SURVEY KOMPETENSI GURU PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN OLAHRAGA SMA DI KECAMATAN SIDIKALANG KABUPATEN DAIRI TAHUN 2016.

(1)

SURVEY KOMPETENSI GURU PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN OLAHRAGA SMA

DI KECAMATAN SIDIKALANG KABUPATEN DAIRI

TAHUN 2016

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi sebahagian persyaratan memperoleh gelar sarjana pendidikan

OLEH

HAMONANGAN LIMBONG NIM. 6123311034

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


(2)

(3)

(4)

ABSTRAK

HAMONANGAN LIMBONG. NIM. 6123311034. Survey Kompetensi Guru Pendidikan Jasmani Kesehatan Dan Olahraga SMA Di Kecamatan Sidikalang Kabupaten Dairi Tahun 2016. (Pembimbing : IKA KUSUMASARI). Skripsi Medan : Fakultas Ilmu Keolahragaan Unimed 2016.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh dan mengetahui gambaran tentang Kompetensi Guru pendidikan jasmani kesehatan dan olahraga SMA di kecamatan Sidikalang Kabupaten Dairi Tahun 2016.

Lokasi dari penelitian berada di Kecamatan Sidikalang Kabupaten Dairi, Sumatera Utara. Waktu penelitian dilaksanakan bulan April 2016. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh guru penjas SMA di kecamatan Sidikalang berjumlah 5 orang. Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh populasi sebanyak 5 orang.

Penelitian ini merupakan Penelitian Deskriptif Survei. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan angket bernilai positif dan negatif. Instrumen di isi oleh Atasan, rekan kerja non penjas, dan siswa di sekolah berdasarkan pengamatan dalam keseharian guru Penjas tersebut. Hasil penelitian diperoleh hasil sebagai berikut: Untuk kompetensi Pedagogik guru penjas SMA di Kecamatan Sidikalang Kabupaten Dairi diperoleh hasil 65,78% dengan kategori

“cukup”. Untuk Kompetensi kepribadian guru penjas SMA di kecamatan sidikalang kabupaten dairi tahun 2016 diperoleh hasil 61,13% dan ini

dikategorikan “cukup”. Untuk Kompetensi Sosial guru penjas SMA di kecamatan sidikalang kabupaten dairi tahun 2016 diperoleh hasil 73,83% dan ini

dikategorikan “Baik”. Untuk Kompetensi Profesional guru penjas SMA di

kecamatan sidikalang kabupaten dairi tahun 2016 diperoleh hasil 60,77% dan ini

dikategorikan “Cukup”.

Dapat disimpulkan hasil penelitian ini secara umum mengenai Kompetensi guru Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Olahraga SMA di

Kecamatan Sidikalang Kabupaten Dairi Tahun 2016 dikategorikan “cukup” dengan persentase rata-rata 65,28%.


(5)

ii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur peneliti panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala berkat dan rahmatNya yang memberikan kesehatan dan hikmat kepada penulis sehingga penyusunan Skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan waktu yang telah direncanakan.

Skripsi ini berjudul “Survey Kompetensi Guru Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Olahraga SMA Di Kecamatan Sidikalang Kabupaten Dairi Tahun 2016”, disusun untuk memperoleh gelar Sarjana pendidikan, Fakultas Ilmu Keolahragaan UNIMED.

Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada semua pihak yang telah banyak membantu penulis dalam penyelesaian Skripsi ini yakni kepada:

1. Bapak Rektor Unimed, Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd. 2. Bapak Dekan Fakultas Olahraga, Dr. Budi Valianto, M.Pd.

3. Bapak Wakil Dekan I Fakultas Olahraga, Drs. Suharjo, M.Pd. Bapak Wakil Dekan II Fakultas Olahraga, Syamsul Gultom, S.K.M., M.Kes. Bapak Wakil Dekan III Fakultas Olahraga, Drs. Mesnan. M.Kes.

4. Bapak Ketua Jurusan Prodi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan rekreasi, Drs. Suryadi Damanik, M.Kes. Bapak Sekretaris Jurusan Prodi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan rekreasi, Usman Nasution, S.Pd., M.Pd.


(6)

5. Ibu Ika Kusumasari, M.Pd. selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang begitu banyak meluangkan waktunya kepada penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.

