisi
STIKOM
(2)
menunjukkan dimana letak hardware berada dan pada kolom pengguna terlihat bagian apa yang menggunakan hardware tersebut.
7. Perbaikan Hardware
Gambar 4.27. Tampilan Perbaikan Hardware
Pada input data perbaikan hardware ini berfungi untuk mencatat dan mengolah data perbaikan hardware yang selesai diperbaiki di bengkel dimana sesuai surat izin yang dikeluarkan perusahaan untuk memperbaiki hardware yang rusak. Untuk melakukan pencatatan langkah awal yang dilakukan adalah memasukkan nomor indeks dan mengecek hardware. Jika hardware ada maka masukkan tanggal selesai perbaikan, nama bengkel, status, biaya dan izin. Selanjutnya klik tombol simpan untuk menyimpan data perbaikan hardware.
STIKOM
(3)
8. Menu Bengkel
Gambar 4.28. Tampilan Menu Bengkel
Pada tampilan gambar di atas merupakan halaman untuk mengolah data bengkel yang memperbaiki hardware yang bermasalah. Di halama ini admin bisa menambah data bengkel atau mengganti data bengkel jika terjadi perubahan terhadap informasi bengkel yang telah diinputkan. Tidak hanya itu admin juga bisa melihat data semua bengkel dan memfilter bengkel yang ingin dicari dengan fasilitas pencarian autocomplete.
STIKOM
(4)
9. Laporan Bengkel
Gambar 4.29. Tampilan Laporan Bengkel
Laporan data bengkel diperoleh dari admin yang menginputkan data bengkel. Laporan ini berfungsi melihat rekap data bengkel mulai dari nama bengkel, alamat bengkel, kota bengkel, telepon bengkel serta orang yang bisa dihubungi di bengkel tersebut.
10. Laporan Complain Hardware
Gambar 4.30. Tampilan Laporan Complain Hardware
Laporan complain hardware berfungsi untuk melihat complain tentang hardware yang bermasalah. Laporan ini juga untuk mengetahui kinerja admin dalam merespon pengaduan dari user. Dari waktu akan terlihat
STIKOM
(5)
berapa hari admin merespon dan kapan admin melakukan penjawaban. Setelah dilakukan implementasi bisa dilihat secara detail pengaduan hardware dalam periode harian, bulanan maupun tahunan.
11. Laporan Perbaikan Hardware
Gambar 4.31. Tampilan Laporan Perbaikan Hardware
Dalam laporan perbaikan hardware berfungsi untuk melihat data perbaikan hardware yang bermasalah serta biaya yang dikeluarkan dalam perbaikan hardware. Dari laporan ini dapat melihat hardware yang diperbaiki dalam periode bulanan. Status yang dimaksud pada gambar di atas adalah kondisi hardware setelah diperbaiki oleh bengkel yang bersangkutan. Apakah kondisinya baik atau rusak. Ketika melakukan perbaikan hardware yang bermasalah diperlukan izin perbaikan. Sehingga perbaikan hardware bisa terkendali.
STIKOM
(6)
Andi dkk. 2001. Desain Web dengan Microsoft FrontPage 97. Yogyakarta : Andi Offset.
Anhar. 2010. PHP & MySql Secara Otodidak. Jakarta : Mediakita.
Chr.Jimmy L.Gaol. 2008. Sistem Informasi Manajemen. Jakarta : Grasindo. Davis GB. 1999. Kerangka Dasar Sistem Informasi Manajemen. Jakarta : PT.
Pustaka Binaman Pressindo.
Hadinata Acep. 2011. Bahan Ajar Manajemen Aset. Jakarta : Sekolah Tinggi Akuntansi Negara.
Jogiyanto, Hartono. 2005. Analisis dan Desain Sistem Informasi, Edisi III. Yogyakarta: ANDI.
Kendall, dan Kendall. 2003. Analisis dan Perancangan Sistem Jilid 1. Jakarta : Prenhallindo.
Komputer Wahana. 2002. Membuat Website Interaktif dengan Menggunakan Macromedia Dreamweaver MX. Yogyakarta : Andi Offset.
Komputer Wahana. 2006. Pengenalan Hardware. Jakarta : PT Elex Media Komputindo.
Kustianingsih Yeni. 2010. Pemrograman Basis Data Berbasis Web Menggunakan PHP dan MySQL. Yogyakarta : Graha Ilmu.
Marlinda Linda, S.Kom. 2004. Sistem Basis Data. Yogyakarta : Andi Offset. McLeod Raymond & Schell George. 2008. Sistem Informasi Manajemen, Jakarta
: Salemba Empat.
61