6. Para Dosen dan Asisten Dosen, Staf Administrasi dan Perlengkapan di Lingkungan FIK UNIMED.

7. Ibunda dan Ayahanda serta kedua Adik-adik penulis yang terkasih, yang terus menerus memberikan, doa, semangat dan energi positif kepada penulis, sehingga pembuatan Skripsi ini dapat terselesaikan dengan tepat waktu.

8. Kepada Helena turnip, S.Pd., M.Pd, yang tercinta yang tidak henti-henti memberikan doa, semangat cinta kasih kepada penulis, sehingga seluruhnya dapat terlewati dengan baik.

9. Kepada rekan-rekan seperjuangan Jurusan PJKR 2012 terkhusus PJKR EKS B 2012, Orange Panjaitan, Saut Hutapea, Feryando Sianturi, Nelson Mahulae, Miduk Putra Sihombing, Eko Anggara, dan teman-teman yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu.

10.Kepada rekan PPLT UNIMED di SMK NEGERI 1 BALIGE TAHUN 2015

Penulis ucapkan terimakasih yang tidak terhingga kepada anda semua, semoga Tuhan yang Maha Esa membalas kebaikan-kebaikan anda. AMIN.


(7)

iv

Peneliti sadar bahwa Skripsi ini jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu peneliti mengharapkan agar setiap dosen, guru, mahasiswa, maupun para pembaca lainnya dapat memberi masukan yang berguna untuk menyempurnakan Skripsi ini.

Akhir kata, peneliti mengucapkan terima kasih, semoga Skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak.

Medan, Maret 2017 Penulis,

Hamonangan Limbong NIM. 6123311034.


(8)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

DAFTAR GAMBAR ... x

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 5

C. Pembatasan Masalah ... 5

D. Rumusan Masalah ... 6

E. Tujuan Penelitian ... 6

F. Manfaat Penelitian ... 6

BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori ... 9

1. Hakikat Pendidikan Jasmani ... 9

2. Hakikat Guru ... 15


(9)

vi

4. Hakikat Kompetensi Guru ... 24

4.1Kompetensi Pedagogik ... 27

4.2Kompetensi Kepribadian ... 32

4.3Kompetensi Sosial ... 34

4.4Kompetensi Profesional ... 37

5. Profil Guru Penjas SMA kecamatan Sidikalang ... 39

B. Kerangka Berpikir ... 39

BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Dan Waktu Penelitian ... 41

B. Populasi Dan Sampel ... 41

1. Populasi ... 41

2. Sampel ... 42

C. Variabel Penelitian ... 42

D. Instrumen Penelitian ... 42

Uji Coba Instrumen ... 46

E. Desain Penelitian ... 49

F. Prosedur Penelitian ... 49


(10)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data Penelitian ... 52 B. Hasil Penelitian ... 56 C. Pembahasan Hasil Penelitian ... 60

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ... 67 B. Saran ... 67

DAFTAR PUSTAKA ... 69


(11)

viii

DAFTAR TABEL

Tabel

3.1 Daftar Nama Sekolah Dan Jumlah Guru/Sekolah ... 41

3.2 Kisi-Kisi Angket Penelitian Kompetensi Guru Penjas ... 43

3.3 Indikator Option Angket ... 46

3.4 Tabel Interpretasi Jawaban Angket ... 50

4.1. Hasil angket Kompetensi Pedagogik ... 52

4.2.Hasil angket Kompetensi Kepribadian ... 52

4.3.Hasil angket Kompetensi Sosial ...53

4.4.Hasil angket Kompetensi Profesional ...53

4.5.Data Mentah Dan Data Seharusnya Setiap Kompetensi ...56


(12)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran

1. Angket Kompetensi Guru Penjas ... 72

2. Data Hasil Uji Coba Angket ... 79

3. Hasil Perhitungan Validitas Angket ... 83

4. Perhitungan Reliabilitas Angket ... 86

5. Data mentah Hasil Penelitian ... 90

6. Angket Kompetensi Yang Valid ... 108


(13)

x

DAFTAR GAMBAR

GAMBAR

2.1BAGAN TUGAS GURU... 17

4.1.BAGAN TUGAS GURU... 58

4.1. BAGAN TUGAS GURU... 60

7.1DOKUMENTASI SMA N 1... 115

7.2DOKUMENTASI SMA N 2... 115

7.3DOKUMENTASI SMA ST PETRUS ... 119

7.4DOKUMENTASI SMA B.CAHAYA ... 121


(14)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah.

Perubahan zaman yang bergerak dinamis seakan menjelaskan kemerosotan nilai-nilai pendidikan di negara ini. Berbagai perubahan zaman mempengaruhi proses pendidikan yang berlangsung. Perubahan ini tentu saja menuntut adanya kualitas manusianya yang mampu bekerja dengan etos kerja tinggi, menghargai waktu, berorientasi ke masa depan, mampu bekerja sama dengan orang lain dan menghargai prestasi.

Fenomena diabad ini adalah munculnya kesan bahwa pendidikan sebagai daya utama (major force) dalam perkembangan manusia. Pada wawasan internasional perbedaan dasar bangsa miskin dan bangsa baru naik-daun (emergence) serta macet (stagnant) terletak pada taraf tingginya dedikasi bangsa pada perkembangan, pembangunan dan perluasan program pendidikan. Ekspansi super cepat dari program pendidikan dan makin meningkatnya permintaan pasokan manusia terdidik menjadikan guru makin dipertimbangkan dan dipentingkan dibandingkan dengan masa dimana pendidikan dianggap kurang esensial.

Salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas manusia tersebut adalah melalui pendidikan yang berlangsung seumur hidup. Kemajuan suatu negara salah satunya diukur dari kesuksesan sistem pendidikan yang berlaku di negara tersebut.


(15)

2

negara-negara maju pendidikan merupakan sektor yang sangat diperhitungkan dan diutamakan keberlangsungannya. Pendidikan diharapkan mampu meningkatkan kemajuan sumber daya manusia, sehingga mampu mengolah sumber daya alam dan sumber daya lainnya, sehingga mampu menopang aspek-aspek lain demi kemajuan suatu bangsa. Menurut undang-undang No.20 tahun 2003,”Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan atau latihan bagi peranannya di masa yang akan datang”.

Salah satu pendidikan yang menopang peningkatan kemampuan karakter dan moralitas peserta didik adalah pendidikan jasmani. Pendidikan jasmani konsepnya adalah pendidikan yang berfokus pada tiga aspek perkembangan, yaitu perkembangan kognitif, perkembangan afektif, dan perkembangan psikomotorik. Melalui pendidikan jasmani, seorang peserta didik diharapkan dapat menjadi pribadi yang berkarakter, bermoral, berbudi pekerti, berkepribadian yang arif, berwibawa, dan pribadi yang taqwa kepada Tuhan yang Maha Esa.

Pendidikan jasmani senantiasa mengedepankan pendekatan belajar dengan mengutamakan prinsip bermain. Dengan bermain, seorang peserta didik akan belajar dengan kondisi yang fleksibel, aktif dan komunikatif yang dalam proses pendidikan tersebut terdapat nilai-nilai kehidupan yang dapat dipetik dan dipelajari. Nilai-nilai kehidupan ini diharapkan akan menopang kesuksesan dimasa mendatang serta mendarah daging dalam setiap peserta didik.

Untuk menopang keberhasilan proses pendidikan, tentunya tidak lepas dari campur tangan dari praktisi pendidikan, khususnya seorang guru sebagai


(16)

3

aktor utama. Kualitas seorang guru tentunya akan menentukan kualitas dari peserta didiknya pula. Dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan nasional, pemerintah melalui Kementrian Pendidikan Nasional terus menerus berupaya melakukan perubahan dan pembaharuan sistem pendidikan. Salah satu upaya yang sudah dan sedang dilakukan yaitu berkaitan dengan faktor kompetensi yang dimiliki oleh guru.

Lahirnya Undang-undang No.14 tahun 2005 tentang guru dan dosen dan Peraturan Pemerintah No.19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, merupakan kebijakan pemerintah yang di dalamnya memuat usaha pemerintah untuk menata dan memperbaiki mutu guru di Indonesia.

Guru merupakan suatu komponen penting dalam proses pendidikan. Guru sangat berperan dalam pembentukan sumber daya manusia yang berkualitas. Tercapainya tujuan pendidikan seperti yang diprogramkan pemerintah salah satunya ditentutkan oleh kualitas dan kompetensi guru dalam memberikan pendidikan. Kompetensi yang dikuasai oleh seorang guru sangat berdampak pada kinerja guru dalam usaha menambah kualitas pendidikan. Seorang guru harus mampu menyesuaikan dan melengkapi perangkat,-perangkat pembelajaran yang mendukung proses belajar. Dengan ketersediaan perangkat pembelajaran, maka akan terpenuhi harapan-harapan, yang menjadi dasar dan landasan pendidikan.

Berdasarkan pengalaman peneliti, ketika mengecam pendidikan di tingkat sekolah dasar, tingkat sekolah menengah pertama sampai sekolah


(17)

4

PPLT 2015 di SMK Negeri 1 Balige, peneliti banyak melihat dan menyaksikan proses pendidikan dan pola pengajaran dari guru penjas yang masih jauh dari kompetensi seorang guru yang diharapkan. Hal ini dapat kita lihat dari kebanyakan guru penjas yang gaya mengajarnya cenderung pasif. Guru penjas cenderung menutup diri pada kegiatan-kegiatan yang mengarah pada kegiatan peningkatan kompetensi guru penjas. Sifat yang demikian tentu berpengaruh pada penurunan tingkat kemampuan kompetensi dari guru penjas tersebut. Selain itu guru penjas tidak berinisiatif dan berkemauan untuk meningkatkan kompetensinya secara pribadi. Guru penjas hanya menunggu upaya-upaya yang dicanangkan oleh Instansi terkait saja. Hal ini tentunya akan berakibat pada rendahnya minat dan hasil belajar penjas dari peserta didik.

Dari pengamatan peneliti, guru penjas hanya bertugas memberikan alat-alat olahraga, selebihnya siswa cenderung belajar mandiri. Keadaan seperti ini juga tidak jarang peneliti temukan di Kecamatan Sidikalang, tempat dimana peneliti mengecap pendidikan selama 12 tahun. Seorang guru penjas diberi label guru yang tidak berkompetensi. Keadaan yang demikian tentunya jauh dari harapan dan tujuan pendidikan itu sendiri. Pada hakikatnya, penjas digolongkan pada pendidikan yang mengedepankan karakter dari peserta didik. Namun pada kenyataannya pendidikan karakter yang diprioritaskan tersebut, bertolak belakang dengan karakter guru penjas itu sendiri.

Jika kondisi ini tetap berlangsung, tentunya akan mengancam sistem pendidikan yang telah tertata dengan rapi. Dalam Kurikulum 2013 jelas, diterangkan bahwa pembinaan karakter adalah prioritas pendidikan. Pendidikan


(18)

5

yang demikian harus segera diatasi dan dicarikan solusi sehingga menggantikan persepsi buruk menjadi persepsi baik berkenaan dengan pendidikan jasmani kesehatan dan olahraga.

Berdasarkan pernyataan-pernyataan di atas, peneliti berusaha untuk membahas dan menganalisis bagaimana kompetensi yang dimiliki, seorang guru penjas SMA berlangsung, dan diterapkan dengan baik. Untuk itu penulis merasa tertarik untuk mengadakan penelitian sehubungan dengan masalah diatas dengan judul penelitian : “Survey Kompetensi Guru Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Olahraga SMA di Kecamatan Sidikalang Kabupaten Dairi Tahun 2016”.

B. Identifikasi Masalah.

1. Rendahnya hasil belajar pendidikan jasmani kesehatan dan olah raga dari peserta didik.

2. Rendahnya minat siswa/siswi untuk aktif dalam mata pelajaran pendidikan jasmani kesehatan dan olahraga.

3. Semakin merosotnya kompetensi guru penjas dalam menjalankan tugasnya sebagai guru.

4. Rendahnya inisiatif dan keinginan guru penjas untuk meningkatkan kompetensinya.

5. Guru penjas cenderung tertutup pada kegiatan-kegiatan peningkatan kompetensi guru.


(19)

6

Karena adanya keterbatasan pengetahuan, waktu,dan dana yang dimiliki penulis, maka penulis memberi batasan masalah yaitu dapat dirumuskan: “Survey Kompetensi Guru Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Olahraga SMA di Kecamatan Sidikalang Kabupaten Dairi Tahun 2016”.

D. Rumusan Masalah.

Dari uraian latar belakang masalah dan pembatasan masalah di atas, adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimana Kompetensi Guru Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Olahraga Sma di Kecamatan Sidikalang Kabupaten Dairi Tahun 2016.

E. Tujuan Penelitian.

Adapun tujuan dari penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti ialah:

1. Untuk mengetahui bagaimana kompetensi guru pendidikan jasmani kesehatan dan olahraga sma di Kecamatan Sidikalang Kabupaten Dairi tahun 2016 .

2. Untuk mengetahui bagaimana proses pembelajaran yang diberikan oleh guru penjas.

3. Untuk mengetahui bagaimana hubungan sosial guru penjas.

4. Untuk mengetahui bagaimana kemampuan guru dalam memahami dan mengerti peserta didik.


(20)

7

Dengan penelitian yang akan dilaksanakan, maka peneliti diharapkan akan memberikan manfaat, baik secara teoritis maupun praktis.

a. Secara Teoritis

Memberi masukan terhadap perkembangan kompetensi guru pendidikan jasmani kesehatan dan olahraga di dunia pendidikan.

b. Secara Praktis 1. Bagi penulis.

 Sebagai informasi bagi penulis ataupun peneliti lain, bagaimana kompetensi guru pendidikan jasmani kesehatan dan olahraga berlangsung.

 Bagi penulis penelitian ini bermanfaat untuk menambah pengalaman dalam bidang peningkatan kompetensi guru.

2. Bagi sekolah.

 Menambah informasi kepada guru pendidikan jasmani kesehatan dan olahraga sma di Kecamatan Sidikalang Kabupaten Dairi perihal kompetensi guru.

 Mengingatkan kembali sejauh mana penerapan kompetensi-kompetensi guru penjas dalam proses pembelajaran.

 Sebagai bahan informasi bagi sekolah dalam mempertimbangkan pemilihan guru yang berkompetensi.


(21)

8

3. Bagi Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Medan.

 Untuk memperkaya ilmu pengetahuan terhadap kompetensi guru, khususnya bagi mahasiswa FIK UNIMED.


(22)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dalam penelitian ini disimpulkan bahwa Kompetensi Guru Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Olahraga SMA Di Kecamatan Sidikalang Kabupaten Dairi Tahun 2016 dapat dinyatakan “Cukup” dengan persentase 65,28%.

B. Saran

Berdasarkan hasil dari penelitian ini, maka peneliti mengajukan beberapa saran yang diantaranya sebagai berikut:

1. Diharapkan kepada Dinas Pendidikan terkait agar semakin memberikan memperhatikan kinerja dan pencapaian-pencapaian dari setiap guru terkhusu guru penjas di kecamatan Sidikalang, kabupaten Dairi.

2. Kepala sekolah diharapkan agar memberikan perhatian dan koreksi yang berkelanjutan terhadap guru-guru di ruang lingkup sekolahnya masing-masing

3. Diharapkan kepada seluruh guru pendidikan jasmani kesehatan dan olahraga SMA di kecamatan sidikalang kabupaten dairi tahun 2016


(23)

69

agar semakin mengembangkan kompetensi keguruannya masing-masing.

4. Diharapkan sesama guru agar tetap menjaga komunikasi yang baik, sehingga dapat mengoreksi sesama guru demi perkembangan kompetensi masing-masing.


(24)

70

Daftar Pustaka

Abdoellah,A. (1998). Dasar-dasar Pendidikan Jasmani. Jakarta: Depdikbud Dirjend Pendidikan Tinggi.

Agung, iskandar. (2014). Mengembangkan Profesionalitas Guru. Jakarta: Bee Media Pustaka.

Ambarita,biner dan Pangaribuan,wanapri. (2013).Kemampuan Membaca dan Sikap Profesional Dalam Peningkatan Mutu Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Arikunto, Suharsimi. (2002). Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka cipta. Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka cipta. Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka cipta.

Bahri,Syaiful. (2004). Guru dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif. Jakarta: Rineka cipta.

Basri,hasan.(2013). Landasan Pendidikan.Bandung: CV.Pustaka Setia.

Hamalik, Oemar. (2008). Pendidikan Guru: Berdasarkan Pendekatan Kompetensi. Jakarta: Bumi Aksara

Hasbullah. .(2005) .Dasar-dasar Ilmu Pendidikan. Jakarta: RajaGrafindo Persada Husdarta. (2009). Manajemen pendidikan jasmani. Bandung: Alfabeta

Kunandar. (2007). Guru Profesional. Jakarta: Rajawali Pers.

Leba,Umbu telaba in bi dan Padmomartono,Sumarjono. (2014). Profesi kependidikan. Yogyakarta: Ombak.

Lutan, Rusli.(2000). Strategi Belajar Mengajar Pendidikan Jasmani dan Kesehatan. Jakarta

Mahanani, Ayusita. (2011). Buku Pintar PLPG. Yogyakarta: Araska.

Nadisah. (1992). Pengembangan kurikulum pendidikan jasmani dan kesehatan. Departemen pendidikan dan kebudayaan direktorat jenderal pendidikan tinggi proyek pembinaan tenaga kependidikan.


(25)

71

Nazir,Moh. (2005). Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Riduwan. (2004). Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru-Karyawan Dan Peneliti Pemula. Bandung: Alfabeta.

Sadulloh,Uyoh. (2014). Pedagogik(Ilmu Mendidik). Bandung : Alfabeta.

Sagala,syaiful. (2011). Kemampuan Profesional Guru dan Tenaga Kependidikan. Bandung: Alfabeta.

Salam,burhanuddin. (1997). Pengantar Pedagogik. Jakarta: PT.Rineka Cipta. Saondi, Ondi dan Suherman, Aris. (2012). Etika Profesi Keguruan. Refika

Aditama: Bandung.

Situmorang, Tarmizi. (2010). Kode Etik Profesi Guru. Medan: Perdana Publishing.

Subroto,suryo. (2000). Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Sugiono. (2012). Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.

Suharsaputra, uhar. (2013). Menjadi Guru Berkarakter. Bandung: PT Refika Aditama.

Suherman, Adang (2000). Dasar-dasar pendidikan jasmani. Pengembangan kurikulum pendidikan jasmani dan kesehatan. Departemen pendidikan dan kebudayaan direktorat jenderal pendidikan tinggi proyek pembinaan tenaga kependidikan.

Sanjaya,wina. (2014). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta : Fajar Interpratama Mandiri.

Sugiono. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Suardi,edi. (1992). Pedagogik. Bandung: Angkasa.

Sukintaka. (2005). Pembelajaran Pendidikan Jasmani. Yogyakarta: Nuansa. Sukintaka. (2004). Teori Pendidikan Jasmani : Filosofi Pembelajaran dan Masa

Depan. Jakarta: Nuansa


(26)

72

Sujanta, bedjo. (2009). Sertifikasi Guru. Jakarta: Raih Asa Sukses.

Singarimbun,Masri dan Sofian Effendi. (1984). Metode penelitian Survei. Jakarta: Lp3s.

Sula,la dan tirtarahardja,umar. (2000). Pengantar Pendidikan. Jakarta: PT.Rineka Cipta.

Thoifuri. (2013). Menjadi Guru Inisiator. Semarang: Media Campus Publishing. Tim Pengajar. 2006. Filsafat Pendidikan. Medan: Unimed

Umbu,dkk (2014). Profesi Kependidikan. Yogyakarta: Ombak. Undang-undang RI No.20/2003

UUD No. 14 Tahun 2005 PP No. 19 Tahun 2005

Usman,uzer. (2010). Menjadi guru profesional. Bandung: PT.Remaja Rosdakarya.

Wahyudi, Imam. (2012). Mengejar Profesionalisme Guru. Jakarta: Prestasi Pustakaraya.

Webster, Dany. 2003. Pengertian antusias Belajar. Jakarta: Rineka Cipta. Rujukan internet

http://kkgpenjasorkesbkg.yolasite.com/resources/21_Ali%20Maksum_Kualitas%2 0Guru%20Pendidikan%20Jasmani%20di%20Sekolah.pdf di unduh tanggal 31 juli 2016 pukul 18.59

Saputro,tomi. (2013). Pandangan guru pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan dalam pembelajaran. Yogyakarta. Fakultas Ilmu Keolahragaan UNY.


(1)

3. Bagi Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Medan.

 Untuk memperkaya ilmu pengetahuan terhadap kompetensi guru, khususnya bagi mahasiswa FIK UNIMED.


(2)

68 A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dalam penelitian ini disimpulkan bahwa Kompetensi Guru Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Olahraga SMA Di Kecamatan Sidikalang Kabupaten Dairi Tahun 2016 dapat dinyatakan “Cukup” dengan persentase 65,28%.

B. Saran

Berdasarkan hasil dari penelitian ini, maka peneliti mengajukan beberapa saran yang diantaranya sebagai berikut:

1. Diharapkan kepada Dinas Pendidikan terkait agar semakin memberikan memperhatikan kinerja dan pencapaian-pencapaian dari setiap guru terkhusu guru penjas di kecamatan Sidikalang, kabupaten Dairi.

2. Kepala sekolah diharapkan agar memberikan perhatian dan koreksi yang berkelanjutan terhadap guru-guru di ruang lingkup sekolahnya masing-masing

3. Diharapkan kepada seluruh guru pendidikan jasmani kesehatan dan olahraga SMA di kecamatan sidikalang kabupaten dairi tahun 2016


(3)

agar semakin mengembangkan kompetensi keguruannya masing-masing.

4. Diharapkan sesama guru agar tetap menjaga komunikasi yang baik, sehingga dapat mengoreksi sesama guru demi perkembangan kompetensi masing-masing.


(4)

Daftar Pustaka

Abdoellah,A. (1998). Dasar-dasar Pendidikan Jasmani. Jakarta: Depdikbud Dirjend Pendidikan Tinggi.

Agung, iskandar. (2014). Mengembangkan Profesionalitas Guru. Jakarta: Bee Media Pustaka.

Ambarita,biner dan Pangaribuan,wanapri. (2013).Kemampuan Membaca dan

Sikap Profesional Dalam Peningkatan Mutu Pendidikan. Bandung:

Alfabeta.

Arikunto, Suharsimi. (2002). Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka cipta. Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka cipta. Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka cipta.

Bahri,Syaiful. (2004). Guru dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif. Jakarta: Rineka cipta.

Basri,hasan.(2013). Landasan Pendidikan.Bandung: CV.Pustaka Setia.

Hamalik, Oemar. (2008). Pendidikan Guru: Berdasarkan Pendekatan

Kompetensi. Jakarta: Bumi Aksara

Hasbullah. .(2005) .Dasar-dasar Ilmu Pendidikan. Jakarta: RajaGrafindo Persada Husdarta. (2009). Manajemen pendidikan jasmani. Bandung: Alfabeta

Kunandar. (2007). Guru Profesional. Jakarta: Rajawali Pers.

Leba,Umbu telaba in bi dan Padmomartono,Sumarjono. (2014). Profesi

kependidikan. Yogyakarta: Ombak.

Lutan, Rusli.(2000). Strategi Belajar Mengajar Pendidikan Jasmani dan

Kesehatan. Jakarta

Mahanani, Ayusita. (2011). Buku Pintar PLPG. Yogyakarta: Araska.

Nadisah. (1992). Pengembangan kurikulum pendidikan jasmani dan kesehatan. Departemen pendidikan dan kebudayaan direktorat jenderal pendidikan tinggi proyek pembinaan tenaga kependidikan.


(5)

Nazir,Moh. (2005). Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Riduwan. (2004). Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru-Karyawan Dan Peneliti

Pemula. Bandung: Alfabeta.

Sadulloh,Uyoh. (2014). Pedagogik(Ilmu Mendidik). Bandung : Alfabeta.

Sagala,syaiful. (2011). Kemampuan Profesional Guru dan Tenaga Kependidikan. Bandung: Alfabeta.

Salam,burhanuddin. (1997). Pengantar Pedagogik. Jakarta: PT.Rineka Cipta. Saondi, Ondi dan Suherman, Aris. (2012). Etika Profesi Keguruan. Refika

Aditama: Bandung.

Situmorang, Tarmizi. (2010). Kode Etik Profesi Guru. Medan: Perdana Publishing.

Subroto,suryo. (2000). Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Sugiono. (2012). Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.

Suharsaputra, uhar. (2013). Menjadi Guru Berkarakter. Bandung: PT Refika Aditama.

Suherman, Adang (2000). Dasar-dasar pendidikan jasmani. Pengembangan kurikulum pendidikan jasmani dan kesehatan. Departemen pendidikan dan kebudayaan direktorat jenderal pendidikan tinggi proyek pembinaan tenaga kependidikan.

Sanjaya,wina. (2014). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses

Pendidikan. Jakarta : Fajar Interpratama Mandiri.

Sugiono. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Suardi,edi. (1992). Pedagogik. Bandung: Angkasa.

Sukintaka. (2005). Pembelajaran Pendidikan Jasmani. Yogyakarta: Nuansa. Sukintaka. (2004). Teori Pendidikan Jasmani : Filosofi Pembelajaran dan Masa

Depan. Jakarta: Nuansa


(6)

Sujanta, bedjo. (2009). Sertifikasi Guru. Jakarta: Raih Asa Sukses.

Singarimbun,Masri dan Sofian Effendi. (1984). Metode penelitian Survei. Jakarta: Lp3s.

Sula,la dan tirtarahardja,umar. (2000). Pengantar Pendidikan. Jakarta: PT.Rineka Cipta.

Thoifuri. (2013). Menjadi Guru Inisiator. Semarang: Media Campus Publishing. Tim Pengajar. 2006. Filsafat Pendidikan. Medan: Unimed

Umbu,dkk (2014). Profesi Kependidikan. Yogyakarta: Ombak. Undang-undang RI No.20/2003

UUD No. 14 Tahun 2005 PP No. 19 Tahun 2005

Usman,uzer. (2010). Menjadi guru profesional. Bandung: PT.Remaja Rosdakarya.

Wahyudi, Imam. (2012). Mengejar Profesionalisme Guru. Jakarta: Prestasi Pustakaraya.

Webster, Dany. 2003. Pengertian antusias Belajar. Jakarta: Rineka Cipta. Rujukan internet

http://kkgpenjasorkesbkg.yolasite.com/resources/21_Ali%20Maksum_Kualitas%2 0Guru%20Pendidikan%20Jasmani%20di%20Sekolah.pdf di unduh tanggal 31 juli 2016 pukul 18.59

Saputro,tomi. (2013). Pandangan guru pendidikan jasmani olahraga dan

kesehatan dalam pembelajaran. Yogyakarta. Fakultas Ilmu Keolahragaan


Dokumen yang terkait

Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehata

6 147 156

Kelas 10 SMA Pendidikan Jasmani Olahraga & Kesehatan Guru 2016

24 668 262

Persepsi Guru Non Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan terhadap Kompetensi Kinerja Guru Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan SD se-Kecamatan Dempet Kabupaten Demak tahun 2008/ 2009”.

0 3 72

SURVEI PERSEPSI GURU NON PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN TERHADAP KINERJA GURU PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN TINGKAT SMA SE-KECAMATAN PEDURUNGAN KOTA SEMARANG. TAHUN 2009.

0 0 72

(ABSTRAK) PERSEPSI GURU NON PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN SMP SE-KECAMATAN BAYAN KABUPATEN PURWOREJO TERHADAP KINERJA GURU PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN TAHUN 2008.

0 0 2

PERSEPSI GURU NON PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN SMP SE-KECAMATAN BAYAN KABUPATEN PURWOREJO TERHADAP KINERJA GURU PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN TAHUN 2008 (ABSTRAK).

0 0 2

Survei Persepsi Guru Non Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan Terhadap Kinerja Guru Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan Tingkat SMA di Kecamatan Bumiayu Kabupaten Brebes.

0 2 124

Persepsi Guru Non Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan terhadap Kompetensi Kinerja Guru Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan SMP/MTS di Kecamatan Demak Kabupaten Demak tahun 2009.

0 0 1

TINGKAT KOMPETENSI GURU PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN DI SMA NEGERI SE KABUPATEN PELALAWAN PROVINSI RIAU TAHUN 2014/2015.

0 0 81

KOMPETENSI GURU PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN DI SEKOLAH DASAR NEGERI SE-KECAMATAN SEJANGKUNG

0 0 12